You are on page 1of 9

TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora, 4(3), September-Desember 2023: 325-333

P-ISSN: 2774-4574 ; E-ISSN: 2774-4582


TRILOGI, 4(3), Sept-Des 2023 (325-333)
@2023 Lembaga Penerbitan, Penelitian,
dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M)
Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo
DOI : 10.33650/trilogi.v4i3.7372

Peningkatan Kompetensi Guru melalui Pelatihan


Mandiri Menggunakan Platform Merdeka Mengajar
(PMM) di SMA Negeri 1 Asembagus Situbondo

Said Ripin Bukaryo


SMA Negeri 1 Asembagus, Situbondo
saidripin@gmail.com

Abstract

This school action research was carried out at SMA Negeri 1 Asembagus with the aim of
increasing teacher competency by implementing independent training through the
independent teaching platform (PMM). The subjects of this research were all teachers who
had learning ID accounts and had accessed the independent teaching platform (PMM) and
a total of 54 teachers were the subjects of this school action research. The independent
teaching platform (PMM) is an application to make it easier for teachers to teach, assess
students and provide training to improve competence and work to inspire colleagues. With
this platform, teachers can increase their competence with their own creativity. This
activity is carried out by providing provisions with In House Training (IHT) which aims to
introduce and use an independent independent teaching platform that teachers can use.
This research was carried out in 2 stages or 2 cycles, namely cycle-I and cycle-II.
Increasing teacher competency at SMA Negeri 1 Asembagus with independent training in
the form of creating real actions which can be in the form of PPTs, learning videos. From
the implementation of this independent training, there was an increase in the competency
of teachers who, for the first time being introduced to the independent teaching platform,
found it difficult to implement and take real action. This is illustrated in the results of
cycle-I where only 11.5% of teachers received certificates after creating real actions.
Furthermore, in cycle II there was an increase in certificate acquisition, namely 86.5%.
This clearly shows that with IHT and independent training for teachers, competency will
increase.

Keywords: Teacher Competency; Independent Training; PMM

Abstrak

Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Asembagus yang bertujuan
untuk meningkatkan kompetensi guru dengan menerapkan pelatihan mandiri melalui
platform merdeka mengajar (PMM). Subjek penelitian ini adalah seluruh guru yang
memiliki akun belajar id dan sudah mengakses platform merdeka mengajar (PMM) dan
sebanyak 54 guru yang menjadi subjek dalam penelitian tindakan sekolah ini. Platform
merdeka mengajar (PMM) adalah aplikasi untuk memudahkan guru megajar, menilai
siswa dan memberikan pelatihan untu meningkatkan kompetensi serta bekerja untuk
menginspirasi rekan kerja. Dengan adanya platform ini, guru dapat meningkatkan
kompetensinya dengan kreativitas yang dikembangkan sendiri. Kegiatan ini dilakukan

325
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora, 4(3), September-Desember 2023: 325-333

dengan pemberian bekal dengan In House Training (IHT) yang bertujuan untuk
mengenalkan dan menggunakan platform merdeka mengajar mandiri yang dapat
digunakan guru. Penelitian ini dilakukan dengan 2 tahap atau 2 siklus yaitu siklus-I dan
siklus-II. Peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 1 Asembagus dengan pelatihan
mandiri berupa pembuatan aksi nyata yang bisa dalam bentuk PPT, video pembelajaran.
Dari penerapan pelatihan mandiri tersebut ada peningkatan kompetensi guru yang
pertama kali baru mengenal platform merdeka mengajar merasa kesusahan untuk
menerapkan dan membuat aksi nyata. Hal ini tergambar pada hasil siklus-I yang hanya
11,5% guru yang memperoleh sertifikat setelah pembuatan aksi nyata. Selanjutnya pada
siklus-II ada peningkatan perolehan sertifikat yaitu sebesar 86,5%. Hal ini tergambar
jelas bahwa dengan adanya IHT dan pelatihan mandiri kepada guru maka akan
meningkatkan kompetensi.

Katakunci: Kompetensi Guru; Pelatihan Mandiri; PMM

pendidikan. Terkait dengan hal tersebut,


1 Pendahuluan pemerintah mengembangkan suatu
kebijakan dengan melakukan perubahan
Pada era globalisasi dan reformasi
terhadap kurikulum, yaitu dengan
menuntut adanya persaingan kualitas antar
mencanangkan kurikulum merdeka (Aulia et
negara bahkan antar daerah (Ramdani et al.,
al., 2023). Kurikulum merdeka adalah
2022). Kemampuan suatu negara maupun
kurikulum yang berfokus pada kebutuhan
daerah dalam persaingan kualitas ini sangat
siswa dan memberikan peluang kepada siswa
ditentukan oleh kualitas Sumber Daya
untuk mengembangkan bakat dan minatnya
Manusia (SDM). Kualitas sumber daya
(Aulia et al., 2023) (Sari et al., 2022).
manusia sangat ditentukan oleh proses
Kurikulum merdeka juga memberikan
pendidikan yang dimulai dari tingkatan
kebebasan kepada guru untuk menentukan
terendah yaitu TK, SD, SMP, SMA dan
sendiri perangkat ajar yang sesuai dengan
Perguruan Tinggi. Dalam pelaksanaan
kondisi siswanya. Dalam menerapkan
pendidikan ini, guru merupakan ujung
kurikulum merdeka, harus didukung dengan
tombak dalam memberikan pendidikan,
penyediaan pelatihan bagi guru, penyediaan
pengajaran, membimbing dan lain
sumber bahan belajar dan perangkat ajar
sebagainya. Menurut Undang-Undang Nomor
yang inovatif (Priantini et al., 2022).
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Guru adalah pendidik profesional dengan Menanggapi kekhawatiran akan
tugas utama mendidik, mengajar, penurunan kualitas tersebut, Kemendikbud
membimbing, mengarahkan, melatih, berupaya meningkatkan kinerja dan
menilai, dan mengevaluasi peserta didik kompetensi guru dalam berkarya serta
pada pendidikan anak usia dini jalur menginspirasi orang lain melalui penggunaan
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan platform khusus bernama Platform Merdeka
pendidikan menengah (Noviana, 2018). Mengajar sebagai komponen penting dalam
Dalam proses kegiatan pembelajaran, selain penerapan kurikulum merdeka (Marisana et
guru ada dua unsur yang amat penting, yaitu al., 2023; Sanusi et al., 2022). Platform
metode pembelajaran yang digunakan dan Merdeka Mengajar (PMM) merupakan salah
media pembelajaran yang diimplementasikan satu wadah yang disediakan oleh pemerintah
dalam pembelajaran. Agar proses belajar bagi kepala sekolah dan guru dalam
mengajar terlaksana dengan baik, mempermudah penerapan kurikulum
penggunaan metode dan media merdeka.
pembelajaran yang tepat tentunya sangat
Platform merdeka mengajar memberikan
diperlukan (Rohman & Susilo, 2019).
peluang yang sama kepada semua guru di
Saat ini kompetensi guru di Indonesia Indonesia untuk dapat belajar dan
masih rendah sehingga belum mampu meningkatkan kompetensi yang dimilikinya
menghasilkan sumber daya manusia yang kapanpun dan dimanapun berada (Arnes et
berkualitas (Rojaki, 2023). Keadaan ini al., 2023), sebab fitur pembelajaran dalam
menyebabkan terjadinya krisis pembelajaran platform merdeka mengajar menyediakan
yang berdampak pada rendahnya kualitas berbagai fasilitas pelatihan mandiri untuk

326
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora, 4(3), September-Desember 2023: 325-333

mendapatkan berbagai bahan pelatihan yang penelitian direncanakan seperti berikut: Awal
bermutu (Marisana et al., 2023). Dengan pengamatan dimulai pada bulan September
adanya fitur-fitur pembelajaran tersebut 2023, dimulai pelaksanaan siklus I minggu
diharapkan guru dapat mengembangkan pertama bulan September 2023 dan siklus II
kualitas kompetensinya dalam melaksanakan pada minggu pertama bulan Oktober 2023
pembelajaran. PMM tersaji dalam bentuk web dan pembuatan laporan November 2023.
based maupun android based, sehingga
Metode yang digunakan dalam penelitian
pengguna dapat mengaksesnya melalui
ini adalah metode Penelitian Tindakan
smartphone maupun komputer (Susilawati et
Sekolah (PTS). PTS merupakan suatu
al., 2021).
prosedur penelitian yang diadaptasi dari
Platform merdeka mengajar (PMM) hadir Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Panitia
sebagai sebuah aplikasi untuk Pelaksana Pendidikan dan Latihan Profesi
mempermudah guru mengajar sesuai Guru Rayon 10 Jawa Barat, 2009: 73).
kemampuan murid, menyediakan pelatihan Penelitian tindakan sekolah merupakan “(1)
untuk tingkatkan kompetensi, serta berkarya penelitian partisipatoris yang menekankan
untuk menginspirasi rekan sejawat. Dengan pada tindakan dan refleksi berdasarkan
adanya platform ini, guru dapat pertimbangan rasional dan logis untuk
meningkatkan kinerjanya melalui kreativitas melakukan perbaikan terhadap suatu kondisi
yang dikembangkan oleh dirinya sendiri. Dari nyata; (2) memperdalam pemahaman
belajar untuk dirinya melalui beberapa terhadap tindakan yang dilakukan; dan (3)
workshop dan seminar yang disediakan memperbaiki situasi dan kondisi sekolah
melalui platform, melihat berbagai bahan- pembelajaran secara praktis” (Depdiknas,
bahan untuk mengajar serta berkarya untuk 2008 : 11-12)(Maharaja, 2022). Secara
menjadi inspirasi orang lain (Direktorat singkat, PTS bertujuan untuk mencari
Sekolah Dasar, 2020) (Wibowo et al., 2023). pemecahan permasalahan nyata yang terjadi
di sekolah-sekolah, sekaligus mencari
Berdasarkan uraian di atas, platform
jawaban ilmiah bagaimana masalah-masalah
merdeka mengajar (PMM) hadir sebagai
tersebut bisa dipecahkan melalui suatu
sebuah aplikasi untuk mempermudah guru
tindakan perbaikan.
mengajar, menilai peserta didik dan
menyediakan pelatihan untuk meningkatkan Masalah nyata yang dihadapi oleh para
kompetensi, serta berkarya untuk guru di SMA Negeri 1 Asembagus adalah
menginspirasi rekan sejawat. Dengan adanya masih kurangnya penggunaan PMM (Platform
platform ini, guru dapat meningkatkan Merdeka Mengajar) dalam kegiatan
kinerjanya melalui kreativitas yang pembelajaran. Prosedur penelitian yang
dikembangkan oleh dirinya sendiri. Tujuan dilakukan secara siklikal yaitu dengan
dari penelitian ini adalah untuk menggunakan satu siklus dimulai dari (1)
mensosialisasikan penggunaan platform Perencanaan awal, (2) Pelaksanaan, (3)
merdeka mengajar ini agar dapat Observasi dan (4) Refleksi.
meningkatkan kompetensi guru di SMA
1. Perencanaan
Negeri 1 Asembagus. Kompetensi guru yang
ada di SMA Negeri 1 Asembagus masih Kegiata ini mencakup rencana perbaikan
terbilang kurang dalam penerapannya, berdasarkan adanya masalah atau kondisi
dikarenakan sebagian besar guru masih yang menuntut diperbaiki. Hal ini meliputi
belum memanfaatkan PMM secara luas, persiapan bahan-bahan yang diperlukan
kompetensi guru yang dimaksud yaitu dalam tahap pelaksanaan, menentukan siapa
dengan pembuatan aksi nyata dalam (subyek penelitian dan teman
pembelajaran seperti PPT, video berkolaborasi), kapan (jadwal pelaksanan),
pembelajaran dan lain sebagainya. dan tempat pelaksanaan.

2. Pelaksanaan
2 Metode
Kegiatan ini mencakup tindakan substantif
Lokasi penelitian adalah di SMA Negeri 1
penelitian melalui intervensi skala kecil guna
Asembagus yang beralamat di Jalan Awar-
memperbaiki kondisi yang diteliti.
Awar No. 999, Kecamatan Asembagus,
Kabupaten Situbondo. Waktu pelaksanaan 3. Observasi

327
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora, 4(3), September-Desember 2023: 325-333

Kegiatan ini dilaksanakan dengan kebutuhan penelitian ini dilakukan pemilihan


mengamati, mengenali sambil informan atau responden. Pemilihan
mendokumentasikan (mencatat dan responden didasarkan pada beberapa
merekam) terhadap proses, hasil, pengaruh pertimbangan antara lain, informan tersebut
dan masalah baru yang mungkin saja muncul benar-benar mengetahui, berkaitan dan atau
selama proses pelaksanaan tindakan. menjadi pelaku dalam proses. Penelitian
Tindakan Sekolah (PTS) kami yang berjudul
4. Refleksi
“Peningkatan Kompetensi Guru Melalui
Kegiatan ini dilakukan dengan renungan, Pelatihan Mandiri Menggunakan Platform
kajian reflektif diri secara inquiri, partisipasi Merdeka Mengajar (PMM) di SMA Negeri 1
diri (partisipatoris), kolaborasi terhadap latar Asembagus Situbondo”.
alamiah dan impiikasi dari suatu tindakan,
Setelah dilakukan studi pendahuluan,
dengan melakukan analisis terhadap rencana
akhirnya dapat dipilih pihak-pihak yang
dan tindakan yang sudah dilaksanakan dan
menjadi subjek penelitian. Informan kunci
hasil yang dicapai, dan apa yang belum
yang dipilih dalam penelitian ini adalag guru
dapat atau sempat dilakukan.
di SMA Negeri 1 Asembagus Situbondo
Hasil dari siklus pertama ini menjadi dilibatkan dalam penelitian ini. Subjek
masukan bagi pelaksanaan siklus kedua yang penelitian ini adalah seluruh guru di SMA
terdiri dari perulangan keempat langkah Negeri 1 Asembagus dari berbagai mata
yang ada pada siklus pertama. Hal ini terjadi pelajaran sebanyak 52 guru.
karena dimungkinkan setelah melalui siklus
Penelitian ini mengambil lokasi di SMA
pertama, peneliti menemukan masalah baru
Negeri 1 Asembagus Situbondo, (Moleong &
atau masalah lama yang belum tuntas,
Edisi, 2004) mengemukakan bahwa sebelum
sehingga perlu dipecahkan melalui siklus
menentukan tempat penelitian terlebih
selanjutnya (Widyastuti & Sakti, 2022).
dahulu peneliti harus mengadakan
Dengan demikian, berdasarkan hasil tindakan
penjajakan dan penilaian lapangan.
atau pengalaman pada siklus pertama
Penjajakan ini akan terlaksana dengan baik
peneliti akan kembali melakukan langkah
apabila sebelumnya peneliti sudah
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
mempunyai gambaran umum mengenai
refleksi pada siklus kedua, dan seterusnya,
keadaan dan semua hal yang relevan dengan
berhenti apabila telah berdampak positif
sasaran penelitian. Dalam penelitian ini SMA
terhadap proses dan hasil yang diperoleh dari
Negeri 1 Asembagus Situbondo dipilih
tindakan tersebut berhasil” (Karjani, 2020).
sebagai lokasi penelitian karena peneliti
Siklus yang dibuat dalam penelitian bertugas sebagai kepala sekolah pada
tindakan sekolah ini adalah sebagai berikut sekolah tersebut.
ini:
Sesuai dengan tujuan penelitian dan
pendekatan yang digunakan serta model
penelitian maka teknik untuk mengumpulkan
data dan informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah teknik observasi
(pengamatan), wawancara dan dokumentasi
(Jailani, 2023). Dalam penelitian ini, data
yang ingin diperoleh oleh peneliti adalah data
primer sebagai data utama dan data
sekunder sebagai data pendukung.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara:

1. Observasi (pengamatan)
Gambar 1. Langkah-langka PTS
Sesuai dengan data yang ingin
Subjek penelitian merupakan sumber data dikumpulkan dalam penelitian ini, maka
dalam penelitian terdiri dari jaringan peneliti melakukan pengamatan dengan
informasi untuk menjadi subjek model observasi partisipasi aktif. Hal ini
pengumpulan data penelitian. Untuk dirmaksudkan agar peneliti terlibat secara
menjaring informasi yang sesuai dengan langsung dalam kegiatan. Peneliti bersama

328
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora, 4(3), September-Desember 2023: 325-333

guru-guru berkolaborasi melibatkan diri diperoleh adalah: a) Data aktivitas guru


dalam setiap kegiatan mereka . Peneliti dalam memanfaatkan platform merdeka
kadang-kadang juga ikut membantu guru mengajar (PMM) dalam menciptakan hasil
dan sekolah dalam memecahkan karya nyata. Data melalui observasi, akan
permasalahan mereka sambil mengamati digunakan sebagai data pendukung untuk
terus menerus perilaku guru selama kegiatan mengetahui efektivitas penggunaan PMM
penelitian. Penggunaan strategi seperti ini sebagai pelatihan mandiri.
mengacu pada saran yang dikemukakan oleh
2. Wawancara
Moleong (2005) bahwa peran serta seorang
peneliti berada dari satu tempat ke tempat Yang dimaksud wawancara disini meliputi
lainnya. Di satu tempat peneliti harus aktif diskusi formal dan dialog informal selama
sekali, barangkali di tempat lainnya ia harus berlangsungnya penelitian tindakan sekolah
diam saja. (PTS) antara peneliti dengan para guru SMA
Negeri 1 Asembagus. Hal ini untuk
Alasan peneliti menggunakan model
mengetahui pikiran guru-guru yang tidak
pengamatan ini dimaksudkan agar peran
dapat digali melalui observasi.
serta peneliti dapat terwujud sautuhnya
apabila membaur secara fisik dengan 3. Studi Dokumenter
kelompok komunitas yang ditelitinya.
Studi dokumentar diartikan sebagai usaha
Disamping itu peran serta peneliti akan
untuk untuk memperoleh data dengan jalan
mudah diterima kelompok komunitas yang
menelaah hasil bukti nyata pemanfaatan
diterima dengan jam memberi bantuan atau
platfrom merdeka mengajar (PMM) yang
supervisi tertentu yang dibutuhkan mereka.
disimpan sebagai dokumen atau files. Teknik
Dalam hal ini upaya pemecahan masalah
yang ditempuh untuk memperoleh data-data
yang dibahas dalam kegiatan.
mengenai IHT dan bukti karya nyata secara
Peneliti berusaha untuk selalu hadir di umum dari lembaran sertifikat yang
tempat penelitian dengan maksud agar diperoleh oleh para guru.
terjalin hubungan yang akrab antara peneliti
4. Studi Pustaka
dengan informan dan lebih lanjut diharapkan
para informan tidak ragu-ragu atau bebas Studi pustaka diartikan sebagai teknik
memberikan informasi berkisar pada fokus untuk memperoleh data atau informasi dari
penelitian. Dengan langkah tersebut berbagai tulisan ilmiah baik cetak maupun
diharapkan dapat terungkap data obyektif elektronik yang menunjung penelitian.
yang terjadi di lapangan. Teknik ini ditempuh untuk memperoleh
pengetahuan yang mendalam mengenai
Untuk melaksanakan observasi partisipasi
masalah yang diteliti terutama dalam
aktif yang peneliti lakukan, diupayakan untuk
menentukan arah metode dan landasan
tidak mengakibatkan terganggunya aktivitas
teoritis penelitian.
responden. Hal ini sesuai dengan yang
disyaratkan oleh Banister (dikutip Idrus, Indikator kinerja atau keberhasilan
2007) menyatakan bahwa untuk penelitian tindakan sekolah ini yaitu adanya
mendapatkan informasi yang seoptimal peningkatan kompetensi guru dengan
mungkin disarankan untuk mengikuti melakukan pelatihan mandiri dengan
kegiatan keseharian responden dalam waktu pembuatan aksi nyata yang ditunjukkan
tertentu, memperhatikan apa yang terjadi, dengan perolehan sertifikat.
mendengarkan apa yang dikatakan,
menanyakan pertanyaan, mempelajari 3 Hasil dan Diskusi
dokumen yang dimiliki responden. Dengan 1. Siklus 1
demikian dalam rangka mendapatkan data
penulis secara aktif menigkuti kegiatan yang Siklus I dalam Penelitian Tindakan
dilakukan informan. Sekolah (PTS) ini dilakukan pada tanggal 04
September 2023 di SMA Negeri 1 Asembagus
Cara ini dilakukan utnuk mendapatkan Situbondo. Dalam siklus I ini Penelitian
data tentang praktek pelaksanaan pelatihan Tindakan Sekolah (PTS) dilaksanakan
mandiri di SMA Negeri 1 Asembagus tahapan yaitu sebagai berikut:
Situbondo. Dalam kegiatan ini data yang
A. Perencanaan

329
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora, 4(3), September-Desember 2023: 325-333

Dalam PTS ini upaya peneliti dalam lebih 30 menitan mengenai kegiatan cara
perencanaan supervisi akademik untuk pembuatan aksi nyata yang baik dan benar.
meningkatkan komptensi guru melalui Pada tahap ini guru melaksanakan
pelatihan mandiri menggunakan platform pembuatan aksi nyata yang akan diuploud
merdeka mengajar (PMM). Sesuai rencana pada lama pelatihan mandiri di PMM.
pada tahap persiapan ini peneliti mengambil
C. Observasi
guru SMA Negeri 1 Asembagus Situbondo
untuk menjadi guru model dalam kegiatan Bersamaan dengan berlangsungnya
peningkatan kompetensi guru. Dalam tahap kegiatan peningkatan kompetensi guru
ini peneliti juga mempersiapkan instrumen dengan pelatihan mandiri melalui
yang akan dipakai dalam pelaksanaan pemanfaatan platform merdeka mengajar
pelatihan mandiri untuk meningkatkan (PMM) di SMA Negeri 1 Asembagus, peneliti
kompetensi guru dengan penggunaa PMM melakukan observasi dengan menggunakan
yang terdiri dari pembuatan karya nyata. (a) Format penilaian aktivitas guru yang
sudah memanfaatkan platform merdeka
Dalam perencanaan yang juga peneliti mengajar baik melalui laptop ataupun HP.
sebut tahap pendahuluan sebagai supervisor
bersama guru model dan para guru yang Hasil penilaian melalui format penilaian
dipilih sebagai observer bersama-sama aktivitas guru SMA Negeri 1 Asembagus
membicarakan rencana pelatihan mandiri Situbondo dalam peningkatan kompetensi
dengan pembuatan bukti karya nyata guru melalui pelatihan mandiri menggunakan
berbantu PMM. PMM yaitu sebagai berikut: Sebanyak 52
orang guru hanya beberapa yang
Dalam tahap perencanaan, sebagaimana memperoleh sertifikat yaitu 11,5%.
mekanisme dalam kegiatan PTS ini, hal yang
harus dilakukan adalah sebagai berikut: D. Refleksi

(1) Mempersiapkan bahan-bahan dasar Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap


rujukan yang perlu dikaji sebelum refleksi ini adalah merefleksikan dan
membuat aksi nyata yang lengkap dan merencanakan kembali penerapan pelatihan
sistematis. mandiri melalui pemanfaat platform merdeka
(2) Mempersiapkan instrumen penelitian mengajar (PMM) untuk meningkatkan
berupa: Rubrik penilaian aktivitas kompetensi guru. Tujuan refleksi adalah
mandiri guru SMA Negeri 1 Asembagus untuk menemukan kelebihan dan
Situbondo dalam persiapan pelatihan kekurangan kompetensi guru dalam
mandiri dengan membuat aksi nyata melaksankaan pelatihan mandiri dengan
dengan ditunjukkan perolehan sertifikat. memanfaatkan platform merdeka mengajar
B. Pelaksanaan Tindakan (PMM).

Sesuai dengan jadwal pada bulan Dalam kegiatan ini refleksi kita lakukan
September 2023 pada hari Senin 04 pada langkah balikan maka dilakukan proses
September 2023, diputuskan oleh peneliti pengkajian masalah pemanfaatan platform
dilaksanakan In-House Training (IHT) merdeka mengajar (PMM) dengan pelatihan
tentang penggunaan platform merdeka mandiri untuk meningkatkan kompetensi
mengajar (PMM). Dalam kegiatan IHT ini guru yang dilakukan pada siklus I. Berikut
diawali dengan pemberian penjelasan oleh disajikan hasil evaluasi tentang pencapaian
narasumber mengenai cara penggunaan dan nilai prosentase perolehan sertifikat dari
pemanfaatan fitur yang ada di platform pelatihan mandiri dalam platform merdeka
merdeka mengajar (PMM). Kemudian guru mengajar (PMM):
mulai mempelajari penggunaan platform Hasil di atas menunjukkan guru masih
merdeka mengajar dengan sistem pelatihan banyak yang belum memanfaatkan platform
mandiri. Kegiatan yang bisa dilakukan oleh merdeka mengajar (PMM) dengan melakukan
peneliti yaitu sebagai berikut: pelatihan mandiri dan membuat aksi nyata
1) Peneliti mengamati dan menilai untuk mendapatkan sertifikat, hal ini perlu
kegiatan pembuatan aksi nyata yang telah adanya motivasi dan perhatian khusus dari
dibuat oleh guru-guru SMA Negeri 1 pimpinan maupun guru untuk menyelesaikan
Asembagus, 2) Peneliti berdialog kurang platform merdeka mengajar agar dapat

330
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora, 4(3), September-Desember 2023: 325-333

meningkatkan pemahaman serta kompetensi PMM setelah dilakukan IHT dan pembekalan
guru dalam menghasilkan karya pada yang lebih mendalam maka hasilnya yaitu
penerapan kurikulum merdeka. sebagai berikut:

2. Siklus II Guru SMAN 1 Asembagus yang


Siklus II dalam Penelitian Tindakan berjumlah 52 orang telah sebagian besar
Sekolah (PTS) ini dilakukan pada tanggal 01 telah memiliki sertifikat dan dengan tingkat
Oktober 2023 di SMA Negeri 1 Asembagus persentase yang tinggi yaitu 86,5%.
Situbondo. Dalam siklus II ini Penelitian D. Refleksi
Tindakan Sekolah (PTS) dilaksanakan dengan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap
tahapan sebagai berikut:
refleksi ini adalah merefleksikan dan
A. Perencanaan merencanakan kembali penerapan pelatihan
Untuk menyusun rencana pada siklus mandiri melalui pemanfaat platform merdeka
kedua, peneliti melakukan: Mempersiapkan mengajar (PMM) untuk meningkatkan
kembali kegiatan workshop In-House kompetensi guru. Tujuan refleksi adalah
Training (IHT) bagi semua guru di SMA untuk menemukan kelebihan dan
Negeri 1 Asembagus Situbondo. Untuk kekurangan kompetensi guru (Sitaasih,
mengetahui kendala yang dihadapi oleh guru 2020) dalam melaksankaan pelatihan
dalam melakukan pelatihan mandiri dengan mandiri dengan memanfaatkan platform
pembuatan aksi nyata, peneliti langsung merdeka mengajar (PMM).
berbicara dengan para guru tersebut. Dalam kegiatan ini refleksi kita lakukan
Hasilnya diketahui bahwa sebagian besar pada langkah balikan maka dilakukan proses
guru SMA Negeri 1 Asembagus masih belum pengkajian masalah pemanfaatan platform
memahami secara keseluruhan tentang merdeka mengajar (PMM) dengan pelatihan
pemanfaatan platform merdeka mengajar mandiri untuk meningkatkan kompetensi
(PMM). guru yang dilakukan pada siklus I. Berikut
Maka dari itu peneliti kembali melakukan disajikan hasil evaluasi tentang pencapaian
kegiatan IHT guna untuk lebih memperdalam nilai prosentase perolehan sertifikat dari
pemahaman guru tentang platform merdeka pelatihan mandiri dalam platform merdeka
mengajar (PMM) untuk meningkatkan mengajar (PMM):
kompetensi guru itu sendiri. Hasil pada tabel di atas menunjukkan
adanya kemajuan kompetensi guru dalam
B. Pelaksanaan
melakukan pelatihan mandiri dengan
Sesuai dengan kesepakatan yang telah menciptakan aksi nyata. Hal ini tergambar
dilakukan oleh peneliti dan guru dilaksanakan
dari sertifikat yang didapat mengalami
kembali workshop in-house training (IHT)
guna membekali guru agar semakin bisa kenaikan dari hanya 11,5% menjadi 86,5%.
melakukan pelatihan mandiri dengan Hal ini menunjukkan bahwa dengan IHT dan
pembuatan aksi nyata yang ada di platform penerapan platform merdeka mengajar dapat
merdeka mengajar (PMM). meningkatkan kompetensi yang dimiiliki oleh
C. Observasi guru SMA Negeri 1 Asembagus.

Bersamaan dengan berlangsungnya 3. Pembahasan


kegiatan peningkatan kompetensi guru Output Pendidikan yang dihasilkan oleh
dengan pelatihan mandiri melalui SMA Negeri 1 Asembagus Situbondo tidak
pemanfaatan platform merdeka mengajar hanya pada prestasi akademik saja, akan
(PMM) di SMA Negeri 1 Asembagus, peneliti tetapi dari segi akhlak atau budi pekerti hal
melakukan observasi dengan menggunakan sesuai sesuai dengan konsep Merdeka
(a) Format penilaian aktivitas guru yang Belajar menciptakan lingkungan belajar yang
sudah memanfaatkan platform merdeka lebih nyaman, memungkinkan guru dan
mengajar baik melalui laptop ataupun HP. siswa untuk berdiskusi dengan lebih santai,
Hasil penilaian melalui format penilaian belajar di luar kelas, dan mendorong
aktivitas guru SMA Negeri 1 Asembagus kemandirian, kemampuan, etika, sopan
Situbondo dalam peningkatan kompetensi santun, kompetensi, dan mengurangi
guru melalui pelatihan mandiri menggunakan tekanan peringkat siswa yang seringkali

331
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora, 4(3), September-Desember 2023: 325-333

membebani anak-anak dan orang tua ini, mereka bisa menvariasikan pembelajaran
menurut beberapa survei. Dengan penerapan dengan bantuan PPT serta video
Kurikulum Merdeka, pembelajaran akan pembelajaran dan mereka yang melakukan
menjadi lebih relevan dan interaktif, dengan pelatihan mandiri mendapatkan sertifikat.
pembelajaran berbasis proyek yang
Salah satu proses pembelajaran dalam
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
Kurikulum Merdeka yang diterapkan di SMA
secara aktif mengeksplorasi isu-isu yang
Negeri 1 Asembagus didasarkan pada profil
relevan.
pelajar pancasila yang bertujuan untuk
Sekolah memiliki tiga pilihan dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dan
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. menjunjung tinggi nilai-nilai karakter.
Pertama, mereka dapat menerapkan Struktur Kurikulum Merdeka terdiri dari tiga
sebagian dan prinsip Kurikulum Merdeka komponen utama, yaitu kegiatan
tanpa mengganti kurikulum sekolah yang intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar
ada. Kedua, mereka dapat menggunakan Pancasila, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Kurikulum Merdeka dengan memanfaatkan Sesuai dengan Keputusan Menteri
sarana pembelajaran yang sudah disiapkan. Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Ketiga, mereka dapat mengembangkan Teknologi No. 162 Tahun 2021, kerangka
sendiri perangkat pembelajaran. Keuntungan dasar kurikulum mencakup struktur
dari penerapan Kurikulum Merdeka kurikulum, capaian pembelajaran, dan
mencakup fokus yang lebih sederhana dan prinsip pembelajaran serta asesmen (Syafi’i,
mendalam pada materi penting serta 2022).
pengembangan kompetensi peserta didik.
Selain itu, pendekatan ini memberikan lebih 4 Kesimpulan
banyak kebebasan, terutama dalam konteks
Berdasarkan hasil penelitian tentang
kurikulum sekolah menengah atas di mana
“Peningkatan Kompetensi Guru Melalui
tidak ada program peminatan. Guru dapat
Pelatihan Mandiri Menggunakan Platform
mengajar sesuai dengan kemampuan dan
Merdeka Mengajar (PMM) Di SMA Negeri 1
perkembangan siswa, menciptakan
Asembagus Situbondo” dapat disimpulkan
kurikulum dan pembelajaran yang sesuai
bahawa dengan adanya pelatihan mandiri
dengan karakteristik sekolah mereka Konsep
dengan pemanfaatan platform merdeka
Merdeka Belajar, menurut pendapat Rahayu
mengajar dapat meningkatkan wawasan
et al. (2022), bertujuan untuk
serta kompetensi guru SMA Negeri 1
mengembalikan sistem pendidikan nasional
Asembagus.
kepada esensi undang-undang yang memberi
sekolah kemerdekaan untuk Hal ini dibuktikan dengan perolehan
menginterpretasikan kompetensi dasar sertifikat yang meningkat dari siklus I yang
kurikulum sebagai penilaian mereka sendiri hanya 11,5% menjadi 86,5% di siklus II.
(Darwin et al., 2023). Pelatihan mandiri yang dilakukan berupa
pembuatan aksi nyata oleh para guru.
Hasil dari pembahasan di atas
menunjukkan bahwa adanya peningkatan
perolehan sertiifikat PMM dengan melakukan
5 Referensi
pelatihan mandiri. Pelatihan mandiri yang Aulia, D., Murni, I., & Desyandri, D. (2023).
dilakukan yaitu dengan pembuatan aksi Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah
nyata. Para guru yang melakukan pelatihan Dasar melalui Platform Merdeka
mandiri yaitu dengan pembuatan aksi nyata Mengajar (PMM). Jurnal Ilmiah Profesi
berupa PPT yang lebih bervariasi, video Pendidikan, 8(1b), 800–807.
pembelajaran dan lain sebagainya. Hal ini
dapat menambah wawasan serta dapat
Darwin, D., Boeriswati, E., & Murtadho, F.
meningkatkan kompetensi guru dalam (2023). ASESMEN PEMBELAJARAN
memahami kurikulum terbaru pada saat ini. BAHASA DALAM KURIKULUM MERDEKA
Sebagain besar guru di SMA Negeri 1 BELAJAR PADA SISWA SMA. Lingua
Asembagus pertama kali mengajar masih Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan
menggunakan metode ceramah tanpa Sastra Indonesia, 12(2), 25–36.
adanya variasi, kemudian ketika adanya PMM

332
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora, 4(3), September-Desember 2023: 325-333

Jailani, M. S. (2023). Teknik Pengumpulan Rojaki, M. (2023). Peran IDUKA pada


Data Dan Instrumen Penelitian Ilmiah Pendidikan Kejuruan dalam
Pendidikan Pada Pendekatan Kualitatif Mempersiapkan Sumber Daya Manusia
dan Kuantitatif. IHSAN: Jurnal Memasuki Dunia Kerja. Jurnal
Pendidikan Islam, 1(2), 1–9. Pendidikan Tambusai, 7(1), 1590–1598.

Karjani, K. (2020). PENINGKATAN Sitaasih, D. K. (2020). Supervisi Akademik


KOMPETENSI GURU DALAM untuk Meningkatkan Kompetensi Guru
PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Dalam Proses Pembelajaran di SD.
INTERAKTIF MELALUI IN HOUSE Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 4(2), 241–
TRAINING DI SD NEGERI I GIRIWOYO. 247.
Elementary School: Jurnal Pendidikan
Dan Pembelajaran Ke-SD-An, 7(1),
108–116. Syafi’i, F. F. (2022). Merdeka belajar:
sekolah penggerak. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Dasar.
Maharaja, L. (2022). Meningkatkan Disiplin
Guru dan Pegawai Mengikuti Upacara
Bendera melalui Penerapan Reward And Wibowo, G. W. N., Cahya, A. D. F., &
Punishment oleh Kepala Sekolah SDN. Sofiyati, A. (2023). Pelatihan Desain
173505 Siringoringo TP 2021/2022. Grafis Menggunakann Aplikasi Canva
Arya Satya J. Pendidik. Dan Untuk Meningkatkan Kreativitas Guru
Pembelajaran, 2(1), 81–90. dalam memanfaatkan PMM (Platfom
Merdeka Mengajar). Jurnal Pengabdian
Harapan Bangsa, 1(2), 76–80.
Moleong, L. J., & Edisi, P. (2004). Metodelogi
penelitian. Bandung: Penerbit Remaja
Rosdakarya, 3(1). Widyastuti, T. M., & Sakti, S. A. (2022).
Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru
Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan
Noviana, M. L. A. P. (2018). Pengaruh Pembelajaran (RPP) Melalui Work Shop
Independensi, Role Stress, dan Burnout di TK Srawong Bocah Yogyakarta. Bima
Terhadap Efektivitas Auditor Internal Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat,
(Studi Kasus Pada Kantor Badan 2(1), 56–64.
Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa
Tengah). Indonesian Treasury Review:
Jurnal Perbendaharaan, Keuangan
Negara Dan Kebijakan Publik, 3(2),
155–168.

Rahayu, R., Rosita, R., Rahayuningsih, Y. S.,


Hernawan, A. H., & Prihantini, P.
(2022). Implementasi Kurikulum
Merdeka Belajar di Sekolah Penggerak.
Jurnal Basicedu, 6(4), 6313–6319.

Ramdani, M., Yulianti, S. Y., Rahmatulloh, I.


T., & Suratman, S. (2022). Penggunaan
Platform Merdeka Mengajar (PMM) pada
Guru Sekolah Dasar.

Rohman, M. G., & Susilo, P. H. (2019). Peran


guru dalam penggunaan media
pembelajaran berbasis teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) studi
kasus di TK Muslimat NU Maslakul
Huda. Reforma: Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran, 8(1), 173–177.

333

You might also like