Professional Documents
Culture Documents
Rekrutmen Guru Produktif SMK
Rekrutmen Guru Produktif SMK
ABSTRACT
Purposes of the research are to: (1) know productive teacher recruitment of vocational schools of
centralization era of Surakarta, (2) know advantage sand drawbacks of productive teacher recruitment system
of vocational schools of centralization era of Surakarta, (3) understand productive teacher recruitment in
development of learning of PTB Program Study. This research using qualitative techniques approachment for
data collection by interview, observation and document study. Data were analyzed using an interactive model
The results obtained are (1) the recruitment of teachers earning Vocational School in the centralized
era Selection Program ID, D III Program of Teacher Vocational Technology and Program of In-service Benefit
that each operator and different recruitment mechanisms. (2) Excess productive teacher recruitment through the
D III GKT output more skilled teacher, teacher output shortcomings in knowledge and reasoning entry. Through
the program more equitable distribution of teachers and drawbacks placement nationally so that any participant
who resigned. Through the program CPNS selection test material in accordance with the formation of teachers
and cons of filing the file is too far. (3) The application of the results of research on learning in Building
Engineering Education Study Program through the integration of a summary of the results of research on the
subject of learning materials Runway Science of Technical Education Vocational and Professional Education.
Keywords: Teacher Recruitment Productive, Era Centralization, Study Program of PTB
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui rekrutmen guru produktif Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) pada era sentralisasi di Surakarta, (2) Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem rekrutmen guru
produktif Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada era sentralisasi di Surakarta, (3) Mengetahui rekrutmen guru
Produktif dalam pengembangan pembelajaran di Program Studi PTB. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan studi dokumen. Teknik analisis data
menggunakan model interaktif (interactive model).
Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) rekrutmen guru produktif Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) pada era sentralisasi Program Seleksi CPNS, Program D III Guru Kejuruan Teknologi (GKT) dan
Program Tunjangan Ikatan Dinas (TID) yang masing-masing penyelenggara dan mekanisme rekrutmennya
berbeda-beda. (2) Kelebihan rekrutmen guru produktif melalui program D III GKT output guru yang lebih
terampil, kekurangannya output guru lema secara pengetahuan dan penalaran. Melalui Program TID distribusi
guru lebih merata dan kekurangannya penempatan secara nasional sehingga adanya peserta yang mengundurkan
diri. Melalui program seleksi CPNS materi tes sesuai dengan formasi guru dan kekurangannya pengajuan berkas
terlalu jauh. (3) Penerapan hasil penelitian pada pembelajaran di Prodi Pendidikan Teknik Bangunan melalui
integrasi ringkasan hasil penelitian pada materi pembelajaran mata kuliah Landasan Keilmuwan Pendidikan
Teknik Kejuruan dan Profesi Kependidikan.
Kata Kunci: Rekrutmen Guru Produktif, Era Sentralisasi, Prodi PTB
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat
dan membawa perubahan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia. Perubahan tersebut
berdampak pada tuntutan peningkatan sumber
daya manusia yang kompetitif. Pendidikan
merupakan
solusi
yang
tepat
dalam
meningkatkan sumber daya manusia yang
kompetitif di era globalisasi. melalui
pendidikan akan lahir sumber daya manusia
yang memiliki kemampuan secara spiritual,
cerdas dan terampil dalam berbagai bidang ilmu
yang dibutuhkan masyarakat, bangsa dan
negara.
Peran pendidikan dalam mencetak
sumber daya manusia unggul tidak lepas dari
campur tangan seorang guru sebagai agen
pembelajaran. Guru adalah aktor utama yang
memegang peranan penting dalam mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Kebutuhan akan guru akan terus
meningkat, khususnya untuk guru produktif
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Salah
satu penyebabnya adalah rencana Pemerintah
yang akan terus menambah jumlah SMK yang
secara tidak langsung berimplikasi pada
peningkatan akan kebutuhan guru produktif.
Selain karena banyaknya SMK yang akan
dibangun, kebutuhan akan guru juga dapat
terlihat dari jumlah guru SMA/SMK yang akan
memasuki masa pensiun.
Kebutuhan akan guru tersebut harus
dipenuhi oleh Pemerintah dengan melakukan
rekrutmen yang dapat menghasilkan guru SMK
profesional, terutama untuk guru produktif
SMK. Guru yang profesional akan dihasilkan
dari sistem rekrutmen yang berkualitas. Sistem
rekrutmen tersebut harus diselenggarakan
dengan objektif, proporsional dan profesional
dalam menyeleksi calon-calon guru agar
dihasilkan guru yang berkualitas. Menghindari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme adalah
prinsip yang harus ditegakkan dalam
penyelenggaraan rekrutmen guru. Jika proses
rekrutmen guru dilakukan dengan subjektif dan
disertai
dengan
praktik
KKN
maka
dikhawatirkan kompetensi guru yang dihasilkan
tidak mampu memberikan keberhasilan pada
proses pembelajaran.
Era sentralisasi adalah sebutan untuk
pemerintahan masa orde baru dimana sistem
pemerintahan dilakukan secara sentralistik.
Pemerintah
(pusat)
memiliki
kekuasaan/wewenang
penuh
dalam
merumuskan
kebijakan
sampai
dengan
pengambilan keputusan. Keberhasilan dan
prestasi yang pernah diraih di era orde baru,
khususnya pola sentralisasi di bidang
pendidikan patut untuk dipelajari sebagai bahan
perbaikan dan evaluasi untuk peyelenggaraan
pendidikan di era sekarang, khususnya pada
sistem rekrutmen guru produktif.
Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan (PTB) adalah salah satu Lembaga
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK)
yang mempunyai peran dalam menyiapkan
calon-calon guru produktif yang akan
memenuhi kebutuhan guru. Prodi PTB dapat
memberikan materi pembelajaran/perkuliahan
yang memberikan bekal pada para mahasiswa
calon guru. Pemberian bekal kompetensi yang
berkaitan dengan keguruan ini salah satunya
adalah
memberikan
materi
pembelajaran/perkuliahan
yang
berkaitan
dengan rekrutmen guru. Dengan pemberian
materi pembelajaran yang berkaitan dengan
rekrutmen guru diharapkan dapat memberikan
pemahaman pada mahasiswa calon guru
produktif, untuk menghadapi rekrutmen,
khususnya rekrutmen guru produktif SMK.
Tujuan penelitian ini adalah (1)
Mengetahui rekrutmen guru produktif Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) pada era
sentralisasi di Surakarta, (2) Mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari sistem
rekrutmen guru produktif Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) pada era sentralisasi di
Surakarta, (3) Mengetahui rekrutmen guru
Produktif dalam pengembangan pembelajaran
di Program Studi PTB.
TINJAUAN PUSTAKA
Rekrutmen
Menurut Simamora (dalam Maisah,
2013), rekrutmen adalah serangkain aktivitas
mencari dan memikat pelamar kerja dengan
motivasi,
kemampuan,
keahlian
dan
pengetahuan yang diperlukan guna menutupi
kekurangan
yang
diidentifikasi
dalam
perencanaan kepegawaian. Pendapat lain
dikemukan oleh Kaswan (2012), rekrutmen
didefinisikan sebagai praktik atau aktivitas yang
dilakukan organisasi dengan tujuan utama
mengidentifikasi dan memikat pegawai yang
potensial (qualified). Sedangkan menurut
Hadari Nawawi (dalam Maisah, 2013)
berpendapat bahwa rekrutmen adalah proses
mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang
perkembangan teknologi.
Jadi, Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) adalah sebuah lembaga pendidikan
formal pada jenjang pendidikan menengah yang
mempersiapkan lulusannya untuk memiliki
keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja.
Untuk mewujudkan lulusan yang
memiliki keterampilan di bidang tertentu, maka
SMK menjadikan kompetensi sebagai materi
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Jenis mata
diklat yang telah ditetapkan terdiri dari :
1) Program Adaptif
Kelompok mata diklat yang berfungsi
menjadikan peserta didik memiliki dasar
yang kuat dalam menyesuaikan dengan
perubahan dan memberikan kesempatan
untuk memahami suatu konsep yang dapat
diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan
melandasi kompetensi untuk bekerja.
2) Program Normatif
Kelompok
mata
diklat
yang
menjadikan peserta didik menjadi pribadi
yang memiliki norma-norma sebagai
individu maupun mahkluk sosial.
3) Program Produktif
Kelompok
mata
diklat
yang
membekali peserta didik agar memiliki
kompetensi standar atau kemampuan
produktif pada suatu pekerjaan atau keahlian
tertentu yang relevan dengan tuntutan dunia
kerja.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru
produktif SMK adalah tenaga pendidik
profesional yang mengajar kelompok mata
diklat produktif untuk memberikan bekal
keahlian dan keterampilan pada peserta didik
dalam menghadapi tuntutan dunia kerja.
Era Sentralisasi
Istilah sentralisasi berasal kata sentral
yang berarti pusat. Menurut Hasan Shadily
(dalam Mambu, 2012) berpendapat, sentralisasi
atau juga seringkali dipakai istilah sentralisme
adalah
sistem
politik
dimana
negeri
keseluruhannya dikendalikan dari satu titik
pusat sebagai lawan dari sistem pemerintahan
yang
desentralisasi,
federalisme,
dan
regionalisme, dimana satuan-satuan lokal
(negara atau provinsi) mendapatkan tingkat
otonomi tertentu.
Jadi, dalam konteks pemerintahan, yang
dimaksud dengan sistem sentralisasi adalah
suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah
2)
3)
4)
b.
c.
b.
c.
SARAN-SARAN
Beberapa saran yang peneliti kemukakan
sebagai berikut :
1. Dalam memenuhi
kebutuhan guru
produktif SMK, Pemerintah Daerah dapat
menerapkan pola Ikatan Dinas dengan
memberikan beasiswa kepada mahasiswa
LPTK
dengan
syarat
setelah
menyelesaikan pendidikan mereka siap
untuk ditempatkan pada SMK Negeri yang
mengalami kekurangan guru produktif.
2. Khusus untuk rekrutmen guru produktif
SMK, materi tes harus ada yang berkaitan
dengan uji kompetensi keguruan dan
kompetensi keahlian bidang.
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
sebaiknya mengadakan kegiatan orientasi
untuk guru baru agar guru dapat mengenali
kondisi sekolah dan mampu beradaptasi
dengan lingkungan kerja.
4. Program Studi
Pendidikan Teknik
Bangunan dalam mencetak guru produktif
yang terampil sebaiknya menerapkan
aturan disiplin dan tanggung jawab pada
proses perkuliahan, khususnya pada mata
kuliah praktek.
5. Sentralisasi manajemen atau pengelolaan
guru dapt mengatasi permasalahan
ketimpangan jumlah guru antara daerah
yang satu dengan yang lainnya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima Kasih penulis ucapkan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam kelancaran
penelitian ini. Terima kasih juga untuk
pimpinan jurnal yang telah bersedia memuat
naskah ini. Semoga Allah SWT membalas
dengan kebaikan yang setimpal,
DAFTAR PUSTAKA
Djausal,
Anshori.
(2004).
Pengantar
Ferosemen. Bandar Lampung: Pusat
Pengembangan Ferosemen Indonesia
Wakhinuddin.
(2009).
Pendidikan
Kejuruan. Diperoleh 27 Februari
2014
dari
http://wakhinuddin.wordpress.com/20
09/07/21/pendidikan-kejuruan/
Wukir. (2013). Manajemen Sumber Daya
Manusia Dalam Organisasi Sekolah.
Yogyakarta: Multi Presindo