You are on page 1of 16

UNIVERSITAS

INDONESIA

DISASTER RISK REDUCTION


Prof. Syamsul Maarif
Jakarta, 6 Oktober 2022 1
SFDRR

SFDRR atau yang akrab kita sebut Kerangka Sendai


untuk Pengurangan Risiko Bencana (PRB) ini adalah
komitmen internasional terkait penanggulangan bencana
yang disepakati oleh 187 negara dalam Konferensi
Pengurangan Risiko Bencana PBB ketiga, pada 18
Maret 2015 di Sendai, Miyagi, Jepang

2
Prof. Syamsul Maarif
TANTANGAN SFDRR

Tantangan-tantangan Sendai Framework Disaster Risk


Reduction (SFDRR) 2015-2030 yang dihadapi Indonesia
antara lain kurangnya pengintegrasian Pengurangan
Risiko Bencana (PRB) kedlam kedalam kebijakan
pemerintah yang desentralisasi, dengan melibatkan
pemerintah daerah

3
Prof. Syamsul Maarif
TUJUAN SFDRR (2015-2030)

1. Mencegah timbulnya dan mengurangi risiko bencana;


2. Mencegah dan menurunkan keterpaparan and kerentanan;
3. Meningkatkan resiliensi mellaui peningkatan kesiapsiagaan, respon, dan
pemulihan

4
Prof. Syamsul Maarif
WHAT WE NEED TO DO?
SFDRR PRIORITY 1
Understand Disaster Risk

SFDRR PRIORITY 2
Strengthen Disaster Risk Governance to Manage Disaster Risk

SFDRR PRIORITY 3
Invest in DRR for Resilience

SFDRR PRIORITY 4
Enchance Disaster Preparedness for Effective Response and to “Build Back
Better”
5
Prof. Syamsul Maarif
SFDRR PRIORITY 1

 National and local risk assessments ;


 Collection, analysis, management and use of
disaggregated data and information;
 Develop, update periodically and disseminate location-
based disaster risk information;
 Disaster loss accounting at national and local levels;
 Regional/trans-boundary risks
6
Prof. Syamsul Maarif
SFDRR PRIORITY 2

 Legislative and regulatory framework related to DRR (include


list and link to relevant laws and regulations);
 Institutional framework (including e.g. coordination
mechanisms, responsibilities and authorities of sub-national
governments, roles and task of cimmunity representatives);
 Policy environment and list of key policies related to DRR;
 Accountability mechanisms

7
Prof. Syamsul Maarif
SFDRR PRIORITY 3

 Legislative and regulatory framework related to DRR (include


list and link to relevant laws and regulations);
 Institutional framework (including e.g. coordination
mechanisms, responsibilities and authorities of sub-national
governments, roles and task of cimmunity representatives);
 Policy environment and list of key policies related to DRR;
 Accountability mechanisms

8
Prof. Syamsul Maarif
SFDRR PRIORITY 4

 Disaster preparedness and contingency policies, plans, and


programmes;
 Early Warning Systems;
 Planning for post disaster recovery and reconstruction;
 Regular disaster preparedness, response and recovery
exercises;
 International cooperation for disaster preparedness,
rensponse and recovery
9
Prof. Syamsul Maarif
SIKLUS MANAJEMEN BENCANA

10
Prof. Syamsul Maarif
BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM
(RPJMN 2020 – 2024)
“Kebijakan Pembangunan
Berketahanan Iklim (PBI)
bukan sekedar kegiatan
Adaptasi Perubahan Iklim
(API), melainkan sebuah
terobosan kebijakan dalam
upaya reformasi
kebencanaan, serta
menurunkan kerugian
ekonomi akibat bahaya
iklim…”
(Menteri PPN/Ka. Bappenas, Suharso Monoarfa)
11
Prof. Syamsul Maarif
PIDATO PRESIDEN RI PADA
PEMBUKAAN GPDRR
"Pengurangan risiko bencana
adalah investasi yang efektif untuk
mencegah kerugian di masa
depan. Karena itu, kami
menegaskan komitmen Indonesia
untuk melaksanakan Kerangka
Kerja Sendai serta komitmen
internasional lainnya”
(Pidato Presiden RI pada pembukaan the 7th Global
Platform for Disaster Risk Reduction, Nusa Dua Bali)

12
Prof. Syamsul Maarif
7 REKOMENDASI GPDRR
1. Transformasi mekanisme tata kelola PRB yang terintegrasikan
dengan upaya pencapaian Agenda 2030

2. Perubahan sistemik dalam pembiayaan dan investasi Pengurangan


Risiko Bencana (PRB)

3. Peningkatan peran PRB sebagai bagian dari solusi untuk mengatasi


keadaan darurat iklim, peningkatan pembiayaan dan dukungan untuk
adaptasi dan resiliensi

4. Perencanaan dan implementasi PRB terhadap masyarakat yang


berisiko melalui pendekatan partisipatif dan berbasis HAM serta
investasi terhadap generasi muda

5. Pengembangan sistem peringatan dini yang menyeluruh dan berpusat


pada masyarakat dari ujung ke ujung terutama dari risiko multibahaya

6. Pembelajaran transformatif dari pandemik COVID-19 untuk


mendorong sistem manajemen risiko bencana yang adaptif dan
responsif dengan kolaborasi multipihak pemangku kepentingan

7. Pelaporan yang komprehensif dan sistematif, termasuk tinjauan


mendalam, terhadap semua target Kerangka Sendai oleh negara-
negara anggota dibutuhkan untuk memahami tantangan dan
hambatan implementasinya serta mempercepat upaya pencapaian
Prof. Syamsul Maarif target pada tahun 2030 13
14
Prof. Syamsul Maarif
SIKLUS PENANGANAN BENCANA

15
Prof. Syamsul Maarif
TERIMA KASIH

16
Prof. Syamsul Maarif

You might also like