You are on page 1of 77

RADIOLOGI ANAK

Radiologi Konvensional
Pada Anak
Tuberkulosis Paru
• Basil TB masuk melalui inhalasi (pd umumnya)
• Timbul eksudat alveolar akibat radang
– Menimbulkan bercak konsolidasi (ghon)
• Menyebar melalui kelenjar limfe
– Menyebabkan pembesaran kelenjar hilus
• Kombinasi bercak konsolidasi + pembesaran
kelenjar regional disebut kompleks primer
Rankee
• Sering terjadi efusi pleura
• Penegakan diagnosis:
– Pemeriksaan Mantoux uji tuberkulin
– Foto thoraks
• Melihat luas kelainan paru

• Gambaran radiologis:
– Ada daerah konsolidasi atau bercak dengan tanda
limfangitis
• Bukan gambaran patognomonik, karena pembesaran kelenjar hilus
dengan bercak konsolidasi juga dapat disebabkan oleh infeksi paru
lain
– Atelektasis
• Bisa disebabkan oleh pembesaran kelenjar
– Komples primer dapat sembuh dengan fibrosis serta
kalsifikasi
• Penyebaran hematogen
– Melalui sistem limfatik duktus torasikus kemudian
vena subklavia sinistra lalu ke seluruh tubuh
– Gambaran radiologis memperlihatkan bintik-bintik
bulat kecil-kecil yang tersebar merata ke seluruh paru
(milier)

• Penyebaran bronkogen
– Akibat pecahnya kelenjar dalam bronkus atau dari
fokus primer yang menyebar secara bronkogen
– Pada gambaran radiologis ditemukan bercak
konsolidasi
Penyebaran Bronkogen
Tampak bercak konsolidasi yang tersebar pada kedua paru
Pneumonia
• Pneumonia bakterial sering disebabkan oleh:
– Streptococcus pneumonia
– Streptococcus pyogenes
– Staphylococcus
– Kliebsiella
• Secara radiologik, pnemonia terbagi:
– Pneumonia alveolar
– Pneumonia interstisial
• Pneumonia alveolar
– Karena adanya radang bakteri menyebabkan kerusakan
dinding alveoli serta edema dan eksudat alveolar
– Eksudat dapat berupa serous, serosangiunus, atau
seropurulen (tergantung berkembangan penyakit)
– Lumen bronkiolus terisi dengan eksudat, tetapi dinding
bronkus dan jaringan interstisial tidak meradang
– Limfadenopati (kadang-kadang)
– Eksudat alveolar menyebabkan gambaran perselubungan
– Air bronchogram biasanya ditemukan di daerah konsolidasi
(segmental atau nonsegmental)
– Sulit dibedakan dengan efusi pleura atau adanya massa
paru
Pneumonia Alveolar
Tampak bercak di parakardial kanan dan lobus kanan atas
• Pneumonia interstisial
– Umumnya disebabkan oleh virus
– Infeksi virus mulai dari permukaan merusak silia
sel goblet, kelenjar mukous bronkioli, sehingga
dinding bronkiolus menjadi edematus
– Terjadi edema jaringan interstisial peribronkial
– Alveolus terisi dengan cairan edema (kadang-
kadang)
Pneumonia Interstisial
Tampak bercak dan corakan yang bertambah di sekitar hilus kanan dan parakardial kanan
Tampak air-bronchogram
• Gambaran radiologik
– Pada fase akut, dapat dibedakan penyebab infeksi
(bakteri atau virus)
– Pada fase akut, terlihat gambaran bronchial
cuffing
• Penebalan dan edema dinding bronkiolus
– Corak bronkovaskular meningkat, hiperaerasi,
tampak bercak infiltrat
– Dapat terjadi pleural efusi
Vaskular Ring
• Kompresi trakea oleh kelainan vaskular pada
bayi baru lahir
• Klinis:
– Tampak sesak dengan stridor atau disfagia
• Kelainan umum:
– Double arcus aorta
• Penegakan diagnosis:
– Foto AP atau lateral kontras esofagus
• Terlihat indentasi pada esofagus (tergantung jenis lesi)
Penyakit Membran Hialin
• Penyebab tersering distres pernapasan kelahiran
prematur
– Akibat defisiensi surfaktan paru yang menghambat
pengembangan alveolus
• Transudasi ke dalam rongga alveolus dan adanya
batas antara debris dan sel-sel mati (membran
hialin) mengganggu pertukaran gas
– Keadaan ini harus dibedakan dengan aspirasi
mekonium, pneumonia neonatus, dan gagal jantung
kongestif
• Gambaran radiologis:
– Gambaran serbuk kaca (ground glass) atau granular halus
yang khas pada paru
– Bronkogram udara
– Volume paru yang kecil

• Komplikasi:
– Pneumothoraks
– Pneumomediastinum
– Emfisema pulmonal interstisial
• Akibat kebocoran udara pada alveolus yang terlalu mengembang
• Terapi:
– Ventilasi tekanan positif untuk mempertahankan
kepatenan alveolus terminal dan menyimpan
oksigenasi
– Surfaktan yang diberikan melalui tuba endotrakeal
pada bayi yang menggunakan ventilator
Hernia Diafragmatica Kongenital
• Defek kongenital pada diafragma
• Lebih sering pada sisi kiri
• Menyebabkan protrusi usus ke dalam rongga thoraks
• Biasanya menimbulkan distres pernapasan

• Herniasi dapat terjadi di tiga tempat:


– Foramen Bochdalek – diafragma posterior
• Penyebab distres pernapasan pada neonatus
– Foramen Morgagni – diafragma anterior
– Hiatus esophagus
• Gambaran radiologis:
– USG antenatal dapat mendeteksi herniasi
– Sinar-X dada memperlihatkan perubahan
menyerupai kista atau penampakan lingkar usus
multipel yang khas pada thoraks
– Terdapat pergeseran mediastinum menjauhi sisi
defek
– Film abdomen menunjukan tidak adanya atau
berkurangnya lingkar usus
• Terapi
– Perbaikan dengan operasi pada diafragma
– Hipoplasia pulmonal dan hipertensi pulmonal
dapat menyebabkan mortalitas yang signifikan
Stenosis Pilorus
• Ditandai oleh hipertrofi otot polos pada otot
pilorus
• Biasa terjadi antara 3 – 6 minggu setelah lahir

• Terapi:
– Miotomi otot pilorus
• Operasi Ramstedt
• Gejala:
– Muntah (sering proyektil dan tidak terwarnai empedu)
– Dehidrasi
– Alkalosis hipokloremik
– Gagal tumbuh

• Gambaran radiologis:
– USG memperlihatkan kanalis pilorus dengan
penebalan di sekelilingnya
– Kontras larut air menunjukan pengosongan lambung
yang tertunda dengan pemanjangan dan penyempitan
kanalis pilorus
Stenosis Pilorus
Pemeriksaan lambung dengan kontras menunjukan kanalis pilorus yang menyempit dan
memanjang (tandah panah)
Potongan Ultrasonografi melintang pada pilorus dengan penebalan otot (tanda panah)
Intususepsi
• Disebabkan oleh masuknya atau invaginasi satu
segmen usus ke dalam segmen lainnya
– Menyebabka obstruksi
• Paling sering pada daerah ileocaecal
• Infark usus dapat terjadi jika tidak dilakukan terapi

• Gejala:
– Sering pada anak usia 2 tahun
– Penurunan kesadaran
– Nyeri kolik abdomen
– Muntah
– Darah per rektal
• Gambaran radiologis:
– Film polos dapat menunjukan tanda obstruksi
usus halus dan masa pada jaringan lunak yang
disebabkan oleh kepala dari intususepsi
– USG, suatu pemeriksaan noninvasif, dapat
mengidentifikasi suatu massa abdomen
– Diperlukan barium enema untuk diagnosis
definitif
• Gambaran diagnostik:
– Obstruksi tota pada aliran barium
– Defek pengisisan kresentik pada lokasi obstruksi
Barium enema memperlihatkan obstruksi pada kolon midtransversum akibat intususepsi
(tanda panah)
• Terapi
– Reduksi hidrostatik dipandu secara radiologis
menggunakan barium atau udara
– Jika reduksi hidrostatik gagal, diperlukan reduksi
dengan pembedahan
Penyakit Hirschprung
• Terdapat segmen kolon aganglionik disertai
defisiensi atau tidak adanya pleksus mienterikus
– Menghasilkan suatu bagian dan bagian usus besar di
prosimalnya melebar dan bahkan menimbulakan
megakolon
• Kadang agangliosis mengenai seluruh usus besar
• Diagnosis dilakukan dengan biopsi rektal
• Komplikasi yang dapat terjadi:
– Enterokolitis nekrotikans
– Perforasi caecal yang terjadi sekunder
• Akibat distensi dan iskemia
• Gejala:
– Gagal mengeluarkan mekonium dalam 24 jam, disertai tanda
obstruksi usus
• Distensi abdomen
• Muntah
– Konstipasi sejak lahir; gejala dapat terjadi saat bayi atau di
kemudian hari

• Gambaran radiologis:
– Film polos abdomen memperlihatkan kolon yang sangat
melebar terisi sisi faeces
– Pada pemeriksaan barium enema, segmen yang terlihat
biasanya memiliki diameter yang normal (zona transisional)
namun tampak menyempit karena terdapat pelebaran kolon di
atasnya
– Retensi barium hingga 48 jam setelah pemeriksaan merupakan
gambaran yang khas
Penyakit Hirshprung
Barium enema menunjukkan zona transisi pada rektum bagian atas (tanda panah)
Refluks Vesiko-Ureter
• Arus balik urin darikandung kemih ke dalam
ureter
• Refluks cenderung sembuh secara normal,
namun perlu dikenali jika menyebabkan
infeksi
– Dapat menyebabkan jaringan parut ginjal kronis
• Infeksi saluran kemih perlu diperhatikan jika
terjadi refluks
– Mencegah retardasi pertumbuhan ginjal
• Gambaran radiologis
– Jika terjadi refluks hebat, pemindaian isotop,
ultrasonografi, dan sistouretrografi mikronutrisi dapat
memperlihatkan hal berikut:
• Dilatasi saluran kemih bagian atas
• Atrofi ginjal
• Jaringan perut ginjal yang disertai hilangnya jaringan kortikal,
terutama pada kutub bagian atas

• Terapi
– Antibiotik dosis rendah
• Untuk mempertahankan urin yang steril
– Operasi reimplantasi ureter
• Pada kasus yang sulit
Refluks Vesiko Ureter bilateral yang
besar saat anak berkemih
Dislokasi Panggul Kongenital
• Lebih banyak mengenai wanita
• Berbagai faktor dapat berperan dalam etiologi
untuk keadaan ini, termasuk penyebab
genetik dan presentasi bokong

• Pemeriksaan radiologis
– USG; film polos pelvis
• Gambaran radiologis
– Saat lahir, film pada pelvis hanya sedikit membantu karena
kaput femur belum mengalami osifikasi
– USG dapat memperlihatkan bayangan asetabulum yang
dangkal dan menetukan kemiringannya
• Hal ini menggambarkan posisi kaput femur, dan adanya subluksasi
atau dislokasi
– USG juga dapat membantu terapi
• Memastikan agar panggul lebih stabil
– Setelah terjadi osifikasi pada inti kaput femur, film polos
lebih bermanfaat pada tahap berikutnya
– Gambaran yang perlu diperhatikan:
• Perlambatan penampakan nukleus yang mengalim osifikasi
• Asetabulum yang dangkal
• Pergeseran kaput femur ke arah atas dan lateral dari posisi normal
Dislokasi panggul kanan (tanda panah)
Terdapat perlambatan pada penampakan pusat osifikasi pada kaput femur
Penyakit Perthes
• Merupakan osteonekrosis (osteokondritis) pada
epifisis kaput femur
– Biasanya disebabkan oleh defisiensi pasokan darah
• Sering terjadi pada pria
– Puncak insidensi pada usia 4-8 tahun
• Terjadi bilateral pada 10% kasus
• Nyeri panggul dan pincang merupakan gejala
utama
• Riwayat trauma dan operasi reduksi pada
dislokasi kongenital panggul merupakan faktor
penyebab
• Gambaran radiologis:
– Telihat pada kaput femur di film polos:
• Pengurangn ukuran
• Peningkatan densitas
• Fragmentasi dan kondensasi
• Deformitas yang menetap setelah proses penyembuhan
yang disebabkan oleh penebalan leher femur
– MRI dapat mendeteksi nekrosis avaskular dini
dibanding film polos dan dapat berguna untuk
menilai kemajuan terapi
Penyakit Perthes
Pendataran dan peningkatan densitas kaput femur kanan (tanda panah)
Pneumatokel
• Sering ditemukan setelah terjadi pneumonia
oleh bakteri Staphylococcus
• Tampak bayangan radiolusen yang besar
(pneumatokel) karena keluarnya udara dari
jaringan paru
• Kadang menimbulkan empiema
• Sering menjadi baik kembali dengan
pengobatan adekuat, kadangkala perlu
tindakan bedah
Pneumatokel
Tampak bayangan radiolusen yang besar berbatas tegas di kiri lateral tanpa gambaran
bronkovaskuler
Aganesis Paru
• Jarang ditemukan
• Terlihat salah satu hemithoraks menjadi besar,
dan mediastinum bergeser ke sana
• Interkostal menyempit dan bagian
hemithoraks yang terkena menyempit
• Diagnosis diferential:
– Atelaktasis
– Kolaps paru
Aganesis Paru
Bayangan opaks di hemithoraks kanan, tampak herniasi paru kiri ke kanan
Tidak tampak bayangan udara di hemithoraks kanan
Emfisema Lobar Kongenital
• Dimana satu lobus atau seluruh paru menjadi
emfisematus
– Diakibatkan (mungkin) obstruksi parsial bronkus
yang mengakibatkan emfisema
• Berlangsung beberapa hari maupun minggu
• Kadang perlu tindakan bedah
Penyakit Membran Hialin
• Terjadi pada kasus bayi dengan riwayat
diabetes pada pihak ibu atau pada bayi
dengan sectio caesaria
• Klinis:
– Tampak distres sistem pernapasan
• Gambaran radiologis:
– Tampak bercak retikulogranular di seluruh paru
dengan atau tanpa air bronchogram
– Pada keadaan berat ditemukan white lung
Penyakit Membran Hialin
Bercak retikogranuler dengan air bronchogram
Bronkopulmoner Displasia
– Pada kasus Respiratory Distress Syndrome (RDS)
pada bayi biasanya dilakukan pengobatan dengan
O2 tekanan tinggi atau respirasi mekanik
• Sering terjadi hiperoksigenasi jaringan paru dengan
akibat kerusakan alveoli dan arteritis nekrotik
(menimbulkan kerusakan jaringan paru permanen)
– Gambaran radiologis:
• Paru tampak emfisematus dengan daerah lusen dan
daerah dengan densitas tinggi (gambaran ini juga
ditemukan pada sindrom Wilson Mikity)
Bronkiolitis
– Biasanya terjadi pada anak kurang dari 1 tahun,
dengan infeksi yang pada umumnya disebabkan
oleh virus
– Klinis:
• Pilek dan batuk
– Gambaran radiologis
• Terlihat hiperaerasi paru dengan peribronkial
edema/cuffing
Asma Bronkial
– Klinis:
• Penderita wheezing dan batuk
– Kelainan radiologis merupakan gambaran
komplikasi yang terjadi
– Thoraks yang emfisema dengan atau tanpa daerah
konsolidasi
• Mungkin karena infeksi
• Karena atelaktasis subsegmental
– Kadang terjadi pneumomediastinum
Aspirasi Benda Asing
• Sering terjadi pada anak-anak
• Klinis:
– Distres pernapasan
– Wheezing
– Gambaran radiologis bergantung pada lokasi, besar, dan
jenis benda asing
• Biasanya pada bronkus kanan
• Gambaran radiologis:
– Hiperlusensi paru atau pada inspirasi terlihatgambara
normal
– Bila terjadi obstruksi total akan terlihat gambaran
konsolidasi karena atelektasis pada foto Roentgen
Atresia Esofagus
• Klinis:
– Salivasi
– Batuk saat makan
– Disfagia
– Lebih dari 80% kasus dengan fistel dekat karina
• Esofagus proksimal melebar dan sering tampak pada foto
polos
• Pemeriksaan menggunakan kontras berguna untuk
menegakkan diagnosis
– Harus hati-hati!!!
– Jenis kontras yang digunakan:
• Dionosil
• Hytrast atau nonionik kontras media
– Jangan menggunakan kontras lain karena dapat terjadi edema
pulmoner
Stenosis Pilorik Hipertropik
• Dijumpai pada bayi berumur 3 minggu – 3
bulan, dengan gejala muntah dan muntah
proyektil
– Karena adanya hipertropi otot pilorus
• Penegakkan diagnosis dengan melihat gejala
klinis dan pemeriksaan USG berupa tebalnya
otot pilorus
Stenosis Pilorus Hipertrofi
Tampak pilorus yang sempit dan memanjang
Obstruksi Duodenum
• Disebabkan oleh atresia atau stenosis atau
mal rotasi duodenum
• Pada umumnya pada bayi baru lahir dengan
gejala muntah dan muntah bilier
• 30% kasus diserta dengan Down Syndrome
• Pada foto polos terlihat gambaran double
buble dengan tidak tampak udara mengisi
kolon atau usus halus
Atresia Duodenum
Tampak double-buble sign
Tidak tampak udara mengisi usus halus dan kolon
Anus Imperforata
• Secara klinis pada bayi akan ditemukan tidak
adanya mekonium atau juga dapat dilihat
tidak adanya lubang anus
• Pembagian atresia ani:
– Atresia ani letak tinggi (supra levator) dengan
atreksia terletak di atas muskulus puborectalis
– Intermediet
– Atresia ani letak rendah
• Teknik pemeriksaan:
– Dibuat foto dengan posis inverted, yaitu kepala di
bawah elama 3 – 4 menit
• Pada foto terliahta udara yang paling distal di usus
– Dapat juga menggunakan USG dengan menetukan
letak usus paling distal; kemudian diukur jaraknya
dari kulit
Anus Imperforata
Terlihat udara paling distal di dalam usus, diukur jaraknya dari kulit (marker)
Abdomen Akut
Pada Anak
• Pemeriksaan radiologis:
– USG
– Foto lateral dekubitus
• Untuk melihat adanya cairan dan keadaan abdomen secara
umum
– Bila USG tidak ada, diperlukan foto abdomen 3 posisi:
• Foto AP
• Lateraal dekubitus
• Dan ½ duduk
– Bila keadaan tidak memungkinkan bisa dilakukan foto
AP kemudian dengan foto tube lateral (cross table
lateral)
• Keadaan tidak ditemukannya udara
– Terjadi pada kasus dengan muntah hebat atau
penyakit gastroenteritis,
– pada fase akut apendisitis,
– dan pada keadaan sindrom adrenogenital
• Ileus paralitik
– Ditemui pada keadaan sepsis, hipokalemia,
renjatan (shock) neurogenik, dan penyakit
gastroenteritis
– Gambaran radiologis menunjukkan dilatasi usus
terutama usus besar
– Dapat dilihat fluid level yang umumnya letaknya
sejajar
– Dengan teknik USG dapat dengan mudah
ditemukan gambara ileus paralitik ini yaitu dengan
melihat peristaltik usus-ususnya
• Ileus obstruktif
– Pelebaran usus halus lebih dominan dengan gambaran
klaisik herring-bone dan bayang cairan (fluid level)
yang bertingkat (step ladder)
– Tidak ditemukan udara pada daerah distal
penyumbatan
– Kadang diperlukan pemeriksaan dengan kontras,
seperti pada keadaan:
• Invaginasi
• Volvulus kolon sigmoid
• Dan sebagainya
• Bentuk campuran
– Biasanya terjadi pada keadaan ileus obstruktif
yang disetai dengan peritonitis
• Atonia usus halus
– Adanya udara dalam usus halus yang paralitik
• Gambaran atonia ini dapat ditemukan pada kuadran atas kanan dan kiri
– Gambaran atonia usus halus pada kuadran atas kanan umumnya pada
keadaan:
• Kolesistisis
• Pielonefritis kanan
• Atau trauma daerah hati
– Pada kuadran kiri atas:
• Pankreatitis
• Pielonefritis ginjal kiri
• Dan trauma pada limpa
– Pada kuadran kanan bawah:
• Apendisitis
• Divertikulis Meckel
• Enteritis regional
– Kadang pada sebelah kiri bawah pada keadaan:
• Salpingitis
• Sistisis
• Apendisitis
– Gambaran radiologis tidak klasik
– Sering ditemukan gambaran atonia usus halus pada
kuadran kanan bawah atau dijumpai juga fecalith
– Kadang ditemukan gambaran:
• Ileus paralitik
• Udara bebas pada perforasi
• Atau tidak adanya udara – udara usus
– Pemeriksaan barium:
• Tidak terisinya apendiks dengan kontras
• Spasme irregular dinding sekum dan kolon ascendens
• Adanya massa perisekal
– Nilai diagnosisnya diragukan
– Sonografi pada apendisitis akut juga tidak
memberikan gambaran yang khas
– Kadang bisa dilihat apendiks yang edematus atau
tanda tidak langsung berupa pembesaran kelenjar
mesenterium

– Secara umum keterangan klinis dan adanya salah


satu tanda-tanda radiologis yang menyokong
cukup untuk menegakkan diagnosis
• Peritonitis mekonium dengan perforasi
– Tanda radiologis:
• Bercak perkapuran di dalam rongga usus atau
peritoneum, sering juga di daerah skrotum
• Udara bebas di bawah diafragma
• Bezoar dengan perforasi gaster
– Tanda radiologis:
• Bayangan jaringan lunak berbentuk seperti lambung
• Tanda-tanda udara di bawah diafragma
Bezoar
Bezoar susu buatan pada bayi umum 4 hari
Tampak tanda perforasi dan sisa makanan dalam gaster
• Nekrotizing entero colitis (NEC)
– Sering ditemukan pada bayi dengan berat lahir
rendah
– Diduga karena keadaan iskemia kolon yang
mengakibatkan terjadinya nekrosis dan perforasi
– Pada foto polos terlihat pelebaran usus, kadang
ditemukan udara bebas atau udara pada vena
porta dan dinding usus
– Sering terjadi pada kuadran kanan bawah
– Tanda radiologis
• Dilatasi usus dapat menyeluruh atau hanya mengenai
usus halus saja
– Tergantung pada bagian usus yang terkena akbat gangguan
fungsi
• Pneumatis intestinalis
– Bayangan udara intramular pada dinding usus, gaster hingga
rektum
– Lebih sering terjadi di ileum, kolon ascendens, dan sigmoid
– Terlihat sebagai gelombang dan garis paralel pada dinding
usus
• Udara pada vena porta
– Gambaran gelembung radiolusen yang bercabang di daerah
perifer hati
• Pneumoperitoneum
– Adnya udara bebas atau cairan di dalam rongga peritoneum
dan dilatasi usus yang persistent, merupakan isyarat dilakukan
tindakan bedah
Tumor Anak
• Neuroblastoma
– Dapat dijumpai di daerah terdapatnya jaringan
saraf simpatis
– Sering dijumpai pada bayi
• Bisa kongenital dan dapat juga terjadi regresi spontan
– Tumor biasanya berkapsul
– Penyebarannya biasanya melalui kelenjar getah
bening retroperitoneal dan metastasi jauh sering
ditemkan di tulang, hati, mediastinum dan paru
– Pembagian stadium neuroblastoma:
I. Tumor pada organ
II. Tumor sesudah membesar tetapi tidak melewati garis
tengah
III. Letastasis jauh
IV. Stadium 1 – 2, tetapi dengan metastasis
hati/kulit/sumsum tulang, tanpa gambaran metastasis
tulang secara radiologis
– Diagnostik dtegekkna dengan pemeriksaan klini, laboratoris
kadar VMA meningkat, dan radiologis
– Pemeriksaan radiologis
• Pada foto polos terlihat massa dengan kalsifikasi
• IVP pada neuroblastoma yang terletak suprarenal
memperlihatkan gambaran drooping lily yaitu
pendorongan sistem kalises ke bawah
• USG memperlihatkan gambaran massa eko yang
multiple (multiple echo) dan kalsifikasi

• Pada umumnya dengan USG dan pemeriksaan klinis


serta laboratoris, diagnosis sudah dapat ditegakkan
• Tumor Wilm
– Tumor abdomen yang sering dijumpai pada anak
• Jarang pada bayi baru lahir
– Sering dengan manifestasi klinis hemihipertrofi,
atau Beckwith Wiedemans Syndrome
– Sering dengan Horseshoe-kidney dan penyakit
ginjal kistik
– Bisa bilateral dan banyak pada laki-laki
– Pada sonografi :
• Terdapat gambaran multiple-echo padat dan kistik atau kistik saja
• Lebih banyak pada pool atas ginjal
• USG juga penting untuk melihat trombosis pada vena kava inferior
– Pada pemeriksaan IVP akan terlihat gambaran sistem
kalises yang tidak teratur oleh karena pendorongan oleh
massa tumor
• Kadang diperlukan foto lateral untuk melihat pendorongan sistem
kalises
– CT Scan memperlihatkan gambaran massa tumor pada
ginjal dengan daerah-daerah yang hipodens
• Kalsifikasi mungkin ditemukan
• CT Scan dapat digunakan untuk melihat perluasan tumor atau
metastasis, misalnya pada hati dan sebagainya
• Tumor pada saluran cerna
– Sering pada anak-anak adalah Polip
• Tumor pada hati
– Jarang dijumpai
• Hemangioma
• Hemangioendothelioma
• Jenis hepatoblastoma
• Jenis tumor ganas pada hati
• Juga tumor jinak

You might also like