You are on page 1of 42

REKAPITULASI PASIEN

PASIEN JUMLAH
Operasi 3
Rawat Inap 5
Rawat Jalan 5
Sisa 6
Meninggal 1
APS 1
TOTAL 21
REKAPITULASI PASIEN
PASIEN IDENTITAS DIAGNOSIS PLANNING

Operas Tn. M. Yusuf Apendisitis Apendektomi


i (57) perforasi
Sri Rohyati Abses manus Insisi drainase dan
(36) sinistra, DM tipe II debridement
Tn. Luthfi Hematotoraks Pasang chest tube +
(23) dextra ec luka WSD
tembak + corpus
alienum (peluru)
REKAPITULASI PASIEN
PASIEN IDENTITAS DIAGNOSIS PLANNING
Rawat Inap Tn. Hanif (68) Fistel enterokutan Perbaikan kondisi umum, balance
pasca laparotomy cairan ketat, PUASA, antibiotik,
stoma, tumor colon rawat di IW,
susp ganas
TxNxMx, gangguan
elektrolit, sepsis
Tn. Muchsin Hernia umbilicalis Perbaikan kondisi umum, awasi
(44) ireponibel, cirrhosis tanda peritonitis, pasang NGT
hepatis dengan alirkan, pasang kateter, IVFD
asites massif, kristaloid rumatan, diet cair
trombositopenia 6x200 mg, Raber IPD, rawat inap
di bedah kelas
Ny. Junah (64) Hidronefrosis Pro nefrostomi kiri dengan back
bilateral, CKD st V, up HD cito bila jadwal lama,
Pneumonia perbaikan kondisi umum, raber
IPD, Rawat di melati atas
REKAPITULASI PASIEN
PASIEN IDENTITAS DIAGNOSIS PLANNING
Rawat Inap Tn. Ahmad Luka tusuk flank Observasi hemodinamik dan tanda
Dauroni (33) kiri dengan peritonitis, cek DPL setiap 12 jam
hemodinamik (transfusi PRC jika Hb <10, diet
stabil biasa, irigasi luka, rawat di bedah
kelas
Hasmi (52) Rhabdomiosarkom Transfusi TC 10 unit, rawat di
a pleomorfik cempaka atas
inguinal kiri on
kemoterapi,
trombositopenia
REKAPITULASI PASIEN
PASIEN IDENTITAS DIAGNOSIS
Rawat Jalan Tn. Sutrisno (54) Limfadenopathy Analgetik, kontrol poli bedah digestif
suspek limfoma
dengan cancer
pain
Tn. Suwandi (70) Retensi urine ec Pasang Foley cateter, bladder training,
susp BPH Harnal OCAS 1x0,4 mg, kontrol poli bedah
urologi
Ny. Jennika (43) Multiple vulnus Jahit primer, Cefixime 2x200 mg tab,
laceratum regio Asam Mefenamat 3x500 mg tab,
frontalis, closed Nonflamin 3x1 tab, rawat jalan kontrol
fraktur os nasal, poli bedah plastik
vulnus laceratum
lidah
Ny. Ida Ningsih Dyspepsia, Rawat jalan kontrol poli bedah digestif
(45) anemia, riwayat hari dan jam kerja.
laparotomy
REKAPITULASI PASIEN
PASIEN IDENTITAS DIAGNOSIS PLANNING
Sisa Tn. Romli (26) Luka tembak Tunggu hasil rontgen thoraks
Tn. Arif (32) hemitorak
Tn. Hari (20) kanan, dengan
Tn. Markos (21) hemodinamik
An. Adit (16) stabil
An. Bagus (16)
REKAPITULASI PASIEN
PASIEN IDENTITAS DIAGNOSIS PLANNING
Meninggal Ny. Karti (48) Tumor mammae sin Paliatif care, inhalasi dengan
susp ganas Ventolin: Nacl 0,9%,
T4aNoM1 paru, Metilprednisolon 2 amp IV, Raber
Pneumonia dengan Paru
bronkospasme COD: gagal napas
REKAPITULASI PASIEN
PASIEN IDENTITAS DIAGNOSIS PLANNING
APS Tn. Jumadin Fraktur tertutup Pro ORIF elektif, rawat inap,
(26) subtrochanter femur pasang skin traksi 5 kg,
dextra, fraktur ceftriaxone 2x1 gr, ketorolac
condyle mandibula 3x30 mg, ranitidin 2x50 mg,
dextra, fraktur os IVFD NaCl 0,9% 500 cc/12 jam,
maxilla, fr hecting primer, diet cair 6x250
dentoalveolar, vulnus ml
laceratum labio oris Masalah biaya
inferior
Tn. Agus (30) Fraktur head Pro ORIF elektif (menolak
metacarpal distal tindakan) masalah biaya
digiti V manus
sinistra, CKR
PASIEN OPERASI

1
Tn. M. Yusuf, 58 th, 2069273
Anamnesis
KU Nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari SMRS
RPS Sejak 2 hari SMRS, pasien merasa nyeri perut
sebelah kanan bawah. Awalnya nyeri dirasa hilang
timbul di sekitar ulu hati dan saat ini di sebelah
kanan bawah,terus menerus, mual muntah, demam,
BAB normal, BAK tidak ada keluhan. Perubahan pola
BAB sebelumnya tidak ada. Riw BAB hitam
sebelumnya disangkal. Riwayat serupa 6 bulan yang
lalu.
RPD DM/HT/asma/peny.jantung/peny paru kronis
disangkal
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum: sakit sedang, compos mentis


Tanda vital: TD: 100/60 mmHg, Nadi: 114 x/mnt ; RR: 22 x/mnt t: 37 C
Mata: konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Leher: tidak teraba KGB
Paru: sonor, vesikuler, ronki tidak ada, wheezing tidak ada
Jantung: BJ I-II, regular, gallop tidak ada, murmur tidak ada
Abdomen: lihat status lokalis
Ekstremitas: akral hangat, edema tidak ada, CRT <2
PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen:
Inspeksi : datar,
Auskultasi : bising usus lemah
Perkusi : timpani, pekak hepar ada
Palpasi : defans muscular kanan bawah,
tidak teraba massa
Colok dubur: TSA baik, mukosa licin, ampula tidak
kolaps, nyeri tekan ada, tidak teraba massa
Sarung tangan: feces, warna coklat, lendir (-) darah
(-)
Pemeriksaan Penunjang
Lab 13/1/17 DPL: 16,2/44,3/17.500/241.000

Ur/Cr: 75/68, e: 132/3,1/96, GDS 110

SGOT/SGPT: 22/25 ; ur/cr: 30/0,9

Urine lengkap dalam batas normal

Rontgen tak tampak kelainan radiologis pada


thorax jantung dan paru
DIAGNOSIS
Appendisitis akut susp perforasi

TATALAKSANA:
Pro appendektomi CITO
Informed consent
PUASA
Medikamentosa: Antibiotik, Analgetik
Konsultasi perioperatif: anestesi, IPD, kardio
Laporan Operasi
1. Pasien posisi supine di atas meja operasi dalam anestesi spinal
2. A dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya
3. Dilakukan insisi di titik Mc Burney menembus kutis, subkutis, dan
fascia. Otot dipisahkan secara tumpul sampai dengan peritoneum
4. Peritoneum dibuka, keluar pus 10 ml di suction
5. Insisi diperlebar ke medial dan lateral
6. Identifikasi caecum, tampak apendiks letak retrocaecal,
intraperitoneal, hiperemis, ukuran panjang 6 cm, diameter: 1,5 cm,
perforasi di 1/3 tengah, fecalith tidak ada
7. Dilakukan apendiktomi, puntung apendiks dibenamkan ke dalam
caecum dengan jahit tabacc sacc
8. Rongga abdomen dibersihkan dengan kassa lembab steril
9. Luka operasi dijahit lapis demi lapis
10. Operasi selesai
INTRA OPERATIF
Post Operatif
Diagnosis Apendisitis perforasi
Asuhan Awasi tanda vital, perdarahan luka operasi
pasca Diet biasa
bedah IVFD Asering 500 cc/8 jam
Medikamentosa: Cefotaxime 3x1g,
Metronidazole 3x500 mg, Ranitidin 2x50
mg, Ondansetron 2x8 mg, Ketorolac 3x30
mg
Jaringan apendiks di PA
Rawat luka
KONDISI SAAT INI
2
NY. SRI ROHYATI, 40 TH, 2283705

Anamnesis
Keluhan utama: bengkak dan nyeri tangan kiri sejak 1
minggu
RPS: pasien mengeluh nyeri dan bengkak ditangan kiri
sejak 1 minggu, keluar nanah. Awalnya pasien KLL motor,
terdapat luka robek di telapak tangan kiri dan patah jari
kelingking kiri. Disarankan operasi namun menolak,
kemudian luka dijahit.
RPD: DM/HT/asma disangkal
PEMERIKSAAN FISIK

Status generalis:
Kondisi umum: compos mentis, TD 130/90 mmHg, Nadi: 102
x/mnt, RR 20 x/mnt, t: 37 C
Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Leher : tidak teraba KGB
Paru : sonor, vesikuler, ronki tidak ada, wheezing tidak ada
Jantung : BJ I-II, regular, gallop tidak ada, murmur tidak ada
Abdomen: datar, lemas, BU (+) normal, nyeri tekan tidak ada
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2
STATUS LOKALIS
Manus sinistra:
Look: edema, ulkus interdigiti IV-V, uk +/-
3x1x0.5 cm, dasar subkutis, pus (+),
hiperemis, jahitan intak
Feel: hangat, nyeri tekan (+) fluktuasi
(+) sensorik dan motorik baik

Perfusi Kanan Kiri


A. brachialis ++ ++
A. radialis ++ ++
Move:
A. ulnaris ROM terbatas
- karena nyeri
++
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab tgl 13/1/2017:
DPL: 17,2/49,7/23,01/447,
PT/aPTT: 0.9 x/1.0 x control ;
elektrolit: 125/4,8/98, Ur/cr:
28/0.6 ; GDS: 489; SGOT/SGPT:
21/24

Rontgen manus sinistra: tak


tampak gambaran osteomielitis
maupun gas gangrene , soft
tissue swelling
DIAGNOSIS
Abses manus sinistra pada DM tipe II
TATALAKSANA
Pro insisi drainase abses, debridement CITO
Informed consent: s.d kemungkinan non viable jari IV-V
Puasa
Antibiotik, analgetik
Konsultasi perioperative: IPD, anestesi
n Operasi
posisi supine di atas meja operasi dalam anestesi umum
ntisepsis are operasi dan sekitarnya
an insisi lazy S pada dorsum manus, keluar pus +/- 50 ml
n
kan debridement pada jaringan nekrotik sampai dengan
gan sehat dengan preservasi tendon m. extensor digitorum
kasi luka sisi palmar, tampak luka dengan dasar tendon m.
orum, keluar pus +/- 20 ml, insisi diperlebar ke digiti IV dan

an debridement pada jaringan nekrotik sampai didapatkan


gan sehat. Luka dicuci bersih dan dirawat terbuka dengan
bab, kassa kering, dan elastic bandage
selesai
INTRA-OPERATIF
Post Operatif
Diagnosis Abses manus sinistra pada DM tipe II
Asuhan Awasi kesadaran, tanda vital, dan perdarahan
pasca Rawat luka setiap hari dengan kassa lembab
bedah Cek DPL, elektrolit, albumin, dan GDS post op
Diet DM
IVFD NaCl 0,9% 500 cc/8 jam
Ceftriaxone 2x1 gr, Metronidazole 3x500 mg
Ketorolac 3x30 mg, Ranitidine 2x50 mg
Raber IPD untuk tatalaksana DM
KONDISI SAAT INI
3
TN LUTHFI, 23 THN, 228-38-03
Keluhan utama: luka tembak di dada kanan dan sesak napas
RPS: pasien dibawa ke IGD dengan riwayat tembak di dada kanan
dan sesak napas sejak +/- 2 jam yang lalu. Pasien mengaku
tertembak senapan angin pada kejadian tawuran antar warga saat
sedang melintas di daerah tersebut.
Batuk darah disangkal, riwayat pingsan disangkal, riwayat cedera
dibagian tubuh lainnya disangkal. Pasien langsung dibawa ke IGD RS
Persahabatan.
RPD: DM/HT/alergi/asma disangkal
Riwayat Sosial: pasien berstatus pelajar
PRIMARY SURVEY: PEMERIKSAAN FISIK
Airway : bebas
Breathing : spontan, RR 24-26 x/mnt, SatO2 95 % dengan nasal canule 4 lpm
Inspeksi: simetris saat statis dan dinamis. Tampak luka masuk, ukuran diameter 0,5
cm, luka keluar tidak ada.
Palpasi: nyeri tekan, tidak ada krepitasi, fremitus kanan melemah
Perkusi: sonor +/+
Auskultasi: vesikuler kanan menurun
Ro thorax: hematoraks dextra pasang chest tube + WSD CITO
Circulation : TD 90/60 mmHg, Nadi 108 x/mnt, CRT < 2 loading RL 2L
Disability : GCS E4V5M6
PEMERIKSAAN FISIK
SECONDARY SURVEY:
Kepala: tidak tampak deformitas/jejas
Mata: konjungtiva tidak anemis
Leher: tidak tampak jejas
Dada: lihat status lokalis
Paru: sonor, vesikuler +/menurun, ronki tidak ada, wheezing tidak ada
Jantung: BJ I-II, regular, gallop tidak ada, murmur tidak ada
Abdomen: jejas tidak ada, datar, lemas, BU (+) N, timpani, tidak ada
nyeri tekan
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2
PEMERIKSAAN FISIK
Status lokalis: dada
Inspeksi: simetris saat statis dan
dinamis. Tampak luka masuk, ukuran
diameter 0,5 cm, luka keluar tidak
ada.
Palpasi: nyeri tekan, tidak ada
krepitasi, fremitus kanan melemah
Perkusi: sonor +/+
Auskultasi: vesikuler kanan
menurun
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Lab tgl 15/1/2017:


DPL: 14.8/43/12.13/285 ;
PT/aPTT: 0.9 x/0.9 x control ;
ur/cr: 28/0.5 ; SGOT/SGPT:
16/18 ; elektrolit: 138/3.7/98 ;
GDS: 98
Rontgen thorax:
hematotoraks kanan, tak
tampak kelainan radiologis
pada jantung
DIAGNOSIS PRE-OPERATIF

Hematotoraks dextra ec luka tembak


Corpus alienum (peluru) hemitorak dextra
TATALAKSANA

Pasang chest tube + WSD CITO


Informed consent s.d kemungkinan torakotomi
Pasang infus: loading kristaloid 2L
Medikamentosa: analgetik, antibiotik
Sedia PRC 500 ml
Rontgen thorax AP tegak pasca pemasangan WSD
LAPORAN OPERASI
Pasien posisi setengah duduk, lengan kanan abduksi maksimal
A dan antisepsis area operasi dan sekitarnya
Anestesi infiltrasi di area operasi dengan Lidocaine 2%
Insisi menembus kutis subkutis di SIC 6 linea aksilaris anterior kanan,
diperdalam dengan diseksi secara tumpul hingga mencapai pleura
Chest tube no 28F dimasukkan ke arah kranioposterior, keluar darah +/- 800
cc, bubble inisial (-), kemudian dihubungkan ke sistem WSD (Redax)
undulasi ada, bubble tidak ada, FEB tidak ada
Chest tube difiksasi ke dinding dada dengan benang Silk 2.0
Luka operasi dijahit dan ditutup dengan tulle dan kassa steril
Operasi selesai
DIAGNOSIS POST OPERATIF
Hematotoraks dextra ec luka tembak
Corpus alienum (peluru) hemitorak dextra

ASUHAN PASCA BEDAH:


Awasi tanda vital, produksi WSD (kuantitas dan kualitas)
Rontgen thorax AP tegak evaluasi, Cek Hb post op
O2 nasal canule 4 lpm
Medikamentosa: antibiotic, analgetik, mukolitik
Chest physiotherapy
Inhalasi dengan Ventolin: NaCL 0,9 % / 6 jam
POST OPERATIF
KONDISI PASIEN SAAT INI
TERIMA KASIH

You might also like