You are on page 1of 5

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas limpahanrahmatnya, sehingga
penulisan makalah ini dapat terselesaikan tepat padawaktunya.Sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki, kami senantiasa berusahasemaksimal mungkin, agar penulisan makalah ini
memperoleh hasil yang baik.Tetapi, dengan keterbatasan yang dimiliki, terutama dalam
pemilihan materi, carapenyusunan, serta cara penyajian, sehingga penulisan makalah ini
belumsempurna.
Maka dari itu, dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkanberbagai kritik, saran,
koreksi, dan masukannya.Kami sangat menyadari, selama penulisan makalah ini berbagai
pihak telahbanyak memberikan bantuan dan dorongan kepada kami. Oleh karena itu,
padakesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yangsetinggi
– tingginya kepada semua pihak yang telah membantu kami.Akhirnya, kami berharap makalah
ini dapat berperan dan memberikanpengetahuan yang positif bagi kita semua. Amin.Seputih

Tanjung Tiram, 29 Juli 2023

BAB I
PENDAHULUAN

1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk yang memerlukan pendidikan atau “homoeducandum “. Manusia


dipandang sebagai homo educandum yaitu makhlukyang harus dididik, oleh karena menurut
aspek ini nanusia dikategorikansebagai “animal educabil ” yang sebangsa binatang yang dapat
dididik,sedangkan binatang selain manusia hanya dapat dilakukan dressur (latihan)sehingga
dapat mengerjakan sesuatu yang sifatnya statis (tidak berubah).Perlunya manusia untuk
dididik menurut Hasan Langgulung terlebih dahuluharus dilihat dari dua segi aspek
pendidikan sebagai berikut:“Pertama dari segi pandangan masyarakat dan kedua dari segi
pandanganindividu. Dari segi pandangan masyarakat pendidikan berarti pewarisankebudayaan
dari generasi tua kepada generasi muda, agar hidup masyarakatitu tetap berkelanjutan.

Atau dengan kata lain, masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya yang ingin disalurkan dari
generasi ke generasi agar identitasmasyarakat tersebut tetap terpelihara”.Dari segi pandangan
individu, pendidikan berarti pengembangan potensi-potensi yang terpendam dan tersembunyi.
Seperti potensi akal, potensiberbahasa, potensi agama dan sebagainya. Potensi-potensi
tersebut harusdiusahakan dan dikembangkan agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Memahami Bacaan Al-Qur’an Surah Luqman/31 ayat 13-14, surah al-baqarah/2 ayat
83, dan hadis tentang kewajiban beribadah dan bersyukur kepada Allah SWT Serta
Berbuat baik (ihsan)

Berikut ini Surat Luqman Ayat 13-14 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam
bahasa Indonesia:

(Wa idz qoola luqmaanu libnihii wahuwa ya’iduhu yaa bunayya laa tusyrik billaah, innasy
syirka ladhulmun ‘adhiim. Wa washshoinal insaana biwaalidaihi hamalathu ummuhuu
wahnan ‘alaa wahnin wa fishooluhuu fii ‘aamaini anisykurlii waliwaalidaik, ilayyal mashiir)
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. Dan Kami perintahkan
kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu.
B. Isi kandungan Surah surah Ali Imram /33 ayat 190-191 dan 159 serta hadist tentang
berpikir kritis dan bersikap demokratis

Isi kandungan kedua ayat di atas dapat dinukil dari tafsir Ibnu Katsir dan Al Quran
Kementerian Agama (Kemenag). Untukm surat Luqman ayat 13, ayat ini menekankan tentang
larangan mempersekutukan Allah SWT. Sebab, perilaku ini disebut sebagai bentuk kezaliman
yang besar.
Berikut ini adalah isi kandungan Surat Luqman Ayat 13-14:
1. Orangtua harus mendidik anak-anaknya untuk bertauhid kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
2. Luqman mencontohkan, pendidikan utama yang harus diberikan kepada anak adalah
tauhid. Larangan berbuat syirik.
3. Menyekutukan Allah adalah kezaliman yang paling besar.
4. Seorang anak wajib berbakti kepada kedua orangtuanya, birrul walidain. Terutama
kepada ibu yang telah mengandung, melahirkan dan mengasuhnya dengan penuh susah
payah.
5. Wajib bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada orangtua.
6. Ayat ini mengingatkan bahwa hanya kepada Allah-lah kita semua akan kembali.

Asbabun Nuzul Surat Al-Luqman Ayat 13-14


Surat luqman mengandung banyak sekali nasehat yang disampaikan Luqman kepada anaknya.
Adapun asbabun nuzul surat al-luqman ayat 13-14, bahwa ayat ini turun terhadap
permasalahan Sa’ad bin Abi Waqash. // Isi Kandungan Surat Al-Luqman Ayat 13-14

Pada saat itu ketika dirinya memeluk Islam, kemudian ibunya menyampaikan kepadanya:
”Wahai Sa’ad telah sampai berita kepadaku bahwa engkau telah condong (kepada agama
Muhammad). Demi Allah, saya tidak akan berteduh dari teriknya matahari dan angin yang
berhembus, saya tidak akan makan dan minum hingga engkau mengingkari Muhammad SAW
dan kembali kepada agamamu sebelumnya.”

Namun, Sa’ad tidak mau melakukan hal tersebut. Lalu, ibunya melakukannya selama tiga hari
dalam keadaan tidak makan, tidak minum serta tidak berteduh. Karena hal tersebut, Sa’ad pun
mengkhawatirkan ibunya dan segera menemui Nabi Muhammad. Kemudian mengadukan
perilaku ibunya kepada Nabi Muhammad, maka turunlah ayat ini. // Isi Kandungan Surat Al-
Luqman Ayat 13-14

”Ayat ini turun ihwal diriku.” Lalu ia berkata: ”Ibu Sa’ad telah bersumpah untuk tidak
berbicara selama-lamanya, sehingga dirinya (Sa’ad) mengingkari agamanya (Islam). Dia
tidak makan dan minum. Ibu berada dalam keadaan menyerupai itu selama tiga hari sehingga
tampak kondisinya menurun. Lalu turunlah firman Allah Swt: ”Dan Kami perintahkan kepada
insan (berbuat baik) kepada dua orang ibu dan bapanya). (HR. Muslim dari Abu
Khutsaimah)

C. Hikmah Mempelajari isi kandungan surah surah Ali Imram /33 ayat 190-191 dan 159
serta hadist tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis

Kandungan makna QS. Ali Imran: 190-191 menegaskan bahwa akal manusia selalu bekerja
tidak pernah mengenal waktu, karena akal selalu berdzikir dan ber- pikir untuk
memperoleh ilmu pengetahuan.
Al-Qur’an banyak menceritakan tentang kisah para nabi. Namun, hanya beberapa orang
istimewa saja yang namanya disebut di dalam Al-Qur’an. Antara lain adalah Luqmanul
Hakim. Nama Luqman diabadikan menjadi Surat ke-31 dalam kitab suci umat Islam itu.

Ada beberapa pendapat yang meriwayatkan perihal sosok Luqman. Ibnu Abbas mengatakan
bahwa Luqman adalah seorang budak dan tukang kayu yang berasal dari Habasyah (Ethiopia).
Riwayat lain menyebutkan bahwa Luqman adalah seorang yang berasal dari Nubah dengan
perawakan tubuh yang pendek dan hidung yang tidak mancung. Adapun Ibnu Katsir
menjelaskan, ia adalah Luqman bin ‘Anqa’ bin Sadun, seorang hamba sahaya dari Sudan yang
memiliki anak bernama Tsaran.

Siapapun Luqman, Allah telah memberikan kepadanya ilmu hikmah. Sebagaimana dijelaskan
di dalam Al-Qur’an Surat Luqman Ayat 12:

‫َو َلَقۡد ٰا َتۡي َنا ُلۡق ٰم َن اۡل ِح ۡك َم َة َاِن اۡش ُكۡر ِهّٰلِلؕ‌ َو َم ۡن َّيۡش ُكۡر َفِاَّنَم ا َيۡش ُك ُر ِلَنۡف ِسٖهۚ‌ َو َم ۡن َكَفَر َفِاَّن َهّٰللا َغ ِنٌّى َحِم ۡي ٌد‬
Artinya: “Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, ”Bersyukurlah
kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur
untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah
Mahakaya, Maha Terpuji.”
Ibnu Katsir menjelaskan, suatu ketika Luqman diminta oleh tuannya untuk menyembelih
seekor kambing Setelah itu tuannya meminta Luqman untuk memberikan dua potong bagian
yang terbaik dari kambing. Kemudian, Luqman memberikan bagian lidah dan hati dari
kambing tadi.

Pada kesempatan lain, Luqman kembali diminta tuannya untuk menyembelih seekor kambing.
Setelah itu tuannya meminta Luqman untuk memberikan dua potong bagian yang paling
buruk dari kambing. Ternyata, Luqman kembali memberi bagian lidah dan hati dari kambing
yang dipotongnya.

Majikannya pun heran dan menanyakannya kepada Luqman. Kemudian Luqman pun
menjawab: “Memang tidak ada yang lebih baik dari keduanya bila sudah menjadi baik, dan
tidak ada yang lebih buruk dari keduanya bila sudah menjadi buruk.”

Allah SWT juga mengabadikan nama Luqman di Al-Qur’an sebagai seorang saleh/ sholih
yang memberi nasihat/ wasiat kebaikan bagi anaknya. Yakni dalam Surat Luqman ayat 13:

‫َو ِاۡذ َقاَل ُلۡق ٰم ُن اِل ۡب ِنٖه َو ُهَو َيِع ُظٗه ٰي ُبَنَّى اَل ُتۡش ِرۡك ِباِهّٰللؕ‌ِاَّن الِّشۡر َك َلـُظۡل ٌم َع ِظ ۡي ٌم‬

“Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran
kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.”

Nasihat Luqman kepada anaknya di atas sama, sama halnya dengan nasihat para Nabi yang
mengajarkan tauhid dan menjauhi kesyirikan. Dan pada ayat-ayat berikutnya di surat yang
sama, Luqman juga memberi beberapa nasihat terbaik lain.

D. Perilaku yang mencerminkan isi kandungan surah Ali Imram /33 ayat 190-191 dan
159 serta hadist tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis

Perilaku yang diharapkan dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari dan mencerminkan
isi kandungan surah ayat 190-191 dan 159 serta hadis tentang berpikir kritis dan
sikap demokratis adalah sebagai berikut.

Tabel 1.6 Perilaku yang mencerminkan isi kandungan surah dan hadis.
No. Ayat Al-Qur'an dan 1. Perilaku yang Mencerminkan Isi Kandungan Surah
1. Hadis Surah Ali 'Imn/ dan Hadis Manusia tunduk terhadap kebesaran dan
3 ayat 190-191 kekuasaan Allah Swt.

2. Sikap tunduk tersebut diwujudkan dalam bentuk berpikir dan


berperilaku rendah hati dalam kehidupan sehari-hari.
3. Manusia dalam berpikir tidak boleh melampaui batasbatas
kekuasaan Allah Swt.
4. Sesuatu yang tidak dapat ditembus oleh dimensi
pemikiran, maka hanya dapat diterima oleh dimensi
5. keimanan.
Memperbanyak zikir kepada Allah Swt. dapat memupuk
tumbuh dan berkembangnya keimanan terhadap
kebesaran dan kekuasaan Allah Swt.
2. Surah Ali Imrffil/3 1. Setiap ada persoalan, hendaklah umat Islam menyelesaikan
ayat 159 dengan cara bermusyawarah.
2. Di dalam bermusyawarah, umat Islam hendaklah melakukan
secara lemah lembut dan menjauhkan dari sikap kasar
apalagi kekerasan.
3. Apabila telah disepakati hasil musyawarah, maka umat
Islam harus bertawakkal kepada Allah Swt. Karena
keputusan musyawarah baru merupakan sebuah usaha,
sedangkan untuk mewujudkan dalam kehidupan nyata, tidak
dapat dipisahkan dari kehendak Allah Swt.
Hadis terkait 1.
3. Selalu bermusyawarah di dalam segala urusan yang sulit.
2. Mengambil keputusan berdasarkan hasil pemikiran
yang kritis (cerdas) dengan berpegang teguh kepada
Al-Qur'an, hadis, atau hasil ijtihad.
3. Setelah diperoleh keputusan dalam bermusyawarah,
tetap memohon ridha dan tawakIcal kepada Allah Swt.

E. Mendemonstrasikan Hafalan Surah .

You might also like