You are on page 1of 6

Saya termotivasi menjadi guru penggerak karena ingin meningkatkan kapasitas saya sebagai pendidik

untuk mengatasi kurang nya minat para siswa dalam belajar di kelas sehingga saya tertarik dan ingin
belajar lebih banyak trik dan inovasi baru dalam program ini. Saya mengharapkan setelah mengikuti
program ini saya bisa membantu mendorong dan memotivasi siswa untuk lebih giat mengikuti proses
belajar. Saya melihat peran orang tua dalam mendukung kegiatan belajar siswa kurang mendapat
perhatian, sehingga saya berpikir bagaimana trik supaya bisa berkolaborasi dengan para orang tua untuk
menumbuhkan kesadaran penting nya peran orang tua dalam pendidikan peserta didik.

Beberapa kelebihan saya yang akan dipakai saat menjadi guru penggerak antara lain :

1. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif


Saya mampu berpikir kritis untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi yang inovatif. Saya juga
mampu berpikir kreatif untuk mengembangkan metode pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi
siswa
2. Kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi
Saya mampu berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan berbagai pihak, baik dengan siswa, orang
tua, rekan guru, maupun pemangku kepentingan pendidikan lainnya. Saya juga dapat berkolaborasi
dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama
3. Kemampuan memimpin dan memobilisasi orang lain
Saya dapat memimpin dan memobilisasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Saya mempunyai
motivasi yang kuat untuk memajukan pendidikan di Indonesia

Contoh penerapan kelebihan saya dalam guru penggerak :


1) Keterampilan berpikir kritis dan kreatif
Saya menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk siswa saya. Dalam proses pembelajaran ini, siswa
diajak untuk memecahkan permasalahan kehidupan nyata yang ada disekitarnya. Siswa bekerja dalam
kelompok untuk merencanakan dan melaksanakan proyek mereka.Saya mendukung siswa dalam proses
belajar mereka
2) Kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi
Saya aktif terlibat dalam komunitas belajar guru penggerak di daerah saya. Saya berbagi pengetahuan
dan pengalaman dengan rekan guru penggerak lainnya. Saya juga aktif dalam kegiatan-kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah saya.
3) Kemampuan memimpin dan menggerakkan orang lain
Saya pernah menjadi motivator dalam proses memberikan materi pembelajaran berbasis proyek untuk
siswa di kelas saya mengajar. Saya memberikan materi dan pendampingan kepada guru-guru dalam
menerapkan pembelajaran berbasis proyek di kelas mereka.
Saya yakin bahwa kelebihan-kelebihan tersebut akan mendukung saya dalam menjalankan
peran sebagai Guru Penggerak.Saya berkomitmen untuk terus belajar dan mengembangkan diri agar
dapat menjadi Guru Penggerak yang dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan di Indonesia
Pengembangan program belajar mengajar berbasis proyek
Waktu kejadian: Tahun 2023
Dampak atas inisiatif saya:
a) Murid menjadi lebih aktif dalam belajar
b) Murid lebih memahami materi pembelajaran
c) Murid lebih termotivasi untuk belajar
Upaya yang saya lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana:
a) Menyusun proposal program belajar mengajar berbasis proyek
b) Mendapatkan dukungan dari kepala sekolah dan rekan guru
c) Membagikan informasi tersebut dengan guru dan murid
Peran saya dan pihak lain yang terlibat bila ada:
a) Saya berperan sebagai inisiator dan fasilitator program
b) Pihak lain yang terlibat adalah kepala sekolah, rekan guru, dan murid

Apa yang mendorong saya melakukan hal tersebut:


Saya percaya bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat memberikan pengalaman belajar yang
lebih bermakna dan relevan bagi murid. Melalui pembelajaran berbasis proyek, murid dapat belajar
dengan cara yang lebih aktif dan berpusat pada murid.

Penjelasan tambahan:
Saya memulai inisiatif ini dengan memberikan ide program belajar mengajar berbasis proyek.
Program tersebut mencakup tujuan, sasaran, materi, metode, dan evaluasi program. Saya kemudian
mendapatkan dukungan dari kepala sekolah dan rekan guru untuk melaksanakan program tersebut.
Saya juga membagikan informasi tersebut bagi guru dan murid tentang pembelajaran berbasis proyek.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dan murid dalam
melaksanakan program tersebut.
Program belajar mengajar berbasis proyek telah memberikan hasil yang positif. Murid menjadi
lebih aktif dalam belajar dan mereka lebih memahami materi pembelajaran. Murid juga lebih
termotivasi untuk belajar karena mereka terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran.

Hasil yang telah dicapai:


Program belajar mengajar berbasis proyek telah diterapkan di sekolah saya selama beberapa
bulan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa program ini telah memberikan dampak positif bagi murid.
Murid menjadi lebih aktif dalam belajar dan mereka lebih memahami materi pembelajaran. Murid juga
lebih termotivasi untuk belajar.
Saya berharap inisiatif ini dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan. Saya percaya bahwa
pembelajaran berbasis proyek dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di Indonesia.
22222222222222222222
Pasca pandemi COVID-19, minat belajar siswa di sekolah mengalami
penurunan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya
dukungan dari orang tua. Sebagai pendidik, saya menyadari bahwa peran orang tua
sangat penting dalam meningkatkan minat belajar siswa. Oleh karena itu, saya
berupaya membangun komunikasi intensif dengan orang tua siswa.
Saya menyadari bahwa tidak semua orang tua memiliki waktu dan pemahaman
yang sama tentang pentingnya pendidikan. Oleh karena itu, saya berusaha untuk
membangun pendekatan emosional dan komunikasi yang baik dengan orang tua siswa.
Saya juga melakukan kunjungan ke rumah siswa untuk bertemu langsung dengan
orang tua mereka. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang
alasan ketidakdisiplinan siswa.
Kesulitan yang paling besar adalah membangun pola pikir orang tua tentang
peran mereka dalam kesuksesan siswa. Banyak orang tua yang menganggap bahwa
peran mereka hanya terbatas pada saat siswa bermasalah. Padahal, kedisiplinan dan
pembentukan karakter siswa dimulai dari keluarga.

Kesulitan Membina Kedisiplinan Siswa

Sebagai pendidik, saya sering kali menghadapi kesulitan dalam membina


kedisiplinan siswa. Kesulitan tersebut dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu kurangnya
perhatian dan peran orang tua, serta sikap guru yang menganggap mendisiplinkan
siswa bukanlah tanggung jawabnya.

a) Kurang perhatian dan peran orang tua


Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter dan
kedisiplinan siswa. Namun, dalam kenyataannya, banyak orang tua yang kurang
memperhatikan dan berperan dalam pendidikan anaknya. Hal ini dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti kesibukan kerja, kurangnya pemahaman tentang pentingnya
pendidikan, atau pola asuh yang kurang tepat.

b) Sikap guru yang menganggap mendisiplinkan siswa bukanlah tanggung jawabnya


Guru juga memiliki peran penting dalam membina kedisiplinan siswa. Namun, dalam
kenyataannya, masih banyak guru yang menganggap bahwa mendisiplinkan siswa
bukanlah tanggung jawabnya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
kurangnya pemahaman tentang pentingnya kedisiplinan, kurangnya dukungan dari
kepala sekolah, atau rasa takut akan tuntutan hukum.

Upaya yang saya lakukan

Sebagai ketua program keterampilan, saya telah melakukan beberapa upaya untuk
mengatasi kesulitan tersebut. Upaya-upaya tersebut antara lain:

 Melakukan sosialisasi kepada orang tua tentang pentingnya pendidikan karakter


dan kedisiplinan
 Melakukan rapat dengan guru untuk membahas pentingnya kedisiplinan siswa
 Mengembangkan peraturan sekolah yang jelas dan tegas tentang kedisiplinan
siswa
 Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan peraturan sekolah

Kesimpulan

Kedisiplinan siswa merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran. Oleh
karena itu, diperlukan kerja sama yang baik antara orang tua, guru, dan sekolah untuk
membina kedisiplinan siswa.

Meningkatkan Kedisiplinan Siswa: Komitmen Bersama

Kedisiplinan merupakan hal yang penting bagi siswa untuk mencapai keberhasilan di
sekolah. Siswa yang disiplin akan lebih mudah mengikuti kegiatan belajar mengajar,
lebih fokus dan berkonsentrasi, serta lebih menghormati guru dan teman-temannya.
Oleh karena itu, peningkatan kedisiplinan siswa menjadi salah satu fokus utama dari
setiap sekolah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan komitmen bersama dari semua pihak, mulai
dari siswa, guru, orang tua, hingga sekolah.

Upaya yang telah dilakukan

Sekolah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kedisiplinan siswa,


antara lain:
Menegakkan peraturan sekolah

Sekolah telah memiliki peraturan sekolah yang jelas dan tegas. Peraturan tersebut
diterapkan secara konsisten dan tanpa pandang bulu.

 Memberikan hukuman kepada siswa yang melanggar peraturan

Hukuman diberikan kepada siswa yang melanggar peraturan sekolah. Hukuman


tersebut diberikan secara proporsional dan bertujuan untuk mendidik siswa.

 Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi

Penghargaan diberikan kepada siswa yang berprestasi dalam bidang akademik, non-
akademik, dan kedisiplinan. Penghargaan tersebut bertujuan untuk memotivasi siswa
untuk berprestasi dan disiplin.

 Melakukan sosialisasi tentang pentingnya kedisiplinan

Sekolah telah melakukan sosialisasi tentang pentingnya kedisiplinan kepada siswa,


guru, dan orang tua. Sosialisasi tersebut dilakukan melalui berbagai media, seperti
poster, selebaran, dan penyuluhan.

 Membangun kerja sama dengan orang tua

Sekolah telah membangun kerja sama dengan orang tua untuk meningkatkan
kedisiplinan siswa. Kerja sama tersebut dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti
rapat orang tua, kunjungan ke rumah, dan program parenting.

Upaya yang akan dilakukan

Selain upaya yang telah dilakukan, sekolah juga akan melakukan upaya-upaya berikut
untuk meningkatkan kedisiplinan siswa:

 Mengembangkan program-program sekolah yang dapat meningkatkan kedisiplinan


siswa

Sekolah akan mengembangkan program-program sekolah yang dapat meningkatkan


kedisiplinan siswa, seperti program bimbingan dan konseling, program pengembangan
karakter, dan program olahraga dan ekstrakurikuler.

 Meningkatkan peran guru sebagai teladan

Guru akan menjadi teladan bagi siswa dalam hal kedisiplinan. Guru akan selalu hadir
tepat waktu, berpakaian rapi, dan bersikap sopan.
 Meningkatkan peran guru BK dalam membina siswa yang bermasalah

Guru BK akan membina siswa yang bermasalah dalam hal kedisiplinan. Guru BK akan
memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa tersebut untuk mengatasi masalah
yang dihadapinya.

 Meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak

Orang tua akan lebih terlibat dalam pendidikan anak. Orang tua akan selalu memantau
kegiatan belajar anak di rumah dan membantu anak untuk menerapkan kedisiplinan
dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

Kedisiplinan merupakan hal yang penting bagi siswa untuk mencapai keberhasilan di
sekolah. Oleh karena itu, diperlukan komitmen bersama dari semua pihak untuk
meningkatkan kedisiplinan siswa. Dengan komitmen bersama, kita dapat menciptakan
lingkungan belajar yang lebih kondusif dan mendukung keberhasilan siswa.

You might also like