Professional Documents
Culture Documents
KAMIS, 09/11/2017
Kelas A – Kelompok 7
Outline
• Rumus bangun tabir surya berdasarkan PerKaBPOM RI No 18 tahun 2015
• Parsol 18750, Parsol 5000, Parsol SLX, Parsol HS
• Senyawa dengan ikatan konjugasi terbanyak dan kelarutannya
• Pewarna rambut
1. Benzylidene camphor 2. Diethylamino 3. Diethylhexyl
sulfonic acid hydroxybenzoyl hexyl butamido triazone
benzoate
4. 3-Benzylidene 5. Octocrylene
camphor 6. Polysilicone-15
7. Octyl dimethyl PABA 8. PEG-25 PABA 9. Octyl salicylate
27
Tris-biphenyl triazine 21 -
Camphor Benzalkonium
28 5 Parsol 5000
Methosulfate
Bis-ethylhexyloxyphenol
7 12 Larut dalam minyak
methoxyphenyl triazine
PENDAHULUAN
PEWARNA RAMBUT
Sediaan Pewarna Rambut
Pengertian Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan RI Nomor 34 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11983
Tahun 2010 Tentang Kriteria dan Tata Cara
Pengajuan Notifikasi Kosmetika
Memiliki kestabilan
secara fisika dan kimia
Tidak berbahaya
yang baik pada
rambut.
Kompatibel dengan
produk perawatan Stabil dalam larutan
rambut lainnya.
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
Faktor Faktor yang Perlu Diperhatikan
dalam Pewarna Rambut
Produk pewarna
Konsentrasi bahan
rambut adalah
pewarna
campuran
Perawatan setelah
Frekuensi penggunaan
pewarnaan
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
Jenis-jenis Pewarna Rambut
Pewarna Pewarna Pewarna
Rambut Rambut semi Rambut
Temporer Permanen Permanen
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
Pewarna Rambut Temporer
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
Pewarna Rambut Semi Permanen
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
Pewarna Rambut Permanen
Daya lekat jauh lebih lekat dan tetap melekat pada
rambut. Merupakan proses yang paling banyak
digunakan
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
PEWARNA RAMBUT
SEMI PERMANEN
Pewarna semi permanen
• Pewarna semi permanen merupakan langkah awal untuk konsumen dalam
mewarnai rambut.
• Banyak dipakai sebagai produk dalam menutupi uban.
• Tidak memerlukan percampuran dan tidak mengandung amonia,
peroksida.
• Menawarkan keuntungan : efikasi, simpel, dan bersifat reversibel.
• Kekurangannya : dapat dihilangkan dengan pencucian rambut yang
berulang.
• Pewarna semi permanen juga biasa disebut produk level 1
• Warna
yang ditimbulkan umumnya cerah dan tajam, untuk warna
yang sulit didapat seperti kuning atau orange biasanya
menggunakan produk permanen.
• Kelemahan lainnya yaitu keunikannya , tidak dapat diaplikasikan
pada perwarnaan lainnya, sehingga jumlah terbatas yang
dibutuhkan oleh industri jarang menghasilkan skala yang
ekonomis. Akibatnya beberapa senyawa ini cukup mahal
Pewarna ini umumnya digunakan sebagai pewarna disperse, terdiri dari pewarna 40-60%
dan sisanya zat pendispersi.
Menariknya, baik ukuran besar maupun dispersan mencegah penetrasi dan difusi
menyeluruh di seluruh batang rambut.
Golongan Aminoantraquinon
Contoh
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
Pewarna Semipermanen Lainnya
Alasan utama pemilihan pewarna semipermanen adalah ukuran molekul dan sifat
hidrofiliknya dari pada karakter warna yang unik. Contohnya terdapat pada
golongan nitroanilin,dinitroanilin, dan monoazo.
HC Yellow No. 7
Dinitroanilin
Zat Pewarna Untuk Sediaan Pewarna Rambut
Yang Dilarang Di Indonesia
SENYAWA UNTUK
PEWARNA RAMBUT
PERMANEN
Pewarna Rambut Permanen
• Tersedia dalam bentuk cair, krim, gel, bubuk, dan aerosol.
• Pewarna rambut yang paling popular karena memiliki durasi yang lama dan
fleksibel, karena pewarna rambut permanen adalah satu-satunya produk yang
dapat menerangkan warna dasar rambut pengguna.
• Pewarnaan rambut permanen mampu memberikan warna alami, menguatkan warna
yang gelap, dan lebih tahan lama. Sifat-sifat pewarnaan tersebut dihasilkan oleh
adanya proses oksidasi.
• Pewarna rambut permanen tersusun dari komponen :
1. Gugus aminoaromatik yang memiliki substitusi ortho atau para, disebut sebagai
Primary Intermediate. Komponen dalam pewarna rambut yang mudah teroksidasi
2. Gugus aromatik yang memiliki substitusi meta, disebut sebagai Coupler, yaitu
substrat yang terikat dengan intermediate teroksidasi dan menghasilkan
difenilamin yang tidak berwarna.
3. Oksidan (hidrogen peroksida)
Toksisitas
• Meskipun berguna dalam proses oksidasi pewarnaan rambut permanen, beberapa
bahan pada cat rambut permanen ternyata memiliki efek toksik pada penggunanya
yang terpapar. Berdasarkan laporan-laporan kasus keracunan akibat terpapar
bahan cat rambut, didapatkan informasi bahwa PPD merupakan bahan dalam cat
rambut permanen yang paling sering menyebabkan keracunan.
• PPD merupakan salah satu sensitisizer yang potensial namun memiliki sifat
karsinogenik. Kandungan PPD dalam cat rambut berhubungan dengan
peningkatan resiko tumor ganas pada manusia termasuk multiple myeloma dan
kanker hematopoetik (Elyoussoufi dkk., 2012).
• Respon yang cukup jarang terjadi Dermatitis atau respon alergi lain.
• Karena efek samping yang langsung ke kulit, bayak negara yang membuat
peraturan dalam penggunaan pewarna rambut permanen dimana diharuskan
untuk melakukan tes “prophetic patch” sebelum melakukan pewarnaan rambut
untuk menentukan batas konsentrasi bahan dalam formula.
• Pemilihan
alkalizing agent dan jumlah peroksida
menentukan karakteristik produk akhir,
• PEWARNA LEVEL 3 : Amonia (atau alkanolamin) + 30 volume H2O2
pewarna yang paling tahan lama dan menerangkan warna rambut secara
signifikan. Membutuhkan waktu pengaplikasian yang lebih lama, 20-30
menit. Dapat menutupi uban dengan baik.
• PEWARNA LEVEL 2 : Non-amonia (monoetanolamin,
aminometilpropanol) + 10-12 volume H2O2 menghasilkan efek
menerangkan warna rambut sedikit atau tidak sama sekali, namun
menghasilkan efek highlight yang natural/ Membutuhkan waktu
pengaplikasian yang cepat, yaitu sekitar 10 menit. Tidak merubah warna
uban, namun hanya membaurkan uban sehingga mirip dengan warna
dasar rambut dan tidak bisa digunakan untuk rambut dengan uban yang
sangat banyak.
p-phenylenediamine p-aminophenol
m-Phenylenediamine
2-Methylresorcinol
4-Amino-2-hydroxytoluene
m-Aminophenol
Resorcinol
1-Naphthol
MEKANISME KERJA
PEWARNA RAMBUT
Pewarna rambut
Ki-Hyun Kim, Ehsanul Kabir, Shamin Ara Jahan. 2016. The use of personal hair dye and its implications for human health. Journal of Environment
International 89–90 (2016) 222–227
TEMPORER NON-
OKSIDATIF
Pewarna Rambut Temporer
Karakteristik pewarna rambut temporer
Senyawa bersifat asam
Bersifat anionik
• Kelarutan dalam air besar, penetrasi ke dalam rambut minimum warna akan hilang
pada saat pencucian rambut
Simone, A.F., et al. 2015. Types of Hair Dye and Their Mechanisms of Action. Open Access Cosmetics. Vol. 2, pg. 110-126.
Karakteristik (lanjutan)
• Pewarna rambut temporer terdiri dari molekul berwarna yang
dinamakan dye deposition, molekul dye hanya berinteraksi dengan
kutikula rambut
• Memiliki affinitas yang rendah terhadap keratin rambut.
• Zat warna terdistribusi pada permukaan epikutikel rambut.
• Zat pewarna: henna, karbon hitam, pewarna asam, senyawa kelas
azo dan antrakuinon.
Harry’s Cosmeticology
• Bahan pewarna melapisi rambut bagian luar
karena adanya gaya kohesi dengan perantaraan
minyak/lemak, polimer gel larut air dan adhesi
polimer resin.
• Memiliki BM besar sehingga efek pewarnaan
hanya terjadi pada permukaan rambut tanpa
mampu menembus korteks rambut
• Produk pewarna rambut tidak mengandung
oxidizing agent (hydrogen peroxide) dan alkaline
agent (ammonia) sehingga kutikula rambut tidak
mengembang selama proses pewarnaan dan
warna alami rambut tetap bertahan ketika rambut
dicuci menggunakan shampo
Ki-Hyun Kim, Ehsanul Kabir, Shamin Ara Jahan. 2016. The use of personal hair dye and its implications for human
health. Journal of Environment International 89–90 (2016) 222–227
SENYAWA SEMI-
PERMANEN NON-
OKSIDATIF
Pendahuluan
• Formulasi ini mengandung pewarna dasar atau kationik dengan massa molar
rendah, yang memiliki afinitas tinggi untuk keratin rambut dan tahan terhadap 3-
6 kali pencucian
• Proses pewarnaan rambut tidak melibatkan reaksi oksidasi
• Aplikasinya sederhana dan berlangsung dari 10 - 40 menit, diikuti dengan
pembilasan
• Beberapa produk tersedia di pasaran: lotion, shampo, mousses dan emulsi.
• Bentuk sediaan kosmetik harus memiliki viskositas ideal sehingga tidak mengalir
selama aplikasi
• Pewarna dengan massa molar rendah hanya sedikit berpenetrasi di korteks
terutama karena nilai pH tinggi dari produk yang mempromosikan kutikula yang
terbuka
Jenis lainnya:
• Produkrambut semipermanen mempromosikan daya tahan warna
rambut utama (tahan hingga 20 kali mencuci) karena mengandung
campuran molekul semipermanen dengan prekursor zat warna
oksidasi, yang diaplikasikan dengan hidrogen peroksida (H2O2).
• Pilihanlain pencampuran pewarna nitro anilin dengan
pewarna dasar atau asam yang dibutuhkan untuk menghasilkan
warna yang lebih baik dan ketahanan yang lebih besar terhadap
pencucian, mengingat afinitas yang tinggi dari dua keluarga
pewarna. Ruang rambut yang tidak penuh dengan pewarna dasar
akan ditempati oleh nitro anilin promosi warna yang jauh lebih
seragam pada aplikasi pertama.
Molekul yang boleh
digunakan dalam
formulasi kosmetik
untuk pewarnaan
rambut
semipermanen:
Con’td
Nitro Anilin
• Molekul yang terdiri dari turunan aromatik amina atau antrakuinon
netral dan semuanya diklasifikasikan sebagai cincin nuklir mono, di,
atau tri yang sangat polar.
• Pewarna ini tersebar melalui serat rambut dan dipertahankan oleh
ikatan Van de Waals yang lemah.
• Dalam kondisi yang sama, molekul yang lebih besar dengan cincin
tri aromatik dilepaskan lebih lambat dari rambut daripada yang
mononuklir yang lebih kecil
Cont’d
Cont’d
• Pewarna kationik yang ditunjukkan pada tabel tersebut digunakan dalam
pewarnaan sementara dan semipermanen.
• Mereka memungkinkan efek reflektif dan sangat baik untuk efek warna yang
instan.
• Kesamaan antara ukuran molekul kationik memberikan substansifitas pada
rambut secara homogen, memastikan reproduktifitas warna dan ketahanan
terhadap pencucian secara seragam.
• Dengan kata lain, semua pewarna dilepaskan bersamaan selama proses ini
Cont’d
• Kinerja pewarna semipermanen yang baik berhubungan langsung dengan
kelarutan dalam airnya yang besar.
• Secara umum, nitro anilin tidak larut dalam air dan memerlukan turunan glikol
atau glikol, seperti gliserin, untuk dilarutkan dalam formulasi.
• Pelarut khusus, seperti campuran garam kuartener dengan berat molekul tinggi,
seperti Quaternium-80, benzil alkohol, dan glikol digunakan untuk memastikan
tidak hanya kelarutannya dalam formulasi tetapi juga selama penyimpanan
aplikasi dan produk
• Pewarna kationik menunjukkan afinitas yang sangat baik untuk rambut yang
rusak, karena situs positif dari molekul zat warna berikatan dengan situs negatif
pada serat rambut dengan ikatan ionic. Mereka membiarkan ketahanan yang
lebih besar terhadap pencucian bila dibandingkan dengan anilin nitro.
Cont’d
• Pewarna kationik bersifat larut air tetapi tetap harus ditambahkan pelarut
untuk menghomogenisasikan warna dan mencegah rekristalisasi selama
penyimpanan karena molekul yang terrekristalisasi tidak menyediakan
situs pengikatan kationik pada rambut.
• Sistem dapar yang dapat digunakan untuk menjaga pH pada produk jadi.
VEGETABLE DYES
• Metallic dyes merupakan turunan dari garam perak, timah, dan bismut.
• Produk yang mengandung timah asetat harus diberikan setiap hari dan tidak
memerlukan pencucian
• Garam logam akan berikatan dengan oksigen di udara dan juga akan berikatan
dengan sulfur di keratin rambut.
• Reaksi ini mengahsilkan campuran logam oksida dan sulfida yang tidak larut yang
memberikan efek penggelapan warna pada rambut putih atau keabuan.
Con’t
• Reduksi keratin akan menghasilkan warna yang berbeda. Jadi, pada aplikasi
pertama kali dapat memberikan warna kehijauan hingga kekuningan.
• Warna akhir akan terlihat alami karena warna berubah hingga memberikan warna
hitam yang sempurna.
PEWARNA RAMBUT
PERMANEN OKSIDATIF
• Pewarna rambut permanen: memiliki pewarnaan yang bersifat
permanen dan lebih baik, tahan terhadap pencucian dengan
shampo dan faktor lainnya seperti pengeringan dan cahaya
lebih banyak digunakan.
• Pewarnaan dapat bertahan selama 3-4 bulan
• Perbedaan utama antara pewarna semi permanen dan permanen
adalah AGEN ALKALI yang digunakan.
• Agen pengoksidasi mengakibatkan reaksi yang terjadi di korteks
mendorong pembukaan kutikula yang memungkinkan penetrasi molekul
pewarna menghasilkan kompleks warna warni dengan massa molar
yang tinggi sehingga mencegah keluarnya molekul yang terbentuk
• Amonia hidroksida dan etanolamin merupakan agen alkali yang paling
banyak digunakan
• Pewarnaan rambut secara permanen terjadi karena adanya reaksi kompleks
antara prekursor dengan zat pengoksidasinya
• Prekursor dapat dibagi menjadi 2 kategori:
1. Primary intermediate
2. Reaksi modifikasi (Coupler)
• Rekasi yang terlibat dalam pembentukan zat warna permanen reaksi redoks
yang berkaitan dengan
1. Coupling bases
2. Reaksi modifikasi
3. Agen alkali
4. Agen pengoksidasi
1. Coupling Bases
• Benzen tersubtitusi oleh 2 elektron seperti NH2 dan OH pada posisi para atau
orto sehingga menghasilkan warna
• Dua senyawa utama yang digunakan : p-phenylenediamine (Skema 1) dan p-
aminophenol (Skema 2).
2. Reaksi Modifikasi (Couplers)
• Senyawa aromatik di subtitusi oleh NH2 dan OH pada posisi meta
• Dapat memodifikasi saat digunakan sebagai primary intermediaries dan oksidasi
• Beberapa yang banyak digunakan
3. Alkalizing Compounds
Larutan Buffer
• Untuk menjaga stabilitas warna
• ph basa lemah (ex monoetanolamin) ditambahkan untuk mencapai pH 9 Kemudian
ditambahkan larutan dengan pH asam lemah untuk menurunkan pH menjadi 6
Sumber : Harry’s Cosmeticology, 2001
Penstabil Zat Pewarna Rambut
Reduktor
• Menghambat reaksi antara basa dan reaction modifiers dan Mencegah inisiasi
reaksi dalam kemasan sewaktu penyimpanan
• Contoh : Sodium metabisulfit (MBS), Sodium Sulfite, Ammonium thiolactate
Ammonia (28%)
10%
6%
Antifoaming , emolient
Alkalizing agents
Semi
hidroksietilselulosa 1,0 Thickening agent
Permanen Aminoetilpropandiol
Asam oleat
1,5
1,8
pH adjuster
Emulgator