You are on page 1of 21

OKKLUSI

Oleh :
drg. SUKARMAN, M.Kes
 Okklusi dapat dikatakan sebagai hubungan
kontak antara daerah kunyah dari gigi geligi atas
dan bawah. Hubungan ini kompleks.
 Rahang bawah dikontrol oleh otot-otot kunyah,
yang memberi pergerakan bervariasi.
 Pergerakan rahang bawah dimungkinkan oleh
sendi rahang bawah. Pergerakan ini memberi
seri hubungan kontak antara gigi geligi
berlawanan. Relasi kontak ini diuraikan pada
tingkat pertumbuhan seorang dewasa.
Fenomena okklusi tidak statis, berubah terus
selama proses pertumbuhan.
 Perubahan okklusi ini dipengaruhi oleh :
 Pertumbuhan rahang atas dan bawah,
terutama oleh pertumbuhan dari panjang
ramus mandibula.
 Erupsi klinis dari gigi molar – 3
 Abrasi gigi geligi pada permukaan okklusal
dan proximal.
 Hubungan okklusi pada tingkat pertumbuhan
dari seseorang dewasa dibagi dalam :
1. Rest position of mandible
Keadaan dimana :
a. Rahang bawah dalam keadaan istirahat dan tidak
bekerja
b. Terdapat relaksasi total (tak ada tension) dari
otot kunyah, otot untuk menelan , dan otot untuk
mengontrol lidah
c. Condylus berada dalam releks sepenuhnya.
d. Adanya pernapasan yang normal melalui hidung.
 Ada 2 macam rest position :
 Physiologic rest position (posisi fisiologis nonaktif =
PFN)
 Physical rest position.
 Perbedaannya :
1. Pada PFN terdapat free way space. Free way
space ini tergantung, pada kanak-kanak lebih besar
daripada orang yang lebih tua lebih kecil (tidak
statis). Umumnya 2-6 mm.
2. Sedangkan pada physical rest position terdapat
slice contact antara gigi geligi maxilla dan
mandibulla
 Syarat PFN ialah :
a. Adanya free way space (ruang bebas)
b. Bibir atas dan bawah berkontak dalam
keadaan nonaktif (tidak kaku)
c. Posisi istirahat dari ujung lidah pada
permukaan palatal dari gigi I1 atas
2. Okklusi sentris / centric occlusion
3. Okklusi aktif
 Dimensi vertikal = jarak antara maxilla dan
mandibula
 Free – way space = ruangan antara bidang
okklusi dari gigi geligi maxilla dan mandibulla
yang diperoleh waktu rahang bawah bergerak
dari physiological rest position ke centric
occlusion.
 Path of closure = jarak yang ditempuh rahang
bawah dari physical rest position ke sentric
occlusion.
 Intermaxiler = jarak antara rahang atas dan
rahang bawah
 Overbite = suatu khas gigi geligi di mana ridge
incisal dari gigi geligi depan atas atau cusp ridge
dari gigi geligi belakang meluas di bawah ridge
incisal dari gigi geligi belakang bawah, jika
rahang dalam keadaan tertutup (hubungan
vertikal)
 Overjet = suatu khas gigi geligi atas untuk
meluas ke labial / buccal dari contour –contour
gigi geligi bawah (hubungan horizontal)
 Hubungan overbite yang luar biasa (misalnya edge
incisal gigi depan bawah berkontak dengan gusi
palatal), fisiologis tidak baik dan mungkin
menyebabkan perasaan tidak enak.sakit. Maka itu
penting untuk menentukan limit hubungan overbite,
juga fisiologis masih dianggap baik.
 Hubungan overbite ini tak boleh menggangu
hubungan kontak antara gigi geligi belakang selama
pergerakan protusive dan lateral dari mandible.
 Limit hubungan overbite ini, yang fisiologis masih
dianggap baik terletak pada batas bagian 1/3 incisal
dan tengah dari korona gigi geligi depan berlawanan.
 Syarat – syarat okklusi sentris :
 Gigi geligi maxilla dan mandibulla dalam
hubungan kontak maximal dan tak bekerja
 Bibir menekan satu sama lain
 Ujung lidah tertekan pada daerah incisal edge
dari gigi-gigi incisive atas dan bawah
 Otot-otot kunyah dalam keadaan kontraksi
 Face expression harus kelihatan normal.
 Mungkin incisal edge dari gigi geligi depan atas
berkontak dengan incisal dari gigi geligi depan bawah,
gigitan ini disebut gigitan end-to-end atau end-to-end-
bite. Hubungan ini seringkali terdapat pada orang kulit
putih yang sudah tercampur. Fisiologis gigitan end-to-
end dipandang sebagai hubungan yang baik sekali.
Dalam hubungan ini, permukaan incisal dipakai sebagai
hubungan daerah kunyah.
 PFN dan okklusi sentris tidak berhubungan dengan
fungsi aktif pengunyahan . Selama fungsi pengunyahan
hubungan antara gigi geligi berlawanan secara teoritis
tidak terbatas. Pergerakan bebas rahang bawah yang
diuraikan sebagai pergerakan berputar, meluncur
dimungkinkan oleh jenis sendi rahang bawah, otot-otot
kunyah dan susunan serat hubungan okklusi gigi geligi.
 Artikulasi = hubungan kontak antara gigi
geligi maxilla dan mandibula waktu mulut
dalam keadaan berfungsi.
 Pada artikulasi ada pergerakkan :
1. Pergerakan protrusive (ke depan)
2. Pergerakan retrusive (ke belakang) (1-2
pergerakan anterior-posterior)
3. Pergerakan ke lateral (ke kiri dan ke kanan)
 Susunan hubungan ini terdapat pada waktu fungsi
pengunyahan.
 Sisi aktif pada pengunyahan disebut working side
dan sisi lainnya yang mengimbanginya disebut
balancing side.
 Jika mengunyah pada sisi kanan : hubungan
okklusi pada gigi geligi pada sisi kanan merupakan
kontak – kontak yang aktif (working side) dan
hubungan okklusi antara gigi geligi pada sisi kiri
merupakan kontak-kontak yang mengimbangi
(balancing side).
 Jika pengunyahan itu dilakukan pada sisi kiri maka
hubungan – hubungan tersebut sebaliknya.
 Pada sisi – sisi aktif banyak kontak-kontak okklusi
yang tertentu dan pada sisi yang mengimbangi
terdapat lebih sedikit kontak-kontak okklusi.
Hubungan kontak pada sisi yang mengimbangi
meskipun sedikit adalah penting secara fisiologis.
Kontak-kontak pada sisi yang mengimbangi berguna
untuk mengontrol gaya kunyah pada sisi aktif.
 Tanpa kontak-kontak yang mengimbangi, gaya
kunyah itu akan merusak jaringan periodontium.
Dua gigitan (double bite)
 Biasanya ada hubungan okklusi dalam hubungan
sentris, kadang-kadang mungkin ada 2, 1 dari 2
hubungan ini merupakan hubungan sentris yang betul
dan yang lainnya adalah hubungan sentris yang salah.
Untuk menentukan 2 jenis hubungan sentris ini tidak
selalu mudah.
 Kadang-kadang perbedaan anterior-posterior antara ke
dua gigitan itu kecil, kadang-kadang besar sekali hingga
setengah dimensi anterior-posterior dari lengkung.
 Penderita biasanya merasa enak dengan posisi yang
mana saja tetapi okklusi sentris yang salah dan tidak
diinginkan biasanya akan merusak jaringan gigi.
Pengunyahan Unilateral
 Beberapa orang menggunyah secara kebiasaan hanya
pada sisi kanan atau kiri dari mulut saja. Hal ini mungkin
disebabkan oleh pengunyahan di dalam mulut yang
menyebabkan perasaan tidak enak selama
pengunyahan, atau keadaan yang menyebabkan
perasaan sakit pada waktu masa kanak-kanak untuk
waktu yang lama, sehingga orang itu sudah biasa
mengunyah hanya pada satu sisi saja.
 Pengobatan ini mungkin dapat dilakukan dengan mudah
tetapi si penderita harus membantu usaha – usaha
gokter giginya. Dalam beberapa hal meskipun keadaan
itu telah dibetulkan, pengunyahan masih dilakukan pada
satu sisi.
Pergerakan sendi rahang pada
waktu artikulsi :
1. Pivotal movement
Pada pivotal side = working side = pergerakan
rahang ke kanan atau ke kiri dengan condyl
mengadakan perputaran pada poros (as) vertikal
pada sisi kanan atau kiri tersebut.
– Pada sisi yang satu mengadakan perputaran pada
sumbu horizontal kemudian vertikal.
– Pada sisi yang lainnya bergerak ke bawah dan ke
depan.
2. Bennett movement
Ditekankan pada relasi gigi geligi atas dan
bawah.
Pada gerakan ke lateral :
rahang bawah bergerak ke kiri  condyl sebelah
kiri tetap berada dalam fossa hanya mengadakan
sedikit protrusive sekeliling axial vertikal yang
berjalan di belakang processus condyloideus.
Condyl sebelah kanan bergerak meluncur ke muka
sepanjang lereng sendi = gerakan Bennett.
Okklusi meliputi faktor-faktor
sebagai berikut :
1. Dental arch formation (allignment dari gigi geligi)
2. Compensating curvature dari dental arches (curve occlusal planes)
3. Compesating curvature dari gigi geligi individu (curved axes)
4. Angulasi dari gigi geligi individu dalam relasi terhadap macam-
macam bidang.
5. Bentuk fungsionil dari gigi geligi pada incisal/occlusal third.
6. Relasi facial dari setiap gigi dalam suatu lengkung terhadap
antagonist dari lengkung lawannya dalam centric occlusion.
7. Kontak okklusi dan relasi intercusp dari semua gigi geligi dari satu
lengkung dengan gigi geligi dari lengkung lawannya dalam centric
occlusion.
8. Kontak okklusi dan relasi intercusp dari semua gigi geligi waktu
dalam bermacam-macam keadaan fungsionil dari pergerakan
mandible.
 PFN dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk
memperoleh dimensi vertikal dalam pembuatan gigi
tiruan penuh. Penderita harus mengambil posisi non aktif
atau keadaan seimbang, sesudah wax bite keadaan
istirahat itu, bibir penderita dipisahkan atau dibuka
perlahan-lahan untuk melihat apakah ada ruangan
bebas antara wax bite atas dan bawah.
 Biasanya dalam pembuatan prothesa penuh ada ruang
bebas itu (2-4 mm).
 Dalam pengambilan dimensi vertikal biasanya dipakai
antara a=b=c

You might also like