You are on page 1of 11

Edutourism Journal of Tourism Research ISSN: 2686-4746; E-ISSN: 2721-1371

Volume 02, Number 02, December 2020, p. 17-27 17

Peran Komunitas Seni Budaya dalam Pembentukan City


Branding
Pupung Zulyana,1,*, Sri Dewi Setiawatib,c,2
a, b Ars University, Antapani, Jl. Terusan Sekolah No.1-2, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia 40282
1 zulyan6@gmail.com *; 2 sds.sridewi@gmail.com;

* corresponding author

ARTICLE INFO ABSTRACT

Article history: This research aims to find out what efforts are made by the Kitchen
Received: September 15, 2020 community of art and culture of Bandung to help form City Branding.
Reviewed: October 23, 2020
Accepted: November 16, 2020 Community. Bandung's art and cultural kitchen is a community that
Published: December 21, 2020 does traditional Sundanese art and culture through tourism. The
activities carried out by the community Kitchen arts and culture are
expected to not only preserve traditional arts and culture, but also
preserve nature and improve the economy of the surrounding
community. The role of The Kitchen Arts and Culture Community in
the establishment of city branding bandung city by becoming one of
the icons of Bandung City. Starting from the preservation of
traditional arts and culture that they do as a characteristic formation
Keyword: Community, Traditional Art and for the deference of marketing of traditional arts and cultures that
Culture, City Branding originate from their area through tourism activities and become
ambassadors representing the city of Bandung to several cities in
Indonesia. For the role of the government in the establishment of city
branding, it is necessary to align the objectives between the previous
officials and the new officials, so that the goals made can be realized
to the maximum, because often occurs when the shift in the position of
existing programs needs to be re-socialized from the beginning.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya apa saja yang
dilakukan oleh komunitas Dapur seni dan budaya Kota Bandung
untuk membantu pembentuk City Branding. Komunitas Dapur seni
dan budaya Kota Bandung merupakan komunitas yang melakukan
pelestarian seni dan budaya tradisional sunda melalui pariwisata.
Kegiatan –kegiatan yang di lakukan oleh komunitas Dapur seni dan
budaya di harapkan tidak hanya melestarikan seni dan budaya
tradisional saja, tetapi juga menjaga alam dan meningkatkan
perekonomian masyarakat sekitar. Peran Komunitas Dapur Seni dan
Budaya dalam pembentukan city branding Kota Bandung dengan
menjadi salah satu ikon Kota Bandung dengan membentukan ciri khas
sebagai diferensiasi dalam kesenian budaya tradisional yang lahir dari
tempat mereka berasal yang selanjutnya dipasarkan melalui kegiatan
pariwisata dan membawa seni dan budaya tradisional tersebut dengan
Kata kunci: Komunitas, Seni dan Budaya
menjadi perwakilan Kota Bandung sebagai duta kebeberapa kota di
Tradisional, City branding luar Provinsi Jawa Barat. Dan peran pemerintah dalam pembentukan
city branding dirasa masih belum optimal karena dipelukannya
keselarasan tujuan antara pejabat sebelumnya dengan pejabat baru
saat pergantian jabatan, agar tujuan yang dibuat dapat terwujudkan
dengan maksimal, karena sering terjadi disaat pergeseran jabatan
program-program yang sudah ada perlu disosialisasikan kembali.

Copyright © 2019 Politeknik Negeri Samarinda.


All rights reserved.

W : http://e-journal.polnes.ac.id/index.php/edutourism/
E : jurnal_edutourism@polnes.ac.id
18 Edutourism Journal of Tourism Research
Volume 02, Number 02, June 2020, p. 17-27

ditampilkan, tetapi para wisatawan juga


I. Pendahuluan disuguhkan dengan pemandangan alam
Dapur Seni dan Budaya sekitar yang masih asri dan sejuk. Berjalan
(DAPSENBUD) Kota Bandung adalah selama empat tahun, tepatnya pada tahun 2014
sebuah komunitas (organisasi sosial) yang acara tersebut bertransformasi menjadi
terbentuk pada tahun 2006, dengan kesamaan “Manglayang Midang S.A.E” dengan tujuan
latar belakang dan tujuan untuk melakukan melestarikan seni budaya, alam, dan
pelestarian seni dan budaya tradisional agar meningkatkan perekonomi masyarakat
tetap bertahan. Mengarah kepada sekitar.
pemberdayaan komunitas dimana mereka Dukungan dari Pemerintahan Kota
berusaha meningkatkan usaha atau Bandung membuat Komunitas
kemampuan komunitas dalam memecahkan DAPSENBUD mengantongi legalitas, yang
berbagai macam permasalahan sebagai upaya mana legalitas ini diberikan untuk komunitas
mereka beradaptasi dari perubahan sosial dan agar dapat secara leluasa melakukan kegiatan-
demi meningkatan kualitas hidup, sebagai kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian
cara mereka mewujudkan kemandirian juga seni budaya dan membantu dalam
kesejahteraan melalui pemanfaatan seni perkembangan industri pariwisata yang
budaya tradisional. dipayungi oleh badan hukum. Mendapat
Komunitas DAPSENBUD yang kepercayaan dari masyarakat dan
beranggotakan berupa kelompok/grup pada Pemerintahan Daerah eksistensi komunitas
tahun 2015 sudah memiliki anggota sebanyak DAPSENBUD merangkak naik dengan
32 kelompok/grup dengan 469 pelaku seni, membawa nama daerahnya untuk dikenal oleh
dari 14 jenis kesenian budaya tradisional. Dan daerah lain.
di tahun 2020 anggota komunitas Melalukan pelestarian seni budaya
DAPSENBUD kurang lebih mencapai 80 tradisional melalui kegiatan pariwisata
kelompok/grup yang tidak hanya berasal dari menjadi alat utama yang dapat dilakukan
daerah Bandung Timur bergabung menjadi sebagaimana yang di kemukakan oleh
bagian dari Komunitas DAPSENBUD. UNESCO dan UNWTO dalam keputusan
Berangkat dari kepedulian terhadap bersama mereka di tahun 2002. (Utama, 2014)
potensi yang dimiliki oleh masyarakat sekitar Dapat diartikan bahwa pariwisata
di kawasan Sentra Wisata Terpadu menyembatani pelestarian seni budaya
Manglayang dan melihat adanya kesempatan tradisional besamaan dengan membantu ke
besar untuk memperkenalkan seni budaya dalam perkembangan industri pariwisata di
tradisional yang ada di daerah Cibiru dalam sektor kebudayaan. Unsur kebudayaan pun
upaya pelestarian, Komunitas DAPSENBUD menjadi yang paling diminati dan ingin di
pada tahun 2010 akhirnya memutuskan untuk ketahui oleh sebagian wisatawan yang datang
melakukan suatu acara pagelaran seni budaya berkunjung ke daerah Asia dan kawasan
tradisional yang diberi nama “Pentas Seni Pasific. PATA dalam Pendit (1994, dalam
Budaya” dari hasil patungan/iuran para Ardiwidjaja, 2020) Karena memang seni
anggota komunitas. budaya tradisional yang memiliki nilai dan
Antusias masyarakat dan para pelaku keunikan tersendiri masih dapat memikat dan
seni (anggota komunitas) sangat besar tidak dapat tergantikan oleh budaya modern.
membuat penyelenggaraan acara pagelaran Mengenai Industri pariwisata di Kota
tersebut secara rutin dilaksanakan, bahkan Bandung memegang indeks pariwisata
daya tarik dari acara tersebut dapat menarik tertinggi di Indonesia melebihi kota-kota
perhatian wisatawan domestik maupun pariwisata lainnya menurut perhitungan
mancanegara dan menjadi salah satu pilihan Frontier Consulting Group dan Tempo Media
wisata alternatif bagi mereka. Acara yang di Group, yakni mencapai 95.30% yang mana
adakan di kaki Gunung Manglayang membuat lebih tinggi dari Kota Denpasar dengan indeks
para wisatawan tidak hanya merasa terhibur pariwisata 87.65% dan 85.68% dari Kota
oleh seni budaya tradisional yang

Pupung Zulyan (Kounitas Seni Budaya…)


19 Edutourism Journal of Tourism Research
Volume 02, Number 02, June 2020, p. 17-27

Yogyakarta. (Pemerintah Provinsi Jawa Barat, diferensisasi dan memperkuat identitas kota
2018) agar memiliki daya saing tinggi dibandingkan
Tetapi sangat di sayangkan dari dengan kota lain, yang bertujuan untuk
pengelelolaan pariwisata yang belum optimal menarik wisatawan, investor, industri, dan
dapat berdampak buruk, seperti terjadinya sumber daya manusia yang kredibel dalam
penurunan jumlah wisatawan mancanegara menciptakan kualitas hubungan antara warga
dengan kotanya. (Yananda & Salamah, 2014)
dan domestik di Kota Bandung pada tahun
City branding dan place marketing berjalan
2016 sebesar 10%, yang berpengaruh
bersamaan, dimana place marketing
terhadap penurunan kunjungan kesejumlah diperuntukan untuk mengkonstruksi,
objek wisata di Kota Bandung sebesar 60%. komunikasi dan pengelolaan citra, sedangkan
(Halim, 2017) Terutama di sektor pariwisata brading digunakan untuk mengamankan
budaya yang masih belum maksimalnya ekonomi, pembentukan identitas kota,
dalam pengembangan industri pariwista pengembangan komunitas, melibatkan para
dikarenakan terdapat kendala – kendala dan sipil dan hubungan yang erat. Kavaratzis
permasalahan seperti akomodasi, sarana, pra (2004, dalam Yananda & Salamah, 2014)
sarana, infrastruktur yang belum memadai dan Kota Bandung mentapkan brand
pengelolaannya yang masih lemah membuat ‘Stunning Bandung” yang memiliki arti pintu
Kota Bandung belum bisa unggul di sektor utama pariwisata Jawa Barat yang merupakan
pariwisata kebudayaan. Kota Bandung juga sub-brand dari “Wonderful Indonesia”.
(Wisatabdg.com, 2017) Masih dirasa belum
kurang gencar dalam melakukan
berhasil disektor wisata budaya maka
pemasaran/promosi menjadi permasalahan Pemerintahan Daerah Dinas Budaya dan
lain karena tidak dapat memberikan informasi Pawirisata Kota Bandung melakukan
untuk meningkatkan minat para wisatawan. perancangan visi dan misi dalam
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tabel 1.Jumlah kunjungan kedestinasi wisata (RPJMD) secara khusus mengenai urusan
kebudayaan dan pariwisata. Visi menargetkan
Kota Bandung sebagai Kota Seni Budaya dan
tujuan Wisata Internasional dengan Misi
meningkatkan pelestarian seni dan budaya,
pemberdayaan, dengan terus melakukan
pengembangan, dan selanjutnya pemanfaatan
kesenian dan budaya, juga peningkatkan
destinasi-destinasi pariwisata Kota Bandung
Sumber: Dinas Budaya dan Pariwisata Kota yang berdaya saing tinggi baik pada tingkat
Bandung tahun 2016 regional, nasional maupun internasional. Seni
dan budaya tradisional yang dilestarikan,
Dapat dilihat dari tabel diatas adalah sebagai upaya perlindungan,
menunjukan bahwa minat kunjungan pengembangan, dan pemanfaatan kesenian
wisatawan pada wisata budaya sangat minim. untuk kesejahteraan masyarakat, kebanggaan
Ini disebabkan oleh kendala dan permasalahan nasional dan memperkuat identitas bangsa.
yang sudah disampaikan di atas juga beberapa (PPID, 2018)
faktor, faktor utama pemerintah yang masih Pembentukan citra memerlukan
kurang fokus dalam mengembangkan wisata penetapan identitas terlebih dahulu. Citra
kebudayaan, dan kesadaran masyarakat juga terbentuk biasanya pada pandangan pertama
menjadi alasan lain. Kota Bandung yang di seseorang dan bagaimana seseorang tersebut
kenal kaya akan seni budaya tradisionalnya menarik kesimpulan dari informasi yang di
tampak tidak sesuai dengan kenyataan. komunikasikan yang menimbulkan
Oleh karena itu hal ini dapat disiasati persepsi/gambaran yang melekat.
dengan pembentukan city branding sebagai Persepsi/gambaran setiap orang berbeda–beda
salah satu cara pembangunan suatu hal tersebut dipengaruhi menurut hasil
tempat/daerah untuk dipasarkan memalui pengalaman, pengetahuan, dan pengamatan
pariwisata. City Branding merupakan yang menghasilkan respon seseorang.
perencanaan sebuah kota untuk membentuk Biasanya citra terbentuk tidak sesuai dengan

Pupung Zulyan (Kounitas Seni Budaya…)


20 Edutourism Journal of Tourism Research
Volume 02, Number 02, June 2020, p. 17-27

yang diharapkan dan bahkan dapat dikatakan untuk satu kota atau keseluruhan wilayah
buruk, karena kurangnya pengelolaan sebuah negara.
identitas sebelumnya. Paraktik City Branding dilakukan
Oleh karena itu Kota Bandung untuk menarik wisatawan, dengan pengertian
mencoba untuk memperkuat identitas kota lain Destination branding merupakan bagian
sebagai Kota Seni Budaya, sebagai upaya lain dari city branding. Destination branding
membangun citra dimata khalayak bahwa diberlakukan untuk menjual pariwisata,
Kota Bandung masih kuat akan seni budaya dengan maksud untuk menarik wisatawan
tradisionalnya. Kota Bandung dapat dikatakan berkunjung ke tujuan tertentu. City Branding
kaya akan citranya yang tergolong kedalam diasumsikan sebagai cara untuk mencapai
star model, tapi sayang Kota Bandung dirasa benefit yang kompetitif dalam bidang
masih belum mempunyai citra yang menonjol. pariwisata namun juga bisa digunakan untuk
Pratikno (2007, dalam Fatmala, 2019) city membangun komunitas, memperkuat identitas
branding adalah sebuah proses pengenalan lokal dan memperkenalkan warga terhadap
sebuah kota yang diwakilkan pada sesuatu kekayaan yang dimiliki kotanya sendiri dalam
yang dapat memproyeksikan kota tersebut upaya menghidupkan seluruh kekuatan sosial.
seperti pemilihan duta, ikon atau (Megantari, 2019)
penyelenggaraan event, sehingga kota Simon Anholt (2006, dalam
tersebut memiliki keunikan dan keunggulan Megantari, 2019) juga menegaskan bahwa
tersendiri dari kota lainnya yang membuat City Branding adalah upaya pemerintah untuk
kota tersebut terkenal. Dengan melakukan membentuk identitas tempat, atau suatu
kerja sama dengan para pemangku wilayah yang kemudian memasarkannya
kepentingan untuk berpartisipasi kedalam kepada klayak, baik secara internal maupun
tujuan yang sudah direncanakan agar dapat eksternal.
terwujudkan dan melakukan sinegritas kepada Hankinson (2007, dalam Megantari,
komunitas-komunitas terutama komunitas 2019) mengemukakan bahwa City Branding
seni budaya sebagai perwakilan sebuah ikon erat kaitannya dengan faktor bagaimana
yang menggambarkan Kota Bandung sebagai kepemimpinan kepala daerah menglola
Kota Seni Budaya contohnya, diharapkan kotanya, dengan budaya organisasi yang
dapat menghasilkan citra Kota Bandung yang berorientasi pada brand, pengkoordinasian
dominan. departemen yang berbeda akan membentuk
Berdasarkan pendahuluan di atas citra brand yang dipasarkan. Kegiatan
membuat peneliti tertarik untuk mengetahui komunikasi yang intens dan konsisten,
bagaimana upaya Komunitas DAPSENBUD menjadi hal wajib yang perlu dilakukan
sebagai ikon Seni Budaya Kota Bandung. pemerintah kota untuk terjalinnya hubungan
Dengan tujuan untuk mengetahui apa saja yang saling menguntungkan dengan para
peran Komunitas DAPSENBUD sebagai ikon stakeholder yang terkait melalui menjalin
dalam membantu pembentukan city branding kemitraan yang kuat dan dapat dipercaya.
Kota Bandung dengan pemanfaatan seni dan Dalam konsep City Branding
budaya yang mereka lestarikan melalui menuntut terjalinnya sinergitas dari
pariwisata agar tetap eksis dan dikenal oleh keseluruhan unsur pembentuk kota, seperti
semua orang. aspek SDM, fasilitas sosial, fasilitas umum
maupun pengelolaan transportasi yang saling
II. Tinjauan Pustaka
berhubung. Tidak adanya sinergitas yang
A. City Branding
terjalin baik, upaya pembentukan City
Miller Merrilees dan Herington Branding akan percuma, oleh karena itu
(2009, dalam Megantari, 2019) mengatakan fungsinya tidak hanya perihal komunikasi
bahwa City Branding adalah sebuah saluran pemasaran kota secara publik, tetapi dapat
berkomunikasi yang pas untuk membangun juga mendukung dalam strategi
brand suatu negara, kota, daerah, ataupun pengembangan seni dan budaya, pariwisata,
masyarakat yang ada di dalamnya berdasarkan kawasan industri dan perdagangan. Hasil dari
wujud mereka. City branding merupakan itu semua akan berdampak kepada
bagian dari brand tempat yang ditetapkan meningkatkannya perekonomian masyarakat
kota yang dipasarkan tersebut maka

Pupung Zulyan (Kounitas Seni Budaya…)


21 Edutourism Journal of Tourism Research
Volume 02, Number 02, June 2020, p. 17-27

kesejahteraan dari masyarakat juga semakin Bandung memiliki pesona tersendiri dan
meninggkat. (Putra, 2015) menjadi salah satu kota idaman. Hal ini yang
Pratikno (2007, dalam Fatmala, 2019) membuat Kota Bandung bisa dibilang lebih
mendefinisikan City Branding sebagai sebuah unggul dibandingkan kota-kota lain yang ada
proses pengenalan sebuah kota yang di Jawa Barat. Bahkan pada tahun 2014 Kota
diwakilkan pada ikon, duta atau acara yang Bandung mampu menduduki posisi ke 21
diselenggarakan di kota yang bersangkutan sebagai destinasi wisata terpopuler/terfavorit
sehingga kota tersebut akan dikenal sebagai didunia menurut hasil survei yang dilakukan
kota yang unik dan lain dari kota lain. oleh situs Fastbooking.com. (Tribun Jabar.id,
Perspektifkan ikon menurut Moser 2014)
(2006, dalam Sukmaraga & Nirwana, 2016), Pariwisata di kota bandung dapat
secara harfiah terkait dengan indera menyumbang 33% yang berasal dari aktivitas
penglihatan, sesuatu yang unik bagi merek, pariwisata, pajak hotel, hiburan, hingga
dan sebagai sesuatu yang dapat memberikan restoran kedalam Pendapatan Asli Daerah
gambaran tentang merek. Terdapat beberapa (PAD) atau sekitar 740 miliar rupiah. Pada
jenis Ikon menurut Moser diantaranya: (1) tahun 2018 Kota Bandung dikunjungi 7,5 juta
Ikon suara (Sulih suara, musik, mnemonik), wisatawan domestik dan 155 ribu wisatawan
(3) Ikon rasa (desain dan bentuk, tekstur, mancanegara yang berkunjung dengan
suhu), (2) Ikon visual (Logo, mengeluarkan uang rata-rata 1 juta rupiah per
produk/kemasan, warna, tipografi, desain dan orang. (Andriyawan, 2019)
layout, teknik visual, arsitektural unik), (4)
Ikon sentuhan, dan (5). Ikon aroma Table 2. Wilayah Tujuan Wisata di Kota
Peirce berpendapat dalam Bandung
terminologinya, bahwa ikon merupakan
sebuah tanda yang berlandaskan atas
“keserupaan” atau kesamaan antara
representamen dan obyeknya, tetapi tidak
seolah-olah mencakup tentang citra-citra
“realistis” seperti pada lukisan atau foto,
melainkan suatu gambaran seperti skema,
grafik-grafik, persamaan matematis, metafora
ataupun peta geografis. (Budiman 2011,
dalam Sukmaraga & Nirwana, 2016).

B. Industri Pariwisata Kota Bandung


Bicara tentang Kota Bandung yang
memiliki nama lain Kota Kembang,
merupakan Ibu Kota dari Jawa Barat. Sejarah
dari peninggalan-peninggalan pada jaman
penjajahan menghiasi beberapa sudut kota
yang meninggalkan kenangan. Penduduk dari
Kota Bandung didominasi oleh etnis sunda
yang dikenal ramah, menjadi salah satu alasan
mengapa Kota Bandung sangat kental akan
seni dan budaya tradisional sunda. Potensi lain
dari Kota Bandung berada di Sumber: (Windarti, 2016)
industri pariwisata, menyuguhkan berbagai
macam destinasi wisata, dimana wisatawan Tabel diatas menunjukan beberapa tempat
dapat memilih wisata yang mereka sukai popular yang biasanya dikunjungi oleh para
diantaranya seperti, wisata busana, wisata wisatan domestik maupun mancanegara.
kuliner, budaya, alam dan masih banyak lagi, Tetapi Bandung masih memiliki banyak
yang dapat memanjakan para wisatawan destinasi pariwisata lain yang bisa para
domestik maupun mancanegara yang wisatawan jelajah lebih jauh.
berkunjung. Letak geografis yang baik, udara
yang masih cukup sejuk, menunjang Kota

Pupung Zulyan (Kounitas Seni Budaya…)


22 Edutourism Journal of Tourism Research
Volume 02, Number 02, June 2020, p. 17-27

III. Metodologi Penelitian brand pusat dengan brand daerah.


Penelitian ini menggunakan metode (Wisatabdg.com, 2017)
kualitatif sebagai cara untuk menemukan
sebuah makna, menyelidiki suatu proses, agar Upaya Komunitas DAPSENBUD sebagai
memperoleh pengertian dan pemahaman yang Ikon Seni Budaya Kota Bandung
mendalam. Selain itu penelitian ini juga Pembentukan city branding yang
menggunakan pendekatan studi kasus, dimana melibatkan banyak pihak untuk berperan
kasusnya dapat berupa organisasi, komunitas, seperti Pemerintah, para investor, pemegang
peristiwa, isu dan sebagainya atau secara industri pariwisata, ataupun masyarakat,
umumnya merujuk kesebuah lokasi. Maka membuat keberhasilan city branding dapat
pemilihan metode ini dirasa tepat karena terjadi. Peran masyarakat yang berpartisipasi
peneliti mengkaji proses upaya sebuah mendukung kedalam pembentukan city
komunitas seni dan budaya (DAPSENBUD) branding menunjukkan bahwa orientasi
sebagai ikon seni budaya kota Bandung. mereka menjadi bagian penting untuk
Pengumpulan data dilakukan melalui pembentukan suatu brand sebuah tempat.
wawancara mendalam untuk mendapatkan Oleh karena itu keterlibatan mereka dirasa
informasi yang relevan dari informan terkait penting untuk dipikirkan dalam mem-
diantaranya: Pemerintahan Daerah Dinas branding kota. (Braun, Kavaratzis, & Zenker,
Budaya dan Pariwisata Kota Bandung, Ketua 2013)
Komunitas DAPSEMBUD, dan anggota aktif Kehadiran Komunitas DAPSENBUD
Komunitas DAPSENBUD, juga yang terbentuk dari kelompok masyarakat
menggunakan kajian litelatur terdahulu yang yang berupaya mendapatkan kesejajaran
meneliti tentang pembentukan city branding. dalam memperoleh hak-haknya untuk
Teknik analisis data dalam penelitian ini beradaptasi dari perubahan sosial yang terjadi
menggunakan teknik menurut Miles dan dan mewujudkan tujuan bersama, berkumpul
Huberman (dalam, Ardianto, 2010) yang dalam satu wadah komunitas. Memiliki latar
mana analisis ini dibagi menjadi tiga tahapan belakang yang sama sebagai para pelaku seni,
yaitu (1) Reduksi data; (2) Penyajian data; dan Komunitas DAPSENBUD melakukan
(3) Penarikan kesimpulan dan melakukan kegiatan-kegiatan pemanfaatan seni dan
verifikasi.. budaya tradisional melalui pariwisata untuk
meningkatkan perekonomian para pelaku seni
IV. Hasil dan Diskusi
dan masyarakat sekitar.
Bagian ini Kiat city branding di Kota Melihat potensi dari kawasan Sentra
Bandung terus dilakukan sejak tahun 2013 Terpadu Manglayang atau Pasar 46, yang
oleh Ridwan Kamil yang saat itu menduduki biasanya disetiap hari minggu dipenuhi oleh
sebagai Walikota. (Maulana & Herlily, 2015) masyarakat lokal untuk melakukan olahraga,
Kota Bandung yang kaya akan potensi alam, dan berbelanja. Komunitas DAPSENBUD
budaya, wisata dan lainnya menjadi suatu mengadakan suatu acara pagelaran “Pentas
alasan mengapa pembentukan city branding Seni budaya” untuk menghibur sekaligus
diperlukan, selain sebagai pembentukan memperkenalkan seni budaya tradisional yang
identitas untuk menghasilkan sebuah citra, ada di daerah Cibiru, dari hasil inisiatif para
city branding juga diharapkan dapat menjadi anggota melakukan patungan/iuran. Karena
acuan pembangunan sebuah kota. mereka tidak terbentuk dari arahan
Kota Bandung menetapkan brand pemerintah melainkan keinginan mereka
“Stunning Bandung” pada tahun 2016 dengan sendiri, membuat komunitas DAPSENBUD
panggilan lain “memesona” diharapkan dapat independen dan saling gotong-royong.
melekatkan sebuah kesan yang positif dan Kegiatan acara-acara yang bertujuan
mudah untuk kenang oleh para masyarakat mengkomunikasikan kepada masyarakat
domestik maupun mancanegara. Stunning pemperlihatkan kreativitas yang dimiliki oleh
Bandung: Where the Woders of West Java seluruh warga, dalam upaya melakukan tahap
Begin memiliki artian sebagai pintu utama selanjutnya dalam membentuk city branding.
pariwisata Jawa Barat yang merupakan yang Dan didalam proses melakukan komunikasi
diselaraskan dengan master-brand harus memiliki kesamaan dan peran dari
“Wonderful Indonesia” agar tercipta sinergi semua pihak, seperi pemerintah, komunitas-

Pupung Zulyan (Kounitas Seni Budaya…)


23 Edutourism Journal of Tourism Research
Volume 02, Number 02, June 2020, p. 17-27

komunitas, dan pelaku UKM. (Setiawati, merupakan strategi yang dilakukan


Suryana, Sugiana, & Priyatna, 2020) Pemerintah Daerah Kota Bandung dalam
Terlihat semangat dari masyarakat pembentukan city branding untuk membuat
dan para pelaku seni setelah diadakan acara positioning yang kuat di dalam benak target
tersebut cukup besar, dan seiring berjalannya mereka.(Astuti, 2017)
waktu acara tersebut terus didatangi oleh Pemerintahan Daerah juga selalu
wisatawan baru. Selama empat tahun mengikut sertakan komunitas DAPSENBUD
melakukan acara pagelaran “Pentas Seni kedalam kegiatan-kegiatan berupa pembinaan
Budaya” akhirnya komunitas DAPSENBUD untuk perkembangan seni budaya tradisional
mendapatkan kepercayaan juga perhatian dari dan melibatkan Komunitas DAPSENBUD
Pemerintah Daeraha untuk membuat acara pada acara-acara yang di adakan oleh
pagelaran mereka menjadi lebih besar yang Pemerintah Daerah seperti pada acara Asia
diberi nama “Manglayang Midang”. Afrika Karnaval, komunitas DAPSENBUD
Komunitas DAPSENBUD juga memiliki mengirimkan 25 gagak layang untuk acara
beberapa event lain seperti Hajat Budaya, terebut.
Festival Reak Bandung dan sebagainya,
bertujuan agar semua anggota Komunitas Acara Asia Afrika Karnaval
DAPSENBUD yang terdiri dari berbagai
macam kelompok/grup seni budaya dapat
secara rata dipertunjukan.
Ridwan Kamil saat menjabatan
sebagai Walikota mengatakan pertunjukan
seni budaya dapat menarik wisatawan dan
menjadi keunggulan Kota Bandung sesuai
dengan yang direncanakan dalam strategi
branding destinasi pemerintah Kota Bandung,
menjadikan event budaya sebagai magnet
pariwisata. (City Branding Indonesia’s Sumber: Dokumentasi DAPSENBUD
Leading MarComm Media, 2018)
Acara manglayang midang Kota Bandung yang ingin menjadi
merupakan acara unggulan dari komunitas Kota seni budaya dan tujuan wisata
DAPSENBUD, acara yang diadakan dua kali internasional sebagai pendukung
dalam satu tahun ini selalu dipenuhi oleh pembentukan suatu brand yang dilakukan
kunjungan wisatawan domestik maupun oleh Kota Bandung sudah disesuaikan dengan
mancanega yang ingin melihat pertunjukan potensi dan keunikan yang dimiliki, yang
mereka. Acara yang diadakan di kaki gunung diputuskan oleh Pemerintahan Daerah sebagai
malayang menjadi alasan lain mengapa acara pembuat regulasi. Hasil dari penetapan
ini sangat unik, dapat melihat indahanya identitas/brand menciptakan awareness, dan
pemandangan Kota Bandung dari ketinggian, citra yang membentuk persepsi baik mengenai
dan wisatawan juga dapat melakukan wisata daerah tersebut. (Kamil, 2017)
kuliner yang di jajakan oleh masyarakat Dengan keberadaan Komunitas
sekitar untuk membantu memeriahkan acara DAPSENBUD yang sangat baik
yang di selenggarakan. membuktikan bahwa mereka layak untuk
Pembentukan city branding menjadi salah satu Ikon yang menggambarkan
merupakan strategi komunikasi untuk Kota Bandung dalam membangun citra positif
memperkenalkan suatu daerah melalui merek, dan mempertkuat identitas. Disaat orang-
slogan, simbol, ikon ataupun identitas sebagai orang mendengar daera Bandung Timur
perwakilan yang merupakan bagian dari tepatnya daerah Cibiru, mereka akan
daerah tersebut. (Kamil, 2017) Komunitas mengetahui bahwa ada sebuah komunitas seni
DAPSENBUD beberapa kali berangkat ke budaya tradisional (DAPSENBUD) yang
kota-kota di Indonesia mewakili Kota melakukan pelestarian melalui pariwisata
Bandung untuk menjadi duta Kota Bandung dengan acara-acara pagelaran yang mereka
diantaranya Kota Dumai pada tahun 2014, miliki yang termasuk kedalam deferensiasi
Kota Bali, dan beberapa kota di Jawa Barat yang mereka bentuk untuk membedakan
seperti Kota Purwakarta. Dan hal tersebut mereka lebih unggul dibandingkan dengan

Pupung Zulyan (Kounitas Seni Budaya…)


24 Edutourism Journal of Tourism Research
Volume 02, Number 02, June 2020, p. 17-27

daerah lain. Ikonik dari daerah Cibiru salah tradisional membuat mereka melakukan
satunya kesenian budaya tradisional yang ada upaya – upaya agar seni dan budaya
di komunitas DAPSENBUD sendiri tradisional dapat kembali diminati. Komunitas
diantaranya adalah Reak dan Gagak layang, DAPSENBUD secara suka rela melakukan
bahkan kesenian gagak layang diberikan nama pelestarian seni budaya tradisional sesuai
khusus oleh Ridwan Kamil saat menduduki dengan tujuan terbentuknya komunitas juga
sebagai Walikota Bandung menjadi Angry mencoba untuk mengimplementasikan
Bird Bandung (ABB). Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05
Kavaratzis (2004, dalam Astuti, tahun 2012 tentang pelestarian seni budaya
2017) mengemukakan komunikasi citra tradisional. (DPRD Kota Bandung, 2012)
merupakan bagian pembentuk city branding Berlanjut dengan terbitan Peraturan Walikota
yang memiliki tiga bagian komunikasi yaitu: Bandung Nomor 059 tahun 2013 sebagai
(1) komunikasi primer merupakan segala petunjuk pelaksanaan untuk melakukan
bentuk bagian dari kota, seperti : birokrasi, pelestarian seni tradisional diantaranya : (1)
infrastruktur, strategi landscape, perilaku atau Pelindungan Seni Tradisional; (2)
tindakan yang berkaitan dengan kota tersebut. Pengembangan Seni Tradisional; dan (3)
(2) komunikasi sekunder adalah komunikasi Pemanfaatan Seni Tradisional. Pemanfaatan
formal, yang mana komunikasi pemasaran seni budaya tradisional disini diperuntukan
memang dibuat oleh si pemasar sesuai dengan sebagai bahan ajar, pelaksanaan pagelaran
konsep, tujuan dan maksud, seperti kesenian, pengembangan wisata dan
kehumasan, desain grafis, iklan dan sebagainya. (Walikota Bandung, 2013)
sebagainya. (3) komunikasi tersier merupakan sebagai pedoman mereka. Berharap hasil dari
komunikasi secara luas dengan menggunakan berkesenian dapat menjadi profesi yang bisa
media internet, yang informasinya tidak bisa dibanggakan dan mampu meningkatkan
dikendalikan oleh pemasar. perekonomian para anggotanya.
Cara Komunitas DAPSENBUD Pengembangan seni budaya
melakukan strategi komunikasi dalam tradisional komunitas DAPSENBUD selalu
mempromosikan sedikit berbeda dengan yang coba lakukan dengan melakukan inovasi-
lainnya. Komunitas DAPSENBUD berupaya inovasi kreatif agar seni budaya tradisional
untuk memasarkan seni budaya tradisional dapat diterima oleh semua kalangan. Sebagian
secara nyata, sebagai pembuktian bahwa dari anggota komunitas DAPSENBUD
mereka memang ada. Tidak hanya merupakan para generasi muda. Ini menjadi
berkesenian tetapi mereka juga ingin bisa alat utama komunitas DAPSENBUD
membantu masyarakat sekitar. Seperti mereka menumbuhkan kembali minat para generasi
pergi kebeberapa sekolah untuk memberikan muda sebagai ujung tombak pelestarian.
penyuluhan tentang seni budaya teradisional,
dan biasanya meminta untuk menjadikan seni Proses latihan komunitas DAPSENBUD
budaya tradisional sebagai ekstra kulikuler
yang benar–benar diterapkan tidak hanya
sebatas pelajaran. Melakukan kegiatan -
kegiatan sosial seperti pembagian takjil gratis,
donasi para seniman yang terkena dampak
pandemi Covid-19 dan promosi secara
umum/luas juga mereka lakukan seperti
bekerja sama dengan perusahaan media,
penyebaran brosur, penerapan spanduk atau
baligo, media sosial youtube, facebook,
instagram dan sebagainya tetapi memang Sumber: Dokumen DAPSENBUD
komunikasi tersier kurang efektif kesenian
budaya dirasa kehilangan peminatnya di Untuk tugas sebagai anggota Komunitas
media sosial. DAPSEBUD diantaranya harus tertib
Kegiatan-kegiatan yang mereka organisasi, tertib administrasi, dan tertib
lakukan sebenarnya bertujuan kepada oprasional. Tugas lainnya sebagai anggota
pelestarian seni dan budaya tradisional. komunitas DAPSENBUD adalah pembinaan
Kecintaan mereka terhadap seni dan budaya untuk pelatihan yang diserahkan sepenuhnya

Pupung Zulyan (Kounitas Seni Budaya…)


25 Edutourism Journal of Tourism Research
Volume 02, Number 02, June 2020, p. 17-27

kepada anggota masing-masing, karena Pemerintahan Daerah juga membuat target


memang masih belum adanya sarana, pra indikator sasaran Rencana Pembangunan
sarana untuk dapat melakukan latihan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) 2013-2018
bersama, mengingat juga jumlah anggota urusan kebudayaan dan pariwisata.
yang kurang lebih mencapai 80 Pemerintahan Daerah berupaya mewujudkan
kelompok/grup dengan 5000 pelaku seni, pembangunnan pusat-pusat kebudayaan
memerlukan lahan/tempat yang sangat besar sebagai sarana pelestarian seni dan budaya,
jika dilakukan latihan secara bersama. Maka meningkatkan sinergitas pelestarian seni dan
dari itu komunitas DAPSENBUD meminta budaya lokal dengan pemerintah, pelaku
para anggotanya untuk melakukan di budaya juga masyarakat. Dan melakukan
sanggar/tempat masing-masing, tetapi masih pelaksanakan pelayanan yang berkaitan
di bawah pengawasan komunitas dengan kepariwisataan melalui fasilitasi
DAPSENBUD. Para pengurus komunitas investasi dan promosi pariwisata, kerjasama
DAPSENBUD secara bergilir akan dengan mitra pariwisata, memfasilitasi
berkunjung untuk melihat perkembangan dari kegiatan atau event kepariwisataan, juga
hasil latihan rutin yang sudah mereka lakukan pemberian pembinaan tentang pengelolaan
agar memenuhi kriteria layak tampil, layak sarana wisata dan obyek wisata. (PPID, 2018)
tonton dan layak jual. Beberapa sudah ter-implementasikan
seperti pembangunan tempat seni budaya di
Dukungan pemerintah pada komunitas daerah Cibiru “Teras Sunda” sebagai wadah
DAPSENBUD bagi para seniman yang ingin melakukan
Dukungan yang diberikan oleh kegiatan kesenian budaya disana dan menjalin
Pemerintahan Daerah terutama Dinas Budaya sinergritas dengan para pelaku seni salah
dan Pariwisata Kota Bandung diantaranya satunya Komunitas DAPSENBUD.
seperti pemberian legalitas bagi komunitas
DAPSENBUD untuk dapat payung hukum V. Kesimpulan
dalam kegiatan-kegiatan yang mereka Kecintaan pada seni dan budaya
lakukan. tradisional Komunitas DAPSENBUD
Pemeritahan Daerah pun memberikan melakukan pelestarian melalui pariwisata
pembinaan bagi komunitas DAPSENBUD yang ternyata juga dapat membantu kedalam
untuk mendapatkan pembelajaran seperti perkembagan industri pariwisata. Acara yang
diikut sertakan dalam kegiatan-kegiatan studi mereka buat dapat berhasil menarik minat
banding, penyuluhan tujuan Pemerintahan berkunjung wisatawan domestik maupun
Daerah mengenai perkembangan seni budaya mancanegara, yang setidaknya dapat
dan sebagainya. membantu membuka peluang bagi
Pemerintahan Daerah juga memberikan masyarakat sekitar agar dapat berpartisipasi
dana pembinaan bagi Komunitas mensukseskan acara yang komunitas
DAPSENBUD agar selalu berinovasi dan DAPSENBUD adakan dengan memanfaatkan
semakin kreatif untuk mengembangkan seni moment untuk mendapatkan penghasilan.
budaya tradisional agar dapat mencapai target Meski memang kenyataanya wisata
menjadi seni budaya internasional. budaya hanya sebatas membangun rasa
Melibatkan komunitas DAPSENBUD ketertarikan saja, karena keunikan yang
kedalam acara-acara yang diselenggarakan dimiliki, yang membuat seni dan budaya
oleh Pemerintah Daerah seperti acara tradisional kurang menjanjikan yang
Rakernas APEKSI, Asia Afrika Karnaval, membuat tidak bisa menjadi sumber
menjadi perwakilan Kota Bandung dan lain- pendapatan utama, tetapi bukan dalam artian
lain. menjadi wisata pilihan terakhir.
Pemerintahan Daerah Dinas Budaya dan Upaya mereka untuk menjadi Ikon Seni
Pariwisata juga membuat program BARATA Budaya yang dibentuk melalui pembentukan
(Bandung Rasa Nyata) dimana seni dan ciri khas sebagai diferensiasi dalam kesenian
budaya tradisioanal di berdayakan untuk budaya tradisional yang lahir dari tempat
ditambilkan di bandara-bandara, hotel, Car mereka dan membawa seni budaya tradisional
free days dan lainnya dengan tujuan agar seni yang ada di Kota Bandung ke beberapa kota
budaya tradisional dapat benar terasa oleh luar Provinsi. Kegiatan-kegiatan diluar
masyarakat. (SM, 2018) pelestarian komunitas DAPSENBUD lakukan

Pupung Zulyan (Kounitas Seni Budaya…)


26 Edutourism Journal of Tourism Research
Volume 02, Number 02, June 2020, p. 17-27

membantu membentuk citra Kota Bandung [8] Kamil, S. U. R. (2017). City Branding Sebagai
yang positif, peduli akan lingkungan sekitar Strategi Komunikasi Pariwisata Kabupaten
dan mempertahankan citra Kota Bandung Buton Tengah. MetaCommunication, 2(1).
yang kaya akan seni budaya. [9] Maulana, Y., & Herlily. (2015). Bandung
Juara : Komunitas Kreatif & City Branding.
Dukungan dari pemerintah daerah pun
[10] Megantari, K. (2019). Penerapan Strategi
tidak bisa terelakan karena memang City Branding Kabupaten Ponorogo “Ethnic
Pemerintah Daerah memiliki tanggung jawab Art of Java.” Aristo.
yang tinggi dalam pelestarian seni budaya https://doi.org/10.24269/ars.v7i1.1385
tradisional sekaligus praktik perkembangan [11] PPID, K. B. (2018). Rencana Strategis Dinas
industri pariwisata. Meskipun masih dianggap Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.
kurang maksimal karena terkadang disetiap 59. Retrieved from
pergeseran jabatan akan merubah fokus awal https://ppid.bandung.go.id/knowledgebase/re
yang sudah pejabat sebelumnya bangun, yang ncana-strategis-disbudpar-tahun-2013-2018/
berpengaruh kepada jangka waktu yang [12] Putra, H. S. (2015). Pengaruh Event
Marketing Terhadap City Branding Kota
panjang untuk mewujudkan satu tujuan.
Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.
[13] Setiawati, S. D., Suryana, A., Sugiana, D.,
References & Priyatna, C. C. (2020). Pendekatan Triple
[1] Andriyawan, D. (2019). Sektor Pariwisata Helix dalam Membentuk City Branding.
Sumbang 33% PAD Kota Bandung. ALTASIA, 2(2), 177–185.
Retrieved June 17, 2020, from [14] SM, T. (2018). Program Barata Hidupkan
www.bandung.bisnis.com website: Seni Budaya, 80 Persen Lingkung Seni di
https://bandung.bisnis.com/read/20191112/5 Kota Bandung Terberdayakan. Retrieved
49/1169479/sektor-pariwisata-sumbang-33- June 30, 2020, from
pad-kota-bandung www.jabar.tribunnews.com website:
[2] Ardianto, E. (2010). Metode Penelitian untuk https://jabar.tribunnews.com/2018/11/27/pro
Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif gram-barata-hidupkan-seni-budaya-80-
(1st ed.). Bandung: Simbiosa Rekatama persen-lingkung-seni-di-kota-bandung-
Media. terberdayakan
[3] Astuti, M. T. (2017). Strategi Komunikasi [15] Sukmaraga, A. A., & Nirwana, A. (2016).
Kota Bandung Dalam Membentuk City City Branding : Sebuah Tinjauan
Branding Sebagai Destinasi Wisata Belanja. Metodologis Dengan Pendekatan Elaboratif,
Jurnal Kepariwisataan Indonesia, 12, 111– Praktis, dan Ilmiah. Jadecs.
128. [16] Tribun Jabar.id. (2014). Bandung Ranking
[4] Braun, E., Kavaratzis, M., & Zenker, S. ke-21 Tujuan Wisata Terfavorit Dunia.
(2013). My city - my brand: The different Retrieved June 17, 2020, from
roles of residents in place branding. Journal www.jabar.tribunnews.com website:
of Place Management and Development, https://jabar.tribunnews.com/2014/11/26/ban
6(1), 18–28. dung-ranking-ke-21-tujuan-wisata-
https://doi.org/10.1108/17538331311306087 terfavorit-dunia
[5] City Branding Indonesia’s Leading [17] Walikota Bandung. (2013). Peratuan
MarComm Media. (2018). Slogan Walikota Bandung Nomor: 059 Tahun 2013
“Stunning Bandung” untuk Gaet Wisatawan. Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Retrieved June 30, 2020, from ww.mix.co.id Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2012
website: http://mix.co.id/citybranding/the- Tentang Pelestarian Seni Tradisional.
story-of-cities/slogan-stunning-bandung- Www.Disbudpar.Bandung.Go.Id.
untuk-gaet-wisatawan [18] Wisatabdg.com. (2017). Stunning Banung:
[6] DPRD Kota Bandung. (2012). Peraturan Where the Woders of West Java Begin.
Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2012 Retrieved June 30, 2020, from
Tentang Pelestarian Seni Tradisional. www.wisatabdg.com website:
Retrieved June 29, 2020, from https://www.wisatabdg.com/2017/06/stunnin
https://www.disbudpar.bandung.go.id/ g-bandung-where-wonders-of-west.html
website: [20] Yananda, M. R., & Salamah, U. (2014).
https://www.disbudpar.bandung.go.id/asset/ Branding Tempat (membangung kota,
data_regulation/5_2012_PELESTARIAN_S kabupaten dan provinsi berbasis identitas).
ENI_TRADISIONAL.pdf Jakarta: Makna Informasi.
[7] Fatmala, D. (2019). City Branding Kota
Bandung. Retrieved June 10, 2020, from
www.slideplayer.info website:
https://slideplayer.info/slide/14229487/

Pupung Zulyan (Kounitas Seni Budaya…)


27 Edutourism Journal of Tourism Research
Volume 02, Number 02, June 2020, p. 17-27

BIODATA PENULIS komunikasi, yang sedang menyelesaikan


Strata 1/S1.
Pupung Zulyan, lahir di Bandung tanggal 05 No hp: 081293300028
juli 1995, masih berkuliah di kampus Ars Emil: Zulyan6@gmail.com
University Bandung mengambil jurusan

Pupung Zulyan (Kounitas Seni Budaya…)

You might also like