You are on page 1of 30

Demokrasi Permusyawaratan

Kelompok 6

• I.G.N. PURNOMO MAGHA NANDA


• KHALDA LUQYANA IMTINAN LEVIANSYAH
• NADHIF RIZKY ADHYANA MURTI
• HANANY AMYRA IZZATY BT A'HALIM
• BUNGA SAGATIYANA
• AGNES DEBORA SIANTURI
• AN NISAA AUBERTA AMADEA
• NISHANDRAN PUSHPANATHAN
• AMIRA NURALITHA
Filsafat Demokrasi
Filsafat Demokrasi (Hakikat
Demokrasi)

• Demokrasi berbasis pada musyawarah 


mensejahterakan kehidupan rakyat
• Notonegoro  Demokrasi monodualis (bukan
perseorang/liberal maupun organis)
• Hakikat demokrasi monodualis :
 Kekeluargaan
 Gotong royong
 Cita-cita keadlian sosial
Filsafat Demokrasi (Hakikat
Demokrasi)

• Demokrasi berbasis pada musyawarah 


mensejahterakan kehidupan rakyat
• Notonegoro  Demokrasi monodualis (bukan
perseorang/liberal maupun organis)
• Hakikat demokrasi monodualis :
 Kekeluargaan
 Gotong royong
 Cita-cita keadlian sosial
Filsafat Demokrasi (Hakikat
Demokrasi)

• Menurut Hatta, “...Kita tiada membuang apa


yang baik pada asas-asas lama, tidak mengganti
demokrasi asli Indonesia dengan barang impor.
Demokrasi asli itu kita hidupkan kembali, akan
tetapi tidak pada tempat yang kuno, melainkan
pada tingkat yang lebih tinggi, menurut
kehendak pergaulan hidup sekarang”
Sejarah dan Perkembangan
Demokrasi di Indonesia
Demokrasi Parlementer (1945-
1959)

• Berlaku didasarkan pada maklumat pemerintah


14 November 1945 didasari gagasan pluralistik
• Sistem kabinet presidensil menjadi parlementer
• Muncul rencana pemilu
• Terdapat penghormatan berbicara dan
berorganisasi
• Perilaku berdemokrasi santun dari negarawan
• Kelemahan terletak pada pemerintah sehingga
program masih banyak yang tidak berjalan
• Era ini diakhiri dengan Dekrit Presiden 5 Juli
1959
Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

• Menurut Soekarno, demokrasi ini adalah


demokrasi kekeluargaan, tanpa anarki
liberalisme, tanpa otokratis diktator
• Ironisnya, politik Soekarno tampak menyimpang
• Kekuatan Soekarno begitu besar sehingga seolah
kekuasaan terpusat di tangan presiden yang
menjadi diktator yang didukung golongan
tertentu
Demokrasi Pancasila Orde Baru
(1965-1998)

• Kekuasaan Soekarno diakhiri di Supersemar dan


digantikan Soeharto.
• Menurut Soeharto, demokrasi ini adalah
demokrasi kedaulatan rakyat yang dijiwai dan
diintegrasikan dengan sila-sila lainnya.
• Kuntowijoyo menemukan beberapa kekeliruan
mendasar Soeharto dalam mengelola kehidupan
bernegara, diantaranya:
• Politik monolitik, pembatasan partai politik,
politik birokrasi, klientalisme ekonomi, represi
ideologis dan manipulasi simbol kultural
• Demokrasi ini tumbang karena pemerintahan
yang tidak demokratis dan adanya krisis
multidimensi yang menimbulkan krisis
kepercayaan yang menuntut rezim ini turun
Demokrasi Pancasila Orde Reformasi
(1998-sekarang) atau
Demokrasi Permusyawaratan
• Mulai ada pemilu dan amandemen UUD 1945
• Konsep ini menurut Hatta adalah konsep ideal
• Upaya mensejahterakan bangsa adalah demokrasi yang
berbasis musyawarah dilandasi nilai Pancasila bercorak
hirarkis piramidal
• Menurut Notonegoro, demokrasi asli Indonesia ini
disebut demokrasi monodualis
• Artinya, bukan demokrasi perseorang/liberal,
kelompok/golongan, dan bukan pula organis
Demokrasi musyawarah dibangun
berlandaskan akal-kearifan
tinimbang kuasa, yakni bersandar
pada prosedur musyawarah sebagai
cita-cita kebenaran politik dan
kesertaan dialog antara mayoritas
dengan minoritas.
Komponen Demokrasi
Komponen Demokrasi

1. Tradisi Musyawarah Desa


2. Syura’ dan kesederajatan Islam
3. Emansipasi dan Sosial-Demokrasi Barat
1. Tradisi Musyawarah Desa

Musyawarah desa adalah forum tertinggi di desa


yang memiliki peran dan fungsi strategis dalam
membahas, merumuskan dan memutuskan
berbagai hal terkait dengan visi, misi, dan
kebijakan desa dalam menjawab tantangan yang
dihadapinya.
• Diskusi dan dorongan demokratisasi saat ini juga
terkait dengan penguatan akses dan partisipasi
warga, yang meliputi: keterlibatan warga dalam
pengambilan keputusan strategis, pemenuhan
hak-hak sipil politik, ekonomi, dan budaya, serta
peluang keterlibatan dalam merumuskan
program-program pembangunan yang akan
dilaksanakan pemerintah di semua tingkatan
agar distribusi kesejahteraan semakin merata.
2. Syura’ dan kesederajatan
dalam Islam

• Syura’ merupakan proses memaparkan berbagai


pendapat yang beraneka ragam dan disertai sisi
argumentatif dalam suatu perkara atau
permasalahan, diuji oleh para ahli yang cerdas
dan berakal, agar dapat mencetuskan solusi yang
tepat dan terbaik untuk diamalkan sehingga
tujuan yang diharapkan dapat terealisasikan [Asy
Syura fi al-Kitab wa as-Sunnah hlm. 13].
3. Emansipasi dan Sosial-
Demokrasi Barat

Demokrasi barat ialah demokrasi yang dianut oleh


Negara-negara Eropa Barat dan
Amerika. Demokrasi barat atau demokrasi
liberal oleh kaum komunis disebut demokrasi
kapitalis. Tujuan dari demokrasi barat, yaitu agar
manusia tidak diangap sebagai alat belaka,
melainkan manusia dipandang sebagai makhluk
hidup yang memiliki tujuan sendiri.
Demokrasi
Permusyawaratan, model
dan implementasinya
Model dan Implementasi
Demokrasi Permusyawaratan

• Menurut Yudi Latief, konsep demokrasi


permusyawaratan itu mendahului model
“demokrasi liberatif” yang pertama kali
diperkenalkan Josep M. Bessette tahun 1980.
• Demokrasi liberatif  pertempuran kepentingan
pribadi, politik selebritis, dan debat ‘omong
kosong’
Model dan Implementasi
Demokrasi Permusyawaratan

• Demokrasi permusyawaratan meletakkan


keutamaan diskusi dan musyawarah dengan
kekuatan argumentasi berlandaskan daya-daya
konsesus (hikmah/kebijaksanaan/wisdom) di atas
keputusan berdasarkan voting.
Model dan Implementasi
Demokrasi Permusyawaratan

• Masyarakat majemuk seperti Indonesia (agama,


bahasa, budaya, etnis) yang juga berdasar multi-
partai sulit menemukan kehendak bersama
(common will). Maka model demokrasi mayoritas
(majoritation democracy) tidaklah tepat sebab
akan terjadi semacam hegemoni mayoritas atau
minoritas. Oleh karena itu, pilihannya adalah
demokrasi konsesus (demokrasi
permusyawaratan)
Model dan Implementasi
Demokrasi Permusyawaratan

• Sementara partisipasi publik diukur dari tingkat


partisipasinya dalam musyawarah.
• Dialog yang tulus harus melepaskan segala
atribut di setiap individu; dialog yang
menekankan substansi dan melampaui
kepentingan kelompok. Dialog ini dipandu
orientasi etis “hikmah-kebijaksanaan”
• Kearifan yang menerima perbedaan pendapat
dan memuliakan apa yang disebut “kebajikan
keberadaban” (the virtue of civility)
Model dan Implementasi
Demokrasi Permusyawaratan

• Setelah memahami permusyawaratan sebagai


sebuah demokrasi yang menekankan pada dialog-
konsensus, maka sesungguhnya demokrasi
tersebut diarahkan untuk mencapai cita-cita
politik: kedaulatan rakyat.
• Sementara kerakyatan sendiri berarti kesesuaian
sifat-sifat dan keadaan negara dengan hakikat
‘rakyat’ , maka segala praktik penyelenggaraan
negara harus sesuai dengan hakikat rakyat itu
sendiri.
Studi kasus: Politik Identitas
dalam Pilkada atau Pilpres
Studi kasus: Politik Identitas
dalam Pilkada atau Pilpres

Dalam UUD 1945, Baik Pilpres maupun Pilkada


dilakukan untuk memilih wakil rakyat yang akan
duduk di pemerintahan, baik kepala negara
maupun kepala daerah.
Dalam pelaksanaannya, Pilkada/Pilpres kurang
mencerminkan Demokrasi Permusyawaratan.
Pilkada/Pilpres → voting
Studi kasus: Politik Identitas
dalam Pilkada atau Pilpres

Kecurangan juga lazim terjadi pada


Pilkada/Pilpres. Contoh: pembelian suara dengan
cara menyogok/mengancam.
Hal ini menyebabkan semakin berkurangnya nilai
kebijkasanaan dan musyawarah yang terkandung
dalam Demokrasi Permusyawaratan.
Terima Kasih 

You might also like