You are on page 1of 9

TUGAS PJOK

PMS (Penyakit Menular Seksual)

Guru Pembimbing: Carwati S.Pd.


Disusun Oleh:
Aidil Akbar Alldilannov (1)
Alif Satrio (2)
Burhanuddin Farid Habibi (4)
Dina Khairunnisa(8)
Dio Yoga Firdaus (9)
Hindami Aufar Fatullah (14)
Hakam Javad Alrariq (15)
Hanum Kusuma Wardhani (13)
Sefia Oktaviani (27)
Sefinda Adila Putri(28)

KELAS XII MIPA 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya kita semua dapat menyelesaikan tugas
makalah yang membahas tentang “PMS (Penyakit Menular Seksual)”.
Adapun tujuan dari maklah itu yaitu untuk memenuhi tugas pada bidang Pendidikan Jasmani dan
Rohani (PJOK) selain itu, makalah ini juga bertujuan menambah pengetahuan dan wawasan terhadap
penyakit menular seksual (PMS) bagi pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Pembelajaran.............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Penyakit Menular Seksual...................................................
a) Penyebab Penularan PMS........................................................
b) Orang- orang yang beresiko terkena PMS...............................
c) Gejala PMS...............................................................................
d) Bahaya/akibat PMS..................................................................
2. Tipe-Tipe PMS Yang umum terjadi.......................................................
a) Gonorhoea................................................................................
b) Clamidia...................................................................................
c) Herpes Genetalis.......................................................................
d) Sifilis........................................................................................
e) Hepaptitis B..............................................................................
f) Trikomoniasis...........................................................................
g) Condiloma Akuminanta............................................................
h) Ulkus Mole...............................................................................
i) Condidiasiasi Vaginalis............................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpuan................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks.
Penyakit menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. PMS dapat menyebabkan
infeksi alat reproduksi yang harus dianggap serius. Bila tidak diobati secara, infeksi dapat
menjalar menjalar dan menyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan , kemandulan dan
bahkan kematian. Wanita lebih beresiko untuk terkena PMS kebih besar daripada laki-laki
sebab mempunyai alat reproduksi yang lebih rentan. Dan seringkali lebih parah karena gejala
awal tidak segera dikenali, sedangkan penyakit melanjut ke tahap lebih parah.

Penyakit kelamin adalah penyakit yang penularanya terutama melalui seksual. Cara
berhubungan kelamin tidak hanya terbatas secara genito-genitalsaja, tetapi dapatjuga secara
ora-genital, atausno-genitatal, sehingga kelainan yang timbul akibat penyakit kelamin ini
tidak hanya pada daerah genital saja, tetapi juga pada daerah-daerah eksra genital.

Meskipun demikian tidak berarti bahwa semuanya harus melalui hubungan kelamin, tetapi
ada beberapa yang dapat juga ditularkna melalui kontak lengsung dengan alat-alat, handuk,
termometer, dan sebagainya. Selain itu penyakit kelamin ini juga dapat menularkan
penyakitnya ini kepada bayi dalam kandungan.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan penyakit menular seksual?


2. Apa saja tipe-tipe penyakit menular seksual?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari penyakit menular?


2. Untuk mengetahui tipe-tipe penyakit menular seksual
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Penyakit Menular Seksual

PMS adalah singkatan dari Penyakit Menular Seksual, yang berarti suatu infeksi atau
penyakit yang kebanyakan ditularkan melalui hubungan seksual (oral, anal atau lewat
vagina).
PMS juga diartikan sebagai penyakit kelamin, atau infeksi yang ditularkan melalui
hubungan seksual. Harus diperhatikan bahwa PMS menyerang sekitar alat kelamin tapi
gejalanya dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati,otak, dan
alat tubuh lainya.
PMS ( Penyakit Menular Seksual) adalah penyakit yang penularannya melalui
hubungan kelamin, tetapi dapat juga melalui kontak langsung alat-alat, handuk, dan juga
melalui transfusi darah. Definisi lain PMS merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya
infeksi mikroorganisme patogen di area kelamin.
STD (Sexually Transmited Disease), bisa didefinisikan sebagai gangguan
keseimbangan yang bersifat luas mulai dari kondisi inflansi minor sampai penyakit yang
bersifat mematikan, infeksi dapat secara lokal maupun sistemik, dapat disebabkan oleh
jumlah patogen yang berbeda-beda seperti: virus, bakteri, jamur/ fungi, protozoa dan
ectoparasit. Penyakit ini memberi ancaman terhadap banyak remaja yang saat ini tengah
menderita PMS tanpa menyadarinya dan terganggu oleh gejala gejalanya, namun tidak
mencurigai ke arah PMS. Beberapa jenis PMS akan merusak organ reproduksi dalam jika
dibiarkan tidak diobati sekalipun akan menimbulkan gejala seperti nyeri, gatal, atau
keluarnya cairan.
Penyakit Menular Seksual (PMS) atau biasa disebut penyakit kelamin adalah penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual.Yang termasuk PMS adalah syphilis atau
etiologi serta diobati sesuai standar?
Jumlah kasus infeksi menular dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan
kaus ini dikarenakan pencatatan dan pelaporan yang semakin baik. Meskipun demikian
kemungkinan kasus yang sebenarnya di populasi masih banyak yang belum terdeteksi.
Program pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular Seksual mempunyai target
bahwa seluruh kasus IMS yang ditentukan harus diobati sesuai standar.
Penyakit menular seksual terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Penyakit menular seksual klasik
yaitu penyakit menular seksual pada daerah kelamin
b. Penyakit menula seksual non-klasik
Yaitu semua penyakit menular diluar daerah kelamin yang bisa ditularkan melalui
hubungan seksual
a) Penyebab Penularan PMS

Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas seks yang kurang sehat adlah
munculnya penyakit menular seksual. Penularan penyakit ini biasanya terjadi
karena sringnya seseorang melakukan hubungan seksual dengan yang sebelumnya
sudah terkena penyakit ini.
Selain itu terdapat rentang keintiman kontak tubuh yang dpat menularkan PMS
termasuk ciuman, hubungen seksual, hubungan seksual melalui anus, kunilingus,
anilingus, felasio, dan kontak mulut atau genital dengan payudara.
Menurut Somelus, cara lain yang mengakibatkan seseorang dpat tertular
PMS melaui:
1. Darah
Dari transfusi darah yang terinfeksi, menggunakan jarum suntik bersama, atau
benda tajam lainya ke bagian tubuh untuk menggunakan obat atau tato.
2. Ibu hamil kepada bayinya
Penularan selama kehamilan, selama proses kelahiran. Setelah lahir, HIV bisa
menular melalui meyusui
3. Herpes dapat menular melalui sentuhan karena penyakit herpes ini biasanya
terdapat luka luka yang dapt menular biar kita tersentuh, memekai handuk
yang lembab yang dipakai oleh orang penderita herpes.
4. Tato dan tindik pembuatan tato fi badan, tindik, atau penggunaan memberi
sumbangan terdhap penderika HIV/AIDS.
b) Orang-orang Yang Beresiko Tinggi Terkena PMS
Setiap orang bisa tertular IMS. Orang yang paling berisiko terkena PMS
adalah orang yang suka berganti pasangan seksual dan orang yang walaupun setia
pada satu pasangan namun pasangan tersebut suka berganti-ganti pasangan
seksual. Kebanyakan yang terkena IMS berusia 15-29 tahun, tapi ada pula bayi
yang lahir membawa IMS karena tertular dari ibunya.
Menurut Aria Pranata, yang tergolong kelompok resiko tinggi terkena PMS
adalah :
1. Usia
 20-34 tahun pada laki-laki.
 16-24 tahun pada wanita.
 20-24 tahun pada kedua jenis kelamin.
2. Pelancong
3. Pekerja seksusal komersial atau wanita tuna susila
4. Pecandu narkotik
5. Homoseksual.
Peningkatan angka kejadian PMS pada umumnya disebabkan oleh hal berikut:
a. Kontrasepsi, timbul perasaan aman tidak terjadi kehamilan
b. Seks, bebas, norma moral menurun
c. Kurangnya pemahaman tentang seksusalitas dan PMS
d. Transportasi yang makin lancar, mobilitas tinggi
e. Urbanisasi dan pengangguran
f. Kemiskinan
g. Pengetahuan
h. Pelacuran.
c) Gejala PMS
 Keluar cairan/keputihan yang tidak normal dari vagina atau penis. Pada
wanita, terjadi peningkatan keputihan. Warnanya bisa menjadi lebih putih,
kekuningan, kehijauan, atau kemerah mudaan. Keputihan bisa memiliki bau
yang tidak sedap dan berlendir.
 Pada pria, rasa panas seperti terbakar atau sakit selama atau setelah kencing,
biasanya disebabkan oleh PMS. Pada wanita, beberapa gejala dapat
disebabkan oleh PMS tapi juga disebabkan oleh infeksi kandung kencing
yang tidak ditularkan melalui hubungan seksual.
 Luka terbuka dan atau luka basah disekitar alat kelamin atau mulut. Luka
tersebut dapat terasa sakit atau tidak.
 Tonjolan kecil-kecil (papules) disekitar alat kelamin.
 Pada pria, rasa sakit atau kemerahan terjadi pada kantung zakar.
 Rasa sakit diperut bagian bawah yang muncul dan hilang, dan tidak
berhubungan dengan menstruasi.
 Bercak darah setelah hubungan seksual.
 Anus gatal atau iritasi.
 Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
 Nyeri di paha atau perut lebih rendah.
 Pendarahan pada vagina.
 Nyeri atau pembengkakan testis.
 Pembengkakan atau kemerahan dari vagina.
 Nyeri seks.
 Perubahan pada kulit di sekitar kemaluan.
 Terasa sakit pada daerah pinggul (wanita).
 Meski tanpa gejala dapat menularkan penyakit bila tenang.
d) Bahaya / akibat PMS
a. Menimbulkan rasa sakit
b. Infertilisasi
c. Abortus
d. Ca cerviks
e. Merusak penglihatan, hati dan otak
f. Menular pada bayi
g. Rentan terhadap HIV / AIDS
h. Tidak dapat disembuhkan
i. Kematian.

Tipe-Tipe PMS Yang Umun Terjadi


Tipe penyakit berdasarkan agentnya
1. Bakteri:
 Neisseria gonorrhoeae
 Chlamydia trachomatis
 Mycoplasma hominis
 Treponema pallidum
 Haemophilus vaginalis
 Donovania granulomatis
2. Virus:
 Herpes simplex virus
 HIV / AIDS
 Hepatitis B virus
 Human papiloma virus
 Human T Lymphotropic
 Virus Type III (HTLV III)
3. Protozoa:
 Trichomonas vaginalis
 Uretritis, epididimitis, sersivitis, proktitis
 Faringitis, konyungivitas, baltolinitis
 Salpingitis, limfogranuloma venereum
 Sifilis
 Vanginitis
 Granuloma inguinale
 Herpes genitalis
 Hepatitis fulminan akut dan kronis
 Kondiloma akuminatum, papiloma laring pada bayi
 Vaginitis, uretritis, balanitis

 Gonorhea
Penyakit ini paling banyak di jumpai di jajaran penyakit menular seksual, namun mudah di
obati. Tetapi jika terlambat pengobatannya atau kurang tepat penanganannya dapat
menimbulkan komplikasu yang fatal, karena di jumpai 30% - 50% kasus dengan strain yang
resistensi terhadap pengobatan (penicillinase Producing Neisseria Gonorhoe / PPNG) dan
sering infeksi terjadi bersamaan dengan mikroorganisme lain seperti chlamidia. Gonorhea
juga bisa menyerang wanita hamil dan dalam kehamilan biasanya di jumpai dalam bentuk
menahun.
1. Penyebab
- Infeksi gonore disebabkan oleh bakteri Nisseria Gonococcus
sifat bakteri, yaitu:
Bakteri mati dalam 1-2 jam pengeringan, bakteri mati dengan uap 550C selama 5
menit, bakteri mati dengan AgNO3 selama 3 menit.
2. Patofisiologis
- Laki-laki : uretritis, prostatitis, epididimitis, orchitis, vesikulitis
- Wanita : bartholinitis, cystitis, salfingitis
3. Gejala
- Masa inkubasi 2-5 hari

Gejala pada pria meliputi :


- Rasa gatal dan panas di ujung kemaluan
- Rasa sakit saat kencing dan banyak kencing
- Keluar nanah pada ujung kemaluan kadang bercampur darah
- Nyeri waktu ereksi
- Komplikasi : prostatitis dapat berlanjut ke epididmitis, orchitis kemudian vesikulitis

Gejala pada wanita meliputi :


- Gejala tersembunyi (carrier) karena yang terkena pertama kali adalah mulut rahim,
rasa sakit kurang, genetalia luar tenang.
- Mengeluarkan keputihan seperti nanah.
- Nyeri pada area punggung.
- Komplikasi : bartholinitis, dapat berlanjut ke cystitis kemudian salfingitis.
4. Therapi
a. Pada individu dan ibu hamil diberikan salah satu antibiotika di bawah ini :
- Ampisilin 2 gram IV dosis awal lanjutkan dengan 3x1 gram oral selama 7 hari.
- Ampisilin + sulbaktam 2,25 gram oral dosis tunggal
- Spektinomisin 2 gram IM dosis tunggal
- Sefriakson 500 mg IM dosis tunggal
b. Pada masa nifas, diberikan salah satu di bawah ini :
- Siprofloksasin 1 gram oral dosis tunggal
- Trimethoprim + sulfamethoksazol (160=800mg) 5 kaplet dosis tunggal
c. Konjungtivitis pada bayi di obati dengan garamisin tetes mata 3x2 tetes dan diberikan
salah satu antibiotika, yaitu:
- Ampisilin 50 mg/kg BB IM selama 7 hari
- Amoksisilin = asam kalvulanat 50 mg/kg BB IM selama 7 hari
- Sefriakson 50 mg/kg BB IM dosis tunggal
d. Lakukan konseling tentang penggunaan metode barier dalam melakukan hubungan
seksusal selama pengobatan dan resiko PMS terhadap ibu dan bayi (bila hamil).
e. Berikan pengobatan yang sama pada pasangannya
f. Buat jadwal kunjungan ulang dan pastikan pasien akan menyelesaiakan pengobatan.

 Clamidia
Penjalaran penyakit sama dengan gonorhoea yaitu di mulai dari serviks ataupun uretra ke
atas. Dan juga menyebabkan infertilitas serta meningkatkan resiko kehamilan dan persalinan.
Selain itu pada bayi yang lahir pervaginam dapat terinfeksi penyakit yang sama dan dapat
mengalami konjungtivitis.
1) Penyebab
a. Infeksi ini disebakan oleh chlamydia tranchomatis
b. Sifat bakteri
Infektivitas hilang pada suhu 600C selama 10 menit, pada suhu -500C sampai -700C
infektivitas bertahan bertahun-tahun, infektivitas hilang oleh eter selama 30 menit
atau fenol 0,5% selama 24 jam.
2) Patofisiologis
- Sama dengan gonorea yaitu mulai dari serviks ataupun uretra keatas yang
menyebabkan bartholinitis, uretitis, endometritis, salfingitis, yang dapat
mengakibatkan infertilitas.
- Pada kehamilan resiko meningkat karena abortus, kematian janin, persalinan
prematur, ketuban pecah dini, dan endometritis post abortum maupun post partum.
- Pada bayi yang lahir pervaginam dapat mengalami konjungitivitis inklusi dalam 2
minggu pertama kehidupannya. Pneumonia dapat terjadi pada usia 3-4 bulan. Selain
itu dapat terjadi otitis media, obstruksi nasal dan bronkhiolitis.
3) Gejala
a. Masa inkubasi 2-4 minggu
b. Lesi primer sama dengan papula, vesikua didaerah genital kemudian pecah menjadi
ulkus dan sembuh sendiri, keluar keputihan encer berwarna putih kekuningan. Rasa
terbakar saat buang air kecil.
c. Lesi sekunder (1 minggu – 2 bulan) sama dengan limfadenitis dengan bengkak,
merah, sakit dan supuratif.
d. Pada kasus kronis terjadi elefanfiasi genital oleh karena obstruksi saluran limfe
4) Komplikasi
- Penyakit radang panggul kemungkinan kemandulan.
- Kehamilan di luar kandungan.
- Rasa sakit kronis di rongga panggul.
- Infeksi mata berat.
- Infeksi pneumonia pada bayi baru lahir.
- Memudahkan penularan HIV.
5) Teraphy dan diberikan antibiotika sulfonomida, tetrasiklin.

You might also like