Professional Documents
Culture Documents
By:
Ir. Jerry Marmen, M.S., M.Ec, M.Mgt, PhD
IN RISK MANAGEMENT, UNDERSTANDING THE CONTEXT IS CENTRAL
COSO ERM 2017 ISO 31000: 2018
DRIVING EFFECTIVE
ENTERPRISE RISK
MANAGEMENT
DEPENDS ON HOW
WE UNDERSTAND
THE CONTEXT
(KNOW YOUR
BUSINESS
ENVIRONMENT,
KNOW YOUR
ORGANIZATION,
KNOW YOUR
CUSTOMERS)
ALIGNING THE IMPLEMENTATION OF ERM TO THE CONTEXT IS CENTRAL
First decribed
TUNA The Oxford
Scenarios
Executive
Created by American anthropologist,
author, and futurist Jamais Cascio.
VUCA
by Prof.
Warren Bennis
and Prof. Burt
Scenario Planning Analysis Program.
BANI
FROM 1990s
Nanus, and
implemented
Turbulence, Uncertain, Novel, Ambiguous From 2020s shaped by
by US Military Climate & Global
developed after War College. Systemic Change and
Cold war
Covid-19 Pandemic
PARADIGMA RISK
MANAGEMENT
DITUNTUT
UNTUK
BERKEMBANG
LEBIH PROAKTIF,
DINAMIS, DAN
GESIT/LINCAH à
AGILE RISK
MANAGEMENT)
Taleb himself
suggests that
Covid 19 does
not fit his
description of a
black swan
event. Yes, it has
had a severe
impact on the
global economy
and people’s
lives. But there
are also multiple
examples of
serious global
outbreaks from
the 21st century
alone – Ebola,
SARS and the
H1N1 influenza
pandemic all
spring to mind.
EVOLUSI PERADABAN YANG TIADA HENTI
Era 1.0 Era 2.0 Era 3.0 Era 4.0 Era ???
Berburu & Ladang Pertanian Globalisasi &
Mengumpul Berpindah Indutrialisasi
Menetap Digitalisasi
Super Digital?
Digital Ultra Digital?
Spiritualisasi ?
WHAT
NEXT?
Source: blienotes.anz.com
WARNING !!! GLOBAL RISK OUTLOOK, 2021
DUNIA, TERMASUK INDONESIA, SENANTIASA
BERADA DALAM SUATU KONDISI YANG
MENGANDUNG RISIKO YANG SETIAP SAAT BISA
TERJADI DENGAN DAMPAK YANG SIGNIFIKAN
(LIKELIHOOD X IMPACT) DI BERBAGAI BIDANG.
10 TANTANGAN PERORGANISASIAN DAN SEKTOR JASA KEUANGAN
THREATEN
ORGANIZATION
SUSTAINABLE
PERFORMANCE
THREATEN
Composite
Inherent Risk Vs.
PROFIL Risk Control
RISIKO
COMPLIANCE
(Kepatuhan) COMPLIANCE
Effective Structure for
(Kepatuhan)
enhancing efficient Check Minimum
& Balance Process for Regulatory
avoiding Mismanagement Capital , and
and Fraud Economic
Capital
GOVERNANCE TINGKAT
KESEHATAN PERMODALAN
(TATA KELOLA)
PERUSAHAAN
COMPLIANCE
(Kepatuhan)
EARNING
(RENTABILITAS) Keuangan Berkelanjutan
(ESGRC): Profir, People, &
Planet
TANTANGAN DAN KESEMPATAN
AGILE &
SURVIVING
COMPANY
INTEGRATED ESGRC AS THE BASIS OF COMPANY HEALTH
ESGRC
Sound Capital
(Financial,
Human,
Techology, and
Social Capital)
AGILE
+ ORGANIZATION
WITH SUSTAINABLE
ENHANCED
PERFORMANCE
Sustainable
Good Earnings
(Profit, People,
& Planet)
RISK MANAGEMENT IS NOT ONLY FOR PROTECTING VALUE, BUT FOR
CREATING AND PROTECTING VALUE SIMULTANEOUSLY
1) Apakah Risiko
1) How to • Risk
Identify, itu Baik atau
• Risk Method Buruk Appetite
Measure, • Risk
• Risk Process Monitor, 2) Semakin
• Risk and Tinggi Risiko Tolerance
Assessment Mitigate akan semakin • Risk Limit
Risk Buruk? • Risk
• Risk 3) Seberapa
Management 2) How to Set Attitude
Risk and Besar/Tinggi Risk Culture
• etc. Risiko yang
Manage • etc
Risk perlu diambil
KNOWLEDGE ABOUT RISK IS KNOWLEDGE ABOUT LACK OF KNOWLEDGE
TUGAS ANDA:
PERBAIKI SUSUNAN 4 REALITAS DI BAWAH INI DALAM SUATU SEKUEN LOGIS PENYEBAB (CAUSE), RISIKO
(RISK), DAN SASARAN (OBJECTIVE) SESUAI DENGAN DEFINISI RISIKO MENURUT STANDARD ISO 31000.
SUSUNAN 4 REALITAS DI BAWAH INI YANG SESUAI DENGAN SEKUEN LOGIS PENYEBAB (CAUSE),
RISIKO (RISK), DAN SASARAN (OBJECTIVE) MENURUT DEFINISI RISIKO ISO 31000 ADALAH SBB:
RISIKO OBJEKTIF
KECELAKAAN MOBIL TEPAT WAKTU
CAUSE 2: (Car Accident) (Being Not Late)
MEMBACA WA
INDIRECT CAUSE
CAUSE 3: NGEBUT
THE NEXUS BETWEEN RISK AND PERFORMANCE
Portfolio
(Produk & Jasa)
Spasial/
Wilayah
RISK &
Jenis Risiko
PERFORMANCE
Hirarki
Organisasi
Risk Intelligence = Big Data
dlsb
Know Your
Organization
(Corporate, Subsidiaries,
Directorates, Business
Units, Division, Working
Units, Teams,
Employees)
Know Your
Know Your Business
Business Portfolio Environment
(Products & (Customers,
Services) Stakeholders, and
Competitors)
REVISITING THE DEFINITION OF RISK
Do I need to
take more
risks?
RISK APPETITE (SELERA RISIKO)
• The amount and type of • The types and amount of • Tingkat dan jenis Risiko
risk that an organization is risk, on a broad level, an yang bersedia diambil oleh
willing to accept (pursue, organization is willing to Organisasi sebagaimana
retain or take) in pursuit of accept in pursuit of value: tercermin dalam strategi
its business objectives: Jenis dan jumlah risiko, bisnis dan diambil dalam
Jumlah dan jenis risiko pada tingkat yang luas, rangka mencapai sasaran
yang bersedia diterima yang bersedia diterima bisnis Organisasi:
oleh organisasi (mengejar, oleh organisasi dalam WILLINGNESS TO TAKE
mempertahankan, atau mengejar nilai: RISK.
mengambil) dalam WILLINGNESS TO TAKE
mengejar tujuan bisnisnya: RISK.
WILLINGNESS TO TAKE
RISK.
RISK TOLERANCE (TOLERANSI RISIKO)
BILA RISK APPETITE DAPAT DIIBARATKAN SEBAGAI KEINGINAN YANG BERDASARKAN ANALISIS YANG MATANG, MAKA RISK
TOLERANCE ADA KEMAMPUAN RIIL ORGANISASI DALAM MENYERAP KERUGIAN BILAMANA POTENSI RISIKO BENAR-BENAR
TERJADI (TEREALISIR). BILA DIIBARATKAN SEBUAH MOBIL, RISK TOLERANCE ADALAH SHOCK BREAKER MOBIL YANG BERFUNGSI
MENYERAP GONCANGAN BILAMANA MOBIL MELEWATI JALANAN YANG JELEK, BERLOBANG, DAN BANYAK GONCANGAN.
Contoh Penetapan Pada Risiko Strategi Contoh Penetapan Pada Risiko Reputasi
Parameter Risk Appetite Risk Tolerance Parameter Risk Appetite Risk Tolerance
Rasio perbandingan 100% 90% Jumlah pengaduan nasabah 10 15
realisasi dan target Jumlah pemberitaan 1 berita di media massa 3 berita di media massa
indikator keuangan utama negative pihak yang
sesuai dengan rencana bersosiasi dengan
perusahaan
RISK AND OPPORTUNITY UNIVERSE
RISK AND OPPORTUNITIES
ARE COEXISTENCE
Risk Appetite:
Risk willing to take
(willingness to take risk)
RISK CAPACITY
Risk Tolerance
Risk can take RISK TOLERANCE
(readiness to take/absorb
risk) RISK APPETITE
Risk Capacity
Point beyond which need
to change our Strategy
= Risk
= Opportunity
RISK APPETITE FRAMEWORK
STRATEGY
RISK INHEREN DALAM PERSPEKTIF STRATEGY FORMULATION
NILAI DASAR
ORGANISASI
ORGANIZATION OR
CORPORATE-WIDE VISI MISI
I TUJUAN ARAH I
DIREKTORAT N (Dampak) KEBIJAKAN N
H
INDIKATOR
KINERJA
INDIKATOR
RISIKO
H
E SASARAN K
E
K
R STRATEGIS STRATEGI R
(Dampak-Hasil) P R
SUBSIDIARY/DIVISION E E
/CABANG N I I N
SASARAN T
T PROGRAM PROGRAM
RISK (Hasil/Outcome) RISK
SASARAN
SUB DIVISION KEGIATAN KEGIATAN
(Keluaran/Output)
ANGGARAN
RISK APPETITE FRAMEWORK
FROM RISK APPETITE AND RISK TOLERANCE TO RISK LIMITS
Untuk Memudahkan
AKUNTABILITAS DAN JENJANG Pelaksanaan Kaji Ulang Dan
DELEGASI WEWENANG YANG Jejak Audit;
JELAS
11) Limit Risiko harus dipahami oleh setiap pihak yang terkait dan dikomunikasikan dengan baik termasuk
apabila terjadi perubahan.
12) Dalam rangka pengdendalian risiko, limit Risiko digunakan sebagai ambang batas untuk menentukan
tingkat intensitas mitigasi Risiko yang akan dilaksanakan Manajemen.
13) Setiap pelampauan terhadap limit Risiko harus memperoleh persetujuan berdasarkan mekanisme dan
tata cara yang diatur dalam ketentuan intern Organisasi.
14) SKMR melalui koordinasi dengan satuan kerja atau pegawai yang menangani fungsi operasional harus
menyediakan informasi yang lengkap, akurat, kini, dan utuh yang dapat memfasilitasi Direksi dalam
menyusun dan menetapkan limit Risiko.
15) Penetapan limit Risiko meliputi: 1) Limit secara keseluruhan yaitu batas Risiko yang dapat ditoleransi oleh
Organisasi atas seluruh Risiko yang diterapkan. 2) Limit per jenis Risiko yaitu batas Risiko yang dapat
ditoleransi oleh Organisasi untuk setiap jenis Risiko. 3) Limit per aktivitas fungsional tertentu yang
memiliki eksposur Risiko Limit per aktivitas fungsional tertentu yaitu batas Risiko yang dapat ditoleransi
oleh Organisasi untuk setiap aktivitas fungsional
HIRARKI DAN CAKUPAN RISK LIMITS
JENIS RISIKO
FUNGSIONAL RISIKO RISIKO RISIKO
A B C
LIMIT SECARA Coporate MARKETING
KESELURUHAN Level
yaitu batas Risiko yang FINANCE
dapat ditoleransi oleh HUMAN
Organisasi atas seluruh RESOURCE
Risiko yang diterapkan
SIM & IT
OTHERS
LIMIT PER AKTIVITAS
LIMIT PER JENIS
FUNGSIONAL
RISIKO
TERTENTU Functional
yang memiliki eksposur Risiko Limit
yaitu batas Risiko yang dapat
per aktivitas fungsional tertentu
Level Level
ditoleransi oleh Organisasi
yaitu batas Risiko yang dapat
untuk setiap jenis Risiko.
ditoleransi oleh Organisasi untuk
setiap aktivitas fungsional
RELATIVELY LOW RISK APPETITE
Risk Appetite
Organisasi
dalam hal
cenderung
Rendah (RISK
Risk Appetite
AVERSE)
(2)
Low Moderate
Risk Appetite
(4)
Moderate to High
NET RISK
RISIKO RISK
INHEREN VS. CONTROL = (RESIDUAL
RISK)
KONSEPSI PROFIL RISIKO
KONSEPSI PROFIL RISIKO: (RESIDUAL RISK ≈ NET RISK)
NE T RIS K)
K PRO FILE=
RIS IKO (RIS
PROFIL
AGGREGATE
PROFIL INHERENT Kualitas Penerapan
RISIKO = RISK PROGRAM, vs. Manajemen Risiko
(Net Risk) KEGIATAN & (KPMR)
KEGIATAN
SIGNIFIKANSI RISIKO (LIKELIHOOD & IMPACT)
I4
dan tidak bisa dirasakan atau diamati sebagai sebuah
kejadian), dan
2) Sebagai suatu Peluang atau Kemungkin
I3 kejadian/terjadinya peristiwa tersebut.
I
I2
Likelihood/
Frekuensi
I1
(1 to 5)
Signifikansi Risiko
L1 L2 L3 L4 L5 L (Likelihood) Inheren
(1 to 25)
Potensi/Kemungkinan (Likelihood)
L Impact/ Severity
(1 to 5)
DETERMINING RISK SIGNIFICANCE FROM RISK HEAT MAP:
Apriori Vs. Non Apriori Approach
CONTOH RISK HEAT MAP YANG BERSIFAT NON APRIORI CONTOH RISK HEAT MAP YANG BERSIFAT APRIORI
CONCEPTUAL FRAMEWORK: Risiko Heat Map & Tingkat Risiko
Contoh Risk Heat Map yang bersifat Non Apriori
1 sd 5 = Peringkat 1 (Low = 1)
• Tingkat Signifikansi Risiko
(disebut juga Tingkat Risiko)
dapat diukur sekurang- 6 sd 10 = Peringkat 2
kurangnya dari dua hal, yaitu Low to Moderate = 2)
Likelihood (kemungkinan
terjadi) dan Impact (dampak 11 sd 15 = Peringkat 3
atau konsekuensi yang (Moderate = 3)
ditimbulkannya bila terjadi).
• Visualisasi Tingkat Signifikansi 16 sd 20 = Peringkat 4
Risiko digambarkan dalam Risk (Moderate to High =4)
Heat Map.
• Dengan menampilkan sekedar 21 sd 25 = Peringkat 5 (High = 5)
contoh model Risk Heat Map
5x5 yang pengklasifikasian
kuantitatifnya bersifat apriori,
dapat dilakukan
pemeringkatan risiko ke dalam
lima tingkatan sebagai berikut:
Low (1), Low to Moderate (2),
Moderate (3), Moderate to
High (3), High (5).
PEMERINGKATAN RISIKO: TINGKAT RISIKO (RISK LEVEL)
1 sd 5 = Peringkat 1 (Low = 1)
11 sd 15 = Peringkat 3 (Moderate = 3)
21 sd 25 = Peringkat 5 (High = 5)
RISK HEAT MAP DAN STRATEGI PENGENDALIAN RISIKO
DETERMINAN KPMR (KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO)
1) Proses Identifikasi,
Pengukuran,
1) Kebijakan Manajemen Risiko
Pemantauan,
(RM Policy: Risk Appetite & Risk
Pengendalian/Mitigasi
Tolerance) TATAKELOLA 2) Sistem Informasi
2) Pengawasan Aktif dan Melekat RISIKO Manajemen Risiko
dari Pimpinan dan Pengawas
(Risk Governance) 3) Human Capital (SDM)
Manajemen Risiko
INHERENT RISK
INHERENT RISK LEBIH BESAR DARI RISK APPETITE, DAN OLEH KARENA RISK CONTROL
YANG CUKUP BAIK MAKA TINGKAT PROFIL RISIKO SETARA DENGAN RISK APPETITE
INHERENT RISK
INHERENT RISK LEBIH BESAR DARI RISK APPETITE, NAMUN OLEH KARENA RISK
CONTROL YANG BELUM MEMADAI MAKA TINGKAT PROFIL RISIKO MASIH LEBIH
TINGGI DARI RISK APPETITE
INHERENT RISK
INHERENT RISK LEBIH BESAR DARI RISK APPETITE, NAMUN OLEH KARENA RISK
CONTROL YANG BELUM MEMADAI MAKA TINGKAT PROFIL RISIKO LEBIH TINGGI
DARI RISK APPETITE
INHERENT RISK
Keyword
FRAMEWORK è
Process:
digunakan
sebagai acuan Operasional
dalam
keberhasilan
organisasi /
lembaga dalam
mengintegrasikan
ERM dalam
aktifitas, peran
dan tanggung
jawab
operasionalnya.
Didalamnya
menekankan
pada aspek Keyword PROCESS è digunakan sebagai acuan dalam membangun framework/ proses
Governance yang Framework: pelaksanaan standard ERM. Didalamnya mencakup penjelasan tentang: kebijakan,
harus dicapai. INTEGRASI prosedur, praktik, komunikasi dan monitoring, pencatatan dan pelaporan
PRINSIP MANAJEMEN RISIKO ISO 31000: 2018
PRINCIPLES (PRINSIP)
digunakan sebagai acuan
dalam pengukuran
efektifitas ERM. Di
dalamnya mencakup
tujuan untuk:
meningkatkan kinerja,
membangun inovasi dan
mencapai sasaran
usaha/sasaran kerja;
8 PRINSIP ISO 31000: 2018
PRINSIP IMPLEMENTASINYA DI ORGANISASI
Prinsip ini menekankan bahwa manajemen risiko adalah bagian integral dari semua aktivitas organisasi. Agar manajemen risiko menjadi bagian integral dari semua aktivitas organisasi, manajemen perlu
Prinsip 1: memastikan sedikitnya hal-hal berikut di bawah ini:
TERINTEGRASI 1. kerangka kerja dan program manajemen risiko berkontribusi terhadap proses perencanaan strategi, penetapan anggaran, pelaksanaan strategi, dan pelaporan organisasi; dan
2. adanya kebijakan formal sebagai dasar instruksi yang menggambarkan serta mendokumentasikan tautan antara sistem manajemen risiko dengan sistem manajemen lainnya.
Prinsip ini berkontribusi terhadap hasil yang konsisten dan terstruktur. Agar manajemen risiko berkontribusi terhadap hasil yang konsisten dan terstruktur, Manajemen puncak perlu memastikan
Prinsip 2: sedikitnya hal di bawah ini:
TERSTRUKTUR DAN 1. penentuan sasaran telah memenuhi kriteria SMART-C yaitu Specific (spesifik), Measurable (terukur), Attainable (dapat dicapai), Relevant (relevan), Time Bound (batas waktu) dan Challenging
KOMPREHENSIF (menantang); dan
2. proses bisnis dalam mencapai sasaran dapat terpetakan dan tertelusuri secara sistematis.
Prinsip ini menekankan bahwa kerangka kerja dan proses manajemen risiko disesuaikan dan proporsional dengan konteks eksternal dan internal organisasi yang berkaitan dengan sasarannya. Agar
Prinsip 3: manajemen risiko sesuai dan proporsional dengan konteks, Manajemen puncak organisasi sektor publik memastikan sedikitnya hal di bawah ini:
DISESUAIKAN 1. adanya proses formal penentuan konteks internal dan eksternal organisasi termasuk pemetaan keterlibatan dan/atau pengaruh pemangku kepentingan; dan
2. kerangka kerja dan proses manajemen risiko dijalankan seiring dengan kebijakan formal yang relevan dan berlaku bagi organisasi, misal: Undang-Undang, Hukum dan Regulasi.
Prinsip ini menekankan bahwa pelibatan yang sesuai dan tepat waktu dari pemangku kepentingan memungkinkan pengetahuan, pandangan, dan persepsi mereka untuk dipertimbangkan. Hal ini
Prinsip 4: menghasilkan peningkatan kesadaran dan manajemen risiko terinformasi. Agar manajemen risiko inklusif, Manajemen puncak organisasi sektor publik memastikan sedikitnya hal di bawah ini:
INKLUSIF 1. memiliki program pemangku kepentingan dalam rangka pengkinian informasi mengenai kebutuhan dan/atau harapan pemangku kepentingan terhadap pelayanan publik organisasi; dan
2. masukan dari pemangku kepentingan dipertimbangkan oleh organisasi dalam kerangka manajemen risiko terutama tahap rancangan, implementasi dan evaluasi.
Prinsip ini mengingatkan bahwa risiko dapat muncul, berubah, atau hilang seiring perubahan konteks eksternal dan internal organisasi. Manajemen risiko mengantisipasi, mendeteksi, mengakui, dan
menanggapi perubahan dan peristiwa tersebut secara sesuai dan tepat waktu. Agar manajemen risiko dinamis seiring perubahan konteks, Manajemen puncak perlu memastikan sedikitnya hal di bawah
Prinsip 5:
ini:
DINAMIS
1. kajian terhadap efektivitas kerangka dan proses manajemen risiko perlu dilakukan secara berkala dan/atau bila ada perubahan konteks organisasi baik eksternal maupun internal; dan
2. memasukkan pandangan baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam penentuan konteks sehingga dinamika risiko (baik baru maupun lama) dapat ditemukenali seawal mungkin.
Prinsip ini menegaskan bahwa masukan manajemen risiko harus didasarkan atas informasi historis dan saat ini, serta mengantisipasi juga harapan pada masa depan. Manajemen risiko secara eksplisit
Prinsip 6: memperhitungkan segala batasan dan ketidakpastian yang berkaitan dengan informasi dan harapan tersebut. Informasi perlu tepat waktu, jelas, dan tersedia bagi pemangku kepentingan yang relevan.
INFORMASI TERBAIK Agar manajemen risiko terdukung oleh informasi terbaik yang tersedia, Manajemen puncak organisasi sektor publik memastikan sedikitnya hal di bawah ini:
YANG TERSEDIA 1. pengkinian berkala terhadap pangkalan data dan informasi yang relevan bagi organisasi untuk kegunaan pengembangan kebijakan publik dan implementasinya; dan
2. kecukupan dan kualitas informasi ditingkatkan dari waktu ke waktu sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan oleh Manajemen puncak organisasi secara tepat waktu, dan tepat sasaran.
Prinsip ini menekankan bahwa perilaku dan budaya manusia secara signifikan mempengaruhi semua aspek manajemen risiko pada semua tingkat dan tahap. Agar manajemen risiko selalu
Prinsip 7:
memperhitungkan faktor manusia dan budaya, Manajemen puncak organisasi perlu memastikan sedikitnya hal di bawah ini:
FAKTOR MANUSIA
1. adanya peta pembangunan (development), penyebaran (deployment) dan pematangan budaya sadar risiko organisasi; dan
DAN BUDAYA
2. pembangunan infrastruktur sumber daya manusia baik jumlah maupun kompetensi yang memadai untuk penerapan manajemen risiko organisasi di lingkungan organissi.
Prinsip ini mengingatkan bahwa manajemen risiko diperbaiki secara berkelanjutan melalui pelajaran dan pengalaman. Agar manajemen risiko dapat ditingkatkan keefektifannya secara berkelanjutan,
Prinsip 8:
Manajemen puncak organisasi perlu memastikan sedikitnya hal di bawah ini:
PERBAIKAN
BERKELANJUTAN
1. keefektifan manajemen risiko diukur secara berkala dan selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu; dan
2. adanya peta jalan untuk pengembangan tingkat maturitas (maturity level) dari penerapan manajemen risiko.
KERANGKA KERJA MANAJEMEN RISIKO ISO 31000: 2018
FRAMEWORK (KERANGKA
KERJA) digunakan sebagai
acuan dalam keberhasilan
organisasi / lembaga dalam
mengintegrasikan ERM
dalam aktifitas, peran dan
tanggung jawab
operasionalnya. Didalamnya
menekankan pada aspek
Governance yang harus
dicapai.
THE RISK MANAGEMENT PROCESS IN DETAIL (ISO 31000: 2018)
PROCESS è digunakan
sebagai acuan dalam
membangun framework/
proses pelaksanaan
standard ERM. Didalamnya CATATAN:
mencakup penjelasan CONTEXT, SCOPE,
tentang: kebijakan, DAN KRITERIA
MENJADI SANGAT
prosedur, praktik, PENTING DALAM
komunikasi dan RE-ASSESSING RISK
monitoring, pencatatan SELAMA MASA
PANDEMI COVID-
dan pelaporan 19
COSO ERM 2017
POTENSI KERUGIAN
Financial Capital
Un-Expected Loss
Prong 1:
Pengelolaan Risiko Inheren
Managing Risk
(Risk Treatment) by
"2 Prong”
Effective Risk Control
(Kualitas Penerapan
Manajemen Rrisiko/KPMR)
Sasaran:
CREATING & PROTECTING
VALUE Diukur dengan
(Shareholders Value Added) RORAC, RAROC & EVA
CONTOH PENERAPAN PADA RISIKO OPERASIONAL
(Case: Bank)
RISIKO OPERASIONAL INHEREN
KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL
KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL
KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL
CONTOH PENERAPAN PADA RISIKO STRATEJIK
(Case: Bank)
RISIKO STRATEJIK INHEREN
RISIKO STRATEJIK INHEREN
KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO STRATEJIK
KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO STRATEJIK
TERIMAKASIH