You are on page 1of 28

CITY BRANDING

DALAM KEBIJAKAN PERKOTAAN NASIONAL


HAYU PARASATI
URBAN AND RURAL DEVELOPMENT PLANNING SPECIALIST
KEMENTERIAN PPN / BAPPENAS
SEPTEMBER 2017
Arahan PRESIDEN UNTUK PEMBANGUNAN
PERKOTAAN

Model Contoh
Model untuk Pembangunan KOTA
setiap Tipologi MASA DEPAN
Kota


Contoh nasional “KOTA
Arahan presiden dalam
BERKELANJUTAN DAN
Pertemuan Bupati / Walikota : BERDAYA SAING”, yaitu:
 Berdasarkan Sektor Bappenas merumuskan Kriteria
Unggulan: Industri,  Memenuhi 2 dasar utama:
KOTA MASA DEPAN yang ramah Keterkaitan antar desa-kota
Pariwisata, Maritim
terhadap publik dan lingkungan, dan berdasarkan kondisi
 Berdasarkan Potensi
yang akan menjadi pedoman bagi geografis, sosial, ekonomi, dan
Utama Kota:
olahraga, batik
K/L dan Pemda yang akan budaya lokal
 Berdasarkan melakukan pembangunan kota  Memenuhi 3 pilar utama:
unggulan geografis: atau akan melakukan penataan memenuhi Standar Pelayanan
tepi sungai, laut, kota Perkotaan terintegrasi, Hijau
kepulauan dan Berketahanan Iklim dan
Bencana, Smart, Produktif
dengan City Branding

2
SDGs : Sustainable Development Goals 2030
1. End poverty in all it forms everywhere 10. Make CITIES AND HUMAN SETTLEMENTS
2. Achieve food security and improves Inclusive, Safe, Resilient And Sustainable
nutrition, sustainable agriculture 11. Ensure Sustainable Consumption And
3. Ensure healthy lives and promote well Production Patterns
beingfor all at all ages 12. Take urgent action to combat climate
4. Ensure inclusive and equitable quality change and its impacts
education, promote life long learning 13. Conserve And Sustainably Use The Oceans,
5. Achieve gender equality and empower all Seas And Marine Resources For Sustainable
women and girls Development
6. Ensure sustainable management Of Water 14. Protect, restore, promote sustainable use of
And Sanitation For All terrestrial ecosystems, manage forests,
combat desertification, halt and reverse
7. Ensure Access To Affordable, Reliable, land degradation and halt biodiversity
Sustainable, And Modern Energy For All loss
8. Promote Inclusive And Sustainable Economic 15. Promote peaceful and inclusive societies
Growth, Full And Productive Employment , for sustainable development, provide access
Decent Work For All to justice for all and build effective,
9. Build Resilient Infrastructure, Promote accountable and inclusive institutions at
Inclusive And Sustainable Industrialization all levels
And Foster Innovation 16. Strengthen the means of implementation
10. Reduce Inequality Within &Among Countries and revitalize the global partnership for
sustainable development
Sustainable Development Goals (SDGs) 2030
Goal 11: Mewujudkan Kota dan Permukiman Inklusif, Aman, Berketahanan, dan Berkelanjutan

Akses terhadap perumahan, pelayanan dasar,


Target 1 Perumahan perbaikan perumahan kumuh aman, layak,
Implementasi Efektif:
terjangkau
a) Penguatan perencanaan di
Akses ke sistem transportasi (keselamatan, tingkat nasional dan daerah
Target 2 Transportasi angkutan umum) aman, terjangkau, khususnya untuk mendukung keterkaitan
wanita, anak, lansia, difabel. ekonomi, sosial dan
lingkungan antara kota,
Kapasitas untuk partisipasi dan perencanaan pinggiran kota, dan desa.
Target 3 Permukiman
permukiman berkelanjutan dan terintegrasi b) Perencanaan dan
pengelolaan resiko bencana
Perlindungan warisan alam dan warisan terintegrasi, inklusif, efisien
Target 4 Alam, Budaya
budaya sumber daya, mitigasi dan
Pengurangan jumlah kematian dan kerugian adaptasi perubahan iklim,
Target 5 Kebencanaan ekonomi disebabkan bencana, khususnya dan berketahanan terhadap
kelompok miskin dan rentan bencana, secara holistik.
Pengurangan kerugian dampak lingkungan c) Dukungan pembiayaan dan
Target 6 Lingkungan kota akibat polusi udara dan pengelolaan fasilitasi teknis untuk
limbah yang buruk pembangunan gedung
berketahanan dan
Akses universal terhadap ruang publik dan
berkelanjutan dengan materi
ruang terbuka hijau yang aman, inklusif,
Target 7 Ruang Publik lokal.
terjangkau, khususnya untuk wanita, anak,
lansia, difabel.
Sumber: SDG Goal 11 Monitoring Framework, UN Habitat, 2016
NUA : New Urban Agenda
Agenda Perkotaan Baru 2030

EKONOMI PERKOTAAN
YANG BERKELANJUTAN TIDAK MENINGGALKAN SESEORANGPUN
DAN INKLUSIF pengelolaan (LEAVE NO ONE BEHIND) : menanggulangi
dan perencanaan urbanisasi
untuk aglomerasi kemiskinan, hak dan kesempatan yg sama,
perekonomian kota
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN YANGkeberagaman
BERKELANJUTAN sosial: ekonomi dan
penggunaan budaya,
energi integrasi
bersih, pemanfaatan
dalam
sumber daya ruang
dan lahan perkotaan, perlindungan
berkelanjutan, partisipasi masyarakat,
ekosistem
akses bagi semua untuk infrastruktur fisik, sosial
pelayanan dasar, serta perumahan layak

Partisipatif, inklusif,
Pertumbuhan ekonomi yang membangun RUANG Mengadopsi pengelolaan dan
inklusif dan berkelanjutan, PENGURANGAN RESIKO
SOSIAL, RUANG PUBLIK /
memanfaatkan EKONOMI BENCANA, MEMBANGUN
TERBUKA yang hijau dan
LOKAL KETAHANAN KOTA
berkualitas
Pembangunan WILAYAH DAN PERKOTAAN YANG Mendorong PERENCANAAN yang responsif
TERPADU pada setiap tingkatan wanita, anak, lansia, difabel
AGENDA PERKOTAAN BARU / THE NEW URBAN AGENDA (NUA) 2030
PEMBANGUNAN PERKOTAAN MENDUKUNG PERTUMBUHAN EKONOMI PEMB. LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
BERKELANJUTAN U/KOHESI SOSIAL, KOTA DAN PELUANG PENINGKATAN DAN KOTA BERKETAHANAN
INKLUSIF, MENGAKHIRI KEMISKINAN KESEJAHTERAAN SECARA INKLUSIF DAN
RUANG PUBLIK TERBUKA
BERKELANJUTAN Mengembangkan RPTH multifungsi, aman,
PERUMAHAN hijau, ketahanan kota, kesehatan fisik -
Penyediaan perumahan inklusif, efektivitas TRANSPORTASI mental, kualitas udara
ekonomi, perlindungan lingkungan, Perencanaan transportasi terpadu, jalan, KA
sumberdaya efektif, perumahan terpadu; ,pengurangan kendaraan bermotor, PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Bangunan rumah berketahanan; pilihan interaksi kota dengan pinggiran kota
Pengelolaan terpadu, berjangka panjang,
pembiayaan u/ ragam perumahan ketahanan ekosistem
LISTRIK
AIR BERSIH Sistem jaringan listrik, untuk interaksi kota PENGELOLAAN LIMBAH
Menyediakan sistem pengelolaan air bersih dengan pinggiran kota Pengelolaan ramah lingkungan, rantai
dan pemeliharaan berkelanjutan nilai,restorasi dan ketahanan ekosistem
TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Pembangunan jaringan dan teknologi PENGELOLAAN SAMPAH
PEMBUANGAN DAN PENGOLAHAN komunikasi, interaksi kota dengan pinggiran Pengelolaan ramah lingkungan, daur ulang
LIMBAH kota sampah, mengubah sampah ke energI
Menyediakan sistem pembuangan limbah
terdesentralisasi, meningkatkan daur ulang
melalui desain produk. ENERGI BARU DAN TERBARUKAN (EBT) PELAYANAN ENERGI
Menggunakan Energi Baru dan Terbarukan Efisiensi, penggunaan EBT pada bangunan
dan infrastruktur publik, standar bangunan,
RUANG PUBLIK labeling
Menyediakan ruang publik mudah diakses, PERUMAHAN
termasuk jalan, trotoar, jalur sepeda, alun2, mendorong produktivitas ekonomi, PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
kawasan tepi air, taman multifungsi, pengembangan sumber pendapatan, Digitalisasi, energi dan teknologi bersih,
transaksi ekonomi, ekspresi budaya. penciptaan lapangan kerja teknologi transportasi inovatif

PERENCANAAN, PENATAAN RUANG: PERENCANAAN, PENATAAN RUANG: PERENCANAAN, PENATAAN RUANG:


Rancangan ruang kota dengan akses thd perluasan kota yang terencana perluasan kota yang terencana
penyediaan infrastruktur, pelayanan dasar Infrastruktur dan rancangan kota Infrastruktur dan rancangan kota
PERAN PEMERINTAH: memanfaatkan aglomerasi ekonomi memanfaatkan aglomerasi ekonomi
Peran koordinasi pusat, prov, kab/kot, Infrastruktur mendukung keterkaitan kota- Infrastruktur mendukung keterkaitan kota-
lembaga publik dan masyarakat u/ desa desa
penyediaan pelayanan dasar dan sosial PERAN PEMERINTAH: PERAN PEMERINTAH:
memperkuat interaksi dan kontribusi semua Koodinasi perencanaan dan pengelolaan Koodinasi perencanaan dan pengelolaan
kelompok tanpa diskriminasi transportasi, ruang, dan wilayah transportasi, ruang, dan wilayah
pembiayaan transportasi pembiayaan transportasi
TANTANGAN KAWASAN PERKOTAAN:
MEMANFAATKAN URBANISASI, MENUJU KOTA BERKELANJUTAN
KOTA BERKELANJUTAN: kota yang didesain, dibangun, dan dikelola untuk memenuhi
kebutuhan warga kota dari aspek lingkungan, sosial, ekonomi, tanpa mengancam
keberlanjutan sistem lingkungan alami, lingkungan terbangun, serta lingkungan sosial
(European Sustainable Cities Report, 1996).
TUJUAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN / SUSTAINABLE 3 Perubahan paradigma: 3 Instrumen pelaksana:
DEVELOPMENT GOALS (SDGS) (1) peran penting (1) PERATURAN,
2030 Goal 11: menciptakan pemerintah nasional, PENGELOLAAN &
perkotaan dan permukiman daerah, masyarakat, KELEMBAGAAN;
inklusif, aman, berketahanan, stakeholder lain;
berkelanjutan (2)pembangunan
perkotaan dan wilayah (2) PERENCANAAN
AGENDA BARU PERKOTAAN / yang terpadu dan DAN DESAIN;
NEW URBAN AGENDA (NUA) berkelanjutan, kota
2030 : mewujudkan perkotaan sebagai bagian dari
yang memberikan hak setara pembangunan wilayah;
setiap kelompok masyarakat: (3)pendekatan (3) INSTRUMEN
ekonomi perkotaan yang pembangunan fokus PEMBIAYAAN DAN
inklusif dan berkelanjutan; pada manusia dan PENGEMBANGAN
lingkungan yang berketahanan dilaksanakan secara KAPASITAS
dan berkelanjutan terpadu.
PLATFORM
MENUJU PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN
Kota Masa Depan :
Kondisi
KOTA BERKELANJUTAN
Kota
lebih baik dengan 1. KEBIJAKAN, DASAR
intervensi HUKUM:
Prinsip - Prinsip Kota  Kebijakan Perencanaan
progresif
Masa Depan Seluruh dan Pembangunan
dengan mempertimbangkan aspek Perkotaan Nasional
berbagai aspek termasuk SDGs  Kebijakan Perencanaan
dan Urban Agenda
dan Pembangunan
(pengendalian dan Kota dengan
pengelolaan urbanisasi) Perkotaan di Daerah
intervensi
Pemenuhan 2. PENGUATAN TATA KELOLA
SPM PEMERINTAHAN KOTA yang
Berkelanjutan
3. PERENCANAAN DAN
PEMENUHAN STANDAR
Kota
KOTA-KOTA PELAYANAN PERKOTAAN
tanpa
INDONESIA menuju Berkelanjutan dan
intervensi
Pengembangan Investasi
Pelayanan Perkotaan
4. PENGUATAN SISTEM
Saat Ini Future Time PEMBIAYAAN KOTA
5. Monitoring dan Evaluasi
pembangunan perkotaan
melalui INDEKS KOTA
BERKELANJUTAN
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
PERKOTAAN NASIONAL 2015-2045
KOTA MASA DEPAN:
Kota Berkelanjutan dan Berdayasaing

1 2 3
Kota Layak yang aman Kota Hijau yang Kota Cerdas yang
dan nyaman berketahanan iklim dan berdaya saing dan
bencana berbasis teknologi

Strong Neighboorhoods Green Openspace Smart Economy


Walkable Green Waste Smart People
Affordable Green Transportation Smart Governance
Comfortable Green Water Smart Mobility
Cultural Green Energy Smart Environment
Connectivity Green Building Smart Living

4 5
Membangun IDENTITAS Membangun keterkaitan dan manfaat
PERKOTAAN INDONESIA berbasis antarkota dan desa-kota dalam
karakter fisik, keunggulan ekonomi, SISTEM PERKOTAAN NASIONAL
budaya lokal berbasis kewilayahan

6 TATA KELOLA KOTA YANG BERKELANJUTAN


ROAD MAP PEMBANGUNAN PERKOTAAN NASIONAL 2015-2045
JANGKA PANJANG DAN JANGKA MENENGAH

RPJPN 2005-2025 RPJPN 2025-2045 KOTA MASA DEPAN


INDONESIA: KOTA
BERKELANJUTAN

100% indikator
100% indikator KOTA CERDAS
KOTA HIJAU DAN yang Berdaya
BERKETAHANAN Saing dan
Iklim dan Bencana Berbasis
100% indikator standar
terpenuhi di Teknologi
pelayanan perkotaan (SPP)
semua kota terwujud di
terpenuhi sesuai dengan
KOTA LAYAK HUNI, AMAN,
seluruh kota.
NYAMAN
Baseline
2015 2025 2035 2045

Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) dengan standar berkelanjutan, terintegasi, melalui:
1 Indikator Kota Layak Huni, Kota Hijau, Kota cerdas berdaya saing.

3 Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional (SPN), infrastruktur dan konektivitas antarkota, kota-desa, wilayah

2 100% indikator tata kelola kota berkelanjutan terwujud di seluruh kota.


KERANGKA NASIONAL PEMBANGUNAN PERKOTAAN
UNTUK SDGs AND THE NEW URBAN AGENDA/NUA
Sendai Framework for
Paris Agreement on Addis Ababa Action Agenda on
DISASTER RISK
CLIMATE CHANGE FINANCING FOR DEVELOPMENT
REDUCTION 2015-2030

SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS


2030 THE NEW URBAN
AGENDA 2030

KEBIJAKAN DAN STRATEGI RENCANA


RENCANA PEMBANGUNAN INTEGRATED,
PEMBANGUNAN PERKOTAAN
PEMBANGUN JANGKA MENENGAH INCLUSIVE,
NASIONAL
AN JANGKA / RPJMN AND
2015-2045 SUSTAINABLE
PANJANG 2015-2019
NASIONAL / PERUMAHAN URBAN
100%-0%-100%
RPJPN Program Nasional Pengurangan Perumahan
Program in 2015-2019
DEVELOPMENT
Kumuh (2015-2025)
2005-2025
Sistem TRANSPORTASI Nasional (2005-2025) Mass Transportation provision

Strategi Nasional Penyediaan LISTRIK 35000 MW Program


(2016-2025)

Peta Jalan ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Solar Panel development

PENGURANGAN RESIKO BENCANA dan Rencana Aksi Daerah API,


Rencana Aski Nasional ADAPTASI DLL
PERUBAHAN IKLIM, DLL
Sasaran RPJMN 2015 -2019 Pembangunan Perkotaan

No Pembangunan Sasaran 2019


1 Pembangunan Kawasan Metropolitan baru di 5 Kawasan Perkotaan
luar Pulau Jawa – Bali Metropolitan
2 Peningkatan peran dan fungsi sekaligus 7 Kawasan Perkotaan
perbaikan manajemen pembangunan di Metropolitan yang sudah
Kawasan Perkotaan Metropolitan yang sudah ada
ada
3 Optimalisasi kota otonom berukuran sedang
di Luar Jawa sebagai PKN/PKW dan 20 Kota Otonom Sedang
penyangga urbanisasi di Luar Jawa
4 Pembangunan 10 Kota Baru Publik 10 Kota Baru Publik
5 Meningkatnya keterkaitan desa-kota untuk
memperkuat pusat-pusat pertumbuhan 39 pusat pertumbuhan
sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) atau diperkuat perannya
Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Kawasan Metropolitan Dan Kota Besar
Optimalisasi Peran Sedikitnya 20 Kota Sedang
Di Luar Jawa
e

nt
100
100

59.46
43.87

100
100

37.51
56.09

Economic

0
20
40
60
80
48.56
Cities, Urban-Rural Interlinkages

50.60

Gunung Sitoli 35.28


35.68
Pagar Alam 38.02
38.06
Lubuk Linggau 38.64
39.16
Tanjung Balai 41.02
100

41.98
Palangka Raya 41.99
42.15
Pematang Siantar 42.8
42.87
Sukabumi 43.29
50
100

Social 0

44.18
Bau-Bau 44.22
44.36 Tangerang Selatan
Kupang 44.39
45.26
Tarakan 45.39 Nasional
45.67
KOTA-KOTA SEDANG
Banjar 45.81 Palembang
46.03
100 Urban Service Standard

Payakumbuh 46.22
46.5 Jakarta Barat
Bengkulu 46.55
46.86
Binjai 46.92 Bekasi
47.19
METROPOLITAN

Temate 47.49
47.5
Depok
Mojokerto 47.62
47.69 Jakarta Selatan
Pekalongan 47.71
47.96
Pare Pare 47.96 Jakarta Timur
48.7
Nasional 49.35
49.57
Tangerang
Batu 49.66
49.83 Jakarta Pusat
Cilegon 49.87
49.97
Kendari 50.51 Jakarta Utara
44.5 49.3552.6653.1353.8654.7155.1255.4356.3756.4857.11

50.75
Pasuruan 51.04
51.22 Medan
Dumai 51.28
51.48 Makassar
Bontang 52.58
52.66
Palu 53.28 Surabaya
53.95
Kediri 54.02
54.59 Semarang
Mataram 56.27
57.47
Yogyakarta 69.6
Bandung
59.6260.9261.9162.2765.48
INDEKS KOTA BERKELANJUTAN / IKB
SASARAN DAN INDIKATOR OUTCOME
PEMBANGUNAN KOTA BARU BERKELANJUTAN
DALAM KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN NASIONAL

Membangun kota layak


huni, aman dan nyaman
bagi semua warga kota

• Berkontribusi menurunkan
jumlah penduduk miskin dan
rentan diperkotaan

• Terpenuhinya standar
pelayanan perkotaan (SPP-
draft PP ttg Perkotaan,
Permendagri)

• Terpenuhinya kebutuhan
perumahan layak dan
terjangkau

• Meningkatnya tingkat
SASARAN DAN INDIKATOR OUTCOME
PEMBANGUNAN KOTA BARU BERKELANJUTAN
DALAM KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN NASIONAL

Membangun kota hijau yang


tangguh bencana dan
berketahanan iklim

• Terkendalinya pemanfaatan sumberdaya


dan pengendalian pencemaran

• Terselenggaranya pola produksi dan


konsumsi yang berkelanjutan

• Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat


dan kota tangguh bencana

• Terwujudnya ketahananan kota terhadap


perubahan iklim
SASARAN DAN INDIKATOR OUTCOME
PEMBANGUNAN KOTA BARU BERKELANJUTAN
DALAM KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN NASIONAL

Membangun kota yang produktif dan


berdayasaing yang memberikan peluang
dan kesejahteraan secara inklusif dan
berkelanjutan
• Meningkatnya produktivitas ekonomi
perkotaan

• Terselenggaranya iklim investasi yang


kondusif

• Terwujudnya kawasan perkotaan yang


memiliki dayasaing global dan regional

• Terwujudnya kota cerdas untuk


mendukung pertumbuhan ekonomi kota,
pelayanan publik perkotaan dan kota
ramah lingkungan http://www.jawapos.com
SASARAN DAN INDIKATOR OUTCOME
PEMBANGUNAN KOTA BARU BERKELANJUTAN
DALAM KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN NASIONAL

Membangun kota yang memiliki identitas


lokal berbasis keragaman karakterfisik,
keunggulan ekonomi dan budaya

• Terbangunnya desain kota yang


memiliki identitas lokal dan
keberagaman budaya

• Berkembangnya sosial budaya dan


kearifan lokal sebagai bagian dari
kehidupan dan pemecahan
permasalahan

• Terpeliharanya warisan budaya kota


SASARAN DAN INDIKATOR OUTCOME
PEMBANGUNAN KOTA BARU BERKELANJUTAN
DALAM KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN NASIONAL

Mewujudkan keterkaitan antara


pembangunan dan perencanaan kota
dan wilayah secara terpadu dan merata
sesuai peran dan fungsinya

• Terwujudnya pengendalian dan


pemanfaatan ruang dan lahan

• Terwujudnya pusat-pusat
pertumbuhan dan investasi diluar
pulauJawa

• Terwujudnya pusat-pusat
pertumbuhan untuk membangun
keterkaitan desa-kota
SASARAN DAN INDIKATOR OUTCOME
PEMBANGUNAN KOTA BARU BERKELANJUTAN
DALAM KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN NASIONAL

Mewujudkan pelaksanaan tata kelola perkotaan


yang transparan, akuntabel, partisipatif dan
profesional, serta cepat dan tanggap terhadap
kebutuhan masyarakat
Terwujudnya pembinaan, pelatihan dan penilaian kinerja dalam
perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan kota berkelanjutan yang
efisien, efektif, dan profesional
Berkembangnya data dan informasi, perencanaan perkotaan,
pembangunan, dan pengelolaan pelayanan publik berbasis teknologi

Terwujudnya kerjasama antarkota, antarkota-kabupaten dan antar daerah


antarnegara dalam upaya pembangunan perkotaan yang terintegrasi dan
berkelanjutan
Berkembangnya partisipasi masyarakat, kepedulian, kreativitas dan
inovasi mengembangkan lingkungan permukiman berkelanjutan

Meningkatnya kapasitas pimpinan/calon pimpinan kota dalam


pembangunan kota yang berkelanjutan
City Branding…

"…….adalah semua aktivitas yang dilakukan


dengan tujuan menjadikan kota tidak hanya
sebagai lokasi, namun menjadikan kota
sebagai sebuah tujuan, mengubah kota
menjadi sebuah tempat dimana manusia ingin
bertempat tinggal, bekerja, dan berkunjung”
CITY BRANDING adalah PROSES
menuju KOTA MASA DEPAN
• Dilakukan secara inklusif dan
• Branding yang tepat meliputi
representatif
banyak aspek dan banyak • Menjangkau ke MASA DEPAN
pemangku kepentingan, KOTA yang cukup jauh
melalui visi bersama, • Membangun VISI yang dimaknai
mengangkat KEKHASAN bersama, cita-cita masa depan
LOKAL yang menarik yang didambakan, bagaimana
perhatian nasional, regional dan siapa yang akan
dan global, dan diisi dengan
mencapainya.
• Dalam merumuskan VISI,
berbagai kekhasan dan
bayangkan BRAND seperti apa
kelebihan lokal yang
yang mungkin diwujudkan dan
bermutu.
disepakati bersama
CITY BRANDING dalam Kebijakan
dan Perencanaan Perkotaan
RPJPD, RPJMD
menuju Kota Masa Depan
City Branding

PERENCANAAN KOTA
STANDAR PELAYANAN PERKOTAAN sesuai tipologi kota,
terpadu, menuju Kota Berkelanjutan

Sektor Pendidikan, Kesehatan,


Perhubungan, Sosial,
Kota Hijau danPOLRI, dll
Berketahanan thd
Kota Layak Huni,Sektor KLH, Pertanian, Kelautan, Kota Pintar,
Bencana dan
Aman, Nyaman Industri, BNPB, Perhubungan, dllProduktif, Berdaya
Dampak Perubahan
Saing
Iklim
Sektor Industri, KUKM, Pertanian,
Kelautan, Pariwisata, Kominfo, dll
KESIMPULAN (1/2):
Arah City Branding di Indonesia
• City Branding diharapkan dapat membangun identitas kota yang
dapat mengangkat identitas lokal di tingkat nasional dan global
• City Branding mampu mengintegrasikan berbagai program
sektoral menuju branding yang dituju secara terpadu dan sinergis
• City Branding mampu mengarahkan perkotaan tersebut menuju
Kota Masa Depan yang Berkelanjutan.
• City Branding merupakan acuan Grand Strategy Perencanaan dan
Perancangan Perkotaan tersebut
• City Branding merupakan proses yang inklusif, mampu mengajak
seluruh pelaku perkotaan tersebut membangun kota menjadi
milik bersama.
KESIMPULAN (2/2)
DUKUNGAN WAJIB UNTUK PERCEPATAN PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN CITY BRANDING

1. PUSAT PENGEMBANGAN PENGETAHUAN DAN PENGEMBANGAN


TEKNOLOGI
• Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung pembangunan dan
pengelolaan perkotaan secara efektif dan transparan, termasuk e-government,
penyediaan pelayanan publik, dan dapat diakses dengan mudah oleh seluruh
masyarakat.
• Pusat Pengembangan Perkotaan Berkelanjutan, termasuk penelitian, pendidikan
dan pelatihan, pengembangan replikasi percontohan yang baik, dan penyiapan
sumber dqaya manusia dalam pelaksanaan Agenda Perkotaan Nasional
berdasarkan potensi dan sumber daya lokal.
2. DATA DAN INFORMASI, INDIKATOR PEMBANGUNAN PERKOTAAN
• Data dan Sistem Informasi yang mendukung integrasi dan keterpaduan
dalam perencanaan, pembangunan dan pengelolaan perkotaan, yaitu
komprehensif, konsisten, dan dinamis, terbuka terhadap masyarakat yang
berkontribusi langsung kepada informasi
• Data base dan yang berkesesuaian dengan indikator Kota Berkelanjutan
di tingkat lokal, sehingga dengan mudah dapat diidentifikasi kemajuannya
dalam sistem monitoring daerah dan nasional
3. JEJARING KERJA DAN KERJASAMA
• Forum Kota dikembangkan di tingkat lokal dengan melibatkan pakatr dan professional,
lembaga swadaya masyarakat, peneliti dna akademisi, pengusaha dan swasta, media lokal,
DPRD, untuk membangun sinergi dan kerangka kerjasama.
• Jejaring Kerja antar kota antar wilayah, tingkat nasional sampai tingkat global untuk
membangun kerjasama berdasarkan kepentingan pembangunan perkotaan bersama.
• Kerjasama dengan mitra global perlu dibangun berbasis hak, kontribusi, pemahaman dan
pengertian yang sama.
4. ADVOKASI DAN FASILITASI DALAM KERJASAMA
MEMPERKUAT DAN MENGEMBANGKAN KERJASAMA DENGAN MITRA GLOBAL
NEXUS PROGRAM - GIZ GREEN CITY – ADB
 Technical assistance
 program prioritation RESILIENT CITY – MERCY CORPS
 Pre Feasibility Study of urban infrastructure.  Technical assistance  Capacity building for local
 Knowledge Sharing  Project intervention government in urban
management
URBAN INFRASTRUCTURE – CDIA
 Technical assistance to program prioritazion. RESILIENT CITY – WORLD BANK
 Pre Feasibility Study of urban infrastructure  Local guideline of resilient city
 Channeling to financing

MEMBANGUN BANYAK INISIATIF LOKAL

WASTE BANK GAPERI RUJAK CENTRE FOR URBAN STUDIES


 Technical assistance  Knowledge Development for urban and ecological transition.
 Development concepts of recycle economy.  Research activities, capacity building, and policy advocacy
TERIMA KASIH

You might also like