Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
This research aims to study the incidence of disease in lowland rice tungro held in the
District of West Tomohon, and lasted for 5 months from the month of November 2014 until
March 2015. This study uses a survey or field observation purposive sampling with the object
of research fields rice farmers in West Tomohon sub district, which is in the Village Taratara
and Village Woloan. Each village was taken three plots groves and each plot was made
sliced diagonally with five subplots with the size of each subplot that is 2 m x 2 m. At each
subplot obtained 56 family of plants that was four weeks with a spacing of 15 cm x 20 cm x
40 cm (Legowo row 1: 3) of crop land, observations were made four times at intervals of one
week. The results showed that characterizes the disease tungro rice paddy in the district of
West Tomohon is infected plants tungro disease suffered stunted plant growth (dwarf), the
color of the leaves turn yellow to yellow orange accompanied with brown spots on the leaves.
Tungro disease incidence in rice crops in West Tomohon sub district amounted to 22:43%.
Tungro disease vector Populations in West Tomohon sub district is 7.6 tail.
Key words: Incidence, Disease Tungro, Rice
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari insidensi penyakit tungro pada tanaman
padi sawah yang dilaksanakan di Kecamatan Tomohon Barat Kota Tomohon, dan
berlangsung selama 5 bulan yaitu dari bulan November 2014 sampai Maret 2015. Penelitian
ini menggunakan metode survei atau observasi lapang secara purposif sampling dengan objek
penelitian lahan petani padi sawah di Kecamatan Tomohon Barat, yaitu di Kelurahan
Taratara dan Kelurahan Woloan. Masing-masing kelurahan diambil tiga plot areal tanaman
dan masing-masing plot dibuat irisan diagonal dengan lima subplot dengan ukuran masingmasing subplot yaitu 2 m x 2 m. Pada setiap subplot didapatkan 56 rumpun tanaman yang
berumur empat minggu dengan jarak tanam 15 cm x 20 cm x 40 cm (jajar legowo 1:3) dari
lahan pertanaman, pengamatan dilakukan sebanyak empat kali dengan interval waktu satu
minggu. Hasil penelitian menunjukan bahwa ciri khas penyakit tungro pada tanamam padi
sawah di Kecamatan Tomohon Barat yaitu tanaman yang terinfeksi penyakit tungro
mengalami pertumbuhan tanaman terhambat (kerdil), warna daun berubah menjadi kuning
sampai kuning jingga yang disertai dengan bercak-bercak berwarna coklat pada daun.
Insidensi penyakit tungro pada tanaman padi sawah di Kecamatan Tomohon Barat adalah
sebesar 22,43 %. Populasi vektor penyakit tungro di kecamatan Tomohon Barat adalah 7,6
individu.
Kata kunci : Insidensi, Penyakit Tungro, Tanaman Padi
I. PENDAHULUAN
produksi
padi
sawah
mengalami
2014).
Tahun
padi
juga
berkaitan
erat
dengan
Luas
Produksi
Produkti
Panen
(Ton)
vitas
(Ha)
(Ku/Ha)
2009
114.745
549.087
47,85
peranan
kehidupan
2010
119.771
584.030
48,76
2011
122.108
596.223
48,83
2012
126.931
615.062
48,46
(Sugeng, 2001).
2013
127.413
638.373
50,10
penting
Indonesia
dalam
merupakan
negara
India.
harus
ditingkatkan
permintaan
sekitar
untuk
275
mencukupi
juta
orang
Di Indonesia
Kebutuhan
serangannya
12.078/ha.
terluas
dibandingkan
faktor
utama
dari
tahun
ke
tahun
mengalami
pendukung
wereng
perkembangannya
hijau
(Nephotettix
penyakit
pengendaliannya.
penting
yang
menyerang
Pada
adanya
serangan
III.METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
penyakit
Penelitian
ini
dilaksanakan
di
Kecamatan
padi sawah.
Tomohon
Barat
Barat,
dan
Tomohon
bahwa
menulis.
dan
masyarakat
pada
Penelitian
ini
menggunakan
umumnya.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
Tomohon
Barat,
yaitu
di
Kelurahan
tanaman
padi
sawah
Tomohon Barat.
1.3. Manfaat Penelitian
di
Kecamatan
irisan
diagonal
dengan
lima
subplot
legowo 1:3).
Pengamatan dilakukan
satu minggu.
tanam 15 cm x 20 cm x 40 cm (jajar
Keterangan :
Plot ( 20 m x 15 m)
Sub plot (2 m x 2 m)
insidensi
penyakit
tanaman
yang
bagian
tanaman.
tanaman
Pengamatan
ini
yang
dihitung dengan
insidensi penyakit:
Dimana:
menunjukkan
gejala
menggunakan rumus
IP = Insidensi penyakit
n = Jumlah rumpun terinfeksi
N = Total rumpun yang diamati (Rivai, 2005)
populasi
Serangga
yang
dimasukkan
ke
dilakukan
dengan
vektor
mengunakan
net
terjaring
dalam
toples
segera
plastik
=
Jumlah pengambilan sampel
penyakit
tungro,
penyakit tungro.
insidensi
terserang
pangkal daun.
gabah
terisi
terjadi
penyakit
perubahan
tungro
warna
mengalami
pada
daun
tidak
sempurna
atau
perhitungan
insidensi
tungro
penyakit
pengamatan
sejak
tertinggi
terjadi
tungro
untuk
di
kelurahan
pengamatan
pengamatan
Tabel 2. Insidensi penyakit tungro pada tanaman padi sawah di Kelurahan Taratara dan
Woloan.
Insidensi penyakit (%)
No Kelurahan
II
III
IV
Rata-rata(%)
Taratara
18,39
22,84
25,35
27,49
23,51
Woloan
14,99
18,44
25,70
26,29
21,35
Rata-rata (%)
16,69
20,64
25,52
26,86
22,43
tungro
tertinggi
di
kelurahan
insidensi
Taratara
yaitu 20,64 %.
Pengamatan ketiga
14,99 %.
yaitu 25,52 %.
Pengamatan keempat
%.
Woloan
dengan
terjadi
pada
pengamatan
keempat
Perkembangan penyakit tungro pada tanaman padi sawah di dua kelurahan yaitu
Kelurahan Taratara dan kelurahan Woloan di Kecamatan Tomohon Barat yang menjadi
lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Chart Title
30
25
20
15
Taratara
10
Woloan
5
0
1
2
3
Pengamatan (minggu)
insidensi
penyakit
adanya
faktor-faktor
pendukung
Kecamatan
tanaman,
Tomohon
pengamatan
Barat
mengalami
setiap
faktor
lingkungan,
sumber
peningkatan.
penyakit
mengalami
empat
tungro
pengamatan
terus
insidensi
penyakit
perhitungan
rata-rata
Tabel 3. Populasi vektor penyakit tungro pada tanaman padi sawah di Kelurahan Taratara dan
Woloan.
Populasi vektor (individu)
No Kelurahan
Rata-rata
II
III
IV
(individu)
Taratara
8,6
8,8
9,8
4,2
7,8
Woloan
7,3
8,4
9,4
4,5
7,4
Rata-rata (individu)
7,9
8,6
9,6
4,3
7,6
Pengamatan
Pengamatan kedua
individu.
pengamatan keempat.
keempat
Rata-tara
populasi
vektor
Populasi vektor
populasi
vektor
Perkembangan populasi vektor penyakit tungro pada tanaman padi sawah di dua
kelurahan yaitu kelurahan Taratara dan kelurahan Woloan di kecamatan Tomohon dapat
4
2
0
1
2
3
Pengamatan (minggu)
Gambar 5. Grafik (histogram) populasi vektor penyakit tungro di Kecamatan Tomohon Barat.
Perkembangan
populasi
vektor
diduga
disebabkan
oleh
penggunaan
Sudarma,
tanaman
yang
padi
maka
populasi
vektor
2013
jika
Sedangkan di
menyatakan
terserang
maka
bahwa
dapat
penurunan.
Hal
ini
sesuai
dengan
merupakan
rentan
Sulawesi Utara
serangan
hama
wereng
hijau
varietas
padi
lokal
yang
Perbedaan
insidensi
penyakit
5.1. Kesimpulan
individu.
tanaman
5.2. Saran
Tomohon
tanaman
padi
sawah
Barat
di
yaitu
terhambat
Kecamatan
pertumbuhan
(kerdil),
terjadi
tentang
penyakit
tungro
yang
yaitu
adalah 22,43 %.
wereng
hijau
diperoleh
di
Kecamatan
informasi
dalam
Balitbangtan.http://www.litbang.pe
rtanian.go.id/varietas/one/130/
Diakses tanggal 29 Maret 2015.
_____,