Professional Documents
Culture Documents
PERITONITIS
Peritonitis adalah inflamasi dari peritoneum.
infeksi akibat perforasi
Anatomi
Peritoneum adalah lapisan serosa yang paling besar dan paling komleks yang
terdapat dalam tubuh.
Membran serosa tersebut membentuk suatu kantung tertutup (coelom)
dengan batas-batas
– anterior dan lateral : permukaan bagian dalam dinding abdomen
– posterior : retroperitoneum
– inferior : struktur ekstraperitoneal
di pelvis
– superior : bagian bawah dari
diafragma
Peritoneum dibagi atas
– Perdarahan
– Asites
– Adhesi
– Radang
Klasifikasi
Terbagi menjadi 2 menurut agen dan menurut sumber kuman
Menurut agen :
1. Peritonitis kimia
2. Peritonitis sekunder
Peritonitis ini bisa disebabkan oleh beberapa penyebab utama, diantaranya :
Infeksi luka perineal dan abdominal adalah peradangan karena masuknya kuman-
kuman kedalam luka episiotomi atau abdomen pada waktu persalinan dan nifas,
dengan tanda-tanda infeksi jaringan sekitar.
Infeksi ada 2 :
1. Infeksi terbatas lokasinya
2. Infeksi yang menyebar ketempat (pembuluh darah)
Infeksi abdominal dan perineal harus dibedakan jadi 2 kelompok
2. wound cellulitis
Erithema dan edema meluas mulai dari tempat insisi
Faktor predisposisi
Aseptik
kurang
Nutrisi Hygine
kurang kurang
Diagnonis
Thrombus
sembuh dapat
menjadi
nanah
Gejala klinis… nyeri terdapat pada perut
bagian bawah
timbul pada
hari ke 2-3
dan/atau perut bagian masa nifas
samping dengan atau
tanpa panas
Menggigil
Terjadi 30-40
berulang kali dengan interval
menit, penderita
hanya beberapa jam
hampir tidak
saja dan kadang-
panas
kadang 3 hari
Cenderung berbentuk
Penyakit dapat
pus, yang menjalar ke
berlangsung
mana-mana, terutama
selama 1-3 bulan
ke paru-paru
Penanganan…
– Rawat inap
Penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakit dan mencegah
terjadinya emboli pulmonum (emboli paru).
– Terapi medic
Pemberian antibiotika ampisilin 2 g IV setiap 6 jam , ditambah gentamisin
5 mg/KgBB tiap 24 jam, ditambah metronidazole 500 mg IV tiap 8 jam dan
heparin jika terdapat tanda-tanda atau dugaan adanya emboli pulmonum
(emboli paru).
– Terapi operatif
Pengikatan vena kava inferior dan vena ovarika jika emboli septik terus
berlangsung sampai mencapai paru-paru, meskipun sedang dilakukan
heparinisasi.
Tromboflebitis
Femoralis
Tromboflebitis femoralis mengenai
vena-vena pada tungkai, misalnya
vena femoralis, vena poplitea dan
vena safvena
Nyeri pada betis, yang akan terjadi spontan atau dengan memijit
betis atau dengan meregangkan tendo akhiles (tanda homan).
Penanganan…
– Perawatan
Kaki ditinggikan untuk mengurangi edema, lakukan kompres pada kaki. Setelah
mobilisasi kaki hendaknya tetap dibalut elastik atau memakai kaos kaki panjang
yang elastik selama mungkin.
– Mengingat kondisi ibu yang sangat jelek, sebaiknya jangan menyusui.
– Terapi medik : pemberian antibiotika dan analgetika.