You are on page 1of 8

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif solusi (layanan dasar dan responsif)

Faktor utama penyebab Solusi Yang Direncanakan Alasan Memilih Solusi Tersebut
masalah
Layanan dasar ( Klasikal ) Layanan Responsif
( Konseling Individual)
Disiplin berpakaian Definisi Operasional Definisi Operasioanal  Bimbingan Klasikal Dengan Metode
( berseragam ) rapi  Definisi Disiplin adalah kepatuhan  Menurut Robikan Wardani, layanan Ceramah mampu mengatasi disiplin
disekolah faktor utama seseorang dalam mengikuti peraturan atau konseling individu merupakan bentuk berpakaian ( berseragam) disekolah
penyebab masalah layanan bimbingan da konseling karena peserta didik secara langsung
tata tertib karena didorong oleh adanya
adalah Kurangnya khusus antara peserta didik (klien) mendengarkan informasi mengenai
kesadaran dan kesadaran yang ada pada kata hatinya dengan konselor dan mendapatkan Disiplin berpakaian ( berseragam )
motivasi peserta didik tanpa adanya paksaan dari pihak luar layanan langsung dengan tatap muka disekolah . cara penyampaiannya dengan
dalam berpakaian Sumbernya (secara perorangan)dalam rangka komunikasi lisan, siswa bsa bertanya
( berseragam ) https://eprints.ums.ac.id/17229/7/BAB_I pembahasan dan pengentasan masalah secara langsung. Metode ceramah
disekolah ( pendidikan I.pdf pribadi yang diderita peserta didik ekonomis dan efektif untuk keperluan
karakter peserta didik ) (klien) penyampaian informasi dan konsep-
ranahnya Afeksi Sumbernya Wardani Robikan, layanan konsep dasar.
 Disiplin itu dimaksudkan sebagai latihan
konsling individual (Jakarta Gramedia,  Bimbingan Klasikal Dengan metode
kejiwaan (mental) dan mutlak atau 2012 hal 12) Diskusi Kelompok mampu mengatasi
karakter agar seseorang mampu
Disiplin berpakaian ( berseragam ) karena
mengendalikan diri (Self Control) serta  Menurut Prayitno (1994), konseling
layanan ini menggunakan percakapan
patuh dan tabah dalam menunaikan tugas individu adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan melalui yang direncanakan atau dipersiapkan
kewajiban yang menjadi tanggung
wawancara konseling oleh seorang ahli diantara tiga orang siswa atau lebih
jawabnya
(konselor) kepada individu yang sedang tentang topik tertentu( Disiplin
Sumbernya https://idr.uin-
mengalami sesuatu masalah (klien) Berpakaian ) dengan seorang pemimpin.
antasari.ac.id/10318/5/BAB%20II.pdf yang bermuara pada teratasinya Tujuannya agar setiap anggota yang
masalah yang dihadapi klien. merasakan terlibat untuk berbagi ide dan
Disiplin itu mempunyai dua konsep yatu
bertukar informasi.
disiplin positif dan dsiplin negatif, dimana  Menurut Willis (2010), konseling
disiplin positif itu mengarah kepada individu adalah pertemuan konselor
dengan klien secara individual, di mana
motivasi dari dala diri sendiri sementara
terjadi hubungan konseling yang  Konseling Individu Dengan metode
dsiplin negatif adalah pengendalian dengan bernuansa rapport, dan konselor pendekatan bahavioral mampu mengatasi
kekuasaan yang luar biasa dilakukan berupaya memberikan bantuan untuk disiplin berpakaian ( berseragam ) karena
secara terpaksa dan dengan cara yang pengembangan pribadi klien serta klien dalam prosesnya peserta didik melakukan
kurang menyenangkan atau dilakukan dapat mengantisipasi masalah-masalah
refleksi atas tingkah lakunya sendiri,
karena takut dengan hukuman yang dihadapinya.
(punishment) dapat mengkontrol perilakunya dan dapat
Sumbernya yusuf, Syamsu. Disiplin Diri Kajian Literatur belajar tingkah laku yang baru yang lebih
Dalam Belajar dihubungkan dengan o Konseling indvidu untuk mengatasi baik atau dapat mempengaruhi perilaku
pemahaman disiplin yan dilakukan orang disiplin berpakaian orang lain.
(berseragam)/karakter peserta didik.
tua dengan guru.
pendekatan yang digunakan adalah
(Bandung:Tesis.FPS.IKIP.1989)hal 22 pendekatan Behavioral  Konseling Individu Dengan Metode Client
 Menurut Winkel bahwa perubahan Centered mampu mengatasi disiplin
dalam perilaku itu harus diusahakan berpakaian ( berseragam ) karena dalam
melalui suatu proses belajar (learning) prosesnya peserta didik direfleksi ( diberi
 Pemakaian seragam sekolah kepada siswa
atau belajar kembali (relearning), yang terapi ) dengan suasana yang hangat
di sekolah bertujuan untuk membuat saling percaya dimana peserta didik diberi
berlangsung selama proses konseling.
siswa mudah diarahkan, diatur, dan kepercayaan untuk mengambil keputusan
Dengan kata lain proses konseling pada
agar siswa berdisiplin diri. Seragam dasarnya juga dipandang sebagai dari permasalahannya termasuk yang
sekolah berarti pakaian yang sama proses belajar. Proses belajar disini berkaitan denga disiplin berpakaian
potongan dan warnanya yang digunakan maksudnya belajar untuk bertingkah ( berseragam ). Klien merasa mereka
untuk melakukan kegiatan sekolah. laku ke arah yang lebih baik dengan dapat mengekpresikan dirinya secara
Berpakaian merupakan kebutuhan utama bantuan konselor kemudian pada penuh ketika mereka mendengarkan guru
manusia yang akan membentuk akhirnya klien dapat terbiasa dengan ( konselor )dan tidak dijustifikasi. Tugas
berperilaku yang adaptif meskipun guru(konselor) adalah membantu klien
karakternya , Sementara berseragam
tanpa dibimbing konselor terus- mengenali masalahnya sehingga
merupakan pakaian yang modelnya sama menerus. akhrinya dapat menemukan solusi dari
yang digunakan untuk melakukan Sumbernya Arintoko, Wawancara permasalahannya bagi dirinya sendiri.
kegiatan di sekolah dan sebagai identitas Konseling di Sekolah, C.V Andi Offset, 
sekolah ( karakter peserta didik ). Yogyakarta, 2011, h. 34
Sumbernya Titis setiadi Trisnawan, Ibid, h. 35  Konseling Individu Dengan metode REBT
pendidikan karakter disiplin, FKIP, Kelemahannya mampu mengatasi Disiplin berpakaian
 Bersifat dingin, kurang menyentuh
UMP 2017 (berseragam) karena pendekatan ini
aspek pribadi, bersifat manipulatif, dan
mengabaikan hubungan antar pribadi. mampu membantu peserta didik untuk
 Karakter peserta didik adalah pendidikan  Lebih terkonsentrasi kepada teknik. mengubah pandangan dan keyakinan
nilai, budi pekerti, pendidikan moral,  Meskipun konselor behavioral sering irasional peserta didik menjadi rasional
watak yang bertujuan mengembangkan menyatakan persetujuan kepada dan membantu mengubah sikap, cara
kemampuan peserta didik untuk tujuan klien, akan tetapi pemilihan berpikir dan persepsi peserta didik, oleh
memberikan keputusan baik-buruk, tujuan sering ditentukan oleh konselor. karena itu peserta didik diharapkan
 Meskipun konseling behavioral
memelihara apa yang baik dan mampu mengembangkan dan mencapai
menegaskan bahwa setiap klien adalah
mewujudkan kebaikan itu dalam unik dan menuntut perlakuan yang realisasi diri secara optimal. Berati dalam
kehidupan sehari-hari dengan sepenuh unik dan spesifik, akan tetapi masalah pendekatan ini peserta didik diharapkan
hati. suatu klien sering sama dengan klien mampu merubah pandangan atau
Sumber Muchlas samani dan lain dan oleh karena itu tidak penampilan yang berkaitan dengan
hariyanto,pendidikan karakter menuntut suatu strategi konseling disiplin berpakaian ( berseragam ).
yang unik.
( bandung PT: Remaja Rosdakarya 2012
 Konstruksi belajar yang dikembangkan
dan digunakan oleh konselor
 Bimbingan klasikal adalah salah satu behavioral tidak cukup komprehensif
layanan bimbingan yang dirancang untuk untuk menjelaskan belajar dan harus
menuntut konselor utnuk melakukan dipandang hanya sebagai suatu
kontak langsung dengan peserta didik hipotesis yang harus diuji.
secara terjadwal berupa kegiatan diskusi Kelebihannya
 Telah mengembangkan konseling
kelas, tanya jawab dan praktik langsung
sebagai ilmu karena mengundang
yang dapat membuat peserta didik aktif penelitian dan menerapkan ilmu
dan kreatif dalam mengikuti kegiatan yang pengetahuan kepada proses konseling.
diberikan  Mengembangkan perilaku spesifik
Sumber Ainur Rosidah, layanan sebagai hasil konseling yang dapat
bimbingan klasikal untuk meningkatkan diukur.
konsep diri swa underachiver, jurnal fokus  Memberikan ilustrasi bagaimana
mengatasi keterbatasan lingkungan.
konseling STKIP Muhammadiyah Pring
 Penekanan bahwa konseling
sewu 2014:15 hendaknya memusatkan pada perilaku
sekarang dan bukan kepada perilaku
Kajian Literatur yang terjadi di masa lalu.
 Bimbingan Klasikal untuk mengatasi Sumbernya menurut Mulawarman
disiplin berseragam dengan metode 2011:20-21 dalam https://text-
id.123dok.com/document/1y9geo5rq-
1. Ceramah adalah cara penyampaian kelebihan-dan-kekurangan-konseling-
bahan bimbingan klasikal dengan behavior.html
komunikasi lisan. Metode ceramah
ekonomis dan efektif untuk keperluan Pendekatan Client Centered
penyampaian informasi dan konsep-konsep  Rogers (dalam Corey 2006: 7)
dasar. mengemukakan bahwa:Dalam konteks
konseling, Rogers menemukan dan
Kelemahannya mengembangkan teknik konseling
 siswa cenderung pasif yang dikenal sebagai Client-centered
 pengaturan kecepatan secara klasikal Therapy, yakni teknik terapi yang
ditentukan oleh guru berpusat pada klien. Dibandingkan
pembimbing/konselor teknik terapi yang ada masa itu,
 kurang cocok untuk pembentukan teknik ini adalah pembaharuan
ketrampilan dan sikap, dan cenderung karena mengasumsikan posisi yang
menempatkan guru sejajar antara konselor dan
pasien atau klien. Hubungan
pembimbing/konselor sebagai posisi
konselor-klien diwarnai kehangatan,
yang dominan. saling percaya, dan klien diberikan
diperlakukan sebagai orang dewasa
Langkah-langkah menggunakan metode yang dapat mengambil keputusan
ceramah secara efektif : rumuskan sendiri dan bertanggungjawab atas
indikator, susun bahan ceramah, pada keputusannya. Tugas konselor adalah
awal sajian dengan menggunakan “bahan membantu klien mengenali
masalahnya dirinya sendiri sehingga
pengait” (atau sering disebut apersepsi
akhrinya dapat menemukan solusi
yakni materi yang mendahului kegiatan bagi dirinya sendiri.
sajian bimbingan klasikal yang Sumbernya Counsellia:Jurnal
berhubungan secara integral dengan Bimbingan dan Konseling16
bahan baru yang akan disajikan),
penyajian bahan bimbingan klasikal, dan Kelebihannya
dilanjutkan dengan penilaian layanan  Pemusatan pada klien dan bukan pada
terapis
bimbingan klasikal.
 Identifikasi dan hubungan terapi
sebagai wahana utama dalam
2. Diskusi Kelompok mengubah kepribadian.
Diskusi kelompok adalah percakapan yang  Lebih menekankan pada sikap terapi
direncanakan atau dipersiapkan diantara dari pada teknik
tiga orang siswa atau lebih tentang topik  Memberikan kemungkinan untuk
melakukan penelitian dan penemuan
tertentu dengan seorang pemimpin. Dalam
kuantitatif.
diskusi kelompok dikumpulkan  Penekanan emosi, perasaan, perasaan
memfokuskan pada suatu topik yang dan afektif dalam terapi.
disepakati bersama. Tujuannya agar setiap  Menawarkan perspektif yang lebih up-
anggota yang merasakan terlibat untuk to-date dan optimis.
berbagi ide dan bertukar informasi.  Klien memiliki pengalaman positif
dalam terapi ketika mereka focus
dalam menyelesaiakan masalahnya
Langkah-langkah dalam menggunakan  Klien merasa mereka dapat
metode diskusi adalah sebagai berikut: mengekpresikan dirinya secara penuh
 guru pembimbing/konselor memberikan ketika mereka mendengarkan dan tidak
pengarahan seperlunya mengenai cara- dijustifikasi
cara pemecahan masalah Keterbatasannya
 menentukan dan merumuskan  Kurangnya kekonkritan dalam proses
merumuskan masalah konseling,
 lebih efektif ketika menggunakan
 pembentukan kelompok dan pembagian
bahasa verbal dan dengan klien
peranan yang cerdas
 para siswa berdiskusi dalam kelompok  mengabaikan faktor ketidaksadaran
masing-masing (selama siswa berdiskusi (alam tak sadar) dan insting
guru pembimbing/konselor berkeliling naluri
 menjaga ketertiban dan kelancaran diskusi  berurusan dengan hal-hal yang
 memberikan dorongan dan bantuan agar ada di permukaan.
setiap anggota kelompok berpartisipasi
Menurut C.Nelson–Jonew dan Corey
aktif ), (Hariyanti, 2014) REBT adalah salah
 setiap kelompok melaporkan hasil diskusi satu pendekatan dalam konseling yang
 guru pembimbing/konselor menyimpulkan membantu klien untuk
serta siswa mencatat hasil diskusi. mengubah pandangan dan keyakinan
irasional klien menjadi rasional,
membantu mengubah
Kelebihan Metode Diskusi
sikap, cara berpikir dan persepsi, oleh
Kelompok: karena itu klien diharapkan mampu
 Memberikan kemungkinan untuk saling mengembangkan
mengemukakan pendapat dan mencapai realisasi diri secara
 Merupakan pendekatan yang demokratis optimal.
 Mendorong rasa kesatuan Kelebihan Rational Emotive Behaviour
adalah sebagai berikut:
 Memperluas pandangan
 Pendekatan ini jelas, mudah dipelajari
 Menghayati kepemimpinan bersama-sama dan efektif. Kebanyakan klian hanya
 Membantu mengembangkan mengalami sedikit kesulitan dalam
kepemimpinan mengalami prinsip ataupun
Kekurangan Metode Diskusi terminology konseling REB.
 Pendekatan ini dapat dengan
Kelompok:
mudahnya dikombinasikan dengan
 Tidak dapat dipakai pada kelompok yang teknik tingkah laku lainnya untuk
besar membantu klian mengalami apa yang
 Peserta mendapatkan informasi yang mereka pelajari lebih jauh lagi.
terbatas  Pendekatan ini relatif singkat dan klian
 Diskusi mudah menyimpang dari pokok dapat melanjutkan penggunaan
pendekatan ini secara swa-bantu.
pembahasan  Pendekatan ini telah menghasilkan
 Membutuhkan pemimpin yang terampil banyak literatur dan penelitian untuk
Mungkin dikuasai oleh siswa yang suka klian dan konselor. Hanya sedikit teori
lain yang dapat mengembangkan
berbicara
materi biblioterapi seperti ini.
 Biasanya orang menghendaki pendekatan  Pendekatan ini terus-menerus
yang lebih formil berevolusi selama bertahuntahun dan
teknik-tekniknya telah diperbaiki.
Sumber © METODE BIMBINGAN  Secara khusus, konseling REB ini
KLASIKAL dapat diterapkan secara efektif untuk
Source:https://www.materikonseling.com/ menangani kesulitan – kesulitan
kognitif, emosi, dan perilaku yang
2021/03/metode-bimbingan-klasikal.html
berkaitan dengan distress psikologis
dan patologis, serta untuk menangani
berbagai gangguan emosi dan perilaku
HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA seperti agresi, kecemasan, depresi,
SEKOLAH : hoiperkatif, kecanduan alkohol dan lain
sebagainya.
kelemahan :
 Pendekatan ini tidak dapat digunakan
secara efektif pada individu yang
mempunyai gangguan atau
keterbatasan mental, seperti
schizophrenia, dan mereka yang
mempunyai kelainan pemikiran yang
berat.
 Pendekatan ini terlalu diasosiasikan
dengan penemunya, Albert Ellis.
Banyak individu yang mengalami
kesulitan dalam memisahkan teori dari
ke-eksentrikan Ellis.
 Pendekatan ini langsung dan
Hasilnya : berpotensi membuatkonselor terlalu
fanatik dan ada kemungkinan tidak
1. Peserta didik yang tidak disiplin itu
merawat klien seideal yang semestinya.
pasti memiliki berbagai alasan, bisa dari  Pendekatan yang menekankan pada
keluarga dan diri peserta didik itu perubahan pikiran, emosi serta
sendiri, perilaku bukanlah cara yang paling
2. Kesadaran peserta didik terhadap sederhana dalam membantu mengubah
disiplin berpakaian masih rendah. kebiasaan klien.
3. Kesadaran dari Bapak dan Ibu guru Sumbernya : Bakhrudin Al Habsy,
untuk menegur peserta didik yang tidak Panorama Teori Teori Konseling Modern
dan Post Modern, 181.
disiplin dalam berseragam ( berpakaian).

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU BK :

Hasilnya :
Kebanyakan peserta didik yang tidak
disiplin itu karena adanya
permasalahan dalam keluarganya.
Kurangnya motivasi kesadaran dari
setiap peserta didik mengenai disiplin
berseragam ( berpakaian ) disekolah
Peserta didik ingin menunjukan kalau
peserta didik tersebut Kuat ( jagoan ).
Perlu diberikan materi/ informasi
tentang Disiplin Berseragam baik
melalui Brosur yang dtempel didinding
kelas atau lewat upacara bendera dan
pembinaan wali kelas.
HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN
SEJAWAT:

Hasilnya :
Siswa yang berpakaian tidak rapi
disebabkan karena banyak sekali factor
salah satunya biasanya orang tua
terlalu keras, ada juga orang tua yang
ekonominya kurang mampu.

You might also like