You are on page 1of 36

MINI REFARAT

TRAUMA THORAX
PADA ANAK
2
Pendahuluan

▹ 8% dari seluruh trauma pada anak melibatkan dada. Adanya


trauma pada dada merupakan tanda kemungkinan adanya
trauma organ tubuh yang lain. Kejadian trauma dada pada
anak kebanyakan adalah akibat trauma tumpul.
▹ Kondisi elastis dan lemahnya dinding dada anak
memungkinkan transmisi kekuatan trauma dari tulang-tulang
dada kea rah paru-paru dan mengakibatkan cedera jaringan
paru-paru tersebut. 3
Definisi

▹ Trauma toraks merupakan trauma yang mengenai


dinding toraks dan atau organ intra toraks, baik
karena trauma tumpul maupun oleh karena trauma
tajam.

4
ANATOMI

5
ETIOLOGI
Trauma • Benturan langsung pada dinding dada
Tumpul

• Benda tajam yang masuk ke ruang dada dan


Trauma
tajam
menyebabkan luka tembus ke ruang pleura

Trauma • Dada terperangkap diantara 2 objek-kompresi


Kompresi

6
Masalah pada airway

▹ Obstruksi jalan napas


▹ Trauma pada tracheobronchial

7
Masalah pada breathing

Pneumothoraks

Akumulasi udara dalam rongga


pleura(antara pleura visceral dan parietal

Udara masuk melalui defek pada pleura


visceral (pada Ruptur bulla) atau pleura
parietal (contoh fraktur costa)
8
Tension
pneumothorax

9
Tension pneumothorax

▹ Tension pneumothorax terjadi akibat kebocoran udara “one-way valve”.


▹ Udara didorong masuk ke dalam rongga thorax tanpa ada celah untuk
keluar sehingga memicu paru kolaps.
▹ Mediastinum terdorong ke sisi berlawanan
▹ Terjadi penurunan aliran balik vena dan penekanan pada paru di sisi yang
berlawanan.
▹ Penyebab utamanya adalah ventilasi mekanik dengan tekanan positif
pada pasien dengan trauma pleural visceral.

10
Tension pneumothorax

Tanda dan gejala :


- Nyeri dada
- Distres napas
- Takikardia
- Hipotensi
- Deviasi trakea
- Hilangnya suara napas pada salah satu sisi atau unilateral
- Distensi vena leher
- Sianosis sebagai manifestasi lanjut
11
• Mobilitas struktur mediastinum membuat
anak-anak lebih rentan terhadap tension
pneumothorax, paling umum segera
cedera yang mengancam jiwa

12
Tension pneumothorax

Penatalaksanaan :
• Memerlukan dekompresi segera melalui penusukan jarum
kaliber besar pada ruang interkostal kedua pada garis
midklavikula dai hemithorax yang sakit.
• Tatalaksana definitif meliputi pemasangan chest tube pada
ruang interkostal lima (setinggi papilla mammae), di sisi anterior
dari garis midaksillaris.

13
Masalah pada breathing
▹ Open Pneumothorax

14
Open Pneumothorax

▹ Defek besar dinding thorax yag tetap terbuka dapat memicu open
pneumothorax atau sucking chest wound.
▹ Jika lubang dinding thorax berukuran sekitar 2/3 dari diameter
trakea, udara mengalir melalui defek dinding thorax pada setiap
upaya pernapasan karena udara cenderung mengalir ke lokasi yang
tekanannya lebih rendah.
▹ Ventilasi efektif akan terganggu sehingga memicu terjadinya
hipoksia dan hiperkarbia.

15
Gejala dan tanda
▹ Sulit bernapas
▹ Emfisema subcutis
▹ Nyeri tajam
▹ Red bubbles saat
ekshalasi (sucking chest
wound) 16
Subcutaenus
Emphysema
▹ Udara terakumulasi
pada lemak subkutan
akibat tekanan udara
pada rongga pleura
▹ Sensasi “rice crispies”
atau “bubble wrap” 17
Open Pneumothorax

Penatalaksanaan
- Nilai ABC
- Menutup defek tersebut dengan
occlusive dressing yang steril. Penutup
ini harus cukup besar untuk menutupi
seluruh luka dan kemudian direkatkan
pada tiga sisi untuk memberikan feel “
flutter type valve”.
- Chest tube
18
Masalah pada sirkulasi
▹ Massive Hemothorax

19
Massive Hemothorax

▹ Terjadi akibat akumulasi cepat lebih dari 1500 ml darah atau satu
pertiga atau volume darah pasien dalam rongga thorax.
▹ Perdarahan akan disertai hipoksia.
▹ Vena leher datar akibat adanya hipovolemia tension pneumothorax.
▹ Efek mekanik darah dapat memicu pergeseran mediastinum yang
cukup kuat untuk memicu distensi vena leher.
▹ Hemothorax masif dijumpai bila syok yang terjadi berhubungan dengan
hilangnya suara napas atau perkusi redup pada salah satu sisi
hemithorax.

20
Massive Hemothorax

Penatalaksanaan:
- Dengan restiorasi volume darah dan dekompresi kavitas thorax.
- jalur intravena dengan kaliber besar dan infus kriistaloid tetesan cepat
disertai transfusi darah harus segera diberikan.
- Darah dari chest tuve sebaiknya dikumpulkan dalam satu wadah untuk
autotransfusi.
- Bila dicurigai hemothorax masif maka dilakukan persiapan untuk auto
transfusi.
- Jika dievakuasi 1500 ml darah maka sebaiknya dipersiapkan tindakan
torakotomi dini.
21
Masalah pada Secondary survey

▹ Simple pneumothorax
▹ Flail chest
▹ Pulmonary contusion

22
Simple pneumothorax

23
• Pneumothoraks dihasilkan dari udara yang
memasuki potensial ruang antara pleura
viseral dan parietalis
• Tidak ada “mediastinal shift”

24
Gejala dan tanda
• Nyeri dada
• Sesak napas
• Napas cepat
• BP menurun pada sisi yang sakit

25
Penatalaksanaan
• Management ABC
• Observasi
• Pemasangan chest tube

26
27
Incision and dissection:
• Dengan pisau bedah, buat sayatan 1,5 hingga 2 cm melalui kulit di tempat
insisi yang ditandai
• Dengan instrumen membelah tumpul melengkung (misalnya Kelly clamp),
pisahkan jaringan subkutan sampai lapisan otot interkostal tercapai
• Tetap di atas tulang rusuk untuk menghindari bundel neurovaskular yang
membentang di sepanjang tulang rusuk inferior, memandu instrumen
pengucuran tumpul ke atas, menuju situs penyisipan. Ini akan menciptakan
jalur diagonal untuk tabung dada yang dianggap memberikan segel yang
lebih baik terhadap kebocoran udara

28
• Jika menggunakan tabung dada kaliber yang lebih besar (24-Fr atau
lebih besar), gunakan jari telunjuk Anda untuk menjelajahi saluran yang
dibuat oleh instrumen, ini akan memastikan bahwa saluran akan cukup
besar untuk menampung tabung yang lebih besar.
• Setelah mencapai pleura parietal, dorong penjepit dengan lembut
melalui pleura parietal, Anda harus merasakan "memberi", atau
melepaskan resistansi. Atau, Anda dapat menggunakan jari Anda untuk
maju ke ruang parietal. Seringkali, cairan pleura dapat keluar melalui
saluran
• Setelah mendapat akses ke rongga pleura, gunakan jari telunjuk Anda
untuk memastikan paru tidak melekat pada dinding pleura karena ini
akan menghalangi saluran tabung. Jika memungkinkan, biarkan jari
Anda di saluran sebagai panduan untuk tabung.

29
Chest tube insertion

• Jepit ujung bebas dari tabung


• Arah tabung: Untuk mengalirkan udara (anterior dan
superior menuju apex) dan Untuk mengalirkan cairan
(posterior dan inferior terhadap base). Namun, drainase
yang sukses masih dapat dicapai ketika saluran
pembuangan tidak ditempatkan dalam posisi yang ideal.

30
Flail chest dan kontusio paru

Flail Chest. The presence of a flail chest segment


results in disruption of normal chest wall movement.
A. Flail chest from multiple rib fractures. B. Flail chest from costochondral
separation. C. Plain x-ray showing thoracic trauma associated with
31
multiple rib fractures. A segment of the chest wall does not have
bony continuity with the rest of the thoracic cage.
Flail chest dan kontusio paru

▹ Flail chest terjadi saat sebuah segmen dinding thorax tidak


memiliki kontinuitas sehingga terjadi defek pada thorax cage.
▹ Adanya segmen flail chest menyebabkan gangguan pergerakan
dinding dada yang normal.
▹ Kesulitan utama flail chest diakibatkan oleh trauma pada paru
(kontusio paru).
▹ Keterbatasan dinding dada disertai nyeri dan trauma paru yang
mendasari merupakan penyebab penting hipoksia.

32
• Kontusi pulmonal adalah memar pada paru-
paru, yang disebabkan oleh trauma toraks.
Darah dan cairan lainnya menumpuk di jaringan
paru-paru, mengganggu ventilasi dan berpotensi
menyebabkan hipoksia.
• Kontusio pulmonal dapat terjadi tanpa fraktur
tulang rusuk atau flail chest, terutama pada
pasien muda tanpa tulang rusuk yang benar-
benar keras.
33
• Anak-anak memiliki dinding dada yang
jauh lebih sesuai daripada orang dewasa
dan mungkin menderita kontusio dan
cedera dada internal lainnya tanpa
melukai fraktur tulang rusuk

34
Flail chest dan kontusio paru

Penatalaksanaan:
• Terapi awal meliputi ventilasi adekuat, pemberian oksigen humidifikasi, dan
resusitasi cairan.
• Bila tidak ada hipotensi sistemik, pemberian cairan kristaloid intravena harus diawasi
secara ketat agar tidak terjadi overhidrasi.
• Penatalaksaan definitif yaitu pemberian oksigenasi secukupnya, pemberian cairan
dan analgesia untuk memperbaiki ventilasi.
• Penilaian yang teliti akan kecpatan pernapasan, tekanan oksigen arterial dan
kemampuan pernapasan menjadi indikasi waktu pemasangan intubasi dan ventilasi.

35
THANK YOU!

36

You might also like