You are on page 1of 11

BEDAH MULUT

Arteri
Nervus trigeminal, 3 cabang :
Atas :
Modalitas / fungsi syaraf = sensorik 1. Arteri palatinus mayus
1. Optalmikus à fisura orbitalis superior - Ada di palatum durum
2. Maxilla à foramen rotundum - Dari midline – M2
3. Mandibula à foramen ovale (keluar) 2. Arteri palatinus minus
terus masuk ke foramen mandibularis à - Memvaskularisasi palatum mole
jalan sepanjangng kanalis mandibularis
à keluar lg ke foramen mentalis à Bawah :
masuk lg ke nervus insisivum sama 1. Arteri fasialis
nervus mentalis - Inferior border mandible
- Deket angulus mandibularis
Nervus fasialis (VII)
1. Temporal Vena : (ikutin nama nervus)
2. Zygomatic 1. Vena palatinus anterior à gigi I1 – C
2. Vena palatinus media à gigi C – M1
N IX glossofaringeus à pengecapan dan sensasi 3. Vena palatinus posterior à M1 – M2
umum
N XII hipoglossus à gerakin lidah Yang paling sering kena à vena pleksus
pterogoideus
- Erkimosis di bagian pipi
Rahang atas
1. N. alveolar superior anterior à gigi
Carotid sheath à selang isi 3 :
anterior atas
1. Arteri carotid interna
2. N. alveolaris superior medial à P – akar
2. Vena jugularis interna
mesiobukal M1 atas
3. Nervus vagus
3. N. alveolaris superios posterior à akar
distobukal M1 – M3
Epistaksis à mimisan à rupture plexus
4. N. nasopalatinus à bagian palatum
kisselbach (dibentuk dr arteri) à ke anterior
anterior
Kalo ke posterior à arteri speno palatina
5. N. palatinus mayus à bagian palatum
(darahnya ke belakang)
posterior (P1 – M3)

Hemoptysis à batuk darah


Rahang Bawah
1. Nervus mentalis à bibir (kebas abis Pake golongan beta lactam à resisten à
mukokele), Vestibulum / mukosa bukal Bakteri dilapisi dinding protein (beta lactam) à
anterior biar ga resisten di pecahin beta lactamnya sama
2. Nervus alveolaris inferior à gigi I – M golongan meta lactam
3. Nervus bukalis longbus à Mukosa bukal
posterior
4. Nervus lingualis à mukosa lingual
Control nyeri Ameloblastoma histopatology
Anti inflamasi 1. follicular
- terdapat pulau2 epitelium
odontogenic pd jaringan ikat fibrosa
- stelet reticulum membentuk struktur
ductus dan asini

2. plexiform
- sel epitel odontogentik membentuk
pita dan lipatan anastomosis

3. akantomatosa
- metaplasia sel pipih dan keratinisasi
stelet retikulum (squamous
1. Nyeri ringan (non opioid)
metaplasia)
- Aspirin
- Paracetamol 4. granular cell
- Nsaid à menghambat - sel stelet reticulum memiliki
cyclooxygenase / COX 1 à ga sitoplasma eosinofilik granular
membeentuk mediator inflamasi à
efek samping = gastritis 5. basal sel (basaloid)
- Selektif cox 2 inhibitor à yg - pulau pulau sel basal hiperkromatik
ketahan COX 2 aja, COX 1 aman tanpa stelet reticulum
Efek samping = menaikan agregasi
trombosit (saling nempel) 6. desmoplastic
Gaboleh di pake ke orang = penyakit - pulau2 sel epitel tumor dengan
jantung stroma kolagen dan jaringan ikat
fibrousan
2. Nyeri sedang (weak opioid) à gabungin
non opioid sama opioid ringan Perawatan
- Tramadol 1. reseksi en bloc (paling konservatif)
3. Severe pain (strong opiod) - pemotongan rahang tapi
- Morfin mempertahankan inferior border
- methadone 2. Reseksi segmental
- melibatkan inferior border of
COX 1 à di produksi di lambung mandible
3. hemimandibulektomi = pembuangan
Golongan steroid à menghambat fosfolipase rahang dr midline – condyle
Contoh = prednisoe, dexametason, 4. mandibulektomi total = condyle –
prednisolone, triamcinolone condyle
Salivary Gland disease - Pada saat di RO à terdapat stricture
dan dilatasi
1. mukokele (selang) - Antiinflamasi
- diskopi dan pulsasi (-) - Peradangan à s. aureus
- benjolan pd mukosa bibir krn trauma
a) retensi = menyempit / tersumbat 6. Sialadenitis
// saliva ketahan di dalem duktus a) Bakteri = s. aureus à keluar pus
b) ekstravasasi = ductus robek / b) Viral = paramyxo à mumps à ga keluar
rupture pus
- perawatan = eksisi
Perawatan kista >= 3 cm à marupialisasi
2. ranula < 3 mm = enukleasi
- 1 sisi di bawah lidah
- Perawatan = marsupialisasi Medikamen yang dimasukin ke rongga kista
utk mengurangi rongga kista à pasta iodoform
3. Plunging ranula
- Benjolan di bawah lidah Epulis
- Dagu benjol
- Perawatan = eksisi kelenjar saliva 1. Fibromatosa
- Bertangkai
4. Sialolitiasis - Warna sama dgn jaringan sekitar
- Batu di kelenjar saliva - Tdk mudah berdarah
- Sakit saat makan pedas / asam
- RO = radiopak di dasar mulut 2. Granulomatosa
- Kalo batu di parotis à rotated - Tdk bertangkai
postero anterior sefalometri - Mudah berdarah
- Perawatan à deket di ductus = - Lebih merah dr jaringan sekitar
ekstraksi langsung
- Kalo jauh à tembak pake ESWL 3. Pyogenic granuloma
(extracorporeal shockwave - Mudah berdarah
lithotripsy) - Bertangkai

5. Sialoduktitis 4. Gravidarum
- Ductus menyempit à saliva susah - Ibu hamil
keluar - Bertangkai / mudah berdarah
- Sakit saat makan pedas / asam
- Pemeriksaan à Sialography = 5. Fisuratum
dimasukin bahan kontras (barium - Benjolan di dekat sayap gigi tiruan
sulfat) à disuntukin ke dalem ductus yang memanjang
à difoto à biar jaringan lunak
ductus 6. Gigantocellulare à giant cell
Penurunan kesadaran
2. Ortostatic hypotension à perubah
1. Syok à tanda vital berubah poisisi tiba2
- Salah satu tanda syok =
- Tekanan darah turun 3. Vasovagal syncope à heart rate terlalu
- Heart rate meningkat cepet
- takipneu
Parasimpatis à bikin vasodilatasi
a) Syok neurogenic (kabel) Simpatis à bikin vasokonstriksi
- syaraf yang rusak à darah gabisa di
pompa ke otak Infeksi odontogenic non spesifik
- px trauma pada system syaraf pusat
Fluktuasi negative
b) syok kardiogenik (pompa) 1. Selulitis
- kelainan jantung / kerusakan à - 1 spasium
darah gabisa di pompa ke kepala
2. Angina Ludwig
c) syok hypovolemic (darah) - 3 spasium
- abis kecelakaan, darahnya keluar - Sublingual, submandibular,
banyak à darah ga ada yg di pompa submental
ke otak
- hemoragic = darah keluar Fluktuasi positif
- non hemorrhagic = dehidrasi 1. Abses fossa canina
- Bengkak dibawah mata à krn letak
d) Syok anafilaktik apical lebih ke superior dari levator
- Px alergi obat2an tertentu anguli oris
- Pembuluh darah melebar / - Gigi C
vasodilatasi krn reaksi
hipersensitifitas

e) Sepsis
- Pembuluh darah melebar /
vasodilatasi krn infeksi meluas à
kehilangan kesadaran
- Infeksi meluas krn DM ,
immunokmpromis

f) Obstructive
- Pembuluh darah utama tersumbat
- Pada px trauma di kasus tension
pneumotorax
2. Abses submasseter
- Ada ditengah tengah antara tulang
mandibula (keras) – otot masseter
(keras) à jadi ga keliatan bengkak /
asimetris
- Trismus
- Letak apical gigi lebih superior dari
otot masseter

Origo à bagian otot yang nempel ke struktur


3. Abses submucosa / vestibular
yang tdk bergerak
- Pus ngumpul di bawah mukosa /
Insersio à bagian otot yang nempel ke struktur
vestibulum
yang bergerak
- Pembengkakan / pendangkalan
vestibuum
- RA = Letak apical lebih ke inferior Cleft (schizis)
dari origo otot buccinator
- RB = Letak apical lebih ke superior Keterlibatan hidung
dari inserssio otot buccinator 1. Complete = sampai dasar hidung
2. Incomplete = belum melibatkan dasar
4. Abses subkutan / bukalis hidung
- Abses ada di bawah kulit pipi
- RA = Apical lebih ke superior dari Veau
origo musclus buccinator 1. Kelas 1 = palatum mole / durum
- RB = Apical lebih ke inferior dari 2. Kelas. 2 = palatum mole dan durum
origo musclus buccinator 3. Kelas 3 = unilateral complete (palatum
- Inferior border of mandible masih mole – bibir)
bisa teraba 4. Kelas 4 = bilateral complete

Struktur anatomi yang terlibat


5. Abses submandibular 1. Labio = bibir
- Inferior border of mandible ga 2. Gnato = tulang alveolar
teraba 3. Palato = palatum
- Letak apical gigi penyebab lebih
inferior dari origo mylohyoid

6. Abses mentalis
- Letak apical gigi penyebab lebih
inferior dari origo mentalis

7. Abses sublingual
- Letak apical gigi penyebab lebih
superior dari origo mylohyoid
Bibir à setelah 10 minggu
Palatum à 9 – 18 bulan
Pharyngeal plasti à 3 – 5 tahun Permukaan / kulit
Alveolar Rekontruksi à 6 – 9 tahun 1. Open / compound fracture à Disertai
Orthognatic surgery à cewek 14-16 thn // luka terbuka
cowok 16-18 tahun Nama luka / vulnus
Cleft Rhinoplasty à setelah 5 tahun a) Vulnus Laserasi = luka robek
b) Vulnus Schisum = Luka iris
Kalo ada cleft à Penyempitan / kontriksi lebar c) Vulnus schlopetorum = luka tembak
lengkung maxilla d) Vulnus punctum = luka tusuk
e) Vulnus combustio = bakar
f) Vulnus morsum = luka gigit
Fraktur g) Vulnus penetratum = Luka tembus
h) Vulnus excoriatum = luka lecet

2. Close fracture à tdk ada luka terbuka

Otot
1. Favourable fracture = fragmen fraktur
terkunci, non displace
2. Unfavourable fracture = tdk terkunci,
displace

Garis fraktur
1. Green stick fracture = 1 korteks, tdk ada
deformitas
2. Simple fracture = 2 korteks, step
deformity
3. Comminuted fracture = Garis fraktur
saling bersinggungan / berpotongan di
dalam tlg
4. Segmental fracture = garis fraktur
multimple kl diperpanjang keteu Di luar
tulang

Le fort
1. Le fort 1
- Horizontal / tranverse fracture
- Melewati dasar hidung – 1. Dentoalveolar = di tulang aveolar
pterogoideus plane 2. Symphysis mandibularis = midline
- Geurin sign = hematoma di palatum symphisis
3. Parasimpisis = midline – distal caninus
2. Le fort 2 4. Fraktur korpus / body of the mandible =
- Pyramidal fracture Distal caninus – distal M3
- Melibatkan maxilla – nasal – sutura 5. Angulus mandibularis = 16,2%
zygomatico maxilaris 6. Fraktur ramus = 11,3%
7. Fraktur condyle = 12,6 sama 14,8 %
3. Le fort 3 8. Fraktur coronoid = 3,3%
- High transverse fracture
- Lateral orbita – zygoma – nasal – Anastesi
sutura zygomatico frontalis Mandibular blok :

Fraktur basis cranii (le fort 2 sama 3), nyebabin: 1. Akinosi-vazirani


1. Racoon eyes (Hematoma periorbita) = di - Px trismus
mata - Mulut keadaan tertutup
2. battle sign (Hematoma retroaurikular) =
di belakang telinga
2. Fisher (indirect)
3. CFS rhinorea dan CFS otorrhea = cairan
- Yg kt lakuin
darah keluar dr hidung / telinga à darah
- Target = foramen mandibularis
dikelilingin cariran warna bening (target
sign)
3. Gow-gates (direct)
- Target = sisi medial leher condyle
Mandibula
Bahan anastesi
1. Hipertensi & penyakit jantung =
mepivakain 3%
Anastesi local ada 2 golongan = Dosis maksimal anak = Dosis maksimal x BB
1. Ester = ga ada huruf i anak
Contoh = benzocaine, prokain, tetrakain 7 x 20 = 140
2. Amida = ada huruf i nya sebelum kata Ampul maksimal = 140 : 40 = 3,5 ampul
caine à sering dipake
- Contoh = lidokain 2. Usia 8 tahun
- paling lama masa kerjanya = BB 15 kg
bupivacaine Dosis maksimal mepivakain 3% 6 mg/KgBB
- difusi ke tulang rahang paling baik = Berapa ampul maksimal lidokain 2% yang bisa
artikain dipake?

Hitung anastesi Dosis maksimal anak = Dosis maksimal x BB


anak
15 x 6 = 90
Ampul maksimal = 90 : 60 = 1,5 ampul

• Dosis epinephrine : mg/mL


1 : 1000
Angka 1 diganti 1000 terus dibagi sama angka
sampingnya

Contoh :
• Berapa mg obat anestesi dalam 1 Berapa mg/mL epi 1 : 10.000?
ampul? à angka di depan persen x 20 =
1000 : 10.000 = 0,1 mg/mL
…. mg
Terdapat 0,1 mg/mL epinephrine pada setiap
- 1 ampul = 20 mL larutan

• dosis maksimal = : sama yang mg tadi • Kalo ditanya dalam 1 ampul à kali 2
• dosis maksimal anak = dosis maksimal x
BB anak
berapa ampul? Hasis DM anak :
Klasifikasi Impaksi
persenan dan depannya

contoh : Rahang Bawah


1. anak usia 10 tahun
BB = 20 kg
Anestesi lidokain 2% (40mg)
Dosis maksimal = 7 mg/ kgBB

Berapa ampul maksimal lidokain 2% yang bisa


dipake?
1. Posisi A = titik terendah nya sejajar M2
2. Posisi B = titik terendah antara oklusal
Kelas = M-D gigi – distal M2-ramus acendens dan CEJ
1. Kelas 1 = gigi < ruangan 3. Posisi C = titik terendah lebih ke superior
2. Kelas 2 = gigi > ruangan, sudah dari CEJ
terpendam sebagian
3. Kelas 3 = terpendam seluruhnya SA = Jarak apical – dasar sinus = <= 2mm
Posisi à titik tertinggi NSA = Jarak apical – dasar sinus = >2mm
1. Posisi A = titik tertinggi gigi impaksi
sejajar dgn oklusak M2
2. Posisi B = titik tertinggi gigi impaksi
diantara oklusal dan servikal
3. Posisi C = titik tertinggi gigi impaksi
dibawah servikal Impaksi Caninus

Angulasi
1. Mesio angular
2. Disto angular
3. Horizontal
4. Vertical = inklinasi tegak
5. Buko versi 1. Kelas 1 = semua di palatal
6. Linguo versi 2. Kelas 2 = semua di labial
7. Inverted = kebalik // mahkota bawah, 3. Kelas 3 = ½ palatal – ½ labial
akar atas 4. Kelas 4 = vertical antara I2 – P1
5. Kelas 5 = impaksi gimanapun di
edentulous maxilla
Rahang Atas à yang dilihat adalah titik
terendah
Flap
1. Semilunar = apikoektomi lesi kecil
Germectomy à prosedur pengampilan benih
gigi M3 yang di prediksi impaksi sebelum
terbentuknya akar

Sling grasp = RB
Pinch grasp = RA

2. Envelope = area servikal dan


apikoektomi akar palatal molar dan OD
Vaskularisasi paling bagus
Visibilitas minimal

Osce à beak – joint – handle membentuk sudut


brp dll?

3. Triangular flap = apikoektomi lesi kecil


Vaskularisasi > bagus drpd semilunar

4. Trapezoidal = pembedahan besar Jenis Jarum


Visilibiltas paling bagus

1. Cutting / tapered cut= mukosa dan kulit


Surgical exposure à gigi C impaksi, mau ditarik
ke posisi normal Teknik suturing
Surgical uprighting à prosedur penegakkan gigi
secara pembedahan
2) Axonotmesis = sensory terganggu,
udah 2 bulan ga sembuh à
endoneurium rusak
3) Neurotmesis = putus, sensory dan
motoric

Neuropraxia & axonotmesis à kasih vitamin


1. Simple interrupted = 1 simpul Neurotropik / methycobalamin
2. Horizontal matrass = 1 simpul Neurotmesis à bedah saraf à
3. Continuous locking = 2 simpul microneurosurgery
4. Continuous interlocking = 2 simpul
3. Trismus à yang kena otot pterigoideus
Figure of 8 = utk jait soket medialis

Komplikasi post ekstraksi 4. OAC (oroanteral communication)


- Terbentuk langsung / <72 jam pasca
exo à mulut dan rongga sinus
- Test valsava / nose blowing test
a) Mild <2 mm = spongostan
b) Moderate 2-6 mm = spongostan
– figure of 8
c) Large >6 mm = pedicle / buccal
flap

1. Bleeding 5. OAF (oroanteral fistula)


Tatalaksana (lanjut terus kalo masih - >72 jam pasca exo
perdarahan) - Pedicle / buccal flap
- Tekan tampon à Masukin hemostat - Test valsava / nose blowing test
agent (spongostan) ke dalam soket
à spongostan dan figure of 8 à Pedicle / full thickness flap = diambil sampe
bongkar terus masukin bone wax periosteum
dan jait lagi pake figure of 8 Buccal = ambil dr mukosa buccal

2. Parasthesia = o/k nerve injury / cedera


syaraf
Klasifikasi seddon =
1) Neuropraxia = sensory terganggu,
max 2 bulan (sembuh sendiri) -->
saraf kejepit sm jaringan yg
membengkak / sarafnya yg bengkak

You might also like