You are on page 1of 18

ZAMAN

NEOLITIKUM
Zaman Budaya
Neolitikum Neolitikum

Ciri ciri
Terimakasih
Neolitikum
1. Zaman Neolitikum
Zaman Neolitikum (zaman batu muda) adalah
suatu fase tingkat kebudayaan di era
prasejarah yang mempunyai karakteristik
berupa mulai berkembangnya unsur-unsur
budaya, seperti membuat kerajinan tangan
dari batu, kayu, tulang hewan. Mereka juga
mengubah pola hidup dari food gethering ke
food producing hingga penerapan gaya hidup
menetap. Zaman ini di perkirakan
berlangsung sekitar 1500 – 2000 SM
• Cara hidup zaman neolithikum membawa
perubahan-perubahan besar, karena pada zaman
itu manusia mulai hidup berkelompok
kemudian menetap dan tinggal bersama dalam
kampung. Berarti pembentukan suatu
masyarakat yang memerlukan segala peraturan
kerja sama. Pembagian kerja memungkinkan
perkembangan berbagai macam dan cara
penghidupan di dalam ikatan kerjasama itu.
Manusia pendukung
Di era Neolitikum, manusia pendukung yang hidup pada zaman tersebut adalah
Homo Sapiens. Homo sapiens adalah manusia purba yang menyerupai manusia
moderen. Jenis manusia inilah yang mendukung terjadinya revolusi kebudayaan.
2.Ciri ciri zaman neolitikum
• Sudah mempunyai hunian yang sifatnya permanen.
• Sistem Food Gathering berubah menjadi Food Producing.
• Melakukan kegiatan bercocok tanam dan juga memelihara hewan ternak.
• Sudah memakai pakaian yang dibuat dari kulit kayu dan juga hewan.
• Sudah adanya kepercayaan Animisme dan Dinamisme.
• Berbagai macam peralatan yang dipakai udah mulai di haluskan dengan cara diasah, seperti kapak
persegi dan lonjong.
• Adanya perhiasan yang dihasilkan dari sampah kulit kerang, terrakota, dan juga batu.
• Masih dilaksanakannya kegiatan berburu hewan liar.
3. Budaya zaman neolitikum
Pola kehidupan masyarakat atau kebudayaan pada
Hasil kerajinan zaman neolitikum jauh lebih canggih dibandingkan
dengan paleolitikum ataupun mesolitikum.Manusia
purba yang hidup pada zaman ini sudah memiliki
tempat tinggal yang tetap, sistem pertanian dan
peternakan yang sederhana, serta struktur sosial
Ekonomi
hierarkis yang jelas.Selain itu, mereka juga sudah
mampu membuat pakaian, perhiasan, serta gerabah
sebagai alat bantu aktivitas sehari-hari.

Kepercayaan
Hasil Kerajinan

Peralatan Peninggalan
Neolitikum Neolitikum
Kapak persegi
Peralatan
Mata panah
Kapak persegi besar Mata panah ini terbuat
disebut dengan beliung dan dari batu yang diasah
berfungsi sebagai cangkul, dengan secara halus dan
sedangkan yang kecil fungsi dari mata panah
adalah Tatah untuk ini buat berburu.
memahat kayu.

Kapak lonjong Pakaian


Kapak lonjong memiliki bentuk
bulat seperti telur dengan bagian Pakaian-pakaian
ujung lancip dan difungsikan sederhana ini dibuat
sebagai tungkai, sementara ujung dari serat dan kulit
lainnya tajam. Kapak lonjong kayu yang sudah
memiliki fungsi yang sama
diolah dengan
seperti kapak persegi panjang.
ditumbuk dan dipisah-
pisahkan seratnya.
Gerabah
Gerabah merupakan salah satu Perhiasan
perlengkapan dasar yang
sangat membantu dalam Perhiasan tersebut antara lain
kehidupan sehari-hari, baik adalah gelang, kalung, serta
sebagai alat penyimpanan anting-anting ornamental.
maupun sebagai alat-alat Bahan dasar perhiasan ini
penunjang aktivitas adat. bervariasi, tetapi yang banyak
ditemukan antara lain adalah
sampah kerang, batu-batuan,
kayu, serta tulang belulang.

Anyaman
Teknik menganyam yang
digunakan masih sederhana
dan mengikuti pola-pola alam
yang umumnya merupakan
pola geometrik. Selain
sederhana dan mudah ditiru,
pola ini juga relatif kokoh dan
indah dilihat.
Arcana atau patung Peningggalan
Sarkofagus
Arca atau patung Sarkofagus juga merupakan
merupakan batu yang peti yang dipakai buat
berbentuk binatang menyimpan jenazah, cuma
aja bentuk dari sarkofagus
atau manusia, buat
seperti palung atau lesung
melambangkan nenek yang terbuat dari batu utuh
moyang dan dipakai dan udah diberi penutup.
sebagai pujaan.

Punden Berundak-undak
Waruga

Wargua merupakan pundek berundak-


kubur batu yang undak juga disebut
bentuknya kubus sebagai bentuk awal
atau bulat, terbuat dari candi di
dari batu utuh yang Indonesia.
besar.
Dolmen Perahu
Teknik yang dipakai untuk
Dolmen merupakan membuat perahu saat itu
meja batu yang dipakai masih sangat sederhana.
sebagai tempat sesaji Bahan yang dipakai seperti
dan pemujaan kepada batang pohon, meranti,
nenek moyang. lanang, dan kedondong.

Menhir
Menhir merupakan sebuah Kubur Batu
Kubur batu merupakan
batu besar tunggal yang peti yang dipakai sebagai
bentuknya seperti tiang atau tempat penyimpanan
tugu, fungsinya sebagai jenazah atau mayat dan
tanda peringatan arwah terbuat dari bahan dasar
nenek moyang. batu.
Ekonomi
Pada zaman neolitikum, manusia juga sudah mengenal sistem perdagangan
sederhana dengan menggunakan konsep barter atau tukar menukar
barang.Dengan konsep ini, kedua belah pihak mencoba untuk menukar barang
yang mereka miliki agar dapat memenuhi kebutuhan masing-masing.Nilai dari
barang yang ditukar ditentukan oleh kesepakatan kedua belah pihak.
Kepercayaan
masyarakat pada zaman neolitikum sudah mengenal konsep keagamaan dan
spiritualitas kepada ruh nenek moyang serta benda-benda alam.Konsep ini
dikenal sebagai animisme dan juga dinamisme dan merupakan kepercayaan
utama dari manusia purba yang hidup pada zaman ini.

Pada zaman neolitikum, kepercayaan ini sudah mulai berkembang dengan


adanya penguburan ritualistik bagi anggota masyarakat yang meninggal dunia.
Secara umum, terdapat 2 jenis
penguburan di zaman ini

Penguburan Penguburan
Langsung Tidak langsing
Secara Langsung
Pada penguburan langsung, mayat dikuburkan sekali langsung kedalam tanah atau ditempatkan
dalam wadah/peti yang kemudian akan dikubur serta diikuti dengan wawancara.Dalam
penguburan langsung, terdapat 2 jenis peletakan jenazah mayat dalam liang lahat/peti matinya
yaitu

• Membujur
• Terlipat/Meringkuk

Sebagai penghormatan kepada roh leluhur dan nenek moyang serta benda-benda alam yang
dikeramatkan, maka mayat dibaringkan mengarah kepada objek-objek tersebut seperti puncak
gunung atau pohon besar.
Tidak Langsung
Pada penguburan tidak langsung, jenazah manusia yang sudah meninggal ditempatkan di tempat
tertentu selama jangka waktu tertentu, entah di dalam tanah atau dalam peti mati tertentu.
Setelah itu, jenazahnya akan dibersihkan dan dipindahkan ke tempat lain yang sudah
dipersiapkan oleh komunitasnya.
Tempat akhir dari jenazah manusia tersebut akan bergantung pada perbuatan serta posisinya di
dalam kehidupan.
Mayat tetua dan pahlawan tentu saja akan diletakkan pada tempat yang berbeda dengan
masyarakat biasa atau bahkan penjahat serta orang-orang lain yang dianggap rendah di
masyarakat.
TerimaKasih

You might also like