You are on page 1of 45

Kajian Singkat

Sifat Shalat Nabi


Shallallahu alaihi
wasallam

Oleh:
Muhammad Nur Yasin

Yayasan Nidaul Fithrah


Surabaya
?Kenapa Membahas Tema ini

Allah S.W.T. berfirman,


( )55:

Nilai mushalli dari shalatnya berbeda-


beda,

(
)
?Kenapa Membahas Tema Ini
Hadits Sahl bin Said AsSaidi tentang shalat
Nabi di atas mimbar,
(
)

Hadits Abu Hurairah tentang Musiush Shalah,



:

: (
)
Masalah Sutrah

Jarak tempat sujud dengan


sutrah,

( )
Mendekati sutrah,

(
)
Bentuk Sutrah
Berkaitan dengan Hadits ini, syaikh Al-
Albany berkomentar: Sutrah dalam shalat
menjadi keharusan imam dan orang yang
shalat sendirian, sekalipun di masjid besar.
Ibnu Hani dalam kitab Masail berkata: Pada
suatu hari saya shalat tanpa memasang
sutrah di depan saya, padahal saya
melakukan shalat di dalam masjid
Jami.Imam Ahmad melihat kejadian ini, lalu
berkata kepada saya: Pasanglah sesuatu
sebagai sutrahmu. Aku memasang orang
sebagai sutrah.
Bentuk Sutrah


:
-

(
)




-



Masalah Melafadzkan Niat

....






...
( )
Variasi bacaan doa istiftah












(











)940





( )702









(





)


( )
Variasi Bacaan Istiftah












( )

:
( )
Variasi bacaan ruku,
( )
( )


( )
( )
(
)
(
)
Variasi bacaan itidal,

( )
( )
( )
( )
( )


( )


( )
Variasi bacaan sujud

(
771 ) 756

( )25229



( 745 ) 744

(

751 ) 1228
3 ( )
Variasi bacaan sujud
3 (
)
(
817 794 ) 484
( 487
) 872
(
872 ) 1/161
Variasi Bacaan Shalawat











( )3119






(
) 613
Rukun Shalat

Berdiri
Takbirotul Ihram
Membaca al-Fatihah
Ruku
Itidal
Sujud
Duduk di antara dua sujud
Rukun Shalat

Thumaninah di setiap rukun


Tasyahahud Akhir
Duduk tasyahud Akhir
Tertib
Salam
Wajib Shalat
Semua takbir selain takbirotul ihram
Tasmi (Samiallahu liman hamidah)
Tahmid (Rabbana wa lakal hamd)
Subhana Rabbiyal Adhim (yang pertama)
Subhana Rabbiyal Ala (yang pertama)
Robbi ighfir li di antara 2 sujud(yang
pertama)
Tasyahud awal
Duduk untuk tasyahud awal
Bila Rukun Shalat tertinggal
Kalau yang tertinggal takbirotul ihram meskipun
lupa, maka shalatnya tidak sah
Kalau yang tertinggal selain takbirotul iharam
karena lupa, maka:
- Jika suatu rukun yang tertinggal sudah
terlewatkan atau sudah memasuki rukun
berikutnya, maka rakaat yang kurang rukunnya
dianggap tidak ada, jadi rakaat berikutnya
dihitung sebagai rakaat sebelumnya. Kemudian
setelah salam mushalli melakukan sujud sahwi
Bila Rukun Shalat Tertinggal
- Jika suatu rukun yang tertinggal belum
terlewatkan atau belum memasuki rukun
berikutnya, maka mushalli mengerjakannya.
Kemudian setelah salam ia melakukan sujud
sahwi
- Jika mushalli ingatnya setelah salam, maka
diperinci menjadi 2: a. Jika tenggang waktunya
belum lama, maka ia berdiri menambah rakaat
tanpa takbirotul ihram, setelah tasyahud akhir dan
salam sujud sahwi kemudian salam b. Jika
tenggang waktunya sudah lama, maka
mengulang secara keseluruhan
Bila Wajib Shalat Tertinggal
Jika tertinggal karena lupa, maka perinciannya sbb:
- Jika teringat sebelum melewatkannya, maka
mushalli segera mengerjakannya dan tidak sujud
sahwi
- Jika teringat setelah melewatkannya tetapi belum
memasuki rukun berikutnya, maka mushalli segera
mengerjakannya. Kemudian sujud sahwi setelah
salam
- Jika teringat sesudah memasuki rukun berikutnya,
maka gugurlah wajib shalat itu, mushalli tetap
melanjutkan shalatnya tanpa perlu menggantinya.
Kemudian sujud sahwi sebelum salam.
Masalah posisi tangan ketika itidal
Syaikh Bin Baz berpendapat: meletakkan tangan
di atas dada. Di antara dalil pendapat ini adalah,
:

:

Telah diketahui bahwa sifat posisi tangan dalam
shalat begitu terperinci. Namun demikian, tidak
ada penjelasan berkenaan dengan posisi tangan
setelah bangkit dari ruku. Ini seakan-akan
menunjukkan bahwa posisi tangan setelah
bangkit dari ruku dikembalikan pada keadaan
berdiri, yaitu meletakkannya di atas dada.
Masalah posisi tangan ketika
itidal
Syaikh al-Albany berpendapat: irsal. Di
antara ucapan beliau dalam hal ini adalah
bahwa bersedekap ketika berdiri itidal
sama sekali tidak disebutkan dalam
Hadits-Hadits.
*Hadits tentang keadaan berdiri itidal.
.
:
(
)
Masalah turun menuju
sujud
Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini, di
antaranya adalah:
Syaikh al-Albani berpendapat: mendahulukan tangan
terlebih dahulu sebelum lutut.Di antara Hadits yang
dijadikan dalil adalah,
(
)
Komentar syaikh al-Albani: Hadits-Hadits lain yang
bertentangan dengan ini tidak ada yang sah.
Pendapat Imam Malik sejalan dengan ini, demikian
pula pendapat Imam Ahmad.
Masalah turun menuju sujud

(
Komentar syaikh al-Albani: Harap anda
ketahui bentuk perbedaan kita dari unta adalah
meletakkan kedua tangan terlebih dahulu
daripada lutut, karena unta meletakkan kedua
lututnya lerlebih dahulu yang ada pada kedua
tangannya
Masalah turun menuju sujud

Syaikh Abdullah bin Muhammad Ath-Thayyar


berpendapat bahwa yang masyruadalah
mendahulukan kaki sebelum tangan.
Dalilnya adalah:
:
(
)2/56
Masalah bangkit dari sujud
:
:
( 288
:

: :
( ) 677 824

.
.
Masalah mengisyaratkan jari tangan

1. Menggerakkannya ketika tasyahud


( )4/318 ( -2/126
)127 ( )3/371 ( )713
( 480 )714 ( )208
( )1851 ( 2/27 28
)132 ( )35-22
:
.
: . .
Masalah mengisyaratkan
jari tangan
2.Mengisyaratkannya ketika duduk di
antara dua sujud
Syaikh Masyhur Hasan Salman (murid
Syaikh al-Albani) menyatakan bahwa
riwayat tentang Nabi mengisyaratkan jari
telunjuk kemudian sujud adalah syadz
menyelisihi riwayat-riwayat lain, dimana
tidak ada penyebutan sujud setelah
isyarah.(Lihat:al-Qaulul Mubin fi
Akhthail Mushallin, hal.166)
Hadits-Hadits tentang Qunut
Shubuh dan penjelasannya.

Hadits ini telah diriwayatkan oleh Imam
Ahmad, Abdurrazaq, Ibnu Abi Syaibah, Ath-
Thahawi, ad- Daruquthni, al-Hakim, al-Baihaqi,
Ibnul Jauzi.
Semuanya telah meriwayatkan Hadits ini dari
jalan Abu Jafar ar-Razi dari Rubayyi bin
Anas, ia berkata: Aku pernah duduk di sisi
Anas bin Malik, lalu ada seseorang yang
bertanya: Apakah sesungguhnya Rasulullah
S.A.W. pernah selama 1 bulan? Kemudian
Anas bin Malik menjawab seperti Hadits di
atas.
Komentar para ulama ahli
Hadits tentang Abu Jafar
Isa bin Mahan ar-Razi:
Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam an-
Nasai: Ia bukan orang yang kuat
riwayatnya
Imam Abu Zurah: Ia banyak salah
Imam al-Fallas: Ia buruk hafalannya
Imam Ibnu Hibban: Ia sering
membawakan Hadits-Hadits munkar dari
orang-orang yang masyhur
Lihat Sunan al-Baihaqi (I/201) dan Mizanul
Itidal III/319
Ibnu Katsir: Ia munkar
Ibnu Madini: Ia sering keliru
Syaikh al-Albani: Hadits Anas munkar
Hadits ke-2 tentang Qunut Shubuh


(
:
Hadits ini telah diriwayatkan dari jalan
Ismail al-Makki dan Amr dari Hasan al-
Bashri dari Anas bin Malik.
Komentar para ulama ahli Hadits
tentang Ismail al-Makki:
Abu Zurah: Ia adalah seorang perawi yang
lemah
Imam Ahmad: Ia adalah seorang munkarul
Hadits
Imam an-Nasai: Ia adalah seorang perawi
yang matruk
Imam Ibnul Madini: Tidak boleh ditulis
Haditsnya
Lihat Mizanul Itidal I/248 no.945 Taqribut
Tahdzib I/99 no.485
Komentar para ulama Hadits tentang
Amr bin Ubaid bin Bab (Abu Utsman al-
Bashri), seorang mutazilah yang selalu
mengajak manusia untuk berbuat
bidah.

Imam Ibnu Main: Tidak boleh ditulis


Haditsnya
Imam an-Nasai: Ia matrukul Hadits

Lihat Mizanul Itidal III/273 no.6404,


Taqribut Tahdzib I/740 no.5087
Hadits ke-3 tentang Qunut Shubuh

) (
Perawi Hadits ini adalah Khulaid bin Dalaj

Komentar para Ulama Ahlu Hadits


tentang dia:
Imam Ahmad, Ibnu Main dan Daruquthni
melemahkannya
Imam an-Nasai: Ia bukan orang yang bisa
dipercaya
Hadits ke-4 tentang Qunut

) (
Al-Hafidz Abul Faraj Ibnul Jauzi telah
mencela al-Khatib karena memasukkan
Hadits ini di dalam kitabnya al-Qunut
padahal di dalamnya ada seorang perawi
yang bernama Dinar bin Abdillah.
Komentar para ulama ahli Hadits
tentang Dinar bin Abdillah
Ibnu Hibban: Ia banyak meriwayatkan
atsar maudlu(palsu) dengan
mengatasnamakan Anas, maka sudah
sewajarnya Hadits yang ia riwayatkan
tidak halal untuk disebutkan di dalam
berbagai kitab, kecuali bila ingin
menerangkan cacatnya.
Ibnu Adiy: Ia dlaif dzahib ( sangat lemah)
Lihat Mizanul Itidal (II/30-31)
Kalau Qunut Nazilah, maka Itu
Shahih

( 660

: .

: : [
( )2/213 ]

Kalau Qunut Nazilah, maka Itu Shahih

: :



[ ( ) 402 ( 472/ 3
) 6/394 ( ) 1241()2/204
( )1/146()1328
(])2/213
Kalau Qunut Nazilah, maka Itu
Shahih
:

:

( .
. : ) [
( )1443 ( )106()302-1/301
( )326-1/325( )2/200 :
]
Bacaan Qunut Nazilah
:








( )

( )

Sifat Adzan
1. Adzan Bilal, 15 kalimat

2x 2x
2x 2x
2x 2x
1x 2x

(HR.Abu Dawud (499),


Ibnu Majah (706),
)Derajat:Hasan
Sifat Adzan
2. Adzan Abu Mahdzurah, 19 kalimat
(HR.Abu Daud 503, At-Tirmidzi 192)
Derajat Hadits shahih.
Lafadznya sama persis seperti adzan
Bilal, hanya saja takbir 4x yang
pertama disertai tarji.
3. Seperti adzannya Abu Mahdzurah,
hanya saja takbir di awalnya 2x saja,
jadi jumlahnya 17 kalimat. (HR.Muslim
379)
4. Semua lafadz 2x, kecuali lafadz Laa
Ilaaha illa Allah 1x. Jadi, jumlahnya
ada 13 kalimat.( HR.Abu Dawud 510,
An-Nasai 628). Derajat Hadits,
hasan.
Sifat Iqamat






1. Iqamat Bilal, 11 kalimat,
(Abu Daud, 499). Derajat,
hasan shahih .
Sifat Iqamat
x 1 x 2
x 1 x 2
x 1 x 2
x 1 x 2
x 1 x2
2. Iqamat Abu x 2
Mahdzurah, 17
kalimat.(HR. Abu Dawud
502, At-Tirmidzi 192).
Derajat Hadits: Hasan
Sifat Iqamat




3. 10 kalimat. (HR.
Abu Dawud 510),
An-Nasai
626).Derajat Hadits:
Hasan

You might also like