You are on page 1of 10

POTENSI BATUPASIR KARBONATAN SEBAGAI BAHAN

GALIAN C DAERAH KAMPUNG SULITAIR,KABUPATEN


SOLOK, PROPINSI SUMATERA BARAT

Iqbal Maulana Siregar

Jurusan Teknik Geologi,Fakultas Teknik.

Universitas Islam Riau

Jl.Kaharuddin Nasution No 113 Pekanbaru -Riau 28284,Indonesia

Alamat E-mail : siregar_iqbalmaulana@yahoo.com

Abstract

The area of sulitair village located in the west of the district solok western sumatra
province, Indonesia . acccording geographically located between the coordinates 00
34 '00' '- 00 40' 00 '' S and 1000 38 '00' '- 1000 48' 00 '' E . The area of research is in
the ombilin basin which fore-arc a basin of the sumatra subduction zone fault
system . The fault was formed cause of depression result from subduction zone has
result in the formation of lumps (blocks) on the fault at bed-rock . Fault at this stage
has impact occurrence for half-graben formed as early ombilin basin formation. The
development of regional tectonic sulitair village has gives an overview of
morphological hills with elevation 280-600 mdpl. The one of formation in the ombilin
basin is sawahtambang formation which consists of siltstone, sandstone found from
the north to the southeast of the sulitair village. The calcareous sandstone in this
area have size of coarse sand to fine sand. Wood fossil at the researce area was
typicaly sandstone non carbonate of sawahtambang formation with relative age in
oligosen period..Data collection was done using petrological analysis of samples
taken in the field, and then determine the direction of the spread calcareous
sandstone as determination of zones of potential mining

Keywords:ombilin basin , geological mapping ,resorce, calcareous sandstone

Abstrak

Daerah kampung sulitair terletak di barat dari kebupaten solok propinsi sumatera
barat, secara geografis terletak diantara pada koordinat 00 34 00- 00 40 00 S
dan 1000 38 00- 1000 48 00 E daerah penelitian berada dalam cekungan
ombilin yang merupakan cekungan depan busur dari sistem subduksi zona sumatera.
Pembentukan sesar akibat defresi dari zona tumbukan mengakibatkan terbentuknya
pensesaran bongkah (blok) terhadap batuan dasar. sesar-sesar tersebut membentuk
half-graben sebagai awal pembentukan cekungan ombilin .perkembangan tektonik
daerah kampung sulitair telah memberikan gambaran morfologi perbukitan dengan
ketinggian 280-600 mdpl. Salah satu formasi pada cekungan ombilin adalah Formasi
sawahtamabang yang terdiri dari batulanau, batupasir yang ditemukan dari utara
sampai tenggara kampung sulit air. Batupasir karbonatan memiliki ukuran butir dari
halus hingga kasar, fosil kayu pada lokasi penelitian mencirikan formasi dengan
umur relative pada priode oligosen. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan analisis geomorfologi, analisis petrologi,dan analisis structural. dari
sample yang diambil dilapangan. penentuan arah penyebaran batupasir karbonatan
sebagai zona yang berpotensi dilakukan dengan cara penambangan .

Kata kunci : cekungan ombilin, pemetaan geologi, bahan galian, batupasir


karbonatan,

Pendahuluan
Daerah Solok merupakan kabupaten bangunannya sehingga memerlukan bahan
dengan nilai relif ketinggian dan tofografi galian untuk pondasi .
yang tinggi. Hal ini disebabkan zona
subduksi antara lempeng hindia Bahan baku kontruksi merupakan
Australia dengan lempeng Eurasia di bahan yang sangat penting dalam
pulau sumatera yang berdekatan dengan pelaksanaan membantu proses
provinsi sumatera barat yang pembangunan. Batupasir karbonatan
menyebabkan daerah ini memiliki banyak merupakan salah satu bahan kontruksi
perbukitan dengan kelerengan yang sangat yang digunakan dalam rekontruksi
curam. pembangunan jalan raya gedung dan
perumahan .
Daerah yang memiliki bentang
alam yang curam menyulitkan warga Keberadaan batupasir yang cukup
sekitar untuk melakukan pembangunan melimpah di kampung sulitair solok
prasarana kehidupan dikarenakan daerah menjadi hal yang menarik untuk dikaji
tersebut harus memiliki treatmen khusus secara ilmiah untuk mengetahui
dalam perencanaan kontruksi kualitasnya sebagai bahan galian untuk
dijadikan sebagai bahan kontruksi pada setiap contoh batuan yang diambil
bangunan. Penelitian ilmiah mengenai tipe langsung dari lapangan dengan
batupasir daerah sulitair diharapkan dapat pengamatan secara makroskopis
membantu masyarakat dan penambang (pengamatan mineran dengan
setempat terutama dikaitkan dengan menggunakan lup ). Analisa petrologi di
penyediaan bahan baku untuk industri gunakan untuk mengamati dan
pemakai di Kampung sulitair. Pada mendapatkan data batuan secara
akhirnya dapat didayagunakan untuk megaskopis seperti warna lapuk,warna
menunjang pertumbuhan dan segar,tekstur,ukuran butir dan lain lain.
pemberdayaan ekonomi masyarakat dan
pengembangan infrastruktur di kampung Data pemetaan permukaan seperti
sulitair. data analisa petrologi,analisa geologi
nantinya akan diamati sehingga dapat
METODE PENELITIAN dibuat peta geologi serta prediksi kondisi
bahan galian yang terdapat di daerah
Metode penelitian yang setempat. Sehingga nantinya didapatkan
digunakan oleh peneliti ialah analisa hubungan dan perbandingan yang satu
interpretasi gejala dan bukti geologi dengan yang lainnya.

sebagi dasar untuk mengetahui proses


proses geologi yang berkembang di daerah
GEOLOGI REGIONAL
penelitian .
Secara umum, Cekungan Ombilin
Analisa geologi yang digunakan
dibentuk oleh dua terban berumur
peneliti terdiri dari beberapa tahapan yaitu
Paleogen dan Neogen, dibatasi oleh Sesar
analisa peta topografi, digunakan untuk
Tanjung ampalu berarah utara-selatan.
mengetahui keadaan bentang alam dan
Pada arah baratlaut terdapat subcekungan
kelerengan.analisa topografi dalam
Payakumbuh yang terpisah dari Cekungan
penyelidikan ini menggunakan
Ombilin dengan batas jalur vulkanik
pengelompokan lahan menurut Van
berarah utara-selatan. Subcekungan
Djuidam,1985 melalui persamaan sebagai
Payakumbuh diinterpretasikan sebagai
berikut :
bagian terban berumur Paleogen dari
( 1 )
= 100% Cekungan Ombilin.

Pembentukan Formasi ombilin
Analisa topografi nantinya yang bawah pada akhir miosen di awai dengan
membantu dalam menginterpretasikan kenaikan air laut.perubahan proses
struktur kelurusan sehingga dapat
membantu dalam menentukan penyebaran pengendapan pada formasi sawah
batuan .Analisa Petrologi yang di amati tambang yang mulanya berada pada
sungai menganyam (brainded river) daerah penelitian , (31-70%)
beralih menuju pengendapan lingkungan menunjukkan curam terdapat di daerah air
laut pada formasi ombilin bawah dicirikan terjun kampung baru dengan ketinggian
dengan adanya perbedaan jenis batuan 534 mdpl, perhitungan ini berdasar teori
batupasir diantara kedua formasi tersebut. morfometri van Zuidam (1983). (TABEL
1.1).
GEOMORFOLOGI
STATIGRAFI
Bentuk topografi dan morfografi
di daerah penelitian Desa kampung sulit Satuan batuan dari formasi yang
air dan sekitarnya lebih dipengaruhi oleh didapatkan di daerah penelitian
proses eksogen dan endogen dari dalam berdasaarkan data yang didapatkan dari
bumi. Proses eksogen merupakan proses lapangan ( dari tua ke muda ) meliputi :
destruktif yang terjadi pada bentang alam
1.formasi brani
seperti erosi dan pelapukan. Sedangkan
proses endogen merupakan proses yang Karakteristik formasi brani pada daerah
bersifat konstruktif seperti pengangkatan. penelitian dicirikan dengan jenis litologi
konglomerat .
Pada gambar 1.1 menunjukkan
permukaan bumi yang digolongkan pada Konglomerat pada daerah
bentuk lahan dataran landai dan penelitian tersebar di arah SelatanBarat
perbukitan, dimana pada daerah tersebut dari lokasi penelitian meliputi daerah
merupakan daerah perkebunan warga (a). sungai Kampung Baru dengan ukuran
Arah Baratdaya foto menggambarkan fragmen yang beragam (polemic ), mulai
lahan perbukitan curam (b). dari batuan beku granit, granudiorit dan
kuarsit, matriks pasir kasar hingga
Bentang alam di daerah penelitian
lempung. Penyebaran batuan ini
di klasifikasikan dengan nilai besaran
mencakup hampir 20 -25 % dari daerah
yakni angka (7-15%) menunjukkan
penelitian
kemiringan lereng landai yang terdapat
pada daerah persawahan desa kampung
Baru berarah Utara-Baratlaut, (16-30%)
agak curam yang terdapat di daerah
kampung sulit air berarah barat dari
PEMBAHASAN
Proses tahapan pembentukan
cekungan ombilin dari awal pembentukan
hingga akhir telah memberikan dampak
terhadap pengendapan berbagai jenis
formasi dengan litologi yang berbeda-
Gambar 4.7 Penyebaran konglomerat air
beda.sehingga beberapa jenis litologi
terjun jenjang Kampung Baru mempunyai sifat dan karakteristik yang

2. 2. Satuan Batupasir khas sebagai penanda dari formasi

satuan batupasir didaerah tertentu.

penelitian terbagi menjadi dua yaitu: Detail mapping yang dilakukan

1.batupasir karbonat oleh peneliti dengan jalan melalui setiap

2.Batupasir nonkarbonat sungai menemukan berbagai jenis litologi

Perbedaan jenis batupasir yang berbeda beda yang salah satunya

didaerah penelitian disebabkan adanya adalah batupasir.

perbedaan zona lingkungan pengendapan Pengendaoan batupasir secara

.Batupasir karbonat mengindikasikan khusus akan dibahas mengenai

pengendapan didaerah laut sehingga karakteristik dan sifat-sifatnya. Ciri ciri

apabila diberi larutan asam klorida akan yang telah dituliskan pada sub bab

menimbulkan buih ,sedangkan Batupasir sebelumnya yang meliputi karakteristik

non karbonat mengindikasikan batupasir yang mengandung karbonat

pengendapan lingkungan non laut ,adanya mineral kalsit dan ditemukannya

sehingga apabila diberi larutan asam mineral alterasi glaukonit pada singkapan

klorida, Batuan tidak akan menimbulkan Batupasir karbonat.

buih . Karakteristik satuan ini

Satuan batupasir pada daerah mempunyai kemiripan dengan klasifikasi

penelitian diendapkan pada lingkungan karakteristik Formasi ombilin pada

yang mberbeda dan formasi yang berbeda geologi regional sawahlunto (silitonga dan

juga. kusumadinata, 1983) sehingga penulis


menyimpulkan satuan batupasir karbonat
berada pada Formasi Ombilin Bawah
dengan lingkungan pengendapan laut
dangkal. Penentuan penamaan batupasir
karbonat dilakukan secara makroskopis pengklasifikasian batupasir
dengan mengikuti kaedah dan tata cara berdasarkan Pettijohn (1987) (gambar )

Gambar : Klasifikasi batupasir


pettijonh(1987)
dijumpai mineral ubahan glaukonit
karakteristik batupasir karbonaatan
yang memanjang dan memerus di sela-
didaerah penelitian memiliki warna
sela batupasir karbonat dengan warna
lapuk abu warna lapuk kuning keabu-
batuan hijau tua (gambar 4.9a)
abuan,warna segar putih keabu-abuan
penamaan karbonat pada
,ukuran butir 0,250-500 mm,
batupasir karbonat didaerah penelitian
membundar tanggung, kemas
disebabkan semen dari sedimen
tertutup,terpilah baik, permeabillitas
tersebut mencirikan karbonatan yang
buruk, porositas buruk, struktur masif,
mengindikasikan penendapan di laut
karonatan dan ditandai dengan
dangkal pada formasi ombilin bawah .
hadirnya mineral kuarsa, plagioklas,
kalsit ( mineral karbonat ).

Pada zona satuan batupasir


karbonat tepatnya di stasiun 4 hari 8 POTEN SIBATUPASIR
KARBONATAN SEBAGAI BAHAN
GALIAN C
Setelah melakukan pengamatan KESIMPULAN
dilapangan dan mapping secara
Perbedaan tektonik dan system
keseluruhan maka didapatkan
pengendapan formasi di cekungan
kesimpulan bahwa batupasir di daerah
ombilin memberikan perbedaan
ini sangat berpetensi memberikan
karakteristik batuan dengan sifat-sifat
keuntungan bagi penduduk sekitar.
yang tersendiri. Kenaikan muka airlaut
Batupasir dapat ditambang
pada awal miosen memberikan
dengan bentuk bongakah bongkah
karakteristik karbonatan pada
batuan besar maupun dalam bentuk
batupasir diformasi tersebut.
penambangan pasir hasil endapan di
Data Pemetaan geologi desa
hilir sungai dari daerah penelitian.
sulikair menyebutkan hampir 70 %
Daerah sawahlunto yang
batuan daerah tersebut di dominasi
mayoritas memiliki kelerengan
oleh batupasir karbonatan dan sedikit
agakcuram curam dengan potensi
batupasir non karbonat .
bahaya longsor yang besar
Kandungan batupasir yang
memerlukan treatment khusus pada
melimpah di daerah penelitian dapat
rekayasa kelerengan seperti membuat
memberikan keuntungan ekonomi bagi
masyarak setempat dengan melakukan
penambangan batupasir. Desa suliklair
yang didominasi daerah dengan
topografi agak curam curam
membutuhkan rekontruksi khusus
dalam pembangunan sehingga Bahan
baku batupasir sangat cocok untuk

Gambar: pecahan batupasir pembangunan konstruksi daerah


karbonat dijadikan sebagai tersebut .
pondasi rumah masyarakat
setempat .
.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih penulis
sampaikan kepada teman-teman dari
teknik geologi uir yang telah
membantu dalam terselesaikannya
penulisan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Achiat, R., J. Guttormsen & R.


Waworuntu (2009)- Complex
geomodeling: Dayung Field a
fractured Pre- Tertiary reservoir in the
Southern Sumatra Basin, Indonesia.
Proc. 33rd Ann. Conv. Indon. Petrol.,
IPA09-G- 148, 15p.
Adiwidjaja, P. & G.L. de Coster
(1973)- Pre-Tertiary paleotopography
and related sedimentation in South
Sumatra. Proc. 2nd Ann. Conv. Indon.
Petrol. Assoc., p. 89-103.

Silitonga, P.H., dan Kastowo, 1995,


Peta Geologi Lembar Solok,
Sumatera Barat, Skala 1:250.000.
Edisi ke dua, Puslitbang Geologi,
Bandung.
Lampiran
Table morfometri daerah penelitian

gambar : peta geomorfologi daerah penelitian


Gambar: Peta geologi penyebaran batupasir daerah penelitian

You might also like