You are on page 1of 12

PERMASALAHAN GENDER DI

INDONESIA

OLEH : ROSI NOVRIA


2B
PRODI D-III KEBIDANAN BUKITTINGGI
Masalah Gender Dalam Perilaku
Sosial Budaya Di Masayarakat.
1.PENGERTIAN
Heddy Shri Ahimsha Putra (2000) menegasakan bahwa istilah
Gender dapat dibedakan ke dalam beberapa pengertian berikut ini:
Gender sebagai suatu istilah asing dengan makna tertentu, Gender
sebagai suatu fenomena sosial budaya, Gender sebagai suatu kesadaran
sosial, Gender sebagai suatu persoalan sosial budaya, Gender sebagai
sebuah konsep untuk analisis, Gender sebagai sebuah perspektif untuk
memandang kenyataan.

Secara umum, pengertian Gender adalah perbedaan yang tampak


antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku.
Dalam Women Studies Ensiklopedia dijelaskan bahwa Gender adalah
suatu konsep kultural, berupaya membuat perbedaan (distinction) dalam
hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-
laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat.
o Sejak dua dasawarsa terakhir, konsep gender
memasuki bahasan dalam berbagai seminar, diskusi
maupun tulisan di seputar perubahan sosial dan
pembangunan dunia ketiga.
o Istilah gender lazim dipergunakan dikantor Menteri
Negara Pemberdayaan Perempuan sejak beberapa
tahun lalu.
o dalam kamus bahasa Indonesia antara gender
dengan seks belum mempunyai perbedaan
pengertian yang transparan.
o Kata “gender” banyak dipergunakan dengan kata
yang lain, seperti ketidakadilan, kesetaraan dan
sebagainya, keduanya sulit untuk diberi pengertian
secara terpisah.
• Ketidakadilan gender merupakan berbagai tindak
ketidakadilan atau diskriminasi.
• Ketidak adilan gender sering terkait dengan berbagai
faktor.
a. kebutuhan ekonomi
b. budaya
c. Sosial
• masalah gender sudah ada sejak jaman nenek moyang
• merupakan masalah lama yang sulit untuk di
selesaikan tanpa ada kesadaran dari berbagai pihak
yang bersangkutan.
• Budaya yang mengakar di indonesia kalau perempuan
hanya melakukan sesuatu yang berkutik didalam
rumah membuat ini menjadi kebiasaan yang turun
temurun yang sulit di hilangkan.
Bentuk Bentuk Ketidakadilan Gender
Ketidakadilan gender adalah : Berbagai tindak
ketidakadilan atau diskriminasi yang bersumber pada
keyakinan gender.
Ketidakadilan Gender terjadi di:
• Negara
• Masyarakat
• Budaya/keyakinan
• Tempat kerja
• Rumah tangga.
• Keyakinan pribadi
1. Marjinalisasi atau Pemiskinan
Suatu proses penyisihan yang mengakibatkan
kemiskinan bagi perempuan atau laki-laki
Bentuknya macam-macam:
– Terpinggirkannya karier perempuan untuk menjadi
pimpinan, promosi atau pendidikan lanjut krna
dianggap tdk sesuai jadi pimpinan
– Perempuan tidak perlu pendidikan tinggi karena
akhirnya nanti juga ke dapur
– Pada laki-laki, adanya anggapan bahwa mereka
sebagai penyangga ekonomi keluarga, akibatnya
banyak yang drop-out krn harus bekerja.
2. Subordinasi atau penomorduaan
Sikap atau tindakan masyarakat yang
menempatkan perempuan pada posisi yang
lebih rendah dibanding laki-laki
• dibangun atas dasar keyakinan satu jenis
kelamin dianggap lebih penting atau lebih utama
dibanding yang lain
• Bentuknya macam-macam:
– Perempuan sebagai konco wingking
– Perempuan lebih dikalahkan dari laki-laki dalam
pendidikan oleh keluarganya
– Perempuan dianggap tidak cocok untuk berbagai pekerjaan
– Mengurus rumaht angga dianggap sebagai kodrat
perempuan, dll
3. Stereotype atau Pelabelan Negatif
Suatu sikap negatif masyarakat terhadap
perempuan yang membuat posisi perempuan
selalu pada pihak yang dirugikan
• Bentuknya macam-macam:
– Prempuan bersolek dianggap memancing perhatian
lawan jenis, shg jk terjadi pelecehan seksual maka
perempuan yang disalahkan
– Bayi perempuan diberi warna pink (feminim) dan
laki-laki warna biru (maskulin) dll
– Perempuan perayu, mudah selingkuh.
4. Violence atau Kekerasan terhadap perempuan
Segala bentuk kekerasan yang akibatnya
berupa kerusakan atau penderitaan fisik,seksual,
psikologis pada perempuan termasuk ancaman-
ancaman dari perbuatan semacam itu, seprti paksaan
atau perampasan yang semena-menaatas
kemerdekaan, baik yang terjadi di tempat umum atau
di dalam kehidupan pribadi seseorang.
Kekerasan dalam rumahtangga
Meliputi:
1. Kekerasan fisik
2. Kekerasan psikologis
3. Kekerasan ekonomi
4. Kekerasan seksual
UU No 23 tahun 2004 tentang perlindungan
terhadap KDRT.
Korban dan Pelaku KDRT

• Korban: - istri 75 %
- anak-anak 23,1 %
• Pelaku laki-laki :
- suami
- ayah
- anak laki-laki
- paman
- mertua
- Majikan dll.
5. Double Burden atau Beban Ganda
• Pembagian tugas dan tanggung jawab yang
selalu memberatkan perempuan
• Jumlah jam kerja wanita untuk keg reproduksi
dan produksi >> laki-laki

Contoh :
Perlakuan yang tidak adil.Seorang Ibu di India dengan
dua anak kembarnya.Anak laki-laki disusui oleh ibunya
(diberi ASI), sedangkan anak berjenis kelamin
perempuan diberi susu botol.

You might also like