You are on page 1of 23

PEDOMAN PELAKSANAAN

PINJAMAN DALAM NEGERI


DI LINGKUNGAN POLRI
SISTEMATIKA

1. LATAR BELAKANG
2. KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT DENGAN PDN
3. KEBIJAKAN POLRI TERKAIT DENGAN PDN
4. PENGERTIAN-PENGERTIAN
5. PENJELASAN UMUM
1. LATAR BELAKANG

a. Meningkatkan kemampuan Badan Usaha Milik Negara Industri


Strategis (BUMNIS) dan Industri Swasta Nasional untuk mendukung
Alutsista TNI dan Almatsus Polri;
b. Meningkatkan peran serta Perusahaan Daerah/BUMN/Pemda/dls.
untuk menanamkan investasinya kepada Pemerintah;
c. Mengurangi ketergantungan dengan Negara Asing dalam memenuhi
Alutsista TNI dan Almatsus Polri;
d. Mengurangi pengangguran dan memaksimalkan potensi SDM dalam
negeri.

3
2. KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT DENGAN PDN

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Keuangan Negara;
b. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2008 tentang
Tata Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri (PDN) oleh
Pemerintah;
d. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penggunaan
Barang/Jasa Pemerintah;
e. Permen PPN/Ka Bappenas Nomor 1 Tahun 2009 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengajuan dan Penilaian Kegiatan yang Dibiayai dengan
Pinjaman Dalam Negeri.

4
3. KEBIJAKAN POLRI TERKAIT DENGAN PDN
a. Melaksanakan kerjasama dengan BUMNIS yang dituangkan dalam
MoU/Letter of Intent (misalnya: kerjasama antara Polri dengan PT. DI, PT.
Pindad, PT. PAL, PT. Dahana, PT. LEN, Krakatau Steel, dls.);
b. Melaksanakan kerjasama dengan Industri Swasta Nasional (misalnya:
Perusahaan galangan kapal, Industri otomotif, dls.);
c. Menginventarisasi peralatan-peralatan Polri yang diproduksi di dalam
negeri (misalnya: rompi anti peluru, helm, tongkat T, tameng, senjata,
rantis, dls.);
d. Melaksanakan kajian terhadap BUMNIS dan Industri Swasta Nasional
terhadap mutu dan kemampuan peralatan yang dapat diproduksi di
dalam negeri, hasil kajiannya berupa:
1) Kolaborasi (kerjasama produksi), misalnya: pembangunan pesawat,
rantis, dls.
2) Offset (kerjasama desain produksi).
5
4. PENGERTIAN-PENGERTIAN

a. Pinjaman Dalam Negeri adalah setiap pinjaman oleh Pemerintah yang


diperoleh dari Pemberi Pinjaman Dalam Negeri yang harus dibayar
kembali dengan persyaratan tertentu, sesuai dengan masa berlakunya;
b. Pemberi Pinjaman Dalam Negeri adalah BUMN, Pemerintah Daerah,
dan Perusahaan Daerah yang memberi pinjaman kepada Pemerintah;
c. Naskah Perjanjian Pinjaman Dalam Negeri adalah naskah perjanjian
atau naskah lain yang dipersamakan yang memuat kesepakatan
mengenai pinjaman dalam negeri antara Pemerintah dengan Pemberi
PDN;
d. Pengadaan Pinjaman Dalam Negeri adalah pengadaan pinjaman dalam
mata uang rupiah yang dilakukan oleh Pemerintah, yang bersumber
dari Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Perusahaan
Daerah, yang digunakan untuk membiayai Kegiatan tertentu.

6
Penjelasan:
SKEMA PINJAMAN DALAM NEGERI
PELAKSANAAN PENDANAAN

5
PEMBERI PINJAMAN BUMNIS/INDUSTRI SWASTA
(PERBANKAN, BUMN, PEMDA) NASIONAL

NASKAH 1 KONTRAK JUAL BELI


PERJANJIAN 4
PINJAMAN 3

2
KEMENTERIAN KEUANGAN POLRI

Catatan:
Proyek PDN dapat dilaksanakan apabila dokumen kontrak dan naskah pinjaman telah
ditandatangani dan dokumen lainnya telah dipenuhi.
7
5. PENJELASAN UMUM
a. Untuk pelaksanaan pendanaan (kewenangan Kemenkeu dan Bappenas)
1) Sumber dan bentuk PDN:
a) PDN bersumber dari Pemda/BUMN dan Perusahaan Daerah;
b) PDN menurut bentuknya merupakan Pinjaman Kegiatan;
c) PDN menggunakan mata uang rupiah.
2) Penggunaan PDN
a) Kegiatan tertentu kementerian negara/lembaga, misalnya:
pemberdayaan industri dalam negeri, pembangunan
infrastruktur;
b) Kegiatan tertentu Pemda/BUMN, misalnya: pembangunan
infrastruktur untuk pelayanan uumum, kegiatan investasi
menghasilkan penerimaan.

8
Lanjutan …..

3) Proses Perencanaan

a) Kebijakan PDN ditetapkan Per-Renstra

Menteri terkait sun rencana DPR


batas maks. PDN
• Pembahasan secara detail
• Kebutuhan riil pembiayaan • Dikeluarkan beberapa kebijakan
• Kemampuan membayar kembali
• Batas maks kumulatif pinjaman
• Kemampuan penyerapan
pinjaman
• Resiko utang dari pinjaman
UU APBN
(Berkoordinasi dengan Bank
Indonesia)

9
Lanjutan …..

1 2 3
KEBIJAKAN PDN KEMENTERIAN KEMENKEU
BAPPENAS
oleh Pemerintah /LEMBAGA

• Peraturan • Rincian kegiatan • Dievaluasi Menetapkan rencana


Perundang-undangan pertahun selama 5 • Secara prioritas akan prioritas setiap
yang berlaku tahun direkomendasi setiap tahun
• Kebijakan • Melengkapi dokumen tahun
pemerintah administrasi (KAK,
penggunaan produk DIPRK, DSKK)
dalam negeri

10
Lanjutan …..

b) Seleksi Calon Pemberi PDN

Kemenkeu melaksanakan seleksi Perjanjian


pemberi pinjaman, dengan Induk
kriteria seleksi mencakup: PDN Kontrak Jual Beli
• Jumlah pinjaman telah
• Peruntukan pinjaman ditandatangani dan
• Ketentuan dan persyaratan PDN diserahkan ke
kemenkeu
Perjanjian
Realisasi
PDN

Keterangan:
• Materi dalam perjanjian PDN, berisi tentang: Definisi dan interpretasi, Fasilitas dan jangka
waktu pinjaman, penggunaan, Syarat penerikan, Tata cara penarikan, Pelunasan, Bunga,
Alokasi penerimaan dan bukti utang, Persyaratan dan jaminan, Peristiwa kelalaian,
Perubahan dan pemberitahuan, Hukum yang berlaku, Lampiran-lampiran.
• Perjanjian bunga sesuai kesepakatan yang diatur oleh Pemerintah dan pasar wajar
(misalnya: Libor + 1,25%)

11
Lanjutan …..

c) Hasil Seleksi Calon Pemberi Pinjaman


(1) Berupa Perjanjian Induk Pinjaman Dalam Negeri yang
ditandatangani oleh Kemenkeu dengan pihak pemberi pinjaman
(Bank Pemerintah), alokasi ditetapkan secara global.
(2) Berupa Perjanjian Realiasi Penggunaan Pinjaman Dalam Negeri
yang ditandatangani oleh Kemenkeu dengan pihak pemberi
pinjaman (Bank Pemerintah), dan alokasinya dijabarkan secara
rinci sesuai dengan besarnya alokasi proyek (tertuang dalam
Kontrak Jual Beli).

12
Lanjutan …..
b. Untuk pelaksanaan kontrak (kewenangan Polri)

1) Proses Perencanaan

• KPA TAP KPA & 10 11


SATKER YANG
• METODE WAKAPOLRI METODE
DITUNJUK
PELAKSANAAN
PENGADAAN PENGADAAN

7 8 9 5
6
5A

1 2 3 4
ASRENA
USER KAPOLRI BAPPENAS KEMENKEU
KAPOLRI

• TOR • RAKOR • RAKOR


• RENCANA
RAKORTAS TAP ALOKASI
• SUN • REKOMENDASI
KEBUTUHAN KAK/DIPRK RENCANA
/NASKAH FS USULAN

CATATAN:
Untuk saat ini perencanaan PDN disusun oleh Satker di lingkungan Mabes Polri,
pelibatan Satker di Kewilayahan masih terbatas pada dukungan administrasinya saja.
13
Lanjutan …..

2) Dokumen-dokumen yang harus dipenuhi oleh Satker Pengusul kegiatan:


a) Daftar Isian Pengusulan Rencana Kegiatan (DIPRK), yang materinya
berisi tentang:
(1) Umum: Judul Kegiatan, Instansi Penanggung Jawab, Instansi
Pelaksana, Durasi Pelaksanaan, Proyeksi Tahun Pertama
Pelaksanaan, Lokasi Pelaksanaan Kegiatan.
(2) Pembiayaan: Nilai Pembiayaan, Rencana Pengeluaran Pembiayaan.
(3) Justifikasi: Latar Belakang Kegiatan, Ruang Lingkup Kegiatan,
Prioritas dalam RPJM, Sasaran, Keterkaitan dengan Kegiatan Lain.
(4) Dokumen yang Dilampirkan: Persyaratan untuk
Kementerian/Lembaga, Persyaratan untuk Pemerintah Daerah,
Persyaratan untuk BUMN.

14
Lanjutan …..
b) Kerangka Acuan Kerja (KAK), yang materinya berisi tentang:
(1) Ruang Lingkup Kegiatan
(2) Rencana pelaksanaan kegiatan
(3) Manajemen dan organisasi pelaksanaan kegiatan
(4) Kebutuhan dana dan jadwal pembiayaan
c) Dokumen Studi Kelayakan Kegiatan (DSKK), yang materinya berisi
tentang:
(1) Latar Belakang
(2) Manfaat yang diharapkan
(3) Analisis kelayakan
(a) Kelayakan teknis
(b) Kelayakan ekonomi
(c) Kelayakan finansial
(d) Dampak sosial dan lingkungan
(4) Kebutuhan dana
. 15
Lanjutan …..

3) Tugas dan kewenangan dalam proses pengadaan PDN (sesuai Peraturan


Perundang-undangan):
a) Polri:
(1) Melaksanakan kontrak jual beli dengan penyedia barang/jasa;
(2) Melaksanakan proses pengadaan peralatan/materiil sesuai dengan
ketentuan (PP 54/2010 beserta perubahan);
(3) Materi dalam kontrak, berisi tentang: pihak yg menandatangani
kontrak (meliputi nama, jabatan), jenis dan jumlah barang/jasa yg
diperjanjikan, kewajiban para pihak yg terikat dlm kontrak, harga
kontrak pekerjaan & syarat2 pembayaran, spektek yg jelas & rinci,
jangka waktu penyelesaian & penyerahan, garansi, pemutusan
kontrak, penyelesaian perselisihan, dan jaminan pelaksanaan.

16
Lanjutan …..
b) Kemenkeu:
(1) Kemenkeu berwenang untuk melaksanakan kontrak dengan
pemberi donor, dalam hal ini Perbankan Nasional (BRI, BNI,
Mandiri, Bank Jabar, dls.)
(2) Materi dalam perjanjian PDN, berisi tentang: Ketentuan
umum, Materiil kontrak yang harus diserahkan, Harga kontrak,
Syarat-syarat pembayaran, Penyerahan dan penerimaan,
Denda dan keadaan kahar, Jaminan, Penyelesaian perselisihan,
Pembatalan, Jaminan pelaksanaan, Jaminan pembayaran uang
muka, Jaminan pemeliharaan, Perwakilan Tim Teknis Pembeli,
Tanggal efektif kontrak dan masa berlakunya kontrak,
Perpanjangan waktu.

17
Lanjutan …..

4) Persyaratan dan Penilaian Kelayakan Usulan PDN


a) Usulan yang diajukan oleh Kementerian/Lembaga sekurang-
kurangnya dilampiri: Daftar Isian Pengusulan Rencana Kegiatan
(DIPRK), Kerangka Acuan Kerja (KAK), dan Dokumen Studi
Kelayakan.
b) Penilaian kelayakan usulan kegiatan PDN meliputi: Persyaratan
administrasi; Kelayakan teknik → penilaian rencana kegiatan dari
unsur keteknikan dan non-keteknikan; Kelayakan ekonomi →
penilaian penggunaan sumberdaya yang digunakan dengan manfaat
ekonomi, sosial, dan lingkungan yang diperoleh; dan Kelayakan
finansial → penilaian penggunaan sumberdaya yang digunakan
dengan hasil yang diperoleh yang diperhitungkan dengan
menggunakan harga pasar.

18
Lanjutan …..
5) Pemantauan dan Evaluasi
a) Instansi pelaksana melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan
PDN;
b) Laporan hasil pemantauan dan evaluasi disampaikan secara
triwulanan kepada Menteri Perencanaan dan Menteri Keuangan;
c) Menteri Perencanaan dapat merekomendasikan langkah percepatan
pelaksanaan untuk kegiatan yang lambat pelaksanaannya dan/atau
rendah penyerapan dananya;
d) Instansi penanggung jawab melakukan evaluasi akhir kegiatan PDN;
e) Laporan hasil evaluasi akhir disampaikan kepada Menteri
Perencanaan paling lambat 6 bulan setelah kegiatan berakhir.

19
Lanjutan …..

6) Proses Pelaksanaan Penarikan Uang Muka PDN

3
KONTRAK JUAL
BELI
USER/SATKER 1 ASRENA
KEMENKEU
PENGELOLA PDN KAPOLRI
NASKAH 2
PINJAMAN
DALAM NEGERI 1A RAKOR 4

JAMINAN UM &
PUSKEU POLRI PELAKSANAAN
JAMINAN PELAKS
• DIRECT PAYMENT
• LETTER OF CREDITS
PENGECEKAN • REKENING KHUSUS
DOKUMEN KONTRAK,
NASKAH PINJAMAN,
JAMINAN
UM/PELAKSANAAN

20
Lanjutan …..

7) Proses Pelaksanaan Penarikan PDN dengan metode Direct Payment

5
Giat BUMNIS/IDN/
pekerjaan PELAKSANA PROYEK
1

2 3 KPPN KHUSUS 4
USER/SATKER PEMBERI DANA
PUSKEU POLRI JKT VI
PENGELOLA PDN

Persyaratan
Pengecekan Pengecekan
dalam kontrak dokumen dokumen
dan naskah administrasi administrasi
pinjaman
terpenuhi

21
Lanjutan …..

8) Proses Pelaksanaan Penarikan PDN dengan metode Letter of Credit


(L/C)

PEMBERI PINJAMAN
5 4
3A
2 3 KPPN KHUSUS 4A PUSKEU
BANK
SUPPLIER PINJAMAN DAN POLRI
INDONESIA
HIBAH
1
1A
KPA/PPK

• Dokumen-dokumen
administrasi
• Perkembangan fisik

22
Terima Kasih

You might also like