You are on page 1of 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348902310

Hubungan Paparan Asap Rokok Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah
Kerja Puskesmas Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten
Lampung Tengah

Article in Malahayati Nursing Journal · January 2021


DOI: 10.33024/manuju.v3i1.3050

CITATIONS READS

9 3,226

3 authors, including:

Wahid Tri Wahyudi M. Arifki Zainaro


Universitas Malahayati Universitas Malahayati
17 PUBLICATIONS 63 CITATIONS 38 PUBLICATIONS 94 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by M. Arifki Zainaro on 29 May 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 82-91

HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN KEJADIAN


ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Wahid Tri Wahyudi1, M. Arifki Zainaro2, Muhamad Kurniawan3


1,2
Dosen Keperawatan Universitas Malahayati
3
Program Studi Keperawatan Universitas Malahayati
Email:Muhamadkurniawan584@gmail.com

ABSTRAK : THE CORRELATION OF CIGARETTE SMOKE EXPOSURE WITH URI CASE


ON TODDLERS AT THE WORKING AREA OF BANDAR AGUNG HEALTH CENTRE
TERUSAN NUNYAI SUBDISTRICT CENTRAL LAMPUNG REGENCY

Introduction: URI or pneumonia is the disease most often suffered by toddlers,


as many as 78% of toddlers come to visit health services with URI. Based on basic
health research in 2018 it is known that the prevalence of URI according to Nakes
diagnosis reaches 4.4%. Bandar Agung health centre is the working area of health
centres with the highest URI cases in central Lampung regency as many as 2141
cases. Smoking habits of parents in the house make toddlers as passive smokers
who are always exposed to cigarette smoke. Homes where parents have the habit
of smoking are likely to increase the incidence of URI.
Purpose: to know the correlation of cigarette smoke exposure with URI case on
toddlers at the working area of Bandar Agung health centre Terusan Nunyai
subdistrict Central Lampung regency year of 2019.
Method: Quantitative research type, by using cross sectional approach. The
population in this research was all mothers who had toddlers and visited to
Bandar Agung Health Centre Terusan Nunyai subdistrict Central Lampung regency
as many 135 people. 101 sample respondents. Collecting data technique was by
using questionnaire. Statistical test was by using chi square.
Result: There was the correlation of cigarette smoke exposure with URI case on
toddlers at the working area of Bandar Agung health centre Terusan Nunyai
subdistrict Central Lampung regency year of 2019 (p value 0,001. OR 4.2)
Conclusion: There was the correlation of cigarette smoke exposure with URI case
on toddlers. It is expected that the Bandar Agung Health Center to conduct health
promotion to the community, especially the promotion of the dangers of
cigarettes, the contents contained in cigarettes that can endanger health, the
effects caused by cigarette smoke, the dangers of cigarettes for active and
passive smokers, in this case more disadvantaged are passive smokers especially
toddlers. Because toddlers with smoker family members have a greater
frequency of ARI

Keywords : Cigarette Smoke Exposure, URI Incident.

INTISARI : HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN KEJADIAN ISPA PADA


BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR AGUNG KECAMATAN
TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Pendahuluan :ISPA atau pneumonia merupakan penyakit yang paling sering


diderita oleh balita yaitu sebanyak 78% balita datang berkunjung ke pelayanan
kesehatan dengan kejadian ISPA. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 diketahui

82
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 82-91

bahwa prevalensi ISPA menurut diagnosa Nakes mencapai 4,4%.Puskesmas Bandar


agung merupakan wilayah kerja Puskesmas dengan kasus ISPA tertinggi di
Kabupaten Lampung Tengah yaitu sebanyak 2.141 kasus. Kebiasaan merokok
orang tua di dalam rumah menjadikan balita sebagai perokok pasif yang selalu
terpapar asap rokok. Rumah yang orang tuanya mempunyai kebiasaan merokok
berpeluang meningkatkan kejadian ISPA.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok dengan kejadian ISPA
pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2019.
Metode: Jenis penelitian kuantitatif, menggunakan pendekatan cross sectional.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita dan
berkunjung ke Puskesmas Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten
Lampung Tengah berjumlah 135 orang. Sampel 101 responden. Tehnik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang
digunakan adalah uji Chi Square.
Hasil: Ada hubungan paparan asap rokok dengan kejadian ISPA pada balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten
Lampung Tengah Tahun 2019 (p value 0,001. OR 4,2).
Kesimpulan: Ada hubungan paparan asap rokok dengan kejadian ISPA pada
balita(p value 0,001. OR 4,2). Diharapkan kepada pihak Puskesmas Bandar Agung
untuk melakukan promosi kesehatan pada masyarakat khususnya promosi tentang
bahaya rokok, kandungan-kandungan yang terdapat pada rokok yang dapat
membahayakan kesehatan, efek yang ditimbulkan oleh asap rokok, bahaya rokok
bagi perokok aktif maupun pasi, dalam hal ini yang lebih dirugikan adalah
perokok pasif teruatama balita. Sebab, balita dengan anggota keluarga perokok
mempunyai frekuensi terserang ISPA lebih besar

Kata Kunci :Paparan Asap Rokok,Kejadian ISPA

PENDAHULUAN negara berkembang lebih tinggi


Data dari World Health dibandingkan negara maju yaitu
Organization (WHO) menunjukkan sebesar 10-50 kali (Ramani et al,
angka kematian pada balita di dunia 2016).
pada tahun 2013 sebesar 45,6 per TargetSustainable Development
1.000 kelahiran hidup dan 15% Goals (SDGs) 2030 berkaitan dengan
diantaranya disebabkan oleh ISPA. program ISPA adalah menurunkan
Menurut data yang diperoleh dari angka kematian Pneumonia balita
WHO pada tahun 2012, ISPA atau (dari 44 menjadi 32 per 1000 kelahiran
pneumonia merupakan penyakit yang hidup). Berdasarkan hasil Riskesdas
paling sering diderita oleh balita yaitu 2018 diketahui bahwa prevalensi ISPA
sebanyak 78% balita datang menurut diagnosa Nakes mencapai
berkunjung ke pelayanan kesehatan 4,4%. Namun berdasarkan gejala dan
dengan kejadian ISPA. Setiap tahun, diagnosa Nakes prevalensinya
jumlah balita yang dirawat di rumah mencapai 9.3%, lebih rendah
sakit dengan kejadian ISPA sebesar 12 dibandingkan dengan tahun 2013 yang
juta (Tazinya et al, 2018). Insiden mencapai 25,0% (Riskesdas, 2018).
ISPA pada balita di negara Berdasarkan profil kesehatan
berkembang diperkirakan 0,29 anak Provinsi Lampung diketahui bahwa
setiap tahun dan di negara maju infeksi saluran napas atas menduduki
sebanyak 0,05 anak setiap tahun. posisi pertama dari sepuluh besar
Penyebab kematian akibat ISPA di penyakit di Provinsi Lampung dengan

83
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 82-91

prevalensi 19,62%, disusul dengan merokok berpeluang meningkatkan


Common Cold (17,7%) dan hiperensi kejadian ISPA sebesar 7,83 kali
(16,19%) (Dinkes Provinsi Lampung, dibandingkan dengan rumah balita
2016). yang orang tuanya tidak merokok di
Penyakit infeksi saluran napas dalam rumah (Rahmayatul, 2013).
atas menurut data dinas kesehatan Berdasarkan pernyataan
Lampung Tengah adalah penyakit tersebut diketahui bahwa asap rokok
yang masuk ke dalam sepuluh besar dan merokok merupakan pemicu ISPA.
penyakit terbanyak dari seluruh Sementara itu konsumsi rokok
puskesmas di Lampung Tengah yang meningkat secara pesat dari tahun ke
termasuk pasien lama dan pasien baru tahun, Indonesia menduduki peringkat
pada tahun 2017, dan Puskesmas ketiga perokok terbesar di dunia pada
Bandar agung merupakan wilayah tahun 2008 setelah China dan India
kerja Puskesmas dengan kasus ISPA (WHO, 2008). Prevalensi penduduk
tertinggi di Kabupaten Lampung usia dewasa yang merokok setiap hari
Tengah yaitu sebanyak 2.141 kasus, di Indonesia sebesar 29% yang
sedangkan di Puskesmas Bandar Jaya menempati urutan pertama se-Asia
yaitu sebanyak 1.745 kasus (Profil Tenggara. Pada tahun 2011, Indonesia
Kesehatan Lampung Tengah, 2017). memiliki jumlah perokok aktif
Penyebab umum infeksi saluran terbanyak dengan prevalensi perokok
napas atas adalah virus dan bakteri. laki-laki sebesar 67% (57,6 juta) dan
Meskipun begitu ada beberapa faktor prevalensi perokok wanita sebesar
presdisposisi yang dapat 2,7% (2,3 juta). Pada tahun 2011,
menyebabkan terjadinya penyakit prevalensi merokok lebih tinggi di
faringitis, antara lain musim, daerah pedesaan (37,7%)
cuaca/temperatur, debu, polusi, dibandingkan dengan daerah
paparan asap rokok, pemakaian AC, perkotaan (31,9%) (GATS, 2011). Hasil
anemia, avitaminosis A, alergi, Riskesdas tahun 2013 menunjukkan
hypothyroid, diabetes, merokok jumlah perokok di Provinsi Lampung
(Mulder, 2009). mencapai 22.0%, dan untuk
Perokok pasif merupakan Kabupaten Lampung Tengah sendiri
seseorang yang menghirup asap rokok mencapai 14.3%.
dari perokok aktif. Paparan asap Berdasarkan data Perilaku Hidup
rokok dapat menyebabkan penyakit Bersih dan Sehat (PHBS) di Kabupaten
serius hingga kematian. Dampak dari Lampung Tengah, dari 194.961 rumah
asap rokok menjadi pembahasan tangga yang ada, telah dilakukan
serius oleh para ilmuwan. Perokok pemeriksaan PHBS sebesar 48%. Dari
pasif dapat terkena risiko penyakit rumah tangga yang diperiksa
yang sama dengan perokok aktif, tersebut, 92,49% berada pada tatanan
termasuk penyakit kardiovaskular, sehat utama dan paripurna, ini artinya
kanker paru-paru, dan penyakit perilaku hidup bersih dan sehat
pernapasan, kandungan tar dalam masyarakat sudah tergolong baik.
rokok memicu terjadinya iritasi paru- Namun ada salah satu indikator dari
paru dan kanker. Dalam tubuh PHBS yang capaiannya tergolong
perokok pasif, tar akan terkonsentrasi masih sangat rendah yaitu keluarga
tiga kali lipat dibandingkan dalam bebas asap rokok, ini berarti
tubuh perokok aktif (Depkes RI, 2009). masyarakat yang ada di Kabupaten
Kebiasaan merokok orang tua di Lampung Tengah masih banyak yang
dalam rumah menjadikan balita terpapar asap rokok (Dinas Kesehatan
sebagai perokok pasif yang selalu Kabupaten Lampung Tengah, 2018).
terpapar asap rokok. Rumah yang Menurut data tersebut, dari
orang tuanya mempunyai kebiasaan 165.776 rumah tangga yang diperiksa,

84
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 82-91

ada 46,19% berstatus perokok. balita tiap bulan sebanyak 135 orang,
Perilaku merokok baik di dalam dengan sampel sejumlah
maupun di luar rumah dengan 101.Pengumpulan data menggunakan
persentase tertinggi yaitu di wilayah kuesioner dan observais lembar rekam
kerja Puskesmas Bandar Agung dari medis. Uji statistik yang digunakan
4.795 rumah tangga yang diperiksa adalah uji Chi Squaremenggunakan
hanya 31,90% keluarga yang bebas aplikasi SPSS versi 25.0 dan telah
asap rokok, itu artinya terdapat dilakukan uji etik dengan nomor No.
69,10% rumah tangga yang memiliki 544/EC/KEP-UNIMAL/VIII/2019.
minimal seorang perokok di dalamnya Pengolahan data menggunakan
(Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung aplikasi SPSS versi 20.
Tengah, 2018).
Hasil penelitian Wardani (2016) HASIL PENELITIAN
menunjukkan ada hubungan dengan 1. Karakteristik Responden
kekuatan hubungan sedang antara
paparan asap rokok dengan kejadian Tabel 1. Distribusi Frekuensi
ISPA pada Balita di Desa Pucung Rejo Responden Berdasarkan Jenis
Kabupaten Magelang Tahun 2014. Kelamin Balita, Usia Ibu, Pekerjaan
Dengan hasil p <0,07, coeffisient Ibu
contingency di dapati hasil 0,537 yang
berarti bahwa kekuatan hubungan Karakteristik Jumlah Persentase
adalah sedang. Responden
Berdasarkan hasil wawancara Jenis kelamin:
yang dilakukan terhadap 10 anggota Laki-laki 58 57.4
keluarga balita penderita ISPA Perempuan 43 42.6
diperoleh informasi bahwa 8 Usia Ibu:
diantaranya orang tuanya adalah Reproduksi 18 17.8
perokok. Oleh karena itu peneliti Berisiko
tertarik untuk meneliti hubungan Reproduksi Sehat 83 82.2
paparan asap rokok dengan kejadian Pekerjaan Ibu:
ISPA pada balita di Wilayah Kerja Ibu Rumah tangga 65 64.4
Puskesmas Bandar Agung Kecamatan Pegawai Swasta 8 7.9
Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Pegawai Negeri 4 4.0
Tengah Tahun 2019.
Wiraswasta 12 11.9
Tujuan penelitian ini adalah Tani 12 11.9
diketahui hubungan paparan asap
Jumlah 101 100,0
rokok dengan kejadian ISPA pada
balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Bandar Agung Kecamatan Terusan Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
Nunyai Kabupaten Lampung Tengah sebagian besar balita berjenis kelamin
Tahun 2019 laki-laki yaitu sebanyak 58 responden
(57,4%). sebagian besar ibu dalam
METODOLOGI PENELITIAN rentang usia reproduksi sehat yaitu
Penelitian ini menggunakan sebanyak 83 responden (82,2%), ibu
rancangan penelitian cross sectional. tidak bekerja (Ibu rumah tangga)
Populasi pada penelitian ini adalah yaitu sebanyak 65 responden (64,4%).
seluruh ibu yang memiliki balita 2. Analisis Univariat
dengan ISPA dan berkunjung ke Tabel 2.Distribusi Frekuensi
Puskesmas Bandar Agung Kecamatan Responden Berdasarkan paparan asap
Terusan Nunyai Kabupaten Lampung rokok dan kejadian ISPA
Tengah tahun 2018 berjumlah 1620
orang dengan rata-rata kunjungan

85
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 82-91

Paparan Asap Jumlah Persentase Tidak ISPA 59 58.4


Rokok Jumlah 101 100,0
Ya (terpapar 52 51.5
Asap rokok) Berdasarkan tabel 2 diketahui balita
Tidak (Tidak 49 48.5 yang terpapar asap rokok sebanyak 52
Terpapar Asap responden (51,5%), balita yang
rokok) menderita ISPA sebanyak 42
ISPA responden (41.6%).
ISPA 42 41.6

3. Analisis Bivariat
a. Hubungan Paparan Asap Rokok Dengan Kejadian Ispa Pada Balita
Tabel 3
Hubungan Paparan Asap Rokok Dengan Kejadian ISPA pada balita

Kejadian ISPA
Paparan Asap P OR
ISPA Tidak Total
Rokok Value (CI 95%)
n % n %
Ya 30 57.7 22 42.3 52 0,001 4,2 (1,8-
Tidak 12 24.5 37 75.5 49 9,9)
Total 42 41.6 59 58.4 101

Hasil penelitian didapatkan bahwa Hubungan Antara Paparan Asap


dari 52balita yang terpapar asap Rokok Dengan Kejadian Infeksi
rokok, sebanyak 30 responden (57,7%) Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
menderita ISPA. Sedangkan dari49 Pada Balita Di Desa Pucung Rejo
balita yang tidak terpapar asap rokok, Kabupaten Magelang yang
sebanyak 12 balita (24.5%) menderita menunjukkan sebagian besar
ISPA. Hasil uji chi square didapatkan balita di Desa Pucung Rejo
nilai p value 0,001, artinya lebih kecil mendapatkan paparan asap rokok
dibandingkan dengan nilai alpha dengan prosentase 81,0% atau 34
(0,001< 0,05). Dengan demikian dapat balita.
disimpulkan secara statistik dengan
derajat kepercayaan 95%, diyakini Berdasarkan teori yang peneliti
terdapat hubungan paparan asap dapatkan prosentase terjadinya
rokok dengan kejadian ISPA pada penyakit ISPA pada balita salah
balita di Wilayah Kerja Puskesmas satunya disebabkan karena
Bandar Agung Kecamatan Terusan paparan asap rokok yang berada di
Nunyai Kabupaten Lampung Tengah lingkungan disekitar bayi. Sebab,
Tahun 2019. Sedangkan hasil uji OR terdapat seorang perokok atau
diperoleh nilai 4,2 (CI 95% 1,8-9,9) lebih dalam rumah akan
artinya balita yang terpapar asap memperbesar resiko anggota
rokok berrisiko 4,2 kali lebih besar keluarga yang menderita sakit,
untuk menderita ISPA dibandingkan seperti gangguan pernapasan,
balita yang tidak terpapar asap rokok. memperburuk asma dan
memperberat penyakit angina
pectoris serta dapat
PEMBAHASAN meningkatkan resiko untuk
1. Analisis Univariat mendapat serangan ISPA
a. Paparan Asap Rokok khususnya pada balita. Anak-
Hasil penelitian ini sejalan dengan anak yang orangtuanya merokok
penelitian Wardani (2016) tentang lebih mudah terkena penyakit

86
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 82-91

saluran pernapasan seperti flu, misalnyabakteridarigenusstreptoc


asma, pneumonia dan penyakit occus,haemophylus,staphylococcu
saluran pernapsan lainnya. Gas s,danpneumococcu, dan jenis
berbahaya dalam asap rokok virus influenza,parainfluena, dan
merangsang pembentukan lendir, rhinovirus. Selain dari virus,jamur
debu dan bakteri yang tertumpuk dan bakteri, ISPA juga dapat
tidak dapat dikeluarkan, disebabkankarena sering
menyebabkan bronchitis kronis, menghirup asap rokok,
lumpuhnya serat elastin di asapkendaraan bermotor, Bahan
jaringan paru yang mengakibatkan Bakar Minyakbiasanya minyak
daya pompa paru berkurang, tanah dan, cairan ammoniumpada
udara tertahan di paru-paru dan saat lahir (Utami, 2013).
mengakibatkan pecahnya kantong
udara. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Milo (2015) tentang
Menurut penelitian dapat Hubungan Kebiasaan Merokok Di
disimpulkan bahwa sebagian besar Dalam Rumah DenganKejadian
balita mendapatkan paparan asap Ispa Pada Anak Umur 1-5 Tahun Di
rokok. Walaupun hanya Puskesmas Sario Kota Manado,
menghabiskan sedikit batang yang menunjukkan 34 responden
rokok per hari jika dalam jangka (66.7%) mengalami ISPA ringan.
waktu yang lama, zat-zat
berbahaya tersebut akan Menurut peneliti ISPA dapat
tersimpan dan terakumulasi dalam disebabkan oleh karena adanya
tubuh yang menyebabkan paparan dari virus maupun bakteri
berbagai penyakit. Karena dalam misalnya bakteri dari genus
sebatang rokok mengandung streptococcus, haemophylus,
nikotin, tar, sianida, benzene, staphylococcus, dan
amonia, karbon monoksida, pneumococcu, dan jenis virus
cadmium dan zat berbahaya influenza, parainfluena, dan
lainnya (Husaini, 2006 dalam rhinovirus. Selain dari virus, jamur
Wardani, 2015). dan bakteri, ISPA juga dapat
disebabkan karena sering
b. Kejadian ISPA menghirup asap rokok, asap
Berdasarkan teori yang didapat kendaraan bermotor, Bahan Bakar
olehpeneliti, ISPA adalah penyakit Minyak biasanya minyak tanah
infeksiyang menyerang saluran dan, cairan amonium pada saat
pernapasanbagian atas maupun lahir
bagian bawahantara lain batuk
pilek, sakit telinga (otitis media),
bronkitis dan pneumoniadan
berlangsung sampai 14 hari. Ada 2. Analisa Bivariat
banyak factorpencetus terjadinya Secara teori asap rokok tidak hanya
penyakit ISPApada balita, salah berbahaya bagi perokoknya, tetapi
satu faktor pencetusnya adalah jugaberbahaya bagi orang
terdapatnya polusiudara dalam disekitarnya yangsecara tidak
ruangan (paparan asaprokok) langsung menghisap(perokok
(Sujayanto, 2006). pasif). Resiko asap rokokbagi
perokok pasif dewasa dapatterkena
ISPA dapat disebabkan oleh karena kanker paru-paru, bayi
adanyapaparan dari virus maupun yangdikandung oleh ibu perokok
bakteri pasifberpotensi mempunyai

87
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 82-91

kelainan, dananak-anak dari faktor yang dapat menyebabkan


perokok lebih rentanterhadap ISPA, antara lain, yaitu faktor
infeksi saluran lingkunganmeliputi: pencemaran
pernapasan(Wardani, 2015) udara dalam rumah (asap rokok dan
asap hasilpembakaran bahan bakar
Klasifikasi ISPA munurutkelompok untuk memasak dengan konsentrasi
umur 2 bulan-5 tahun yang tinggi), kondisi rumah,
yaitupneumonia berat, yaitu ventilasi rumah dan kepadatan
adanya batukdan atau kesukaran hunian(Astuti, 2012).Faktor-faktor
bernafas disertaipenarikan dinding tersebut juga erat hubungannya
dada bagian bawahke dalam (chest dengan peningkatan daya tahan
indrawing), Pneumonia yaitu batuk tubuh sehingga dapat menyebabkan
dan atau kesukaranbernafas terjadinya ISPA, maka ada yang
disertai nafas cepat denganbatas perokok berat tetapi terkena ISPA
napas cepat pada anak usia 2bulan ringan dan adapun yang perokok
sampai kurang dari tahun 1 berat tetapi terkena ISPA sedang.
tahunadalah 50 kali atau lebih Oleh karena itu selain kebiasaan
permenit dan40 kali atau lebih merokok perlu diperhatikan juga
permenit, dan Batukbukan kondisi rumah, ventilasi rumah, dan
pneumonia yaitu penderita kepadatan hunian.
batukyang tidak disertai napas
cepat dantidak ada tarikan dinding Kebiasaan merokok di dalamrumah
dada bagianbawah ke dalam. salah satu masalah kesehatanyang
(Program P2 ISPA)Kandungan dari kian mengkhawatirkan diIndonesia
asap Sidestream lebih berbahaya adalah semakin banyaknyajumlah
daripada asapMainstream. perokok yang berarti
Kandungan carcinogenicsyang ada semakinbanyak penderita gangguan
padanya mencapai 4 (empat)kali kesehatanakibat merokok ataupun
lipat dari asap Mainstream. menghirupasap rokok (bagi perokok
pasif). Terdapat seorang perokok
Asap rokok dari orang tua atau ataulebih dalam rumah akan
penghuni rumah yang satu atap memperbesarresiko anggota
dengan balita merupakan bahan keluarga yang men-derita sakit,
pencemaran dalam ruang tempat seperti gangguan pernapasan,
tinggal yang serius serta akan memperburuk asma dan
menambah resiko kesakitan dari memperberat penyakit angina
bahan toksik pada anak-anak. pectoris sertadapat meningkatkan
Paparan yang terus-menerus akan resiko untuk mendapat serangan
menimbulkan gangguan ISPA khususnya padabalita. Anak-
pernafasanterutama memperberat anak yang orangtuanyamerokok
timbulnya infeksi saluran lebih mudah terkena
pernafasanakut dan gangguan penyakitsaluran pernapasan seperti
paru-paru pada saat dewasa. flu, asma,pneumonia dan penyakit
Semakin banyak rokok yang dihisap saluran pernapasan lainnya. Gas
oleh keluarga semakin besar berbahaya dalamasap rokok
memberikan resiko terhadap merangsang pembentukanlendir,
kejadian ISPA, khususnya apabila debu dan bakteri yang tertumpuk
merokok dilakukan oleh ibu tidak dapat dikeluarkan,
bayi(Trisnawati dan Juwarni,2012). menyebabkan bronchitis kronis,
lumpuhnyaserat elastin di jaringan
Selain kebiasaan merokok di dalam paru yangmengakibatkan daya
rumah terdapat juga beberapa pompa paru berkurang, udara

88
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 82-91

tertahan di paru-paru lingkungan yang kurangmendukung


danmengakibatkan pecahnya seperti polusi udara.
kantong udara. (Widiawati dalam Debumerupakan salah satu dari
Kabar Priangan,2012) polusi udarapenyebab ISPA, sebab
debu yang masuk dalam saluran
Hasil penelitian ini sejalan dengan pernafasan akanmembawa bakteri
penelitian Wardhani dkk (2016) yang dapat menginfeksi saluran
tentang Hubungan Antara Paparan pernafasan sehinggaproduksi lendir
Asap Rokok Dengan Kejadian meningkat menyebabkan debu dan
Infeksi Saluran Pernapasan Akut bakteri yang menyertaiakan
(ISPA) Pada Balita Di Desa Pucung tertumpuk di saluran
Rejo Kabupaten Magelang Tahun pernafasanyang nantinya akan
2014, hasil penelitian menimbulkanperubahan anatomi
menunjukkan ada hubungan saluran pernapasansehingga fungsi
dengan kekuatan hubungan sedang dari paru-paru berubahdan terjadi
antara paparan asap rokok dengan infeksi saluran pernapasanseperti
kejadian ISPA pada Balita di Desa ISPA. Danmasih banyak faktor lain
Pucung Rejo Kabupaten Magelang yang dapatmejadi faktor resiko
Tahun 2014. Dengan hasil p <0,07, terjadinya ISPAselain dari faktor
coeffisient contingency di dapati lingkungan.
hasil 0,537 yang berarti bahwa
kekuatan hubungan adalah sedang. Sehingga diharapkan pada
masyarakat untuk tidak merokok
Hasil penelitian juga menunjukkan terutama di sekitar balita, dan
terdapat 22 responden (42,3%) menghindari paparan asap rokok
yang orangtua ataupun pada balita seperti mengganti
anggotakeluarganya merokok di pakaian dan mencuci tangan
dalam rumahada yang tidak setelah merokok sebelum
mengalami ISPA. Menurut menyentuh balita.
penelitihaltersebut dikarenakan
oleh beberapafaktor, seperti status
gizinya baik dan mendapatkan
imunisasi lengkap sehingga
memiliki daya tahan tubuh yang
baik dan tidak mudah terinfeksi,
balita tidak berada didekat
anggota keluarga yang KESIMPULAN
sedangmerokok atau balita
tersebut sedangtidak di rumah 1. Balita yang terpapar asap rokok
sehingga tidak terpaparlangsung sebanyak 52 responden (51,5%),
oleh asap rokok. sedangkan yang tidak terpapar
asap rokok sebanyak 49 responden
Sedangkan pada 12 balita (24,5%) (48,5%).
dengan keluarga yangmerokok di 2. Balita yang menderita ISPA
luar rumah atau balita yangtidak sebanyak 42 responden (41.6%)
ada paparan asap rokok, dan yang tidak menderita ISPA
prosentase untuk balita terserang sebanyak 59 responden (58.4%).
ISPAsangat kecil, tetapi tidak 3. Ada hubungan paparan asap rokok
dipungkiribahwa hal tersebut tetap dengan kejadian ISPA pada balita
saja bisa terjadi. Kemungkinan di Wilayah Kerja Puskesmas
yang menyebabkan balita tersebut Bandar Agung Kecamatan Terusan
terserang ISPAadalah faktor Nunyai Kabupaten Lampung

89
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 82-91

Tengah Tahun 2019 (p value Plered. Jurnal Fakultas


0,001. OR 4,2). Kedokteran Universitas Islam
Bandung
SARAN Asih, Y. (2017). Hubungan Status Gizi
1. Diharapkan kepada pihak danPaparan Rokok dengan
Puskesmas Bandar Agung untuk Kejadian ISPApada Balita di
melakukan promosi kesehatan Sukaraja BandarLampung.
pada masyarakat khususnya Jurnal Kesehatan Metro
promosi tentang bahaya rokok, SaiWawai Volume Vii No.1 , 41-
kandungan-kandungan yang 47
terdapat pada rokok yang dapat Basuki PP, Febriani H 2017.
membahayakan kesehatan, efek HubunganAntara Kriteria
yang ditimbulkan oleh asap rokok, Perokok denganKejadian Infeksi
bahaya rokok bagi perokok aktif Saluran PernapasanAkut (ISPA)
maupun pasi, dalam hal ini yang pada Balita di
lebih dirugikan adalah perokok WilayahKerjaKecamatanPramba
pasif teruatama balita. Sebab, nanYogyakarta. 679-687
balita dengan anggota keluarga Dita Maharani, F. F. (2017). Profil
perokok mempunyai frekuensi Balita Penderita Infeksi Saluran
terserang ISPA lebih besar Nafas Akut Atas di Poliklinik
2. Diharapkan kepada masyarakat Anak RSUP DR. M. Djamil Padang
untuk tidak merokok terutama di Tahun 2012-2013 . Jurnal
sekitar balita, dan menghindari Kesehatan Andalas Vol 6, no
paparan asap rokok pada balita 1,152-157.
seperti mengganti pakaian dan Efni Yulia, Rizanda Machmud, dan
mencuci tangan setelah merokok Pertiwi Dian (2016). Faktor
sebelum menyentuh balita. Risiko yang Berhubungan dengan
3. Untuk itu disarankan kepada Kejadian Pneumonia pada Balita
keluarga agar tidak merokok di di Kelurahan Air Tawar Barat
dalam rumah ketika bersama Padang. Jurnal Kesehatan
anggota keluarga terlebih ada Andalas Vol 5, No 2
anak balita. Keluarga diharapkan Hartono R dan Dwi Rahmawati. 2016.
mengetahui bahaya asap rokok ISPA gangguan pernafasan pada
terhadap kesehatan anggota anak. Yogyakarta : Nuha Medika
keluarga. Imaniyah Ervi, Irma Jayatmi (2019).
Determinan Kejadian Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
DAFTAR PUSTAKA pada Balita. Jurnal Ilmiah
Kebidanan Indonesia. Vol 9 No
Ahmad H et al., 2018. The Kementrian Kesehatan RI. (2015).
DeterminantFactors of Acute Pusat Data dan Informasi Profil
Respiratory Infections(ARI) Kesehatan Indonesia 2014.
among Housewives in Jakarta : Kemenkes RI
AllakuangVillage, South Konsensus 2017. Pertemuan Ahli
Sulawesi, Indonesia. The2nd InfeksiSaluranPernafasanAtas.ht
International Meeting of tps://issuu.com/dhentyf.sahar
PublicHealth 2016. p: 503-504 a/docs/buku_saku_fix.Diaksest
Aprilioza, Almer. 2016. Hubungan anggal 25 Juni 2019
kebiasaan merokok pada orang Mulder, AAH. (2009). Pharyngitis,
tua di rumah dengan kejadian tonsilitis, and laryngitis. MIMS
pneumonia pada balita di Disease Review.
Wilayah Kerja Puskesmas

90
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 82-91

Ramani, V K., J. Pattankar., S.K. Widoyono. (2011). Penyakit Tropis:


Puttahonnappa. (2016). Acute Epidemiologi, Penularan,
Respiratory Infections Among Pencegahan dan.
Under-Five Age Group Children Pemberantasannya. Jakarta:
at Urban Slums of Gulbarga City Penerbit Erlangga
: A Longitudinal Study. Journal World Health Organization. (2008).
of Clinical and Diagnostic WHO Report On The Global
Research, 10(5), 8-13 Tobacco Epidemic 2008. Geneva
Rahmawati. 2017. Hubungan antara : WHO
perilaku merokok pada orang
tua dengan kejadian infeksi
saluran pernapasan akut (ISPA)
pada anak balita di Puskesmas
Porong. Jurnal Fakultas Ilmu
Keolahragaan Univesitas Negeri
Malang
Rasmaliah. 2017. Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA) Dan
Penanggulangannya. Jurnal.
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universtias Sumatera Utara.
Tazinya, A A., G E. Halle-Ekane., L T.
Mbuagbaw, et al. (2018). Risk
Factors for Acute Respiratory
Infections in Children Under
Five Years Attending the
Bamenda Regional Hospital in
Cameroon. 18(7), 1-8
Trisnawati, Y. T., & Juwarni, J.
(2013). Hubungan Perilaku
Merokok Orang Tua Dengan
Kejadian ISPA Pada Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas
Rembang Kabupaten
Purbalingga 2012. Kesmas
Indonesia, 6(01), 35-42.
Wahyuningsih S 2017. Infeksi
SaluranPernafasan Akut (ISPA)
pada Balita diWilayah Pesisir
Desa Kore KecamatanSanggar
Kabupaten Bima. HigineJurnal
Kesehatan Masyarakat. 3(2): 98-
99
Wardani, N. K., Winarsih, S., & Sukini,
T. (2015). Hubungan Antara
Paparan Asap Rokok Dengan
Kejadian Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) Pada
Balita Di Desa Pucung Rejo
Kabupaten Magelang. Jurnal
Kebidanan, 5(10), 30-37.

91

View publication stats

You might also like