You are on page 1of 15

HISTORY OF PANCASILA

Pancasila consists of 2 Sansekerta words which is mean :


Panca = Lima
Sila = Dasar
is written in Buku Negarakertagama,
the author is Mpu Sutasoma and Mpu Prapanca.
Pancasila is recognized to be the Principle of Indonesia on the
1st of June 1945.
Timeline of Pancasila
• BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/Dokuritsu Zyunbi Tjoosakai)
Formed : March 1st, 1945
Ended on the August 7th 1945
Leader : Dr. Radjiman Widyodiningrat
Member : 1 Leader ,2 Vices, 60 members and 6 addition members.
Meeting 1 (29 May – 1 June 1945)
* Moh. Yamin (29 Mei 1945) offered to use 5 principles as follows, :
Peri kebangsaan;
Peri Kemanusiaan;
Peri Ketuhanan;
Peri kerakyatan;
Kesejahteraan rakyat.
The second person who had delivered his idea in the Sidang BPUPKI
(31 May, was Mr. Soepomo. He mentioned about three types of state :
1. Negara Individualistik
2. Negara Golongan
3. Negara Integralistik

The third person was Ir. Soekarno (1 Juni 1945)


-Kebangsaan atau Nasionalisme;
-Kemanusiaan (internasionalisme);
-Musyawarah, mufakat, perwakilan;
-Kesejahteraan sosial;
-Ketuhanan yang berkebudayaan.
Kelima prinsip tersebut diberi nama Pancasila
On the 22 of June, Panitia Sembilan had a meeting and
the result was PIAGAM JAKARTA, which was a
concept of Pancasila we have now.
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
On the 22 of June, Panitia Sembilan had a meeting and
the result was PIAGAM JAKARTA, which was a
concept of Pancasila we have now.
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
B. Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli 1945)
Pancasila for the Dasar Negara. Republic is the form of the government. On the 7th August BPUPKI ended their task.

PPKI (Dokuritsu Zyubbii Inkai) formed on the 9th of August 1945 with 27 members.
Chairman : Ir. Sukarno
Vice : Ir. Moh. Hatta
The Tasks of PPKI :
To prepare the Independence of Indonesia
To legalized Dasar Negara Indonesia and UUD
The first meeting of PPKI was on the 18th of August 1945.
At the time they had draft of Pancasila :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa , dan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Then the representative from East Indonesia came to Ir. Moh Hatta, proposed to reduce the 7 words in the first Sila
which is “dan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya”. Hatta came to the representative of Islam and
all of them agreed. The document that saying they are agreed tho reduce the 7 words is called Piagam Jakarta.
The decisions made by PPKI.
- Ir Sukarno as the first Indonesian President. Ir. Moh Hatta as Vice President.
- Legalized UUD 1945.
- To form Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) to be the partner of President and Vice President until MPR/DPR
is exist.
Pancasila dalam Konteks Sejarah Bangsa
Zaman Kuno
Sejak adanya kerajaan-kerajaan di nusantara dan masuknya agama Hindu,
Budha, dan Islam unsur-unsur Pancasila sudah ada di masyarakat, yaitu terkait
dengan sistem kepercayaan.
Zaman Kolonial Masuknya Belanda: VOC (1602), perlawanan rakyat abad
XVII-XIX bersifat kedaerahan dan lokal, sehingga mudah dipatahkan.
Perlawanan rakyat abad XX, ditandai : Munculnya paham nasionalisme,
liberalisme, dan demokrasi.
Pengaruh kemenangan bangsa Asia terhadap Eropa.
Munculnya Pergerakan nasional Indonesia.
4. Tumbuhnya organisasi Modern.
5. Sumpah Pemuda.
6. Penjajahan Jepang (sidang BPUPKI I dan II dan pembentukan PPKI).
Proklamasi 17 Agustus 1945

Penetapan Pancasila dalam UUD 1945 (sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945).

Sejarah Perumusan Pancasila


Pembentukan BPUPKI

Jepang memberi janji kepada Indonesia bahwa akan diberi merdeka pada
tanggl 24 Agustus 1945, sehingga untuk mewujudkan janji tersebut berdirilah
BPUPKI (Dokuritsu Zyunbii Tioosakai).Badan ini beranggota 60 orang, diketuai
dr. Radjiman Wedjodiningrat, dan wakil ketua Raden Panji Soeroso serta
Ichubangasa (Jepang).
A. Sidang Pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945)
Agenda sidang dalam pertemuan ini adalah membicarakan tentang landasan-
landasan bernegara, atau dasar-dasar Indonesia merdeka. Dalam kesempatan
ini:
* Moh. Yamin (29 Mei 1945) mengusulkan dasar Indonesia merdeka, yaitu:
Peri kebangsaan;
Peri Kemanusiaan;
Peri Ketuhanan;
Peri kerakyatan;
Kesejahteraan rakyat.

Mr. Soepomo (31 Mei 1945) memaparkan 3 teori, yaitu


-Negara individualistik, atau negara yang disusun atas dasar kontrak sosial dari warganya dengan
mengutamakan kepentingan individu sebagaimana diajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, Jean
Jacques Rousseau, Hebert Spencer, dan H.J Laski.
-Negara Golongan (class theori) yang diajarkan Marx, Engels, dan Lenin.
-Negara Integralistik, yaitu negara tidak boleh memihak pada salah satu golongan, tetapi berdiri di atas
semua kepentingan (Spinoza, Adam Muller, dan Hegel).
Dalam hal ini Soepomo menolak negara individualistik dan negara golongan, namun
mengusulkan negara integralistik (negara persatuan), yaitu negara satu untuk semua orang.

Ir. Soekarno (1 Juni 1945) mengusulkan bahwa dasar Indonesia yang dimaksud adalah philosophishe
gronslag (filsafat, fundamen, dan pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya didirikan gedung
Indonesia merdeka). Dasar yang diusulkan yaitu:
-Kebangsaan atau Nasionalisme;
-Kemanusiaan (internasionalisme);
-Musyawarah, mufakat, perwakilan;
-Kesejahteraan sosial;
-Ketuhanan yang berkebudayaan.
Kelima prinsip tersebut diberi nama Pancasila. Menurut Soekarno, jika yang lima tidak disetujui, dapat diperas
menjadi Trisila (Sosio Nasionalisme, Sosio Demokratis, dan Ketuhanan).
Selanjutnya, jika yang tiga juga tidak disenangi, dapat diperas menjadi Ekasila, yaitu Gotong-royong, dan inilah
dasar asli bangsa Indonesia.

Pada tanggal 1 Juni 1945 juga dibentuk panitia Kecil yang beranggotakan 8 orang.Anggota 8
meliputi: Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sutardjo, A. Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Oto
Iskandardinata, Moh. Yamin, dan Mr. A.A. Maramis.
Tugas panitia 8 ini adalah menampung dan mengidentifikasi usulan anggota BPUPKI.
Berdasarkan usulan yang masuk diketahui, ada perbedaan usulan tentang dasar negara.
Golongan Islam menghendaki negara berdasar syariat Islam, sedang golongan nasionalis
menghendaki negara tidak berdasarkan hukum agama tertentu.
Untuk mengatasi perbedaan ini, dibentuklah Panitia Kecil 9 orang, yang anggotanya berasal dari golongan Islam
dan golongan Nasionalis, yaitu : Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Yamin, Mr. A.A. Maramis, Ahmad
Soebardjo, Abikusno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakkir, A. Wachid Hasyim, dan H. Agus Salim.
Panitia Sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945, menghasilkan kesepakatan dasar negara yang tertuang
dalam alinea keempat rancangan Preambule, yaitu “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya; Kemanusiaan yang adil dan beradab; Persatuan Indonesia; Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Isi selengkapnya kesepakatan itu disebut Rancangan Preambule Hukum Dasar. Mr. Moh.
Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama “Piagam Jakarta”.

B. Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli)


1945, menghasilkan:
Dasar negara yang disepakati, yaitu Pancasila seperti dalam Piagam Jakarta.
Bentuk negara republik (hasil kesepakatan dari 55 suara dari 64 yang hadir).
Wilayah Indonesia disepakati meliputi wilayah Hindia Belanda + Timor Timur + Malaka (39 suara).
Dibentuk tiga panitia kecil:a.Panitia Perancang UUD, diketuai Ir. Soekarno.
b.Panitia Ekonomi dan Keuangan, diketuai Moh. Hatta.
c.Panitia Pembela Tanah Air, diketuai Abikusno Tjokrosoejoso.
Pembentukan PPKI (Dokuritsu Zyubbii Inkai)
Pada tanggal 9 Agustus 1945 PPKI dibentuk dalam rangka mempersiapkan Indonesia Merdeka dan intinya
mengesahkan dasar negara dan UUD 45, dengan ketua Ir. Soekarno, wakil ketua Moh. Hatta, jumlah anggota
21 orang.
Selanjutnya, anggota PPKI ditambah 6 orang anggota wakil golongan, yaitu: Wiranatakusuma, Ki Hadjar
Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Sajuti Melik, Mr. Iwa Kusumasumantri, dan Mr. Achmad Soebardjo.
Jadi PPKI berfungsi sebagai komite nasional pembentuk negara.

Proklamasi kemerdekaan Jepang menyerah pada sekutu


Golongan pemuda (Soekarni, Adam Malik, Kusnaini, Sutan Sjahrir, Soedarsono, Soepomo, dan
kawan-kawan meminta Sukarno untuk segera mengumumkan kemerdekaan RI. Sebaliknya,
golongan tua masih banyak berpikir dan pertimbangan.
Terjadilah kesepakatan di Rengesdengklok dan Proklamasi dilaksanakan hari Jumat, 17 Agustus
oleh Sukarno dan Mohammad Hatta di Jakarta.
Sidang Pertama PPKI (18 Agustus 1945)Sore hari setelah proklamasi datang opsir Jepang ke rumah Bung
Hatta menyampaikan keberatan wakil Indonesia bagian timur terhadap tujuh kata dalam sila pertama
Piagam Jakarta.
Sebelum sidang, Bung Hatta menemui wakil-wakil Islam, akhirnya disepakati untuk menghilangkan tujuh
kata tersebut.
Mengesahkan UUD 1945.
Menetapkan Ir. Soekarno menjadi Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakilnya.
Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bertugas mendampingi presiden dan wakil
presiden sampai terbentuk MPR dan DPR.

You might also like