You are on page 1of 27

Strategi Kebudayaan dalam

Arsitektur Nusantara

Semester V – 3 sks
Bhinneka Tunggal Ika,
Tan Hana Dharma Mangrwa

• Berkemajemukan dengan kemerdekaan


pribadi yang penuh kasih-sayang serta
saling menjaga hak hidup tiap unsur yang
berbeda, tanpa ada maksud lain (yang
mewujud sebagai perbuatan) dari hal
tersebut.
• Sikap hidup dalam kesatuan sosial dari
kemajemukan individual.
Arsitektur Nusantara

• ... lebih dari sekadar himpunan material belaka.


• ... juga mesti berinti kandungan nilai-nilai luhur
kemanusiaan.
• ... dalam satu kesatuan nilai-nilai lokal dan universal.
• ... yang diwujudkan dengan bijak dan tepat guna.
Homo Simbolicus
• Manusia makhluk individual - sosial yang berakal.
• Dengan akal, manusia: "membaca simbol dan menuliskan
kembali hasil bacanya".
• Sistem simbol: seluruh anasir alam, lingkungan binaan dan
arsitektur.
• Makna-makna yang diberikan semestinya selalu dinamik,
untuk mengarahkan dan menanggapi suatu perubahan.
• Makna-makna itu terkerangka menjadi sebuah sistem nilai
individual dan sosial sekaligus.
Membaca dan Menulis Simbol
• "Membaca simbol" : cara memahami
seluruh realitas.
• “Menuliskan kembali hasil baca" :
bagaimana menerapkan pemahaman untuk
membina lingkungan huniannya.
Memaknai Simbol
1. Merumuskan nilai kesetempatan
(lokalitas).
– Nilai ini mengarahkan perilaku manusia untuk
mencapai titik perimbangan antara berbagai
kemajemukan atau ekuivokalitas.

ruh

rasa

nafs aqal qalb


Memaknai Simbol
2. Merumuskan nilai kesemestaan
(universalitas) di balik simbol empirik yang
majemuk, menuju ke arah titik hakiki atau
univokalitas.
– Tanpa nilai univokal yang bersifat mempersatukan dan
memelihara satu kesatuan tujuan berkehidupan
bersama itu, pasti terjadi perpecah-belahan, bahkan
tindas-menindas.

ruh

rasa

nafs aqal qalb


Tujuan Memaknai Simbol
• Jika terjadi tindas menindas, yang menang pasti potensi
informasi, potensi pengetahuan-keilmuan, dan/atau potensi
ekonomi yang mampu diwujudkan menjadi kekuasaan.
• Kekuasaan mempunyai daya mengarahkan sekaligus
menentukan hidup, kehidupan, dan penghidupan pihak yang
lebih lemah.
• Sangat berbahaya bila sistem nilai itu dikuasasi oleh pihak yang
tak berbudi pekerti luhur, yang tak mengenal perikemanusiaan
nan adil-beradab, jauh dari peri-berkehidupan bersama yang
damai, yang tak mau tahu apalagi menyadari bahwa kehidupan
masyarakat manusia dan masyarakat alam ini hakekatnya ada
dalam satu kesatuan web of life (rajutan sistem kesetimbangan).
• Demokrasi yang berasas pada dualisme-dialektis pasti tak dapat
mencapai kesetimbangan atau keadilan.
Rajutan Sistem Kesetimbangan

Man
Natural Env.
Built Env.

• Manusia dan alam adalah satu kesatuan


rajutan sistem kesetimbangan.
Rajutan Sistem Kesetimbangan

Man
Natural Env.
Built Env.

• Fokus pusat kesetimbangan adalah manusia


itu sendiri.
Rajutan Sistem Kesetimbangan

Man
Natural Env.
Built Env.

• Kehadiran manusia adalah selaku pengatur


dan pengelola alam semesta.
Strategi Kebudayaan
• Kebijakan memelihara kesetimbangan ekuivokalitas dan
univokalitas makna di setiap satuan ruang dan waktu
pada sebuah wilayah.
• Untuk mewujudkannya, diperlukan keterpaduan upaya
dari berbagai disiplin ilmu, dan dari berbagai kalangan
dan lapisan masyarakat bangsa.
• Menuju arsitektur yag tak hanya memihak manusia,
tetapi juga memihak alam.
• Menuju arsitektur yang tak hanya melayani kepentingan
individual, tetapi juga komunal.
• Perlu strategi yang berwawasan budaya luas dan dalam.
Bukan sekedar strategi dalam politik kekuasaan (yang
sarat dengan kepentingan ekonomi diri dan/atau
kelompoknya).
Strategi Kebudayaan
• Kebijakan memelihara kesetimbangan
ekuivokalitas dan univokalitas makna di setiap
satuan ruang dan waktu pada sebuah wilayah.
• Untuk mewujudkannya, diperlukan
keterpaduan upaya dari berbagai disiplin ilmu,
dan dari berbagai kalangan dan lapisan
masyarakat bangsa.
• Perlu strategi yang berwawasan budaya luas
dan dalam. Bukan sekedar strategi dalam
politik kekuasaan (yang sarat dengan
kepentingan ekonomi diri dan/atau
kelompoknya).
Strategi Kebudayaan
alam

individu sosial

manusia
• Menuju arsitektur yag tak hanya memihak manusia,
tetapi juga memihak alam.
• Menuju arsitektur yang tak hanya melayani
kepentingan individual, tetapi juga komunal.
Ilmu dan praksis arsitektur di Indonesia perlu
paradigma baru, ...
... untuk mewujudkan bersama ...
... ARSITEKTUR NUSANTARA ...
... ARSITEKTUR UNTUK FITRAH MANUSIA DAN
ALAM.
Kita bersama harus berperan
menyelesaikan berbagai masalah
lingkungan binaan secara terintegrasi

!
Rajutan Sistem Kesetimbangan pada
Arsitektur Nusantara
alam

individu sosial

manusia
Karakter Arsitektur Nusantara

• Menunjukkan penyadaran: arsitektur mengada


(eksis) bersama dengan masyarakat manusianya dan
dengan lingkungan alam dan binaan di sekitarnya.
Karakter Arsitektur Nusantara
• Menunjukkan sistem
dan struktur
kompleks, satu
kesatuan jalinan
kehidupan
masyarakat manusia
dan lingkungan alam.
• Hubungan tersebut harus selaras (tak saling
bertolak-belakang), manusia tak menindas hak
sesama dan hak lingkungan alam, ramah, santun,
dan berada pada titik perimbangan.
Ciri Arsitektur Nusantara
Arsitektur tak hanya menekankan aspek fisik,
juga substansi, nilai, gagasan, atau sikap batin.
1. Sunatullah (Natural Law)
2. Kemanusiaan (Humanity)
3. Kesetempatan (Locality)
4. Kebersamaan-Berkemakmuran
(Togetherness-Prosperity)
5. Kesekarangan (Presentness)
1. Sunatullah (Natural Law)

• Prinsip: arsitektur mampu berdampingan dan


bersatu hukum dengan alam.
2. Kemanusiaan (Humanity)

• Arsitektur mampu menyadarkan ada-diri manusia


dalam kesetaraan & memuliakan atau
meluhurkan harkat dan martabat hidup manusia.
3. Kesetempatan (Locality)

• Strategi Agraris: menekankan pemahaman


mendalam atas nilai dan wujud masing-masing
karakter lokalitas Arsitektur Nusantara.
4. Kebersamaan-Berkemakmuran
(Togetherness-Prosperity)

• Lingkungan binaan adalah ruang hunian bersama


dalam satu rajutan sistem kesetimbangan yang
kelestariannya ditentukan secara bersama.
5. Kesekarangan (Presentness)

• Dalam arsitektur, elemen sejarah (lama-baru) dan elemen budaya


(setempat-pendatang) saling bertemu dan berdialog, dan
berkembang menjadi wujud dan makna baru yang kaya, yang
kesemuanya dimunculkan untuk menyekarang (presentness).
Arsitektur Nusantara:
Rajutan Dialog Antar-Karakter
• Arsitektur bukan suatu entitas yang lepas dan mandiri.
Terdapat kesatuan integral dengan lingkungan sekitar
dan masyarakat manusianya [nilai-nilai kebersamaan].
• Arsitektur harus memberikan kemanfaatan bagi
manusia dan alam sekitarnya, tidak justru menambah
defisit lingkungan.
• Arsitektur Nusantara harus sesuai dengan fithrah alam
dan manusia.
• Arsitektur Nusantara berprinsip saling
menyelamatkan.
Sekian
Terimakasih

You might also like