Professional Documents
Culture Documents
Kepuasan Pasien
Kepuasan Pasien
ABSTRACT
This research is a qualitative descriptive study, where qualitative descriptive research is used
to describe a situation about the quality level of public hospital outpatient Services (RSUD)
Dumai City. Judging from the number of patient visits, the outpatient continues to increase
annually the number of visits in 2018 as many as 96,590 visits with an average of 334 patients
on a daily basis while at 2017 as much as 87,922 visits with an average of 305 patients per day
and a visit at 2016 as much as 79,129 with a day average visit of 275 patients. This research is
done to find out how the quality of outpatient service in the District public Hospital (RSUD)
Dumai. The purpose of this research is to determine the quality of outpatient service in the
District public Hospital (RSUD) Dumai is seen from the aspects of tangible, reliability,
responsiveness, assurance and empathy. In conclusion, research proves that the quality of
outpatient services in the District public Hospital (RSUD) Dumai is considered less good,
because there are still many complaints from patients and society. The results of this research
are expected to be beneficial in improving the quality of service in the District public Hospital
(RSUD) Dumai, to fit the expectations and vision, the mission of District public Hospital
(RSUD) Dumai.
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian deskriptif kualitatif
digunakan untuk menggambarkan suatu situasi tentang tingkat Kualitas Pelayanan Rawat Jalan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai. Dilihat dari jumlah kunjungan pasien,
pasien rawat jalan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya jumlah kunjungan yaitu pada
tahun 2018 sebanyak 96.590 kunjungan dengan rata-rata 334 pasien berkunjungan sehari
sedangkan pada 2017 sebanyak 87.922 kunjungan dengan rata-rata 305 pasien per hari dan
kunjungan pada 2016 sebanyak 79.129 dengan kunjungan rata-rata sehari 275 pasien .
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Kualitas Layanan Rawat Jalan di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai. Tujuan penelitian untuk mengetahui kualitas
Layanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai dilihat dari aspek
tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Kesimpulannya, penelitian
membuktikan bahwa kualitas Layanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kota Dumai ternyata dianggap kurang baik, karena masih banyak keluhan dari pasien dan
masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas
pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai, agar sesuai dengan harapan
dan visi, misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai.
1
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lancang Kuning Dumai. Email : hengkykrismanto@gmail.com
2
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lancang Kuning Dumai
32
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 33
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai
kesehatan. Hal ini ditandai dengan semakin tahapan yang berkaitan dengan pelayanan
tingginya pendidikan dan sosial masyarakat, termaksud sudut pandang dari pasien seperti
maka tuntutan akan pelayanan kesehatan yang seberapa bagus pelayanan jasa kesehatan yang
baik semakin tinggi dan perlu juga lembaga- mereka butuh-kan dan inginkan.
lembaga kesehatan untuk terus berusaha Pelayanan kesehatan yang berkualitas
memberikan pelayanan dan meningkatkan adalah pelayanan yang dapat menumbuhkan
kualitas pelayanan, menciptakan kualitas rasa puas pada pemakai jasa pelayanan sesuai
pelayanan. Pada pasal 29 huruf b UU Nomor. dengan tingkat kepuasan yang diinginkan
44 Tahun 2009, disebutkan bahwa rumah sakit masyarakat dan pelaksanaannya sesuai dengan
berkewajiban memberikan pelayanan ke- norma dan standar pelayanan yang ditetapkan.
sehatan yang aman, bermutu, tidak des- Kepuasan pasien merupakan nilai yang
kriminatif serta berhasil guna, dan meng- subjektif pada kualitas pelayanan yang
utamakan kebutuhan pasien sesuai dengan diperoleh pasien dalam pelayanan jasa
standar pelayanan yang ada di rumah sakit. kesehatan. Penialaian subjektif ini amat
Mutu pelayanan kesehatan rumah sakit dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan,
memiliki bebarapa unsur, yaitu memenuhi tingkat emosional dan keadaan lingkunga,
standar mutu pelayanan yang sudah diterapkan tingkat kepuasan pasien tetap didasarkan pada
serta memenuhi kebutuhan terhadap kepuasan kenyataan yang objektif yang dialami pada
pelanggan. Terdapat hubungan erat antara saat pasien menerima pelayanan di rumah
kualitas pelayanan dengan kepuasan pelang- sakit. Kepuasaan adalah harapan yang sesuai
gan/konsumen. Kualitas dapat membuat dengan kinerja atau hasil yang dirasakan oleh
sesuatu dorongan terhadap konsumen/ seseorang.
pelanggan atau pasien dalam rumah sakit, agar Jadi dapat disimpulkan puas atau tidak
dapat membuat suatu hubungan yang erat puasnya seseorang/masyarakat terhadap pela-
dengan rumah sakit. Dalam jangka panjang yanan yang diberikan adalah adanya
proses ikatan ini dapat membuat rumah sakit kecocokan interaksi antara harapan dan
untuk lebih memahami harapan pasien dan pengalaman sesudah memakai jasa atau
kebutuhan yang mereka butuhkan. Dengan pelayanan yang diberikan. Seiring dengan
begitu, rumah sakit dapat mengetahui tentang perkembangan zaman Tuntutan pasien akan
tingkat kepuasan konsumen, dimana rumah kualitas pelayanan mengharuskan adanya
sakit dapat memberikan pelayanan yang perubahan pelayanan dari sudut pandang lama
memuaskan yang pernah dialami konsumen ke sudut pandang baru. Kebutuhan pasien
dan meminimalisir pelayanan yang tidak sangat diutamakan sehingga pasien merasa
diingikan yang dialami konsumen/masyarakat. terpuaskan akan setiap pelayanan yang mereka
Rumah sakit wajib memberikan pe- terima lalu kemudian dari kepuasan itu
layanan berfokus terhadap kepuasan masya- timbullah kesetiaan mereka sehingga membuat
rakat, perbaikan kualitas pelayanan jasa mereka tidak beralih ke rumah sakit umum
kesehatan bisa diawali dengan memberikan lain.
penilaian pada setiap komponen yang berperan Seiring dengan pesatnya perkembangan
dalam menumbuhkan kepuasan pada pasien. ilmu dan teknologi dibidang kesehatan serta
Unsur-unsur yang berkaitan dengan semakin banyaknya jumlah rumah sakit de-
kepedulian kesehatan bisa diperbaiki dengan wasa inii membuat masyarakat mempunyai
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 35
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai
dipoliklinik, keluhan saya hanya pada saat dengan biaya ter-jangkau, dan cepat sehingga
memarkirkan kendaraan, saya kerepotan saat masyarakat sebagai penerima layanan merasa
parkir kendaraan karena tempat parkir tidak puas.
luas dan susah untuk memarkirkan
kendaraan” (wawancara dengan Ibu Ana Pada KAJIAN TEORI DAN HASIL PENELITI-
11 December 2019 pukul 10.40 WIB). AN TERDAHULU YANG RELEVAN
Kualitas pelayanan kesehatan di
sebuah rumah sakit dapat diketahui dari Menurut Ibrahim dalam Hardiansyah
profesionalitas tenaga medis maupun pegawai (2018:22), kualitas pelayanan publik meru-
lainnya, efisien serta efektifnya pelayanan pakan keadaan dinamis yang berhubungan
serta terpenuhinya harapan pasien saat dengan produk, jasa, manusia, proses dan
menerima pelayanan pada rumah sakit. lingkungan serta penilaian kualitas ditentukan
Kesesuaian antara harapan dan kenyataan pada saat terjadinya pemberian pelayanan
terhadap pelayanan yang diterima pasien dapat tersebut.
dilihat dari seluruh manajemen pelayanan Ciri atau atribut tersebut menurut
mulai dari administrasi, dokter, perawat, Tjiptono dalam hardiyansyah (2011:40) antara
farmasi, sarana dan prasarana rumah sakit. lain adalah:
Kualitas pelayanan adalah aspek yang 1. Ketepatan waktu pelayanan, yang meliputi
sangat penting dalam menumbuhkan keper- waktu tunggu dan waktu proses;
cayaan pasien/masyarakat terhadap rumah 2. Akurasi pelayanan, yang meliputi bebas
sakit agar tercipta loyalitas mereka. dari kesalahan;
Tersedianya perlengkapan kedokteran, 3. Kesopanan dan keramahan dalam
kompetensi dan keterampilan tenaga medis memberikan pelayanan;
maupun non medis, serta kesinambungan 4. Kemudahan mendapatkan pelayanan,
sistem pelayanan yang baik, serta terjaminnya misalnya banyaknya petugas yang
kualitas yang diberikan adalah salah satu melayani dan banyaknya fasilitas
alasan mengapa masyarakat lebih memilih pendukung seperti komputer;
pelayanan rumah sakit diluar negeri dan 5. Kenyamanan saat memperoleh pelayanan,
menjadikannya pilihan dari pada rumah sakit berkaitan dengan lokasi, ruang tempat
di dalam negeri. Rumah Sakit Umum Daerah pelayanan, tempat parkir, ketersediaan
Kota (RSUD) Kota Dumai sebagai rumah sakit informasi dan lain-lain;
yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah 6. Atribut pendukung pelayanan lainnya
(BLUD) berusaha memperbaiki mutu seperti ruang tunggu ber-AC, kebersihan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar dan lain-lain.
dapat menjadi rumah sakit yang memenuhi
harapan masyarakat, dalam hal pelayanan Menurut Tjiptono (2016:59) Kualitas
rawat inap maupun rawat jalan. Dengan Pelayanan adalah tingkat keunggulan yang
peningkatan kualitas pelayanan berarti harus diharapkan dan pengendalian atas tingkat
memenuhi standar waktu yang ditetapkan, keunggulan tersebut untuk memenuhi
tempat, biaya, prosedur yang ditetapkan untuk keinginan pelanggan.
menyelesaikan setiap tugas dalam pemberian Tjiptono (2016:121) Kualitas
pelayanan serta dapat memuaskan pelanggan pelayanan sebagai ukuran seberapa bagus
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 39
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai
tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai 4. Courtesy, sikap atau perilaku ramah,
dengan ekspetasi pelanggan. bersahabat, tanggap terhadap keinginan
Menurut Goetsch & Davis dalam masyarakat serta mau melakukan kontak
Hardiansyah (2018:49). Kualitas pelayanan atau hubungan pribadi;
adalah merupakan kondisi dinamis yang 5. Credibility, sikap jujur dalam upaya
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, menarik kepercayaan masyarakat;
proses dan lingkungaan yang memenuhi atau 6. Security, pelayanan harus bebas dari
melebihi harapan. berbagai bahaya dan risiko;
Hardiansyah (2018:49) Kualitas 7. Access, adanya kemudahan untuk
pelayanan adalah pelayanan yang diberikan mengadakan kontak dan pendekatan;
keapada pelanggan sesuai dengan standar 8. Communication, kemauan pemberi
pelayanan yang telah dibakukan sebagai pelayanan untuk mendengarkan suara,
pedoman dalam memberikan layanan. keinginan atau aspirasi pelanggan,
Gasperz dalam Sinambela (2008:7) sekaligus kesediaan untuk selallu
mengemukakan bahwa pada dasarnya kualitas menyampaikan informasi baru kepada
mengacu pada pengertian pokok: masyarakat; dan
1. Kualitas terdiri atas sejumlah keisti- 9. Understanding the costumer, melakukan
mewaan produk, baik keistimewaan segala usaha untuk mengetahui
langsung, maupun keistimewaan atraktif kebutuhan pelanggan.
yang memenuhi harapan pelanggan dan
memberikan kepuasan pada penggunaan Selanjutnya, Lovelock dalam Hardian-
produk. syah (2018:52) mengemukakan lima aspek
2. Kualitas adalah segala sesuatu yang bebas yang harus diperhatikan bagi penyelenggaraan
dari kekurangan atau kerusakan. pelayanan publik, yaitu meliputi:
1. Tangible (terjamah) seperti kemampuan
Zeithaml dalam Mukarom (2015: 109) fisik, peralatan, personil dan komunitas
mengemukakan sepuluh dimensi yang harus material
diperhatikan dalam tolak ukur kualitas 2. Realiable (handal), kemampuan mem-
pelayanan publik, yaitu: bentuk pelayanan yang dijanjikan dapat
1. Tangible, terdiri dari fasilitas fisik, tepat dan memiliki keajegan.
peralatan, personel dan komunikasi; 3. Responsiveness. Rasa tanggung jawab
2. Realiable, terdiri atas kemampunan unit terhadap mutu pelayanan
pelayanan dalam menciptakan pelayanan 4. Assurance (jaminan), pengetahuan,
yang dijanjikan dengan tepat; perilaku dan kemampuan pegawai.
2. Responsiveness, kemampuan untuk 5. Empaty, perhatian perorangan pada
membantu konsumen bertanggung jawab pelanggan.
pada kualitas pelayanan yang diberikan;
3. Competence, tuntutan yang dimilikinya, METODE PENELITIAN
pengetahuan dan keterampilan yang baik
oleh aparatur dalam memberikan pela- Metode penelitian adalah kualitatif
yanan; deskriptif yang hanya menganalisis dan
menggambarkan Kualitas Pelayanan Rawat
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 40
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai
Jalan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota (2007:100), yaitu meliputi: Reduksi data,
Dumai. Penelitian ini menggunakan pen- Penyajian data, Menarik kesimpulan.
dekatan deskriptif naturalistik merupakan
pendekatan yang menggambarkan gejala dan HASIL DAN PEMBAHASAN
fakta yang terdapat di lokasi yang diteliti
secara menyeluruh dan berdasarkan dengan 1. Dimensi Tangibel (Berwujud)
kenyataan dalam pelayanan yang diberikan Kemampuan Rumah Sakit Umum
oleh petugas Rumah Sakit lalu dianalisis Daerah (RSUD) Kota Dumai menunjukan
dengan teori yang dipilih. Penelitian ini keberadaanya kepada masyarakat yang datang,
dilakukan di rawat Jalan Rumah Sakit Umum keadaan lingkungan sarana dan prasarana
Daerah Kota Dumai. Responden adalah adalah kemampuan rumah sakit dalam
seluruh objek penelitian. Responden dalam melakukan pelayanan yang diberikan oleh para
penelitian ini berguna untuk mendapatkan petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
data/informasi ketika pasien dilayani di Rawat Kota Dumai dalam melayani masyarakat atau
Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kota pasien yang datang untuk memeriksakan diri
Dumai, terutama dalam pelayanan yang dirawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah
diberikan petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai. Kepuasan pasien
Kota Dumai, kepada pasien yang datang terhadap pelayanan yang diberikan diketahui
memeriksakan diri dirawat jalan. dari jawaban pasien saat melakukan penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi melalui wawancara dan observasi dilapangan.
narasumber adalah pasien/masyarkat yang Menurut yang memeriksakan dirinya
datang untuk memeriksakan diri di rawat jalan dirawat jalan poliklinik internet/penyakit
pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai dalam beliau mengatakan “perawat/pegawai
pada saat peneliti melakukan penelitian, . yang ada dirawat jalan ini sudah cukup ramah
Informan dalam penelitian ini sebanyak 8 dengan masyarakat yang memeriksakan
Orang, sebagai berikut : Kepala Ruangan dirinya ke poliklinik cukup komunikatif dalam
Rawat Jalan 1, Perawat 1 orang, dan Pasien melayani meskipun banyaknya orang yg
rawat Jalan Rumah sakit Kota Dumai memeriksakan dirinya dipoliklinik, keluhan
sebanyak 6 orang. Penelitian ini menggunakan saya hanya pada saat memarkirkan kendaraan,
data sekunder diperoleh dari literatur, jurnal saya kerepotan saat parkir kendaraan karena
ilmiah, dan dari bidang pelayanan Rumah tempat parkir tidak luas dan susah untuk
Sakit Umum Daerah Kota Dumai. memarkirkan kendaraan” (wawancara dengan
Data ini digunakan sebagai data Ibu Ana Pada 11 Desember 2019 pukul 10.40
pendukung. Data primer merupakan data yang WIB).
dihasilkan dari data yang dikumpulkan Hasil observasi serta wawancara yang
dilapangan. Data yang dikumpulkan peneliti lakukan terlihat sarana dan prasarana
didapatkan melalui cara: Tanya jawab, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
pengamatan dan dokumentasi. analisis data Dumai belum bisa dikatakan sesuai dengan
yang digunakan dalam penelitian ini standar pelayanan rumah sakit tipe B, dan
menggunakan analisis dikemukakan oleh dirasakan belum dapat dikatakan sebagai
Miles dan Huberman dalam Hamid Patilima rumah sakit rujukan tertinggi terlihat dari
lahan parkir yang kurang luas sehingga
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 41
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai
menyusahkan masyarakat untuk memarkirkan parkir yang sempit untuk masyarakat dan WC
kendaraannya. Selain itu kurangnya kesadaran yang disediakan kurang terawat
yang dimiliki oleh pendamping pasien dalam kebersihannya, sedangkan petugas yang
menjaga kebersihan dan sarana dan prasana melayani obat di apotik sudah cukup baik,
yang telah disediakan serta belum lengkapnya obat yang diresepkan sebagian ada di apotek
tenaga kesehatan seperti dokter specialis. dan Dokter spesialis yang menangani pasien
Berdasarkan apa yang penulis temukan cukup lengkap tetapi belum sesuai dengan
saat observasi dilapangan, dilihat dari aspek standar untuk rumah sakit tipe B dan perlu ada
tangible belum sesuainya Rumah Sakit Umum tambahan pada personilnya. Dapat dilihat
Daerah (RSUD) Kota Dumai dengan standar jumlah dokter spesialis pada tabel berikut:
untuk rumah sakit tipe B terlihat dari lahan
Peraturan Menteri
Jumlah Tenaga Kesehatan Kesehatan Republik
No Jenis Tenaga Kesehatan pada RSUD Kota Dumai Indonesia No.56 Tahun
2014 RSUD Tipe B
1 Doker Umum 27 12
2 Dokter Gigi 2 3
3 Spesialis Penyakit Dalam 3 3
4 Spesialis Anak 3 3
5 Spesialis Bedah 5 3
6 Spesialis Obgin 4 3
7 Spesialis Anestesiologi 1 2
8 Spesialis Radiologi 2 2
9 Spesialis Patologi Klinik 1 2
10 Spesialis Patologi Anatomi 2 2
11 Spesialis Rehabilitasi Klinik Tidak Ada 1
12 Spesialis Mata 2 1
13 Spesialis THT 2 1
14 Spesialis Syaraf 1 1
15 Spesialis Jantung dan 1 1
Pembuluh Darah
16 Spesialis Kulit dan Kelamin 1 1
17 Spesialis Kedokteran Jiwa 1 1
18 Spesialis Ilmu Penyakit Paru 2 1
19 Spesialis Orthopedi 1 1
20 Spesialis Urologi Tidak Ada 1
21 Spesialis Bedah Plastik Tidak Ada 1
22 Spesialis Bedah Forensik Tidak Ada 1
23 Spesialis Bedah Mulut 1 1
24 Spesialis Tidak Ada 1
Konservasi/Endodonsi
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 42
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai
Seperti yang dikatakan Azwar (2002:5) Dari hasil wawancara bersama in-
rumah sakit merupakan lembaga pelayanan forman berhubungan pada pengamatan di-
jasa kesehatan yang rumit, padat karya dan lapangan yang penulis lakukan serta teori yang
padat modal. Kerumitan ini muncul karena berhubungan pada dimesi tangible, penulis
pelayanan pada rumah sakit melibatkan menarik kesimpulan bahwa kualitas
berbagai fungsi pelayanan, disiplin ilmu dan pelayanan rawat jalan pada Rumah Sakit
penelitian. Pelayanan dirumah sakit makin Umum Daerah(RSUD) Kota Dumai dari
dituntut kualitas pelayanannya, dikarenakan dimensi tangible belum dapat dikatakan baik,
per-kembangan masyarakat terus berubah dan di-sebabkan fasilitas sarana dan prasarana,
maju, maka rumah sakit pemerintah berstandar serta petugas yang melakukan pelayanan
tipe B merupakan rumah sakit dengan sarana belum lengkap dan belum memenuhi syarat
prasana serta memiliki keahlian pelayanan rumah sakit tipe B.
medik spesialistik dasar.
Menurut Hartono (2010:3) rumah sakit 2. Dimesi Reliability (Kehandalan)
merupakan sarana kesehatan yang menyeleng- Dimensi reliability disini membuktikan
garakan pelayanan kesehatan secara merata, dan menggambarkan kemampuan Rumah
serta mengutamakan penyembuhan penyakit Sakit Umum Daerah(RSUD) Kota Dumai saat
dan pemulihan kesehatan dan pencegahan memberi pelayanan sesuai dengan harapan
penyakit dalam suatu sistem rujukan serta masyarakat seperti keakuratan diagnosa,
dapat digunakan sebagai tempat praktek keakuratan resep dokter, serta kesungguhan
pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. perawat dan dokter saat memberi layanan pada
Dapat penulis simpulkan bersumber pasien. Tingkat reliability dapat dibuktikan
pada data yang didapat dengan dikaitkan pada dan diukur serta digambarkan oleh petugas
teori, dimensi tangible pada Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Kota
Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai masih Dumai dalam melayani masyarakat atau pasien
belum memenuhi standar. dirawat jalan Rumah Sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Untuk itu dapat dilihat melalui
Kota Dumai belum dapat dikatakan standar pernyataan/jawaban pasien (informan) kepada
selaku rumah sakit rujukan dalam memberi peneliti saat mewawancara dengan beberapa
pelayanan, disebabkan sarana serta prasarana orang informen.
seperti lahan paskir untuk masyarakat yang Menurut Bapak Nazir yang meme-
sangat terbatas, serta jumlah petugas terutama riksakan diri ke poliklinik gigi beliau
dokter spesialis yang harus di lengkapi, mengatakan ”Dokter dalam melayani sangat
kualitas petugas yang belum profesional serta baik, diagnosa penyakit saya sangat tepat,
ke-cakapan pihak manajemen dalam pertama saya datang kesini untuk
mengelola rumah sakit belum maksimal. memeriksakan penyakit gusi saya dan dilayani
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 43
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai
dokter, dokter bilang penyakit saya harus di kualitas pelayanan jasa termasuk didalamnya
operasi dan minggu depannya langsung aspek reliability, yaitu aspek yang mengukur
operasi dan sekarang saya control untuk keandalan suatu pelayanan jasa kepada
melihat perkembangan penyakit saya”. konsumen. Keandalan diartikan sebagai ke-
(wawancara dengan bapak Nazir tanggal 27 mampuan dalam memberi pelayanan
April 2020 pukul 10.30 WIB). dijanjikan dengan terpercaya dan akurat.
Menurut ibu weny yang Karena berpengaruh pada janjang serta ragam
memerikasakan diri ke poliklinik kebidanan pendidikan, tingkat keahlian dan tingkat
beliau mengatakan “saya sudah 3 kali berobat profesionalnya petugas. Dari dimensi ke-
disini penyakit saya sudah agak membaik andalan pasien bisa mengukur seberapa baik
tetapi kadang masih kambuh juga, setiap kali petugas rumah sakit dalam memberikan
kambuh saya hanya minum obat yang sudah pelayanan. Sebenarnya kualitas pelayanan
diresepkan dokter” tidak dapat dinilai berdasarkan sudut pandang
(wawancara.dengan ibu weny tanggal 27 April penyedia pelayanan tetapi juga harus
2020 pukul 10.45 WIB). dipandang dari sudut pandang pengguna jasa.
Berdasarkan hasil wawacara dengan Secara umum aspek reliability yang
para informan jika dilihat dari aspek reliability ada pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
pelayanan yang ada di rawat jalan poliklinik Kota Dumai dinilai sudah baik, dan semoga
Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Kota dapat ditingkatkan lagi. Memang pada
Dumai sudah cukup bagus, diketahui bahwa dasarnya diagnosa yang dibuat oleh dokter
pernyataan dari informan/narasumber menga- spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah
takan pada dasarnya diagnosa yang dibuat oleh (RSUD) Kota Dumai hampir semuanya tepat
dokter spesialis hampir semuanya tepat sesuai sesuai dengan keluhan dan masalah yang
dengan gejala dan keluhan pasien, hanya dihadapi pasien, hanya terdapat beberapa
sebagian ada beberapa dokter yang belum dokter saja yang tidak tahu pasti dengan
dapat mengetahui dengan persis diagnosa diagnosa penyakitnya, Pelayanan dokter
penyakitnya, tetapi dalam pelayanan yang spesialis dan perawat pada Rumah Sakit
diberikan dokter dan petugas poliklinik gigi Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai dianggap
dianggap pasien memuaskan. informan (Pasien) sudah cukup memuaskan.
Berdasarkan pendapat Sinambela Berdasarkan data yang didapat menurut
(2008: 3-5) mengatakan setiap manusia mem- penulis dikaitkan terhadap teori dapat penulis
butuhkan pelayanan, apalagi secara berlebihan simpulkan, bahwasanya aspek reliability
dikatakan kalau pelayanan tidak bisa kualitas pelayanan rawat jalan pada Rumah
dipisahkan dalam kehidupan manusia. Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai di
Pelayanan publik merupakan pemberian nilai baik, karena untuk memberikan
layanan (melayani) kebutuhan orang atau keandalan sebagai kemampuan untuk
masyarakat yang memiliki kepentingan dalam memberikan jasa/pelayanan yang dijanjikan
organisasi berdasarkan pada aturan dan tata dengan terpercaya dan akurat oleh petugas
cara yang telah ditetapkan. sudah bisa dilaksanakan dengan baik.
Selain itu menurut parasuman, dkk
dalam Tjiptono, (2016:137), aspek yang ter- 3. Dimensi Responsiveness (Daya tanggap)
dapat dalam pemahaman konsumen terhadap
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 44
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai
pelayanan yang berkaitan pada keahlian dalam assurance berhubungan dengan keahlian
menimbulkan kepercayaan serta keyakinan petugas menimbulkan kepercayaan serta
pada konsumen. ukuran assurance atau keyakinan pada pasien seperti kesopanan serta
kepastian meliputi kompetensi tenaga kerja keramahan saat melakukan pelayanan, ini
pada pengetahuan produk mencangkup dianggap masayarakt sudah sangat baik.
kemampuan petugas pada pengetahuan
terhadap produk secara tepat, karamah- 5. Dimesi Empathy (Empati)
tamahan, perhatian dan kesopanan saat Dimensi empathy merupakan aspek
melayani konsumen, keterampilan yang menekankan pada perhatian kepada
memberikan keamanan dalam memanfaatkan konsumen serta bersifat individu kepada
pelayanan yang ditawarkan dan keterampilan masyarakat untuk lebih mengetahui harapan
dalam menumbuhkan rasa percaya konsumen atau kebutuhan masyarakat. Dimensi empathy
pada jasa yang diberikan, termasuk jasa berkaitan bagaimana petugas menanggapi
pelayanan rumah sakit. keluhan dan masalah pasien, dan bagaimana
Sejalan dengan pendapat azwar petugas bisa mengenali pasien dengan baik.
(2002:18) mengemukakan kualitas pelayanan empathy sangat memerlukan sentuhan
kesehatan pada rumah sakit adalah fenomena, perasaan pribadi, aspek empathy merupakan
karena ukuran dan indikatornya bisa berbeda aspek yang dapat menjadi kesempatan besar
pada orang yang terlibat dalam pelayanan dalam membentuk pelayanan berbeda berupa
kesehatan, dalam memuaskan kebutuhan dan suatu yg tidak diharapkan pasien tetapi
tuntutan pemakai jasa pelayanan. diberikan oleh rumah sakit.
Aspek assurance pada kualitas Dari aspek empathy diketahui bahwa
pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Umum tidak semua petugas rawat jalan Rumah Sakit
Daerah (RSUD) Kota Dumai terbilang cukup Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai mau
baik serta pada aspek assurance diketahui memberikan perhatian lebih kepada
bahwasanya petugas dalam melayani cukup masyarakat yang datang untuk memerikasakan
sabar serta ramah saat melakukan pelayanan diri dan tidak semua keluhan pasien direspon
tetapi ada beberapa pegawai yang terlihat oleh petugas/perawat tetapi menurut pihak
belum menunjukan sifat ramah dan rsud mereka menyatakan petugas yang ada di
komunikatif terhadapt pasien atau masyarakat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
yang datang ke rawat jalan Rumah Sakit Dumai petugas/perawat rawat jalan selalu
Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai. Petugas meminta pasien menyampaikan keluhan saat
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota melakukan pemeriksaan serta keluhan yang
Dumai menjelaskan jika seandainya ada disampaikan selalu ditanggapi.
petugas kurang ramah dan komunikatif dalam Berkaitan dengan pernyataan Para-
melayani pasien atau masyarakat itu suman dkk dalam Tjiptono (2016:137)
dikarenakan tergantung dari sifat individu dmensi-dimensi yang mewakili persepsi
seseorangnya. konsumen terhadap suatu kualitas pelayanan
Kualitas Pelayanan Rawat jalan pada jasa termasuk diantaranya adalah dimesi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota empathy, dimensi empathy merupakan
Dumai dilihat dalam aspek assurance dapat kesediaan petugas untuk peduli dan
dikatakan baik, kualitas pelayanan dari aspek memberikan perhatian pribadi kepada
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 47
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai
pengguna jasa. Pelayanan yang empathy sebabkan oleh petugas /perawat yang dianggap
sangat memerlukan sentuhan/perasaan pribadi. kurang peka dan kurang peduli dengan pasien.
Dimensi empathy adalah dimensi yang
memberikan peluang besar untuk menciptakan SIMPULAN DAN SARAN
pelayanan yang mengejutkan yaitu sesuatu
yang tidak di harapkan pengguna jasa tetapi Kualitas pelayanan rawat jalan pada
tenyata di berikan oleh penyedia jasa. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
Berkaitan dengan pelayanan kesehatan Dumai belum dapat dikatakan berkualiats
menurut Azwar dalam aprilia (2008:17) yang dikarenakan dari lima dimensi kualitas
menyatakan bahwa batasan dalam kesehatan pelayanan, hanya dimensi Reliability
yang bermutu adalah pelayanan kesehatan (keandalan) dan Assurance (jaminan) yang
yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa dinilai baik, dan dimensi Tangible,
sesuaii dengan tingkat kepuasan rata-rata Responsiviness, dan Empathy belum berjalan
penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan baik.
kode etik dan standar yang telah di tetapkan. Dari hasil kesimpulan penulis mem-
Kualitas pelayanan pada rumah sakit berikan beberapa saran yaitu :
adalah sebuah peristiwa yang unik, sebab
dimensi dan indikatornya bisa berbeda antara 1) Pihak Rumah Sakit Umum Daerah
orang dengan yang lain saat memberikan (RSUD) Kota Dumai perlu membuat
pelayanan kesehatan. atau merencanakan tempat parkir cukup
Dari hasil observasi dilapangan dapat luas untuk masyarakat yang datang
diketahui tidak semua perawat/petugas rawat memeriksakan diri ke rawat jalan
jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Dumai mau menanyakan keluhan pasien (RSUD) Kota Dumai agar tidak ada
saat memberikan pelayanan serta beberapa mobil atau motor yang parkir di pinggir
keluhan saja yang di sampaikan pasien yang di jalan, karna dapat mengganggu
tanggapi oleh petugas, dari sini dapat peneliti masyarakat yang lewat. Serta petugas
analisis aspek empati pada petugas rumah sakit cleaning service lebih memperhatikan
tergantung pada sifat petugas itu sendiri ada kebersihan kamar mandi dan WC setiap
perawat yang aktif dan ada yang tidak serta hari.
ada yang peduli dan yang tidak terhadap 2) Pelayanan dokter dan petugas, Rumah
pasien. Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
Kualitas Pelayanan Rawat jalan pada Dumai masih harus dimaksimalkan lagi,
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota serta jumlah dokter disesuaikan lagi
Dumai dilihat dalam aspek empathi dinilai dengan rumah sakit tipe B dan
masih belum baik, kualitas pelayanan dari hendaknya keluhan pasien lebih
aspek emphatic ini berkaitan pada sifat ditanggapi, sehingga mereka merasa
individu seseorang dalam memberikan puas pada pelayanan yang diberikan.
perhatian yang tulus serta menanggapi 3) Untuk Waktu tunggu pelayanan yang
masalah atau keluhan pada pasien ini masih diberikan baik petugas pendaftaran
dianggap masyarakt belum baik dikarenakan maupun dokter specialis sekiranya harus
berdasarkan observasi peneliti ini semua di di sesuaikan lagi dengan Standar
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 48
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai