You are on page 1of 16

ESENSI (INTI/HAL YANG POKOK) DARI

MAULID NABI MUHAMMAD SAW. BAGI


UMAT ISLAM

Pemateri:
Dr.Iqbal Habibi Siregar, M.Pd.I
PENGERTIAN MAULID
Kata ‫ َم ْولِ ٌد‬bersumber dari isim Masdar ً‫و َال َدة‬. ِ Tasrifnya
sebagai berikut:
– ‫ الَ تَلِ ْد‬- ‫) َولَ َد – يَلِ ُد – لِ َد ًة – ِوالَ ًدا – ِوالَ َد ًة – اِالَ َد ًة – َوالِ ٌد – َم ْولُ ْو ٌد – لِ ْد‬
.) ‫ َم ْولِ ٌد‬- ‫َم ْولِ ٌد‬
Dengan demikian ‫ َم ْولِ ٌد‬adalah isim makan atau tempat
yang berarti ‫( موضع الوالدة او وقتها‬tempat kelahiran atau
waktu kelahiran).
(Luis Ma’luf/El-Jausi, al-Munjid fi al-Lugah wa al-A’lam, h. 917-918.)
Terminologis Maulid
‫االجتماع الذي يجتمع فيه المسلمون لقراءة شيئ من القران الكريم وطرف من أخبار الرسول‬
‫صلى هللا عليه واله وسلم وفيه تنشد األبيات الشعرية التي مدح بها النبي صلى هللا عليه واله‬
‫وسلم فاذا وصلوا فى سرد قصة السيرة النوية الى مولده صلى هللا عليه واله وسلم وقدومه للدنيا‬
‫قام الناس احتراما لظهور رسول رب العالمين صلى هللا عليه واله وسلم الى الكرة األرضية‬
Maulid adalah perkumpulan manusia dengan rangkaian acara
pembacaan Alquran, sejarah Nabi saw., dan pembacaan sair-sair pujian
kepada Nabi saw. Di saat acara pembacaan sejarah bertemakan
kelahiran Nabi saw., para hadirin berdiri untuk merayakan peristiwa
kedatangan beliau di muka bumi.
(‘Alawi bin Hamid bin Syihabuddin, Intabih Dinuka fi Khatar, h. 87.)
Hukum Merayakan Maulid Nabi Muhammad
saw.
Imam as-Suyuti pernah ditanya terkait maulid Nabi saw.
‫ وبعد فقد وقع السؤال عن عمل المولد النبي فى شهر ربيع‬:‫سئل الحافظ السيوطي عن المولود‬
‫ ما حكمه من حيث الشرع وهل هو محمود او مذموم؟ وهل يثاب فاعله او ال؟‬,‫األول‬
Ditanya al-Hafiz as-Suyuti tentang maulid Nabi: ada pertanyaan tentang
maulid Nabi pada bulan Rabiul Awwal, apa hukumnya, apakah ia
tindakan terpuji atau tercela? Apakah berpahala orang yang
melakukannya atau tidak?
Imama as-Suyuti menulis tulisan yang dimasukkan ke dalam kitab al-
Hawi li al-Fatawi sebagai respon atas pertanyaan tersebut dengan sub
bahasan yang berjudul ‫ىع َم ِل ْال َم ْو ِل ِد‬ ِ ‫ُحس ُْن ْال َم ْق‬
َ ‫ص ِد ِ ف‬
‫‪Jawaban al-Hafiz as-Suyuti:‬‬
‫الجواب عندي أن اصل المولد الذي هو اجتماع الناس وقراءة ما تيسر من‬
‫القران ورواية األخبار الواردة فى مبدأ أمر النبي صلى هللا عليه وسلم وما‬
‫وقع فى مولده من األيات ثم يُمد لهم سماط يأكلونه وينصرفون من غير‬
‫زيادة على ذلك‪ ,‬هو من البدع الحسنة التي يثاب عليها صاحبها لما فيه من‬
‫تعظيم رسول هللا صلى هللا عليه وسلم واظهار الفرح والستبشار بمولده‬
‫الشريف‪.‬‬
Dalam pandangan saya, perayaan maulid adalah suatu
rangkaian acara yang diselenggarakan masyarakat yang
tersusun dari pembacaan Alquran, pembacaan sejarah,
dan tanda-tanda kelahiran Nabi. Setelah selesai acara,
biasanya ada jamuan makan-makan, lalu mereka kembali
ke rumah masing-masing, tidak lebih dari itu. Perayaan
seperti ini termasuk bid’ah hasanah. Oleh sebab itu,
pelakunya akan mendapat pahala karena ia telah
memuliakan derajat Rasulullah saw. Ia juga telah
menampakkan rasa bangga dan gembira dengan
kelahirannya yang mulia.
(Al-Hafiz Jalaluddin Abdurrahman bin Abi Bakar bin Muhammad as-Suyuti, al-Hawi al-Fatawi fi al-
Fiqh, juz 1, h. 189.)
Al-Hafiz Syamsuddin ibn Nasiruddin ad-Dimasyqi
mengatakan dalam kitabnya Maurid as-Sadi fi Maulid al-Hadi:
‫قد صح ان ابا لهب يخفف عنه عذاب النار فى مثل يوم االثنين العتاقه ثويبة سرورا بميالد النبي صلى هللا عليه وسلم ثم‬
:‫انشد‬
‫وتبت يداه فى الجحيم مخلدا‬ ‫اذا كان هذا كافرا جاء ذمه‬
‫يخفف عنه للسرور بأحمدا‬ ‫اتى انه فى يوم االثنين دائما‬
‫بأحمد مسرورا ومات موحدا‬ ‫فما الظن بالعبد الذي طول عمره‬
Telah sah bahwa Abu Lahab diringankan siksa Neraka pada hari Senin karena ia
memerdekakan Suwaibah sebab bahagia dengan kelahiran Nabi saw. Ia membacakan sair:
Jika orang kafir ini (Abu Lahab) yang telah dikecam, celaka kedua tangannya di dalam
Neraka kekal abadi. Diriwayatkan bahwa setiap hari Senin selamanya, azabnya diringakan
karena merasa senang dengan Ahmad. Bagaimana dengan seorang hamba yang sepanjang
umurnya gembira dengan kelahiran Ahmad dan mati dalam keadaan bertauhid?
Komentar Ibn Taimiah dalam kitabnya I’tiqad as-Sirat al-
Mustaqim Mukhalat al-Jahim

‫فتعظيم المولد واتخاذه موسما قد يفعله بعض الناس ويكون له فيه اجر‬
‫عظيم لحسن قصده وتعظيمه لرسول هللا صلى هللا عليه واله وسلم‬
Mengagungkan hari kelahiran Nabi Muhammad saw.
Dan menjadikannya sebagai peryaan terkadang
dilakukan sebagian orang. Maka ia mendapat balasan
pahala yang besar karena kebaikan niatnya dan
pengagungannya kepada Rasululah saw.
Historis Maulid Nabi Muhammad saw.
Al-Hafiz as-Suyuti menyebutkan di dalam kitab al-Hawi li al-Fatawi, juz 1. h.
189.
‫واول من احدث فعل ذلك صاحب أربل الملك المظفر ابو سعيد كوكبري بن زين الدين على ابن بكتكين‬
Orang pertama melakukan maulid adalah Penguasa Arbil di wilayah Irak
bernama Raja Muzhaffar Abu Sa’id al-Kukburi bin Zainuddin Ali bin Buktikin
(549-630 H).
Kala itu, peringatan maulid diselenggarakan secara besar-besaran. Sang
Khalifah yang memimpin Dinasti Fathimiyah hingga seluruh Afrika Utara,
Mesir, dan Suriah ingin membangkitkan moral dan semangat kepahlawanan
umat Islam.
Ibn Kasir mengatakan di dalam Tarikhnya
‫كان يعمل المولد الشريف فى ربيع األول ويحتفل به احتفاال هائال وكان شهما شجاعا بطال عاقال‬
‫عالما عادال رحمه هللا أكرم مثواه‬
Malik al-Muzhaffar melaksanakan maulid yang mulia pada Rabiul Awal
dan ia merayakannya dengan penuh dahsyat. Ia seorang kesatria,
pemberani, pahlawan, alim, adil rahimahullah.
Abu al-Khattab ibn Dihyah menyusun kitab untuknya tentang maulid
Nabi yang diberi nama at-Tanwir fi Maulid al-Basyir an-Nazir. Sang
penulis diberi hadiah sebesar 1000 dinar (1 dinar= 4,25 gram emas).
Sampai wafat beliau merayakannya.
Biaya yang dikeluarkan untuk acara Maulid di masa
Malik al-Muzhaffar
5000 ekor kambing dipanggang
10.000 ekor ayam
30.000 mangkuk sup manisan
Acara dilaksanakan dari Zuhur sampai subuh.
Total biaya yang dikeluarkan mencapai 300.000 dinar.
Istrinya, Rabi'ah Khatun binti Ayyub (saudari sultan Shalahuddin al-
Ayyubi), menuturkan, bahwa baju yang biasa dikenakan al-Muzhaffar
adalah baju yang terbuat dari kain kasar. Andai baju tersebut dibeli,
maka cukup dengan mengeluarkan uang yang bernilai tidak lebih dari 5
dirham.
Esensi Maulid Nabi Muhammad saw.
1. Membangkitkan Rasa cinta kepada Rasulullah saw. Sebagai Uswatun
hasanah.
‫ان يَرْ جُوا هّٰللا َ َو ْاليَ ْو َم ااْل ٰ ِخ َر َو َذ َك َر هّٰللا َ َكثِ ْير ًۗا‬
َ َ
‫ك‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬ِّ ‫ل‬ ٌ ‫ة‬َ ‫ن‬‫س‬ ‫ح‬ ٌ ‫ة‬ ‫و‬‫س‬ْ ُ ‫ا‬ ‫هّٰللا‬
َ َ َ َ ِ ‫ان لَ ُك ْم ِف ْي َرس ُْو ِل‬
َ ‫لَقَ ْد َك‬
Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan
yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak
mengingat Allah. (QS. Al-Ahzab, 33: 21).
Syauqi Bik menyebut di dalam sebuah
gubahannya:
‫وانما األمم األخالق ما بقيت وان همو ذهبت أخالقهم ذهبوا‬
Satu bangsa terkenal ialah lantaran budinya.
Kalau budinya telah habis, nama bangsa itu pun hilanglah.
(Buya Hamka, Lembaga Budi, h. 3). Pantun Buya Hamka:
Tegak rumah karena sendi Diribut runduklah padi
Runtuh sendi rumah binasa Dicupak datuk temenggung
Sendi bangsa ialah budi Hidup kalau tidak berbudi
Runtuh budi runtuhlah bangsaDuduk tegak kemari canggung
2. Memperkokoh perjuangan hidup
a. Nabi dikandung 2 bulan ayahnya (Abdullah) meninggal dunia;
b. Empat tahun usia Rasul dadanya dibedah oleh Malaikat Jibril dan
Mikail;
c. Enam tahun usianya ibunda tercinta meninggal dunia;
d. Delapan tahun usianya kakek (Abdul Muttalib) meninggal dunia;
e. Hidup bersama paman (Abu Talib) penuh dengan kesederhanaan;
f. Tiga belas tahun berencana untuk berniaga ke Syam (walaupun batal);
g. Dua puluh lima tahun berdagang dan akhirnya menikah dengan wanita
mulia Sayyidatuna Khadijah ra.
3. Bulan kelahiran sekaligus bulan kewafatan Manusia Agung
Rasulullah saw.
Safiyyurrahman al-Mubarak Furi menyebut di dalam kitabnya ar-Rahiq
al-Makhtum, h. 401:
Tanggal 28 atau 29 Safar tahun 11 hijriyah Rasululah saw. menghadiri
penguburan jenazah seorang sahabat di Baqi’. Nabi salat bersama
sahabat selama sebelas hari, sedangkan jumlah hari sakit beliau 13 atau
14 hari. 5 hari sebelum wafat demam menyerang seluruh tubunya,
hingga sakitnya pun semakin parah dan beliau pingsan karenanya.
Tepat di hari Senin, 12 Rabiul Awal 11 Hijriyah, umur beliau saat itu
telah mencapai 63 tahun lebih empat hari. Selasa (malam Rabu) di
tengah malam/akhir malam Rasul dikuburkan.
ۙ‫ب ْال ٰعلَ ِم ْي َن‬ ‫هّٰلِل‬
ِّ ‫اَ ْل َح ْم ُد ِ َر‬

Semoga kita menjadi umat Nabi saw. yang mencintainya sepenuh hati.

You might also like