You are on page 1of 17

Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 32232

Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

32 Analisis Kualitas Pelayanan Rawat Jalan


Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai
Hengky Krismanto 1, Surya Irianto 2

ABSTRACT

This research is a qualitative descriptive study, where qualitative descriptive research is used
to describe a situation about the quality level of public hospital outpatient Services (RSUD)
Dumai City. Judging from the number of patient visits, the outpatient continues to increase
annually the number of visits in 2018 as many as 96,590 visits with an average of 334 patients
on a daily basis while at 2017 as much as 87,922 visits with an average of 305 patients per day
and a visit at 2016 as much as 79,129 with a day average visit of 275 patients. This research is
done to find out how the quality of outpatient service in the District public Hospital (RSUD)
Dumai. The purpose of this research is to determine the quality of outpatient service in the
District public Hospital (RSUD) Dumai is seen from the aspects of tangible, reliability,
responsiveness, assurance and empathy. In conclusion, research proves that the quality of
outpatient services in the District public Hospital (RSUD) Dumai is considered less good,
because there are still many complaints from patients and society. The results of this research
are expected to be beneficial in improving the quality of service in the District public Hospital
(RSUD) Dumai, to fit the expectations and vision, the mission of District public Hospital
(RSUD) Dumai.

Keywords: Service Quality, Hospital, Public Service

ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian deskriptif kualitatif
digunakan untuk menggambarkan suatu situasi tentang tingkat Kualitas Pelayanan Rawat Jalan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai. Dilihat dari jumlah kunjungan pasien,
pasien rawat jalan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya jumlah kunjungan yaitu pada
tahun 2018 sebanyak 96.590 kunjungan dengan rata-rata 334 pasien berkunjungan sehari
sedangkan pada 2017 sebanyak 87.922 kunjungan dengan rata-rata 305 pasien per hari dan
kunjungan pada 2016 sebanyak 79.129 dengan kunjungan rata-rata sehari 275 pasien .
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Kualitas Layanan Rawat Jalan di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai. Tujuan penelitian untuk mengetahui kualitas
Layanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai dilihat dari aspek
tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Kesimpulannya, penelitian
membuktikan bahwa kualitas Layanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kota Dumai ternyata dianggap kurang baik, karena masih banyak keluhan dari pasien dan
masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas
pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai, agar sesuai dengan harapan
dan visi, misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai.

1
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lancang Kuning Dumai. Email : hengkykrismanto@gmail.com
2
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lancang Kuning Dumai

32
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 33
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Rumah Sakit, Pelayanan Publik.


PENDAHULUAN pelayanan yang berkualitas, dan sesuai dengan
fungsi pemerintah dalam melaksanakan serta
Dalam Undang-Undang Republik In- meningkatkan pelayanan pada warga negara
donesia No.25 Tahun 2009, Negara bertang- secara optimal, dengan meningkatkan mutu
gungjawab dalam melayani setiap warga pelayanan di bidang kesehatan. usaha untuk
negara dalam memenuhi hak serta kebutuhan meningkatkan derajat kesehatan yg setinggi
mendasar dalam melaksanakan pelayanan mungkin pada awalnya yaitu usaha dalam
publik yang merupakan pesan dalam Undang- menyembuhkan penyakit, lalu sedikit demi
Undang Dasar Tahun 1945. Pelayanan Publik sedikit menuju ke arah Keterpaduan untuk
dikatakan juga sebagai kegiatan dalam rangka memecahkan persoalan kesehatan untuk
memenuhi kebutuhan dalam hal melayani seluruh rakyat dan mengikut sertakan warga
sesuai dengan peraturan undang-undangan Negara dalam arti yang luas dapat dikatakan
pada setiap warga negara terhadap barang, jasa bentuk upaya promosi atau mengajak,
atau pelayanan administrasi dan telah pencegahan, pengobatan, dan pemulihan yg
disediakan oleh penyelenggara pelayanan bersifat menyeluruh & terus menerus. Undang
publik. Salah satu penyelenggara pelayanan Undang No 44 Tahun 2009 mengenai Rumah
publik dalam hal ini yaitu melaksanakan Sakit, diartikan bahwa Rumah Sakit adalah
kegiatan pelayanan publik di bidang lembaga pelayanan jasa kesehatan yang
kesehatan. Persoalan kesehatan sudah menjalankan pelayanan secara lengkap dengan
menjelma menjadi kebutuhan yang sangat menyiapkan pelayanan instalasi rawat inap,
penting bagi warga Negara. Seluruh warga instalasi rawat jalan & instalasi gawat darurat.
Negara membutuhkan pelayanan kesehatan Dalam akhir Undang Undang tersebut
disebabkan kesehatan dinilai berharga dan dijelaskan bahwa Rumah Sakit merupakan
mahal. Kesehatan juga dikatakan juga sarana pelayanan kesehatan yang menjadi
merupakan bagian terpenting dalam kesatuan dari sumber daya kesehatan yg
kesejahteraan warga negara. penting dalam menunjang terselenggaranya
Untuk itu salah satu hak mendasar pelayan kesehatan.
masyarakat ialah mendapatkan pelayanan Proses pelayanan di Rumah Sakit
kesehatan yang wajib diselenggarakan oleh mempunyai karakter yang sangat rumit.
pemerintah sebagaimana tercantum dalam Karena pelayanan kesehatan dan seperangkat
Undang-undang 1945 pasal 28H ayat 1 yaitu keilmuan saling berhubungan satu dengan
“Setiap warga negara memiliki hakuntuk yang lain. IPTEK dalam kedokteran sangat
hidup yang sejahtera lahir & batin, serta berkembang pesat dan wajib diikuti oleh
memiliki tempat tinggal, dan mendapat tenaga kesehatan dalam menyelenggarakan
lingkungan hidup yg baik, sehat dan memiliki pelayanan yang baik dan bermutu, sehingga
hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan”. menjadikan makin peliknya permasalahan
Pelayanan kesehatan tidak hanya pada Rumah Sakit.
menyembuhkan penyakit tetapi dituntut untuk Dalam usaha meningkatkan pelayanan
lebih memfokuskan pada kebutuhan perlu ditingkatkan pula mutu pelayanan yang
pelanggan, sebagai upaya melaksanakan diberikan, hal ini disebabkan semakin
tuntutan masyarakat untuk mendapatkan kompleksnya kebutuhan masyarakat akan
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 34
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

kesehatan. Hal ini ditandai dengan semakin tahapan yang berkaitan dengan pelayanan
tingginya pendidikan dan sosial masyarakat, termaksud sudut pandang dari pasien seperti
maka tuntutan akan pelayanan kesehatan yang seberapa bagus pelayanan jasa kesehatan yang
baik semakin tinggi dan perlu juga lembaga- mereka butuh-kan dan inginkan.
lembaga kesehatan untuk terus berusaha Pelayanan kesehatan yang berkualitas
memberikan pelayanan dan meningkatkan adalah pelayanan yang dapat menumbuhkan
kualitas pelayanan, menciptakan kualitas rasa puas pada pemakai jasa pelayanan sesuai
pelayanan. Pada pasal 29 huruf b UU Nomor. dengan tingkat kepuasan yang diinginkan
44 Tahun 2009, disebutkan bahwa rumah sakit masyarakat dan pelaksanaannya sesuai dengan
berkewajiban memberikan pelayanan ke- norma dan standar pelayanan yang ditetapkan.
sehatan yang aman, bermutu, tidak des- Kepuasan pasien merupakan nilai yang
kriminatif serta berhasil guna, dan meng- subjektif pada kualitas pelayanan yang
utamakan kebutuhan pasien sesuai dengan diperoleh pasien dalam pelayanan jasa
standar pelayanan yang ada di rumah sakit. kesehatan. Penialaian subjektif ini amat
Mutu pelayanan kesehatan rumah sakit dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan,
memiliki bebarapa unsur, yaitu memenuhi tingkat emosional dan keadaan lingkunga,
standar mutu pelayanan yang sudah diterapkan tingkat kepuasan pasien tetap didasarkan pada
serta memenuhi kebutuhan terhadap kepuasan kenyataan yang objektif yang dialami pada
pelanggan. Terdapat hubungan erat antara saat pasien menerima pelayanan di rumah
kualitas pelayanan dengan kepuasan pelang- sakit. Kepuasaan adalah harapan yang sesuai
gan/konsumen. Kualitas dapat membuat dengan kinerja atau hasil yang dirasakan oleh
sesuatu dorongan terhadap konsumen/ seseorang.
pelanggan atau pasien dalam rumah sakit, agar Jadi dapat disimpulkan puas atau tidak
dapat membuat suatu hubungan yang erat puasnya seseorang/masyarakat terhadap pela-
dengan rumah sakit. Dalam jangka panjang yanan yang diberikan adalah adanya
proses ikatan ini dapat membuat rumah sakit kecocokan interaksi antara harapan dan
untuk lebih memahami harapan pasien dan pengalaman sesudah memakai jasa atau
kebutuhan yang mereka butuhkan. Dengan pelayanan yang diberikan. Seiring dengan
begitu, rumah sakit dapat mengetahui tentang perkembangan zaman Tuntutan pasien akan
tingkat kepuasan konsumen, dimana rumah kualitas pelayanan mengharuskan adanya
sakit dapat memberikan pelayanan yang perubahan pelayanan dari sudut pandang lama
memuaskan yang pernah dialami konsumen ke sudut pandang baru. Kebutuhan pasien
dan meminimalisir pelayanan yang tidak sangat diutamakan sehingga pasien merasa
diingikan yang dialami konsumen/masyarakat. terpuaskan akan setiap pelayanan yang mereka
Rumah sakit wajib memberikan pe- terima lalu kemudian dari kepuasan itu
layanan berfokus terhadap kepuasan masya- timbullah kesetiaan mereka sehingga membuat
rakat, perbaikan kualitas pelayanan jasa mereka tidak beralih ke rumah sakit umum
kesehatan bisa diawali dengan memberikan lain.
penilaian pada setiap komponen yang berperan Seiring dengan pesatnya perkembangan
dalam menumbuhkan kepuasan pada pasien. ilmu dan teknologi dibidang kesehatan serta
Unsur-unsur yang berkaitan dengan semakin banyaknya jumlah rumah sakit de-
kepedulian kesehatan bisa diperbaiki dengan wasa inii membuat masyarakat mempunyai
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 35
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

beberapa pilihan untuk menetapkan rumah 380/RSUD/2009, berhubungan dengan Pene-


sakit yang di anggap mereka bagus sebagai tapan Status Rumah Sakit Umum Daerah
tempat untuk menerima pelayanan yang (RSUD) Kota Dumai. Hal ini sesuai
berkualiatas. Konsumen menetapkan pilihan persyaratan undang-undang Republic
rumah sakit yang diharapkan memberikan Indonesia nomor 44 Tahun 2009 perihal
pelayanan yang baik serta memuaskan Rumah Sakit, menurut Bab 5 Pasal 7 Ayat 3.
menurut mereka. Pada tahun 2018 Rumah Sakit Umum
Pengurus rumah sakit seharunya lebih Daerah Kota Dumai Memperoleh Izin
mengerti dengan kondisi tersebut sehingga Operasional Rumah Sakit jenis B, Berdasarkan
dalam memberikan pelayanan selalu berorien- Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal
tasi pada harapan dan dapat memberikan Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
kepuasan kepada konsumen agar bisa Riau nomor: 503/DPMPTSP/IZIN-KES/97.
berlomba dengan rumah sakit lain. Sesuai dengan Permenkes Republik Indonesia
Masyarakat yang menggunakan pela- No 56 Tahun 2014 perihal pengelompokan dan
yanan dapat merasa terpenuhi kebutuhannya perizinan Rumah Sakit Umum Pemerintahan
jika adanya kesesuaian antara harapan dan dikelompokkan ddalam beberapa tingkatan
kenyataan dalam pelayanan yang diterima. yaitu Rumah Sakit Umum jenis A, Rumah
Kepuasan masyarakat yang menggunakan jasa Sakit Umum jenis B, Rumah Sakit Umum
kesehatan memiliki keterkaitan yang erat jenis C, Rumah Sakit Umum jenis D.
dengan hasil pelayanan kesehatan yang Penetapan klasifikasi Rumah Sakit
diberikan, baik secara langsung dilayani berdasarkan pelayanan yang diberikan, sumber
tenaga kesehatan ataupun pelayanan yang daya, peralatan, saran dan prasarana dan
diberikan secara tidak langsung, seperti taat administrasi serta manajemen Rumah Sakit
dengan pengobatan yang di anjurkan tenaga Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai.
kesehatan, mengerti dengan informasi medis Dalam menjalankan pelayanan kese-
yang diberikan dan kelanjutan perawatan. hatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Pemerintah kota Dumai Mendirikan Kota dumai mempunyai VISI yaitu :
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota “Mewujudkan Rumah Sakit Pendidikan Di
Dumai pada tanggal 15 Februari 1999 Yang Pantai Timur Sumatera”
Diresmikan Oleh Bupati Bengkalis, Bapak Untuk mendukung Visi Rumah Sakit Umum
Fadlah Sulaiman, SH. Pada Saat Kota Dumai Daerah (RSUD) Kota Dumai tidak terlepas
Masih Berstatus Kota Administratif. adanya Misi Rumah Sakit Umum Daerah
Tanggal 7 mei 1999 peresmian Dilak- (RSUD) Kota Dumai yaitu:
sanakan Oleh Menteri Kesehatan R.I
Prof.DR.Dr. FA. Moeloek, SpOG, 1. Menerapkan sendi-sendi pelayanan prima.
Berdasarkan Kepmenkes dan Kesejahteraan 2. Meningkatkan profesionalitas sumber daya
Sosial Nomor 1549/Menkes- manusia.
Kesos/SK/X/2000. Tanggal 16 Tahun 2000. 3. Meningkatkan sarana dan prasarana
Tahun 2009 Rumah Sakit Umum Daerah pelayanan.
(RSUD) Kota Dumai menjadi Rumah Sakit 4. Menjalankan fungsi manajerial yang
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) akuntabel dan transparan, berbasis
menurut Keputusan Walikota Dumai nomor teknologi informasi.
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 36
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

1. Penyelenggaraan pelayanan medis


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 2. Penyelenggaraan pelayanan penunjang
Kota Dumai adalah badan yang melaksanakan medis dan non medis.
pelayanan di bidang jasa kesehatan yang 3. Penyelenggaraan pelayanan asuhan
terdapat di Kota Dumai. Rumah sakit ini keperawatan.
merupakan milik Pemerintah Daerah dan 4. Penyelenggaraan pelayanan rujukan.
rumah sakit ini adalah rumah sakit yang 5. Penyelenggaraan pendidikan dan
menjadi salah satu rumah sakit acuan di Kota pelatihan
Dumai, sehingga diharapkan dapat memberi 6. Penyelenggaraan penelitian dan
pelayanan bermutu selaras dengan harapan pengembangan.
masyarakat yang menggunakan pelayanan 7. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi
rumah sakit, tidak hanya jasa kesehatan yang dan keuangan.
bersifat penyembuhan, rumah sakit juga
diharapkan dapat menimbulkan rasa puas pada RSUD Kota Dumai memiliki beberapa
pasien. Oleh sebab itu harus ada tanggapan pelayanan kesehatan salah satunya pelayanan
mengenai pelayanan dari pasien atau Rawat Jalan. Pelayanan Rawat Jalan
masyarakat sebagai pemakai pelayanan. merupakan pelayanan kesehatan yang
Nantinya diharapkan berpengaruh baik pada diberikan kepada pasien/masyarakat yang
peningkatan kualitas pelayanan pada rumah pelayanannya tidak melebihi dari 24 jam
sakit dan juga sangat berpengaruh pada pelayanan yang diberikan bertujuan untuk
peningkatan kepuasan pasien dan masyaraka pengamatan, diagnosis, pengobatan, pemulih-
yang menggunakan pelayanan. Berdasarkan an, serta pelayanan kesehatan lainnya, tanpa
Perwa No. 42 Tahun 2008 Ayat 2 Pasal 2 & 3 mewajibkan pasien untuk di rawat inap.
mengenai tupoksi tata kerja Rumah Sakit RSUD Kota Dumai memiliki beragam
Umum Daerah Kota Dumai. pelayanan pada poliklinik rawat jalan dari
Klinik Anak, Klinik Interne, Klinik
Perwa No. 42 Tahun 2008 Ayat 2 Pasal 2: Kebidanan, Klinik Bedah, Klinik Umum,
“Rumah Sakit Umum Daerah Kota Klinik Gigi Mulut, Klinik VCT, Klinik Gigi
Dumai memiliki kewajiban menyelenggarakan Anak, Klinik Mata, Klinik Saraf, Klinik THT,
upaya kesehatan dengan efektif & efisien serta Klinik Orthopedi, Klinik Bedah Mulut, Klinik
mengutamakan upaya penyembuhan dan Kulit dan Kelamin, Klinik Jiwa/Psikiatri,
pemulihan yang dilaksanakan secara selaras, Klinik Paru-Paru, Klinik Kardiologi, Klinik
terpadu dalam peningkatan serta pencegahan Bedah Syaraf, Klinik Fisioterapi. Berikut data
dan melaksanakan upaya rujukan, sesuai jumlah pasien Rawat Jalan 3 tahun terakhir di
dengan peraturan perundang-undangan yang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
berlaku”. Dumai

Perwa No. 42 Tahun 2008 ayat 2 Pasal 3 : Tabel 1.1


Untuk menjalankan tugas yang Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan
dimaksud pada pasal 2, Rumah Sakit Umum pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Daerah memiliki fungsi : Kota Dumai Tahun 2016-2018
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 37
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

Tahun Rawat Jalan Menurut Bapak Wan 60 tahun berobat


di poli syaraf beliau mengatakan “saya datang
2016 79.129
dari jam 6 pagi untuk ambil nomor antrian
2017 87.922 dilayani di bagian pedaftaran jam 7, agak
2018 96.590 lama saya menunggu karena nomor antrian
saya nomor 72 dan pendaftaran memanggil
Sumber: RSUD Kota Dumai 2019 nomor itu 10 orang setiap beberapa menit,
dokter juga lama datangnyaa, saya baru
Berdasarkan tabel 1.1 diketahui bahwa dilayani jam 11, saran saya untuk rumah sakit
jumlah kunjungan pasien Rawat jalan pada agak dipercepat pelayanan nya biar
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota masyarakat tidak kelamaan menunggu”
Dumai terus mengalami peningkatan pada 3 (Wawancara dengan Bapak Wan Pada 9
tahun terakhir. Kenaikan kunjungan pasien December 2019 pukul 11.50 WIB).
tertinggi terlihat pada tahun 2018 sebanyak Selanjutnya Penulis juga melakukan
96.590 pasien. wawancara dengan Kepala Ruangan Rawat
Kenaikan jumlah pasien setiap Jalan yaitu Bapak Teguh beliau mengatakan
tahunnya menunjukkan belum sesuainya “Keluhan yang sering saya terima dari
harapan pemerintah dalam memberikan masyarakat yang menggunakan rawat jalan
pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu, memang dari antrian pendaftaran yang lama
hal ini harus ditanggapi bijak oleh pemerintah dan juga waktu menunggu pasien menerima
maupun manajemen RSUD Kota Dumai. pelayanan dari dokter yang lama (wawancara
Berdasarkan data ini semua perlu adanya dengan Bapak Teguh Pada 11 December 2019
tindakan atau kebijakan pemerintah agar pukul 10.00 WIB).
RSUD Kota Dumai menjadi lembaga Waktu tunggu pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan yang bermutu serta merupakan hal yang penting dalam
mampu memberikan kepuasan kepada pasien. menentukan kualitas pelayanan rumah sakit.
Harapan masyarakat selaku pelanggan Berdasarkan Kepmenkes Nomor 129 tahun
tentang kualitas pelayanan rumah sakit belum 2008 dalam pelayanan rawat jalan indicator
sepenuhnya terpenuhi, hal tersebut dapat waktu tunggu pelayanan di rawat jalan yaitu ≤
dilihat berdasarkan pengamatan yang penulis 60 menit dimulai pada saat pasien mendaftar
lakukan, penulis mendapati berbagai masalah hingga dilayani oleh dokter spesialis. Dan
pertama terkait dalam proses pelayanan Masih ditemukan pegawai yang Kurang ramah
kesehatan rawat jalan saat memberikan terhadap pasien berdasarkan wawancara
pelayanan kepada kepada pasien/masyarakat. kepada pengunjung rawat jalan.
Berdasarkan wawancara dan observasi Menurut ibuk ana yang memeriksakan
yang sudah penulis lakukan dengan beberapa dirinya dirawat jalan poliklinik internet/
narasumber selaku masyarakat pengguna penyakit dalam beliau mengatakan “perawat/
layanan rawat jalan di RSUD Kota Dumai, pegawai yang ada dirawat jalan ini sudah
terdapat beberapa permasalahan yaitu Waktu cukup ramah dengan masyarakat yang
tunggu merupakan salah satu masalah yang memeriksakan dirinya ke poliklinik cukup
sering menimbulkan keluhan pasien di rumah komunikatif dalam melayani meskipun
sakit Umum daerah kota dumai. banyaknya orang yg memeriksakan dirinya
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 38
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

dipoliklinik, keluhan saya hanya pada saat dengan biaya ter-jangkau, dan cepat sehingga
memarkirkan kendaraan, saya kerepotan saat masyarakat sebagai penerima layanan merasa
parkir kendaraan karena tempat parkir tidak puas.
luas dan susah untuk memarkirkan
kendaraan” (wawancara dengan Ibu Ana Pada KAJIAN TEORI DAN HASIL PENELITI-
11 December 2019 pukul 10.40 WIB). AN TERDAHULU YANG RELEVAN
Kualitas pelayanan kesehatan di
sebuah rumah sakit dapat diketahui dari Menurut Ibrahim dalam Hardiansyah
profesionalitas tenaga medis maupun pegawai (2018:22), kualitas pelayanan publik meru-
lainnya, efisien serta efektifnya pelayanan pakan keadaan dinamis yang berhubungan
serta terpenuhinya harapan pasien saat dengan produk, jasa, manusia, proses dan
menerima pelayanan pada rumah sakit. lingkungan serta penilaian kualitas ditentukan
Kesesuaian antara harapan dan kenyataan pada saat terjadinya pemberian pelayanan
terhadap pelayanan yang diterima pasien dapat tersebut.
dilihat dari seluruh manajemen pelayanan Ciri atau atribut tersebut menurut
mulai dari administrasi, dokter, perawat, Tjiptono dalam hardiyansyah (2011:40) antara
farmasi, sarana dan prasarana rumah sakit. lain adalah:
Kualitas pelayanan adalah aspek yang 1. Ketepatan waktu pelayanan, yang meliputi
sangat penting dalam menumbuhkan keper- waktu tunggu dan waktu proses;
cayaan pasien/masyarakat terhadap rumah 2. Akurasi pelayanan, yang meliputi bebas
sakit agar tercipta loyalitas mereka. dari kesalahan;
Tersedianya perlengkapan kedokteran, 3. Kesopanan dan keramahan dalam
kompetensi dan keterampilan tenaga medis memberikan pelayanan;
maupun non medis, serta kesinambungan 4. Kemudahan mendapatkan pelayanan,
sistem pelayanan yang baik, serta terjaminnya misalnya banyaknya petugas yang
kualitas yang diberikan adalah salah satu melayani dan banyaknya fasilitas
alasan mengapa masyarakat lebih memilih pendukung seperti komputer;
pelayanan rumah sakit diluar negeri dan 5. Kenyamanan saat memperoleh pelayanan,
menjadikannya pilihan dari pada rumah sakit berkaitan dengan lokasi, ruang tempat
di dalam negeri. Rumah Sakit Umum Daerah pelayanan, tempat parkir, ketersediaan
Kota (RSUD) Kota Dumai sebagai rumah sakit informasi dan lain-lain;
yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah 6. Atribut pendukung pelayanan lainnya
(BLUD) berusaha memperbaiki mutu seperti ruang tunggu ber-AC, kebersihan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar dan lain-lain.
dapat menjadi rumah sakit yang memenuhi
harapan masyarakat, dalam hal pelayanan Menurut Tjiptono (2016:59) Kualitas
rawat inap maupun rawat jalan. Dengan Pelayanan adalah tingkat keunggulan yang
peningkatan kualitas pelayanan berarti harus diharapkan dan pengendalian atas tingkat
memenuhi standar waktu yang ditetapkan, keunggulan tersebut untuk memenuhi
tempat, biaya, prosedur yang ditetapkan untuk keinginan pelanggan.
menyelesaikan setiap tugas dalam pemberian Tjiptono (2016:121) Kualitas
pelayanan serta dapat memuaskan pelanggan pelayanan sebagai ukuran seberapa bagus
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 39
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai 4. Courtesy, sikap atau perilaku ramah,
dengan ekspetasi pelanggan. bersahabat, tanggap terhadap keinginan
Menurut Goetsch & Davis dalam masyarakat serta mau melakukan kontak
Hardiansyah (2018:49). Kualitas pelayanan atau hubungan pribadi;
adalah merupakan kondisi dinamis yang 5. Credibility, sikap jujur dalam upaya
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, menarik kepercayaan masyarakat;
proses dan lingkungaan yang memenuhi atau 6. Security, pelayanan harus bebas dari
melebihi harapan. berbagai bahaya dan risiko;
Hardiansyah (2018:49) Kualitas 7. Access, adanya kemudahan untuk
pelayanan adalah pelayanan yang diberikan mengadakan kontak dan pendekatan;
keapada pelanggan sesuai dengan standar 8. Communication, kemauan pemberi
pelayanan yang telah dibakukan sebagai pelayanan untuk mendengarkan suara,
pedoman dalam memberikan layanan. keinginan atau aspirasi pelanggan,
Gasperz dalam Sinambela (2008:7) sekaligus kesediaan untuk selallu
mengemukakan bahwa pada dasarnya kualitas menyampaikan informasi baru kepada
mengacu pada pengertian pokok: masyarakat; dan
1. Kualitas terdiri atas sejumlah keisti- 9. Understanding the costumer, melakukan
mewaan produk, baik keistimewaan segala usaha untuk mengetahui
langsung, maupun keistimewaan atraktif kebutuhan pelanggan.
yang memenuhi harapan pelanggan dan
memberikan kepuasan pada penggunaan Selanjutnya, Lovelock dalam Hardian-
produk. syah (2018:52) mengemukakan lima aspek
2. Kualitas adalah segala sesuatu yang bebas yang harus diperhatikan bagi penyelenggaraan
dari kekurangan atau kerusakan. pelayanan publik, yaitu meliputi:
1. Tangible (terjamah) seperti kemampuan
Zeithaml dalam Mukarom (2015: 109) fisik, peralatan, personil dan komunitas
mengemukakan sepuluh dimensi yang harus material
diperhatikan dalam tolak ukur kualitas 2. Realiable (handal), kemampuan mem-
pelayanan publik, yaitu: bentuk pelayanan yang dijanjikan dapat
1. Tangible, terdiri dari fasilitas fisik, tepat dan memiliki keajegan.
peralatan, personel dan komunikasi; 3. Responsiveness. Rasa tanggung jawab
2. Realiable, terdiri atas kemampunan unit terhadap mutu pelayanan
pelayanan dalam menciptakan pelayanan 4. Assurance (jaminan), pengetahuan,
yang dijanjikan dengan tepat; perilaku dan kemampuan pegawai.
2. Responsiveness, kemampuan untuk 5. Empaty, perhatian perorangan pada
membantu konsumen bertanggung jawab pelanggan.
pada kualitas pelayanan yang diberikan;
3. Competence, tuntutan yang dimilikinya, METODE PENELITIAN
pengetahuan dan keterampilan yang baik
oleh aparatur dalam memberikan pela- Metode penelitian adalah kualitatif
yanan; deskriptif yang hanya menganalisis dan
menggambarkan Kualitas Pelayanan Rawat
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 40
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

Jalan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota (2007:100), yaitu meliputi: Reduksi data,
Dumai. Penelitian ini menggunakan pen- Penyajian data, Menarik kesimpulan.
dekatan deskriptif naturalistik merupakan
pendekatan yang menggambarkan gejala dan HASIL DAN PEMBAHASAN
fakta yang terdapat di lokasi yang diteliti
secara menyeluruh dan berdasarkan dengan 1. Dimensi Tangibel (Berwujud)
kenyataan dalam pelayanan yang diberikan Kemampuan Rumah Sakit Umum
oleh petugas Rumah Sakit lalu dianalisis Daerah (RSUD) Kota Dumai menunjukan
dengan teori yang dipilih. Penelitian ini keberadaanya kepada masyarakat yang datang,
dilakukan di rawat Jalan Rumah Sakit Umum keadaan lingkungan sarana dan prasarana
Daerah Kota Dumai. Responden adalah adalah kemampuan rumah sakit dalam
seluruh objek penelitian. Responden dalam melakukan pelayanan yang diberikan oleh para
penelitian ini berguna untuk mendapatkan petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
data/informasi ketika pasien dilayani di Rawat Kota Dumai dalam melayani masyarakat atau
Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kota pasien yang datang untuk memeriksakan diri
Dumai, terutama dalam pelayanan yang dirawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah
diberikan petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai. Kepuasan pasien
Kota Dumai, kepada pasien yang datang terhadap pelayanan yang diberikan diketahui
memeriksakan diri dirawat jalan. dari jawaban pasien saat melakukan penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi melalui wawancara dan observasi dilapangan.
narasumber adalah pasien/masyarkat yang Menurut yang memeriksakan dirinya
datang untuk memeriksakan diri di rawat jalan dirawat jalan poliklinik internet/penyakit
pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai dalam beliau mengatakan “perawat/pegawai
pada saat peneliti melakukan penelitian, . yang ada dirawat jalan ini sudah cukup ramah
Informan dalam penelitian ini sebanyak 8 dengan masyarakat yang memeriksakan
Orang, sebagai berikut : Kepala Ruangan dirinya ke poliklinik cukup komunikatif dalam
Rawat Jalan 1, Perawat 1 orang, dan Pasien melayani meskipun banyaknya orang yg
rawat Jalan Rumah sakit Kota Dumai memeriksakan dirinya dipoliklinik, keluhan
sebanyak 6 orang. Penelitian ini menggunakan saya hanya pada saat memarkirkan kendaraan,
data sekunder diperoleh dari literatur, jurnal saya kerepotan saat parkir kendaraan karena
ilmiah, dan dari bidang pelayanan Rumah tempat parkir tidak luas dan susah untuk
Sakit Umum Daerah Kota Dumai. memarkirkan kendaraan” (wawancara dengan
Data ini digunakan sebagai data Ibu Ana Pada 11 Desember 2019 pukul 10.40
pendukung. Data primer merupakan data yang WIB).
dihasilkan dari data yang dikumpulkan Hasil observasi serta wawancara yang
dilapangan. Data yang dikumpulkan peneliti lakukan terlihat sarana dan prasarana
didapatkan melalui cara: Tanya jawab, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
pengamatan dan dokumentasi. analisis data Dumai belum bisa dikatakan sesuai dengan
yang digunakan dalam penelitian ini standar pelayanan rumah sakit tipe B, dan
menggunakan analisis dikemukakan oleh dirasakan belum dapat dikatakan sebagai
Miles dan Huberman dalam Hamid Patilima rumah sakit rujukan tertinggi terlihat dari
lahan parkir yang kurang luas sehingga
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 41
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

menyusahkan masyarakat untuk memarkirkan parkir yang sempit untuk masyarakat dan WC
kendaraannya. Selain itu kurangnya kesadaran yang disediakan kurang terawat
yang dimiliki oleh pendamping pasien dalam kebersihannya, sedangkan petugas yang
menjaga kebersihan dan sarana dan prasana melayani obat di apotik sudah cukup baik,
yang telah disediakan serta belum lengkapnya obat yang diresepkan sebagian ada di apotek
tenaga kesehatan seperti dokter specialis. dan Dokter spesialis yang menangani pasien
Berdasarkan apa yang penulis temukan cukup lengkap tetapi belum sesuai dengan
saat observasi dilapangan, dilihat dari aspek standar untuk rumah sakit tipe B dan perlu ada
tangible belum sesuainya Rumah Sakit Umum tambahan pada personilnya. Dapat dilihat
Daerah (RSUD) Kota Dumai dengan standar jumlah dokter spesialis pada tabel berikut:
untuk rumah sakit tipe B terlihat dari lahan

Peraturan Menteri
Jumlah Tenaga Kesehatan Kesehatan Republik
No Jenis Tenaga Kesehatan pada RSUD Kota Dumai Indonesia No.56 Tahun
2014 RSUD Tipe B
1 Doker Umum 27 12
2 Dokter Gigi 2 3
3 Spesialis Penyakit Dalam 3 3
4 Spesialis Anak 3 3
5 Spesialis Bedah 5 3
6 Spesialis Obgin 4 3
7 Spesialis Anestesiologi 1 2
8 Spesialis Radiologi 2 2
9 Spesialis Patologi Klinik 1 2
10 Spesialis Patologi Anatomi 2 2
11 Spesialis Rehabilitasi Klinik Tidak Ada 1
12 Spesialis Mata 2 1
13 Spesialis THT 2 1
14 Spesialis Syaraf 1 1
15 Spesialis Jantung dan 1 1
Pembuluh Darah
16 Spesialis Kulit dan Kelamin 1 1
17 Spesialis Kedokteran Jiwa 1 1
18 Spesialis Ilmu Penyakit Paru 2 1
19 Spesialis Orthopedi 1 1
20 Spesialis Urologi Tidak Ada 1
21 Spesialis Bedah Plastik Tidak Ada 1
22 Spesialis Bedah Forensik Tidak Ada 1
23 Spesialis Bedah Mulut 1 1
24 Spesialis Tidak Ada 1
Konservasi/Endodonsi
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 42
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

25 Spesialis Orthodonti Tidak Ada 1


26 Apoteker 42 12
27 Perawat dan Bidan 356 282

Sumber: RSUD Kota Dumai 2019

Seperti yang dikatakan Azwar (2002:5) Dari hasil wawancara bersama in-
rumah sakit merupakan lembaga pelayanan forman berhubungan pada pengamatan di-
jasa kesehatan yang rumit, padat karya dan lapangan yang penulis lakukan serta teori yang
padat modal. Kerumitan ini muncul karena berhubungan pada dimesi tangible, penulis
pelayanan pada rumah sakit melibatkan menarik kesimpulan bahwa kualitas
berbagai fungsi pelayanan, disiplin ilmu dan pelayanan rawat jalan pada Rumah Sakit
penelitian. Pelayanan dirumah sakit makin Umum Daerah(RSUD) Kota Dumai dari
dituntut kualitas pelayanannya, dikarenakan dimensi tangible belum dapat dikatakan baik,
per-kembangan masyarakat terus berubah dan di-sebabkan fasilitas sarana dan prasarana,
maju, maka rumah sakit pemerintah berstandar serta petugas yang melakukan pelayanan
tipe B merupakan rumah sakit dengan sarana belum lengkap dan belum memenuhi syarat
prasana serta memiliki keahlian pelayanan rumah sakit tipe B.
medik spesialistik dasar.
Menurut Hartono (2010:3) rumah sakit 2. Dimesi Reliability (Kehandalan)
merupakan sarana kesehatan yang menyeleng- Dimensi reliability disini membuktikan
garakan pelayanan kesehatan secara merata, dan menggambarkan kemampuan Rumah
serta mengutamakan penyembuhan penyakit Sakit Umum Daerah(RSUD) Kota Dumai saat
dan pemulihan kesehatan dan pencegahan memberi pelayanan sesuai dengan harapan
penyakit dalam suatu sistem rujukan serta masyarakat seperti keakuratan diagnosa,
dapat digunakan sebagai tempat praktek keakuratan resep dokter, serta kesungguhan
pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. perawat dan dokter saat memberi layanan pada
Dapat penulis simpulkan bersumber pasien. Tingkat reliability dapat dibuktikan
pada data yang didapat dengan dikaitkan pada dan diukur serta digambarkan oleh petugas
teori, dimensi tangible pada Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Kota
Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai masih Dumai dalam melayani masyarakat atau pasien
belum memenuhi standar. dirawat jalan Rumah Sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Untuk itu dapat dilihat melalui
Kota Dumai belum dapat dikatakan standar pernyataan/jawaban pasien (informan) kepada
selaku rumah sakit rujukan dalam memberi peneliti saat mewawancara dengan beberapa
pelayanan, disebabkan sarana serta prasarana orang informen.
seperti lahan paskir untuk masyarakat yang Menurut Bapak Nazir yang meme-
sangat terbatas, serta jumlah petugas terutama riksakan diri ke poliklinik gigi beliau
dokter spesialis yang harus di lengkapi, mengatakan ”Dokter dalam melayani sangat
kualitas petugas yang belum profesional serta baik, diagnosa penyakit saya sangat tepat,
ke-cakapan pihak manajemen dalam pertama saya datang kesini untuk
mengelola rumah sakit belum maksimal. memeriksakan penyakit gusi saya dan dilayani
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 43
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

dokter, dokter bilang penyakit saya harus di kualitas pelayanan jasa termasuk didalamnya
operasi dan minggu depannya langsung aspek reliability, yaitu aspek yang mengukur
operasi dan sekarang saya control untuk keandalan suatu pelayanan jasa kepada
melihat perkembangan penyakit saya”. konsumen. Keandalan diartikan sebagai ke-
(wawancara dengan bapak Nazir tanggal 27 mampuan dalam memberi pelayanan
April 2020 pukul 10.30 WIB). dijanjikan dengan terpercaya dan akurat.
Menurut ibu weny yang Karena berpengaruh pada janjang serta ragam
memerikasakan diri ke poliklinik kebidanan pendidikan, tingkat keahlian dan tingkat
beliau mengatakan “saya sudah 3 kali berobat profesionalnya petugas. Dari dimensi ke-
disini penyakit saya sudah agak membaik andalan pasien bisa mengukur seberapa baik
tetapi kadang masih kambuh juga, setiap kali petugas rumah sakit dalam memberikan
kambuh saya hanya minum obat yang sudah pelayanan. Sebenarnya kualitas pelayanan
diresepkan dokter” tidak dapat dinilai berdasarkan sudut pandang
(wawancara.dengan ibu weny tanggal 27 April penyedia pelayanan tetapi juga harus
2020 pukul 10.45 WIB). dipandang dari sudut pandang pengguna jasa.
Berdasarkan hasil wawacara dengan Secara umum aspek reliability yang
para informan jika dilihat dari aspek reliability ada pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
pelayanan yang ada di rawat jalan poliklinik Kota Dumai dinilai sudah baik, dan semoga
Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Kota dapat ditingkatkan lagi. Memang pada
Dumai sudah cukup bagus, diketahui bahwa dasarnya diagnosa yang dibuat oleh dokter
pernyataan dari informan/narasumber menga- spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah
takan pada dasarnya diagnosa yang dibuat oleh (RSUD) Kota Dumai hampir semuanya tepat
dokter spesialis hampir semuanya tepat sesuai sesuai dengan keluhan dan masalah yang
dengan gejala dan keluhan pasien, hanya dihadapi pasien, hanya terdapat beberapa
sebagian ada beberapa dokter yang belum dokter saja yang tidak tahu pasti dengan
dapat mengetahui dengan persis diagnosa diagnosa penyakitnya, Pelayanan dokter
penyakitnya, tetapi dalam pelayanan yang spesialis dan perawat pada Rumah Sakit
diberikan dokter dan petugas poliklinik gigi Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai dianggap
dianggap pasien memuaskan. informan (Pasien) sudah cukup memuaskan.
Berdasarkan pendapat Sinambela Berdasarkan data yang didapat menurut
(2008: 3-5) mengatakan setiap manusia mem- penulis dikaitkan terhadap teori dapat penulis
butuhkan pelayanan, apalagi secara berlebihan simpulkan, bahwasanya aspek reliability
dikatakan kalau pelayanan tidak bisa kualitas pelayanan rawat jalan pada Rumah
dipisahkan dalam kehidupan manusia. Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai di
Pelayanan publik merupakan pemberian nilai baik, karena untuk memberikan
layanan (melayani) kebutuhan orang atau keandalan sebagai kemampuan untuk
masyarakat yang memiliki kepentingan dalam memberikan jasa/pelayanan yang dijanjikan
organisasi berdasarkan pada aturan dan tata dengan terpercaya dan akurat oleh petugas
cara yang telah ditetapkan. sudah bisa dilaksanakan dengan baik.
Selain itu menurut parasuman, dkk
dalam Tjiptono, (2016:137), aspek yang ter- 3. Dimensi Responsiveness (Daya tanggap)
dapat dalam pemahaman konsumen terhadap
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 44
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

Responsiveness adalah kesediaan pe- Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Kota


tugas Rumah Sakit dalam membantu serta Dumai belum baik dan masih perlu perbaikan-
melayani pelayanan dengan cepat dan tepat perbaikan ke arah lebih profesional lagi.
pada pasien yaitu seperti ketangkasan perawat Dilihat dari dimensi responsiveness diketahui
dan dokter dalam melayani pasien, petugas bahwa sebagian petugas menurut masyarakat
memberikan semua informasi yang ber- dalam memberikan pelayanan belum cukup
hubungan dengan masalah pasien. Daya responsif.
tanggap adalah dimensi yang memiliki sifat Berkaitan dengan pernyataan Para-
yang dinamis. suman, dkk dalam Tjiptono (2016:137)
Dari pengamatan dan wawancara yang dimensi-dimensi yang berkaitan dengan
penulis lakukan pada pasien rawat jalan rsud pemahaman konsumen terhadap kualitas
kota dumai, Menurut Bapak Wan 60 tahun pelayanan diantaranya merupakan aspek
berobat di poli syaraf beliau mengatakan responsiveness, dimana aspek ini adalah
“saya datang dari jam 6 pagi untuk ambil kemauan untuk membantu dan memberikan
nomor antrian dilayani di bagian pedaftaran jasa dengan cepat kepada konsumen yang
jam 7, agak lama saya menunggu karena meliputi kesiapan tenaga kerja dalam
nomor antrian saya nomor 72 dan pendaftaran menangani transaksi dan penanganan atas
memanggil nomor itu 10 orang setiap masalah yang di hadapi konsumen. res-
beberapa menit, dokter juga lama datangnyaa, ponsiveness adalah dimensi bersifat paling
saya baru dilayani jam 11, saran saya untuk dinamis. Ini dikarenakan dipengaruhi
rumah sakit agak dipercepat pelayanannya kemajuan teknologi. Sebagai contoh aspek
biar masya-rakat tidak kelamaan menunggu” respon-siveness dalam pelayanan adalah
(Wawancara dengan Bapak Wan Pada 9 seberapa cepat dalam melayani.
December 2019 pukul 11.50 WIB). Menurut Ovreveit dan Nurcahaya
Menurut mereka ketanggapan waktu (2007:4) kualitas layanan kesehatan terdiri dari
pelayanan yang diberikan petugas di rawat kualitas menurut konsumen (yang berkaitan
jalan sangat lama mulai dari bagian dengan apakah pelayanan yang diberikan
pendaftaran sampai waktu tunggu menerima sesuai dengan yang diharapkan
pelayanan dari dokter spesialis. Berdasarkan pasien).Kualitas profesional (berkaitan dengan
Kepmenkes RI No.129/Menkes/SK/IV/2008 pelayanan yang memenuhi kebutuhan
pada pelayanan rawat jalan untuk indicator pasien/masyarakat sesuai dengan diagnosa
waktu tunggu pelayanan di rawat jalan yaitu ≤ oleh para profesional), dan kualitas manajerial
60 menit dimulai dari pasien mendaftar sampai (berkaitan dengan apakah jasa yang diberikan
diterima/dilayani oleh dokter spesialis . Hal ini dikerjakan tanpa pem-borosan dan kesalahan,
sama dengan tanggapan dari pihak rumah dengan harga terjangkau, serta sesuai
sakit yaitu kepala ruangan rawat jalan Rumah peraturan resmi dan peraturan lainnya).
Sakit Umum Daerah(RSUD) Kota Dumai , Berdasarkan pernyataan-pernyataan
yakni keluhan dari masyarakat yang datang teoritis tersebut jika dikaitkan dengan per-
dirawat jalan ini rata-rata adalah lama nya masalahan yang ditemukan dilapangan yang
mereka menunggu untuk menerima pelayanan. mengatakan sebagian masyarakat
Secara umum dilihat dari aspek mengeluhkan lamanya waktu tunggu
responsiveness kualitas pelayanan yang ada di
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 45
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

pelayanan yang di berikan petugas pendaftaran


sampai dilayani dokter specialis. 4. Dimensi Asurance (Jaminan)
Menurut peneliti bagian pendaftaran Asurance adalah jaminan serta
memang terhitung lama dalam mendaftarkan kepastian yaitu berupa pengetahuan, kesopan
pasien untuk menuju poli-poli yang di tuju santunan, kesabaran, keramahan serta
dikarenakan saat pendaftaran bergantung pada kemampuan petugas Rumah Sakit dalam
koneksi internet, dan menunggu bagian rekam menumbuhkan rasa percaya pasien pada
medis untuk mengambilkan data pasien yang rumah sakit. Aspek assurance meliputi
sebelumnya pernah berobat di Rumah Sakit beberapa komponen antara lain komunkasi,
Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai dan jaminan, keamanan, keterampilan serta sikap
dokter spesialis lama dalam memberi sopan santun.
pelayanan dikarenakan harus mengunjungi Dari yang penulis temukan dilapangan
pasien yang di rawat inap dulu setelah selesai yang mengatakan bahwa sebagian petugas
mereka baru menuju rawat jalan untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
memeriksa pasien di rawat jalan, tetapi Dumai, lumayan sabar dan ramah dalam
berdasarkan Kepmenkes RI melayani dari petugas ,perawat sampai dokter
No.129/Menkes/SK/IV/2008 pada pelayanan yang menangani masyarakat yang datang ke
rawat jalan untuk indicator waktu tunggu setiap poliklinik rawat jalan, petugas dan
pelayanan di rawat jalan yaitu ≤ 60 menit perawat sangat komunikatif dalam
dimulai dari pasien mendaftar sampai memberikan pelayanan, dan terlihat hanya
diterima/dilayani oleh dokter spesialis. beberapa petugas atau perawat yang masih
Dimensi responsiveness dapat peneliti hanya sekedar melayani dan jarang
menafsirkan sesuai dengan teori, rumah sakit berkomunikasi dengan masyarakat.
yang cepat tanggap adalah yang mau Menurut ibu ita yang memeriksakan
melakukan beragam cara untuk mengenali, dirinya dirawat jalan poliklinik kebidanan
melayani serta memenuhi kebutuhan dan beliau mengatakan “petugas dan perawat di
harapan pasien. Maka sebaiknya rumah sakit poliklinik rumah sakit umum daerah kota
bisa memperkirakan seresponsif apa dirinya dumai ini dalam melayani cukup ramah dan
serta menentukan cara meningkatkan sopan tetapi ada beberapa petugas yang saya
kinerjanya dalam menghasilkan kepuasan kurang senyumnya serta kurang komunikatif
pasien. dalam memberikan informasi jadi saya
Dari uraian diatas serta dengan data yang kebingungan dan harus bertanya ke petugas
diperoleh dikaitkan dengan teori yang lain yang lebih perhatian dan mau
digunakan, penulis menarik kesimpulan bahwa mengarahkan tahap selanjutnya untuk
keterkaitan dengan dimensi responsiveness memeriksakan diri”. (wawancara dengan ibu
kualitas pelayanan rawat jalan pada Rumah ita Pada 27 April 2020 pukul 11.00 Wib).”
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai Berkaitan dengan pernyataan para-
dinilai masih belum baik, ini dikarenakan suman, dkk dalam Tjiptono (2016:137),
lamanya masyarakat menunggu dibagian ukuran kualitas yang menjadi kesan kepada
pendaftaran dan lamanya waktu tunggu untuk konsumen tentang kualitas pelayanan jasa
dilayani dokter spesialis di Rumah Sakit salah satunya merupakan aspek assurance.
Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai. Aspek ini merupakan ukuran kualitas
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 46
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

pelayanan yang berkaitan pada keahlian dalam assurance berhubungan dengan keahlian
menimbulkan kepercayaan serta keyakinan petugas menimbulkan kepercayaan serta
pada konsumen. ukuran assurance atau keyakinan pada pasien seperti kesopanan serta
kepastian meliputi kompetensi tenaga kerja keramahan saat melakukan pelayanan, ini
pada pengetahuan produk mencangkup dianggap masayarakt sudah sangat baik.
kemampuan petugas pada pengetahuan
terhadap produk secara tepat, karamah- 5. Dimesi Empathy (Empati)
tamahan, perhatian dan kesopanan saat Dimensi empathy merupakan aspek
melayani konsumen, keterampilan yang menekankan pada perhatian kepada
memberikan keamanan dalam memanfaatkan konsumen serta bersifat individu kepada
pelayanan yang ditawarkan dan keterampilan masyarakat untuk lebih mengetahui harapan
dalam menumbuhkan rasa percaya konsumen atau kebutuhan masyarakat. Dimensi empathy
pada jasa yang diberikan, termasuk jasa berkaitan bagaimana petugas menanggapi
pelayanan rumah sakit. keluhan dan masalah pasien, dan bagaimana
Sejalan dengan pendapat azwar petugas bisa mengenali pasien dengan baik.
(2002:18) mengemukakan kualitas pelayanan empathy sangat memerlukan sentuhan
kesehatan pada rumah sakit adalah fenomena, perasaan pribadi, aspek empathy merupakan
karena ukuran dan indikatornya bisa berbeda aspek yang dapat menjadi kesempatan besar
pada orang yang terlibat dalam pelayanan dalam membentuk pelayanan berbeda berupa
kesehatan, dalam memuaskan kebutuhan dan suatu yg tidak diharapkan pasien tetapi
tuntutan pemakai jasa pelayanan. diberikan oleh rumah sakit.
Aspek assurance pada kualitas Dari aspek empathy diketahui bahwa
pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Umum tidak semua petugas rawat jalan Rumah Sakit
Daerah (RSUD) Kota Dumai terbilang cukup Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai mau
baik serta pada aspek assurance diketahui memberikan perhatian lebih kepada
bahwasanya petugas dalam melayani cukup masyarakat yang datang untuk memerikasakan
sabar serta ramah saat melakukan pelayanan diri dan tidak semua keluhan pasien direspon
tetapi ada beberapa pegawai yang terlihat oleh petugas/perawat tetapi menurut pihak
belum menunjukan sifat ramah dan rsud mereka menyatakan petugas yang ada di
komunikatif terhadapt pasien atau masyarakat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
yang datang ke rawat jalan Rumah Sakit Dumai petugas/perawat rawat jalan selalu
Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai. Petugas meminta pasien menyampaikan keluhan saat
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota melakukan pemeriksaan serta keluhan yang
Dumai menjelaskan jika seandainya ada disampaikan selalu ditanggapi.
petugas kurang ramah dan komunikatif dalam Berkaitan dengan pernyataan Para-
melayani pasien atau masyarakat itu suman dkk dalam Tjiptono (2016:137)
dikarenakan tergantung dari sifat individu dmensi-dimensi yang mewakili persepsi
seseorangnya. konsumen terhadap suatu kualitas pelayanan
Kualitas Pelayanan Rawat jalan pada jasa termasuk diantaranya adalah dimesi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota empathy, dimensi empathy merupakan
Dumai dilihat dalam aspek assurance dapat kesediaan petugas untuk peduli dan
dikatakan baik, kualitas pelayanan dari aspek memberikan perhatian pribadi kepada
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 47
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

pengguna jasa. Pelayanan yang empathy sebabkan oleh petugas /perawat yang dianggap
sangat memerlukan sentuhan/perasaan pribadi. kurang peka dan kurang peduli dengan pasien.
Dimensi empathy adalah dimensi yang
memberikan peluang besar untuk menciptakan SIMPULAN DAN SARAN
pelayanan yang mengejutkan yaitu sesuatu
yang tidak di harapkan pengguna jasa tetapi Kualitas pelayanan rawat jalan pada
tenyata di berikan oleh penyedia jasa. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
Berkaitan dengan pelayanan kesehatan Dumai belum dapat dikatakan berkualiats
menurut Azwar dalam aprilia (2008:17) yang dikarenakan dari lima dimensi kualitas
menyatakan bahwa batasan dalam kesehatan pelayanan, hanya dimensi Reliability
yang bermutu adalah pelayanan kesehatan (keandalan) dan Assurance (jaminan) yang
yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa dinilai baik, dan dimensi Tangible,
sesuaii dengan tingkat kepuasan rata-rata Responsiviness, dan Empathy belum berjalan
penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan baik.
kode etik dan standar yang telah di tetapkan. Dari hasil kesimpulan penulis mem-
Kualitas pelayanan pada rumah sakit berikan beberapa saran yaitu :
adalah sebuah peristiwa yang unik, sebab
dimensi dan indikatornya bisa berbeda antara 1) Pihak Rumah Sakit Umum Daerah
orang dengan yang lain saat memberikan (RSUD) Kota Dumai perlu membuat
pelayanan kesehatan. atau merencanakan tempat parkir cukup
Dari hasil observasi dilapangan dapat luas untuk masyarakat yang datang
diketahui tidak semua perawat/petugas rawat memeriksakan diri ke rawat jalan
jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Dumai mau menanyakan keluhan pasien (RSUD) Kota Dumai agar tidak ada
saat memberikan pelayanan serta beberapa mobil atau motor yang parkir di pinggir
keluhan saja yang di sampaikan pasien yang di jalan, karna dapat mengganggu
tanggapi oleh petugas, dari sini dapat peneliti masyarakat yang lewat. Serta petugas
analisis aspek empati pada petugas rumah sakit cleaning service lebih memperhatikan
tergantung pada sifat petugas itu sendiri ada kebersihan kamar mandi dan WC setiap
perawat yang aktif dan ada yang tidak serta hari.
ada yang peduli dan yang tidak terhadap 2) Pelayanan dokter dan petugas, Rumah
pasien. Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
Kualitas Pelayanan Rawat jalan pada Dumai masih harus dimaksimalkan lagi,
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota serta jumlah dokter disesuaikan lagi
Dumai dilihat dalam aspek empathi dinilai dengan rumah sakit tipe B dan
masih belum baik, kualitas pelayanan dari hendaknya keluhan pasien lebih
aspek emphatic ini berkaitan pada sifat ditanggapi, sehingga mereka merasa
individu seseorang dalam memberikan puas pada pelayanan yang diberikan.
perhatian yang tulus serta menanggapi 3) Untuk Waktu tunggu pelayanan yang
masalah atau keluhan pada pasien ini masih diberikan baik petugas pendaftaran
dianggap masyarakt belum baik dikarenakan maupun dokter specialis sekiranya harus
berdasarkan observasi peneliti ini semua di di sesuaikan lagi dengan Standar
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat 48
Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai

Pelayanan Minimal menurut Kepmenkes


RI No.129/Menkes/SK/IV/2008 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
4) Dokter maupun perawat di Rumah Sakit Nomor: 129/MENKES/ SK/II/2008 tentang
Umum Daerah (RSUD) Kota harus Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
benar-benar mencari tahu keluhan pasien
Peraturan Walikota Nomor 42 Tahun 2008 Bab 2
dan tidak membeda-bedakan pasien yang
Pasal 2 & 3
menggunakan BPJS atau pasien Umum.
Pasal 29 huruf b Undang Undang No 44 Tahun
2009

DAFTAR PUSTAKA Undang Undang No 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit
Azwar, A. (2002). Pengantar Aministrasi Kese- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25
hatan. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bina Tahun 2009
Aksara.

Hartono, Bambang. (2010). Manajemen


Pemasaran untuk Rumah Sakit. Jakarta:
Rineka Cipta.

Hardiyansyah, (2018). Kualitas Pelayanan Publik,


Yogyakarta : Gava Media

Mukarom, Zaenal dan Muhibudin Wijaya. (2015).


Manajemen Pelayanan Publik. Bandung:
CV. Pustaka Setia
Patilima, Hamid. (2007). Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Pujiyono, (2016). Strategi Peningkatan Kualitas


Pelayanan Instalasi Rawat Jalan RSUD dr.
Darsono Kabupaten Pacitan 2016, Tesis,
Magister Manajamen, STIE Widya Wiwaha,
Yogyakarta.

Sinambella, dkk. (2008). Reformasi Pelayanan


Publik, Cetakan Keempat. Jakarta: Bumi
Aksara.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra, (2016),


Service, Quality and Satisfaction Edisi 4.
Yogyakarta: Andi.

You might also like