You are on page 1of 45

‫ب َع َلى َن ِب ْي َنا‪‬‬ ‫ار ِّ‬

‫صل ِّ َي َ‬‫‪َ #‬‬


‫ِي ُن ْو ُر ا ْل َم ِد ْي َن ْة‪‬‬ ‫د‬
‫َ ْ‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ل‬‫َ‬ ‫ا‬ ‫د‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫َ‬
‫أْ َ‬
‫ح‬
‫هّٰللا هّٰللا هّٰللا‬
‫َم ْوالَ َنا ‪ #‬الَإِ َل َه‪‬‬ ‫الَإِ َل َه إالّ‬
‫هّٰللا هّٰللا هّٰللا‬
‫َر ُّب َنا‬ ‫إالّ‬
ISLAM DAN
KESEHATAN
 Menurut ajaran Islam, badan yang sehat
adalah rahmat .
 Ia adalah hadiah yang besar.
 Oleh sebab itu selagi sehat harus
dimanfaatkan sebaik baiknya untuk Ibadah,
memperkokoh iman, dan melakukan
kebajikan.
 Sebagaimana firman Allah : Berlomba
lombalah dalam kebaikan
 ‫ وسلم‬ ‫ عليه‬ ‫ قال رسول هللا صلی هللا‬:‫عن ابن عباس رضي هللا عنہ قال‬:

ُ ‫ص َّحةُ َو ْالفَ َرا‬


 ‫غ‬ ِّ ‫ ال‬، ‫اس‬ ٌ ‫ان َم ْغب‬
ِ َّ‫ُون فِي ِه َما َكثِي ٌر ِم َن الن‬ ِ َ‫نِ ْع َمت‬

 ‫بخاری‬
( 55‫ہ لا‬5‫) روا‬

 ”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu


nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no., dari Ibnu
‘Abbas)
ُ َ ‫لرجل‬ َّ
ُ ‫قال ر ُسو ُل الله ﷺ‬
َ ]:‫عن عبدهللا بن عباس‬ 
 ‫وهو ي ِعظه‬ ٍ ِ
َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َّ
 ‫اك ق ْب َل ف ْق ِر َك‬ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َْ ً ْ َ ْ َْ
‫ شبابك قبل هر ِمك و ِصحتك قبل سق ِمك و ِغن‬:‫س‬ ٍ ‫ِاغت ِنم خمسا قبل خم‬
َ ََ َ
َ‫اغ َك َق ْب َل َش ْغل َك َو َح َي َات َك َق ْب َل َم ْوتك‬
ِ ِ ‫و فر‬

 Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallah


‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang,
 Manfaatkanlah 5 sebelum 5
 waktu mudamu sebelum waktu tuamu,
 waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu,
 waktu kayamu sebelum waktu fakirmu,
 Waktu luangmu sebelum waktu sibukmu,
 waktu hidupmu sebelum waktu matimu.
 5‫م‬5‫ وسل‬5‫ه‬5‫ علي‬5‫ىهللا‬5‫ُولُ ِهَّللَا صل‬5‫ َرس‬5‫ َخ َذ‬5‫ َأ‬:‫ال‬
َ 5‫ َق‬-‫ض َي ُهَّللَا َع ْنهُ َما‬
ِ ‫ َر‬- ‫َو َع ِن اِب ِْن ُع َم َر‬
‫ان اِب ُْن ُع َم َر‬ َ ‫ َو َك‬ ) ‫ ٍل‬5‫ ِبي‬5‫يب أَ ْو َعا ِبرُ َس‬ ٌ ‫ َغ ِر‬5‫ا َكأَ َّن َك‬5‫نَي‬5ْ ‫د‬5‫ ( ُك ْن ِفي َ ُّال‬:‫ال‬ َ 5‫ق‬5‫ي َ َف‬5‫كب‬5‫ِب َمْ ِن‬
‫ ِم ْن‬5‫ َاء َو ُخ ْذ‬5‫ َمس‬5‫ ِظ ِر ْاََل‬5‫َاَل َت ْن َت‬5‫ت ف‬ َ ْ 5‫ا َأ‬5‫اح َوإِ َذ‬
َ ْ‫ح‬5‫صب‬ َ ‫ي‬5‫ أَ ْم َس‬5‫ إِ َذا‬:ُ‫ول‬5‫َي ُق‬
َ َّ 5‫ ِظ ِر اَل‬5‫َاَل َت ْن َت‬5‫ْت ف‬
َ 5‫صب‬
‫ َُخ ِار ُّي‬5‫ُه ْاَلب‬5 ‫ أَ ْخ َر َج‬5‫ك‬
.َ ‫ْمو ِت‬5‫ ِ َل‬5‫ا ِت َك‬5‫ َو ِم ْن َح َي‬5‫ ِمك‬5‫ق‬5‫ َ َس‬5‫ ِل‬5‫ َك‬5‫صحَّ ِت‬ ِ

 Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah


Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memegang kedua
pundakku dan bersabda: Hiduplah di dunia ini
seakan-akan engkau orang asing atau orang yang
sedang lewat. Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu
berkata: Jika engkau memasuki waktu sore maka
janganlah menunggu pagi; dan jika engkau
memasuki waktu pagi janganlah menunggu waktu
sore; ambillah kesempatana dari masa sehatmu
untuk masa sakitmu dan dari masa hidupmu untuk
 [‫ك‬55‫ما‬
‫ ل‬5‫ن‬55‫نس ب‬5‫عن أ‬:]555‫هللا‬
َ ‫ل‬5 ‫س‬ ‫ ْف َو لع‬55‫ا‬
ِ َ ،َ‫آل ِخ َرة‬55‫دنيا وا‬55‫ لا‬5‫ي‬55‫افِيَ َة ف‬555‫وا‬ ‫ل َع‬555‫ل َهللا‬5 ‫س‬
ِ َ
‫آلخر ِة‬55‫دنيا وا‬55‫ لا‬5‫ي‬55‫افي َة ف‬555‫ا‬ ‫ ْف َو لع‬55‫ا‬
َ 5‫ذا أ‬555‫آل ِخ َرةَ ِإف‬55‫دنيا وا‬55‫ لا‬5‫ي‬55‫ا ِفيَ َة ف‬555‫وا‬
‫عطيت لع‬ ‫ل َع‬
‫فلحْ َت‬5‫ أ‬555‫ف‬
‫قد‬
  •  ،)١٢٢٩١( ‫ وأحمد‬،)٣٨٤٨( ‫ وابن ماجه‬،)٣٥١٢( ‫أخرجه الترمذي‬
‫ والبخاري‬.
 Dari Anas bin Malik Rasulullah ‫ﷺ‬  bersaba:

 Mohonlah sehat di dunia dan akhirat. Mohonlah sehat


dunia akherat.. manakala engkau diberi kesehatan di
dunia dan di akhirat, maka engkau adalah orang yang
bahagia..
 HR. Imam Bukhori, Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majjah,
dan Imam Ahmad.
AJARAN RASULULLAH TENTANG
SAKIT DAN MENYIKAPINYA
Sabar terhadap sakit yang
dialaminya
 Allah subhânahû wa ta’âlâ berfirman di dalam
Surat Az-Zumar ayat 10:
ٍ ‫ُون أَجْ َرهُ ْم بِ َغي ِْر ِح َسا‬
 ‫ب‬ َ ‫إِنَّ َما يُ َوفَّى الصَّابِر‬
 Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang
bersabar akan dipenuhi pahala mereka tanpa
hitungan.
 Sebuah hadits riwayat Imam Muslim menuturkan
sabda Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam:
َ ‫ فَ َما ِس َواهُ إِاَّل َحطَّ هللاُ ِب ِه‬،‫ض‬
 ،‫سيِّئَاتِ ِه‬ ٍ ‫ر‬
َ ‫م‬
َ ْ
‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ى‬ ً
‫ذ‬ َ ِ ‫َما ِم ْن ُم ْسلِ ٍم ي‬
‫ُصيبُهُ أ‬
ُّ ‫َك َما تَح‬
‫ُط ال َّش َج َرةُ َو َرقَهَا‬
 Artinya: “Tidaklah seorang muslim terkena suatu
penyakit dan lainnya kecuali karenanya Allah
menggugurkan kejelekan-kejelekannya
sebagaimana sebuah pihon menggugurkan
daunnya.” Imam Nawawi memberikan penjelasan
bahwa di dalam hadits tersebut ada pelajaran
bahwa kesalahan-kesalahan akan dilebur dengan
berbagai penyakit di dunia meskipun hanya sedikit
kesusahannya.
 Imam Muslim juga meriwayatkan dari ‘Atho bin Abi Robah yang
mengatakan
  
 :‫ى‬5َّ‫بِ َّي َصل‬55‫تَ ِت لنَّا‬5‫ َأ‬،‫س َّْو َدا ُء‬55‫رْ أَةُ لا‬55‫ا‬
‫ل َه ِذ ِه ْل َم‬55‫ا‬55‫ق‬:َ َ ‫ى‬ ،555‫ت َ لَب‬:55‫َجنَّ ِة؟ ُ ْل ُق‬55‫ ْه ِل ْلا‬5‫ ْم َرأَةً ِمْن َأ‬5‫يك ا‬ َ ‫ أ ُ ِر‬55‫َّاس َ اَلأ‬
:ٍ ‫ب ُْن َعب‬5‫ي ا‬5 ‫ل ل‬5ِ 5‫ا‬55‫َ َق‬
‫ن‬5‫ َوِ ْإ‬،‫َجنَّ ُة‬55‫رْ ِت َولَ ِك ْلا‬5َ‫ ِت َصب‬5‫ن ِش ْئ‬5‫ل ِ ْإ‬55‫ا‬55‫ق‬:َ َ ‫ي‬ ‫ ُع َ ِ ل‬555‫ف‬
،5555‫هللا‬ ‫ف َ ا ْد‬ ، ُ ‫تَ َك َّش‬5‫نِّي َأ‬5‫صْ َر ُع َوِإ‬5‫نِّي ُأ‬5‫تِإ‬55‫ا‬:55‫ق‬
‫ َ َ ْل‬،5‫ َو َسلَّ َم‬5‫علَ ْي ِه‬
555‫هللا‬
َ ُ
‫ا‬5‫ه‬5َ ‫ َعا َ ل‬555‫ف‬
‫ف َد‬ َ َ ‫تَ َك َّش‬5‫ن اَل َأ‬555‫هللا‬
5‫ ُع َ َ ْأ‬555‫ف‬ ‫ف ا ْد‬ َ ُ ‫تَ َك َّش‬5‫ي َأ‬555‫ف‬ ‫ َ َ ْل‬،ُ‫صْ بِر‬5‫تَأ‬55‫ا‬:55‫ق‬
ِّ‫ت َ إِن‬55‫ا‬:55‫ق‬ 5‫ ِت َد َع ْو ُت َ َ ْأ‬5‫ِش ْئ‬
‫افِيَ ِك َ َ ْل‬5‫ع‬55‫ن ُ َي‬555‫هللا‬
 Artinya: “Ibnu Abas berkata kepadaku, ‘Maukah kau kuperlihatkan
seorang perempuan ahli surga?’ Aku menjawab, ‘Ya.’ Ia berkata,
“Perempuan hitam ini telah datang kepada Nabi dan berkata,
‘Sesungguhnya aku mengidap penyakit ayan dan auratku sering
tersingkap karenanya. Maka berdoalah kepada Allah untuk
kesembuhanku.” Nabi bersabda, “Kalau kau mau bersabar bagimu
surga. Dan bila kau mau aku mau mendoakanmu agar Allah
menyembuhkanmu.” Perempuan itu berkata, “Aku mau bersabar saja.”
Ia berkata lagi, “Auratku sering terungkap, maka mohonlah kepada
Allah agar auratku tak terungkap lagi.” Maka Nabi mendoakannya.”
  
 Rasulullah dalam sebuah hadits bersabda:
 ‫ال يتمنين أحدكم الموت لضر نزل به فان كان البد متمنيا فليقل اللهم‬
‫أحينى ما دامت الحياة خيرا لي وتوفني إذا كانت الوفاة خيرا لى‬
 Artinya: “Jangan sampai seorang di antara kalian
berharap kematian karena sebuah kesusahan yang
menimpanya. Bila tidak bisa tidak ia harus berharap
kematian maka berdoalah, “Ya Allah, hidupkan akau
selagi kehidupan lebih baik bagiku dan matikan aku
bila kematian lebih baik bagiku.
Hikmah sakit

 1. Sakit sebagai penebus dosa dan kesalahan


 Jabir bin Abdullah r.a. sesungguhnya ia
mendengar Rasulullah Saw bersabda:
 “Tidaklah sakit seorang mukmin, laki-laki dan
perempuan, dan tidaklah pula dengan seorang
muslim, laki-laki dan perempuan, melainkan Allah
Swt menggugurkan kesalahan-kesalahannya
dengan hal itu, sebagaimana bergugurannya
dedaunan dari pohon.” (HR. Ahmad, 3/346).
 2. Sakit akan mengangkat derajat dan
menambah kebaikan
 Rasulullah Saw bersabda:
 “Tidak ada seorang muslimpun yang tertusuk
duri, atau yang lebih dari itu, melainkan ditulis
untuknya satu derajat dan dihapus darinya
satu kesalahan” (HR. Muslim no. 2572).
 .
 . 3. Sakit merupakan sebab untuk mencapai
kedudukan yang tinggi.
 , Rasulullah Saw bersabda:
 “Sesungguhnya seseorang akan memperoleh
kedudukan di sisi Allah Swt, ia tidaklah
memperolehnya dengan amalan, Allah Swt
senantiasa terus mengujinya dengan sesuatu
yang tidak disukainya, hingga ia memperolehnya”
(HR. al-Hakim dan ia menshahihkannya 1/495).
 4. Sakit merupakan bukti bahwa Allah Swt
menghendaki kebaikan terhadap hamba-Nya.
 1.Hadits Shuhaib bin Sinan r.a, ia berkata, Rasulullah
Saw bersabda:
 “Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin,
sesungguhnya semua perkaranya menjadi kebaikan,
dan hal itu tidak pernah terjadi kecuali bagi seorang
mukmin: jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur,
maka hal itu menjadi kebaikan baginya, dan jika ia
mendapatkan musibah, ia bersabar, maka itu menjadi
kebaikan baginya” (HR. Muslim no. 2999).
 2. Hadits Abu Hurairah r.a. ia berkata,
Rasulullah Saw bersabda:
 “Barangsiapa yang Allah Swt menghendaki
kebaikan dengannya, niscaya Dia menimpakan
musibah kepadanya” (HR. al-Bukhari
No.5645).
 3. Hadits Anas bin Malik r.a. dari Nabi Saw,
beliau bersabda:
 “Sesungguhnya besarnya balasan disertai
besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila
Allah Swt mencintai suatu kaum, Dia mencoba
mereka, barangsiapa yang ridha maka
untuknya keridhaan dan barangsiapa yang
murka maka baginya kemurkaan” (HR. at-
Tirmidzi no. 5645).
5. Sakit membawa kepada
Muhasabah (introspeksi diri)
 Seorang ulama alim dan bijak
berkataberkata: “Musibah yang engkau
terima dengannya terhadap Allah Swt lebih
baik bagimu daripada nikmat yang
membuatmu lupa untuk berdzikir kepada-
Nya.
 6. Sakit menjadi penyebab kembalinya
hamba kepada Rabb-Nya
 Allah Swt berfirman:
 ‫ض َّرآ ِء‬
َ ‫سآ ِء َوال‬ َ ْ‫س ْلنَآ إِلَى أُ َم ٍم ِّمن قَ ْبلِ َك فَأ َ َخ ْذنَا ُهم بِا ْلبَأ‬
َ ‫َولَقَ ْد أَ ْر‬
‫ون‬ َ َ‫لَ َعلَّ ُه ْم يَت‬
َ ‫ض َّر ُع‬
 “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus
(rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum
kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan
(menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan,
supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan
tunduk merendahkan diri“(QS. Al-An’aam: 42)
 Dan Allah Swt berfirman:
َ ‫ت لَ َعلَّهُ ْم يَ ْر ِج ُع‬
 ‫ون‬ ِ ‫سيِّئَا‬
َّ ‫ت َوال‬ َ ‫َوبَلَ ْونَا ُهم بِا ْل َح‬
ِ ‫سنَا‬
 “Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang
baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk,
agar mereka kembali (kepada kebenaran)“(QS.
Al-A’raaf: 168)
 ..(bersambung)
 JADI… SIKAP YANG TEPAT , BAIK , DAN
BAROKAH BAGI ORANG YANG SAKIT
ADALAH SABAR
 ‫ص ِّم َن ااْل َ ْم َوا ِل‬
ٍ ْ
‫ق‬ َ ‫ن‬‫و‬َ ‫ع‬
ِ ‫ُـو‬
ْ ‫ج‬ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬
َ ‫ف‬
ِ ‫ـو‬
ْ ‫خ‬َ ْ
‫ال‬ ‫َولَـنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ْي ٍء ِّم َن‬
ّ ٰ ‫ت ۗ  َوبَ ِّش ِر ال‬
‫صبِ ِري َْن‬ ِ ‫س َوا لثَّ َم ٰر‬
ِ ُ‫ ۙ  َوا اْل َ ْنف‬
 "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan
sampaikanlah kabar gembira kepada orang-
orang yang sabar,"
 (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)
 ‫ص ْيبَةٌ ۙ قَا لُ ۤ ْوا اِنَّا هّٰلِل ِ َواِ نَّ ۤـا اِلَ ْي ِه ٰر ِجع ُْو َن‬ َ َ‫ ۗ  الَّ ِذي َْن اِ َذ ۤا ا‬
ِ ‫صا بَ ْتهُ ْم ُّم‬
 "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna
ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah
dan kepada-Nyalah kami kembali)."
 (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 156)
ORANG YANG SAKIT DISUNNAHKAN
BEROBAT
 Imam Nawawi dalam kitab al-Majmû’ Syrahul Muhadzdzab
(Kairo: Darul Hadits, 2010) menuturkan beberapa hadits
yang disabdakan oleh Rasulullah di antaranya:

 ‫إن هللا تعالى أَ ْن َز َل ال َّدا َء َوال َّد َوا َء َو َج َع َل لِ ُك ِّل َدا ٍء َد َوا ًء فتداووا وال تداووا بالحرام‬
 Artinya: “Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan
obatnya dan menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya.
Maka berobatlah kalian, dan jangan kalian berobat dengan
yang haram.” (HR. Abu Dawud dari Abu Darda
 Hadits riwayat Imam Bukhari dari sahabat Abu
Hurairah: ‫ ًء‬5‫ا‬5‫ ِ َشف‬5‫ه‬5ُ ‫ْن َز َل َ ل‬5‫ َأ‬55‫ ِز ْل َدا ًء اَّلإ‬55‫ ُ ْني‬5‫ن َهَّللا َ ْلم‬5‫ َّإ‬Artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak menurunkan satu
penyakit kecuali diturunkan pula baginya obat.”
 Dari kedua hadits di atas bisa diambil satu kesimpulan
bahwa ketika Allah memberikan satu penyakit
kepada hamba-Nya maka kepadanya pula akan
diberikan obat yang bisa menyembuhkannya.
Tentunya orang yang sakit dituntut untuk berusaha
mendapatkan obat tersebut agar teraih
kesembuhannya.
Bolehkah tidak berobat

 Boleh saja orang yang sakit tak melakukan


usaha berobat bila memang ia berserah diri
dan ridlo terhadap penyakit yang diberikan
Allah kepadanya. Masih menurut Imam
Nawawi:
 ٌ‫ضيلَة‬
ِ َ‫ي تَ َوكُّاًل فَهُ َو ف‬ ِ ‫ك التَّ َد‬
َ ‫او‬ َ ‫َوإِ ْن تَ َر‬
 Artinya: “Bila orang yang sakit tidak berobat
karena tawakal (pasrah kepada Allah) maka
hal itu merupakan suatu keutamaan.”
 Satu hal yang juga mesti dipahami dan
diyakini oleh setiap orang yang sakit, bahwa
ketika ia telah berusaha berobat dan
mendapatkan kesembuhannya maka ia mesti
berkeyakinan bahwa yang menyembuhkan
penyakitnya adalah Allah semata, bukan obat
yang diminumnya.
  
 Usaha berobat yang ia lakukan adalah ikhtiar
seorang hamba untuk mendapatkan anugerah
kesembuhan dari Tuhannya. Obat yang ia minum
hanyalah sarana belaka.
 Sedangkan kesembuhan yang didapatkannya
adalah semata karena kehendak dan anugerah
Allah yang tanpa ikhtiar dan sarana sekalipun Allah
berkuasa untuk melakukannya.
 Rasulullah bersabda:
 ‫ئ ِبإ ِ ْذ ِن هَّللا ِ َع َّز َو َج َّل‬
َ ‫يب َد َوا ُء ال َّدا ِء بَ ِر‬
َ ‫ص‬ِ ُ‫لِ ُك ِّل َدا ٍء َد َوا ٌء فَإ ِ َذا أ‬
 Artinya: “Setiap penyakit memiliki obat. Bila cocok
obat dengan penyakitnya maka akan sembuh
dengan izin Allah Ta’ala.”
 Karena kesembuhan mutlak kehendak dan
anugerah Allah semata maka juga perlu
dipahami bahwa obat yang hanya sebagai
sarana bisa berbentuk apa saja. Obat medis,
obat herbal, ramuan tradisional, air putih
yang didoakan kiai dan lain sebagainya
adalah sarana-sarana yang bisa dijadikan
obat.
  
 Dengan sarana yang mana seseorang yang sakit
akan mendapatkan kesembuhannya hanya Allah
yang tahu sesuai dengan kehendak-Nya. Maka
tidak jarang di masyarakat dijumpai beberapa
orang menderita sakit yang sama namun
sembuh dengan obat yang berbeda jenisnya.
Banyak orang mengalami sakit yang sama
namun sembuh dengan obat berbeda merk
meski kandungannya sama. Tak sedikit orang
berobat hingga kemana-mana dengan banyak
biaya, namun kesembuhan justru ia dapatkan
dari rebusan dedauan yang liar tumbuh di
halaman rumahnya. Wallâhu a’lam.
MENJENGUK YANG SEDANG SAKIT
 Rasulullah 5‫م‬5‫ و سل‬5‫ عليه‬555‫ىهللا‬5‫ صل‬bersabda:
 ُ‫س َغ َم َر ْته‬ َ ِ‫إِ َذا َعا َد ال َّر ُج ُل أَ َخاهُ ْال ُم ْسلِ َم َم َشى فِ ْي ِخ َرافَ ِة ْال َجنَّ ِة َحتَّى يَجْ ل‬
َ َ‫س فَإِ َذا َجل‬
َ ‫ َوإِ ْن َك‬،‫ك َحتَّى يُ ْم ِس َي‬
‫ان َم َسا ًء‬ ٍ َ‫ف َمل‬ َ ‫صلَّى َعلَ ْي ِه َس ْبع ُْو َن أَ ْل‬ َ ‫ فَإِ ْن َك‬،ُ‫الرَّحْ َمة‬
َ ً‫ان ُغ ْد َوة‬
َ ‫صلَّى َعلَ ْي ِه َس ْبع ُْو َن أَ ْل‬.
‫ف َملَ ٍك َحتَّى يُصْ بِ َح‬ َ
 “Apabila seseorang menjenguk saudaranya Чαπƍ muslim
(yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil
memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila
sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan
deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh
ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat
hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari,
maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi
rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu
Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).
 Terakhir, hendaknya orang yang membesuk
mendoakan orang yang sakit:
 ُ ‫س طَهُو ٌر اِ ْن َشآ َء هّللا‬ َ ْ‫الَ بَأ‬
 “Tidak mengapa, semoga sakitmu ini
membersihkanmu dari dosa-dosa, Insya Alloh.”
(HR. al-Bukhari).
 Atau doa:
 ‫ش ْال َع ِظي ِْم أَ ْن يَ ْشفِيَ َك‬
ِ ْ‫أَسْأ َ ُل هَّللا َ ال َع ِظي َم َربَّ ْال َعر‬
 “Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung,
agar menyembuhkan penyakitmu.” (HR. at-
Tirmidzi, dan Abu Daud)
 —
 Diriwayatkan dalam Bukhari dan Muslim dari
Aisyah RA.
  
  
 ‫ت‬ َ ‫ت ال َّشافِي اَل َشافِ َي إاَّل أَ ْن‬
َ ‫ف أَ ْن‬ َ ْ‫ب ْالبَأ‬
ِ ‫س ا ْش‬ ِ ‫اس أَ ْذ ِه‬
ِ َّ‫اللَّهُ َّم َربَّ الن‬
‫ِشفَا ًء اَل يُ َغا ِد ُر َس ْق ًما‬
  
 Artinya, “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah
penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau
adalah penyembuh. Tiada yang dapat
menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan
kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri,”
MENDOAKAN DIRI SENDIRI
KETIKA SAKIT
 hadits riwayat Imam Muslim sebagai berikut
  
 . ‫ عنعثمانب نأبيا لع اصرضيهللا‬، ‫وروينا ف يص حيح مسلم رحمه هللا‬
‫ أنه ش كا إ لىرسولهللا ص لىهللا عليه وسلم وجع ا ي جده ف ي‬،‫عنه‬
‫ض ْع َي دَ ك َع َلىا َّل ِذي‬ َ ‫ ف قا لل ه رسولهللا ص لىهللا عليه وسلم‬، ‫جسده‬
‫ َوقُ ْل َس ب َْع َمرَّ ٍاتأ‬،‫ َوقُ ْل ِب سْ ِم هَّللا ِ َث اَل ًثا‬،‫َت أْ َل ُم ِ ْمن َج َس ِدك‬
‫ج ُد َوأ ُ َحا ِذ ُر‬
ِ َ‫ُوذ ِباَهَّلل ِ َوقُ ْد َر ِت ِه ِمنْ َشرِّ َما أ‬
ُ ‫اَع‬
  
 Artinya, “Diriwayatkan kepada kami dalam Shahih Muslim rahimahullah, dari
Utsman bin Abil ‘Ash RA bahwa ia mengadu kepada Rasulullah SAW perihal
penyakit yang ia rasakan pada tubuhnya. Rasulullah SAW lalu mengatakan
kepadanya, ‘Letakkan tanganmu pada bagian tubuhmu yang dirasa sakit.
Bacalah tiga kali, ‘Bismillāh.’ Lalu bacalah tujuh kali, ‘A‘ūdzu billāhi wa
qudratihī min syarri mā ajidu wa uhādziru,’’
Berapa lama menjenguk orang
sakit?
 SUCUKUPNYA…
 Artinya : Aku berlindung kepada Allah dan
kekuasaaNya , dari kejahatan yang aku
jumpai dan aku takuti
Tugas keperawatan adalah
tugas mulya dan bayak
membawa berkah
‫ان ْال َع ْب ُد فِى َع ْو ِن أَ ِخي ِه‬
َ ‫َوهَّللا ُ فِى َع ْو ِن ْال َع ْب ِد َما َك‬ 
 “Allah senantiasa menolong hamba selama ia
menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699).
 Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
‫اج ِت ِه‬ َ ‫اج ِة أَ ِخي ِه َك‬
َ ‫ان هَّللا ُ فِى َح‬ َ ‫ان فِى َح‬ َ ‫َو َم ْن َك‬ 
 “Siapa yang biasa membantu hajat saudaranya,
maka Allah akan senantiasa menolongnya dalam
hajatnya.” (HR. Bukhari no. 6951 dan Muslim no.
2580).
 Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
‫ َوأَ َحبُّ األَ ْع َما ِل إِلَى هَّللا ِ تَ َعالَى ُسرُو ٌر‬, ‫اس‬ ِ َّ‫اس إِلَى هَّللا ِ تَ َعالَى أَ ْنفَ ُعهُ ْم لِلن‬
ِ َّ‫ أَ َحبُّ الن‬
‫ط ُر ُد َع ْنهُ جُو ًعا‬ ْ َ‫ أَ ْو ت‬, ‫ضي َع ْنهُ َد ْينًا‬ ِ ‫ أَ ْو تَ ْق‬, ً‫ف َع ْنهُ ُكرْ بَة‬ ُ ‫ أَ ْو تَ َك ِش‬, ‫تُ ْد ِخلُهُ َعلَى ُم ْسلِ ٍم‬
‫ف فِي هَ َذا ْال َمس ِْج ِد يَ ْعنِي‬ َ ‫ي ِم ْن أَ ْن أَ ْعتَ ِك‬ َّ َ‫اج ٍة أَ َحبُّ إِل‬
َ ‫خ فِي َح‬ ِ َ‫ َوألَ ْن أَ ْم ِش َي َم َع أ‬,
‫َمس ِْج َد ْال َم ِدينَ ِة َش ْه ًرا‬
 “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling
memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang
paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain
bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain,
membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya.
Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim
untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di
masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.” (HR.
Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 13280, 12: 453.
‫س هَّللا ُ َع ْنهُ ُكرْ بَةً ‪‬‬
‫ب ال ُّد ْنيَا ‪ ،‬نَفَّ َ‬ ‫َم ْن نَفَّ َ‬
‫س َع ْن ُم ْؤ ِم ٍن ُكرْ بَةً ِم ْن ُك َر ِ‬
‫ْس ٍر ‪ ،‬يَس ََّر هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬‫ب يَ ْو ِم ْالقِيَا َم ِة ‪َ ،‬و َم ْن يَ َّس َر َعلَى ُمع ِ‬ ‫ِم ْن ُك َر ِ‬
‫فِي ال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِة ‪َ ،‬و َم ْن َستَ َر ُم ْسلِ ًما ‪َ ،‬ستَ َرهُ هَّللا ُ فِي ال ُّد ْنيَا‬
‫ان ْال َع ْب ُد فِي َع ْو ِن أَ ِخي ِه‬ ‫َواآْل ِخ َر ِة ‪َ ،‬وهَّللا ُ فِي َع ْو ِن ْال َع ْب ِد ‪َ ،‬ما َك َ‬
 “Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari
salah satu kesusahan dunia, maka Allah akan
melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari
kiamat. Dan barangsiapa meringankan penderitan
orang lain, maka Allah akan meringankan
penderitaannya di dunia dan akhirat. Dan
barangsiapa menutupi (cacat) seorang Muslim, maka
Allah akan menutupi (cacatnya) di dunia dan akhirat.
Dan Allah akan selalu memberi pertolongan kepada
seseorang selama orang tersebut suka membantu
sesamaya.

You might also like