Professional Documents
Culture Documents
Makalah
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul Investasi Pada Efek Tertentu ini dapat
diselesaikan.
Penulis memahami sepenuhnya bahwa makalah ini tak luput dari kesalahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan
di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi bagi para
pembaca untuk melalukan hal yang lebih baik lagi.
Penulis,
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Dana kas menganggur (idle cash) ialah kelebihan kas yang tidak diperlukan
dalam waktu dekat. Biasanya kelebihan dana ini dimanfaatkan dengan cara membeli
atau , menanamkannya dalam dalam bentuk surat-surat berharga baik dalam efek
utang atau cek ekuitas. Investasi pada surat-surat efek harus memenuhi syarat-syarat
aman, likuid, dan menghasilkan.
Obligasi ialah surat utang jangka panjang dengan tingkat bunga tertentu.
Obligasi dapat dibeli sesuai dengan nilai nominal atau nilai kurs. Nilai obligasi
sebagai investasi dicatat sesuai dengan harga perolehannya. Pembayaran untuk bunga
sehubungan dengan obligasi yang diperoleh di antara tanggal pembayaran bunga
harus dinyatakan terpisah dari harga perolehannya.
Surat utang Negara (SUN) surat berharga yang berupa surat pengakuan utang
baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga
dan pokoknya oleh Negara RI sesuai dengan masa berlakunya, yang terdiri dari
Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Akuntansi
Dana kas menganggur (idle cash) ialah kelebihan kas yang tidak diperlukan
dalam waktu dekat. Biasanya kelebihan dana ini dimanfaatkan dengan cara membeli
atau , menanamkannya dalam dalam bentuk surat-surat berharga baik dalam efek
utang atau cek ekuitas. Investasi pada surat-surat efek harus memenuhi syarat-syarat
aman, likuid, dan menghasilkan.
Menurut IAI (2009:43) dalam SAK-ETAP efek adalah surat berharga, yaitu
surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang,
unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap
derivative dari efek. Pengakuan dan pengukuran investasi pada efek utang dapat
diklasifikasikan dalam 3 kelompok yaitu: (1) dimiliki hingga jatuh tempo (held to
maturity); (2) diperdagangkan (trading); dan (3) tersedia untuk dijual (availablefor
sale).
Sementara itu, pengakuan dan pengukuran investasi pada efek ekuitas dapat
diklasifikasikan dalam 2 (dua) jenis yaitu sebagai berikut.
i. Asset Lancar, yang terdiri atas kelompok investasi ekuitas yang diperdagangkan
(trading) dan kelompok investasi ekuitas yang tersedia untuk dijual (available for
sale).
ii. Asset Tidak Lancar , yang akan dibahas dalam Bab 7 Investasi pada Entitas
Asosiasi dan Entitas Anak.
Obligasi ialah surat utang jangka panjang dengan tingkat bunga tertentu.
Obligasi dapat dibeli sesuai dengan nilai nominal atau nilai kurs. Nilai obligasi
sebagai investasi dicatat sesuai dengan harga perolehannya. Pembayaran untuk
bunga sehubungan dengan obligasi yang diperoleh di antara tanggal pembayaran
bunga harus dinyatakan terpisah dari harga perolehannya. Perbedaan antara harga
5
perolehan dengan nilai nominal obligasi atau surat berharga semacam itu harus
ditangguhkan dan diamortisasikan selama jangka waktu yang ada.
2.2 Perpajakan
Obligasi merupakan surat peminjaman uang yang akan dilunasi setelah jangka waktu
tertentu. Umumnya obligasi memberikan penghasilan bunga dengan jumlah tetap
kepada investor. Ada kalanya obligasi juga mempunyai hak atas pembagian
keuntungan. Penjelasan pasal 4 ayat (1) bagian (g) UU PPh menganggap bagian
keuntungan tersebut sebagai penghasilan.
Pada UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat (1) menyebutkan bahwa
“yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomi yang diterima/diperoleh WP, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari
luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan WP
yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun.” Hal ini juga
mencakup penghasilan yang diterima/diperoleh dari transaksi investasi utang.
Surat utang Negara (SUN) surat berharga yang berupa surat pengakuan utang baik
dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan
pokoknya oleh Negara RI sesuai dengan masa berlakunya, yang terdiri dari Surat
Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara.
(1) Penghasilan berupa diskonto SPN sesuai dengan PP 27 Tahun 2008 jo.PMK-
63/PMK..03/2008 yang mulai berlaku 4 April 2008. SPN berjangka waktu paling
lama 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. Diskonto SPN
merupakan selisih lebih antara:
a) Nilai nominal pada saat jatuh tempo dengan harga perolehan di Pasar
Perdana/di Pasar Sekunder; atau
b) Harga jual di Pasar Sekunder dengan harga perolehan di Pasar Perdana/Pasar
Sekunder.
6
Besarnya PPh adalah 20% dari diskonto SPN bagi WP dalam negeri dan
BUT; atau sesuai tarif ketentuan P3B yang berlaku bagi WP luar negeri.
Pemotongan PPh dilakukan oleh:
Penerbit SPN (emiten) atau kustodian yang ditunjuk selaku agen
pembayar, atas diskonto SPN yang diterima pemegang SPN saat jatuh
tempo; atau
Perusahaan Efek (broker) atau bank selaku pedagang perantara maupun
selaku pembeli, atas diskonto SPN yang diterima di Pasar Sekunder.
7
b. Diskonto dari obligasi dengan kupon (interest bearing debt securities)
sebesar:
15% bagi WP dalam negeri dan BUT; dan
20% atau sesuai tarif P3B bagi WP luar negeri selain BUT;
Dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas perolehan obligasi,
tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).
Dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan
obligasi.
8
Contoh:
Pada 1 Juli 2011 PT Budi membeli 10 lembar obligasi PT Noni dengan harga
nominal Rp 10.000 dan kurs sebesar 110%. Bunga obligasi 12%per tahun dibayar
setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. Komisi pialang sebesar Rp 8.000. obligasi akan
di lunasi pada 31 Desember 2015 (4,5 tahun lagi)
Pencatatan investasi obligasi oleh PT Budi tahun 2011 adalah sebagai berikut.
9
Tanggal keterangan Debit kredit
1 Juli 2009 Beban komisi 8.000 -
Utang PPh 21 - 400
Kas/Bank - 7.600
10
Premi obligasi diamortisasi sebesar Rp 1.111 untuk 6 bulan selama tahun 2011 yang
dimasukkan dalam pos pengurang penghasilan bunga.
Penutup yang dibuat pada akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut.
11
kerugian. Hal ini semata-mata karena alasan kesederhanaan administrasi perpajakan
dan pemberian kepastian kepada pembayar pajak.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dana kas menganggur (idle cash) ialah kelebihan kas yang tidak diperlukan
dalam waktu dekat. Biasanya kelebihan dana ini dimanfaatkan dengan cara membeli
atau , menanamkannya dalam dalam bentuk surat-surat berharga baik dalam efek
utang atau cek ekuitas. Investasi pada surat-surat efek harus memenuhi syarat-syarat
aman, likuid, dan menghasilkan.
3.2 Saran
Penulis tidak membatasi kritikan maupun saran yang ingin masuk. Karena
Tak ada gading yang tak retak, maka dari itu, penulis sendiri merasa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan dan sangat mengharapkan sekali kritikan dari para
pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
14