You are on page 1of 10

Sel mast adalah jenis sel darah

Mastosistosis (penyakit sel


mast) adalah suatu yang ditemukan hampir disemua
kelainan yang ditandai organ tubuh. Sel mask
dengan peningkatan
merupakan sebagian dari sistem
jumlah cell mask di dalam
tubuh. kekbalan yang membantu tubuh
dalam melawan infekssi sel mask
menghasilkan dan melepaskan
beberapa jenis zat, diantaranya
adalah histamin.
Penyebab terjadinya mastosistosis belum diketahui.

Faktor pemicu tersebut bisa berupa dingin atau panas, obat-


obatan tertentu setres emosional dan gigitan serangga.
 Mastositosis kulit • Mastositosis sistemik
Tanda klinis mastositosis yang paling
umum (baik penyakit kulit dan Mastositosis sistemik sangat
sistemik) adalah adanya lesi kulit heterogen penyakit dengan
khas urticaria pigmentosa, yang oleh keterlibatan setidaknya
muncul sebagai macula merah atau satu jaringan ekstrasutan
papula merah-coklat yang tetap. lesi
ini menunjukkan tanda darier yang (keterlibatan kulit sering
dipertimbangkan patognomonik terjadi tetapi tidak wajib).
mastositosis dan terdiri dari urtikaria Karena sumsum tulang hampir
pembengkakan yang disebabkan selalu terlibat, biopsi sumsum
oleh goresan lesi kulit. Mastositosis tulang adalah metode pilihan
kulit didefinisikan sebagai akumulasi
sel mast terbatas pada kulit. Secara untuk mengkonfirmasi
klinis, berbagai subtipe dijelaskan: diagnosis mastositosis
urtikaria pigmentosa, CM difus, dan sistemik. Pasien dengan
mastositoma kulit. mastositosis sistemik memiliki
mediator terkait gejala dan /
atau tanda dan gejala yang
disebabkan oleh sel mast.
 Mastositosis kulit • Mastositosis sistemik
Sel mast bisa terakumulasi Bentuk ini biasanya terjadi
sebagai masa pada kulit. pada orang dewasa. Sel mast
terakumulasi pada kulit,
Bentuk ini biasanya terjadi lambung, usus, hati, limpa,
pada anak-anak, biasanya kelenjar getah bening, dan
sebelum usia 6 bulan, dimana sumsum tulang. Bisa terjadi
muncul bintik-bintik atau gangguan fungsi organ,
benjolan-benjolan kecil misalnya pada sumsum tulang
akan terjadi gangguan dalam
berwarna coklat kemerahan pembentukan sel darah
pada kulit. merah, seperti leukimia.
Mastosistosis sitemik bisa
menimbulakn keadaan –
keadaan yang dapat
mengancam nyawa.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil
pemeriksaan :
Biopsi kulit untuk melihat adanya sel-sel mast
Biopsi sumsum tulang ( untuk mengetahui
adanya kelainan darah yang mungkin terjadi )
Pemeriksaan darah atau air kemih
Mastosistosis kutaneus biasanya menghilang dengan
sendirinya. Rasa gatal dapat diatasi dengan pemberian
antihistamin.
Pada anak – anak biasanya tidak memerlukan terapi lainnya.
Namun, mastosistosis sistemik tidak dapat disembuhkan,
tetapi gejala – gejala yang ada dapat diatasi dengan
pemberian :
 Antihistamin untuk melawan zat kimia yang dilepaskan oleh sel mast.
 Sinar ultraviolet ( PUVA ) untuk luka kulit.
 Kemoterapoi dapat diberikan jika mastosistosis bersifat ganas atau
berhubungan dengan kelainan darah.
 Pada mastosistosis sistemik yang berat, dapatt diberikan interperon –
alfa secara rutin untuk mengurangi gangguan pada sumsum tulang.
 Jika banyak sel mast yang terakumulasin pada limpa dapat dilakukan
pengangkatan limpa.
 Contoh obat antihistamin adalah klorpheniramine,
diphenhidramine, loratadine, feksofenadina, dan cetirizine.
Obat antihistamin bisa menimbulkan efek samping seperti
mengantuk, pusing, mual, muntah, gelisah atau rewel (pada
sebagian anak-anak), gangguan berkemih, pandangan kabur,
serta kebingungan.
 Obat antihistamin bisa berinteraksi dengan obat lain yang
sedang digunakan bila mempunyai masalah pembesaran
prostat, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, masalah tyroid,
penyakit hati atau ginjal, glaukoma atau sedang
hamil/menyusui.

You might also like