You are on page 1of 39

SMF RADIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA


RSUD AL-IHSAN 2014

Mochammad Imam Santoso - 12100113067


Preseptor : Dyana Eka Hadiati, dr., Sp.Rad

TRAUMA THORAX
THORAX
• Bagian tubuh antara leher
dan abdomen
• Dipisahkan dari abdomen
oleh diafragma
• Dindingnya terbentuk dari :
 Tulang: thoracic cage
(tulang iga, columna
vertebralis torakalis, &
sternum), tulang
clavicula, dan scapula
 Jaringan lunak: otot
serta pembuluh darah
Isi rongga thorax:
 Jantung dan pembuluh
darah besarnya
 Paru-paru dengan
bronkusnya
 Trakea
 esofagus
TRAUMA THORAX
 Definisi
Luka/cedera yg mengenai rongga thorax yg dpt
menyebabkan kerusakan pd dinding thorax/isi dr cavum
thorax yg disebabkan oleh benda tajam/benda tumpul &
dpt menyebabkan keadaan gawat thorax akut.

 Klasifikasi
1. Trauma Tembus (tajam)
2. Trauma Tumpul
TRAUMA THORAX TEMBUS (tajam)

 Terjadidiskontinuitas dinding toraks


(laserasi) langsung akibat penyebab trauma
 Terutama akibat tusukan benda tajam
(pisau, kaca, dsb) atau peluru
 Sekitar
10-30% memerlukan operasi
torakotomi
TRAUMA THORAX TUMPUL

 Lebih sering didapatkan( >90% dr smw


kejadian trauma thorax)
 Tdk terjadi diskontinuitas dinding toraks
 Terutama akibat kecelakaan lalu-lintas,
terjatuh/olahraga
 Kelainan tersering akibat trauma tumpul
toraks adlh kontusio paru
 <10% yg memerlukan operasi torakotomi
CEDERA DINDING DADA
A) FRAKTUR IGA

Tertinggalnya gerakan nafas pada daerahyang patah,


nyeri waktunafas dan atau sesak
B) DISLOKASI STERNUM
C) FLAIL CHEST
• Patah tulang rusuk jamak yang segmental pada satu dinding
dada
• Gerakan nafas yang paradoksal. Waktu inspirasi nampak
bagian tersebut masuk ke dalam dan akan keluar waktu
ekspirasi
 Flail Chest

• Fraktur kosta multipel


• Pemisahan costokondral
mungkin tidak terlihat
• Perbercakan opak dapat
terlihat dengan adanya
kontusio paru
CEDERA PARU
1. Pneumothorax
 Akumulasi udara di rongga pleura
Disebabkan oleh robekan pleura dan atau terbukanya
dinding dada. Atau Suatu keadaan dimana udara terkumpul
didalam cavum pleura sehingga memisahkan pleura viscera
dari pleura parietal. Dapat berisi cairan bebas, darah, atau
adhesive fibrous bands
 Pneumotorax menyebabkan paru pada sisi yang terganggu
kollaps → tergesernya isi rongga dada (mediastinal shift) ke
sisi lain.
Klasifikasi
Berdasarkan Anatomi : Gejala
 Pneumothorax lokal  nyeri dada, sesak nafas
progressif sampai sianosis
 Pneumothorax
dengan gejala syok.
generalisata

Tanda:
Berdasarkan Penyebab : a) Suara napas tidak terdengar
 Pneumothorax spontan b) Hiperesonan percussion
 Pneumothorax traumatik c) Pendorongan trakea dan
 Pneumothorax artificial jantung
d) Distensi vena jugularis
(sengaja dibuat)
e) Takikardi
Klasifikasi secara klinis

Pneumothorax

Tension Spontaneous Traumatic


Pneumothorax Pneumothorax Pneumothorax

Primary Secondary
Iatrogenic Accidental
Pneumothorax Pneumothorax
Pneumothorax
 Batas pleura viseral terlihat
 Kehilangan volume pd sisi yg
terkena  hemidiafragma
meninggi
 Pleura viseral memiliki kurva
konveks
 Corakan bronkovaskular
tidak terliat di distal dr
pleura visceral
A. Tension pnemotoraks
 pada saat inspirasi udara masuk ke dalam rongga pleura
tetapi pada saat ekspirasi udara dalam rongga pleura tidak
dapat keluar. Semakin lama tekanan udara didalam rongga
pleura akan meningkat dan melebihi tekanan atmosfir. Udara
yang terkumpul dalam rongga pleura ini dapat menekan paru
sehingga sering menimbulkan gagal nafas.
 akumulasi udara progresif sehingga menyebabkan
- pergeseran mediastinum
- kompresi paru kontralateral
- kompresi vascular
Rontgen dada menunjukkan pneumotoraks sisi kiri besar (panah putih)
yang berada di bawah tekanan sebagai bermanifestasi sebagai
perpindahan dari jantung ke kanan (panah hitam) dan depresi dari
hemidiaphragm kiri (panah kuning).
Tension pneumothorax di kiri (panah biru) yang menggusur jantung dan
struktur mediastinum ke kanan (panah merah);? Kasus ini juga
menunjukkan tanda sulcus mendalam pada sebelah kiri (panah kuning).
B. Spontaneus pnemotoraks
 Timbul sobekan subpleura dan bulla sehingga udara saluran
pernapasan masuk ke dalam rongga pleura melalui suatu
lubang robekan.

C. Traumatic pneumotoraks
 Terdapatnya udara pada ruang diantara dinding dada
(didalam) dan diluar dari paru-paru sehingga dapat
menyebabkan paru-paru mengalami kolaps.
 Iatrogenic : komplikasi dari prosedur medikasi yang bersifat
invasif (contoh ; transcutaneous needle aspiration, endoscopic
transbronchial biopsy.
Pneumothorax harus dapat dibedakan
dengan:
 1. Pneumomediastinum:
dimana udara terlihta sebagai bayangan radiolucent antara
pleura parietal dengan diapragma, atau antara pleura parietal
dengan jantung, berupa bayangan hitam selebar bentuk pita
 II. Emboli paru/infarct paru
Kadang-kadang suatau pneumothorax yang lokal sukar
dibedakan dari suatu infarct paru yang terjadi karena
bendungan salah satu cabang arteri pulmonalis, sehingga
vaskularisasi bagian distal tidak terlihat
Perbandingan pneumothorax dengan
pneumomediastinum

Pneumothorax Pneumomediastinum
 PA view: udara terletak di lateral atau  Udara biasanya sentral/medial dari
di bawah jar. Paru jar. Paru; dgn/atau tanpa adanya
 Lateral view: udara di bagian depan batas yang jelas dengan mediastinal
atau subpulmonar pleura yang membatasi suatu
 Oblique: udara terlihat disebelah thymus yang terangkat (thymic sail
lateral atau subpulmonar sign)
 Perpindahan udara pada  Thymus tampak jelas sebagai batas
perubahan posisi pasien dari atau terdorong ke atas 2/3 dari
terlentang ke tengkurap: udara kasus
selalu berpindah ke posisi yang paling
tinggi  Pleura mediastinum dan thymus
 Pendorongan mediastinum: sering biasanyaterlihat sebagai batas
terjadi  Tidak ada perubahan dari udara
 Emphysema-subcutaneous: tidak  Jarang terjadi
terjadi
 Dapat terjadi, tetapi jarang
Pneumothorax dan pneumomediastinum
dapat terjadi bersama
 Local pneumothorax
Local pneumothorax akan terbentuk bila terjadi perlengketan-
perlengketan pada dinding thorax atau pada apex, atau pada
fissura interlobar. Kadang-kadang bersama cairan, sehingga
terlihat air-fluid level; disebut: localized hydro-pneumothorax

Local pneumothorax yang terletak di apex paru agak sukar


dibedakan dengan cavitas atau apical bulla. Untuk
membedakannya, biasanya dibuat 2 foto; satu dalam ekspirasi
dalam dan yang lain dalam inspirasi dalam. Pada local
pneumothorax, terlihat bahwa pada ekspirasi: bayangan itu akan
menjadi lebih besar
hydropneumothoraks
Sebab terbentuknya hydropneumothorax adalah karena:
1. Sekresi dari pleura masuk ke dalam pneumothorax yang
spontan atau ke dalam pneumothorax yang artifisial
2. Abses yang ruptur
3. Pleural efusi yang ruptur, misalnya karena pungsi
4. Ruptur efusi dengan bronchus
Gambaran radiologi:
Pada foto P-A dengan penderita berdiri tegak, terlihat adanya
bayangan air fluid level dangan sinus phrenicostalis yang terisi,
diatasnya tampak bayangan udara yang hiperlucent dan avaskular
NB: harus pula kita bedakan antara local hydropneumothorax
subphrenic hepatic abcess, dengan cara membuat foto left lateral
decuitus
2. Hemotorax

 Adanya darah dalam rongga pleura


 Berasosiasi dengan pneumothoraks dan cedera
ekstratorakal lain
 Perdarahan dr parenkim paru
 Gambaran klinis : suara nafas hilang/redup, bergantung
kehilangan jumlah darah sampai berbagai derajat
hipovolemik
 Tanda : penumpulan sudut kostofrenikus (vol darah 250 cc), opasifikasi yg menyeluruh pd
hemithoraks terlihat pd foto berbaring

Massive hemothorax x-ray.


 Upright chest X-ray showing three left lateral rib fractures (small arrows) and a medium-sized
hemothorax (large arrow) in a patient who has sustained a four-metre fall.
3. kontusio Paru/ pulmonary contusion
Karakteristik
 Komplikasi tersering dari trauma tumpul toraks
 Merupakan perdarahan di intra-alveolar dan interstitial,biasanya pada lokasi
benturan
 Dapat disertai edema dan mikroatelektasis
 Kelainan ini lebih sering ditemukan pada pasien usia muda,oleh karena dinding
toraks lebih komplians sehingga lebih banyak kekuatan impaksi yang dihantarkan
pada jaringan paru

Gambaran radiologi
 perbercakan cenderung terdapat di bagian perifer dan terletak pada titik dengan
benturan yang maksimal
 Air bronchogram biasanya tidak terdapat oleh karena darah selain mengisi alveoli
juga mengisi bronki
 Biasanya muncul 6 jam setelah trauma dan karena darah cepat diabsorbsi,maka
gambaran tersebut akan menghilang dalam 72 jam.
 Kontusio paru memberikan gambaran air space disease pada regio
superior segmen dari lobus kiri bawah (panah biru). Panah merah
memnunjukan multiple ,fraktur akut rib.
4. Emfisema Subkutis
 Merupakan keadaan terdapatnya udara pada lapisan subkutan.
 Udara ini berasal dari :
• luar tubuh
• Paru menembus visceral pleura dan parietalis
• Dari paru masuk ke mediastinum kemudian ke subkutis tanpa
terdapatnya kerusakan pleura.

Tanda dan gejala


 Terdapat gelembung udara pada jaringan subkutan ; nodul yang
mudah digerakan.
 biasanya disertai dengan adanya pembengkakan leher, nyeri dada,
sulit menelan, wheezing, sulit bernafas.
- Terdapat gambaran
kehitaman/lusen pada bagian
subkutan dada sebelah kanan
 Gambaran AP : Terdapat
gambaran kehitaman/lusen
pada bagian subkutan dada
sebelah kanan (lingkaran
merah)
Gambaran AP : terdapat
pneumomediastinum
(kepala panah), emfisema
subkutis pada bagian leher
kanan (panah hitam)

Gambaran lateral :
terdapat gambaran
emfisema subkutis pada
bagian anterior leher
(panah hitam)
5. Hydropneumothorax
 Local pneumothrax yang mengalami perlengketan pada
dinding thorax atau pada apex dan atau pada fissura interlobar
yang berisi cairan sehingga akan terlihat air fluid level.
 Batasnya tidak berbentuk meniskus,melainkan berupa garis
lurus.

Etiologi :
 Ruptur abses
 Ruptur efusi dengan bronkus
 Sekresi dari pleura masuk kedalam pneumothorax
 Efusi pleura yang ruptur
 Pada foto PA akan terlihat
bayangan air fluid level
 sinus phrenicostalis yangterisi
 Diatasnya tampak bayangan
udara hyperlucent dan
avaskular
 Batas udara dengan cairan
berbentuk garis lurus
CEDERA JANTUNG
1) Cardiac Tamponade
Kontusio miokardium (20%
penderita trauma thorax berat)
Akumulasi cairan di pericardial
space

Gejala: trias Beck yaitu distensi


vena leher, hipotensi dan
menurunnya suara jantung

Imaging: water-bottle shaped


heart, atau pericardial
calcification, atau bukti trauma
dinding dada
2) Ruptur aorta
Jatuh dari ketinggian, kecelakaan alulintas dengan kecepatan >
64 km/jam

Faktor Predisposisi:
Aneurisma (dilatasi pembuluh darah > 50% normal)

Kecurigaan pada ruptur aorta:


nyeri dada atau interskapula, perbedaan tekanan darah brakial
atau isi nadi brakial dan femoral
Foto thorax ruptur aorta:
a) mediastinum melebar (>8cm berbaring)
b) batas aorta kabur (aortic knob hilang)
c) trakea terdorong ke kanan
e) penekanan bronkus utama kiri
f) gambaran pipa lambung(NGT) pada esofagus yang terdorong ke kanan
g) pleural cap diapeks kiri
i) hemotoraks kiri
ALHAMDULILAH
TERIMAKASIH

You might also like