Professional Documents
Culture Documents
2
HAZARDS ADALAH SUATU KONDISI, BAHAN ATAU
CARA KERJA, YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN
KERUGIAN/ KECELAKAAN.
3
1. Kenali
2. Evaluasi
3. Rencanakan
4. Laksanakan
5. Monitor
4
DIMANA SIH
BAHAYA
ITU ?
5
a. Contoh peluang
6
b. Cara mengenali hazards
- Melakukan inspeksi rutin / mendadak di tempat kerja
7
- Melakukan P.M. ( Preventative Maintenance checks )
8
I. PEOPLE/PROCESS…………………....(P)
II. EQUIPMENT…………………………….(E)
III. MATERIAL………………………………(M)
IV. ENVIRONMENT………………………...(E)
9
I. POTENSI BAHAYA FISIK
10
Setiap benda atau proses yang secara langsung atau per-
lahan bisa mencederai fisik orang ataupun bagiannya.
11
Suara di atas NAB
Sumbernya :
ACGIH :
- Kompressor,
85 dBA -----> 8 hrs
- Mesin-mesin,
90 dBA -----> 4 hrs
- Helikopter,
95 dBA -----> 2 hrs
- Fogging machine.
etc
- Mesin gergaji kayu.
PPE :
- Ear muff
- Ear plug ( corded/ Safety equipment/ tool :
uncorded ) - Noise meter
- Decibel meter.
12
Getaran di atas NAB
- Kompressor,
- Hand Road cutter,
- Unclamped piping.
- etc
PPE :
Disesuaikan
13
• Chernobyl,
• Three miles island
Radiasi Ionisasi
•TWA
•TLV
14
Peralatan tak berpagar ( pipa panas, dsb )
Penerangan kurang
15
Setiap bahan kimia yang mampu menyebabkan cidera
tubuh, sakit atau kematian, atau perubahan perilaku
maupun penurunan kepekaaan seseorang
Pelarut Silica
Asbestos Mercuri
Metal dioxides Vinyl chloride monomer
Cadmium Diisocyanates
Arsenic Mineral oil
Etc.
16
- Kebutaan
- Gangguan penyakit dalam ( Silicosis, Asbestosis,
kanker darah, dan penyakit pernafasan, keracunan )
- Gangguan kulit ( iritasi, luka bakar )
- Penurunan mental
17
Setiap unsur-unsur kehidupan (biologi) seperti
debu organik, jamur, serangga, semut, kutu,
protozoa, bakteri, virus, atau enzim yang dapat
menimbulkan reaksi alergi, luka ataupun penyakit
terhadap tubuh manusia.
Bakteri
• Infeksi virus HIV
• Debu organis atau jamur pada kain
• Butiran-butiran debu
• Serangga
18
Setiap tempat kerja atau kegiatan yang bisa
menyebabkan/ menimbulkan tekanan terhadap
fisik/ jiwa ataupun perlakuan yang tidak pantas
terhadap bagian tubuh seseorang.
19
Desain lokasi kerja yang buruk
20
• Beban tangung-jawab berlebihan
21
V. BAHAYA PROSEDUR KERJA POTENSIAL
Setiap penerabasan (jalan pintas) atau penyimpangan
terhadap peraturan dari prosedur kerja, misalnya: tidak
mengikuti langkah demi langkah Operation Guide atau JSA.
22
Bila seseorang sedang mempunyai masalah dalam
keluarganya, kemudian ketika dia sedang bekerja,
dia selalu memikirkan masalah tersebut dan tidak
fokus, sehingga ada kemungkinan dia akan
mendapatkan kecelakaan atau kejadian yang tidak
diinginkan.
23
Bisakah potensi bahaya itu ditolerir ?
Ataukah mengandung risiko yang harus dikelompokkan
pada LOW, MEDIUM atau HIGH ?
- Hazards analysis.
- Risk assessment.
- Hazardous Operability Studies ( Hazops ) .
24
APA
YANG HARUS ANDA
PERBUAT TERHADAP
HAZARDS
?
25
Merupakan langkah-langkah yang harus di-
ambil untuk mencegah atau mengurangi aki-
bat suatu kecelakaan.
4. LAKSANAKAN
Kita kenal apa yang disebut hirarki pengontrolan
potensi bahaya (yang juga sebagai FILOSOFI
KESELEMATAN KERJA).
26
FILOSOFI KESELAMATAN KERJA
a. MENIADAKAN
b. MENGGANTI UNTUK MENURUNKAN TINGKAT BAHAYA
c. PENGENDALIAN SECARA TEKNOLOGI
d. PENGENDALIAN SECARA ADMINISTRASI
e. PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI ( APD/PPE )
27
a. MENIADAKAN BAHAYA POTENSIAL
Misalnya :
- Menanam/ mengubur pecahan kaca.
- Menumpulkan/ meratakan tonjolan yang tajam.
-Menggunakan APD yang lengkap dalam menangani
Akan dapat terhindar dari tetusuknya jarum.
28
b. SUBSTITUSI ( MENGURANGI TINGKAT BAHAYA )
Misalnya :
29
c. ENGINEERING CONTROL
Merupakan prioritas ke-tiga
Dengan pengontrolan teknis maka kemungkinan
terjadinya kecelakaan akibat keteledoran/ kelemahan
teknologi bisa dicegah.
Misalnya :
-Menaruh infus ditiang infus sesuai dengan sop dan juga
tingginya Petugas agar dalam menaruh infus di tiang
infus tdk kesulitan dsb.
30
d. ADMINISTRATIVE CONTROL
31
e. PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT
32
Merupakan keharusan untuk meyakinkan apakah kebi-
jakan-kebijakan manajemen yang demikian bersung-
guh-sungguh dalam upaya mencegah kecelakaan terha-
dap karyawan maupun kontraktor telah dipatuhi sepe-
nuhnya di lapanganatau tidak.
Juga sebagai tahapan mengumpulkan bahan evaluasi
untuk penyempurnaan ke depan.
Merupakan salah satu kesempatan/ tahapan menilai
safety performance karyawan.
33
Studi tentang penerapan ergonomi dalam suatu
sistem kerja
Tujuan : untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan penerapan ergonomi, sehingga
didapatkan suatu rancangan ergonomi yang terbaik.
34
35
Ergonomi fisik
Ergonomi kognitif
Ergonomi sosial
Ergonomi organisasi
Ergonomi lingkungan dan faktor lain yang sesuai.
36
• Berkaitan dengan anatomi tubuh manusia,
anthropometri, karakteristik fisiolgi dan
biomekanika yang berhubungan dnegan aktifitas
fisik.
• Topik-topik yang relevan : postur kerja,
pemindahan material, gerakan berulan-ulang, tata
letak tempat kerja, keselamatan dan kesehatan.
37
• Proses mental manusia, termasuk di dalamnya ;
persepsi, ingatan, dan reaksi, sebagai akibat dari
interaksi manusia terhadap pemakaian elemen
sistem.
• Topik-topik yang relevan ; beban kerja,
pengambilan keputusan, performance, human-
computer interaction, keandalan manusia, dan stres
kerja.
38
• Berkaitan dengan optimasi sistem sosioleknik,
termasuk sturktur organisasi, kebijakan dan proses.
39
Berkaitan dengan pencahayaan, temperatur,
kebisingan, dan getaran.
40
Sekian & Terimakasih
41