mensejahterakan kehidupan rakyat • Notonegoro Demokrasi monodualis (bukan perseorang/liberal maupun organis) • Hakikat demokrasi monodualis : Kekeluargaan Gotong royong Cita-cita keadlian sosial Filsafat Demokrasi (Hakikat Demokrasi)
• Demokrasi berbasis pada musyawarah
mensejahterakan kehidupan rakyat • Notonegoro Demokrasi monodualis (bukan perseorang/liberal maupun organis) • Hakikat demokrasi monodualis : Kekeluargaan Gotong royong Cita-cita keadlian sosial Filsafat Demokrasi (Hakikat Demokrasi)
• Menurut Hatta, “...Kita tiada membuang apa
yang baik pada asas-asas lama, tidak mengganti demokrasi asli Indonesia dengan barang impor. Demokrasi asli itu kita hidupkan kembali, akan tetapi tidak pada tempat yang kuno, melainkan pada tingkat yang lebih tinggi, menurut kehendak pergaulan hidup sekarang” Sejarah dan Perkembangan Demokrasi di Indonesia Demokrasi Parlementer (1945- 1959)
• Berlaku didasarkan pada maklumat pemerintah
14 November 1945 didasari gagasan pluralistik • Sistem kabinet presidensil menjadi parlementer • Muncul rencana pemilu • Terdapat penghormatan berbicara dan berorganisasi • Perilaku berdemokrasi santun dari negarawan • Kelemahan terletak pada pemerintah sehingga program masih banyak yang tidak berjalan • Era ini diakhiri dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
• Menurut Soekarno, demokrasi ini adalah
demokrasi kekeluargaan, tanpa anarki liberalisme, tanpa otokratis diktator • Ironisnya, politik Soekarno tampak menyimpang • Kekuatan Soekarno begitu besar sehingga seolah kekuasaan terpusat di tangan presiden yang menjadi diktator yang didukung golongan tertentu Demokrasi Pancasila Orde Baru (1965-1998)
• Kekuasaan Soekarno diakhiri di Supersemar dan
digantikan Soeharto. • Menurut Soeharto, demokrasi ini adalah demokrasi kedaulatan rakyat yang dijiwai dan diintegrasikan dengan sila-sila lainnya. • Kuntowijoyo menemukan beberapa kekeliruan mendasar Soeharto dalam mengelola kehidupan bernegara, diantaranya: • Politik monolitik, pembatasan partai politik, politik birokrasi, klientalisme ekonomi, represi ideologis dan manipulasi simbol kultural • Demokrasi ini tumbang karena pemerintahan yang tidak demokratis dan adanya krisis multidimensi yang menimbulkan krisis kepercayaan yang menuntut rezim ini turun Demokrasi Pancasila Orde Reformasi (1998-sekarang) atau Demokrasi Permusyawaratan • Mulai ada pemilu dan amandemen UUD 1945 • Konsep ini menurut Hatta adalah konsep ideal • Upaya mensejahterakan bangsa adalah demokrasi yang berbasis musyawarah dilandasi nilai Pancasila bercorak hirarkis piramidal • Menurut Notonegoro, demokrasi asli Indonesia ini disebut demokrasi monodualis • Artinya, bukan demokrasi perseorang/liberal, kelompok/golongan, dan bukan pula organis Demokrasi musyawarah dibangun berlandaskan akal-kearifan tinimbang kuasa, yakni bersandar pada prosedur musyawarah sebagai cita-cita kebenaran politik dan kesertaan dialog antara mayoritas dengan minoritas. Komponen Demokrasi Komponen Demokrasi
1. Tradisi Musyawarah Desa
2. Syura’ dan kesederajatan Islam 3. Emansipasi dan Sosial-Demokrasi Barat 1. Tradisi Musyawarah Desa
Musyawarah desa adalah forum tertinggi di desa
yang memiliki peran dan fungsi strategis dalam membahas, merumuskan dan memutuskan berbagai hal terkait dengan visi, misi, dan kebijakan desa dalam menjawab tantangan yang dihadapinya. • Diskusi dan dorongan demokratisasi saat ini juga terkait dengan penguatan akses dan partisipasi warga, yang meliputi: keterlibatan warga dalam pengambilan keputusan strategis, pemenuhan hak-hak sipil politik, ekonomi, dan budaya, serta peluang keterlibatan dalam merumuskan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan pemerintah di semua tingkatan agar distribusi kesejahteraan semakin merata. 2. Syura’ dan kesederajatan dalam Islam
• Syura’ merupakan proses memaparkan berbagai
pendapat yang beraneka ragam dan disertai sisi argumentatif dalam suatu perkara atau permasalahan, diuji oleh para ahli yang cerdas dan berakal, agar dapat mencetuskan solusi yang tepat dan terbaik untuk diamalkan sehingga tujuan yang diharapkan dapat terealisasikan [Asy Syura fi al-Kitab wa as-Sunnah hlm. 13]. 3. Emansipasi dan Sosial- Demokrasi Barat
Demokrasi barat ialah demokrasi yang dianut oleh
Negara-negara Eropa Barat dan Amerika. Demokrasi barat atau demokrasi liberal oleh kaum komunis disebut demokrasi kapitalis. Tujuan dari demokrasi barat, yaitu agar manusia tidak diangap sebagai alat belaka, melainkan manusia dipandang sebagai makhluk hidup yang memiliki tujuan sendiri. Demokrasi Permusyawaratan, model dan implementasinya Model dan Implementasi Demokrasi Permusyawaratan
• Menurut Yudi Latief, konsep demokrasi
permusyawaratan itu mendahului model “demokrasi liberatif” yang pertama kali diperkenalkan Josep M. Bessette tahun 1980. • Demokrasi liberatif pertempuran kepentingan pribadi, politik selebritis, dan debat ‘omong kosong’ Model dan Implementasi Demokrasi Permusyawaratan
• Demokrasi permusyawaratan meletakkan
keutamaan diskusi dan musyawarah dengan kekuatan argumentasi berlandaskan daya-daya konsesus (hikmah/kebijaksanaan/wisdom) di atas keputusan berdasarkan voting. Model dan Implementasi Demokrasi Permusyawaratan
• Masyarakat majemuk seperti Indonesia (agama,
bahasa, budaya, etnis) yang juga berdasar multi- partai sulit menemukan kehendak bersama (common will). Maka model demokrasi mayoritas (majoritation democracy) tidaklah tepat sebab akan terjadi semacam hegemoni mayoritas atau minoritas. Oleh karena itu, pilihannya adalah demokrasi konsesus (demokrasi permusyawaratan) Model dan Implementasi Demokrasi Permusyawaratan
• Sementara partisipasi publik diukur dari tingkat
partisipasinya dalam musyawarah. • Dialog yang tulus harus melepaskan segala atribut di setiap individu; dialog yang menekankan substansi dan melampaui kepentingan kelompok. Dialog ini dipandu orientasi etis “hikmah-kebijaksanaan” • Kearifan yang menerima perbedaan pendapat dan memuliakan apa yang disebut “kebajikan keberadaban” (the virtue of civility) Model dan Implementasi Demokrasi Permusyawaratan
• Setelah memahami permusyawaratan sebagai
sebuah demokrasi yang menekankan pada dialog- konsensus, maka sesungguhnya demokrasi tersebut diarahkan untuk mencapai cita-cita politik: kedaulatan rakyat. • Sementara kerakyatan sendiri berarti kesesuaian sifat-sifat dan keadaan negara dengan hakikat ‘rakyat’ , maka segala praktik penyelenggaraan negara harus sesuai dengan hakikat rakyat itu sendiri. Studi kasus: Politik Identitas dalam Pilkada atau Pilpres Studi kasus: Politik Identitas dalam Pilkada atau Pilpres
Dalam UUD 1945, Baik Pilpres maupun Pilkada
dilakukan untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di pemerintahan, baik kepala negara maupun kepala daerah. Dalam pelaksanaannya, Pilkada/Pilpres kurang mencerminkan Demokrasi Permusyawaratan. Pilkada/Pilpres → voting Studi kasus: Politik Identitas dalam Pilkada atau Pilpres
Kecurangan juga lazim terjadi pada
Pilkada/Pilpres. Contoh: pembelian suara dengan cara menyogok/mengancam. Hal ini menyebabkan semakin berkurangnya nilai kebijkasanaan dan musyawarah yang terkandung dalam Demokrasi Permusyawaratan. Terima Kasih