You are on page 1of 8

Jurnal Penelitian Pendidikan

Vol. 32 Nomor 2 Tahun 2015

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN INNOMATTS


UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DAN
KARAKTER GURU MATEMATIKA

Mohammad Asikin, Iwan Junaedi, Adi Nur Cahyono

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang


Email: mohammad_asikin@yahoo.com

Abstract. This research is a development research which aims to develop a training


model which is able to improve mathematics teachers’ competence and character.
This research was implemented into two year phase. The first year focused on the
exploration study and the model validation. This phase successfully identified
the need of the mathematics teachers and generated a valid training model
called the Innovative Mathematics Teaching Study (INNOMATTS). The second
year focused on the implementation and dissemination of the model. This article
aims to describe the practicality and the effectiveness of INNOMATTS training
model in improving mathematics teachers’ competence and character as it was
developed based on the mathematics teachers’ need, containing mathematics
learning innovation and having orientation toward character education. The
research follows the Research and Development (R & D) of Gall. The evaluation
of the model implementation quality used three criteria: validity, practicality,
and effectiveness. The result suggests that the INNOMATTS training model is
practical based on the percentage response of the planning, implementation
and evaluation. The model is also effective based on the evaluation of lesson
plan produced during the training, the learning implemented, and the result of
teacher’s competence test.

Keywords: INNOMATTS, Professional development model, mathematics teacher


competence, character education, lesson study

PENDAHULUAN peserta didik berkualitas diperlukan guru yang


berkualitas, memiliki kompetensi, dan dedi-
Guru dipandang sebagai faktor utama yang kasi tinggi dalam menjalankan tugas profe-
menentukan kualitas pendidikan, karena guru sionalnya (Kunandar, 2007:40). Keberadaan
yang memegang kendali pembelajaran, me- guru yang berkualitas merupakan syarat mut-
nentukan arah pencapaian tujuan pembelaja- lak hadirnya sistem dan praktek pendidikan
ran, dan mengelola pembelajaran peserta di- berkualitas (Jalal 2007:6). Profesi guru di-
dik. Pendidikan yang baik dan unggul sangat pandang perlu untuk dikembangkan sebagai
bergantung pada profesionalisme, kinerja dan profesi bermartabat sebagaimana telah diam-
kompetensi gurunya. Untuk menghasilkan anatkan dalam Undang-Undang tentang Guru

155
Mohammad Asikin, Iwan Junaedi, Adi Nur Cahyono Pengembangan Model Pelatihan Innomatts

dan Dosen nomor 14 tahun 2005. Salah satu Salah satu bukti nyata bahwa pelatihan
konsekuensi adanya undang undang tersebut guru belum berdampak pada peningkatan
adalah bahwa guru memerlukan pembinaan kompetensi guru dapat dilihat pada hasil uji
dan pengembangan secara berkelanjutan. kompetensi guru tahun 2012. Para guru yang
Salah satu program pengembangan keprofe- mengikuti UKG (Uji Kompetensi Guru) tahun
sian berkelanjutan yang ditetapkan Pemerintah 2012 adalah para guru yang telah lulus sertifi-
(Ditjen PMPTK, 2010) adalah pengembangan kasi tahun tahun sebelumnya, baik melalui pe-
diri, yang meliputi: (1) mengikuti diklat fung- nilaian potofolio maupun melalui PLPG. Ber-
sional; dan (2) melaksanakan kegiatan kolek- dasarkan data dari BPSDMK-PMP (Badan
tif guru. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pen-
Peningkatan kompetensi guru telah di- didikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan)
tempuh pemerintah dengan berbagai cara, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
di antaranya adalah melalui pendidikan dan Tahun 2012 (info-ukg.kemendikbud.go.id),
pelatihan (in service training). Namun, usaha hasil UKG jenjang SMP (semua bidang studi)
pemerintah ini kurang memberi dampak yang secara nasional, yang diikuti 217. 766 orang
signifikan terhadap peningkatan kualitas guru. guru diperoleh data bahwa nilai reratanya
Ada dua hal yang menyebabkan pelatihan adalah 49,57 dengan nilai maksimal 95 dan
bagi guru belum berdampak pada peningkatan nilai minimal 0 dan standar deviasi 11,41.
kualitas guru, yaitu: (1) pelatihan tidak berba- Gambaran hasil UKG di atas setidaknya
sis pada permasalahan nyata di dalam kelas, memberikan fakta bahwa para guru yang telah
materi pelatihan yang sama disampaikan ke- mengikuti dan lulus pelatihan model PLPG
pada semua pendidik tanpa mengenal daerah ternyata belum memiliki performa kompe-
asal, dan (2) hasil pelatihan hanya menjadi tensi yang optimal. Ada banyak kebutuhan
pengetahuan saja, tidak diterapkan pada pem- guru seperti pelatihan bagaimana menganali-
belajaran di kelas (Hendayana, 2007). Selain sis hasil ulangan siswa, pelatihan bagaimana
itu, pembinaan profesi guru seperti pelatihan, pengelolaan pembelajaran matematika yang
workshop, seminar, dan yang sejenisnya, memadai, bagaimana membuat PTK (pene-
dalam praktiknya justru menimbulkan ma- litian tindakan kelas) yang belum terpenuhi
salah di sekolah dikarenakan guru meninggal- oleh berbagai pelatihan yang selama ini dilak-
kan tugas utamanya, yakni mengajar. sanakan. Padahal menurut Suwondo (2008),
Berdasarkan hasil diskusi peserta diklat program peningkatan kemampuan profesional
guru pemandu matematika di P4TK (Pusat guru yang perlu mendapat perhatian adalah
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik peningkatan kompetensi melalui diklat, pro-
dan Tenaga Kependidikan) Matematika diper- gram pelatihan dalam jabatan (in service
oleh informasi bahwa pada pelaksanaan pem- training) dan peningkatan pengalaman me-
belajaran matematika guru masih dominan lalui program magang atau on the job train-
menggunakan metode ceramah dan pendeka- ing. Hal ini mengisyaratkan perlunya sebuah
tan yang bersifat abstrak. Akibatnya, peserta model pelatihan yang bottom up, yang berba-
didik cenderung pasif dan kurang memahami sis pada kebutuhan dan permasalah riil guru
objek-objek matematika (fakta, konsep, prin- matematika di lapangan, sehingga pelatihan
sip, dan ketrampilan). Diduga salah satu pe- tersebut dapat menjadi solusi bagi permasala-
nyebab dari keadaan tersebut adalah kurang- han guru. Pelatihan yang dimaksud juga dapat
nya kompetensi guru terutama kompetensi dilaksanakan secara mandiri melalui komuni-
profesional dan paedagogik (P4TK Matema- tas guru matematika (tidak harus selalu dalam
tika, 2009). wadah MGMP saja) yang tidak selau bergan-

156
Mohammad Asikin, Iwan Junaedi, Adi Nur Cahyono Pengembangan Model Pelatihan Innomatts

tung pada program pemerintah pusat maupun ahli. Penelitian periode kedua fokus pada im-
daerah. plementasi dan diseminasi INNOMATTS ke-
Salah satu keluhan para guru yang menge- pada guru-guru matematika. Artikel ini bertu-
muka setelah mengikuti suatu pelatihan adalah juan untuk mendeskripsikan kepraktisan dan
mempertanyakan tindak lanjut hasil pelatihan. keefektifan model INNOMATTS dalam me-
Hal ini dapat dimaknai bahwa perancangan ningkatkan kompetensi guru matematika dan
program pelatihan harus mempertimbangkan pendidikan karakter.
bahwa program tersebut harus berkelanjutan, Beberapa penelitian yang relevan ada
artinya pembinaan profesionalistas guru yang sebelumnya, di antaranya adalah penelitian
salah satunya melalui pelatihan harus didesain oleh Ardhana (2005) yang mengemukakan
sehingga mampu menyelenggarakan kegiatan bahwa guru matematika dan IPA SMP ma-
pengembangan dalam upaya peningkatan sih banyak yang kesulitan mengembangkan
mutu secara terus menerus. Seiring dengan profesionalismenya karena berbagai kendala
adanya berbagai inovasi pembelajaran, maka dalam pelaksanaan lesson study, PTK, mau-
pelatihan tersebut akan lebih bermakna bagi pun penilaian inovatif. Karim (2006), Marsigit
guru jika dalam pelatihan juga ada proses (2007), dan Iswahyudi (2010) juga mengemu-
penyiapan guru menjadi insan yang inovatif kakan permasalahan rendahnya kompetensi
dalam pembelajaran matematika. Mencer- guru yang harus diupayakan pemecahan ma-
mati berbagai uraian di atas, perlu ada sebuah salahnya dengan berbagai cara, salah satunya
desain pelatihan bagi guru Matematika yang dengan program piloting lesson study. Jenni-
mempunyai karakteristik kemandirian, solutif, fer (2007) menerapkan model pengembangan
inovatif dan berkelanjutan, yang dapat mem- profesional problem solving cycle yang mam-
beri peluang lebih besar bagi guru untuk dapat pu meningkatkan kemampuan guru dalam hal
meningkatkan kompetensinya. Model pela- pengetahuan matematika, metode mengajar
tihan INNOMATTS sebagai model pelatihan matematika, dan bagaimana mengembangkan
yang dikembangkan berbasis pada kebutuhan proses berpikir siswa.
guru matematika dan menerapkan berbagai Uraian di atas menunjukkan bahwa
inovasi pembelajaran matematika serta ber- model pelatihan INNOMATTS secara teoretis
orientasi pada pendidikan karakter diharapkan dapat dikembangkan menjadi model pelati-
mampu menjawab berbagai problematika ren- han yang valid, praktis dan efektif dalam me-
dahnya kompetensi guru. ningkatkan kompetensi guru dan pendidikan
Penelitian ini bertujuan untuk mengem-
karakter karena model tersebut dikembangkan
bangkan model pelatihan yang mampu me-
bersumber dari kebutuhan guru dan meng-
ningkatkan kompetensi guru dan pendidikan
gunakan prinsip-prinsip pengembangan pro-
karakter. Untuk mengembangkan model terse-
fesionalisme guru yang telah teruji. Artikel
but, diperlukan serangkaian tahapan peneli-
ini menyajikan hasil uji coba empiris yang
tian pengembangan yang dibagi ke dalam dua
menunjukkan kepraktisan dan keefektifan
periode penelitian. Penelitian di tahun pertama
model tersebut.
fokus pada identifikasi permasalahan dan ke-
butuhan guru matematika dan memperoleh METODE
model pelatihan guru yang valid. Penelitian
pada periode pertama menghasilkan model Penelitian pengembangan model pada ta-
pelatihan guru yang disebut model pelatihan hun pertama dan tahun kedua mengikuti lang-
Innovative Mathematics Teaching Study (IN- kah langkah penelitian dengan desain peneli-
NOMATTS) yang valid berdasarkan penilaian tian Research and Development (R & D) dari

157
Mohammad Asikin, Iwan Junaedi, Adi Nur Cahyono Pengembangan Model Pelatihan Innomatts

Gall (2007:571). Fokus pada tahun kedua ini Variabel yang diukur dalam uji coba ini sesuai
adalah uji coba model empiris pada cakupan dengan tujuan penelitian sebagai berikut. (1)
yang lebih luas. keterlaksanaan tahapan kegiatan program
Uji coba model empiris merupakan lan- sesuai dengan tahap model, (2) peningka-
jutan dari tahap evaluasi formatif setelah vali- tan kompetensi guru peserta pelatihan, (3)
dasi ahli dalam tahapan pengembangan mod- keterlaksanaan karakteristik model, dan (4)
el. Uji coba model empiris ini dimaksudkan keunggulan dan hambatan implementasi
untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan model.
model tersebut. Kepraktisan model ditunjuk- Ujicoba dilakukan melalui beberapa
kan oleh kesesuaian pelaksanaan model di tahapan. Secara garis besar tahapan tersebut
lapangan dengan model, keefektifan ditunjuk- adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan
kan dengan adanya kesesuaian tujuan dengan implementasi model, tahap analisis hasil pe-
hasil pelaksanaan model. Berikut disajikan nilaian implementasi model, dan tahap penyu-
aktivitas evaluasi formatif dari model INNO- sunan laporan ujicoba.
MATTS pada Tabel 1. Teknik dan alat pengumpulan data yang
diperlukan dalam ujicoba ini adalah sebagai
Tabel 1. Aktivitas Evaluasi INNOMATTS berikut. (1) Evaluasi proses pelaksanaan tiap
tahap dilakukan dengan pengamatan meng-
Sasaran Evaluasi Aktivitas Evaluasi Analisis gunakan alat berupa lembar pengamatan;
(2) Evaluasi terhadap keterlaksanaan prin-
Validitas model dan Deskriptif-
perangkat pelatihan
Review para pakar
kualitatif
sip- prinsip model pelatihan INNOMATTS
dilakukan dengan menggunakan angket dan
Review pakar,
interview dengan
lembar observasi. (3) Kompetensi guru peser-
Kepraktisan model ta pelatihan diukur dengan menggunakan tes
guru dan siswa, Deskriptif-
dan perangkat pela-
tihan
angket, observasi kualitatif dan angket (pengukuran internal). Angket dan
kelas, penilaian
kinerja
tes diberikan sebelum dan sesudah implemen-
Review para pa-
tasi model.
kar; interview den- Data yang diperoleh dianalisis dengan
Efektivitas model dan Deskriptif-
perangkat pelatihan
gan guru, observasi
kualitatif statistik sederhana, dideskripsikan secara
kelas, angket,
penilaian
kualitatif. Data hasil pengamatan terhadap
keterlaksanaan prosedur atau langkah pelak-
sanaan model digunakan langsung sebagai
Subyek uji coba dalam pengembangan evaluasi proses/kegiatan yang sedang berja-
model INNOMATTS ini adalah guru Matema- lan. Data perolehan responden dari angket
tika SMP Kota Semarang yang tergabung se- akan dihitung keefektifannya.
bagai anggota MGMP Matematika SMP Kota Untuk menentukan keefektifan model
Semarang. Desain uji coba menggunakan de- INNOMATTS dari data hasil perolehan re-
sain One Group Pretest- Postest (Sugiyono sponden, terlebih dahulu akan ditentukan skor
2008:74; 2010:415) sebagaimana diilustrasi- kriterium/ideal keseluruhan maupun skor ide-
kan sebagai berikut. al untuk tiap item (Sugiyono, 2010:418).
Selanjutnya untuk mengetahui pening-
O1 x O2 katan keefektifan rata rata pre dan pos test
model dihitung dengan menggunakan rumus
O1 : nilai pretest
gain rata-rata ternormalisasi, yaitu perbandin-
O2 : nilai posttest
gan gain rata-rata aktual dengan gain rata-rata

158
Mohammad Asikin, Iwan Junaedi, Adi Nur Cahyono Pengembangan Model Pelatihan Innomatts

maksimum. hap On cluster yang pertama, Tahap In yang


Gain rata-rata aktual adalah selisih skor kedua, Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pelati-
rata-rata postes terhadap skor rata-rata pretest. han (Tahap On cluster yang kedua dan ketiga,
Rumus gain ternormalisasi yang disebut juga Tahap Reviuw, Tahap Pelaksanaan Kegiatan
sebagai faktor–g atau faktor Hake (Savinainen Pelatihan (Tahap On cluster yang keempat dan
dan Scott, 2002:49) adalah sebagai berikut kelima), dan Tahap In yang ketiga.

Tahap Evaluasi Proses dan Produk


Tahap evaluasi keseluruhan proses dan
produk belum dilakukan terhadap seluruh pro-
di mana simbol 〈𝑔〉 menyatakan gain gram yang sudah dirancang. Hal disebabkan
rata rata ternormalisasi; 〈Spost〉 dan 〈Spre 〉 keterbatasan waktu untuk penelitian sehingga
berturut-turut menyatakan skor rata-rata pre uji coba diakhiri sebelum seluruh program
dan post. Besarnya faktor-g dikategorikan kegiatan terselesaikan. Namun demikian
sebagai berikut. pada tahap 4 tetap dilakukan penilaian yang
Tinggi bila 〈𝑔〉 > 0,7 dapat digunakan untuk mengukur proses dan
Sedang bila 0,3 < 〈𝑔〉 ≤ 0,7 produk. Penilaian proses dilakukan dengan
Rendah bila 〈𝑔〉 ≤ 0,3 pengamatan kesesuaian pelaksanaan langkah-
(Sumber: modifikasi dari Savinainen langkah dalam setiap tahapan pelatihan se-
dan Scot, 2002:49) dangkan penilaian produk dilakukan terhadap
keterlaksanaan karakteristik model dan kom-
HASIL DAN PEMBAHASAN petensi guru.
Tahap Sosialisasi dan Pengembangan Pro-
gram (Tahap In yang pertama) Kepraktisan Model INNOMATTS

Tahap pertama penerapan model IN- Hasil penilaian kesesuaian langkah-


NOMATTS adalah sosialisasi model kepada langkah kegiatan yang dilaksanakan pada tiap
subjek uji coba serta pengembangan program tahap dengan langkah-langkah model ditun-
pelatihan. Kegiatan yang dilakukan pada ta- jukkan bahwa: (1) pada langkah-langkah per-
hap ini adalah: (1) Sosialisasi model INNO- encanaan sebesar 97,5%; (2) pada langkah-
MATTS dan panduan penggunaan model IN- langkah pelaksanaan sebesar 77,5%, dan (3)
NOMATTS. (2) Mengumpulkan informasi pada langkah-langkah evaluasi sebesar 65%.
tentang permasalahan guru Matematika di Rata-rata pelaksanaan kegiatan pelatihan ses-
sekolah, kebutuhan dan harapan para peserta uai dengan langkah-langkah model adalah
terkait dengan pelatihan yang akan diikuti. 80%. Dengan demikian dapat dikatakan bah-
(3) Menyampaikan kebijakan pemerintah wa model pelatihan INNOMATTS adalah
terkait kurikulum 2013 dilanjutkan dengan praktis.
penjelasan beberapa materi pokok yang ada
pada modul. (4) Merancang pengembangan Keefektifan model INNOMATTS terha-
program pelatihan. (5) Pengelompokkan para dap peningkatan kompetensi guru
peserta dalam cluster. Penilaian keefektifan Model INNO-
MATTS terhadap peningkatan kompetensi
Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan guru didasarkan pada beberapa hal berikut. (1)
Pada tahap ini dilakukan serangkaian Ta- Hasil Penilaian terhadap RPP ( Rencana Pelak-

159
Mohammad Asikin, Iwan Junaedi, Adi Nur Cahyono Pengembangan Model Pelatihan Innomatts

sanaan Pembelajaran ) buatan guru peserta lebih baik lagi. Keseluruhan penilaian menun-
pelatihan memperoleh rata-rata77,72. Rata- jukkan bahwa model pelatihan INNOMATTS
rata ini menunjukkan bahwa RPP yang dibuat efektif meningkatkan kompetensi guru dan
para guru sudah baik. (2) Hasil Penilaian ter- proses pembelajaran yang bermuatan pendidi-
hadap pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar kan karakter.
Mengajar) yang dilakukan guru memperoleh
rata-rata skor 78,85. Rata-rata ini menunjuk- SIMPULAN DAN SARAN
kan bahwa guru telah mampu melaksanakan Simpulan
pembelajaran dengan baik. (3) Hasil Penilaian
kompetensi guru (menggunakan instrumen Kesimpulan yang dapat disusun ber-
PK Guru / Penilaian Kinerja Guru dari Ke- dasarkan hasil penelitian di atas adalah bahwa
mendiknas2011) menunjukkan bahwa persen- model pelatihan INNOMATTS praktis dilak-
tase kompetensi guru di awal adalah 81% dan sanakan dan efektif meningkatkan kompetensi
setelah pelatihan naik menjadi 93%. Besarnya guru dan proses pembelajaran yang bermua-
gain rata-rata ternormalisasi kefektifan sebe- tan pendidikan karakter.
lum dan sesudah implementasi model untuk
kompetensi guru adalah 0,62 (62%) dengan DAFTAR PUSTAKA
kategori tinggi. (4) Keefektifan model terha-
dap karakteristik model menunjukkan persen- Akker, J. van den & Plomph, Tjeerd. 1993.
tase sebesar 75,35% termasuk kategori baik. Development Research in Curriculum:
Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh fak- Propositions and Experiences. Nether-
ta bahwa pelatihan membawa dampak yang lands: University of Twente.
cukup signifikan terhadap proses pengemban- Ardhana, W., Kaluge, L., & Purwanto. 2003.
gan profesi guru. Hal ini ditunjukkan dengan Pembelajaran inovatif untuk pemaha-
kemampuan guru dalam menyusun RPP yang man dalam belajar matematika dan
sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 dapat sains di SD, SLTP, dan di SMU. Lapo-
dikategorikan baik. Guru memperoleh ma- ran penelitian. Penelitian Hibah Pasca
sukan baik dari narasumber maupun kolega Angkatan I tahun I. Direktoral Peneli-
sehingga selalu melakukan perbaikan dalam tian dan Pengabdian pada Masyarakat.
produk RPP-nya. Fakta lain yang diungkap Ditjen Dikti. Depdiknas.
adalah keterlaksanaan pembelajaran yang Ardhana, W., Kaluge, L., & Purwanto. 2004.
juga berkategori baik. Melalui lesson study Pembelajaran inovatif untuk pemaha-
yang dilakukan dalam proses In, On, dan R man dalam belajar matematika dan
pada INNOMATTS, guru senantiasa mere- sains di SD, SLTP, dan di SMU. Lapo-
fleksi praktik yang dilakukannya. Dampak ran penelitian. Penelitian Hibah Pasca
dari proses tersebut adalah perbaikan yang Angkatan I tahun II. Direktoral Peneli-
terus dilaksanakan oleh guru sehingga keter- tian dan Pengabdian pada Masyarakat.
laksanaan pembelajaran juga baik. Walaupun Ditjen Dikti. Depdiknas.
nilai gain ternormalisasi pada peningkatan Ardhana, W., Kaluge, L., & Purwanto. 2003.
kompetensi guru tergolong rendah, hasil akhir Pembelajaran inovatif untuk pemaha-
tetap menunjukkan adanya peningkatan kom- man dalam belajar matematika dan
petensi guru. Rendahnya nilai gain bukan be- sains di SD, SLTP, dan di SMU.
rarti pelaksanaan pelatihan kurang baik, me- Laporan penelitian. Penelitian Hibah Pasca
lainkan input peserta pelatihan yang sudah Angkatan I tahun III. Direktoral Pene-
cukup baik kemudian ditingkatkan menjadi litian dan Pengabdian pada Masyarakat.

160
Mohammad Asikin, Iwan Junaedi, Adi Nur Cahyono Pengembangan Model Pelatihan Innomatts

Ditjen Dikti. Depdiknas. ture in the United States? Nagoya Jour-


Beck, S., & Frode Frederiksen, L. 2008. nal of the Education and Human Devel-
Teaching, leadership and school culture opment. No. 1 january 2002. 1-23.
– from loose to tight couplings. Int. J. Mark, J., Gorman, J., & Nikula Johannah.
Management in Education. Volume 2 2009. Keeping Teacher Learning of
No 1: 1-13 Mathematics Central in Lesson Study.
Cerbin, W. & Kopp, B. 2006. Lesson Study NSCM Journal, Spring Vol 12 No 1.
as a Model for Building Pedagogical 3-11.
Knowledge and Improving Teaching. Matthew G. Jones . 2007. Lessons From
International Journal of Teaching and Learn- A University-K-12 Partnership:Five
ing in Higher Education. Volume 18 No Strategies For Mathematics Profession-
3, 250 – 257. al Development. NSCM Journal
Ditjen PMPK. 2010. Pedoman Dana Bantuan McGriff. 2006. ISD knowledge-base/the elab-
Langsung MGMP. Jakarta: Kemdiknas. oration theory. Tersedia pada http://
Hendayana, S., dkk. 2007. Lesson Study: Pen- www.elth/McGriff%20-%20Kn. [Diak-
galaman IMSTEP-JICA. Bandung: UPI ses 6 Juli 2007].
Press. Nieveen. 2000. Prototyping to Reach Produ-
Hull, Tedd. 2007. Manager To Instructional er Quality. In vanden Akker, Nieveen
Leader:Developing Teachers As Lead- and Tj Plom. (Eds). Design and De-
ers . NCSM Jurnal Winter. velopment Methodology in Education.
James, Kay. 2005. Learner-Centered Teacher Dodrecht, Kluwer Academic Pub.
Leadership In Mathematics Education Richey and Nelson. 1996. Developmental Re-
NCSM Jurnal Spring Summer search. In D. Jonassen (Ed.) Handbook
Jennifer. 2009. The Problem-Solving Cycle:A of Research for Educational Commu-
Model Of Mathematics Professional nication and Technology. New York:
Development . NCSM JURNAL. Spring. Macmillan Simon & Schuster.
Karim, Muchtar Abdul. 2006. Implementation Sato, Masaki. 2007. Bagaimana mengem-
Of Lesson Study For Improving The bangkan guru yang professional, Maka-
Quality Of Mathematics Instruction In lah.
Malang. Tsukuba Journal of Education- Sulivan Peter. 2011. Teaching Mathematics:
al Study in Mathematics. Volume 25: Using research-informed strategies.
XX-XX. Australian Education Review. Austra-
Kirkpatrick, D. L. Evaluation. In R.L.Craig lian Council for Educational Research.
(Ed.), Training and Development Hand- Sukirman. 2006. Kurikulum Program sertifi-
book (Third Edition) New York: Mc- kasi profesi guru (PSPG) MIPA SMP/
Graw-Hill: Hal 301-319. MTs dan SMA/MA. Makalah.
Kristin L. 2011. Preparation of Effective Takahashi, A., Watanabe, T., & Yoshida, M.
Teachers in Mathematics. National XXXX. Developing Good Mathemat-
Comprehensive Center for Teacher ics Teaching Practice Through Les-
Quality. USA son Study: A U. S. Perspective, 129-
Lewis, Catherine, Perry, Rebecca, Hurd, & 136. Tersedia di www.apectened.org/
Jacqueline. 2004. A Deeper Look at resources/downloa ds/takahashi.pdF.
Lesson Study. Academic Search Pre- [diakses XX-XX- XXX]
mier. Volume 61 No 5. V. Morris, L. 2009. Leadership and the Future
Lewis, C. 2002. Does lesson study have a fu- of Higher Education. Innov High Educ.

161
Mohammad Asikin, Iwan Junaedi, Adi Nur Cahyono Pengembangan Model Pelatihan Innomatts

No 35: 1-2 Zawojewski, J.S, Robinson, M, & Hoover, M.


West, L., Hanlon, G., Tam, P., & Novelo, 1999. Reflections on Developing Math-
M. 2007. Building Coaching Capacity ematics and the Connected Mathemat-
Through Lesson Study. NSCM Journal, ics Project. Journal for Mathematics
Vol. XX: 26-33 Teaching in the Middle School. 4: 324-
330.

162

You might also like