Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Trenten Village is one of the areas in Candimulyo District that produces durian. In Trenten village,
many durian farmers lack knowledge about durian processing, as a result many durian farmers
lose money when selling durian that fails to harvest or is less sweet. This durian processing
training service activity aims to provide knowledge about entrepreneurship, provide skills on
durian fruit processing, and provide knowledge on how to strategies in facing an increasingly
digital market to the durian farmer group of Trenten Village, Candimulyo District. This training
activity was carried out for one day which was attended by 30 durian farmers of Trenten Village.
The stages used include the preparation stage, counseling activities, and training activities. The
application aspect of science and technology was carried out by making several types of durian-
based preparations. The results of this activity are that durian farmer groups have more skills in
processing food made from durian fruit. So that it can be a product innovation, increase market
share, and increase the attractiveness of consumers themselves.
Keywords: Entrepreneuship; Durian Processing; Digital Marketing
Abstrak
Desa Trenten merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Candimulyo yang menjadi penghasil
durian. Di desa Trenten banyak petani durian yang kurang pengetahuan mengenai pengolahan
durian, akibatnya banyak petani durian yang rugi ketika menjual durian yang gagal panen atau
kurang manis. Kegiatan pengabdian pelatihan pengolahan durian ini bertujuan untuk memberikan
pengetahuan tentang kewirausahaan, memberikan keterampilan tentang pengolahan buah
durian, serta memberikan pengetahuan bagaimana strategi dalam menghadapi pasar digital yang
semakin meningkat kepada kelompok tani durian Desa Trenten, Kecamatan Candimulyo
Kegiatan pelatihan ini dilakukan selama satu hari yang diikuti oleh 30 orang petani durian Desa
Trenten. Tahapan yang digunakan meliputi tahapan persiapan, kegiatan penyuluhan, dan
kegiatan pelatihan. Aspek penerapan IPTEK dilakukan dengan tata cara pembuatan beberapa
macam jenis olahan yang berbahan dasar durian. Hasil dari kegiatan ini kelompok tani durian
memiliki keterampilan lebih dalam pengolahan makanan yang berbahan dasar buah durian.
Sehingga dapat menjadi inovasi produk, meningkatkan pangsa pasar, dan menambah daya tarik
konsumen itu sendiri.
1. Pendahuluan
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki sel germinal yang sangatlah
kaya. Salah satu buah ini memiliki sebutan “Raja Buah” yang biasa dikenal dengan
Durian. Buah durian merupakan salah satu buah unggulan di indonesia yang memiliki
pangsa pasar baik lokal maupun internasional. Buah durian memiliki nilai ekonomi
yang tinggi diantara buah-buahan lainnya dengan harga jual yang cukup menjanjikan
serta permintaan pasar yang terus meningkat dari tahun ketahun.
Durian (Durio Zibethinus Murr.) merupakan tanaman buah yang eksotik dan
memiliki citarasa yang unik. Buah durian sangat digemari Masyarakat dari berbagai
kalangan karena rasanya yang khas (Lestari et al., 2011). Buah durian memiliki tipe
kapsul yang berbentuk bulat (bulat telur sampai lonjong), dengan panjang bisa
mencapai 25 cm serta mempunyai diameter yang bisa mencapai 20 cm, kulit buahnya
yang tebal dengan permukaan bersudut tajam, warna yang hijau kekuning-kuningan,
kecoklatan, hingga abu-abu (Waryono, 2018).
Durian menjadi salah satu buah yang sangat digemari Masyarakat saat musimnya
tiba. Kelezatan rasa yang manis dan legit ini membuat buah ini menjadi sangat
dinikmati oleh banyak orang. Namun tidak khayal jika ada beberapa orang yang juga
tidak menyukai buah tersebut karena memiliki bau yang sangat tajam.
Daging durian mempunyai rasa yang lezat dan aromanya yang sangat khas, juga
memiliki nutrisi yang penting di perlukan oleh tubuh manusia karena memiliki manfaat
untuk mengobati berbagai penyakit. Daging buah durian bermanfaat sebagai
antioksidan, menurunkan kolestrol, sembelit, menyegarkan kulit, mengobati penyakit
kulit (Ashari, 2014), sebagai afrodisiak (Brown, 1997; Venkatesh et al 2009; Rusmiati
et al., 2016), meningkatkan kesuburan (Venkatesh et al., 2009; Rusmiati et al., 2016),
membunuh zat penyebab kanker, meningkatkan imun tubuh, mencegah katarak,
menghambat pertumbuhan tumor, mencegah depresi, mencegah anemia, menekan
tekanan darah, dan melancarkan BAB (Amir & Saleh, 2014).
Salah satu daerah di Jawa Tengah penghasil durian adalah Magelang. Daerah ini
terkenal dengan produksi durian yang melimpah dan jumlahnya terus meningkat dari
waktu ke waktu. Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistika), produksi buah
durian di kabupaten Magelang meningkat menjadi 36.792 buah pada tahun 2021.
Dimana angka tersebut akan bertambah hingga tahun 2022 bisa mencapai 38.587
kwintal. Kabupaten magelang mempunyai dua Dari kabupaten magelang tersebut
terdapat dua kecamatan yang menghasilkan durian terbanyak salah satunya yaitu
kecamatan candimulyo yang merupakan penghasil durian terbesar di Kabupaten
magelang yang mencapai 17.910 kwintal.
Desa Trenten merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan candimulyo
yang merupakan desa penghasil durian. Di mana Sebagian besar Masyarakat yang
ada di desa tersebut merupakan para petani durian yang di mana setiap panen
mampu menghasilkan lebih dari 100 buah durian. Umumnya bagian buah yang
dimanfaatkan oleh kebanyakan Masyarakat adalah daging buahnya yang masih utuh
dan segar, namun Ketika buah tersebut sudah terlalu masak dan dagingnya tidak
begitu enak buah tersebut tidak memiliki harga jual yang layak, dan bisa jadi hanya di
buang karena tidak dapat dikonsumsi dan diperjual belikan karena rasa dagingnya
yang hambar dan pait. Banyak dari masyarakat Trenten yang masih belum
mengetahui cara memanfaatkan durian yang terlalu masak sehingga durian tersebut
banyak yang terbuang dan juga tidak di olah Kembali. Oleh karena, itu pelaksanaan
kegiatan ini difokuskan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk
kelompok tani desa Trenten dalam kewirausahaan dan pengolahan durian.
Berasarkan analisis situasi tersebut maka permasalahan prioritas Masyarakat
tersebut yaitu: 1). Minimnya keterampilan Masyarakat tentang pengolahan durian. 2).
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemasaran melalui marketing digital.
2. Metode Pengabdian
Kegiatan pengabdian ini dilakukan meliputi 3 tahapan yaitu, tahapan persiapan,
kegiatan penyuluhan, kegiatan pelatihan.
a) Tahapan Persiapan
Kegiatan pengabdian ini dimulai dengan melakukan survei ke lokasi kegiatan
dan mendengarkan keluhan petani durian terkait permasalahan ketika tiba panen
raya durian. Target sasaran dari kegiatan tersebut adalah kelompok tani durian
desa Trenten. Dalam tahapan persiapan ini, kami melakukan pendekatan dengan
ketua RT untuk menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan pengabdian ini,
dan juga menyepakati khalayak sasaran yang akan terlibat dalam kegiatan ini.
Selanjutnya dilakukan diskusi dengan khalayak sasaran untuk memberikan
penjelasan kegiatan ini sekaligus membuat kesepakatan tempat dan waktu
pelaksanaan kegiatan. Setelah melakukan diskusi dengan ketua RT dan warga
setempat, maka tahapan selanjutnya, tim pengabdian mempersiapkan peralatan
dan bahan yang akan dipergunakan dalam mendukung jalannya proses kegiatan
pengabdian ini.
b) Tahapan Penyuluhan
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk berbagi ilmu dan pengetahuan
tentang kewirausahaan dan pengolahan durian. Kegiatan ini dilanjutkan dengan
pemaparan materi oleh narasumber mengenai kewirausahaan dan strategi yang
harus dilakukan oleh para pelaku usaha dan petani durian dalam menghadapi
pasar digital yang semakin berkembang. Selanjutnya kegiatan dilanjut dengan
pelatihan pembuatan beberapa varian olahan yang menggunakan bahan yang di
campur dengan durian.
c) Tahapan Pelatihan
Setelah dilakukaknnya kegiatan penyuluhan yang disampaikan oleh mbk ira,
selanjutnya dilakukan dengan kegiatan pelatihan. yang dimana kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Masyarakat terkait dengan
kewirausahaan dan strategi dalam menghadapi pasar digital, serta menambah
keterampilan Masyarakat tentang bagaimana pembuatan olahan durian. Dalam
pelatihan ini peserta juga dilibatkan secara langsung dalam demonstrasi cara
pengolahan berbagai olahan durian tersebut, sehingga lebih memudahkan peserta
untuk memahami setiap tahapan dan proses pengolahan serta mampu
mempraktekkan Kembali secara mandiri sesuai dengan prosedur yang diberikan.
Pada pelaksanaan ini, tim pengabdian juga ikut turut serta dalam tahap pelatihan
untuk memperhatikan cara kerja tim peserta.
Tahap pelatihan kegiatan ini dilakukan selama satu hari dengan memberikan
pelatihan pengolahan durian kepada 30 petani durian desa Trenten. Metode
pelatihan ini menggunakan metode ceramah dan workshop. Dalam tahapan ini
para petani durian dibagi menjadi 3 kelompok, dengan setiap kelompok
mempraktikkan cara pembuatan produk berbahan tambahan durian yang berbeda,
dalam praktik kali ini para petani durian diajarkan cara membuat Es Durian,
Brownies Berycheese, dan Milkshake Durian. Yang dimana makanan tersebut
adalah makanan siap saji yang masih banyak digemari oleh khalayak ramai.
B. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini kemudian dilanjutkan dengan pemaparan
materi oleh narasumber mengenai kewirausahaan dan strategi yang harus
dilakukan oleh para pelaku usaha dan petani durian dalam menghadapi pasar
digital yang semakin berkembang. Selain pemaparan tentang kewirausahaan
narasumber juga menjelaskan mengenai bagaimana tentang konsep dasar
kewirausahaan, tantangan dalam berwirausaha dan juga strategi pemasaran yang
dapat dilakukan sebagai pelaku usaha. Pemasaran digital/Marketing Digital muncul
tahun 1990-an, namun sudah mulai diterapkan juga pada tahun 1980-an. Di era
tahun 2000-an Marketing Digital menjadi sangat popular dikalangan pebisnis.
Terdapat beberapa kegunaan dalam pemasaran digital antara lain: informasi
produk dan layanan transparan, kemudahan update tentang informasi produk,
dapat dengan mudah untuk membandingkan produk atau jasa dengan produk
pesaing, dan harga yang lebih kompetitif atau lebih murah.
Berikut ini strategi yang dapat dilakukan:
1. Riset target konsumsi dan pasar, Analisa terlebih dahulucalon konsumen
yang akan kita targetkan, apakah banyak yang membutuhkan produk kita,
kemudian Analisa lagi seberapa banyak kompetitor disekeliling kita, baru
menentukan harga yang pas untuk produk kita.
2. Lokasi bisnis, perlu kita perhatikan lokasi usaha yang akan dibangun,
strategis tidaknyakan menentukan sedikit banyaknya penjualan.
3. Mouth by mouth, kita bisa menawarkan produk kita secara konvensional
dengan cara pengenalan produk dari mulut ke mulut.
4. Menjaga hubungan baik dengan konsumen, menjaga kolerasi antara
penjual dan pembeli.
5. Social media, media sosial untuk saat ini memang sangatlah penting untuk
membranding bisnis atau usaha kita.
6. Pemasaran digital.
C. Kegiatan pelatihan
Setelah presentasi dari narasumber disampaikan, kemudian dari narasumber
dan tim pengabdian masyarakat melakukan kegiatan selanjutnya yaitu praktik
pengolahan durian. Sebelum dilakukan praktek pengolahan durian kami dari tim
pengabdian Masyarakat terlebih dahulu menyiapkan beberapa bahan dan
peralatan yang sudah disediakan kemudian membagi peserta menjadi beberapa
kelompok. Pembagian kelompok ini dilakukan agar lebih kondusif dalam
pelaksanaan praktek. Peserta kegiatan tersebut ada 30 orang sehingga dalam
kegiatan tersebut dibagi menjadi 3 kelompok yang setiap kelompoknya berjumlah
10 orang. Dalam pembagian kelompok tersebut mereka boleh memilih sendiri
olahan durian apa yang akan mereka buat yang sesuai dengan bahan olahan yang
telah disiapkan. Dalam praktek pengolahan durian kami mengajarkan kelompok tani
durian untuk membuat Es Durian, Brownies Berycheese, dan Milkshake Durian
merupakan makanan cepat saji yang dimana merupakan makanan yang banyak
diminati oleh banyak kalangan usia, dan sangat di gemari oleh anak-anak. Selain
praktis, enak dan juga mudah cara pembuatannya.
Milkshake dan ice cool merupakan salah satu olahan yang mengandung susu
yang dimana susu tersebut diolah menjadi olahan makanan dan minuman yang
sedang hits dan digemari dikalangan anak muda (Fauzi, 2020; Susanti et al., 2021).
Sedangkan brownies adalah kue yang memiliki tekstur yang lembut dan padat,
berwarna coklat kehitaman, dan memiliki rasa khas coklat (Suhardjjito, 2016). Dari
ketiga olahan tersebut ditambahkan dengan rasa durian yang membuat ketiga
olahan tersebut memiliki khas rasa yang berbeda dari umumnya.
Kegiatan pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan diposko tiga belas di dusun
Trenten Selatan desa Trenten Candimulyo Magelang dan kegiatan ini dilaksanakan
selama setengah hari.
Dan selama praktek pengolahan durian berlangsung kelompok tani durian
sangat antusias untuk mengikuti kegiatan praktek tersebut. Peserta diberi
selembaran resep untuk membuat olahan durian yang akan dibuat. Seluruh peserta
ikut melakukan praktek sesuai dengan pembagian kelompok dan sesuai dengan
olahan durian yang telah dipilih oleh peserta.
4. Kesimpulan
Kegiatan pengabdian Masyarakat ini berjalan dengan lancar dan baik yang
dilaksanakan diposko tiga belas di dusun Trenten Selatan desa Trenten Candimulyo
Magelang. Peserta kegiatan pengabdian Masyarakat ini berjumlah 30 orang yang
terdiri dari ibu ketua RT 08, ibu ketua RT 09 dan ibu-ibu warga dari RT 08 dan 09.
Peserta sangat antusias dan aktif mengkuti kegiatan tersebut selama pelatihan
tersebut berlangsung. Pelatihan tersebut diawali dengan penjabaran materi tentang
kewirausahaan dan diperlihatkan beberapa produk yang berasal dari olahan durian.
Setelah penjabaran materi selesai, maka dilanjutkan dengan praktek bersama. Dan
selama praktek berlangsung banyak keaktifan ibu-ibu yang bertanya terkait dengan
produk-produk yang dibuat. Semua peserta mampu mengikuti kegiatan tersebut
dengan baik dari awal hingga selesai. Dan hasil dari pelatihan tersebut ibu-ibu
senang dan bersyukur memperoleh ilmu dan pengalaman baru yang sangat
bermanfaat bagi mereka. Dan semoga dengan adanya kegiatan pengabdian
Masyarakat ini yaitu pelatihan kewirausahaan dan pengolahan durian mampu
memberi manfaat dan meningkatkan kreatifitas dan inovasi dari ibu-ibu dalam
membuat olahan makanan dan minuman dari bahan durian.
Referensi
Amir, F., & C. Saleh. 2014. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Biji Buah Durian
(Durio zibethinus Murr) dengan Menggunakan Metode DPPH. Jurnal Kimia
Mulawarman 11(2),84-87.
Badan Pusat Statistik Magelang, 2021, Magelang Dalam Angka Tahun 2022.
Magelang: Bdan Pusat Stastik
Brown, MJ. 1997.Durio Bibliographic Review. In Arora, Rao and A.N Rao (Eds). IPGRI
office for South Asia, New Delhi.188pp.
Lestari, S., Fitmawati, Wahibah, N.N. 2011. Keanekaragaman Durian (Durio zibethinus
Murr.) Di Pulau Bengkalis Berdasarkan Karakter Morfologi. Buletin Kebun Raya 14
(2): 29-45.
Rusmiati, 2016. Potensi buah durian merah Banyuwangi sebagai afrodisiak. Makalah
disampaikan pada Seminar dan Rapat Tahunan Bidang Ilmu MIPA (Semirata BKS
– PTN B) di Universitas Sriwijaya, Palembang.
Sophia Grace S., Tusye Batuwael. 2022. Inovasi Buah Durian. Jurnal Pengabdian
Masyarakat vol 2 (2): 94-101
Susanti, A., Khoiro, A. N., Solikhah, A., & Oktavia, B. (2021, September). Penerapan Digital
Marketing sebagai Strategi Pemasaran Produk Milkshake dan Ice Cream “SOJ” Suwe Ora
Jamu. In Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE)
(Vol. 1, No. 5).
Waryono. 2018. Inovasi Buah Durian. Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi
(INOVATEK) 18 (2): 35-40.