You are on page 1of 336

PORJA

STANDAR PELAYANAN
LABORATORIUM

RSU. NEGARA
DAFTAR ISI
Hal.

Judul ……………………………………………………………………. i

Daftar Isi ……………………………………………………………….. ii

I. Standar 1.………………………………………………………….. 1
A. Parameter 1…………………………………………….. 2
II. Standar 2.………………………………………………………….. 11
A. Parameter 1…………………………………………….. 12
B. Parameter 2…………………………………………….. 33
C. Parameter 3…………………………………………….. 37
D. Parameter 4…………………………………………….. 43
III. Standar 3………………………………………………………….. 52
A. Parameter 1…………………………………………….. 53
B. Parameter 2…………………………………………….. 55
C. Parameter 3…………………………………………….. 60
IV. Standar 4………………………………………………………….. 63
A. Parameter 1…………………………………………….. 64
B. Parameter 2…………………………………………….. 68
C. Parameter 3…………………………………………….. 82
D. Parameter 4…………………………………………….. 87
E. Parameter 5…………………………………………….. 93
V. Standar 5………………………………………………………….. 98
A. Parameter 1…………………………………………….. 99
A. 1 Kimia Klinik……………………………………… 104
A. 2 Kimia Klinik……………………………………… 130
A. 3 Imunologi………………………………………… 156
B. Parameter 2…………………………………………….. 196
C. Parameter 3…………………………………………….. 214
D. Parameter 4…………………………………………….. 231
E. Parameter 5…………………………………………….. 234
F. Parameter 6…………………………………………….. 255
VI. Standar 6…………………………………………………………... 259
A. Parameter 1…………………………………………….. 260
B. Parameter 2…………………………………………….. 276
VII. Standar 7…………………………………………………………... 280
A. Parameter 1……………………………………………... 281
B. Parameter 2……………………………………………... 291
STANDAR 1
FALSAFAH DAN TUJUAN

PARAMETER 1
VISI,MISI DAN TUJUAN
PELAYARAN
LABORATORIUM
PARAMETER 1
VISI,MISI DAN TUJUAN
PELAYANAN
LABORATORIUM
BUPATI JEMBRANA

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA


NOMOR 315/RSU.N/2011

TENTANG

VISI, MISI, DAN MOTTO RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI JEMBRANA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum
Negara perlu adanya kesamaan cita-cita, persepsi dan pandangan kedepan
yang menjadi pedoman arah yang jelas bagi semua karyawan Rumah Sakit
Umum Negara;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,


perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Visi, Misi dan Motto Rumah
Sakit Umum Negara;

Mengingat : 1. Undangan – Undangan Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah


– daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah – daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1655);

2. Undangan – undangan Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang –


undang Kepegawaian Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok – pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

3. Undang – undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara


yang bersih dan bebas dari korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undangan – undangan nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang – undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);

5. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);

6. Undangan – undangan Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);

7. Peraturan Pemerintahan Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagiann Urusan


Pemerintahan Antara Pemerintahan, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
–2–

8. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi


dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana (Lembaran Daerah
Kabupaten Jembrana Tahun 2008 Nomor 3 Tambahan Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Nomor 3);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Umum Negara Kabupaten Jembrana sebagai
berikut :
a. Visi Rumah Sakit Umum Negara adalah Menjadi Rumah Sakit Mandiri dan
Memuaskan Pelanggan.
b. Misi Rumah Sakit Umum Negara adalah :
1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional dan sejahtera.
2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima.
3. Mewujudkan lingkungan Rumah Sakit yang bersih dan tertib.
4. Mewujudkan kemandirian Rumah Sakit dengan prinsip otonomi dalam
pengelolaan keuangan.
c. Motto Rumah Sakit Umum Negara adalah “ SERASI” (Segera, Efektif, Ramah,
Aman, Simpatik dan Indah).

KEDUA : Visi, Misi dan Motto sebagaimana dimaksud pada dictum KESATU mempunyai
makna dengan kemauan dan tekad yang kuat serta tenaga yang profesional, Rumah
Sakit Umum Negara dengan lebih baik sesuai keinginan dan harapan pelanggan serta
mampu membiayai operasional dan pengembangan Rumah Sakit.

KETIGA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah Sakit Umum Negara.

KEEMPAT : 1. Dengan berlakunya Keputusan ini maka Keputusan Bupati Jembrana Nomor 121
Tahum 2004 tentang Penetapan Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Umum Negara
Kabupaten Jembrana dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

2. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Negara
Pada tanggal : 6 April 2011

BUPATI JEMBRANA

I PUTU ARTHA

Keputusan ini disampaikan kepada yth :

1. Gubernur Bali di Denpasar.


2. Ketua DPRD Kabupaten Jembrana.
3. Wakil Bupati Jembrana di Negara.
4. Kepala Dinas Kesehatan
5. Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana di Negara
6. Kepala Badan/Dinas/Kantor/Satuan/Bagian di lingkungan Pemerintaha Kabupaten Jembrana di
Negara.
7. Para Camat se – Kabupaten Jembrana.
8. Arsip.
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
RUMAH SAKIT UMUM NEGARA
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E – mail

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


NOMOR : 440/109.8/RSU.N/2011

TENTANG
VISI, MISI, FALSAFAH, DAN TUJUAN
INSTALASI LABORATORIUM KLINIK
RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu, efissiensi dan efektivitas pelayanan


kesehatan di Instalasi Laboratorium Klinik Rumah Sakit Umum
Negara sangat diperlukan Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan.

b. bahwa Penetapan Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan pada huruf a diatas
dipandang perlu diteteapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Negara

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

2. Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor
49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan


Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4502);

5. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001 tentang Kelembangaan


dan Pengelolaan Rumah Sakit;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


154.b/Menkes/Per/II/1988 tentang Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
Kep/25/M.PAN/2/2004, tentang Indeks Keputusan Masyarakat Unit
Pelayanan Instansi Pemerintah;

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor : 54 Tahun 2008


tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Negara.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

Pertama : Visi, Misi, Falsafah dan tujuan Instilasi Laboratorium Klinik Rumah
Sakit Umum Negara sebagai berikut :
a. Visi Instalasi Laboratorium Klinik adalah melakukan pemeriksaan
laboratorium yang bermutu tinggi, terstandarisasi dan terjangkau,
sehingga dapat memuaskan pelanggan

b. Misi Instalasi Laboratorium Klinik adalah


1. Meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan
professional.
2. Mengasilkan data laboratorium yang berkualitas.
3. Memberikan pelayanan laboratorium secara optimal
4. Memberi pelayanan yang terjangkau bagi seluruh lapisan
masyarakat

c. Falsafah Instalasi Laboratorium Klinik


Pasien adalah konsumen paling penting bagi Laboratorium Klinik
RSU Negara dan akan memberikan pelayanan terbaik dan
professional sesuai kebutuhan konsumen laboratorium

d. Tujuan Instalasi Laboratorium Klinik adalah memberikan


pelayanan Laboratorium yang optimal, bermutu, tepat waktu serta
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dengan membantu klinisi dalam
menegakkan diagnosis penyakit.

KEDUA : Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan dimaksud pada dikrum pertama agar
disosialisasikan kepada semua petugas di Instalasi Laboratorium untuk
dipahami dan dihayati serta dilaksanakan

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan akan ditinjau kembali
apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam penepatan Surat Keputusan ini.

Ditetapkan di : Negara
pada tanggal : 21 November 2011
Direktur Rumah Sakit Umum Negara,

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP 19650118199003 1 007
DISPLAI VISI, MISI, FALSAFAH DAN TUJUAN
PELAYANAN LABORATORIUM KLINIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


9.1.1/Lab A 1

RSU NEGARA
PROSEDUR Ditetapkan,
TETAP Tanggal Terbit Direktur
21 Nopember 2011

dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007

I. VISI

MELAKUKAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG BERMUTU TINGGI,


TERSTANDARISASI DAN TERJANGKAU SEHINGGA, DAPAT MEMUTUSKAN
PELANGGAN.

II. MISI

1. MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG HANDAL DAN


PROFESIONAL.
2. MENGHASILKAN DATA LABORATORIUM YANG BERKUALITAS
3. MEMBERIKAN PELAYANAN LABORATORIUM SECARA OPTIMAL
4. MEMBERIKAN PELAYANAN YANG TERJANGKAU OLEH BAGI SELURUH
LAPISAN MASYARAKAT.

III. FALSAFAH

PASIEN ADALAH KONSUMEN PALING PENTING BAGI LABORATORIUM KLINIK


RSU. NEGARA DAN AKAN MEMBERIKAN PELAYANAN TERBAIK DAN
PROFESIONAL SESUAI KEBUTUHAN KONSUMEN LABORATORIUM

IV. TUJUAN

MEMBERIKAN PELAYANAN LABORATORIUM YANG OPTIMAL, BERMUTU, TEPAT


WAKTU SERTA TERJANGKAU OLEH SEMUA LAPISAN MASYARAKAT DENGAN
MEMBANTU KLINISI DALAM MENEGAKKAN DIAGNOSIS PENYAKIT
Notulen rapat : Penyusunan Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan Laboratorium RSU Negara tanggal 28
September 2011 :

- Rapat di mulai pukul 11.30 Wita dihadiri oleh Kepala Bidang Penunjang Medis, Kepala
Instalasi Laboratorium dan staf Laboratorium.
- Rapat di pimpin oleh Kepala Instalasi Laboratorium
- Acuan yang digunakan adalah Visi, Misi, dan Tujuan RSU Negara

FALSAFAH :

Pasien adalah konsumen paling penting bagi Laboratorium Klinik RSU. Negara dan akan
memberikan pelayanan Terbaik dan Profesional sesuai kebutuhan Konsumen
Laboratorium.

VISI :

Melakukan pemeriksaan laboratorium yang bermutu tinggi, terstandarisasi, terjangkau,


sehingga dapat memuaskan pelanggan.

MISI :

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang handal dan professional.


2. Menghasilkan data Laboratorium yang berkualitas.
3. Memberikan pelayanan Laboratorium secara optimal.
4. Memberi pelayanan yang terjangkau oleh bagi seluruh lapisan masyarakat.
TUJUAN :

Memberi pelayanan Laboratorium yang optimal, bermutu, tepat waktu serta terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat dengan membantu klinisi dalam menegakkan diagnosis
penyakit.

Negara, 28 September 2001

Mengetahui Notulen Rapat


Ka Instalasi

Dr Ketut M Indrawati,SpPk Ketut Sukerti


Notulen Rapat :

- Sosialisasi Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan Instalasi Laboratorium RSU Negara

- Tanggal 4 Oktober 2011, dimulai pukul 11.30 WITA

- Rapat di hadiri oleh Kepala Bidang Penunjang Medik, Kepala Instalasi Laboratorium dan Staf
Laboratorium RSU Negara

- Rapat di pimpin oleh Kepala Instalasi Laboratorium

- Masing – masing peserta rapat di bagikan lembaran falsafah, Visi, Misi dan Tujuan instalasi
Laboratorium , kemudian di jelaskan kembali oleh Kepala instalasi Laboratorium secara rinci agar
lebih sering dan dipahami dan dihafalkan.

- Visi dan Misi ini agar dilaksanakan sesuai dengan uraian tugasnya masing masing

- Rapat ditutup jam 12.30

Negara, 4 oktober 2011

Mengetahui Notulen rapat

Kepala Instalasi Laboratorium

Dr Ketut Indrawati, SpPK Ketut Sukerti


STANDAR 2
ADMINISTARASI DAN
PENGELOLAAN

PARAMETER 1 :
BAGAN ORGANISASI DILENGKAPI URAIAN TUGAS,
FUNGSI, KEWAJIBAN, TANGGUNG JAWAB, SERTA
HUBUNGAN ANTAR UNIT.

PARAMETER 2 :
LAPORAN HASIL PEMERIKSANAAN LABORATORIUM
YANG LENGKAP DAN TEPAT WAKTU.

PARAMETER 3 :
PENCATATAN KEGIATAN YANG DALAM BUKU
RERGISTER TERHADAP SETIAP SPESIMEN YANG
DITERIMA.

PARAMETER 4 :
PENYIMPANAN ARSIP HASIL PEMERIKSAAN SESUAI
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PARAMETER 1 :
BAGAN ORGANISASI
DILENGKAPI URAIAN TUGAS,
FUNGSI, KEWAJIBAN,
TANGGUNG JAWAB SERTA
HUBUNGAN ANTAR UNIT.
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
RUMAH SAKIT UMUM NEGARA
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E – mail

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


NOMOR : 440/109.8/RSU.N/2011

TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS
INSTALASI LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin peningkatan mutu jangkauan pelayanan


kesehatan dibidang penungjang medic RSU Negara sesuai tuntutan kebutuhan
masyarakat dipandang perlu ditetapkan Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum Negara.

b. bahwa Penetapan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Instalasi Laboratorium


dimaksud pada huruf a diatas dipandang perlu ditetapkan dengan keputusan
Direktur RSU Negara.

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang – undang
Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok – Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2890 );

2. Undang – undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063 );

3. Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072 );

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


154.b/Menkes/Per/II/1988 tentang Rumah Sakit;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637 );

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah


Provinsi sebagai daerah otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
7. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001 tentang Kelembagaan dan
Pengelolaan Rumah Sakit;

8. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


Kep/25/M.PAN/2/2004, tentang Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah


(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4741);

10. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor : 54 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Negara.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Keputusan Direktur RSU Negara tentang Susunan Organisasi dan Uraian
Tugas Instalasi Laboratorium RSU Negara sesuai dengan lampiran Surat
Keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan akan ditinjau
kembali apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan Surat
Keputusan ini.

Ditetapkan di Negara
Pada tanggal 1 Desember 2011
Direktur Rumah Sakit Umum Negara,

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118199003 1 007
Direktur
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara


Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


NOMOR : 440/83/RSU.N/2011

TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS STAF MEDIS PADA INSTALASI


LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien,


maka perlu diatur penempatan tenaga medis ke dalam unit kerja agar
efektif dan efisien.

b. Untuk melaksanakan fungsi tersebut secara lancer, tertib, dan teratur


maka perlu disusun Struktur Organisasi dan Tugas Instalasi
Laboratorium RSU Negara

c. Bahwa pengaturan penetapan tersebut perlu ditetapkan dengan


Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Negara.

Mengingatkan : 1. Undang – undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

2. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1994 tentang


Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah.

3. Keputusan Gubernur Daerah Tingkat I Bali Nomor 639 Tahun 1996


tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Daerah/Kotamdya Daerah Tingkat II se Bali.

4. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana No. Tahun tentang


Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSU Negara
Kabupaten Jembrana.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Penempatan staf medis dalam unit kerja di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum
Negara sesuai daftar lampiran keputusan ini.

Kedua : Struktur Organisasi serta Uraian Tugas Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum
Negara seperti daftar lampiran keputusan ini.

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila ada
kekeliruan dalam keputusan ini akan ditinjau kembali.

Ditetapkan Di : Negara

Pada Tanggal : 01 Juni 2011

Direktur RSU Negara,

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118199003 1 007
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
URAIAN TUGAS TENAGA LABORATORIUM

RSU NEGARA
No. Dokumen
9.2.2/Lab No. Revisi Halaman
A 1/3

Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH


STANDAR 21 Nopember 2011
PROSEDUR DIREKTUR
OPERASIONAL

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007

NO JENIS INDIKATOR KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN


TENAGA BEBAN POKOK
KERJA
1. Dokter a. Jumlah dan a. Pelayanan 1. Merencanakan Sesuai dengan
Patologi Klinik jenis laboratorium pembangunan yang
spesimen. Patologi laboratorium medik dipergunakan
b. Jumlah jenis Klinik 1.1 Menentukan jenis untuk menunjang
pemeriksaan pemeriksaan yang pelayanan medic
c. Jumlah jenis harus dilakukan di rumah sakit
alat yang 1.2 Menentukan jenis
dipergunakan dan
d. Cakupan Jumlah komponen
rujukan laboratorium
e. Cakupan (personalis, sarana
pembinaan prasarana, peralatan,
logistic, dll)
2. Mengkoordinasikan
mengawai dan
mengendalikan kegiatan
laboratorium
2.1 Pengambilan,
perngumpulan dan
pemeriksaan PK.
2.2 Pemilihan dan
penentuan metode
pemeriksaan
2.3 Pelaksanaan
pemeriksaan
2.4 Pembuatan,
pemanfaatan
pembekuan reagen,
media, bahan
standar, bahan
control
2.5 Pemilihan,
penentuan,
pemanfaatan
Perawatan
pengecekan dan
pengontrolan
peralatan
2.6 Pemantapan kualitas
laboratorium
2.7 Penentuan dan
penyajian hasil
pemeriksaan hasil
laboratorium
2.8 Pelaksanaan
pencatatan dan
pelaporan hasil
pemeriksaan
laboratorium, serta
kegiatan
administrasi lab.
Lainnya

2.9 Pemeliharaan
kesehatan dan
keselamatan
lingkungan kerja
3. Melaksanakan
pemeriksaan
3.1 Pemeriksaan lab klinik
yang memerlukan
keahliannya
3.2 Melakukan
pemeriksaan lab atas
barang bukti.

b. Rujukan 1. Penentuan jenis yang


laboratorium dirujuk
2. Memiliki jaringan
specimen yang harus
dirujuk
c. Memberikan 3. Mengkoordinasikan cara
konsultas ke dan prosedur rujukan.
tim medik
rumah sakit
d. Pembinaan 1. Melaksanakan pembinaan
pengembangan bagi staf dan pelaksanaan
dalam bidang : teknis lab dengan cara
- hematologi 2. Menyesuaikan sarana dan
- kimia klinik prasarana serta pelayanan
- Mikrobiologi lab menurut
klinik perkembangan kebutuhan
- serologi klinik khususnya maupun
imunologi masyarakat umumnya.
- toksikologi &
drug
monitoring

II. 1. Analisis a. Jumlah dan 1. Pelayanan 1. Mengkoordinasikan dan


Medis b. Jumlah Lab. Klinik Melaksanakan
lulusan pemeriksaan pengambilan
akademi c. jumlah jenis pengumpulan, pengelolaan
Analisis alat yang dan distribusi specimen.
Medis dipergunakan 2. Melaksanakan
d. Cakupan pemeriksaan sesuai
rujukan kemampuan dan
e. Cakupan ketrampilan dan
pembinaan mempertanggung
jawabkan hasil
pemeriksaan kepada
pimpinan.
3. Melaksanakan pembuatan,
pemanfaatan reagen,
media, bahan standar dan
control.
4. Melaksanakan uji coba
alat dan metode baru.
5. Mengawai dan
melaksanakan perawatan
dan pengecekan peralatan.
6. Melaksanakan pemantapan
mutu.
7. Melaksanakan usaha
kesehatan dan keselamatan
lingkungan kerja

8. Melaksanakan pencatatan
dan pelaporan hasil
pemeriksaan laboratorium.

2. Rujukan 1. Melaksanakan pengiriman


bahan rujukan sesuai
persyaratan.

1. Membantu pimpinan
dalam merencanakan
kebutuhan bahan – bahan
untuk meperiksaan
laboratorium.
2. Membantu pelaksanaan
pembinaan ke
laboratorium Puskesmas
dan wilayahnya
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

URAIAN TUGAS

Nama : dr. Ketut Merta Indrawati,SpPK


NIP : 19670125 199603 2 001
Pangkat/Gol : Pembina TK 1/IVb
Jabatan : Kepala Instalasi Lboratorium Patologi Klinik RSU Negara

Uraian Tugas :
Melakukan :

a. Pelayanan laboratorium patologi Klinik


1. Menentukan jenis pemeriksaan yang harus dilakukan
1.1 Menentukan jenis pemeriksaan yang harus dilakukan
1.2 Menentukan jenis dan jumlah komponen laboratorium
(personalia, sarana prasarana, peralatan, logistic, dll)
2. Mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan laboratorium.
2.1 Pengambilan, pengumpulan dan pengelola specimen untuk pemeriksaan PK.
2.2 Pemilihan dan penentuan metode pemeriksaan.
2.3 Pelaksanaan pemeriksaan.
2.4 Pembuatan, pemanfaatan, pembekuan reagen, media, bahan standar, bahan
kontrol.
2.5 Pemilihan, penentuan, pemanfaatan, perawatan, pengecekan dan
pengontrolan peralatan.
2.6 Pemantapan kualitas laboratorium.
2.7 Penentuan dan penyajian hasil pemeriksaan.
2.8 Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium, serta
kegiatan administrasi lab lainnya.
2.9 Pemeliharaan kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.
3. Melaksanakan pemeriksaan
3.1 Pemeriksaan lab klinik yang memerlukan keahliannya.
3.2 Melakukan pemeriksaan lab atas benda bukti
b. Rujukan laboratorium
1. Penentuan jenis yang dirujuk.
2. Memiliki jaringan specimen yang harus dirujuk.
3. Mengkoordinasikan cara prosedur rujukan.
c. Memberikan konsultasi ke tim medic rumah sakit
d. Pembinaan pengembangan dalam bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik,
serologi imunologi, toksikologi dang rug monitor.
1. Melaksanakan pembinaan bagi staf dan pelaksana teknis lab dengan cara pendidikan
berkelanjutan.
2. Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan lab menurut perkembangan
kebutuhan klinik khususnya maupun masyarakat umumnya.

Mengetahui

Kepala Bidang Pelayanan Petugas

Dr. Gede Ambara Putra Dr. Ketut M. Indrawati, Sp.PK


NIP. 1968012311985111018 NIP. 196701251996032001
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

URAIAN TUGAS

Nama : I Putu Guinastra


NIP : 19690130 198903 1 004
Pangkat/Gol : Penata/IIIc
Jabatan : Pranata Lab. Kes. Lanjutan

Uraian Tugas :
Melakukan :

1. Pelayanan Laboratorium Klinik


1.1 Mengkoordinasikan dan melaksanakan pengambilan, pengumpulan, pengelolaan dan distribusi
spesimen.
1.2 Melaksanakan pembuatan, pemanfaatan reagen, media, bahan standard an control.
1.3 Melaksanakan uji coba alat dan metode baru
1.4 Mengawasi dan melaksanakan perawatan dan pengecekan peralatan.
1.5 Melaksanakan pemantapan mutu.
1.6 Melaksanakan pemcatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium
1.7 Melaksanakan usaha kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.
2. Rujukan
Melaksanakan pengiriman bahan rujukan sesuai persyaratan.
3. Perencanaan dan pembinaan
1.1 Membantu pimpinan dalam merencanakan kebutuhan bahan – bahan untuk pemeriksaan
Laboratorium.
1.2 Membantu pelaksanaan pembinaan ke laboratorium puskesmas dan wilayahnya.
4. Koordinator Pelayanan.

Mengetahui,
Ka Instalasi Petugas
Laboratorium RSU Negara

( Dr. Ketut M. Indrawati, Sp.PK ) ( I Putu Guinastra, Amd. AK )


NIP. 19670125 199603 2 001 NIP. 19690130 198903 1 004
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

URAIAN TUGAS

Nama : Santhi Widhie


NIP : 19850401 200902 2 005
Pangkat/Gol : Pengaturan/IIc
Jabatan : Pranata Lab. Kes. Pelaksana.

Uraian Tugas :
Melakukan :

1. Pemeriksaan specimen
- Menangani, memproses dan melaksanakan pemeriksaan laboratorium.
- Melaksanakan pengiriman spesimen untuk dirujuk.
- Mencatat hasil – hasil pemeriksaan untuk periksaan Hematologi, Kimia klinik, Mikrobiologi.
2. Koordinator Pemeriksaan Serologi / Imunologi.

Mengetahui
Ka Instalasi Petugas
Laboratorium RSU Negara

( Dr. Ketut M. Indrawati, Sp.PK ) ( Santhi Widhie )


NIP. 19670125 199603 2 001 NIP. 19850401 200902 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

URAIAN TUGAS

Nama : I.A. Wayan Suastini


NIP : 19811114 200902 2 005
Pangkat/Gol : Pengaturan/IIc
Jabatan : Pranata Lab. Kes. Pelaksana.

Uraian Tugas :
Melakukan :

1. Pemeriksaan specimen
- Menangani, memproses dan melaksanakan pemeriksaan laboratorium.
- Melaksanakan pengiriman spesimen untuk dirujuk.
- Mencatat hasil – hasil pemeriksaan untuk periksaan Hematologi, Kimia klinik, Mikrobiologi.
2. Koordinator Pemeriksaan Kimia Klinik.

Mengetahui
Ka Instalasi Petugas
Laboratorium RSU Negara

( Dr. Ketut M. Indrawati, Sp.PK ) ( I.A. Wayan Suastini )


NIP. 19670125 199603 2 001 NIP. 19811114 200902 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

URAIAN TUGAS

Nama : Ni Wayan Purniwirathi


NIP : 19810718 200902 2 005
Pangkat/Gol : Pengaturan/IIc
Jabatan : Pranata Lab. Kes. Pelaksana.

Uraian Tugas :
Melakukan :

1. Pelayanan Laboratorium Klinik


1.1 Melaksanakan pengambilan, pengumpulan, pengelolaan dan distribusi spesimen.
1.2 Melaksanakan pemeriksaan sesuai kemampuan dan ketrampilan dan mempertanggung jawabkan
hasil pemeriksaan kepada pimpinan.
1.3 Melaksanakan pembuatan, pemanfaatan reagen, media, bahan standard an control.
1.4 Melaksanakan uji coba alat dan metode baru.
1.5 Melaksanakan perawatan dan pengecekan peralatan.
1.6 Melaksanakan pemantapan mutu.
1.7 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium
2. Rujukan
Melaksanakan pengiriman bahan rujukan sesuai persyaratan.
3. Koordinator Hematologi.

Mengetahui

Ka Instalasi Petugas

Laboratorium RSU Negara

( Dr. Ketut M. Indrawati, Sp.PK ) ( Ni Wayan Purniwirathi )


NIP. 19670125 199603 2 001 NIP. 19810718 200902 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

URAIAN TUGAS

Nama : G.A Arnatha


NIP : 140 210 600
Pangkat/Gol : Penata Tk. I/ IIIb
Jabatan : Staf

Uraian Tugas :
Melakukan :

1. Membersihkan ruangan.
2. Mempersiapkan alat dan bahan pemeriksaan untuk kerja.
3. Nomeris sampel/bahan.
4. Membuat sediaan BTA.
5. Melakukan pemeriksaan lab rutin dan melakukan pemeriksaan mikroskopis.
6. Meregistrasi nama pasien.
7. Menulis hasil pemeriksaan pada form pemeriksaan lab dan buku register hasil lab.
8. Mengantar hasil ke loket lab/memanggil pasien.
9. Melakukan pembersihan setelah pekerjaan selesai.
10. Membuat laporan bulanan, triulan, tahunan (berapa Askes/non Askes/Kiriman Praktek Swasta).
11. Sebagai koordinator mengkordinir, mencatat dan membuat perencanaan pengadaan bahan
laboratorium.

Mengetahui
Ka Instalasi Petugas
Laboratorium RSU Negara

( Dr. Ketut M. Indrawati, Sp.PK ) ( G.A Arnatha )


NIP. 19670125 199603 2 001 NIP. 140 210 600
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

URAIAN TUGAS

Nama : Cahyawati
NIP : –
Pangkat/Gol : –
Jabatan : Staf

Uraian Tugas :
Melakukan :
Kegiatan pokok :

1. Pengambilan specimen.
2. Membantu tugas – tugas analis.
3. Melakukan pemeriksaan lab rutin.
4. Melaksanakan tugas – tugas pembersihan medis.
5. Melaksanakan tugas – tugas pembersihan medis.

Mengetahui
Ka Instalasi Petugas
Laboratorium RSU Negara

( Dr. Ketut M. Indrawati, Sp.PK ) (Cahyawati)


NIP. 19670125 199603 2 001 NIP.
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

URAIAN TUGAS

Nama : Sukarini
NIP : –
Pangkat/Gol : –
Jabatan : Karyawan Kontrak

Uraian Tugas :
Melakukan :
Kegiatan pokok :

1. Pengambilan specimen.
2. Membantu tugas – tugas analis.
3. Melakukan pemeriksaan lab rutin.
4. Melaksanakan tugas – tugas pembersihan medis.
5. Melaksanakan tugas – tugas pembersihan medis.

Mengetahui
Ka Instalasi Petugas
Laboratorium RSU Negara

( Dr. Ketut M. Indrawati, Sp.PK ) ( Sukarini )


NIP. 19670125 199603 2 001 NIP. –
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

URAIAN TUGAS

Nama : Made Winarsih


NIP : 19680722 200604 1 001
Pangkat/Gol : Pengatur Tk. I/ IIb
Jabatan : Staf

Uraian Tugas :

1. Membersihkan ruangan
2. Mempersiapkan alat & bahan pemeriksaan untuk kerja
3. Nomeris bahan / sampel
4. Memutar urine.
5. Melakukan pemeriksaan lab rutin dan melakukan Mikroskopis
6. Meregister nama pasien
7. Menulis hasil pemeriksaan pada from pemeriksaan Lab. & buku register pemeriksaan Lab.
8. Mengantar hasil ke loket lab./ Memanggil pasien
9. Melakukan pemeriksaan setelah pekerjaan selesai
10. Koordinator pemeriksaan urinelysis.

Mengetahui
Ka Instalasi Petugas
Laboratorium RSU Negara

( Dr. Ketut M. Indrawati, Sp.PK ) ( Made Winarsih )


NIP. 19670125 199603 2 001 NIP. 19680722 200604 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

URAIAN TUGAS

Nama : Endang Setyowati


NIP : 19711128 199703 2 002
Pangkat/Gol : Penata Muda/ IIIa
Jabatan : Pranata Lab Kes Pelaksana

Uraian Tugas :
Melakukan :

1. Membersihkan ruangan
2. Mempersiapkan alat dan bahan pemeriksaan untuk kerja
3. Nomeris bahan / sampel.
4. Membuat sediaan Malaria.
5. Melakukan pemeriksaan lab rutin dan melakukan Mikroskopis.
6. Meregister nama pasien.
7. Menulis hasil pemeriksaan pada from pemeriksaan Lab dan buku register hasil Lab.
8. Mengantar hasil ke loket lab./ Memanggil pasien
9. Melakukan pemeriksaan setelah pekerjaan selesai
10. Koordinator pemeriksaan Malaria/ Bakteriologi.

Mengetahui
Ka Instalasi Petugas
Laboratorium RSU Negara

( Dr. Ketut M. Indrawati, Sp.PK ) ( Endang Setyowati )


NIP. 19670125 199603 2 001 NIP. 19711128 199703 2 002
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

URAIAN TUGAS

Nama : Made Winarsih


NIP : 19680722 200604 1 001
Pangkat/Gol : Pengatur Tk. I/ IIb
Jabatan : Staf

Uraian Tugas :

1. Membersihkan ruangan
2. Mempersiapkan alat & bahan pemeriksaan untuk kerja
3. Nomeris bahan / sampel
4. Memutar urine.
5. Melakukan pemeriksaan lab rutin dan melakukan Mikroskopis
6. Meregister nama pasien
7. Menulis hasil pemeriksaan pada from pemeriksaan Lab. & buku register pemeriksaan Lab.
8. Mengantar hasil ke loket lab./ Memanggil pasien
9. Melakukan pemeriksaan setelah pekerjaan selesai
10. Koordinator pemeriksaan urinelysis.

Mengetahui
Ka Instalasi Petugas
Laboratorium RSU Negara

( Dr. Ketut M. Indrawati, Sp.PK ) ( Made Winarsih )


NIP. 19670125 199603 2 001 NIP. 19680722 200604 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

URAIAN TUGAS

Nama : Nyoman Sukerti


NIP :–
Pangkat/Gol :–
Jabatan : Administrasi

Uraian Tugas :

1. Membersihkan ruangan
2. Meregistrasi nama pasien pada computer
3. Membuat bukti tindakan pelayanan laboratorium
4. Menulis hasil pemeriksaan pada form pemeriksaan lab dan buku registrasi hasil lab.
5. Memanggil pasien.
6. Membuat

Mengetahui
Ka Instalasi Petugas
Laboratorium RSU Negara

( Dr. Ketut M. Indrawati, Sp.PK ) ( Nyoman Sukerti )


NIP. 19670125 199603 2 001 NIP. –
PARAMETER 2 :

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


LABORATORIUM YANG
LENGKAP DAN TEPAT WAKTU.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)

RSU NEGARA LAPORAN HASIL LABORATORIUM YANG LENGKAP


DAN TEPAT WAKTU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


9.2.3/Lab A 1

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR 21 Nopember 2011 Direktur
OPERASIONAL

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
Pengertian : Sistem pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium dan waktu yang
dibutuhkan dari proses, analitik sampai pos analitik

Tujuan : Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan memperpendek waktu


tunggu pasien

Kebijakan : Hasil laboratorium RSU Negara selesai dalam waktu 2 jam 20


menit ( 140 menit )

Prosedur :

Jenis Pre Pos Penulisan Hasil


No Administrasi Analitik Ket
Pemeriksaan Analitik Analitik Hasil Dibagikan
1. DL 5 Menit 10 10 5 menit – 30 Menit
menit menit
2. UL 5 Menit 10 30 5 Menit 5 Menit 55 Menit
Menit Menit
3. FL 5 Menit 5 Menit 10 5 Menit 5 Menit 30 Menit
Menit
4. LFT 10 Menit 30 70 10 5 Menit 140 Menit
Menit Menit Menit
5. Bil – T 5 Menit 30 20 5 Menit 5 Menit 65 Menit
Menit Menit
6. Bil – D 5 Menit 30 20 5 Menit 5 Menit 65 Menit
Menit Menit
7. Protein – T 5 Menit 30 20 5 Menit 5 Menit 65 Menit
Menit Menit
8. Albumin 5 Menit 30 20 5 Menit 5 Menit 65 Menit
Menit Menit
9. Glubin Hitungan
10. SGOT 5 Menit 30 20 5 Menit 5 Menit 65 Menit
Menit Menit
11. ALP 5 Menit 30 20 5 Menit 5 Menit 65 Menit
Menit Menit
12. HBsAg 5 Menit 30 20 5 Menit 5 Menit 65 Menit
Menit Menit
Jenis Pre Pos Penulisa Hasil
No Pemeriksaa Administras Analiti Analiti Analiti n Dibagika Ket
n i k k k Hasil n
14 RFT 5 Menit 30 60 5 Menit 5 Menit 105 Menit
. Menit Menit
15 Ureum 5 Menit 30 20 5 Menit 5 Menit 65 Menit
. Menit Menit
16 Kreatinin 5 Menit 30 20 5 Menit 5 Menit 65 Menit
. Menit Menit
17 Asam Urat 5 Menit 30 20 5 Menit 5 Menit 65 Menit
. Menit Menit
18 Lipid Profil 30 60 8 Menit 5 Menit 110 Menit
. Menit Menit
19 Trigliserida 5 Menit 30 20 5 Menit 5 Menit 65 Menit
. Menit Menit
20 Chol - T 5 Menit 30 20 5 Menit 5 Menit 65 Menit
. Menit Menit
21 HDL - Chol 5 Menit 30 20 5 Menit 5 Menit 65 Menit
. Menit Menit
22 HDL - Chol Hitungan
.
23 Glukosa 5 Menit 30 20 5 Menit 5 Menit 65 Menit
. Menit Menit
24 Blood 5 Menit 20 Jam 2 Jam 30 30 Menit 24 Jam Pengecata
. Simear Menit n
25 BMP 5 Menit 20 Jam 2 Jam 30 30 Menit 24 Jam Pengecata
. Menit n
26 Widal 5 Menit 30 30 10 5 Menit 80 Menit
. Menit Menit Menit
27 Sputum BTA 5 Menit 30 45 10 5 Menit 95 Menit
. Menit Menit Menit
28 Analisa 5 Menit 30 45 10 5 Menit 95 Menit
. Sperma Menit Menit Menit
29 LP/Liquor 5 Menit 30 45 10 5 Menit 95 Menit
. Menit Menit Menit
30 Hb. 5 Menit 10 10 5 Menit 5 Menit 45 Menit
. Menit Menit
31 LED 5 Menit 5 Menit 60 5 Menit 5 Menit 80 Menit
. Menit
32 BT 5 Menit - 5 Menit - - 10 Menit
.
33 CT 5 Menit - 15 - - 80 Menit
. Menit
34 Pengecatan 5 Menit 30 45 10 5 Menit 95 Menit
. Gram Menit Menit Menit
35 Anti TB 5 Menit 30 30 5 Menit 5 Menit 75 Menit
. (Stick) Menit Menit
36 ASTO 5 Menit 30 30 5 Menit 5 Menit 75 Menit
. Menit Menit
37 Protein 5 Menit 24 Jam 24 Jam 10 5 Menit 48 Jam 20 Pasien
kuantitatif Menit Menit kumpulka
( Esbach) n urin 24
jam
Keterangan : 1. Administrasi : Mencatat di register dan masukkan tindakan di computer

2. Pre Analitik : Mencatat di register laboratorium, pengambilan sampel


dan persiapan sample

3. Analitik : Analitik Centifuger darah atau sampel lain dan analisa

4. Pos Analitik : Mencatat di register hasil dan menyalin ulang hasil


analisa.

5. Penulisan hasil : Menulis hasil analisa

6. Hasil dibagikan : Waktu yang diperlukan sejak pasien dating mendaftar di


loket sampai hasil diserahkan ke pasien.
PARAMETER 3 :

PENCATATAN KEGIATAN YANG


LENGKAP DALAM BUKU
REGISTER TERHADAP SETIAP
SPESIMEN YANG DITERIMA
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
PENCATATAN KEGIATAN YANG LENGKAP

RSU NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.2.4/Lab A 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR 21 Nopember 2011 Direktur
OPERASIONAL

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
Pengertian : Pencatatan dalam laporan kegiatan laboratorium diperlukan
dalam perencanaan, pemantauan dan evaluasi serta
pengambilan keputusan.

Tujuan : Untuk peningkatan pelayanan laboratorium.

Kebijakan : Proses pelayanan terhadap pasien di laboratorium efektif,


cepat, tepat dan terjamin mutunya.
Prosedur : 1. Pencatatan kegiatan pelayanan.
2. Pencatatan keuangan (entri ke komputer)
3. Pencatatan logistic.
4. Pencatatan kepegawaian (sebatas absensi)
5. Pencatatan kegiatan lainnya, seperi pemantapan mutu
internal, pemantapan mutu eksternal, strandaeisasi alat.

A. Pencatatan kegiatan yang dapat dibuktikan dengan membuat buku sebagai berikut :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
PENCATATAN KEGIATAN YANG LENGKAP

RSU NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.2.4/Lab A 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR 21 Nopember 2011 Direktur
OPERASIONAL

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
Pengertian : Suatu cara penerimaan pasien laboratorium yang baik dan benar.

Tujuan : 1. Bagi pasien : agar pasien atau keluarga mendapatkan


pelayanan
2. Bagi RS : agar prosedur penerimaan pasien berjalan dengan
baik, teratur, sesuai dengan tata cara yang telah digariskan.

Kebijakan : Proses penerimaan pasien laboratorium harus efektif dan cepat.

Prosedur : 1. Pasien dating dengan surat pengantar dari IRD, Poliklinik


dan rujukan dari rumah sakit lain atau doktor swasta.
2. Pasien langsung mendaftar di ruang registrasi.
3. Petugas laboratorium mencatat semua permintaan di buku
register
4. Pasien dibawa masuk ke ruang sampling untuk diambil
sampel yang dibutuhkan.
5. Pasien disarankan untuk makan (bagi yang berpuasa untuk
pemeriksaan glukosa 2 jam PP)
6. Pasien melengkapi kartu ASKES, Kartu Miskin, Surat
Keterangan Tidak Mampu.
7. Hasil analisa akan selesai dalam waktu 140 menit.
8. Pasien disarankan untuk menunggu hasil analisa sampai
selesai.
9. Hasil dibawa kembali kepada dokter yang mengirim
10. Pembayaran dilakukan diloket pembayaran.

Unit Terkait : IRD, poliklinik, ruangan rawat inap, dokter praktek, RS swasta
PARAMETER 4 :

PENYIMPANAN ARSIP HASIL


PEMERIKSAAN SESUAI STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
INFORMASI TINDAKAN PADA LABORATORIUM

TAHUN 2011
NO NAMA TINDAKAN JUMLAH TOTAL
1 HDL/LDL – PEMERIKSAAN *) 258 1,842,350
2 MALARIA/GIEMSA A *) 25 95,950
3 PENGECATAN GRAM/GRAM 1 *) 42 147,000
4 LED *) 9 31,500
5 URINE LENGKAP (UL) *) 1,450 25,814,579
6 GOLONGAN DARAH *) 1,262 4,4436,350
7 DARAH LENGKAP (DL) – PEMERIKSAAN *) 3,394 44,160,045
8 GULA DARAH SESAAT *) 2,213 7,931,550
9 CREETININ – PEMERIKSAAN *) 1,852 6,556,300
10 CHOLESTEROL – PEMERIKSAAN *) 439 1,582,750
11 GULA DARAH PUASA DAN 2 JAM PP *) 830 5,841,800
12 UREA (BUN) *) 1,865 6,597,700
13 BILIRUBIN TOTAL *) 51 180,450
14 BILIRUBIN DIRECT *) 49 173,450
15 SGOT – PEMERIKSAAN *) 1,583 5,614,550
16 SGPT – PEMERIKSAAN *) 1,569 5,566,550
17 ALBUMIN *) 199 722,750
18 PROTEIN TOTAL – PEMERIKSAAN *) 103 382,800
19 ASAM URAT *) 298 1,059,450
20 TRIGLYSERIDA 366 1,327,350
21 NARKOBA - PEMERIKSAAN 34 465,500
22 HBSAG – PEMERIKSAAN 105 376,050
23 WIDAL 308 1,090,800
24 FAECES LENGKAP (FL) *) 141 501,950
25 HAPUSAN DARAH/GIEMSA B *) 31 111,3000
26 SPERMATOZOA – PEMERIKSAAN *) 3 10,500
27 ALKALI PHOSPATASE * 1 3,500
28 HDL / LDL – PEMERIKSAAN * 353 42,889,600
29 LDL – PEMERIKSAAN * 19 69,250
30 MALARIA / GIEMSA A * 53 800,500
31 SPERMATOSOA – PEMERIKSAAN * 4 14,000
32 PENGECETAN GRAM/GRAM 1 * 107 1,927,000
33 LED * 34 186,500
34 ANALISA SPERMA * 1 12,500
35 URINE LENGKAP (UL) * 2,238 75,233,600
36 HAEMOGLOBIN * 3 18,000
37 LEUKOSIT * 1 3,500
38 MASA PEMBEKUAN (CT) * 1,768 6,214,250
39 MASA PENDARAHAN (BT) * 1,767 6,200,250
40 DIFERENTIAL COUNT (HITUNG JENIS) * 1 8,500
41 GAMBARAN DARAH TEPI (ERITROSIT) * 1 3,500
42 TROMBOSIT * 1 7,500
43 GOLONGAN DARAH * 1,904 39,943,721
44 PH URINE * 2 7,750
45 URUBILLIN* 1 3,500
46 SEDIMEN URINE* 2,153 15,644,300
47 DARAH LENGKAP (DL) – PEMERIKSAAN* 5,461 399,400,221
48 GULA DARAH SESAAT* 3,101 52,651,850
49 CREATININ – PEMERIKSAAN* 2,960 63,466,280
50 CHOLESTEROL – PEMERIKSAAN* 856 17,185,500
51 GLOBULIN* 206 779,500
52 GULA DARAH PUASA DAN 2 JAM PP* 967 25,458,664
53 GULA DARAH PUASA DAN 2 JAM PP* 967 25,458,664
54 UREA ( BUN ) * 2,960 90,956,750
55 BILIRUBIN TOTAL* 59 927,775
56 BILIRUBIN DIRECT* 60 943,500
57 SGOT – PEMERIKSAAN* 2,664 62,287,200
58 SGPT – PEMERIKSAAN* 2,666 62,322,250
59 ALBUMIN* 384 5,862,260
60 PROTEIN TOTAL – PEMERIKSAAN* 165 2,367,125
61 ASAM URAT* 468 18,723,120
62 TRIGLYSERIDA* 630 37,613,440
63 NARKOBA – PEMERIKSAAN* 189 26,573,400
64 HBSAG – PEMERIKSAAN* 151 3,203,540
65 RAPID TEST* 194 1,670,750
66 WIDAL* 742 13,897,874
67 FAECES LENGKAP* 185 2,799,750
68 HANSEN – PEMERIKSAAN* 1 3,500
69 HANZEN* 1 12,750
70 PPT/HCG – PEMERIKSAAN* 68 282,836
71 HIV/AIDS (ELISA) 5 28,000
72 PROTEIN URINE* 1 3,500
73 ESBACH* 11 38,500
74 BTA SLIDE* 104 1,121,600
75 MENGAMBIL DARAH LAB* 5,132 19,571,500
76 HAPUSAN DARAH/GIEMSA B* 46 806,000
77 SPERMATOZOA – PEMERIKSAAN* 7 133,000
TOTAL 59,359 1,222,988,480
INFORMASI TINDAKAN PADA LABORATORIUM

TRIWULAN 1 TAHUN 2011

No NAMA TINDAKAN JUMLAH TOTAL


1 HDL/LDL – PEMERIKSAAN* 77 9,360,650
2 LDL – PEMERIKSAAN* 2 8,000
3 MALARIA/GIEMSA A* 6 87,450
4 PENGECETAN GRAM/GRAM 1* 22 397,000
5 LED * 4 22,250
6 ANALISA SPERMA* 1 12,500
7 URINE LENGKAP (UL) * 434 14,702,000
8 MASA PEMBEKUAN (CT) * 192 684,000
9 MASA PENDARAHAN (BT) * 191 67,500
10 GOLONGAN DARAH* 335 7,031,045
11 SEDIMEN URINE* 250 2,273,250
12 DARAH LENGKAP (DL) – PEMERIKSAAN* 1,075 79,335,835
13 GULA DARAH SESAAT 584 9,921,950
14 CREATININ – PEMERIKSAAN * 567 12,182,720
15 CHOLESTEROL – PEMERIKSAAN * 162 3,261,250
16 GLOBULIN * 22 83,250
17 GULA DARAH PUASA DAN 2 JAM PP* 187 4,945,985
18 UREA (BUN) * 565 17,385,250
19 BILIRUBIN TOTAL* 12 188,700
20 BILIRUBIN DIRECT* 12 188,700
21 SGOT – PEMERIKSAAN* 512 11,999,700
22 SGPT – PEMERIKSAAN* 510 11,941,350
23 ALBUMIN* 64 980,710
24 PROTEIN TOTAL – PEMERIKSAAN* 31 445,775
25 ASAM URAT* 87 3,481,705
26 TRIGLYSERIDA* 119 7,109,222
27 NARKOBA – PEMERIKSAAN* 5 703,000
28 HBSAG – PEMERIKSAAN* 31 657,240
29 RAPID TEST* 29 264,000
30 WIDAL* 196 3,681,962
31 FAECES LENGKAP (FL)* 37 558,750
32 PPT/HCG – PEMERIKSAAN* 6 32,084
33 HIV/AIDS (ELISA)* 1 7,000
34 ESBACH* 1 3,500
35 BTA SLIDE* 26 269,850
36 MENGAMBIL DARAH LAB* 616 2,269,000
37 HAPUSAN DARAH/GIEMSA B* 4 70,000
38 SPEMATOZOA – PEMERIKSAAN* 1 19,000
TOTAL 6,976 207,216,133
INFORMASI TINDAKAN PADA LABORATORIUM

TRIWULAN 2 TAHUN 2011

No NAMA TINDAKAN JUMLAH TOTAL


1 HDL/LDL – PEMERIKSAAN* 147 17,507,500
2 LDL – PEMERIKSAAN* 8 28,000
3 MALARIA/GIEMSA A* 20 319,850
4 SPERMATOSOA – PEMERIKSAAN 1 3,500
5 PENGECETAN GRAM/GRAM 1* 35 630,000
6 LED * 7 39,750
7 URINE LENGKAP (UL) * 1,120 37,715,050
8 HAEMOGLOBIN* 2 12,000
9 LEUKOSIT* 1 3,500
10 MASA PEMBEKUAN (CT) * 474 1,663,500
11 MASA PENDARAHAN (BT) * 475 1,666,000
12 TROMBOSIT* 1 7,500
13 GOLONGAN DARAH* 898 18,816,429
14 SEDIMEN URINE* 552 5,003,500
15 DARAH LENGKAP (DL) – PEMERIKSAAN* 2,601 189,158,151
16 GULA DARAH SESAAT 1,395 23,649,850
17 CREATININ – PEMERIKSAAN * 1,417 30,345,50
18 CHOLESTEROL – PEMERIKSAAN * 402 8,078,750
19 GLOBULIN * 68 261,500
20 GULA DARAH PUASA DAN 2 JAM PP* 437 11,653,601
21 SERUM KREATININ* 13 45,500
22 UREA (BUN) * 1,425 43,736,850
23 BILIRUBIN TOTAL* 30 471,750
24 BILIRUBIN DIRECT* 30 471,750
25 SGOT – PEMERIKSAAN* 1,313 30,664,350
26 SGPT – PEMERIKSAAN* 1,311 30,617,650
27 ALBUMIN* 130 1,980,950
28 PROTEIN TOTAL – PEMERIKSAAN* 76 1,093,400
29 ASAM URAT* 211 8,440,865
30 TRIGLYSERIDA* 299 17,855,562
31 NARKOBA – PEMERIKSAAN* 179 25,167,400
32 HBSAG – PEMERIKSAAN* 68 1,442,720
33 RAPID TEST* 46 315,500
34 WIDAL* 385 7,200,970
35 FAECES LENGKAP (FL) 74 1,113,000
36 HANZEN* 1 12,500
37 PPT/HCG – PEMERIKSAAN* 7 35,584
38 ESBACH* 1 3,500
39 BTA SLIDE* 16 169,500
40 MENGAMBIL DARAH LAB* 1,493 5,537,000
41 HAPUSAN DARAH/GIEMSA B* 25 438,250
42 SPEMATOZOA – PEMERIKSAAN* 1 19,000
TOTAL 17,195 523,397,112
INFORMASI TINDAKAN PADA LABORATORIUM

TRIWULAN 3 TAHUN 2011

NO NAMA TINDAKAN JUMLAH TOTAL


1 HDL/LDL – PEMERIKSAAN *) 54 367,250
2 MALARIA/GIEMSA A *) 6 21,250
3 PENGECATAN GRAM/GRAM 1 *) 7 24,500
4 LED *) 4 14,000
5 URINE LENGKAP (UL) *) 289 5,312,593
6 GOLONGAN DARAH *) 237 835,700
7 DARAH LENGKAP (DL) – PEMERIKSAAN *) 649 8,429,250
8 GULA DARAH SESAAT *) 411 1,465,800
9 CREETININ – PEMERIKSAAN *) 387 1,367,150
10 CHOLESTEROL – PEMERIKSAAN *) 104 368,900
11 GULA DARAH PUASA DAN 2 JAM PP *) 185 1,264,700
12 UREA (BUN) *) 393 1,388,150
13 BILIRUBIN TOTAL *) 7 24,500
14 BILIRUBIN DIRECT *) 7 24,500
15 SGOT – PEMERIKSAAN *) 333 1,174,600
16 SGPT – PEMERIKSAAN *) 331 1,167,600
17 ALBUMIN *) 36 129,200
18 PROTEIN TOTAL – PEMERIKSAAN *) 21 74,850
19 ASAM URAT *) 79 277,750
20 TRIGLYSERIDA 84 299,650
21 NARKOBA - PEMERIKSAAN 10 129,500
22 HBSAG – PEMERIKSAAN 33 116,350
23 WIDAL 64 226,100
24 FAECES LENGKAP (FL) *) 33 117,350
25 HAPUSAN DARAH/GIEMSA B *) 8 29,100
26 HDL / LDL – PEMERIKSAAN * 128 15,957,950
27 LDL – PEMERIKSAAN * 5 18,250
28 MALARIA / GIEMSA A * 27 393,200
29 SPERMATOSOA – PEMERIKSAAN * 3 10,500
30 PENGECETAN GRAM/GRAM 1 * 50 900,000
31 LED * 14 75,000
32 URINE LENGKAP (UL) * 672 22,594,300
33 MASA PEMBEKUAN (CT) * 548 1,926,500
34 MASA PENDARAHAN (BT) * 547 1,921,000
35 GAMBARAN DARAH TEPI (ERITROSIT) * 1 3,500
36 GOLONGAN DARAH * 662 13,907,384
37 PH URINE * 2 7,750
38 SEDIMEN URINE* 610 4,682,000
39 DARAH LENGKAP (DL) – PEMERIKSAAN* 1,774 130,216,582
40 GULA DARAH SESAAT* 1,094 18,603,800
41 CREATININ – PEMERIKSAAN* 962 20,638,220
42 CHOLESTEROL – PEMERIKSAAN* 287 5,761,000
43 GLOBULIN* 61 226,500
44 GULA DARAH PUASA DAN 2 JAM PP* 327 8,615,776
45 SERUM KREATININ* 3 10,500
46 UREA ( BUN ) * 960 29,527,650
47 BILIRUBIN TOTAL* 17 267,325
48 BILIRUBIN DIRECT* 17 267,325
49 SGOT – PEMERIKSAAN* 831 19,436,350
50 SGPT – PEMERIKSAAN* 830 19,413,000
51 ALBUMIN* 189 2,885,335
52 PROTEIN TOTAL – PEMERIKSAAN* 57 813,925
53 ASAM URAT* 167 6,680,655
54 TRIGLYSERIDA* 209 12,469,892
55 NARKOBA – PEMERIKSAAN* 5 703,000
56 HBSAG – PEMERIKSAAN* 52 1,103,580
57 RAPID TEST* 58 458,500
58 WIDAL* 159 2,977,598
59 FAECES LENGKAP (FL)* 74 1,128,000
60 PPT/HCG – PEMERIKSAAN* 36 148,668
61 HIV/AIDS (ELISA) 4 21,000
62 PROTEIN URINE* 1 3,500
63 ESBACH* 9 31,500
64 BTA SLIDE* 27 287,750
65 MENGAMBIL DARAH LAB* 1,432 5,566,000
66 HAPUSAN DARAH/GIEMSA B* 17 297,750
67 SPERMATOZOA – PEMERIKSAAN* 4 76,000
TOTAL 16,704 375,684,308
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

Kepada Yth,

Direktur RSU Negara

Di

Tempat

Berdasarkan buku pedoman yang dikeluarkan Depkes RI 1998, untuk tenaga di Instalasi
Laboratorium Rumah Sakit Tipe C, adalah

1. Analis Medis dan Analis Kesehatan : 10 orang


2. Perawatan Kesehatan : 2 orang
3. Tenaga Admisnitrasi : 2 orang
4. Prakarya : 2 orang

Tenaga yang tersedia di Laboratorium RSU Negara

1. Analis : 8 orang
2. Tenaga Admistrasi : 1 orang
3. Prakarya : 1 orang

Untuk kelancaran pelayanan di Instalasi Laboratorium, kami mohon tambahan tenaga

sbb:

- Tenaga Analis 2 orang


- Perawatan Kesehatan 2 orang
- Tenaga Administrasi 1 orang

Negara, 28 Februari 2012

Mengetahui

Ka Instalasi

Dr Ketut M Indrawati, SpPk


STANDAR 3
STAF DAN PIMPINAN

PARAMETER 1 :
PELAYANAN LABORATORIUM DIPIMPIN OLEH DOKTER

PARAMETER 2 :
PELAYANAN LABORATORIUM DILAKUKAN OLEH TENAGA
DENGAN JUMLAH CUKUP DAN MEMENUHI KUALIFIKASI

PARAMETER 3 :
PERTEMUAN RUTIN UNTUK IDENTIFIKASI MASALAH DAN
EVALUASI PELAYANAN LABORATORIUM
PARAMETER 1 :

PELAYANAN LABORATORIUM
DIPIMPIN OLEH DOKTER
PIMPINAN PELAYANAN LABORATORIUM

RSU NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.2.4/Lab A 1
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR TETAP 21 Nopember 2011 Direktur

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
Pengertian : Bagian ini menerangkan suatu system staf dan pimpinan
pelayanan laboratorium

Tujuan : Untuk memudahkan pengawasan

Kebijakan : SK Direktur RSU NEGARA tentang penugasan dokter sebagai


pimpinan laboratorium No. 440/109/RSU N/2011

Prosedur : - Pimpinan laboratorium adalah Dokter Spesialis patologi Klinik


Unit Terkait : - Tata Usaha
- Instalasi RSU NEGARA
- Tim Akreditas
PARAMETER 2 :

PELAYANAN LABORATORIUM
DILAKUKAN OLEH TENAGA
DENGAN JUMLAH CAKUPAN DAN
MEMENUHI KUALIFIKASI
PERSONIL PELAYANAN LABORATORIUM

RSU NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.3.8/Lab A 1
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR 21 Nopember 2011 Direktur
OPERASIONAL
STANDAR

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
Pengertian : Bagian ini menerangkan tentang personil laboratorium.

Tujuan : Untuk mempermudah pembagian tugas.


Kebijakan : Pelayanan laboratorium menyediakan personil analis sebanyak 8
orang yang berpengalaman dan memenuhi kualifikasi untuk
memimpin pekerjaan laboratorium. Selain itu terdapat 1 orang
perkarya, 1 orang petugas administrasi dan 1 orang petugas
kebersihan
Prosedur : 1. Pimpinan laboratorium adalah Dokter Spesialis Patologi
Klinik
2. Pelayanan teknis dilaksanakan oleh Analisis yang
berkualifikasi
3. Phlebotomi dilaksanakan oleh analisis.
4. Pemeliharaan alat dilakukan Analisis yang telah dilatih,
ATEM rumah sakit dan teknis perusahaan alat.
5. Admisnistrasi dikerjakan oleh petugas administrasi
laboratorium dan analisis yang telah mendapatkan pelatihan
administrasi laoratorium
6. Pengelolaan kebersihan dilakukan oleh cleaning servis rumah
sakit yang telah dilatih cara-cara penangan limbah.
7 Limbah laboratorium dikelola oleh IPRS dengan sarana yang
cukup
Unit Terkait : Laboratorium, IPSRS, Manajemen
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

KETENANGAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RUMAH SAKIT


TIPE C

RUMAH SAKIT TIPE C


KOMPONEN
SEHARUSNYA YANG ADA

Kepala Instalasi / Penanggung Dokter Spesialis Dokter Spesialis


Jawab Patologi Klinik Patologi Klinik
Staf : Jumlah Minimal
Dr Spesialis PK - 1

Sarjana Kes. Lain - -


Pelaksana
Analisis Media / AM 6 1
DIII Analisis Kesehatan 4 4
SMAK, Perawatan Kes 2 1
Ahli Madia analis kimia - 2

Administrasi 2 1
Perkarya Kes / Pembantu Lab 2 1
DAFTAR PEGAWAI LABORATORIUM

RUMAH SAKIT
UMUM NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.3.9/Lab A 1
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR TETAP 21 Nopember 2011 Direktur

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
Pengertian : Bagian ini menerangkan suatu tentang jumlah dan kualifikasi tenaga
pelayanan laboratorium
Tujuan : Untuk memaksimalkan pelayanan laboratorium
Kebijakan : SK Direktur RSU NEGARA tentang penempatan atau pengangkatan
tenaga pelayanan laboratorium
Prosedur : Daftar pegawai laboratorium RSU NEGARA
1. Dokter Spesialis Patologi Klinik
Jumlah 1 Orang :
Nama : Dr Ketut M Indrawati Sp PK
2. Tenaga Analisis Medis
Jumlah 1 Orang :
Nama : Ni Wayan Purni Wirathi
3. Tenaga Analisis Kesehatan
Jumlah 4 Orang :
Nama : 1. I Putu Guinastra
2. Ida Ayu Wayan Suastini
3. Santhi Widhi Arie S
4. Ni Komang Sukarini
4. Tenaga Analisis Kimia
Jumlah 2 Orang :
Nama : 1. Ni Made Winarsih Aryani
2. Made Cahyawati Putri Yasa
5. Tenaga SMAK
Jumlah 1 Orang :
Nama : Endang Setiawati
6. Tenaga Pekarya Kesehatan
Jumlah 1 Orang :
Nama : I Gusti Ag Putu Arnatha
7. Tenaga Administrasi
Jumlah 1 Orang :
Nama : Ni Nyoman Sukerti
8. Tenaga Kebersihan
Jumlah 1 Orang :
Nama : I Ketut Gede Ragai Suparta
Jumlah tenaga keseluruhan 12 orang
Unit Terkait 1. Tata Usaha
2. Tim Akreditasi
JADWAL PERTEMUAN RUTIN LABORATORIUM

RSU NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.3.10/Lab A 1
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR TETAP 21 Nopember 2011 Direktur

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN : Bagian ini menerangkan tentang jumlah dan kualifikasi tenaga
pelayanan laboratorium
TUJUAN : Untuk memaksimalkan pelayanan laboratorium
KEBIJAKAN : SK Direktur RSU NEGARA tentang penempatan atau
pengangkatan tenaga pelayanan laboratorium
PROSEDUR : 1. Dokter Spesialis Patologi Klinik
Jumlah 1 Orang
2. Tenaga Analisis Medis
Jumlah 1 Orang
3. Tenaga Analisis Kesehatan
Jumlah 4 Orang
4. Tenaga Analis Kimia
Jumlah 2 Orang
5. Tenaga perkarya kesehatan
Jumlah 1 Orang
6. Tenaga SMAK
Jumlah 1 Orang
7. Tenaga Administrasi
Jumlah 1 Orang
8. Tenaga Kebersihan
Jumlah 1 Orang
Jumlah tenaga keseluruhan 12 orang
UNIT TERKAIT : 1. Tata Usaha
2. Instalasi RSU NEGARA
3. Tim Akreditasi
PARAMETER 3 :

PERTEMUAN RUTIN UNTUK


INDENTIFIKASI MASALAH DAN
EVALUASI PELAYANAN
LABORATORIUM
DAFTAR PEGAWAI LABORATORIUM

RSU NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.3.12/Lab A 1
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR TETAP 21 Nopember 2011 Direktur

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN : Jadwal pertemuan rutin laboratoium merupakan jadwal
pertemuan yang telah ditetapkan selama satu bulan
TUJUAN : Untuk menjadikan acuan dalam mengadakan setiap pertemuan
KEBIJAKAN : Laboratorium mempunyai jadwal pertemuan rutin sebulan sekali
PROSEDUR : 1. Sekretaris membuat jadwal tahunan bersama Ka Instalasi
Laboratorium
2. Undangan pertemuan diberikan kepada semua staf
laboratorium seminggu sebelum pertemuan dilaksanakan di
tulis lewat papan pengumuman
1. Materi pertemuan menyesuaikan dengan kebutuhan.
2. Waktu pertemuan satu jam.
3. Peserta pertemuan adalah semua staf laboratorium dan dokter.
4. Pimpinan rapat adalah Dokter Kepala Instalasi Laboratorium
5. Hasil pertemuan dinotulenkan oleh sekretasris.
6. Buku notulen sebagai bukti pertemuan rutin Laboratorium
UNIT TERKAIT : - Instalasi Laboratorium RSU NEGARA
- Tim Akreditasi
DAFTAR PEGAWAI LABORATORIUM

RSU NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.3.11/Lab A 1
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR TETAP 21 Nopember 2011 Direktur

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN : Bagian ini menerangkan tentang jumlah dan kualifikasi tenaga
pelayanan laboratorium
TUJUAN : Untuk menjaga kualitas pelayanan laboratorium
KEBIJAKAN : Laboratorium mempunyai jadwal pertemuan rutin sebulan sekali
PROSEDUR : 1. Kelapa Instalasi membuat jadwal pertemuan rutin
2. Sekretaris membuat undangan pertemuan
3. Undangan di sampaikan minimal 3 hari sebelum pertemuan
dilaksanakan (khusus untuk rapat/pertemuan mendadak).
4. Hasil pertemuan dicatat oleh sekretaris sebagai bukti
pertemuan rutin.
5. Hasil pertemuan akan ditindak lanjutin oleh staf.
6. Hasil pertemuan di evaluasi
UNIT TERKAIT : - Instalasi Laboratorium RSU NEGARA
- Tim Akreditasi
STANDAR 4
FASILITAS DAN PERALATAN

PARAMETER I
TERSEDIA TEMPAT YANG CUKUP
UNTUK MELAKSANAKAN
PELAYANAN

PARAMETER II
FASILITAS PENDUKUNG YANG
CUKUP

PARAMETER III
PERALATAN YANG MEMADAI UNTUK
JENIS PEMERIKSAAN YANG
DILAKUKAN

PARAMETER IV
FASILITAS PENANGANAN LIMBAH
LABORATORIUM

PARAMETER V
SOP DAN SARANA UNTUK
KEAMANAN KERJA
PARAMETER I
TERSEDIA TEMPAT YANG
CUKUP UNTUK
MELAKSANAKAN PELAYANAN
SPO
RUANG PELAYANAN LABORATORIUM

RSU NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.3.13/Lab A 1
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR TETAP 21 Nopember 2011 Direktur

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN : Bagian ini menerangkan tentang ruang pelayanan tentang
laboratorium
TUJUAN : Untuk mempermudah pembagian kerja.
KEBIJAKAN : Direktur RSU Negara
URAIAN : Pelayanan laboratorium menyediakan ruangan, perlengkapan,
peralatan dan bahan untuk menciptakan suatu kerja yang optimal
yang meliputi :
PROSEDUR : a) Ruang penerimaan pasien
b) Ruang pemeriksaan yang terpisah dengan ruang penerimaan,
untuk mencegah kontaminasi (Ruang Hematologi, Ruang
Kimia Klinik, Ruang Urinalisa, Ruang Sampling).
c) Ruang administrasi
d) Ruang penyimpanan (gudang)
e) WC dan ruang cuci alat
f) Ruang tunggu yang nyaman
UNIT KERJA TERKAIT : Laboratorium, IPSRS
KETERANGAN DENAH

 RUANG TUNGGU
Tempat pasien menunggu giliran pemeriksaan dan menunggu hasil pemeriksaan
laboratorium
 RUANG LOKET
Tempat penyerahan lembar pemeriksaan laboratorium dan pengambilan hasil
 RUANG SAMPLING
Tempat pengambilan sampel darah
 RUANG JAGA
Ruang istirahat analis
 RUANG PEMERIKSAAN 1
Ruang hematology dan urinalisis serta tempat pemrosesan specimen
 RUANG PEMERIKSAAN 2
Ruang Kimia klinik dan tempat penyimpanan reagensia untuk pemeriksaan kimia klinik
 RUANG PEMERIKSAAN 3
Ruang mikrobiologi (BTA), tempat pengecatan specimen, ruang penyimpanan reagen
pengecatan
 RUANG KEPALA LAB
Ruang Dokter Penanggung Jawab Laboratorium
 GUDANG
Ruang penyimpanan alat – alat dan atau bahan – bahan laboratorium yang tidak terpakai dan
belum terpakai
PARAMETER II

FASILITAS PENDUKUNG
YANG CUKUP
SPO
FASILITAS PENDUKUNG

RSU NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.3.14/Lab A 1
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR TETAP 21 Nopember 2011 Direktur

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN : Merupakan perlengkapan yang harus ada di laboratorium
TUJUAN : Untuk mengukur kemampuan yang dimiliki oleh laboratorium
URAIAN : Laboratorium RSU Negara mempunyai fasilitaspendukung yang
cukup
PROSEDUR : 1. Laboratorium mempunyai ruang yang cukup terbagi menjadi :
@ Ruang Administrasi
@ Ruang Sampling
@ Ruang Hematology
@ Ruang Kimia Klinik
@ Ruang Mikrobiologi
@ Ruang Dokter
@ Ruang Analis
@ Ruang Gudang
@ Ruang mandi dan WC
2. Setiap ruangan mempunyai ventilasi yang cukup
3. Persediaan air cukup dan tidak pernah mati
4. Penerangan semua ruangan cukup, ± 5 watt / m2
5. Semua ruangan dilengkapi dengan AC (1PK)
6. Sarana pembuangan limbah ada (padat taruh di ember dan
yang cair langsung ke septic tank)
UNIT KERJA TERKAIT : Laboratorium, IPSRS, CS
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

Daftar Fasilitas
INSTALASI LABORATORIUM RSU NEGARA

1. Meja kerja terbuat dari beton yang dilapisi porselin


2. Sumber air :
 Pengadaan air bersih yang mengalir terus menerus dari PDAM
3. Sumber listrik:
 Aliran listrik yang cukup dengan tegangan yan konstan dari PLN
 Disediakan cadangan sumber listrik dari generator
 Memakai stalvolt dan UPS
4. Penerangan:
 Di masing – masing ruangan sudah dipasang lampu neon ± 10 watt / m2
5. Penyimpanan:
 Bahan – bahan di dalam almari yang sudah disediakan
 Kertas disimpan di almari kayu ruangan administrasi
 Reagensia yang memerlukan penyimpanan di suhu 2o – 8o C, disimpan di almari es
 Reagensia yang memerlukan penyimpanan di suhu 25o – 30o, disimpan di dalam rak
kaca tertutup
 Reagensia yang bersifat racun dan korosif disimpan di dalam almari asam.
6. Ventilasi:
 Cukup dengan jendela berkaca nako ditempat yang tidak dipasang AC.
 Di ruangan yang menggunakan AC, dipasang AC dengan kekuatan 2PK.

Negara,
Ka. Instalasi Laboratorium

( dr. Ketut. M. Indrawati, Sp.PK )


NIP. 1967012519963 2 001
PARAMETER III

PERALATAN YANG
MEMADAI UNTUK JENIS
PEMERIKSAAN YANG
DILAKUKAN
SPO
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN
LABORATORIUM

RSU NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.3.15/Lab A 1
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR TETAP 21 Nopember 2011 Direktur

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN : Bagian ini menerangkan tentang perlengkapan dan peralatan
laboratorium
TUJUAN : Untuk menjamin terlaksananya pelayanan laboratorium
KEBIJAKAN : SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium no. 440/109/RSU.N/2011
URAIAN : Pelayanan laboratorium menyediakan perlengkapan dan peralatan
yang cukup dan memadai
PROSEDUR : a) Tersedianya sumber air bersih yang mengalir.
b) Sumber listrik yang baik dan aman, voltase yang stabil dan
dimonitor.
c) Penyimpanan yang aman untuk bahan – bahan yang mudah
terbakar
d) Penerang yang cukup untuk identifikasi.
e) Ventilasi yang baik (ada AC, atau temperature kamar yang
memenuhi syarat).
f) Meja kerja yang ada kuat dan baik untuk tempat bahan atau
spesimen
UNIT KERJA TERKAIT : IPSRS
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

Pedoman pemeriksaan Kemampuan pemeriksaan


Prestasi
NO Laboratorium Laboratorium
Kemampuan
Rumah Sakit kelas C Klinik RSU Negara
1. Pemeriksaan Urine Pemeriksaan Urine
Carik celup Carik celup
PH PH
Berat jenis (BJ) Berat jenis (BJ)
Protein Protein
Glukosa Glukosa 80 %
Urobilin Urobilinogen
Urobilinogen Bilirubin
Bilirubin Keton
Darah samar Nitrit
Keton Sedimen Urine
Nitrit Test kehamilan
Sedimen urine
Test kehamilan
Titrasi HCG
Kuantitatif

2. Pemeriksaan Faeces Pemeriksaan Feaces


Rutin Rutin 50%
Indikasi
Benzidine test

3. Cairan Otak
Jumlah sel Jumlah sel
None Apelt None Apelt
Pandy Pandy 84,4%
Hitung Jenis Hitung Jenis

Pemeriksaan kuantitatif
Protein Protein
Glukosa Glukosa
Chlorida

4. Transudat, Eksudat, Cairan Tubuh


Lainnya
Jumlah sel Jumlah sel
Hitung jenis Hitung jenis
Rivalta Rivalta 63,3%
Pemeriksaan kuantitaf
Protein Protein
Glukosa Glukosa
Chlorida
5. Hematologi Klinik Hematologi Klinik
Hematologi Rutin : Hematologi Rutin :
Heamoglobin Heamoglobin 100%
Jumlah Leukosit Jumlah Leukosit
Jumlah Eritrosit Jumlah Eritrosit
Jumlah Trombosit Jumlah Trombosit
Hitung jenis leukosit Hitung jenis leukosit
LED LED

Anemia Anemia
MCV MCV 44,4%
MCH MCH
MCHC MCHC
Morfologi Darah Tepi Morfologi Darah Tepi
HbH inclusion bodies
Fragilitas Osmotik
Jumlah Retikulosit
Tes Comb
Elektromphoresis Hb

Hemostasis Hemostasis
Masa Pembekuan Masa Pembekuan 75%
Masa Pendarahan Masa Pendarahan
Rumple Leede Rumple Leede
Rekraksi Bekuan

Lain – lain Lain – lain


Jumlah Eosinofilia Malaria 40%
Malaria Mikrofilaria
Mikrofilaria
Han Test
Viscositas serum

6. Immunoloi Klinik Konvensional Immunoloi Klinik Konvensional


VDRL Widal
TPHA 14,2%
Widal
RA
CRP
ASTO
Comb Test

Penata Infeksi Virus Penata Infeksi Virus


HIV HIV
HbSAg HbSAg 66,6%
Anti HbSAg

7. Kimia Klinik Kimia Klinik


Test Faal Hati Test Faal Hati
Protein Total Protein Total
Albumin/Globullin Albumin/Globullin
Billirubin total Billirubin total 54,5%
Billirubin direx Billirubin direx
SGOT SGOT
SGPT SGPT
Gamma GT
Alkali Fosfatase
LDH
CPK (CK)
CKMB
Faal Ginjal : Faal Ginjal :
Ureum Ureum 100%
Creatinin Creatinin
Asam urat Asam urat
Klirens Urea Klirens Urea
Klirens Creatinin Klirens Creatinin

Enzimologi : Enzimologi :
Karbohidrat/ Glukosa Karbohidrat/ Glukosa 100%
Lemak Lemak

Metabolisme Intermediate dan Ion


Anorganik
Tidak dilakukan 0,0%
Elektronik

Analisa Gas Darah

8. Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik Pemeriksaan Mikrobiologi


Mikroskopis Klinik Mikroskopis
Pewarnaan gram Pewarnaan gram
Pewarnaan Tahan Asam Pewarnaan Tahan Asam 100%
Pewarnaan Neisser Pewarnaan Neisser
Pewarnaan Methyllen blue Pewarnaan Methyllen blue

Biakan
Biakan Urine terbatas Belum bias dilakukan 0,0%
Biakan Faeces terbatas
Biakan Darah terbatas
Biakan BTA terbatas
Pemeriksaan Bakteriologi Air (E.coli,
Coliform, MPN)

NB : Negara,
Tidak dikembangkan, tidak dilakukan karena : Ka. Instalasi Laboratorium
Permintaan pemeriksaan jarang, tenaga terbatas
Reagen/bahan untuk memeriksa mahal.
Jadi kemampuan pemeriksa Laboratorium kurang
dikarenakan terbatasnya Tenaga, Sarana dan Prasarana (dr. Ketut M. Indrawati, Sp.PK)
NIP. 19670125 199603 2 001
PARAMETER IV

FASILITAS PENANGANAN
LIMBAH LABORATORIUM
SPO
PENANGANAN DAN PENGELOLAAN
LIMBAH UMUM DAN KHUSUS

RSU NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.3.16/Lab A 1
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR TETAP 21 Nopember 2011 Direktur

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN : Cara penanganan dan pengelolaan limbah buangan baik non
medis (padat dan cair) dan khususnya yang limbah medis baik
padat maupun cair
TUJUAN : Untuk memberikan perlindungan dari penularan penyakit baik
terhadap karyawan laboratorium maupun orang disekitarnya.
URAIAN : Peraturan Dirjen Yandik Dep. Kes.
Direktur RSU Negara
PROSEDUR : 1. Penanganan limbah umum (kertas, daun, plastic dan lain-lain)
a. Ditempatkan pada keranjang sampah.
b. Dibuang ketempat pembuangan sampah umum (bak
sampah yang tersedia di pinggir ruangan).
c. Sampah diambil dari bak sampah oleh petugas kebersihan
rumah sakit ke tempat pembakaran sampah.
2 Penanganan limbah khusus sepserti bekas jarum, sarung
tangan, kapas, botol specimen, sisa specimen.
a. Baik limbah padat maupun limbah cair dimasukan pada
ember yang dilapisi kantong plastic besar yang sudah diisi
larutan disinfektan, kemudian dibuang/dibakar pada
incinerator.
b. Limbah medium pembiakan dan limbah infeksius terlebih
dahulu disteril dengan autoclave kemudian
dibuang/dibakar pada incinerator.
c. Penanganan limbah cair pelarut organik dan bahan kimia
bekas pencucian alat, dibuang di bak pencucian yang telah
dihubungkan ke septic tank.

UNIT KERJA TERKAIT : IPSRS


PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

SARANA/FASILITAS PEMBUANGAN LIMBAH


INSTALASI LABORATORIUM RSU NEGARA

1) FASILITAS SAMPAH UMUM


- Keranjang sampah
- Sapu lidi
- Serok
- Bak pembuangan sampah
2) FASILITAS SAMPAH KHUSUS
- Ember tertutup
- Tas kresek
- Disinfektan
- Incinerator
- Septic tank
3) FASILITAS SAMPAH INFEKSIUS
- Disinfektan (baycline/Lysol)
- Autoclave
- Plastk
- Incenerator

Mengetahui Negara,
Direktur RSU Negara Ka. Instalasi Laboratorium

Dr. Made Dwipayana, MPPM dr. Ketut M. Indrawati, Sp. PK


NIP. 19650118 199003 1 007 NIP. 19670125 199603 2 001
SPO
PENGELOLAAN LIMBAH LABORATORIUM

RSU NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.3.17/Lab A 1
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR TETAP 21 Nopember 2011 Direktur

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN : Laboratorium dapat menjadi salah satu sumber penghasil limbah
cair, padat dan gas yang berbahaya bila tidak ditanganin dengan
benar.
TUJUAN : Mengola limbah dengan semestinya agar tidak menimbulkan
dampak negatif
URAIAN UMUM : Laboratorium RSU Negara mempunyai sarana berdasarkan jenis
limbah
URAIAN KHUSUS : Laboratorium mempunyai berbagai macam bentuk limbah
berdasarkan sifat, asal dan bentuknya.

1. Sumber, sifat dan bentuk limbah


Limbah laboratorium dapat berasal dari berbagai sumber :
a. Bahan baku yang sudah kadaluarsa
b. Bahan habis pakai
c. Produk proses di dalam laboratorium (sisa specimen)
d. Produk upaya penanganan limbah

Penanganan limbah anatara lain ditentukan oleh sifat limbah


yang digolongkan menjadi :

a. Buangan bahan bebahaya dan beracun


b. Limbah infeksius
c. Limbah radio aktif
d. Limbah umum

Setiap jenis limbah dibuang dalam wadah tersendiri yang diberi


label sesuai dengan peraturan yang ada.
Bentuk limbah yang berupa :

a. Limbah cair
Pelarut organic, bahan kimia untuk pengujian, air bekas
pencucian alat, sisa specimen (darah dan cairan tubuh)
b. Limbah padat
Peralatan habis pakai alat suntik, sarung tangan kapas,
bekas botol, specimen, kemasan reagen, sisa
: specimen (ekstreta) dan medium pembiakan
c. Limbah gas
Dihasilkan dari penggunaan generator, sterilisasi dengan
Etilenoksida atau dari thermometer yang pecah (uap air
raksa)
2. Penanganan dan penampungan
a. Pemisahan dan pengurangan
Dalam pengembangan strategi pengolahan limbah, alur
limbah harus diindentifikasi dan diplah-pilah.
Reduksi keseluruhan limbah hendaknya merupakan proses
yang kontinyu.
Pilah – pilah dan reduksi volume limbah klinis merupakan
persyaratan keamanan yang penting untuk petugas
pembuangan sampah, petugas emergensi dan masyarakat.
Pilah – pilah dan reduksi volume limbah hendaknya
mempertimbangkan akan hal –hal berikut.
1. Kelancaran penanganan dan penampungan limbah
2. Pengurangan jumlah limbah yang memerlukan
perlakuan khusus dengan pemisahan limbah
3. Pengemasan dan pemberian label yang jelas dari
berbagai jenis limbah untuk mengurangi kemungkinan
kesalahan petugas dan penanganannnya

b. Penampungan
Sarana penampungan untuk limbah harus memadai,
diletakkan pada tempat yang pas, aman dan hygienis.
Faktor – faktor tersebut perlu perhatian dalam
pengembangan seluruh strategi pembuangan limbah untuk
rumah sakit.
c. Pemisahan limbah
Untuk memudahkan mengenal berbagai jenis limbah yang
akan dibuang adalah dengan cara menggunakan kantong
berkode (umumnya menggunakan kode warna). Namun
penggunaan warna tersebut perlu perhatian secukupnya
untuk tidak sampai menimbulkan kebingungan dengan
sistim lain yang mungkin untuk linen biasa, linen kantor,
dan linen terinfeksi di rumah sakit dan tempat – tempat
perawatan.
1. Hitam
Untuk limbah rumah tangga biasa, tidak digunakan
untuk menyimpan atau mengangkut limbah klinis.
2. Merah
Semua jenis limbah yang akan dibakar
3. Kuning
Limbah untuk autoclaving (pengolahan sejenis)
sebelum pembuangan terakhir
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

DAFTAR BAHAN BERBAHAYA DI LABORATORIUM

1. Nama obat
- NaOh.
- HCI pekat
- Cyanmet – Hemoglobin
- Methanol
- Lysol

2. Bahayanya
- Iritasi kulit selaput lender
Jika terkena kulit masuk pori – pori dan dapat menyebabkan keracunan.
Asam dan basa keras dapat menyebabkan kulit/selaput lender terbakar.

3. Syarat penyimpanan
- Ditempatkan terpisah dengan reagen lain
- Jauhkan dari sumber api
- Disimpan di almari asam

4. Cara pengambilan
- Petugas melindungi diri dengan jas lab, sarung tangan, masker.
- Bekerja secara hati – hati jangan sampai tumpah
- Mencampur asam basa keras, wadah reagen ditaruh di atas baki berisi air dingin.
- Menuang reagen lewat dinding.

5. Cara penganggulan bahaya


- Bila kena kulit/selaput lender, cepat bilas dengan air
- Bila kena mata, bilas dan cuci dengan boorwater
- Segera dibawa ke IRD/tempat perawatan.

Negara,
Ka. Instalasi Laboratorium

dr. Ketut M. Indrawati, Sp. PK


NIP. 19670125 199603 001
PARAMETER V
SOP DAN SARANA UNTUK
KEAMANAN KERJA
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


NOMOR : 440/109.6/RSU.N/2011

TENTANG
PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
SARANA KEAMANAN KERJA LABORATORIUM
INSTALASI LABORATORIUM KLINIK
RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kelancaran dan ketertiban serta


meningkatkan mutu, efektifitas, pelayanan di Instalasi Laboratorium
Klinik Rumah Sakit Umum Negara sangat diperlukan adanya Standar
Prosedur Operasional.

b. Bahwa dalam rangka menunjang pelayanan dimaksudkan dipandang


perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Negara.

Mengingat : 1. Undang – undangan Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

2 Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

3. Undang – undang Nomor 32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);

4. Undang – undang Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan


Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4502);

5. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001 tentang Kelembagaan dan


Pengelolaan Rumah Sakit;
SPO
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
LABORATORIUM

RSU NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.3.18/Lab A 1
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR TETAP 21 Nopember 2011 Direktur

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
TUJUAN : Menumbuh kembangkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
laboratorium untuk tercapainya kemampuan hidup sehat
masyarakat dan karyawan rumah sakit.

URAIAN UMUM : Pelaksanaan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja


laboratorium merupakan rangkaian kegiatan yang menunjang
peningkatan kwalitas sumber daya manusia.
Kegiatan iniperlu direncanakan, dibina, dipantau, dan perlu
dikelola dengan baik agar tujuan tercapai.
URAIAN KHUSUS : Pedoman Umum :
Berbagai tindakan yang dilakuakn di laboratorium, baik akibat
spesimen maupun alat laboratorium dapat menimbulkan bahaya
bagi petugas. Untuk mengurangi bahaya yang terjadi, setiap
petugas harus melakukan pekerjaannya menurut praktek
laboratorium yang benar.

Hal – hal yang perlu diperhatikan :


1. Cara mencegah penyebaran infeksi
a. Lingkaran sengkelit ose harus penuh dan panjang
tangkainya maksimal 6 cm
b. Gunakan alat insenerasi mikro untuk membakar
sengkelit. Hal ini untuk mencegah timbulnya percikan
bahan infeksi jika membakar sengkelit di atas pembakar
Bunsen
c. Jangan lakukan tes katalisa di atas kaca objek,
sebaiknya gunakan tabungan atau objek gelas yang ada
tutup
d. Tempat sisa spisemen harus tahan bocor
e. Bersihkan permukaan meja kerja dengan disinfektan
sehabis kerja.
2. Cara mencegah jika terkena kulit atau mata oleh bahan
infeksius
a. Cuci tangan sering mungkin dengan sabun/disinfektan
b. Jangan menyentuh mulut dan mata selama kerja
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

INSTALASI LABORATORIUM RSU NEGARA

SARANA KESELAMATAN KERJA

1. Pakaian pelindung diri (Jas Laboratorium)

2 Sarung tangan karet dan masker

3. Forsep untuk mengambil pecahan kaca

4. Ember

5. Kain lap dan kain pembersih

6. Pasir untuk tumpuhan larutan alkalis

7. Sekop/pengumpul debu

8. Kotak P3K

9. Alat pemadam kebakaran

10. Alat komunikasi

Negara,

Ka. Instalasi Laboratorium

Dr. Ketut. M. Indrawati, Sp. PK


NIP. 19670125 199603 2 001
SPO
MEMELIHARA KESEHATAN PETUGAS
LABORATORIUM

RSU NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.3.19/Lab A 1
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR TETAP 21 Nopember 2011 Direktur

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN : Setiap petugas laboratorium harus dilakukan pemeriksaan
kesehatan lengkap, termasuk foto thoraks dengan sinar X, dan
pemberian imunisasi
TUJUAN : Petugas laboratorium harus memenuhi standar kesehatan yang
telah ditentukan di laboratorium.
KEBIJAKAN : SK Direktur RSU Negara No. 440/RSU. N/2011
PROSEDUR : Untuk menjamin kesehatan petugas laboratorium harus dilakuakn
hal – hal sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Radiologi paru – paru ( foto thoraks ) setiap tahun
bagi petugas yang bekerja dengan bahan yang diduga
mengandung bakteri turculosis, sedangkan bagi petugas lainnya
foto thoraks dilakukan setiap 3 tahun.
2. Pemberian imunisasi
Setiap laboratorium harus mempunyai proses imunisasi.
Vaksinasi yang diberikan:
a. Vaksinasi Hepatitis B, untuk semua petugas laboratorium
dengan cara pemeriksa dulu HbsAg. Kalau negative baru di
imunisasi, kalau positif jangan di imunisasi
b. Vaksinasi Rubella untuk petugas wanita usia reproduksi.
Pada wanita hamil dilarang berkerja dengan TORCH.
(Toxoplasma, Rubella, Cytomegato virus dan Herpes virus)
3. Perlindungan terhadap sinar Ultra Violet
Petugas laboratorium yang bekerja dengan sinar Ultra violet
harus menggunakan pakaian pelindung khusus dan alat
pelindung mata. Bila dalam ruang tertutup, jam kerja harus
sering digilir untuk mencegah kelemasan.
UNIT KERJA TERKAIT Poliklinik
STANDAR 5

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

PARAMETER 1 :

SPO PELAYANAN PEMERIKSAAAN


LABORATORIUM LENGKAP

PARAMETER 2 :

SPO PENANGANAN SPESIMEN

PARAMETER 3 :

SPO PEMILIHAN DAN KALIBRASI PERALATAN


LABORATORIUM

PARAMETER 4 :

SPO PENANGANAN KHUSUS BAHAN


INFEKSIOUS

PARAMETER 5 :

SPO OPERASIONAL ALAT DAN PEDOMAN


MENGATASI MASALAH

PARAMETER 6 :

SPO PERMINTAAN, PENERIMAAN DAN


PENGGUNAAN REAGEN
PARAMETER 1:

SPO PELAYANAN PEMERIKSAAN


LABORATORIUM LENGKAP
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA A


H
SAKIT U

M
M

UM
RU
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara

Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006

E-mail:rsunegarabali@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

NOMOR : 440/109/RSU.N/2011.

TENTANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

TENTANG PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM LENGKAP

INSTALASI LABORATORIUM KLINIK RSU NEGARA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan kelancaran dan ketertiban serta meningkatkan mutu,
efektifitas pelayanan di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum Negara sangat
diperlukan adanya Standar Prosedur Operasional (SPO)

b. Bahwa untuk keputusan tersebut pada point a perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan.

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 23 tentang Kesehatan

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 436 tahun 1993 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis.

Memutuskan :

Menetapkan :

Pertama : Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang pelayanan pemeriksaan Laboratorium


Lengkap Instalasi Laboratorium Klinik RSU Negara sebagaimana daftar terlampir.

Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sajak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali
apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan Surat Keputusan ini.
Ditetapkan di : Negara

Pada tanggal : 21 Nopember 2011

Direktur RSU Negara

( dr. Made Dwipayana, MPPM )

NIP. 19650118 199003 1 007


PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA A


H
SAKIT U

M
M

UM
RU
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara

Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006

E-mail:rsunegarabali@yahoo.com

KIMIA KLINIK
SPO
SAKIT U
AH

M
M

UM
RU

PENETAPAN KADAR CHOLESTEROL TOTAL

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.21/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR Tanggal Terbit Di tetapkan


TETAP
21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar cholesterol total dalam serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap Laboratorium


No.440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk dari Biosystems
METODE

PROSEDUR

 Oksidase – Peroksidase
PERALATAN

 Cuvet
 Clinipette 3 ul, 300 ul

REAGENSIA

 Reagen Cholesterol dari Biosystems

SAMPEL

 Serum atau plasma


PRINSIP

 Cholesterol bebas dan teresterifikasi yang terkandung dalam sampel akan


terdeksi dengan reaksi couple. kompleks warna yang terbentuk dalam di
baca dengan spektrofotometer.
 Cholesterol + H2O Chol esterase Cholesterol + Fatty acid

 Cholesterol + ½ O2 + H2O chol oxidase cholestenone


+ H2O2

2H2O2 + 4 – aminoantipirine + phenol peroksidase quinonimine + 4


H2O

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen pada temperatur ruangan

2. Pipet dan masukkan dalam tabung tes yang berlabel:

BLANKO STANDAR SAMPLE

Cholesterol Standar (S) - 3ul -

Sampel - - 3ul

Reagen ( A ) 300ul 300ul 300ul

3. Campur baik – baik dan inkubasi tabung pada suhu ruangan selama 300
s pada suhu 370 C.

4. Baca absorbance (A) standar dan sampel terhadap blanko dengan


spektrofotometer pada panjang gelombang 505 -670 nm. Kompleks
warna yang terjadi stabil sebelum 2 jam.

CARA PERHITUNGAN :

Kadar cholesterol dapat dihitung dengan rumus:

A sampel
X C standar = C sampel

A standard

Nilai C standard = 200 mg/dl cholesterol = 5,18 mmol/l cholesterol

NILAI NORMAL:
Sampai 186 mg/dl = 4,82mmol/L

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 Adanya kadar bilirubin > 10 mg/dl dan kadar hemolobin > 5 mg/dl akan
mempengaruhi hasil pemeriksaan.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SPO
SAKIT U
AH
M
M

UM
RU

PENETAPAN KADAR UREA/BUN – COLOR

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.22/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar Urea/BUN dalam serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap Laboratorium No.


440/109/RSU.N/2011. Informasi produk dari Biosystems
METODE

 UREASE/SALICYLATE

PERALATAN

 Cuvet
 Clinipette 3 ul, 300ul

REAGENSIA

 Reagen Urea/BUN – Color dari Biosystems

SAMPEL

 Serum atau plasma


PRINSIP

Urea yang terkandung dalam sampel dengan reaksi counple akan


membentuk kompleks warna yang terbaca dengan spektrofotometri

Urea + H2O Urease 2NH4+

NH4+ salisilat NaCIO nitroprusida indophenol

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen pada suhu ruangan

2. Pipet dan masukkan dalam tabung tes yang berlabel:

BLANKO STANDAR SAMPLE

Urea Standar (S) - 3ul -

Sampel - - 3ul

Reagen ( A ) 300ul 300ul 300ul

3. Campur baik – baik dan inkubasi tabung pada suhu ruangan selama 45 s
suhu 370C.

4. Pipet :

Reagen ( B ) 300ul 300ul 300ul

5. Campur baik – baik dan inkubasi tabung selama 90 s pada suhu ruangan
atau suhu 370C.

6. Baca absorbance ( A ) standar dan sampel terhadap blanko dengan


spektofotometer pada panjang gelombang 340 nm. Kompleks warna stabil
sebelum 2 jam.

PERHITUNGAN :

A sampel x 50 = mg/dl urea x 2500 = mg/dl urea

A standar x 23,3 = mg/dl BUN x 1165 = mg/dl BUN

x 8,3 = mmol/L urea x 415 = mmol/L urea


NILAI NORMAL :

Serum dan plasma : 84.7mg/dl urea = 14.1mmol/L .urea Kadar akan rendah pada
masa nenonatal dan pada dewasa diatas usia 60 tahun akan meningi. Kadar pada
laki – laki lebih tinggi dari pada wanita.

HAL – HAL YANG PELU DIPERHATIKAN :

 Jangan gunakan serum yang lipemik dan hemolisis.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SAKIT U
SPO
AH

M
M

UM
RU

PENETAPAN KADAR ALANINE AMINO TRANSFERSE


(ALT/GPT)

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.23/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar SGPT/ALT dalam serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap Laboratorium


No. 440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk dari Biosystems

METODE

 CONTINOUS – SPECTROFOTOMETRIC IFCC

PERALATAN

 Cuvet
 Clinipette 10 ul, 1000 ul

REAGENSIA

 Reagen A : Tris 150 mmol/L, L-alanine 750 mmol/L, lactate


dehygrogenase > 1350 U / L, pH 7,3.
 Reagen B : NADH1.3 mmol / L, 2 – oxoglutarate 75 mmol / L.
 Ragen Kerja :
Masukkan reagen B ke dalam botol reagen A. Campur baik – baik. Cara
lain : 4 ml reagen A+ 1 ml reagen B. Stabil selama 2 bulan pada suhu 2-
80C.

SAMPEL

 Serum yang dikumpulkan sesuai dengan prosedur standar.


Alanine aminotransferase dalam serum stabil dalam 7 hari pada 2 -80C.

PRINSIP

 Katalisa Alanine aminotransferase (ALT/GPT) yang ditransfer oleh


kelompok amino dari alanin ke 2 – oxoglutarate, membentuk piruvate
dan glutamate. Kadar katalic dari rate decrase NADH, pada panjang
gelombang 340 nm,
Alamine + 2 – oxoglutarate ALT pyruvate + glutamate

Pyruvate + NADH + H LDH lactate + NAD+

PROSEDUR KERJA

1. Siapkan reagen pada suhu ruangan

2. Pipet dan masukkan dalam tabung tes yang berlabel:

TEMPERATUR REAKSI 370C 300C

Reagen Kerja 300 ul 300 ul

Sampel 25 ul 25 ul

3. Campur dan baca dengan spektrofotometer dalam 3 menit dengan


interval 1 menit, pada panjang gelombang 340 nm.

PERHITUNGAN :

370C 300C

A/ min x 3333 = U / L x 1746 = U / L


x 55.55 = ukat / L x 29,1 = ukat / L

NILAI NORMAL :

 Suhu 370C = 40 U / L
 Suhu 300C = 25 U / L

HAL – HAL YANG PELU DIPERHATIKAN :

 Jangan gunakan serum yang lipemik dan hemolisis.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SPO
SAKIT U
AH
PENETAPAN KADAR ALANINE AMINO TRANSFERSE
M
M

UM
RU

(ALT/GOT)

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.24/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar SGOT/ALT dalam serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap Laboratorium


No.440/109/RSU.N/2011.

 Informasi produk dari Biosystems


METODE

 CONTINOUS – SPECTROFOTOMETRIC IFCC

PERALATAN

 CUVET
 Clinipette 100 ul, 500 ul

 REAGENSIA
 Reagen A : Tris 120 mmol/L, L-apartate 362 mmol/L, malate
dehygrogenase > 460 U/L. lactate dehidrogenase > 6600 U / L, pH 7,8.
 Reagen B : NADH 1.3 mmol / L, 2 – oxoglutarate 75 mmol / L.
 Ragen Kerja :
Masukkan reagen B ke dalam botol reagen A. Campur baik – baik. Cara
lain : 4 ml reagen A + 1 ml reagen B. Stabil selama 2 bulan pada suhu 2-
80C.

SAMPEL

 Serum yang dikumpulkan sesuai dengan prosedur standar.


Alanine aminotransferase dalam serum stabil dalam 7 hari pada 2 - 80C.

PRINSIP

 Katalisa Alanine aminotransferase ( ALT/GOT ) yang ditransfer oleh


kelompok amino dari aspartate ke 2 – oxoglutarate, membentuk
oxalate dan glutamate. Kadar katalic dari rate decrase NADH, pada
panjang gelombang 340 nm,
Aspartate + 2- ozoglutarate AST oxaloacetate + glutamate

Oxaloacetate + NADH + H+ LDH malate + NAD

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen pada suhu ruangan

2. Pipet dan masukkan dalam tabung tes yang berlabel:

TEMPERATUR REAKSI 370C 300C

Reagen Kerja 300 ul 300 ul

Sampel 25 ul 25 ul

3. Campur dan baca dengan spektrofotometer dalam 3 menit dengan


interval 1 menit, pada panjang gelombang 340 nm.

PERHITUNGAN :

370C 300C
A/ min x 3333 = U / L x 1746 = U / L

x 55.55 = ukat / L x 29,1 = ukat / L

NILAI NORMAL :

 Suhu 370C = 40 U / L
 Suhu 300C = 25 U / L

HAL – HAL YANG PELU DIPERHATIKAN :

 Jangan gunakan serum yang lipemik dan hemolisis.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi

SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

PENETAPAN KADAR PROTEIN TOTAL

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.25/Lab A 1/2
RSU NEGARA
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar Protein Total dalam serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap Laboratorium


No. 440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk dari Biosystems
METODE

 Biuret

PERALATAN

 Cuvet
 Clinipette 20 ul, 1000 ul

REAGENSIA

 Kit reagen Protein Total dari Biosystem

SAMPEL

 Serum atau plasma Heparin yang dikumpulkan sesuai dengan prosedur


standar. Stabil dalam 8 hari pada 2- 80C.
Antikoagulan lain selain Heparin tidak boleh dipergunakan.
PRINSIP

 Ion tembaga bereaksi dengan protein dalam media alkali membentuk


kompleks ungu. Absorbans kompleks ini sebanding dengan konstrasi
protein dalam sampel.
PROSEDUR KERJA :

1. Pipet dalam tabung tes berlabel:

BLANKO STANDAR SAMPLE

- -

Protein Standar ( S ) - 4 ul -

Sampel - - 4 ul

Reagen ( A ) 300 ul 300 ul 300 ul

2. Campur baik – baik dan biarkan tabung tes selama 300 s temperature
kamar

3. Baca absorbance ( A ) standar dan sampel terhadap blanko. Koml /


pleks warna yang terjadi stabil sebelum 2 jam.

PERHITUNGAN :

A Sampel
X C Standard = C sampel

A Standard

Nilai C Standard = 80 g/l

NILAI NORMAL :

Serum pada dewasa : 10 – 40


HAL – HAL YANG PELU DIPERHATIKAN :

Jangan menggunakan serum yang lisis dan lipemik.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SAKIT U
SPO
AH M
M

UM
RU

PENETAPAN KADAR CREATININE

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.26/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar Creatinine dalam serum.

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap Laboratorium No.


440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk dari Biosystems

METODE

 Alkaline picrate

PERALATAN

 Cuvet
 Clinipette 30 ul, 300ul

REAGENSIA

 Kit reagen Creatinine dari Biosystem

 Reagen A : Picric acid 25 mmol/L


 Reagen B : Sodium hidrokside 0,2 mol/L, detergent
 Reagen S : Glucose/Urea/Creatinine Standard. Creatinine 2 mg/dl
(177 umol/L)
 Persiapan reagen:
 Standard ( S ) siap digunakan.
 Reagen Kerja : Campur hati – hati reagen A dan reagen B sama banyak ( 1
: 1 ) Stabil dalam 2 bulan pada 2 - 80C

SAMPEL

 Serum, plasma, atau urine yang dikumpulkan sesuai prosedur standar.


Encerkan urine segar 1/50 dengan aquadest sebelum perlakuan.
Antikoagulan yang dapat digunakan adalah Heparin, EDTA, oxalate dan
flurida.
Creatinine dalam sample stabil dalam 24 jam pada 2 - 80C

PRINSIP

 Creatinin dalam sampel bereaksi dengan pikrat dalam suasan alkalis


membentuk kompleks warna. Kompleks warna yang terbentuk dibaca
dengan perlakukan periode pendek untuk mencari tingkat perbedaan
PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen kerja dan photometer pada 370C

2. Pipet dalam tabung :

Reagen Kerja 300ul

Standar ( S ) atau sampel 30ul

3. Campur dan baca dengan photometer dengan metode kinetik setelah 45


detik dan setelah 90 detik pada panjang gelombang 546 nm.

PERHITUNGAN :

( A2 – A1 ) sampel

x C Standard x faktor pengenceran sampel =

( A2 – A1 ) standard C sampel
NILAI NORMAL :

Serum dan plasma: Laki – laki: 0,9 – 1,3 mg/dl = 80 -115 umol/L

Perempuan: 0,6 – 1,1 mg/dl = 53 – 97 umol/L

Urien : Laki - Laki : 14 -26 mg/kg/24-h = 124 -115


umol/kg/24-h

Perempuan: 11-20 mg/kg/24-h = 97 – 177


umol/kg/24-h

Nilai reagen ini hanya merupakan orientasi saja

HAL – HAL YANG PELU DIPERHATIKAN :

 Jangan menggunakan sampel serum lipemik dan lisis.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi

SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

PENETAPAN KADAR ALBUMIN

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.27/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur


dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar albumin dalam serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap Laboratorium


No. 440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk dari Biosystems

METODE

 Bromocresol green
PERALATAN

 CUVET
 Clinipette 3ul, 300ul

REAGENSIA

 Reagent A : Citrate buffer 100 mmol/L, bromocresol green 0,27


mmol/L, detergent, pH 4,1
 Albumin Standar : Bovine albumin
 Reagen siap kerja

SAMPEL

 Serum atau plasma yang dikumpulkan sesuai prosedur standar.


Antikoagulan yang direkomendasikan adalah Heparia dan EDTA
Albumin dalam serum atau plasma stabil selama 3 hari pada suhu 2 –
80C

PRINSIP

 Albumin dalam sampel direaksikan dengan bromocresol green


dalam suasana asam mebentuk kompleks warna yang dapat dibaca
dengan spektrophotometri
PROSEDUR KERJA :

1. Pipet dalam tabung tes berlabel:

BLANKO STANDAR SAMPLE

Albumin Standar ( S ) - 3ul -

Sampel - - 3ul

Reagen ( A ) 300ul 300ul 300ul

2. Campur baik – baik dan biarkan tabung selama 75 s pada temperatur


kamar.

3. Baca absorbance ( A ) standar dan sampel terhadap blanko pada


panjang gelombang 635 - 670

PERHITUNGAN :

A Sampel
X C Standard = C sampel

A Standard

NILAI NORMAL :

Serum dan plasma :

Bayi baru lahir, 2 – 4 hari 28 – 44 g/L

4 hari – 14 tahun 38 – 54 g/L

Dewasa 30,5 -30,5g/L

HAL – HAL YANG PELU DIPERHATIKAN :

 Jangan menggunakan sampel serum yang lisis dan lipemik.

 IRI, IRJ, IRD


UNIT TERKAIT  IPSRS
 Tim akreditasi

SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

PENETAPAN KADAR GLUCOSE

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.28/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007


PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar Glucose dalam serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap Laboratorium


No. 440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk dari Biosystems
METODE

 Glucoce oxidase/peroxidase

PERALATAN

 CUVET
 Clinipette 3ul, 300ul
REAGENSIA

 Reagent A : Citrate buffer 100 mmol/L, bromocresol green 0,27


mmol/L, detergent, pH 4,1
 Albumin Standar : Bovine albumin
 Reagen siap kerja

SAMPEL

 Serum atau plasma yang dikumpulkan sesuai prosedur standar. Serum


atau plasma harus dipisahkan dari sel darah merah untuk mencegah
terjadinya glikolis. Penambahan sodium flaorida dalam sampel darah
dalam menyebabkan glikolisis. Glucose dalam serum atau plasma stabil
selama 5 hari pada 2-80 C. Antikoagulen yang dapat digunakan adalah
Heparin, EDITA, oxalate dan fluorida.

PRINSIP

 Glucose dalam sample merupakan reaksi couple, kompleks warna dapat


dibaca dengan spektrofotometri

Glucose + ½ O2 + 2H2O Gloconate


Glicose oxidase + H2O2

2H2O2+4–aminantipyrine+ Phenol
Glicose oxidase quinonimine + 4H2O

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen pada temperatur ruangan.

2. Pipet dan masukkan dalam tabung tes berlabel :


BLANKO STANDAR SAMPLE

Albumin Standar ( S ) - 3ul -

Sampel - - 3ul

Reagen ( A ) 300ul 300ul 300ul

3. Campur baik – baik dan biarkan tabung selama 600 s pada suhu kamar
pada suhu 370C.

4. Tentukan absorbance (A) standar dan sample pada 546 nm terhadap


blanko.

Warna yang terbentuk stabil selama 2 jam.

PERHITUNGAN :

A Sampel
X C Standard = C sampel
A Standard

NILAI NORMAL :

Serum dan plasma :

Bayi baru lahir, prematur 25 – 80 mg/dl = 1,39 – 4,44 mmol/L

Bayi baru lahir, normal 30 – 90 mg/dl = 1,67 – 5,00 mmol/L

Anak – anak, Dewasa 70 – 105 mg/dl = 3,89 – 5,83 mmol/L

Kadar glukose plasma yang lebih dari 140 mg/dl menunjukkan diagnosa DM

HAL – HAL YANG PELU DIPERHATIKAN :

 Kerjakan sample sesegera mungkin (kurang dari 2 jam) untuk mencegah


terjadinya glikosis.
 Jangan menggunakan sample yang lisis atau lipemik.
UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD
 IPSRS
 Tim akreditasi

AH
SAKIT U SPO
M
M

UM
RU

PENETAPAN KADAR ASAM URAT / URIC ACID


No Dokumen No revisi Halaman

9.5.29/Lab A 1/2

RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar asam urat dalam serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap Laboratorium


No. 440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk dari Biosystems
METODE

 Uricase / peroxidase

PERALATAN

 CUVET
 Clinipette 3ul, 300ul

REAGENSIA

 Reagen A : Phosphate 100 mmol/L, detergent 1,5 g/L,


dichlorophenolsulfonate 4 mmol/L, uricase > 0.12 U/ml, ascorbate
oxidase > 5 U/ml, peroxidase > 1 U/ml, 4-aminoantipyrine 0.5 mmol/L,
pH 7.8.
 Reagen S : Standard Uric acid : Uric acid 6 . mg/dl

SAMPEL

Serum atau plasma atau urine yang dikumpulkan melalui prosedur standar.
Pengenceran urine 1/10 dengan aquades sebelum penentuan.

Uric acid dalam serum atau plasma stabil selama 7 hari pada 2 - 80 C.
Antikoagulan yang dapat digunakan adalah Heparin, EDTA, oxalate dan fluorida.
Uric acid dalam urine stabil untk 4 hari pada suhu ruangan jika PH ditambahkan
sampai > 8 dengan NaOH. Jangan diputas.

PRINSIP

 Uric acid dalam sample merupakan reaksi couple, kompleks warna


ditentukan melalui spektrofotometri
Uric acid + O2 + 2H2O Glicoseallantoin + CO2 + H2O2

2H2O2 + 4 – aminantipyrine + DCFS quinonimine


peroxidase + 4H2O

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen pada temperatur kamar.

2. Pipet dan masukkan dalam tabung tes l :

BLANKO STANDAR SAMPLE

- -

Uric acid standar (S) - 7,5ul -

Sampel - - 7,5ul

Reagen ( A ) 300ul 300ul 300ul

3. Campur baik – baik dan inkuubasi tabung selama 300 s pada suhu
ruangan menit.

4. Tentukan absorbance (A) standar dan sample pada 546 nm terhadap


blanko.

Warna yang terbentuk stabil selama 30 menit.

PERHITUNGAN :

A Sampel
X C Standard = C sampel

A Standard
NILAI NORMAL :

Serum dan plasma :

Laki – laki ; 3,5 – 7,2 mg/dl = 210 – 420 umol/L

Perempuan : 2,6 – 6,0 mg/dl = 150 – 350 umol/L

Urine : 250 – 750 mg/24h = 1,5 – 4,5 umol/L

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi

SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

PENETAPAN KADAR CHOLESTEROL HDL

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.30/Lab A 1/3
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar HDL Cholesterol dalam serum


TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap Laboratorium


No. 440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk dari Biosystems
METODE

 PresipitasiPhosphotungstate/Mg-Chol. Oxidase/Peroxidase

PERALATAN

 CUVET
 Clinipette 3ul, 300ul

REAGENSIA

 Reagen A : Phosphotungstate 0,4 mmol/L, manesium chloride 20


mmol/L.
 Reagen B : Phosphate 35 mmol/L, cholesterol esterase > 0.2 U/ml,
cholesterol oxidase > 0.1 U/ml, peroxidase > 1 U/ml, 4-aminoatipyrine
0.5 mmol/L, sosium cholate 0.5 mmol/L, dichlorophenolsulfonate 4
mmol/L, pH 7.0
 Reagen S : HDL Cholesterol Standard : Cholesterol 15 mg/dl
 Reagen siap pakai. Disimpan pada suhu 2-80C.

SAMPEL

 Serum atau plasma yang dikumpulkan sesuai dengan


 prosedur standar.
 HDL Cholesterol dalam serum atau plasma stabil dalam 7 hari bila
disimpan pada suhu 2-80C. antikoagulan yang direkomendasikan adalah
Heparin, EDTA, exalate dan fluourida.

PRINSIP

VLDL 9Very Low Density Lipoproteins) dan low density lipoproteins (LDL)
dalam sampel diendapkan dengan phosphotungstate dan ion magnesium.
Supernatan yang terjadi mengandung High density lipoproteins (HDL). HDL
cholesterol esters + H2O

Cholesteras Cholesterol + Fatty acid


e
Cholesterol + ½ O2+H2O Cholestenone
Chol. Oxidase + H2O2
2H2O2 +4-Aminoantipyrine + DCFS Peroxidase

Quinopneimine + 4H2O

PROSEDUR KERJA :

1. Pengendapan

1. Pipet dalam tabung sentrifuge :

Sample 3 ul

Reagen (A) 300 ul

2. Campur baik-baik dan diamkan selama 285 s pada suhu ruangan.

3. Putar dengan kecepatan 4000 rpm selama 10 menit

4. Pisahkan supernatan yang terjadi

Pembacaan

5. Letakkan reagen B pada suhu ruangan

6. Pipet dalam tabung reaksi :

BLANKO STANDAR SAMPLE

- -

Standar - 3 ul -

Supernatan - - 3ul

Reagen (B) 300 ul 300 ul 300 ul

7. Campur baik-baik dan inkubasi tabung selama 285 s pada suhu ruangan
(16-250C).

8. Baca absorbance (A) Standar dan sampel pada 500 nm terhadap


blanko. Kompleks warna yang terjadi stabil dalam 30 menit.

PERHITUNGAN :

A Sampel

X C Standard x faktor pengenceran sampel = C


sampel
A Standard
C Standard = 52,5 mg/dl

NILAI NORMAL :

Pada serum, plasma : < 35 mg/dl = 0,91 mmol/L

Kadar HDL Cholesterol tergantung pada umur dan jenis kelamin.

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKA N :

 Jangan menggunakan sampel yang lisis.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SPO
SAKIT U
AH
M
M

UM
RU

PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDE

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.31/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar trigliseride dalam serum


TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap Laboratorium


No. 440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk dari Biosystems
METODE

 Glycerol phosphate oxydase/peroxydase

PERALATAN

 CUVET
 Clinipette 3ul, 300ul

REAGENSIA

 Reagen A : Pipes mmol/L, magnesium chloride 5 mmol/L, 4-


chorophenol 6 mmo/L, lipase > 100U/ml, glyserol kinase > 1.5 U/ml,
glyserol-3-phosphate oxidase 4 u/ml, peroxidase > 0.8 U/ml, 4-
aminoantipyrine 0.75 mmol/L, ATP 0.9 mmol/L, pH 7.0.
 Standard Trigliseride : Gliserol setara dengan 200 mg/dl (2.26 mmol/L)
triolein.
 Reagen siap pakai. Disimpan pada suhu 2 – 80C.

SAMPEL

 Serum atau plasma yang dikumpulkan sesuai dengan prosedur standar.


 Trigliseride dalam serum atau plasma stabil dalam 5 hari pada suhu 2-
80C. antikoagulan yang digunakan dalah EDTA, oxalate dan fluoride.

PRINSIP

Kadar trigliserida dalam sample dapat diketahui dengan suatu reaksi yang
dapat dibaca dengan spektrofotometri. Rekasi yang terjadi adalah :

Trigliseride + H2O lipase Glyserol + Fatty acids

glyserolkinase
Glyserol + ATP Glyserol – 3 – P + ADP

Glyserol – 3 – P + O2 G-3 Proxidase


Dhydroxyacetone – P + H2O

2H2 O2 + 4 – aminoantipyrine + 4 – chorophenol Quinoeime


peroxidase + 4 H2O

PROSEDUR KERJA :

Pengendapan

1. Letakkan ragen pada suhu ruangan.


2. Pipet dalam tabung reaksi :

BLANKO STANDAR SAMPLE

Standar - 3ul -

Sample - - 3ul

Reagen (A) 300ul 300 ul 300 ul

3. Campur baik-baik dan inkubasi tabung selama 300 s pada suhu kamar
(16-250C).

4. Ukur absorbance (A) dari Standar dan sample pada panjang gelombang
500 nm terhadap blanko. Kompleks warna yang terjadi stabil dalam 2
jam.

PERHITUNGAN :

A Sampel

X C Standard = C sampel

A Standard

C Standard = 200 mg/dl = 2.26 mmol/L

NILAI NORMAL :

Sampai 136 mg / dl = 1,54mmol/L Normal

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKA N :

Jangan menggunakan sampel yang lisis.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi

AH
SAKIT U
SPO
M
M

UM
RU
PENETAPAN KADAR BILIRUBIN TOTAL DAN DIREK

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.32/Lab A 1/3
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar Bilirubin total & direk dalam serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap Laboratorium


No. 440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk dari Biosystems
METODE

 Diazoted sulfanilic

PERALATAN

 CUVET
 Clinipette 30ul, 300ul

REAGENSIA

 Reagen AT : Sulfanilic acid 29 mmol/L, hydrochliric acid 0.2 mol/L,


cetrimide 50 mmol/L.
 Readen AD : Sulfanilic acid 35 mmol/L, hydrochliric acid 0.24 mol/L.
 Reagen B : Sodium nitrit 11.6 mmol/L.
 Reagen disimpan pada suhu 15-300C.
 Persiapan Reagen
Reagen Kerja : Pindahkan reagen B ke dalam botol reagen AT untuk
Bilirubin Total, atau botol reagen AD untuk Bilirubin Direk. Campur
merata. Dapat juga dengan cara perbandingan volume : 1 ml Reagen B
+ 4 ml reagen AT atau AD. Stabil selama 20 hari pada 2 – 80C.

 SAMPEL
Serum atau plasma yang dikumpulkan sesuai prosedur standar.

Bilirubin dalam serum stabil sealama 2 hari pada 2-80C jika serum terlindung dari
sinar

PRINSIP

Bilirubirin Direk dalam sample direaksikan dengan diazotized sulfanilic acid


mebentuk kompleks warna yang dapat diukur secara spektrofotometer.
Bilirubin Direk dan Inderek couple dengan diazo didalam cetrimide.
Perbedaan Bilurubin direk dan total ditunjukkan dengan reaksi
karakteristik dari bilirubin serum dengan ada atau tidaknya reagen
aselerator. Bilirubin direk dan indirek hanya setara dengan fraksi konjugat
dan unkonjugat.

PROSEDUR KERJA :

1. Pipet dalam tabung berlabel :

Reagen Blank Sample Blank Sample Blank Standard

- - -

Standard - 30 ul 30 ul 30 ul

Standard (S) - - - 30 ul

Reage (AT) - 300 ul; - -

Reagen Kerja 300ul - 300ul 300ul

2. Campur baik – baik dan biarkan tabung selama 300s dalam temperatur
kamar.

3. Baca absorbanse (A) dari Sample Blank pada 535 nm terhadap


aquadest.

4. Baca absorbanse (A) dari Sample dan Standard pada 535 nm terhadap
Reagen Blank.

PROSEDUR DARI BILIRUBIN DIREK

1. Pipet dalam tabung berlabel :


Reagen Blank Sample Blank Sample Blank

- -

Sample - 30 ul 30 ul

Reage (AD) - 300 ul; -

Reagen Kerja 300 ul - 300 ul

2. Campur baik – baik dan diamkan tabung selama tepat 300s pada suhu
0
37 C.

3. Baca absorbance (A) dari sample blank pada 535 nm terhadap


aquadest.

4. Baca absorbance (A) dari sample pada 535nm terhadap Reagen Blank

PERHITUNGAN :

A Sampel – A Sample Blank


X C Standard = C Sampel

A Standard

Dalam perhitungan Bilirubin Direk, dapat digunakan faktor dengan


perhitungan :

( A Sample – A Sample Blank ) x 7,74 = C Sample (mg/dl)

NILAI NORMAL :

Dewasa :

Total : Sampai 3,82 mg/dl= 65,3 umol/L

Direk : Sampai 1,12 mg/dl= 19,2 umol/L

Bayi Baru Lahir

Umur Prematur Normal

Sampai dengan 24 jam 1.0-8.0 mg/dl 2.0 – 6.0 mg/dl

Sampai dengan 48 jam 6.0-12.0 mg/dl 6.0 – 10 mg/dl

3 – 5 hari 10-14 mg/dl 4.0 – 8.0 mg/dl

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKA N :

 Jangan menggunakan sampel yang lisis.


 Serum lipemik dengan kadar trigliserid > 5 mg/dl akan berpengaruh
terhadap hasil.
 Untuk penentuan kadar bilirubin pada BBL gunakan standard yang
diencerkan dengan 1.0 ml aquadest.
 Jika memindahkan reagen B ke dalam botol AT/AD, cuci botol dengan
reagen AT/AD untuk mencegah hilangnya volume reagen B.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA A


H
SAKIT U

M
M

UM
RU
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara

Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006

E-mail:rsunegarabali@yahoo.com

KIMIA KLINIK
SPHERA AUTOMATIC
CHEMISTRY ANALYZER
SPO
SAKIT U
AH
PENETAPAN KADAR
M
M

UM
RU

CHOLESTEROL TOTAL

RSU NEGARA No Dokumen No revisi Halaman

9.5.33/Lab A 1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar cholesterol total dalam


serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap


Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011
 Informasi produk dari Dialab

METODE  Colorimetric, Endopoint, Increasing Reaction, CHOD-PAP

PERALATAN  Cuvet
 Tabung raeaksi
 Clinipette 1000 ul
REAGENSIA  Reagen Cholesterol dari Dialab

Serum atau plasma yang dikumpulkan sesuai prosedur standar

SAMPEL Cholesterol stabil untuk 7 hari apabila sampel disimpan dalam


suhu 2 – 80C.

Antikoagulan yang dapat digunakan : heparin, EDTA, oxalate dan


fluorida.

Cholesterol bebas dan teresterifikasi yang terkandung dalam


sampel akan terdeksi dengan reaksi couple. kompleks warna yang
PRINSIP
terbentuk dalam di baca dengan spektrofotometer.

Cholesterol + H2O Chol esterase Cholesterol + Fatty acid

Cholesterol + ½ O2 + H2O chol oxidase cholestenone +


H2O2

2H2O2 + 4 – aminoantipirine + phenol peroksidase


quinonimine + 4 H2O

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen pada temperatur ruangan


2. Pipet dan masukan dalam tabung , lalu masukan kejendela sample dengan klik
kotak ikon sample pada bagian atas layer
3. Pilih ikon test pada kanan atas layer.
4. Masukkan ID Pasien dan posisi sample , pilih tempat sample berupa tabung
5. T empatkan sample pada posisi sesuaikan data
6. Buka jendela Worklis dengan klik kotak ikon worklist pada bagian atas layar.
7. Pilih sample yang akan diuji, sehingga muncul pada table worklist
8. Blok parameter yang ingin diuji, lalu klik ikon excute, uji dijalankan sesusai
daftar list, rata – rata 20 menit hasil keluar.

* Baca absorbance (A) standar dan sampel terhadap blanko dengan spektrofotometer
pada panjang gelombang 500 nm. Kompleks warna yang terjadi stabil sebelum 2 jam.

CARA PERHITUNGAN :

Kadar cholesterol dapat dihitung dengan rumus:

A sampel
X C standar = C sampel
A standard

Nilai C standard = 200 mg/dl cholesterol = 5,18 mmol/l cholesterol

NILAI NORMAL:

Sampai 186 mg/dl = 4,82mmol/L

HAL – HAL YANG PELU DIPERHATIKAN :

 Jangan gunakan serum yang lipemik dan hemolisis.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi

SPO
SAKIT U
AH
PENETAPAN KADAR
M
M

UM
RU

UREA/BUN – COLOR

No Dokumen No revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.34/Lab A 1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007


PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar Urea/BUN dalam serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  Informasi produk dari Dialab


 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011

METODE  UV, 2 Point Kinetik (fixed time), Decreasing Reaction,


GLDH .

PERALATAN  Cuvet
 Tabung raeaksi
 Clinipette 1000 ul

REAGENSIA  Reagen Urea/BUN – Color dari Dialab

SAMPEL Serum atau plasma yang dikumpulkan sesuai dengan prosedur


standar.

Sampel urine direncanakan 1/50 dengan aquadest sebelum


dikerjakan.

Urea dalam serum atau plasma stabil selama 7 hari jika


disimpan pada suhu 2 – 80 C.

Antikoagulan yang direkomendasikan adalah Heparin.

Urea dalam urine stabil untuk 3 hari pada suhu ruangan jika
pertumbuhan bakteri dikendalikan.

PRINSIP Urea yang terkandung dalam sampel dengan reaksi counple akan
membentuk kompleks warna yang terbaca dengan
spektrofotometri
Urea + 2H2O Urease 2NH4+ + CO32-

NH4++2-Oxoglutarate+NADH<GLDH>L-Glutamate+NAD+ + H2O

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen pada temperatur ruangan


2. Pipet dan masukan dalam tabung , lalu masukan kejendela sample dengan klik kotak
ikon sample pada bagian atas layer
3. Pilih ikon test pada kanan atas layer.
4. Masukkan ID Pasien dan posisi sample , pilih tempat sample berupa tabung
5. T empatkan sample pada posisi sesuaikan data
6. Buka jendela Worklis dengan klik kotak ikon worklist pada bagian atas layar.
7. Pilih sample yang akan diuji, sehingga muncul pada table worklist

8. Blok parameter yang ingin diuji, lalu klik ikon excute, uji dijalankan sesusai urutan
daftar list, rata – rata 20 menit hasil keluar.

* Baca absorbance (A) standar dan sampel terhadap blanko dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 340 nm. Kompleks warna yang terjadi stabil sebelum 2 jam.

PERHITUNGAN :

A sampel x 50 = mg/dl urea x 2500 = mg/dl urea

A standar x 23,3 = mg/dl BUN x 1165 = mg/dl BUN

x 8,3 = mmol/L urea x 415 = mmol/L urea

NILAI NORMAL :

Serum dan plasma : 84.7mg/dl urea = 14.1mmol/L .urea Kadar akan rendah pada masa nenonatal
dan pada dewasa diatas usia 60 tahun akan meningi. Kadar pada laki – laki lebih tinggi dari pada
wanita.

HAL – HAL YANG PELU DIPERHATIKAN :

 Jangan gunakan serum yang lipemik dan hemolisis.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SPO
SAKIT U
AH
PENETAPAN KADAR
M
M

UM
RU

ALANINE AMINO TRANSFERSE (ALT/GPT)

No Dokumen No revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.35/Lab A 1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar SGPT/ALT dalam serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  Informasi produk dari Dialab


 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan
Lengkap Laboratorium No. 440 /109/RSU.N/2011

METODE  UV, Kinetik, Decreasing Reaction, modified IFCC

PERALATAN  Cuvet
 Tabung raeaksi
 Clinipette 1000 ul
REAGENSIA  Reagen A : Tris 150 mmol/L, L-alanine 750 mmol/L,
lactate dehygrogenase > 1350 U / L, pH 7,3.
 Reagen B : NADH1.3 mmol / L, 2 – oxoglutarate 75
mmol / L.
 Ragen Kerja :
Masukkan reagen B ke dalam botol reagen A. Campur
baik – baik. Cara lain : 4 ml reagen A+ 1 ml reagen B.
Stabil selama 2 bulan pada suhu 2-80C.

SAMPEL Serum yang dikumpulkan sesuai dengan prosedur standar.

Alanine aminotransferase dalam serum stabil dalam 7 hari pada


2 -80C.

PRINSIP Katalisa Alanine aminotransferase (ALT/GPT) yang ditransfer


oleh kelompok amino dari alanin ke 2 – oxoglutarate,
membentuk piruvate dan glutamate. Kadar katalic dari rate
decrase NADH, pada panjang gelombang 340 nm,

Alamine + 2 – oxoglutarate ALT pyruvate+ glutamate

Pyruvate + NADH + H LDH lactate + NAD+

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen pada temperature ruangan


2. Pipet dan masukan dalam tabung , lalu masukan kejendela sample dengan klik kotak
ikon sample pada bagian atas layer
3. Pilih ikon test pada kanan atas layer.
4. Masukkan ID Pasien dan posisi sample , pilih tempat sample berupa tabung
5. T empatkan sample pada posisi sesuaikan data
6. Buka jendela Worklis dengan klik kotak ikon worklist pada bagian atas layar.
7. Pilih sample yang akan diuji, sehingga muncul pada table worklist

8. Blok parameter yang ingin diuji, lalu klik ikon excute, uji dijalankan sesusai urutan
daftar list, rata – rata 20 menit hasil keluar.

* Campur dan baca dengan spektrofotometer dalam 3 menit dengan interval 1 menit, pada
panjang gelombang 340 nm.

PERHITUNGAN :
370C 300C

A/ min x 3333 = U / L x 1746 = U / L

x 55.55 = ukat / L x 29,1 = ukat / L

NILAI NORMAL :

 Suhu 370C = 40 U / L
 Suhu 300C = 25 U / L

HAL – HAL YANG PELU DIPERHATIKAN :

 Jangan gunakan serum yang lipemik dan hemolisis.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi

SPO
SAKIT U
AH
PENETAPAN KADAR
M
M

UM
RU

ALANINE AMINO TRANSFERSE (ALT/GOT)

No Dokumen No revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.36/Lab A 1/2

Di tetapkan

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Direktur

21 Nopember 2011
dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar SGOT/ALT dalam serum.

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  Informasi produk dari Dialab


 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011

METODE  UV, Kinetik, Decreasing Reaction, modified IFCC


 Cuvet
 Tabung raeaksi
PERALATAN  Clinipette 1000 ul

REAGENSIA  Reagen A : Tris 120 mmol/L, L-apartate 362 mmol/L,


malate dehygrogenase > 460 U/L. lactate
dehidrogenase > 6600 U / L, pH 7,8.
 Reagen B : NADH 1.3 mmol / L, 2 – oxoglutarate
75 mmol / L.
 Ragen Kerja :
Masukkan reagen B ke dalam botol reagen A. Campur
baik – baik. Cara lain : 4 ml reagen A + 1 ml reagen B.
Stabil selama 2 bulan pada suhu 2-80C.

SAMPEL Serum yang dikumpulkan sesuai dengan prosedur standar.

Alanine aminotransferase dalam serum stabil dalam 7 hari


pada 2 - 80C.

Katalisa Alanine aminotransferase ( ALT/GOT ) yang


ditransfer oleh kelompok amino dari aspartate ke 2 –
PRINSIP
oxoglutarate, membentuk oxalate dan glutamate. Kadar
katalic dari rate decrase NADH, pada panjang gelombang
340 nm,

Aspartate + 2- ozoglutarate AST


oxaloacetate + glutamate

Oxaloacetate + NADH + H+ LDH malate


+ NAD+

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen pada temperatur ruangan


2. Pipet dan masukan dalam tabung , lalu masukan kejendela sample dengan klik kotak
ikon sample pada bagian atas layer
3. Pilih ikon test pada kanan atas layer.
4. Masukkan ID Pasien dan posisi sample , pilih tempat sample berupa tabung
5. T empatkan sample pada posisi sesuaikan data
6. Buka jendela Worklis dengan klik kotak ikon worklist pada bagian atas layar.
7. Pilih sample yang akan diuji, sehingga muncul pada table worklist
8. Blok parameter yang ingin diuji, lalu klik ikon excute, uji dijalankan sesusai
daftar list, rata – rata 20 menit hasil keluar.

* Campur dan baca dengan spektrofotometer dalam 3 menit dengan interval 1 menit, pada
panjang gelombang 340 nm.

PERHITUNGAN :

370C 300C

A/ min x 3333 = U / L x 1746 = U / L

x 55.55 = ukat / L x 29,1 = ukat / L

NILAI NORMAL :

 Suhu 370C = 40 U / L
 Suhu 300C = 25 U / L

HAL – HAL YANG PELU DIPERHATIKAN :

 Jangan gunakan serum yang lipemik dan hemolisis.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SPO
SAKIT U
AH
PENETAPAN KADAR
M
M

UM
RU

PROTEIN TOTAL

No Dokumen No revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.37/Lab A 1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar Protein Total dalam serum.

TUJUAN

 Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  Informasi produk dari Dialab


 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011 .

 Colorimetrik, Endpoint, Increasing Reaction, Biuret.

METODE

PERALATAN  Cuvet
 Tabung raeaksi
 Clinipette 1000 ul
REAGENSIA  Kit reagen Protein Total dari Dialab

Serum atau plasma Heparin yang dikumpulkan sesuai


dengan prosedur standar. Stabil dalam 8 hari pada 2 – 80C.
SAMPEL
Antikoagulan lain selain Heparin tidak boleh dipergunakan.

PRINSIP Ion tembaga bereaksi dengan protein dalam media alkali


membentuk kompleks ungu. Absorbans kompleks ini
sebanding dengan konstrasi protein dalam sampel.

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen pada temperatur ruangan


2. Pipet dan masukan dalam tabung , lalu masukan kejendela sample dengan klik
kotak ikon sample pada bagian atas layer
3. Pilih ikon test pada kanan atas layer.
4. Masukkan ID Pasien dan posisi sample , pilih tempat sample berupa tabung
5. T empatkan sample pada posisi sesuaikan data
6. Buka jendela Worklis dengan klik kotak ikon worklist pada bagian atas layar.
7. Pilih sample yang akan diuji, sehingga muncul pada table worklist
8. Blok parameter yang ingin diuji, lalu klik ikon excute, uji dijalankan sesusai
daftar list, rata – rata 20 menit hasil keluar.

* Baca absorbance ( A ) standar dan sampel terhadap blanko. Dengan panjang gelombang
540 nm

PERHITUNGAN :

A Sampel
X C Standard = C sampel

A Standard

Nilai C Standard = 80 g/l

NILAI NORMAL :

Serum pada dewasa : 10 – 40

HAL – HAL YANG PELU DIPERHATIKAN :

Jangan menggunakan serum yang lisis dan lipemik.


UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD
 IPSRS
 Tim akreditasi

SPO
SAKIT U
AH
PENETAPAN KADAR
M
M

UM
RU

CREATININE

No Dokumen No revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.38/Lab A 1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur


dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar Creatinine dalam serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  Informasi produk Dialab


 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011
METODE

 Colorimetric, 2 Point Kinetic, “mod”.Jaffe, Increasing


Reaction.

PERALATAN  Cuvet
 Tabung raeaksi
 Clinipette 1000 ul

REAGENSIA  Kit reagen Creatinine dari Dialap


 Reagen A : Picric acid 25 mmol/L
 Reagen B : Sodium hidrokside 0,2 mol/L, detergent
 Reagen S : Glucose/Urea/Creatinine Standard.
Creatinine 2 mg/dl (177 umol/L)
 Persiapan reagen:
Standard ( S ) siap digunakan.

Reagen Kerja : Campur hati – hati reagen A dan


reagen B sama banyak ( 1 : 1 ) Stabil dalam 2 bulan pada
2 - 80C

SAMPEL

Serum, plasma, atau urine yang dikumpulkan sesuai


prosedur standar. Encerkan urine segar 1/50 dengan
aquadest sebelum perlakuan. Antikoagulan yang dapat
digunakan adalah Heparin, EDTA, oxalate dan flurida.

Creatinine dalam sample stabil dalam 24 jam pada 2 -80C

PRINSIP Creatinin dalam sampel bereaksi dengan pikrat dalam suasan


alkalis membentuk kompleks warna. Kompleks warna yang
terbentuk dibaca dengan perlakukan periode pendek untuk
mencari tingkat perbedaan

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen pada temperatur ruangan


2. Pipet dan masukan dalam tabung , lalu masukan kejendela sample dengan klik
kotak ikon sample pada bagian atas layer
3. Pilih ikon test pada kanan atas layer.
4. Masukkan ID Pasien dan posisi sample , pilih tempat sample berupa tabung
5. T empatkan sample pada posisi sesuaikan data
6. Buka jendela Worklis dengan klik kotak ikon worklist pada bagian atas layar.
7. Pilih sample yang akan diuji, sehingga muncul pada table worklist
8. Blok parameter yang ingin diuji, lalu klik ikon excute, uji dijalankan sesusai
daftar list, rata – rata 20 menit hasil keluar.

*. Campur dan baca dengan photometer dengan metode kinetik setelah 45 detik dan
setelah 90 detik pada panjang gelombang 492 nm.

PERHITUNGAN :

( A2 – A1 ) sampel

x C Standard x conc.standar/Cal (mg/dl)x50 = C sampel

( A2 – A1 ) standard

NILAI NORMAL :

Serum dan plasma: Laki – laki: 0,9 – 1,3 mg/dl = 80 -115 umol/L

Perempuan: 0,6 – 1,1 mg/dl = 53 – 97 umol/L

Urien : Laki - Laki : 14 -26 mg/kg/24-h = 124 -115 umol/kg/24-h

Perempuan: 11-20 mg/kg/24-h = 97 – 177 umol/kg/24-h


Nilai reagen ini hanya merupakan orientasi saja

HAL – HAL YANG PELU DIPERHATIKAN :

 Jangan menggunakan sampel serum lipemik dan lisis.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi

SPO
SAKIT U
AH
PENETAPAN
M
M

UM
RU

KADAR ALBUMIN

No Dokumen No revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.39/Lab A 1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

 Tes untuk mengetahui kadar albumin dalam serum

PENGERTIAN

 Untuk menunjang diagnosis penyakit

TUJUAN

KEBIJAKAN  Informasi produk Dialab


 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.
METODE  Colorimetrik, Endpoint, Increasing Reaction, BCG.

PERALATAN  Cuvet
 Tabung raeaksi
 Clinipette 1000 ul

REAGENSIA  Reagent A : Citrate buffer 100 mmol/L, bromocresol


green 0,27 mmol/L, detergent, pH 4,1
 Albumin Standar : Bovine albumin
 Reagen siap kerja

SAMPEL Serum atau plasma yang dikumpulkan sesuai prosedur


standar. Antikoagulan yang direkomendasikan adalah
Heparia dan EDTA

Albumin dalam serum atau plasma stabil selama 3 hari pada


suhu 2 – 80C

PRINSIP Albumin dalam sampel direaksikan dengan bromocresol


green dalam suasana asam mebentuk kompleks warna
yang dapat dibaca dengan spektrophotometri

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen pada temperatur ruangan


2. Pipet dan masukan dalam tabung , lalu masukan kejendela sample dengan klik
kotak ikon sample pada bagian atas layer
3. Pilih ikon test pada kanan atas layer.
4. Masukkan ID Pasien dan posisi sample , pilih tempat sample berupa tabung
5. T empatkan sample pada posisi sesuaikan data
6. Buka jendela Worklis dengan klik kotak ikon worklist pada bagian atas layar.
7. Pilih sample yang akan diuji, sehingga muncul pada table worklist
8. Blok parameter yang ingin diuji, lalu klik ikon excute, uji dijalankan sesusai
daftar list, rata – rata 20 menit hasil keluar.

* Baca absorbance ( A ) standar dan sampel terhadap blanko pada panjang gelombang
540-600 nm

PERHITUNGAN :

A Sampel
X C Standard = C sampel

A Standard

NILAI NORMAL :

Serum dan plasma :

Bayi baru lahir, 2 – 4 hari 28 – 44 g/L

4 hari – 14 tahun 38 – 54 g/L

Dewasa 30,5 -30,5g/L

HAL – HAL YANG PELU DIPERHATIKAN :

 Jangan menggunakan sampel serum yang lisis dan lipemik.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi

SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

PENETAPAN

KADAR GLUCOSE
No Dokumen No revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.40/Lab A 1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar glucose dalam serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  Informasi produk Dialab


 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.

METODE  Colorimetrik, Endpoint, Increasing Reaction, GOD-PAP

PERALATAN  Cuvet
 Tabung raeaksi
 Clinipette 1000 ul

 Reagen A : Phosphate 70 mmol/L, phenol 5 mmol/L, glicose


oxidase > 10 U/ml, peroxidase > 1 U/ml, 4-
REAGENSIA aminoantipyrine 0,4 mmol/L, pH 7,5.
 Reagen S : Glucose/Urea/Creatinine Standard. Glukose 100
mg/dl.
 Reagen siap pakai. Disimpan pada suhu 2 – 8 0 C.
Serum atau plasma yang dikumpulkan sesuai prosedur
standar. Serum atau plasma harus dipisahkan dari sel darah
SAMPEL merah untuk mencegah terjadinya glikolis. Penambahan
sodium flaorida dalam sampel darah dalam menyebabkan
glikolisis. Glucose dalam serum atau plasma stabil selama 5
hari pada 2-80 C. Antikoagulen yang dapat digunakan adalah
Heparin, EDITA, oxalate dan fluorida.
Dalam sample merupakan reaksi couple, kompleks warna
dapat dibaca dengan spektrofotometri
PRINSIP
Glucose + ½ O2 + 2H2O Gloconate
Glicose oxidase + H2O2

2H2O2 + 4 – aminantipyrine +
Glicose oxidase Phenol
quinonimine + 4H2O

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen pada temperatur ruangan


2. Pipet dan masukan dalam tabung , lalu masukan kejendela sample dengan klik
kotak ikon sample pada bagian atas layer
3. Pilih ikon test pada kanan atas layer.
4. Masukkan ID Pasien dan posisi sample , pilih tempat sample berupa tabung
5. T empatkan sample pada posisi sesuaikan data
6. Buka jendela Worklis dengan klik kotak ikon worklist pada bagian atas layar.
7. Pilih sample yang akan diuji, sehingga muncul pada table worklist
8. Blok parameter yang ingin diuji, lalu klik ikon excute, uji dijalankan sesusai
daftar list, rata – rata 20 menit hasil keluar.

* Tentukan absorbance (A) standar dan sample pada 500 nm terhadap blanko.

Warna yang terbentuk stabil selama 2 jam.

PERHITUNGAN :

A Sampel
X C Standard = C sampel

A Standard

NILAI NORMAL :

Serum dan plasma :

Anak -anak 74-127mg/dl

Dewasa 70-115mg/dl

Kadar glukose plasma yang lebih dari 140 mg/dl menunjukkan diagnosa DM

HAL – HAL YANG PELU DIPERHATIKAN :


 Kerjakan sample sesegera mungkin (kurang dari 2 jam) untuk mencegah terjadinya
glikosis.
 Jangan menggunakan sample yang lisis atau lipemik.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi

SPO
SAKIT U
AH
PENETAPAN KADAR
M
M

UM
RU

ASAM URAT / URIC ACID

No Dokumen No revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.41/Lab A 1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar asam urat dan serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  nformasi produk Dialab


 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011
METODE  Colorimetrik, Endpoint Increasing Reaction, Enzymatic

PERALATAN  Cuvet
 Tabung raeaksi
 Clinipette 1000 ul
 Reagen A : Phosphate 100 mmol/L, detergent 1,5 g/L,
dichlorophenolsulfonate 4 mmol/L, uricase > 0.12 U/ml,
REAGENSIA ascorbate oxidase > 5 U/ml, peroxidase > 1 U/ml, 4-
aminoantipyrine 0.5 mmol/L, pH 7.8.
 Reagen S : Standard Uric acid : Uric acid 6 . mg/dl

Serum atau plasma atau urine yang dikumpulkan melalui


prosedur standar. Pengenceran urine 1/10 dengan aquades
SAMPEL sebelum penentuan.

Uric acid dalam serum atau plasma stabil selama 7 hari


pada 2 - 80 C. Antikoagulan yang dapat digunakan adalah
Heparin, EDTA, oxalate dan fluorida. Uric acid dalam urine
stabil untk 4 hari pada suhu ruangan jika PH ditambahkan
sampai > 8 dengan NaOH. Jangan diputas.

PRINSIP Uric acid dalam sample merupakan reaksi couple, kompleks


warna ditentukan melalui spektrofotometri

Uric acid + O2 + 2H2O allantoine


URICASE + CO2 + H2O2

TBHBA+4-AAP+H2O2 POD Chinonimine + 2H2O+HBr

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen pada temperatur ruangan


2. Pipet dan masukan dalam tabung , lalu masukan kejendela sample dengan klik
kotak ikon sample pada bagian atas layer
3. Pilih ikon test pada kanan atas layer.
4. Masukkan ID Pasien dan posisi sample , pilih tempat sample berupa tabung
5. T empatkan sample pada posisi sesuaikan data
6. Buka jendela Worklis dengan klik kotak ikon worklist pada bagian atas layar.
7. Pilih sample yang akan diuji, sehingga muncul pada table worklist
8. Blok parameter yang ingin diuji, lalu klik ikon excute, uji dijalankan sesusai
daftar list, rata – rata 20 menit hasil keluar.

* Tentukan absorbance (A) standar dan sample pada 520 nm terhadap blanko.

Warna yang terbentuk stabil selama 30 menit.


PERHITUNGAN :

A Sampel
X C Standard = C sampel

A Standard

NILAI NORMAL :

Serum dan plasma :

Laki – laki ; 4,5 – 8,1 mg/dl

Perempuan : 3,2 – 7,4 mg/dl

Urine Normal diet : 800 mg/dl

Low purine diet : 600 mg/dl

 IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
UNIT TERKAIT  Tim akreditasi

SPO
SAKIT U
AH
PENETAPAN KADAR
M
M

UM
RU

CHOLESTEROL HDL

No Dokumen No revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.42/Lab A 1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur


dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar HDL Cholesterol dalam


serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  Informasi produk Dialab


 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011

METODE  Colorimetrik, Endpoint, Increasing Reaction,


Immunoinhibition.
PERALATAN  Cuvet
 Tabung raeaksi
 Clinipette 1000 ul

REAGENSIA  Reagen A : Phosphotungstate 0,4 mmol/L, manesium


chloride 20 mmol/L.
 Reagen B : Phosphate 35 mmol/L, cholesterol esterase > 0.2
U/ml, cholesterol oxidase > 0.1 U/ml, peroxidase > 1
U/ml, 4-aminoatipyrine 0.5 mmol/L, sosium cholate 0.5
mmol/L, dichlorophenolsulfonate 4 mmol/L, pH 7.0
 Reagen S : HDL Cholesterol Standard : Cholesterol 15 mg/dl
 Reagen siap pakai. Disimpan pada suhu 2-80C.

SAMPEL  Serum atau plasma yang dikumpulkan sesuai dengan


prosedur standar.
 HDL Cholesterol dalam serum atau plasma stabil dalam 7
hari bila disimpan pada suhu 2-80C. antikoagulan yang
direkomendasikan adalah Heparin, EDTA, exalate dan
fluourida.
 VLDL 9Very Low Density Lipoproteins) dan low density
lipoproteins (LDL) dalam sampel diendapkan dengan
PRINSIP
phosphotungstate dan ion magnesium. Supernatan yang
terjadi mengandung High density lipoproteins (HDL). HDL
cholesterol esters + H2O
Cholesteras Cholesterol + Fatty acid
e
 Cholesterol + ½ O2+H2O Chol. OxidaseCholestenone + H2O2
 2H2O2 +4-Aminoantipyrine Peroxidase
+ DCFS
Quinopneimine + 4H2O
PROSEDUR KERJA :

Pengendapan

1. Siapkan reagen pada temperatur ruangan


2. Pipet dan masukan dalam tabung , lalu masukan kejendela sample dengan klik
kotak ikon sample pada bagian atas layer
3. Pilih ikon test pada kanan atas layer.
4. Masukkan ID Pasien dan posisi sample , pilih tempat sample berupa tabung
5. T empatkan sample pada posisi sesuaikan data
6. Buka jendela Worklis dengan klik kotak ikon worklist pada bagian atas layar.
7. Pilih sample yang akan diuji, sehingga muncul pada table worklist
8. Blok parameter yang ingin diuji, lalu klik ikon excute, uji dijalankan sesusai
daftar list, rata – rata 20 menit hasil keluar.

*. Baca absorbance (A) Standar dan sampel pada 500 nm terhadap blanko. Kompleks
warna yang terjadi stabil dalam 30 menit.

PERHITUNGAN :

A Sampel

X C Standard . Calibrator mg/dl

A Calibrator

C Standard = 52,5 mg/dl

NILAI NORMAL :

Laki-laki = 35,3 – 79,5 mg/dl

Perempuan = 42,0 – 88,0 mg/dl

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKA N :

 Jangan menggunakan sampel yang lisis.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi

AH
SAKIT U SPO
M
M

UM
RU

PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDE


No Dokumen No revisi Halaman

9.5.43/Lab A 1/2

RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar trigliseride dalam serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit

KEBIJAKAN  Informasi produk Dialab


 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011

METODE  Colorimetric, Endpoint, Increasing Reaction, GPO-PAP

PERALATAN  Cuvet
 Tabung raeaksi
 Clinipette 1000 ul

REAGENSIA  Reagen A : Pipes mmol/L, magnesium chloride 5 mmol/L, 4-


chorophenol 6 mmo/L, lipase > 100U/ml, glyserol kinase >
1.5 U/ml, glyserol-3-phosphate oxidase 4 u/ml,
peroxidase > 0.8 U/ml, 4-aminoantipyrine 0.75 mmol/L,
ATP 0.9 mmol/L, pH 7.0.
 Standard Trigliseride : Gliserol setara dengan 200 mg/dl
(2.26 mmol/L) triolein.
 Reagen siap pakai. Disimpan pada suhu 2 – 80C.
SAMPEL  Serum atau plasma yang dikumpulkan sesuai dengan
prosedur standar.
 Trigliseride dalam serum atau plasma stabil dalam 5 hari
pada suhu 2-80C. antikoagulan yang digunakan dalah
EDTA, oxalate dan fluoride.

PRINSIP  Kadar trigliserida dalam sample dapat diketahui dengan


suatu reaksi yang dapat dibaca dengan spektrofotometri.
Rekasi yang terjadi adalah :
 Trigliseride + H2O lipase Glyserol + Fatty acids
 Glyserol + ATP glyserolkinase
Glyserol – 3 – P + ADP
 Glyserol – 3 – P + O2 G-3 Proxidase
Dhydroxyacetone – P +
H2O
 peroxidase
2H2 O2 + 4 – aminoantipyrine + 4 – chorophenol
Quinoeime + 4 H2O

PROSEDUR KERJA :

Pengendapan

1. Siapkan reagen pada temperatur ruangan


2. Pipet dan masukan dalam tabung , lalu masukan kejendela sample dengan klik
kotak ikon sample pada bagian atas layer
3. Pilih ikon test pada kanan atas layer.
4. Masukkan ID Pasien dan posisi sample , pilih tempat sample berupa tabung
5. T empatkan sample pada posisi sesuaikan data
6. Buka jendela Worklis dengan klik kotak ikon worklist pada bagian atas layar.
7. Pilih sample yang akan diuji, sehingga muncul pada table worklist
8. Blok parameter yang ingin diuji, lalu klik ikon excute, uji dijalankan sesusai
daftar list, rata – rata 20 menit hasil keluar.

*. Ukur absorbance (A) dari Standar dan sample pada panjang gelombang 500 nm
terhadap blanko. Kompleks warna yang terjadi stabil dalam 2 jam.

PERHITUNGAN :

A Sampel

X C Standard /Cal (mg/dl)

A Standard

C Standard = 200 mg/dl = 2.26 mmol/L

NILAI NORMAL :

Sampai 136 mg / dl = 1,54mmol/L Normal


HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKA N :

 Jangan menggunakan sampel yang lisis.


UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD
 IPSRS
 Tim akreditasi

SPO
SAKIT U
AH
PENETAPAN KADAR
M
M

UM
RU

BILIRUBIN TOTAL DAN DIREK

No Dokumen No revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.44/Lab A 1/3

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui kadar Bilirubin total & direk dalam
serum

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit


KEBIJAKAN  Informasi produk Dialab
 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.

METODE  Colorimetric, Endpoint, Increasing Reaction, DCA.

PERALATAN  Cuvet
 Tabung raeaksi
 Clinipette 1000 ul

REAGENSIA  Reagen AT : Sulfanilic acid 29 mmol/L, hydrochliric acid 0.2


mol/L, cetrimide 50 mmol/L.
 Readen AD : Sulfanilic acid 35 mmol/L, hydrochliric acid
0.24 mol/L.
 Reagen B : Sodium nitrit 11.6 mmol/L.
 Reagen disimpan pada suhu 15-300C.
 Persiapan Reagen
o Reagen Kerja : Pindahkan reagen B ke dalam botol
reagen AT untuk Bilirubin Total, atau botol reagen
AD untuk Bilirubin Direk. Campur merata. Dapat
juga dengan cara perbandingan volume : 1 ml
Reagen B + 4 ml reagen AT atau AD. Stabil selama
20 hari pada 2 – 80C.

SAMPEL  Serum atau plasma yang dikumpulkan sesuai prosedur


standar.
 Bilirubin dalam serum stabil sealama 2 hari pada 2-80C jika
serum terlindung dari sinar.

PRINSIP  Bilirubirin Direk dalam sample direaksikan dengan


diazotized sulfanilic acid mebentuk kompleks warna yang
dapat diukur secara spektrofotometer. Bilirubin Direk dan
Inderek couple dengan diazo didalam cetrimide.
Perbedaan Bilurubin direk dan total ditunjukkan dengan
reaksi karakteristik dari bilirubin serum dengan ada atau
tidaknya reagen aselerator. Bilirubin direk dan indirek
hanya setara dengan fraksi konjugat dan unkonjugat.
PROSEDUR KERJA :

PROSEDUR UNTUK BILIRUBIN TOTAL

1. Siapkan reagen pada temperatur ruangan


2. Pipet dan masukan dalam tabung , lalu masukan kejendela sample dengan klik kotak
ikon sample pada bagian atas layer
3. Pilih ikon test pada kanan atas layer.
4. Masukkan ID Pasien dan posisi sample , pilih tempat sample berupa tabung
5. T empatkan sample pada posisi sesuaikan data
6. Buka jendela Worklis dengan klik kotak ikon worklist pada bagian atas layar.
7. Pilih sample yang akan diuji, sehingga muncul pada table worklist
8. Blok parameter yang ingin diuji, lalu klik ikon excute, uji dijalankan sesusai
daftar list, rata – rata 20 menit hasil keluar.

* Baca absorbanse (A) dari Sample dan Standard pada 546 nm terhadap Reagen Blank. .

PERHITUNGAN :

A Sampel – A Sample Blank


X Conc.Cal (mg/dl

A Standard

Dalam perhitungan Bilirubin Direk, dapat digunakan faktor dengan perhitungan :

( A Sample – A Sample Blank ) x 7,74 = C Sample (mg/dl)

NILAI NORMAL :

Dewasa :

Total : Sampai 3,82 mg/dl= 65,3 umol/L

Direk : Sampai 1,12 mg/dl= 19,2 umol/L

Bayi Baru Lahir

Umur Prematur Normal

Sampai dengan 24 jam 1.0-8.0 mg/dl 2.0 – 6.0 mg/dl

Sampai dengan 48 jam 6.0-12.0 mg/dl 6.0 – 10 mg/dl

3 – 5 hari 10-14 mg/dl 4.0 – 8.0 mg/dl

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKA N :


 Jangan menggunakan sampel yang lisis
UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD
 IPSRS
 Tim akreditasi
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA A


H
SAKIT U

M
M

UM
RU
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara

Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006

E-mail:rsunegarabali@yahoo.com
SAKIT U
SPO
AH

M
M

UM
RU

HbsAg (Hepatitis B Surfase Antigen)

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.45/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN Tes untuk mendeteksi adanya antigen virus hepatitis B pada


darah dengan metode RPHA (reserve Passive
Hemagkitinantion)

TUJUAN  Untuk mendiagnosa infeksi virus hepatitis B


 Mengetahui fase : akut, kronis, kronis aktif, karier.

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap


Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk Lab. Hepatika – Entebe Mataram
METODE

 Strip

PERALATAN

 Clinipett 100 ul
 Tabung reaksi

REAGENSIA

 Entebe HBsAg
SAMPEL

 Serum

PRINSIP

Pada waku strip dicelupkan ke dalam serum sampel maka serum


sampel bereaksi dengan konjugat dan merambat sepanjang
notrosellulose.

Bila HbsAg positif, konjugat (koloid emas-anti-HBs monoklonal)


akan meningkat HbsAg dalam serum sample dan membentuk
kompleks “konjugat-HbsAg”. Kompleks ini akan berkaitan dengan
anti BHs poliklonal (pada posisi garis tes) dan menghasilkan
kompleks “konjugat-HbsAg-anti HBs”, menimbulkan warna merah
muda. Kompleks “konjugat-HbsAg” berlebihan yang tidak terkait
pada “garis tes” akan berikatan dengan anti-IgG pada posisi “garis
kontrol”, menimbulkan warna yang sama (merah muda).

Bila tidak BhsAg dalam serum, tidak akan terbentuk kompleks


“konjugat-HbsAg-anti-BHs” sehingga tidak tampak warna merah
muda pada posisi garis tes. Warna merah mda hanya tampak
pada posisi “garis kontrol” akibat adanya ikatan “konjugat-anti
IgG).

PROSEDUR KERJA :

1. Keluarkan perangkat reagen dan sampel serum yang


akan diperiksa dari lemari agar sesuai dengan suhu
ruangan.

2. Buka alumunium pembungkus, ambil strip

3. Masukkan 100 ul sampel serum/ plasma pada lubang


sempel

4. Inkubasikan strip (arah ke bawah) pada sampel


serum/plasma – sebatas garis dibawah tanda panah –
selama 10 menit.

PEMBACAAN HASIL :

 Hasil “positif” apabila ada dua garis merah yang


terlihat.
 Hasil “negatif” apabila hanya ada satu garis merah
yang terlihat.
 Tes dikatakan “invalid” apabila kontrol tidak tampak /
tidak ada dua garis merah.

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

1. Perangkat reagen ini hanya untuk memeriksa serum


manusia yang tidak diencerkan.

2. Pembacaan hasil lebih dari 10 menit dianggap invalid.


UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD
 IPSRS
 Tim akreditasi

SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

RAPID TEST HIV 1 & 2

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.46/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Merupakn diagnosa cepat infeksi HIV 1 dan 2 dengan


metode immunokromatografi sebagai tes penyarinagn
awal umtuk mendekteksi adanya antibodi terhadap HIV
tipe 1, HIV tipe 2 dan subtipe O dalam serum/plasma dan
darah pasien.
TUJUAN  Untuk mengetahui diagnosa penyakit infeksi HIV

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap


Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk : PT Oncoprobe Utama Jakarta

METODE

 Rapid Chomatographi Immunoassay

PERALATAN

 Botol
 Clinipette
REAGENSIA

 Test Card HIV 1 & 2 antibodi


 Buffer

SAMPEL

 Serum/Plasma
 Darah

PRINSIP

T1 Test line telah di-coated dengan HIV 1 dan subtype O anti gen
sedangkan T2 Test line di-coated dengan HIV 2 antigen. Antigen
pengikatnya adalah protein rekombinan dari HIV 1 pada region
gp-120, gp-41, p24. Untuk HIV 2 juga termasuk rekombinan gp36.
Keberadaan HIV 1 & 2 IgM, IgG, IgA dapat dinyatakan dengan
konjugat protein A. Adanya antibody positif dapat dibaca dengan
terbentuknya garis ungu kemerahan pada membrane ( region T ).
Garis control dilekatkan pada membrane ( region C ) untuk
memeriksa reaktifitas kit.

PROSEDUR KERJA :

1. Bawa test dan sampel kesuhu ruangan


2. Buka bungkus ambil kartu, letakan pada
permukaan datar
3. Untuk specimen Serum/plasma: teteskan 1 tetes
serum/plasma(+/- 25 ul) kelubang sampel (S),
kemudian teteskan 1 tetes buffer (+/-40ul) dan
jalankan timer.
4. Untuk specimen darah: teteskan 2 tetes darah
(+/-50ul) kedalam lubang sampel(S), kemudian
teteskan 2 tetes buffer (+/-80ul) dan jalankan
timer
5. Baca hasil antara 5-30 menit setelah teteskan
buffer

INTREPRETASI HASIL :

 Hasil “positif” apabila ada dua / tiga garis berwarna,


satu pada garis tes 1 atau 2 (atau 1 dan 2) dan satu
pada zona garis control, hal ini berarti serum plasma
dan darah terdapat antibody HIV 1 atau 2. Garis pada
zona 1 menandakan infeksi HIV 1, garis pada zona 2
menandakan infeksi HIV 2.
 Hasil “negatif” apabila hanya ada satu garis merah
control
 Hasil invalid/test gagal : jika tidak timbul garis warna
pada zona control
 Catatan penting: hasil test tetap diangap positif
walaupun warna garis pada zona garis test lebih gelap
atau lebih terang daripada warna garis pada zona garis
control.

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 Hanya untuk pemeriksaan in vitro


 Perhatikan tanggal kedaluwarsa
 Tangani sampel sebagai benda infeksious
 Buka foil hanya bila test siap dipakai
 Kenakan sarung tangan
 Jangan memakai pipet dengan mulut
 Jangan makan, merokok, memakai kosmetik, atau
memakai kontak lens didaerah dimana dilakukan
analisa
 Dekontaminasi dan buang semua sampel, reagen, dan
benda-benda yang telah terkontaminasi.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

WIDAL

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.47/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Pemeriksaan Widal untuk mengetahui titer antibodi


terhadap Salmonella typhi dengan memakai slide.

TUJUAN  Untuk mendiagnosa demam typhoid


 Untuk mengetahui besarnya titer Salmonella typhi atau
jenis parattyphi.

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap


Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk : NEW LABS Penuntun Laboratorium
Klinik : R. Gandasoebrata
METODE

 Aglutinasi Direk

PERALATAN

 Slide
 Clinipette 20 ul
REAGENSIA

 Suspensi antigen meliputi :


1. Salmonella O Group A (Ag AO)

2. Salmonella O Group B (Ag BO)

3. Salmonella O Group D (Ag O)

4. Salmonella Ha (Antigen AH)

SAMPEL

 Serum

PRINSIP

Antibodi terhadap Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi


yang terdapat dalam serum bereaksi dengan antigen o (somatic
antigen) dari suspensi kuman Salmonella typhi atau Salmonella
paratyphi yang terdapat dalam reagen membentuk aglutinasi.
Juga bereaksi dengan Antigen H (flagellar antigen) dari suspensi
kuman. Salmonella paratyphi yang terdapat dalam reagen
membentuk aglutinasi.

PROSEDUR KERJA :

1. Disiapkan slide, masing – masing diberi kode sebagai


berikut :

2. Masing – masing termpat diberi serum 20 ul.


3. Ditambah 1 tetes suspensi antigen yang sesuai pada
masing – masing tempat, dicampur.

4. Digoyang selama 1 menit.

5. Diamati ada tidaknya aglutinat.

Cara pengenderan :

1. Teteskan bertururut – turut 10 ul, 5 ul, 2,5 ul serum


ke dalam slide.

2. Masing – masing serum tambahkan 1 tetes reagen


Widal, diaduk dan goyangkan selama satu menit.

3. Inteprestasi hasil : 10 ul sebanding dengan tetes : 1 :


160 : ; 5 ul ≈ : 320 ;

2,5 ul ≈ 1 : 640

INTERPRETASI HASIL

1. Hasil positif, jika terjadi aglutinasi

2. Hasil negatif, jika tidak terjadi aglutinasi

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

1. Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil penilaian


titer antibodi

2. Enteribacteriaseae dapat bereaksi silang dengan


aglutinun O.

3. Rheumatoid faktor menghasilkan positiif palsu.

4. Pemberian antibiotik memberikan hasil negatif palsu


bila diperiksa pada saat yang tidak tepat.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi

AH
SAKIT U SPO
M
M

UM
RU

TES KEHAMILAN (PREGNANCY MONOCLONAL


TEST)

No revisi Halaman
No Dokumen
RSU NEGARA
9.5.48/Lab A 1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Pemeriksaan kehamilan untuk mengetahui / mendeteksi


peningkatan titer HCG kualitati.

TUJUAN  Untuk mengetahui adanya kehamilan atau tidak


 Untuk menunjang diagnosis mula hidatidosis
 Untuk menunjang diagnosis chario karsinoma

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap


Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk : Strip One Med

METODE

 Strip

PERALATAN

 Botol

REAGENSIA

 Strip One Med

SAMPEL

 Urine

PRINSIP

Pada reagen strip HCG terdapat membran yang dilapisi anti alpha
HCG pada garis test dan goat anti mouse pada garis kontrol.
Ditetesi urine maka akan merambat melalui membran
khromatografi bereaksi dengan reagen membentuk kompleks
warna pada garis test. Garis kontrol harus selalu muncul sebagai
kontrol prosedur.

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen strip One med

2. Siapkan urine dalam botol setinggi garis pada strip


bagian bawah

3. Celupkan strip dalam urine

4. Diamkan dan baca hasilnya dalam 5 menit

INTREPRETASI HASIL :

 Hasil “positif” apabila ada dua garis merah yang


terlihat.
 Hasil “negatif” apabila hanya ada satu garis merah
yang terlihat.

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 Jika urine keruh harus di pusingkan terlebih dahulu.


 Pembacaan hasil kurang dari 5 menit tak dapat
dipercaya hasilnya

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SPO
SAKIT U
AH
M

TES KEHAMILAN (PREGNANCY MONOCLONAL


M

UM
RU

TEST)

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.49/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur


dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Pemeriksaan kehamilan untuk mengetahui / mendeteksi


peningkatan titer HCG kualitati.

TUJUAN  Untuk mengetahui adanya kehamilan atau tidak


 Untuk menunjang diagnosis mula hidatidosis
 Untuk menunjang diagnosis chario karsinoma

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap


Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk : Acon Laboratories

METODE

 Rapid Chomatographi Immunoassay

PERALATAN

 Botol

REAGENSIA

 Strip HCG

SAMPEL

 Urine

PRINSIP

Pada reagen strip HCG terdapat membran yang dilapisi anti alpha
HCG pada garis test dan goat anti mouse pada garis kontrol.
Ditetesi urine maka akan merambat melalui

membran khromatografi bereaksi dengan reagen membentuk


kompleks warna pada garis test. Garis kontrol harus selalu muncul
sebagai kontrol prosedur.
PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan reagen strip HCG

2. Siapkan urine dalam botol, teteskan 5 tetes urine


kelubang sampel

3. Diamkan dan baca hasilnya dalam 3menit

INTREPRETASI HASIL :

 Hasil “positif” apabila ada dua garis merah control dan


test
 Hasil “negatif” apabila hanya ada satu garis merah
control

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 Jika urine keruh harus di pusingkan terlebih dahulu.


 Pembacaan hasil kurang dari 5 menit tak dapat
dipercaya hasilnya

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA A


H
SAKIT U

M
M

UM
RU
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara

Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006

E-mail:rsunegarabali@yahoo.com

PROSEDUR TETAP
SAKIT U
SPO
AH

M
M

UM
RU

PEMERIKSAAN BAKTERI TAHAN ASAM (BTA)

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.50/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Pengertian BTA untuk menemukan bakteri


Mycobacterium Tuberculosis dalam sputum pasien.

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit TBC

KEBIJAKAN  Informasi produk : Bioanalitika


 Penuntun Laboratorium Klinik : R. Gandasoebrata
SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.

METODE

 Ziehl-Neelsen

PERALATAN

 Obyek Glass
 Ose
 Rak pengecatan
 Pipet
REAGENSIA

 Larutan Ziehl Neelsen A : Carbol-fuchsin


 Larutan Ziehl Neelsen B : Alkohol asam
 Larutan Ziehl Neelsen C : Methylen Blue

SAMPEL

 Sputum

PROSEDUR :

Pembuatan sediaan

1. Ambil sputum dengan ose yang sudah disterilkan

2. Pulaskan di obyek glass dengan gerakan memutar

3. Keringkan di suhu udara

4. Fiksasi dengan melewatkan di nyala api

5. Sediaan siap diwarnai

Pewarnaan

1. Letakkan sediaan di rak pengecatan

2. Tuangkan larutan Ziehl-Neelsen A sampai menutupi


seluruh permukaan sediaan.

3. Lewatkan nyala api di bawah sediaan sampai


keluarkan uap selama 5 menit.

4. Cuci dengan air mengalir sampai cat hilang.

5. Tuangkan larutan Ziehl-Neelsen B sampai warna


pucat (sisa larutan ZN A) hilang.

6. Cuci dengan air mengalir.

7. Tuangkan larutan Ziehl-Neelsen C sampai menutupi


seluruh permukaan selama 2 menit.

8. Cuci dengan air mengalir Keringkatn di suhu udara.

Pemeriksaan Mikroskopik

1. Teteskan 1 tetes anisol di sediaan dan periksa dengan


pembesaran obyektif 100x dan lensa okukes 10 X.

2. Cari Bakteri Tahan Asam yang berwarna merah,


berbentuk batang kurus, dengan dasar berwarna biru.

3. Periksa sediaan dalam 100 lapang pandang atau jika


memungkinkan di seluruh lapangan pandang.

PELAPORAN :

Menurut IUAT :

1. Negatif : Tidak dijumpai BTA dalam


100 LP

2. Ditulis jumlah BTA yang dijumpai : 1 – 9 BTA / 100 LP

3. Positif satu (+1) : Dijumpai 10 – 99 BTA / 100


LP

4. Positif dua (+2) : Dijumpai 1 – 10 BTA per LP

5. Positif tiga (+3) : Dijumpai lebih dari 100 BTA


per LP

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 Sampel harus benar – benar dahak bukan berupa air


liur

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi

SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

PEMERIKSAAN BAKTERI GRAM

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.51/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan


21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Pemeriksaan Gram untuk mengetahui jenis bakteri dalam


sample

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit yang disebabkan


karena infeksi bakteri

KEBIJAKAN  Informasi produk : Bioanalitika


 Penuntun Laboratorium Klinik : R. Gandasoebrata
 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011

METODE

 Gram

PERALATAN

 Obyek Glass
 Ose
 Rak pengecatan
 Pipet

REAGENSIA

 Larutan Gram A : Gentian violet


 Larutan Gram B : Lugol
 Larutan Gram C : Aceton
 Larutan Gram D : Carbol Fuchsin

SAMPEL

 Sputum, Swab Vagina

PROSEDUR :

Pembuatan sediaan
1. Ambil stutum dengan ose yang sudah disterilkan

2. Pulaskan di obyek glass dengan gerakan memutar

3. Keringkan di suhu udara

4. Fiksasi dengan melewatkan di nyala api

5. Sediaan siap diwarnai

Pewarnaan

1. Letakkan sediaan di rak pengecatan

2. Tuangkan larutan Gram A sampai menutupi seluruh


permukaan sediaan. selama 1 menit.

3. Cuci dengan air mengalir sampai cat hilang.

4. Tuangkan larutan Gram B sampai menutupi seluruh


permukaan sediaan selama 1 menit.

5. Cuci dengan air mengalir sampai cat hilang

6. Tuangkan larutan Gram C sampai menutupi seluruh


permukaan sediaan selama 30 detik

7. Cuci dengan air mengalir sampai cat hilang.

8. Tuangkan larutan Gram D sampai menutupi seluruh


permukaan sediaan selama 1 menit

9. Cuci dengan air mengalir sampai cat hilang

10. Keringkan dengan meletakkan dengan posisi miring di


suhu udara.

Pemeriksaan Mikroskopik

1. Teteskan 1 tetes anisol di sediaan dan periksa dengan


pembesaran obyektif 100x dan lensa okukes 10 X.

2. Cari Bakteri Gram.

3. Periksa sediaan dalam 100 lapang pandang atau jika


memungkinkian di seluruh lapangan pandang.

PELAPORAN :

Bakteri yang ditemukan ditulis : bentuk, warna, dan jenis


bakteri Gram negatif atau Gram positif.

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 Pelunturan dengan Gram C harus sampai benar –


benar warna luntur
UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD
 IPSRS
 Tim akreditasi

SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

PEMERIKSAAN MALARIA

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.52/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Pemeriksaan Gram untuk menemukan parasit malaria.

 Untuk menunjang diagnosis penyakit malaria

TUJUAN

 Informasi produk : Bioanalitika dan Merck


 Penuntun Laboratorium Klinik : R. Gandasoebrata
KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.
METODE

 Sediaan tetes tebal


 Sediaan hapusan tipis

PERALATAN

 Obyek Glass
 Mallit
 Rak pengecatan

REAGENSIA

 Larutan Gram Gemsa


 Larutan Metanol absolut
 Larutan Buffer pH 6,4

SAMPEL

 Darah perifer tanpa antikoagulan

PROSEDUR :

Pembuatan sediaan

1. Ambil ujung jari dengan alkohol 70%, biarkan kering.

2. Tusuk ujung jari dengan lancet

3. Teteskan setets darah pada obyek glass dan luaskan


dengan gerakan memutar sampai luasnya kurang
lebih 1 cm.

4. Teteskan setetes darah disampingnya dan buat


hapusan tipis.

5. Biarkan kering di suhu udara.

Pewarnaan

1. Letakkan sediaan di rak pengecatan

2. Buat campuran cat Giemsa ; larutan buffee pH 6,4 = 1


:4

3. Lisiskan sediaan tetes tebal dengan aquadest sampai


lisis. Pelisisan tidak boleh mengenai sediaan tipis di
sampingnya.

4. Fiksasi sediaan dengan metanol absolut selama 3 – 5


menit.

5. Buang metanol absolut, tuangi dengan larutan


Giemsa Buffes sampai memenuhi seluruh permukaan
sediaan.

6. Biarkan selama 20 menit.

7. Buang larutan cat dan cuci dengan air mengalir.


Biarkan kering di suhu udara .

Pemeriksaan Mikroskopik

1. Teteskan 1 tetes anisol di sediaan dan periksa dengan


pembesaran obyektif 100x dan lensa okukes 10 X.

2. Periksa adanya parasit malaria yang berupa


gametosit.

PELAPORAN :

Tulis jenis parasit malaria berserta stadium. Jika


memungkinkan tulis spesies malaria yang ditemukan.

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 Dalam sediaan tebal hanya ditemukan parasit saja


karena sel – sel darah dilisiskan.
 Dalam sediaan tipis di daerah yang tipis dimana
eritrosit tidak bertumpuk.
 Lakukan orientasi hapusan terlebih dahulu
menggunakan perbesaran obyektif 10 dan 40 x.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi

AH
SAKIT U SPO
M
M

UM
RU
PEMERIKSAAN TINJA / FAESES RUTIN

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.53/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Pemeriksaan rutin untuk menentukan adanya kelainan


pada feses atau untuk menemukan telur cacing.

TUJUAN  Untuk menunjang diagnosis penyakit karena infeksi usus

KEBIJAKAN  Informasi produk : Bioanalitika dan Merck


 Penuntun Laboratorium Klinik : R. Gandasoebrata SK
Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.

METODE

 Makroskopis
 Mikroskopis

PERALATAN

 Obyek Glass
 Lidi
 Mikroskop

REAGENSIA

 Larutan Eosin 1 – 2 %
PROSEDUR :

Pembuatan sediaan

1. Letakkan 1 tetes larutan eosin 1 % di obyek glass


yang bersih

2. Ambil seujung lidi faeces

3. Campur ke dalam tetesan larutan eosin sampai


merata

4. Tutup dengan cover glass.

5. Periksa dengan mikroskop pada perbesaran obyektif 10


x dan 40 x dengan perbesaran okuler 10 x.

PELAPORAN

1. Makroskopik

- Warna

- Konsistensi

- Darah

- Lendir

- Cacing dewasa

2. Mikroskopis

- Telur cacing

- Amoeba

- Larva

- Eritrosit

- lekosit

- Lemak

- Sisa makanan.

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 Tinja hendaknya diperiksa dalam keadaan segar agar


unsur – unsur dalam tinja tidak rusak.
 Jika akan memeriksa tinja pilih bagian – bagian dari
tinja yang memberi kemungkinan sebesar-besarnya
untuk menemukan kelainan, seperti bagian yang
bersampur darah atau lendir.
UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD
 IPSRS
 Tim akreditasi

SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

TES NARKOBA DAN PSIKOTROPIKA

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.54/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN Amfetamin atau Amphetamine atau Alfa-Metil-Fenetilamin


atau beta-fenil-isopropilamin, atau benzidrin, adalah obat
golongan stimulansia(hanya dapat diperoleh dengan resep
dokter) yang biasanya digunakan hanya untuk mengobati
gangguan hiperaktif karena kurang perhatian atau
Attention-deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada
pasien dewasa dan anak – anak. Juga digunakan untuk
mengobati gejala-gejala luka-luka traumatik pada otak dan
gejala mengantuk pada siang hari pada kasus narkolepsi
dan sindrom kelelahan kronis.

TUJUAN  Untuk mengetahui apakah ada penyalah gunaan


amfetamin / narkoba
KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk : Acon Pharma

METODE

 Test Amfetamin AMP One Step

PERALATAN

 Botol

REAGENSIA

 Amfetamin
 Cocain
 Morphine

SAMPEL

 Urine

PRINSIP

Ikatan kompetetif. Narkoba yang ada di urine bertanding


konyugat narkoba untuk mengikat dengan antibodi.

PROSEDUR KERJA :

1. Buka test Device

2. Teteskan 3 tetes ( kurang lebih 100ul ) urine

3. Diamkan dan baca hasilnya dalam 5 menit

INTREPRETASI HASIL :

 Hasil “positif” apabila ada satu garis.Garis C (kontrol)


ada garis T tidak.
 Hasil “negatif” apabila hanya ada dua garis. Garis
T(test sampel) dan C (kontrol)
 Test tidak sah: kalau tidak ada garis C (kontrol)
UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD
 IPSRS
 Tim akreditasi
SPO

AH
SAKIT U PEMERIKSAAN HITUNGAN SEL CAIRAN OTAK
M
M

UM
RU

(CSF)

No Dokumen No revisi Halaman


RSU NEGARA
9.5.55/Lab A 1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui adanya penyakit infeksi selaput


otak

TUJUAN  Menghitung jumlah lekosit dalam cairan otak

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap


Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.

 METODE
Manual

PERALATAN

 Bilik Hitung, pipet lekosit, miktoskop

REAGENSIA
 Larutan Turk pekat :
metylviolet atau gentian violet 200 mg, asam asetat
glasial 4ml, aquadest ad 100 ml. saring sebelum pakai.

SAMPEL

 Cairan otak

PROSEDUR KERJA :

1. Kocoklah terlebih dahulu cairan otak yang akan


diperiksa.

2. Isaplah larutan Turk pekat sampai garis bertanda 1


dalam pipet lekosit.

3. Isapkan cairan otak sampai garis 11.

4. Kosoklah pipet benar – benar, buanglah 3 tetes dari


pipet dan kemudian isilah kamar hitung Fuchs-Resonthal
dan biarkan kamar hidung itu mendatar selama 5 menit.

5. Hitunglah semua sel yang dilihat dalam sebuah bidang


yang dibagi dengan memakai lensa obyektif 10x.

PERHITUNGAN :
n 10 50on
x5 x   kira  kira3
16 9 144

N = semua sel yang dilihat dalam seluruh bidang terbagi.

PELAPORAN : Jumlah sel = ……….sel/ul cairan otak

NILAI FORMAL : 0 – 5 sel / ul cairan otak

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

 Pemeriksaan harus segera dilakukan, sebaiknya ½ jam


setelah didapat Liqour karena lekosit cepat rusak.
 Kalau dalam palng pandang terlihat adanmya eritrosit,
eritrosit tidak dihitung.
 Batas abnorlam 6 – 11 sel/ul. Abnormal > 10 ul sel/ul.
Abnormal > 10 ul sel/ul.
 Pada anak – anak dibawah 5 tahun : 20 sel / ul masih
dianggap normal.
 Pada Popiomyelitis, encephalitis dan neurosyphilis
disertai pleiositosis ringan sampai 200 sel/ul, begitu
juga pada meningitis tuberculosa.
UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD
 IPSRS
 Tim akreditasi

SPO

AH
SAKIT U PEMERIKSAAN HITUNGAN JENIS SEL CAIRAN
M
M

UM
RU

OTAK (CSF)

No Dokumen No revisi Halaman


RSU NEGARA
9.5.56/Lab A 1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007


PENGERTIAN  Tes untuk mengetahui adanya penyakit infeksi selaput
otak

TUJUAN  Menghitung persentase lekosit dalam cairan otak

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap


Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.
METODE

 Manual

PERALATAN

 Obyek glass, mallit, rak pengecatan

REAGENSIA

 Larutan Turk pekat :


 metylviolet atau gentian violet 200 mg, asam asetat
glasial 4ml, aquadest ad 100 ml. saring sebelum pakai.

SAMPEL

 Cairan otak

PRINSIP

 Perbedaan morfologi lekosit dan daya serap masing –


masing jenis lekosit terhadap zat warna

PROSEDUR KERJA :

1. Sentrifuge cairan otak dengan kecepatan 2500 rpm


selama 10 menit.

2. Ambil sedimen, teteskan pada obyek glass.

3. Buat sedidiaan hapus, biarkan mengering pada suhu


kamar.

4. Warnai dengan Wright.

- Letakkan sediaan yang akan diwarnai pada rak


perwarna dengan lapiran darah diatas. Kemudian
teteskan ± 20 tetes larutan Wright sampai seluruh
sediaan tertutup dan biarkan selama 2 menit.

- Tanpa membuang larutan Wright, teteskan sama


banyaknya larutan penyangga dan biarkan selama 5
menit, sambil ditiup sekali-sekali agar merata.

- Tanpa membuang larutan pewarna dan penyangga,


siramlah sediaan itu dengan aquadest bersih.

- taruhlah sediaan dalam sikap lurus pada rak


pengering. Biarkan kering pada suhu kamar.

5. Periksa dengan mikroskop.

PERHITUNGAN :

Hitung sel mononukleus (MN) dan poli morponukleus


(PMN)

Periksa dalam 100 lekosit. Hitung perbandingan jumlah sel


mononukleus dengan Poli Morfo Nukleus.

PELAPORAN : MN = ………….%

PMN = ………….%

NILAI FORMAL : Negatif

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Kesalahan dapat terjadi jika sentrifuge yang dilakukan


kurang dari 10 menit.

CATATAN :

 Sel Mononukleus adalah Lymposit


dan Monosit
 Sel Polomorfonukles adalah Neutrosit
 Hitung jenis ini hanya dilakukan bila
hitung jumlah sel > 50/mm3+

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SAKIT U
SPO
AH

M
M

UM
RU

PMERIKSAAN U R I N A L I S A

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.57/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Pemeriksaaan urine adalah pemeriksaaan secara


makroskopis dan mikroskopis tentang unsur – unsur
yang terkandung dalam urine.

 Mendukung diagnosis kelainan di faal ginjal, hati,


empedu, pankreas dan saluran kencing.
TUJUAN

 Penuntun Laboratorium Klinik : R. Gandasoebrata


 Informasi produk Biosystems Direktur tentang SPO
KEBIJAKAN Pelayanan Pemeriksaan Lengkap Laboratorium No.
440/109/RSU.N/2011.

METODE

 Carik celup
 Mikroskopis

PERALATAN

 Obyek Glass
 Tabung centrifuger
 Mikroskop

REAGENSIA

 Combur
SAMPEL

 Urine

PROSEDUR :

1. PEMERIKSAAN RUTIN DENGAN STRIP/CARIK CELUP

- Campur urine dengan membolak – balik wadah


sampai merata

- Tuang urine dalam tabung centrifuger sampa ¾


tabung

- Celupkan strip ke dalam urine sampai semua


tercelup dan segera angkat.

- Masukkan ke dalam alat Mediatron .

- Langsung keluar hasil.

2. PEMERIKSAAAN MISKROSKOPIS / SEDIMEN

- Urine yang sudah dimaksukkan dalam tabung


sentrifuger diputar dengan kecepatan 2500 rpm
selama 5 menit.

- Buang supernatan yang terjadi.

- Kocok sedimen yang tersisa dan tuang pada di


obyek glass kira – kira 1-2 tetes. Tutup dengan
cover glass.

- Amati dengan mikroskop pada perbesaran 10 x


unsur – unsur yang terdapat didalam sedimen dan
laporkan.

PELAPORAN :

1. Pemeriksaan strip

- Berat jenis

- PH
- Albumin

- Reduksi

- Urobilinogen

- Bilirubin

- Keton

- Nitrit

- Lekosit

- Blood

2. Pemeriksaan Sedimen

- Unsur yang ada meliputi : Sel epithel, lekosit, cast,


kristal – kristal.

- Semua unsur – unsur dilaporkan per lapang


pandang besar.

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 Pencelupan strip sekejap saja, jangan terlau lama


 Hasil strip langsung dibaca
 Keluarkan strip jika akan segera dipakai
 Urine yang digunakan pemeriksaan sebaiknya urin
pagi.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi

SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

PEMERIKSAAN ESBACH

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.58/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur


dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Tes untuk penetapan jumlah protein dalam urin secara


kuantitatif.

TUJUAN  Untuk mengetahui jumlah protein dalam urine secara


kuantitatif.

KEBIJAKAN  Penuntun Laboratorium Klinik : R. Gandasoebrata


Informasi produk Biosystems Direktur tentang SPO
Pelayanan Pemeriksaan Lengkap Laboratorium

No. 440/109/RSU.N/2011.

METODE

 Modifikasi tsuchiya

PERALATAN

 Tabung Esbach

REAGENSIA

 Reagen Esbach
(Asam pikrat 1 g, asam citrat 2 g, aquadest ad 100 ml)

SAMPEL

 Urine 24 jam

PROSEDUR :

1. Ukuran volume urin 24 jam yang dikumpulkan.

2. Masukkan urine ke tabung esbach sampai “U”

3. Tambahkan reagen Esbach sampai tanda “R”


4. Tutup tabung Esbach. Campur dengan membolak –
balik sampai 12 kali.

5. Tempatkan di rak Tabung Esbach. Diamkan di suhu


udara selama 24 jam.

6. Baca tinggi endapan protein yang terjadi.

PELAPORAN :

Hasil Esbach dilaporkan dalam satuan g/l

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 Pemeriksaan Esbach dilakukan jika hasil protein


kualitatif menunjukkan +3 dan +4.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.59/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007


PENGERTIAN  Pemeriksaan Hematologi adalah pemeriksaan tentang
darah

 Untuk mendukung diagnosis penyakit dan kelainan


darah
TUJUAN

 Informasi produk dari CD-3200


 Penuntun Laboratorium Klinik : R. Gandasoebrata
KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan
Lengkap Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.

METODE

 Automatic Analyser

PERALATAN

 CD-3200, vacutainer

REAGENSIA

 Diluen, Lyse

SAMPEL

 Darah EDTA

PROSEDUR :

1. Hidupkan alat Alat CD-3200 .

2. Tunggu hingga status alat INITIALIZED

3. Tekan F1 untuk RUN/PRIME Reagent sampai status


alat READY dan nilai background masuk kreteria (
WOC ≤ 0.10, NOC ≤ 0.10, RBC ≤ 0.02, HGB ≤ 0.10, PLT
≤ 5.0 )

4. Ketik identitas pasien

5. Letakan sampel pasien yang telah dihomogenisasi di


bawah probe

6. Tekan TOUCH PLATE

7. Hasil secara otomatis akan keluar lewat printer.


PELAPORAN :

Hasil keluar meliputi : WBC, LYM, MID, GRA, RBC, HGB, HCT,
MCV, MCH, MCHC, RDW, PLT, MPV, PCT, PDW.

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 Jangan menggunakan sample darah yang volumenya


kurang dari 2 ml untuk mencegah terjadinya hasil
rendah palsu karena kelebihan antikoagulan.
Pencampuran darah halus hati-hati agar tidak muncul busa karena
bisa menyebabkan hasil rendah palsu karena busa yang tersedot

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.60/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Pemeriksaan Hematologi adalah pemeriksaan tentang


darah

 Untuk mendukung diagnosis penyakit dan kelainan


darah
TUJUAN

 Informasi produk dari Mythic 18


 Penuntun Laboratorium Klinik : R. Gandasoebrata
KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan
Lengkap Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.

METODE

 Automatic Analyser

PERALATAN

 Mythic 18
REAGENSIA

 Diluen, Lyse

SAMPEL

 Darah EDTA

PROSEDUR :

1. Hidupkan alat Mythic 18

2. Ketik user dan password.

3. Muncul menu kemudian tekan star up

4. Setelah alat ready, siapkan sampel yang sudah


dihomogenisasi

5. Masukan sampel pada needle, tekan probe

6. Alat secara otomatis akan mengerjakan sample


selama kurang kebih 5 menit.

7. Hasil secara otomatis akan keluar lewat printer.

PELAPORAN :

Hasil keluar meliputi : WBC, LYM, MID, GRA, RBC, HGB, HCT,
MCV, MCH, MCHC, RDW, PLT, MPV, PCT, PDW.

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 Jangan menggunakan sample darah yang volumenya


kurang dari 2 ml untuk mencegah terjadinya hasil
rendah palsu karena kelebihan antikoagulan.
 Pencampuran darah halus hati-hati agar tidak muncul
busa karena bisa menyebabkan hasil rendah palsu
karena busa yang tersedot.
UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD
 IPSRS
 Tim akreditasi

AH
SAKIT U SPO
M
M

UM
RU

PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)

No Dokumen No revisi Halaman


RSU NEGARA 9.5.61/Lab A 1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

 Pemeriksaan untuk mengetahui kecepatan pengendapan


darah
PENGERTIAN

 Untuk mendukung diagnosis penyakit karena infeksi dari


kelainan darah
TUJUAN

KEBIJAKAN  Penuntun Laboratorium Klinik : R. Gandasoebrata


 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.

METODE

 Westergren

PERALATAN

 Tabung Westergren, Rak Westergren

REAGENSIA

 NaC1 0,95% (fisiologis)

SAMPEL

 Darah EDTA

PROSEDUR :

1. Buat perbandingan darah EDTA dengan NaCI fisilogis


sebanyak 4 : 1.

(Larutan NaCI fisiologis 50 skala tabung westergren +


Darah EDTA sebanyak 200 skala tabung westergren).
2. Campur baik – baik

3. Sedot sampai skala 0 tabung dengan tabung


westergren.

4. Pasang di rak westergren dan diamkan selama 1 jam.

5. Setelah 1 jam baca skala pada lapiran antara endapan


sel eritrosit dengan plasma.

PELAPORAN :

Hasil dilaporkan : LED = ……………mm/jam

NILAI NORMAL :

 Wanita : 0 – 15 mm/jam
 Pria : 0 – 10 mm/jam

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 Jangan menggunakan darah EDTA langsung tanpa


pengenceran EDTA.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SPO
SAKIT U
AH
M

PEMERIKSAAN MASA PERDARAHAN (BLEEDING


M

UM
RU

TIME)

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.62/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

 Pengertian untuk menilai faktor – faktor hemostasis


PENGERTIAN yang letaknya extravasculer dimana keadaan dinding
kapiler dan jumlah trombosit juga berpengaruh.

TUJUAN  Untuk mendukung diagnosis penyakit kelainan darah

KEBIJAKAN  Penuntun Laboratorium Klinik : R. Gandasoebrata


 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan
Lengkap Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.

METODE

 Duke

PERALATAN

 Lancet, Stopwatch, Kapas, Kertas Saring

REAGENSIA

 Alkohol 70%

SAMPEL

 Darah

PROSEDUR :

1. Bersihkan anak daun telinga dengan kapas


alkohol 70 % dan biarkan kering lagi.
2. Tusukkan pinggir anak daun telinga itu dengan
lancet selama 2 mm.
3. Jika terlihat darah mulai keluar jalankan
stopwatch.
4. Isaplah tetes darah yang keluar itu tiap 30 detik
memakai sepotong kertas saring, jagalah jangan
sampai menekan kulit pada waktu mengisap
darah.
5. Hentikan stopwatch pada waktu darah tidak
dapat diisap lagi dan catatlah waktu itu.

PELAPORAN HASIL :

Masa Perdarahan / Beleding Time (BT) =


…………….menit……….detik.

NILAI NORMAL : 1 – 3 Menit.


HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 jangan melakukan pemeriksaan masa perdarahan cara


Duke ini pada ujung jari, hasil tidak dapat dipercaya.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SPO
SAKIT U
AH
M

PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN (CLOTTING


M

UM
RU

TIME)

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.63/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Di tetapkan

Tanggal Terbit Direktur

21 Nopember 2011

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Pengertian untuk menentukan lamanya waktu yang


diperlukan darah untuk membeku

TUJUAN  Untuk mendukung diagnosis penyakit perdarahan,


DHF.

KEBIJAKAN  Penuntun Laboratorium Klinik : R. Gandasoebrata


 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan
Lengkap Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.

METODE

 Modifikasi Lee dan White

PERALATAN

 Spuit, Stopwatch, Kapas, Tabung Reaksi berdiameter 7-8


mm.

REAGENSIA
 Alkohol 70%

SAMPEL

 Darah

PROSEDUR :

1. Sediakan dalam rak 4 buah tabung berdiameter 7-8


mm.

2. Lakukan fungsi vena dengan spuit 5 atau 10 ml, pada


saat darah kelihatan masuk ke dalam spuit jalankan
stopwatch. Isaplah 5 ml darah.

3. Angkatlah jarum dari spuit dan alirkan perlahan-lahan


1 ml darah ke dalam tiap tabung yang dimiringkan
pada waktu diisi dengan darah.

4. Tiap 30 detik tabung pertama diangkat dari rak dan


dimiringkan untuk melihat apakah telah terjadi
pembekuan.

5. Setelah darah dalam tabung pertama beku, periksa


tabung ke dua dengan cara sama. Catat waktunya.

6. Lakukan hal yang sama dengan tabung ke tiga dan


tabung keempat. Catat waktunya.

7. Masa pembekuan darah itu adalah masa pembekuan


rata – rata dari tabung kedua, ketiga dan keempat.
Masa pembekuan dengan dibulatkan sampai ½ menit.

PELAPORAN HASIL :

Masa Pembekuan / Clotting Time (CT) =


…………….menit……….detik.

NILAI NORMAL : 9 – 15 menit ( > 20 menit dianggap


abnormal)

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 Hasil akan lebih baik jika menggunakan tabung –


tabung berlapis silikon.
 Kesalahan tehnik cendrung memperpendek hasil
seperti : pencampuran darah dengan tromboplastin
jaringan, pungsi vena yang tidak segera berhasil ,
terjadinya busa di spuit, menggoyang tabung yang
tidak sedang diperiksa, spuit dan tabung kotor, dsb.
 Masa pembekuan yang lebih pendek dari 9 menit tidak
mempunyai arti apa – apa.
 Semakin lebar diameter tabung yang digunakan
semakin lama sama pembekuan.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

GOLONGAN DARAH

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.64/Lab A 1/2
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis


antigen dan antibody yang terkandung dalam darah.

 Untuk mengetahui golongan darah sistem ABO

TUJUAN

KEBIJAKAN  SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap


Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.
 Informasi produk : MONOCLONAL

METODE

 Aglutinasi

PERALATAN

 Slide
 Clinipette 20 ul
REAGENSIA

 .Reagent A
 Reagent B
 Reagent AB

SAMPEL

 Plasma

PRINSIP

Test prinsip, agglutinasi eritrosit oleh antibodi. Spesifik Antigen


reaksi dengan spesifik antibodi yang cocok .

PROSEDUR KERJA :

1. Siapkan Slide teteskan plasma yang mengandung


suspensi eritrosit

2. Teteskan reagen anti A dan Anti B diatas slide yang


berisi plasma yang mengandung suspensi eritrosit

3. Campur regen dengan eritrosit dalam daerah 2 cm,


campur dengan lembut terus menerus

4. Baca hasil setelah 2 menit

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
SAKIT U
SPO
AH

M
M

UM
RU

PEMERIKSAAN SPERMA

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.65/Lab A 1/3
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

PENGERTIAN  Pengertian tentang sperma yang meliputi pemeriksaan


makroskopi, mikroskopi

TUJUAN  Untuk mendukung diagnosis penyakit tentang fertilitas


dan infertilitas

KEBIJAKAN  Penuntun Laboratorium Klinik : R. Gandasoebrata


 SK Direktur tentang SPO Pelayanan Pemeriksaan Lengkap
Laboratorium No. 440/109/RSU.N/2011.

METODE

 Manual

PERALATAN

 Wadah yang terbuat dari gelas atau plastik bermulut lebar.


 Gelas ukur 5 atau 10 ml
 Pipet ukur 0,02 ml.
 Bilik Hitung Improved Neubouer.
 Pipet lekosit
 Objek Glass

REAGENSIA

 Kertas pHmeter.
 Aquadest
 Metanol absolut
 Laruran Giemsa atau Wright
 Buffter pH 6,4

SAMPEL

 Sperma

PROSEDUR :

CARA MEMPEROLEH SAMPEL

- Sebelum menjalani pemeriksaan, pasien puasa


melakukan kegiatan sexual 3 – 5 hari.

- Mani yang keluar ditambung dalam wadah yang


terbuat dari gelas atau plastik yang bermulut
lebar.

- Catat waktu keluarnya sperma dan waktu


pemeriksaan dimulai.

- Ukur waktu dari mani keluar sampai mani


mencair.

MAKROSKOPIS

1. Volume

- Pindahkan ejakulat yang telah cair ke dalam


gelas ukur

- Catat volume sampai ketepatan 0,2 ml

2. Warna yang kekeruhan

- Tulis warna mani. Biasanya berwarna putih


atau kekuning – kuningan dan keliahatn
keruh.

3. pH

- Ukur pH mani dengan meneteskan mani ke


kertas Phmeter

4. Viscositas

- Isap mani dengan pipet 0,02 ml.

- Biarkan mani menetes keluar.

- Catat waktu yang dibutuhkan untuk


mengosongkan pipet.
MIKROSKOPIS

1. Uji motilitas

- Teteskan setetes mani yang sudah mencair di atas


objek glass yang bersih dan tutup dengan kaca
penutup.

- Lakukan pemeriksaan dengan mikroskop


menggunakan lensa objektif 40 x.

- Nilai prosentase dari spermatozoa yang bergerak


aktif, tidak bergerak, gerak pasif

2. Hitung Jumlah Spermatozoa

- Isilah pipet lekosit dengan mani sampai garis


bertanda 0,5

- Isap aquadest sampai garis bertanda 11.

- Campur

- Masukkan dalam bilik hitung

- Hitung jumlah spermatozoa dalam kamar hitung


pada permukaan seluas 1 mm2. angka dikalikan
200.000 untuk mendapatkan jumlah spermatozoa
dalam 1 ml mani.

3. Morfologi spermatozoa

- Buat sediaan hapus dari mani seperti sediaan


apus darah.

- Biarkan mengering di udara.

- Fiksasi dengan metanol selama 5 menit akan


dilakukan pengecatan dengan Giemsa atau
Wright.

- Periksa sediaan dengan lensa objektif 100x.

- Perhatikan bentuk kepala dan ekor spermatozoa.


Hitung prosentase kelainan bentuk kepala dan
ekor.

PELAPORAN HASIL :

MAKROSKOPIS

1. Diperiksa tanggal ………….. jam …………

2. Jumlah volume .................... ml

3. Bau : khas / tidak

4. Warna ................................. Kekeruhan


……………….

5. pH .......................................
6. Viskositas ............................ detik

7. Liquefaction : sempurna / tidak

8. Aglutinasi : positif / negatif

MIKROSKOPIS

1. Uji motilitas

- Gerak baik .............................. %

- Gerak kurang baik ................... %

- Tidak bergerak ....................... %

- Lekosit / sel bulat ................... %

2. Hitunglah jumlah spermatozoa


………………spermatozoa /ml

3. Morfologi spermatozoa

- Kelainan kepala

Normo : ……………% ; Piri : ……………% ; Terato :


……….% ; Micro : …………..% ; Strongylo :
……………..% ; Looseheades : …………..% ;
Immatrure : ……………%

- Kelainan ekor

Tidak ada ekor : ………% ; ekor amat pendek :


………….% ; ekor ada dua : ………………%

- lain – lain

DIAGNOSA :

NILAI NORMAL :

MAKROSKOPIS

1. Jumlah volume = 2,5 ml

2. Bau : Khas bunga akasia

3. Warna : Putih kekuning-kuningan


Kekeruhan : +

4. pH : 7,0 – 7,8

5. Liquefaction : Sempurna

6. Viscositas : 2 – 5 detik

7. Aglutinasi : Positif

MIKROSKOPIS

1. Uji motilitas
- Gerak baik : 70 %

2. Hitung jumlah spermatozoa ; 70 juta spermatozoa


/ ml

3. Kelainan morfologi : <20% spermatozoa.

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

 Jangan menggunakan kondom untuk menampung


karena zat – zat pada permukaan karet mempunyai
pengaruh melemahkan atau membunuh spermatozoa.
 Volume < 1 ml atau > 6 ml berhubungan dengan
infertilitas
 Pada suhu kamar mani dalam wakti 10 – 20 menit.
 PH mani kurang dari 6,0 dan lebih dari 8,.0
menunjukkan bahwa kebersihan wadah penampung
diragukan. PH 6,0 – 7,0 menunjukkan bahwa mani
hanya berisi sekret prostat tanpa tercampur sekret
dari vesiculate seminalis.
 Untuk membedakan spermatozoa yang tidak bergerak
dari spermatozoa mati digunakan larutan eosin 0,5%
dalam air. Spermatozoa yang mati berwarna kemerah
– merahan, yang non aktif tidak berwarna.
 Jumlah spermatozoa dibawah 20 juta / ml
menunjukkan adanya infertilitas.

UNIT TERKAIT  IRI, IRJ, IRD


 IPSRS
 Tim akreditasi
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA A


H
SAKIT U

M
M

UM
RU
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara

Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006

E-mail:rsunegarabali@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

NOMOR :

TENTANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

TENTANG PENANGANAN SPESIMEN

INSTALASI LABORATORIUM KLINIK RSU NEGARA

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan kelancaran dan ketertiban serta meningkatkan mutu,
efeksitas pelayanan di Instalasi laboratorium Rumah Sakit Umum Negara sangat
diperlukan adanya Standar Prosedur Operasional (SPO)

b. Bahwa untuk keputusan tersebut pada poin a perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan

Mengingat : 1. Undang-undang nomor 23 tentang Kesehatan

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 436 tahun 1993 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

Pertama : Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang Penanganan Spesimen Instalasi


Laboratorium Klinik RSU Negara sebagaimana daftar terlampir.

Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan Surat Keputusan ini.
Ditetapkan Di : Negara

Pada Tanggal : 21 Nopember 2011

Direktur RSU Negara

dr. MADE DWIPAYANA, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007


SPO

SAKIT U ALUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM


AH

M
M

UM
RU

RAWAT INAP

No Dokumen No. Revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.66/Lab A 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian Prosedur baku tentang tata cara penerimaan dan pemeriksaan spesimen
laboratorium

Tujuan Untuk mencegah terjadinya kesalahan pemeriksaan karena kurangnya pemahaman


tentang alur pemeriksaan laboratorium

Kebijakan  SK Direktur tentang SPO Penanganan Spesimen No.

 Penuntun Laboratorium Klinik R. Gandasoebbrata

Prosedur SPESIMEN DARI RUANG RAWAT INAP / IRD

RUANG PENERIMAAN PASIEN


RUANG PEMROSESAN SPESIMEN

RUANG PEMERIKSAAN SPESIMEN

HASIL PEMERIKSAAN

RUANG RAWAT INAP / IRD

Unit Terkait - IRI, IRJ, IRD

- Tim Akreditasi
SPO

SAKIT U
ALUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM
AH

M
M

UM
RU

DI LUAR JAM KERJA

No Dokumen No. Revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.67/Lab A 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian Prosedur baku tentang tata cara penerimaan dan pemeriksaan spesimen
laboratorium

Tujuan Untuk mencegah terjadinya kesalahan pemeriksaan karena kurangnya pemahaman


tentang alur pemeriksaan laboratorium

Kebijakan  SK Direktur tentang SPO Penanganan Spesimen


No.

 Penuntun Laboratorium Klinik R. Gandasoebbrata

Prosedur PASIEN RAWAT INAP / IRD

RUANG PENERIMAAN PASIEN

RUANG PEMROSESAN SPESIMEN


RUANG PEMERIKSAAN SPESIMEN

HASIL PEMERIKSAAN

RUANG RAWAT INAP / IRD

Unit Terkait - IRI, IRD,IRJ

- Tim Akreditasi

SPO
SAKIT U
AH
ALUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM
M
M

UM
RU

RAWAT JALAN

No Dokumen No. Revisi Halaman

9.5.68/Lab A 1
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Ditetapkan

Tanggal Terbit Direktur

21 Nopember 2011

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian Prosedur baku tentang tata cara penerimaan dan pemeriksaan spesimen
laboratorium

Tujuan Untuk mencegah terjadinya kesalahan pemeriksaan karena kurangnya pemahaman


tentang alur pemeriksaan laboratorium

Kebijakan  SK Direktur tentang SPO Penanganan Spesimen


No.

 Penuntun Laboratorium Klinik R. Gandasoebbrata.


Unit Terkait

PASIEN POLIKLINIK PASIEN KIRIMAN DOKTER PRAKTEK SWASTA/

PUSKESMAS

LOKET RSUD

POL. DALAM, POL. BEDAH.POL UMUM

LOKET LABORATORIUM

RUANG SAMPLING/PENGAMBILAN SPESIMEN

RUANG PEMROSESAN/PENANGANAN SPESIMEN

RUANG PEMERIKSAAN SPESIMEN

HASIL PEMERIKSAAN

POLIKLINIK/PUSKESMAS/DOKTER PRAKTEK SWASTA


UNIT TERKAIT - IRI, IRD, IRJ

- Tim Akreditasi

SPO
SAKIT U
AH
SPESIMEN LABORATORIUM
M
M

UM
RU

No Dokumen No. Revisi Halaman

9.5.69/Lab A 1
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

Dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

 Bagian ini menerangkan tentang prosedur penanganan pasien.


 Sebagai acuan langkah – langkah dalam penanganan spesimen di
Pengertian laboratorium

 Sebagai acuan langkah – langkah dalam penanganan spesimen di


laboratorium
Tujuan

 SK Direktur tentang SPO Penanganan Spesimen


No.
Kebijakan
 Penuntun Laboratorium Klinik R. Gandasoebbrata.

Prosedur  Lakukan pencatatan di buku register



 Bila identitas kurang lengkap, lengkapi identitas pasien yang jelas
 Jika permintaan pemeriksaan dan jenis spesimen yang dikirim tidak
sesuai hubungi bagian ruang pengirim.
 Spesimen harus memenuhi syarat yang ditentukan laboratorium
Unit Terkait - IRI, IRD, IRJ

- Tim Akreditasi
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA A


H
SAKIT U

M
M

UM
RU
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara

Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006

E-mail:rsunegarabali@yahoo.com

STANDAR PROSEDUR OPRASIONAL

PENGAMBILAN BAHAN SPESIMEN

( PROTAP SAMPLING )

Dalam upaya pemantapan mutu internal dan uraian tugas (job discription) di Instalasi Laboratorium
Patologi Klinik RSU Negara, maka untuk mempersiap pasien pengambilan bahan spesimen (sampling) dan
pengirimannya diatur dalam prosedur tetap (protap) sebagai berikut :

I. PAGI pk. 07.30 S/D 13.00 wita

Petugas laboratorium melakukan :

1. Pengambilan sampling pasien poliklnik.

2. Penerimaan sample pasien ruang perawatan dimana sampling dilakukan oleh perawat
ruangan

3. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium rutin, antaralain Imunologi, Kimia Klinik,


Hematologi, Urinologi, Mikrobiologi, dan pemeriksaan khusus.

4. Mengeluarkan hasil analisis / hasil pemeriksaan laboratorium setelah ditandatangani oleh


dokter .

5. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium cito dengan bantuan sampling yang dilakukan


oleh perawat / bidan ruang perawatan yang meminta.

II. SIANG pk. 13.00 s/d 07.30 WITA

1. Pelaksanaan sampling pasien ruang perawatan dilakukan oleh perawatan ruangan yang
bersangkutan, kecuali pemeriksaan khusus CT,BT dilakukan oleh analis

2. Pemeriksaan spesimen dilakukan oleh petugas jaga laboratorium.


3. Pengambilan hasil pemeriksaan dilakukan oleh petugas perawat ruangan yang meminta.
SPO
SAKIT U
AH
PENGAMBILAN SAMPEL

M
M

UM
RU

No Dokumen No. Revisi Halaman

9.5.70/Lab A 1/3
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pelaksana : Staf laboratorium dan paramedis

Pengambilan spesimen harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan sesuai prosedur agar spesimen
tersebut mewakili keadaan yang sebenarnya.

Tehnik pengambilan untuk beberapa spesimen.

Darah vena :

1. Posisi lengan pasien harus lurus, jangan membengkokkan siku. Pilih lengan yang banyak
melakukan aktifitas.

2. Pasien diminta untuk mengepalkan tangan.

3. Pasang tourniquete kira – kira 10 cm diatas lipat siku.

4. Pilih bagian vena mediana cibuti atau vena cephalic.

5. Bersihkan kulit pada bagian yang diambil darahnya dengan alkohol 70%.

6. Biarkan kering untuk mencegah terjadinya hemolis dan rasa terbakar. Kulit yang sudah
dibersihkan jangan dipegang lagi.

7. Tusuk bagian vena tadi dengan lubang jarum menghadap ke atas dengan sudut kemiringan
antara jarum kulit sebesar 500. Bila jarum masuk ke vena akan terlihat darah masuk dalam
semprit. Bila darah tidak keluar, ganti posisi penusukan, bila terlalu dalam tarik sedikit dan
sebaliknya. Usahakan darah keluar dengan satu kali tusukan.

8. Setelah darah dianggap cukup, lepaskan tourniquet dan pasien diminta membuka kepalan
tangannya. Volume darah yang diambil kurang lebih 3 kali jumlah serum atau plasma yang
diperlakukan untuk pemeriksaan.

9. Lepaskan / tarik jarum dan segera letakkan kapas alkohol 70% diatas bekas tusukan untuk
menekan bagian tersebut selama 2 menit. Setelah darah berhenti plester bagian ini selama 15
menit. Jangan menarik jarum sebelum taourniquet dibuka.

Kesalahan – kesalahan dalam mengambil darah vena :

a. Mengenakan taourniquet terlalu lama dan keras, karena akan mengakibatkan terjadinya
hemokonsentrasi.

b. Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol.

c. Jarum dilepaskan sebelum tabung vacum terisi penuh, sehingga menyebabkan masuknya udara
ke dalam tabung dan menyebabkan kerusakan sel darah merah.

d. Pada saat memindahkan darah ke tabung lain, dilakukan terlalu cepat atau spesimen dikocok
sehingga berbusa atau bergelembung, akan menyebabkan hemolisis.
Darah Kapiler

♥ Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan alkohol 70% dan biarkan sampai kering lagi
♥ Pegang bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri
berkurang.
♥ Tusukanlah dengan cepat dengan memakai lancet steril. Pada jari tusuklah dengan arah
tegak lurus pada garis sidik kulit jari, jangan sejajar dengan itu. Pada daun telinga
tusukkanlah pinggirnya, jangan sisinya. Tusukan harus cukup dalam supaya darah mudah
keluar, jangan menekan-nekan jari atau telinga untuk mendapat cukup darah. Darah yang
diperas keluar semacam itu telah bercampur dengan cairan jaringan sehingga menjadi
encer dan menyebabkan kesalahan pemeriksaan.
♥ Buanglah tetes darah yang pertama keluar dengan memakai segumpal kapas kering, tetes
darah berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.

Kesalahan – kesalahan dalam mengambil darah kapiler

a. Mengambil darah dari tempat yang memperlihatkan adanya gangguan peredaran darah
seperti vasokonstriksi (pucat), vasodilatasi (oleh radang/trauma, dsb), congesti atau
cyanosis setempat.

b. Tusukan yang kurang dalam sehingga darah harus diperas keluar.

c. Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol. Bukan saja darah itu diencerkan tetapi
darah yang juga melebar diatas kulit sehingga sukar diisap kedalam pipet.

d. Tetesan darah yang pertama dipakai untuk pemeriksaan.

e. Terjadi bekuan pada tetes darah kerena terlambat bekerja.

Urine

Pada wanita

Pada pengambilan urine porsi tengah yang dilakukan oleh penderita sendiri, sebelumnya harus
diberi penjelasan sebagai berikut.:

a. Penderita harus mencuci tangan memakai sabun kemudian dikeringkan dengan handuk.

b. Tanggalkan pakaian dalam, lebarkan labia dengan suatu tangan.

c. Bersihkan labia dan vulva menggunakan kasa steril dengan arah depan kebelakang.

d. Bilas dengan air hangat dan keringkan dengan kain kasa steril lainnya.

e. Selama proses ini berlangsung, labia harus tetap terbuka lebar dan jari tangan jangan
menyentuh daerah yang sudah steril. Keluarkan urine, aliran urine yang pertama keluar
dituang kedalam lubang kakus. Aliran urine selanjutnya ditampung dalam wadah yang
sudah disediakan. Hindari urine mengenai pinggiran wadah. Pengumpulan urine selesai
sebelum aliran urine habis.

f. Wadah ditutup rapat dan segera dikirimkan ke laboratorium.

Pada laki – laki

a. Penderita harus mencuci tangan memakai sabun.

b. Jika tidak disunat, tarik kulit prepotium ke belakang, keluarkan urine, aliran yang pertama
dibuang, aliran urine selanjutnya ditampung dalam wadah yang disediakan. Hindari urine
mengenai lapisan tepi wadah.
c. Wadah ditutup rapat dan segera dikirimkan ke laboratorium.

Pada bayi dan anak – anak :

a. Penderita sebelumnya diberi minum untuk memudahkan buang air kecil.

b. Bersihkan alat genitalia seperti yang telah diteranngkan di atas.

c. Pengambilan urine dilakukan dengan cara :


 Anak duduk di pangkuan perawat.
 Pengaruhi anak untuk mengeluarkan urine, tampung urine dalam wadah atau
kantong plastik steril.
 Bayi dipasang kantong penampung urine pada alat genetalia.

Urine kateter

a. Lakukan desinfektan dengan alkohol 70% pada bagian selang kateter yang terbuat dari karet
(jangan bagian yang terbuat dari plastik).

b. Aspirasi urine dengan menggunakan semprit sebanyak kurang lebih 10 ml.

c. Masukkan ke dalam wadah steril dan tutup dengan rapat.

d. Kirimkan segera ke laboratorium.

Tinja :

Tinja untuk pemeriksaan sebaiknya yang berasal dari defekasi spontan, jika pemeriksaan sangat
diperlukan dapat pula sampel tinja diambil dari rektum dengan jari bersarung tangan.

Sputum :

Pasien diberi penjelasan mengenai pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan dan
dijelaskan perbedaan sputum dengan ludah. Bila pasien mengalami kesulitan dalam mengeluarkan
sputum. Pada malam hari sebelumnya diminta minum the manis atau diberi obat gliseril glukolat 200
mg.

a. Sebelum pengambilan spesimen, pasien diminta berkumur dengan air. Bila memakai gigi
palsu sebaliknya dilepas.

b. Pasien berdiri tegak atau duduk tegak.

c. Pasien diminta untuk menarik nafas dalam 2 sampai 3 kali kemudian keluarkan nafas
bersamaan dengan batuk yang kuat dan berulang kali sampai stutum keluar.

d. Sputum yang keluar langsung ditampung di dalam wadah, dengan cara mendekatkan wadah
ke mulut. Amati keadaan stutum. Sputum yang berkualitas baik akan tampak kental purulen
dengan volume cukup (1-2 ml).

e. Tutup wadah dan segera kirim ke laboratorium.


SPO
SAKIT U
AH
PENANGANAN SPESIMEN SPUTUM
M
M

UM
RU

No Dokumen No. Revisi Halaman

9.5.72/Lab A 1
RSU NEGRA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

 Tata cara pengambilan, penerimaan, pemberian nomor, pemeriksaan


Pengertian sampel sputum untuk memeriksa sputum.

Tujuan  Untuk mendapatkan hasil luaran stutum yang baik.

Kebijakan  SK Direktur tentang SPO Penanganan Spesimen No.

 Penutupan Laboratorium Klinik R. Gandasoebbrata.

Prosedur  Untuk pemeriksaan sputum dilakukan 3, digunakan sputum sesaat,


sputum pagi, sputum sesaat (SPS). Pada hari pertama digunakan
sputum sesaat, sedangkan pada hari kedua digunakan sputum pagi
bangun tidur dan sputum sesaat.
 Sputum dikeluarkan langsung ditampung dengan wadah penampung
plastik yang bertutup ulir dengan cara mendekatkan wadah ke mulut.
Sputum yang berkualitas baik tampak kental purulen dengan volume
cukup (1-2 ml)
 Beri identitas lengkap pada bagian luar wadah penampung meliputi :
nama pasien, permintaan pemeriksaan dan asal zaal.
 Dibawa kebagian pemeriksaan sputum, diberi nomor.
 Sputum siap diperiksa.

Unit Terkait - IRI, IRJ, IRD

- Tim Akreditasi
SPO
SAKIT U
AH PENANGANAN SPESIMEN TINJA

M
M

UM
RU

No Dokumen No. Revisi Halaman

9.5.73/Lab A 1
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian  Tata cara pengambilan, penerimaan, pemberian nomor, pemeriksaan


sampel tinja untuk pemeriksaan tinja

Tujuan  Untuk mendapatkan hasil luaran tinja yang baik.

Kebijakan  SK Direktur tentang SPO Penanganan Spesimen No.

 Penutupan Laboratorium Klinik R. Gandasoebbrata.

Prosedur  Untuk pemeriksaan tinja, digunakan tinja yang berasal dari defekasi
spontan, jika pemeriksaan sangat diperlukan, sapat pula sampel tinja
diambil dari rektum dengan jari besarung tangan.
 Tinja ditampung dalam wadah penampungan dari plastik atau kaca
bertutu ulir yang disposible ± seujung jari.
 Beri identitas lengkap pada bagian luar wadah penampungan yang
meliputi : nama pasien,, permintaan pemeriksaan dan asal zaal.

Unit Terkait - IRI, IRJ, IRD

- Tim Akreditasi
SPO
SAKIT U
AH
PENANGANAN SPESIMEN URINALISA
M
M

UM
RU

No Dokumen No. Revisi Halaman

9.5.74/Lab A 1
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

 Tata cara pengambilan, penerimaan, pemberian nomor, pemeriksaan


Pengertian sampel urine untuk pemeriksaan urinalisa

Tujuan  Untuk mendapatkan hasil luaran urinalisa yang baik.

Kebijakan  SK Direktur tentang SPO Penanganan Spesimen No.

 Penutupan Laboratorium Klinik R. Gandasoebbrata.

Prosedur  Untuk pemeriksaan urinalisa, digunakan urin pagi hari setelah bangun
tidur
 Urine ditampung dalam wadah botol plastik atau kaca yang bersih
yang ditutup ulir
 Volume urine ± 5-10 ml
 Wadah penampung ditutup
 Beri identitas lengkap yang wadah penampungan yang meliputi :
nama pasien,, permintaan pemeriksaan dan asal zaal.

Unit Terkait - IRI, IRJ, IRD

- Tim Akreditasi

SAKIT U
AH
SPO
M
M

UM
RU

PENANGANAN SPESIMEN SEROLOGI


RSU NEGARA No Dokumen No. Revisi Halaman

9.5.75/Lab A 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian  Tata cara pengambilan, penerimaan, pemberian nomor, pemeriksaan


sampel darah untuk pemeriksaan serologi

Tujuan  Untuk mendapatkan hasil luaran imologi yang baik.

Kebijakan  SK Direktur tentang SPO Penanganan Spesimen No.

 Penutupan Laboratorium Klinik R. Gandasoebbrata.

Prosedur  Sebelum diambil darah, catat permintaan di buku register lab untuk
mendapatkan nomor lab.
 Untuk pemeriksaan imulogi diambil darah sebanyak 2-3 ml
 Sampel diamasukkan dalam tabung reaksi penampungan tanpa
antikoagulan.
 Beri identitas lengkap pada tabung meliputi : nama pasien, permintaan
pemeriksaan, dan asal zaal.
 Dibawa di bagian imunologi, diberi nomor
 Diamkan sampai membeku, segera lakukan separasi
 Serum siap diperiksa

Unit Terkait - IRI, IRJ, IRD

- Tim Akreditasi
SPO
SAKIT U
AH PENANGANAN SPESIMEN HEMATOLOGI

M
M

UM
RU

No Dokumen No. Revisi Halaman

9.5.76/Lab A 1
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian  Tata cara pengambilan, penerimaan, pemberian nomor, pemeriksaan


sampel darah untuk pemeriksaan hematologi

Tujuan  Untuk mendapatkan hasil luaran imologi yang baik.

Kebijakan

 SK Direktur tentang SPO Penanganan Spesimen No.

 Penutupan Laboratorium Klinik R. Gandasoebbrata.

Prosedur  Biasanya dipakai darah vena dan darah kapiler yang diambil dari
tangan atau jari kaki.
 Darah vena dapat diambil di vena diffosa cubiti pada orang dewasa,
vena jugularis externa, dan sinus sagitalitas superior pada bayi.
 OS tidak perlu puasa
 Sampel untuk pemeriksaan Darah lengkap rutin diambil darah 2 ml.
 Masukkan darah ke tabung vacutainer 3 ml yang berisi antikoagulan
EDTA 0,3 ML. Campur dengan membolak – balik tabung.
 Tabung berisi darah diberi label identitas meliputi nama, permintaan
pemeriksaan, dan asal zaal.
 Dicatat di buku register lab dan dibawa ke bagian Hematologi untuk
diberi nomor urut.
 Lakukan pemeriksaan sesegera mungkin untuk menghindari kerusakan
sel – sel darah.
 Untuk pemeriksaan malaria : dibuat sediaan tetes tebal dan hapusan.
 Untuk pemeriksaan blood smear: dibuat sediaan tetes hapusan
langsung dari kapiler, kemudian fiksasi.
 Pemeriksaan CT, BT dilakukan langsung oleh petugas laboratorium.

Unit Terkait - IRI, IRJ, IRD

- Tim Akreditasi

SPO

SAKIT U
PEMERIKSAAN KESEHATAN
AH
M
M

UM
RU

(CHEK-UP)

No Dokumen No. Revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.71/Lab A 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian  Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan sesuai dengan permintaan


dokter sebagai penunjang untuk menentukan status kesehatan
seseorang.

Tujuan  Untuk mengetahui kesehatan seseorang

Kebijakan

 Direktur RSU Negara Pemeriksaan Kesehatan (chek-up).


No.

Prosedur  Pemeriksaandilakukan setiap hari kerja kecuali hari senin.


 Pengambilan sampel dilakukan di ruang sampling laboratorium dari
jam 7.30-9.00 Wita
 Maksimal 15 orang per hari

Unit Terkait - IRI, IRJ, IRD

- Tim Akreditasi
SPO
SAKIT U
AH PENANGANAN SPESIMEN KIMIA KLINIK

M
M

UM
RU

No Dokumen No. Revisi Halaman

9.5.77/Lab A 1
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian  Tata cara pengambilan, penerimaan, pemberian nomor, pemeriksaan


sampel darah untuk pemeriksaan kimia klinik.

Tujuan  Untuk mendapatkan hasil luaran kimia klinik yang baik.

Kebijakan  SK Direktur tentang SPO Penanganan Spesimen No.


.

 Penutupan Laboratorium Klinik R. Gandasoebbrata.

Prosedur  Pasien disiapkan dengan puasa minimal 8 – 10 jam.


 Untuk profil lemak puasi min. 12 jam, tidak minum alkohol 24 jam
sebelumnya.
 Untuk persiapan darurat (spood operasi) : periksa glukosa, ureum,
kreatinin boleh tidak puasa
 Sebelum diambil darah, catat permintaan di buku register lab untuk
mendapatkan nomor lab.
 Untuk pemeriksaan lengkap diambil darah sebanyak 3 – 3 ml.
 Untuk memeriksa gula darah 2 jam post prandial, setelah diambil
darah pertama OS disuruh makan secukupnya (1 porsi)
 Untuk pemeriksaan Pasien puasa pada hari jumat maksimal jam 09.00
wita, selain hari jumat ( pada hari kerja) maksimal jam 10.00 wita
 Sampel dimasukkan dalam tabung reaksi penampung tanpa
antikoabulan.
 Beri identitas lengkap pada tabung meliputi : nama, permintaan
pemeriksaan, dan asal zaal.
 Dibawa ke bagian kimia klinik , diberi nomor
 Diamkan sampai membeku, segera lakukan separasi
 Plasma / serum siap untuk diperiksa

Unit Terkait - IRI, IRJ, IRD

- Tim Akreditasi
PARAMETER 3
SPO PEMELIHARAAN

DAN

KALIBRASI PERALATAN LABORATORIUM


PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA A


H
SAKIT U

M
M

UM
RU
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara

Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006

E-mail:rsunegarabali@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

NOMOR :

TENTANG

STANDAR PROSEDUR OPRASIONAL

TENTANG PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI PERALATAN

INSTALASI LABORATORIUM KLINIK RSU NEGARA

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan kelancaran dan ketertiban serta meningkatkan mutu,
efektifitas pelayanan di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum Negara sangat
diperlukan adanya Standar Prosedur Operasional (SPO).

b. Bahwa untuk keputusan tersebut pada poin a perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan.

Mengingat : 1. Undang-undang nomor 23 tentang Kesehatan

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 436 tahun 1993 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang Pemeliharaan dan Kalibrasi Peralatan
Instalasi Laboratorium Klinik RSU Negara sebagaimana daftar terlampir.

Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan Surat Keputusan ini.
Ditetapkan di : Negara

Pada Tanggal : 21 Nopember 2011

Direktur RSU Negara

dr. MADE DWIPAYANA, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

SPO
SAKIT U
AH
PENANGANAN ALAT LABORATORIUM
M
M

UM
RU

No Dokumen No. Revisi Halaman

9.5.78/Lab A 1
RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian  Cara memakai alat – alat laboratorium yang sesuai dengan ketentuan,
membersihkan, mengganti secara berkala bagian yang aus, dan
penyimpanan
Tujuan  Menjaga agar alat dapat berfungsi dalam waktu yang lama dengan
kualitas yang masih baik.

Kebijakan  SK Direktur tentang SPO Penanganan Spesimen No.

 Manual alat laboratorium


Prosedur Pedoman Kerja :

1. Pemeliharaan berkala

2. Perbaikan

1) Pemeliharaan Berkala :

a. Oleh petugas laboratorium

- Harian dikerjakan sesuai dengan yang terdapat pada buku


petunjuk dilab alat.

b. Oleh Teknisi Alat.

- Laboratorium meminta pemeliharaan rutin kepada IPSRS.

- IPSRS membuat permintaan pemeliharaan ke sub Bag TR.

- Sub Bag RT menghubungi teknisi untuk membuat proposal


penawaran biaya pemeliharaan alat.

- Setelah Pihak RSU Negara menyetujui proposal tersebut, sub


gab RT membuat SPKnya.

- Teknisi datang dan melaksanakan pemeliharaan sesuai dengan


SPKnya yang dilaksanakan oleh petugas IPSRS dan petugas lab
yang besangkutan.

2) Perbaikan

- Petugas lab menghubungi teknisi IPRS untuk melakukan perbaikan.

- IPSRS mengajukan permintaan perbaikan alat ke sub bag RT.

- Sub bag RT menghubungi teknisi untuk membuat proposal rencana


perbaikan alat.

- Setelah pihak RSU Negara menyetujui proposal perbaikan alat sub


bag RT membuat SPKnya.

- Pihak teknisi datang dan melaksanakan perbaikan sesuai dengan


SPKnya yang dilaksanakan oleh tenaga IPSRS dan tenaga
laboratorium yang bersangkutan.
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA A


H
SAKIT U

M
M

UM
RU
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara

Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006

E-mail:rsunegarabali@yahoo.com

 PROSEDUR PEMELIHARAAN MIKROSKOP

1. Pemeliharaan 3 bulanan

- Membersihkan lensa – lensa jamur – jamur yang ada.

- Mengganti lampu yang kurang bagus cahayanya.

2. Pemeliharaan bulanan.

- Membersihkan lensa – lensa mikroskop

- Mengganti lampu mikroskop.

 PROSEDUR PEMELIHARAAN CENTRIFUGER


1. Pemeliharaan 3 bulanan

- Membersihkan alat dari bekas larutan yang tumpah.

- Mengganti sikat arang yang sudah habis.

2. Pemeliharaan 6 bulanan.

- Sama dengan pemeliharaan 3 bulanan.

Hal – hal yang perlu diperhatikan :

- Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptik setiap minggu atau bila ada tabung
pecah.

- Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai untuk tipe centrifuger.
- Beban harus dibuat seimbang sebelum sentrifuge dijalankan.

- Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan baik dan kencang sebelum centrifuger
di”on”kan.

 PROSEDUR PEMELIHARAAN A25


1. Pemeliharaan 3 bulanan

- Mengganti alat dari bekas – bekas reagen yang tumpah.

- Mengganti lampu halogen yang masa pakainya sudah habis.

2. Pemeliharaan 6 bulanan.

- Mengganti lampu halogen

- Mengecek filter apa sesuai atau tidak

 PROSEDUR PEMELIHARAAN SPHERA


. 1. Pemeliharaan 2 Minggu sekali / 1 bulan sekali

- Check cuvette

- Check lampu

- Check pump

- Check needle

- Check reagent

- Kalibrasi

- Kontrol

2. Pemeliharaan 3 bulanan sekali

- Check cuvette

- Check lampu
- Check pump

- Check needle

- Check reagent

- Bersihkan filter, tempat reagent, dan check tubing

3 Pemeliharaan 6 bulan sekali

- Check cuvette

- Check lampu

- Check pump

- Check needle

- Check reagent

- Bersihkan filter, tempat reagent, dan check tubing

- Ganti lampu dang anti tubing

4. Pemeliharaan 1 tahun sekali

- Ganti dispengsum pum dan ganti needle

- up date computer ( anti virus dan jika perlu ganti windows )

 PROSEDUR PEMELIHARAAN REFRIGERATOR / FREEZER


Hal – hal yang perlu diperhatikan

- Letakkan mikroskop di tempat yang datar dan tidak licin.

- Bersihkan lensa dengan kertas lensa yang dibasahi dengan xylol setiap hari setelah selesai
bekerja terutama yang kena minyak immersi.

- Jangan membersihkan/ merendem busa dengan alkohol atau sejenisnya karena akan
melarutkan perekatnya.

- Bersihkan dan lumasi penyangga setiap minggu.

- Periksa kelurusan sumbu kondensor setiap bulan.

- Simpan mikroskop di tempat yang tingkat kelembabannya rendah dengan cara memberikan
lampu wolfram.

- Jangan menyentuh lensa obyektif dengan jari.


- Jengan membiarkan mikroskop tanpa lensa okuler atau lensa obyektif karena kekotoran akan
mudah masuk.

- Saat mikroskop, lensa obyektif 40x atau 100x tidak boleh lurus di bawah kondensor, karena
dapat mengakibatkan lensa pecah.

 PROSEDUR PEMELIHARAAN MYTHIC 18


1. Harian ( SHUTDOWN )
- Pada akhir pengoprasian alat pada posisi MENU , tekan SHUTDOWN kemudian tunggu
sampai alt mati secara otomatis. Jika digunakan dalam 24 jam, tunggu kira – kira 1 jam alat
boleh dinyalakan kembali.

2. Mingguan ( CONCENTRATE CLEANING )


- Pada posisi MENU, tekan SERVICE, tekan HYDRAULICS, dan tekan BLEACH. Buka cover alat
sebelah kanan dengan beng minus. Masukakan 2 ml Sodium Hypoclorite 12% pada masing
– masing counting chamber. Tutup cover alat dan tekan OK pada perintah yang ada dan
tungggu sampai lampu berwarna hijau. Kembali ke Display MENU dan tekan star up tunggu
samapi selesai.

 PROSEDUR PEMELIHARAAN CELLDYN


1. Perawatan harian :
- Auto Clean

- Bersihkan Closed Sampel Aspiration Needle

- Bersihkan Closed Sampel Tower

 Auto Clean
1. Bahan yang diperlukan:
 CELLDYN Enzimatic Cleaner, disimpan dalam temperatur
2 – 3C, jika akan dipergunakan letakan dalam suhu ruangan
 Tabung vakum
 DYN-A-WIPE
 Aquadest
2. Prosedur ( Untuk model CS dan SL )
 Instrumen dalam menu Open Mode
 Bersihkan bagian bawah wash block dengan DYN-A- Wipe yang sudah
dibasahi enzymatic cleaner yang sudah dilarutkan 1:1 dengan aquadest
 Pada MAIN MENU tekan SPECIAL PROTOCOL diikuti dengan MORE untuk
akses ke Auto Clean
 Tekan AUTO CLEAN, ikuti instrukturi yang ada di display
 Tuangkan Enzymatic Cleaner ke tabung vakum sebanyak 1.5 ml atau 30 tetes
dan pegang tabung dibawah probe sampai probe naik ke atas
 Tekan menu AUTO CLEAN untuk mengaktifkan pembersihan dengan
enzymatic cleaner.catatan: jangan tekan touch plate, prosedur AUTO CLEAN
hanya bisa diaktifkan lewat menu AUTO CLEAN
 Setelah proses AUTO CLEAN selesai otomatis akan dirun Backgroud oleh
alat. Cek apakah nilai background bagus
 Membersihkan Aspiration Needle
1. Bahan-bahan yang diperlukan:

 CELL-DYN Ennzimatic Cleaner


 Diluent
 Tiga tabung vakum
2 Prosedur ( Model SL ):

 Tuangkan 2 ml Enzymatic Cleaner ke tabung vakum


 Tuangkan 2ml Diluent ke 2 tabung vakum yang lain
 Jika perlu, tekan menu CHANGE SAMPLER dalam menu RUN untuk pindah ke
closed mode
 Pada menu RUN tekan SPECIMEN TYPE diikuti dengan BACKROUND
 Tempatkan tabung yang berisi Enzymatic Cleaner dan yang berisi diluent pada rak
Sample Loader
 Tekan START LOADER untuk inisiasi proses
 Suara beep mengindikasikan bahwa proses sudah selesai
 RUN 3 kali background dan cek nilai background
 Jika proses pembersihan sudah selesai kembalikan ke MAIN untuk kembali ke
display MAIN MENU.

2. Perawatan Mingguan
* Cek Sampel Transfer Pump Tubing (Peristaltik Pump)

* Prosedur Kerja:
1. Pada MAIN MENU tekan SPECIAL PROTOCOLS diikuti dengan DIS/ENAB ANALYZER
kemudian DISABLE ANALYZER untuk menonaktifkan alat
2. Buka tutup dengan sebelah kiri
3. Keluarkan peristaltic pump tubing dari tempatnya, cek apakah hasil bagus, jika sudah
jelek, diganti dengan yang baru
4. Kembalikan peristaltic pump tubing pada tempatnya
5. Tutup cover depan, tekan ENABLE ANALYZER untuk kembali ke menu READY
6. Tekan MAIN untuk kembali ke MAIN MENU
* Extenden Auto Clean: Dilakukan Extenden Auto Clean bila alat juga run Reticlocyte

3. Perawatan Bulanan
* Membersihkan Fan Filter

- Bahan yang digunakan

1. Air mengalir
2. DYN-A-WIPE
3. Vaccum Cleaner kecil
- Prosedur
1. Matikan alat lewat menu DAILY SHUTDDOWN
2. Lepaskan Fan Filter, cuci dibawah air mengalir
3. Keringkan Fan Filter dengan DYNE-A-WIPE
4. Pasang kembali Fan Filter pada alat
5. Nyalakan lampu.

* KALIBRASI LEMARI ES (REFRIGERATOR / FREEZER)

Cara :

1) Catat suhu setiap hari dengan termometer atau suhu yang terlihat pada digital display pada
freezer.

Termometer yang digunakan harus sesuai dengan suhu alat kalibrasi, misalnya 2 – 80 C,-200 C -
76 C.

2) Secara berkala periksa dengan menggunakan termometer standar.

3) Cocokkan hasil yang didapat antara suhu yang ditunjukkan oleh thermometer digital display
dengan thermometer standar.

 KALIBRASI ALAT MYTHIC 18


1. Keluarkan darah control atau kalibrator dari pendingin dan diamkan minimal 30 menit
2. Lakukan proses Consentrate Cleaning ( BLEACH )
3. Lakikan STAR UP
4. Pada MENU utama tekan CALIBRATION > CHANGE > Setting Lot, Expire, Target dan Limit sesuai
Assay Sheet dari Darah Kontrol atau Kalibrator > VALID > YES
5. Kembali ke MENU utama tekan CALIBRATION > RESULT > Homogenkan Darah Kontrol atau
kalibrator minimal 5 menit dengan hati – hati lalu analisa sebanyak 5 kali > CALIBRATION > YES
6. Lakukan proses QUALITY CONTROL dan pastikan hasilnya masuk.

 KALIBRASI ALAT SPHERA


1. Klik kotak ikon sampel pada bagian atas layer untuk membuka jendela sampel
2. Pilih dengan cara klik ikon calibrator pada bagian kanan atas layar
3. Pilih kalibrator yang sesuai untuk parameter yang diinginkan
4. Tulis posisi calibrator diletakkan
5. Tempatkan calibrator pada sampel tray sesuai posisi yang kita masukkan
6. Klik kotak ikon worklist untuk membuka jendela worklist
7. Klik ikon calibrator pada bagian kanan atas layer
8. Klik ikon Blank, lalu klik parameter yang akan dikalibrasi, sehiingga nama parameter muncul
pada table worklist
9. Klik ikon standard, lalu klik parameter yang akan dikalibrasi, sehingga nama parameter muncul
pada table worklist
10.Pilih parameter pada worklist, klik ikon excute untuk menjalankan uji kalibrasi
11.Tunggu hingga proses kalibrasi selesai.

KALIBRASI PIPET

Cara :

1) Timbang botol dengan timbangan analitik, kemudian catat hasilnya, misalnya. A mg.

2) Isap aquades yang sudah diukur suhunya dengan pipet yang akan dikalibrasi, masukkan dalam
botol timbang.

Misalnya suhu akuades 25,10C., tentukan berat jenisnya (BJ) dengan melihat pada tabel BJ
akuades yaitu 0,997017.

3) Timbang botol timbang botol yang sudah berisi akuades dan catat hasilnya, misalnya B mg

4) Hitung berat aakuades yaitu (B – A) mg.

5) Maka volume akuades adalah :

Berat Akuades ( B – A )

Volume =
BJ Akuades (0,997017)

6) Hitung perbedaan antara volume hasil perhitungan diatas dengan volume yang dipipet.
7) Batas penyimpanan yang masih diperolehkan sesuai dengan jenis pipet dapat dilihat pada tabel
12 di bawah.

Cara kalibrasi ini dapat dilakukan pula untuk labu volumetrik pada gelas ukur dan lain – lain.

Tabel 12

Batas Toleransi Penyimpangan Pengukuran Pipet

dan Lain – lain berdasarkan National Bureau of Standards


Batas Toleransi (ml)
Volume
Pipet
( ml ) Glas Ukur Beker Glas
Volumetrik

0,05 5 500 500

0,10 1000 1000

10

20

50

100

1000

# untuk velume dalam ul batas toleransi maksimum adalah 1%


 KALIBRASI ROTATOR (Shaker)
Kalibrasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1). Menggunakan tachometer.

Bila kecepatan antara tachometer dengan alat pengatur kecepatan pada rotator menunjukkan
angka yang sama, berarti alat dalam keadaan baik.

2). Menggunakan cara sederhana sebagai berikut:

a) Pegang pinsil secara tegak disamping plate

b) Jalankan rotator sambil melihat jam

c) Hitung sentuhan plate pada pensil dalam waktu 1 menit

d) Bila jumlah hitungan sesuai dengan alat pengukur kecepatan, berartu alat dalam
keadaan baik

 KALIBRASI SENTRIFUS (Sentrifuge)


Kalibrasi sentrifus dilakukan dengan mengukur kecepatan permenit dalam waktu. Pada refrigetated
centrifuge selain kalibrasi rpm dan waktu juga perlu kalibrasi suhu.

1) Kalibrasi rpm

Dapat dilakukan dengan menggunakan:

a) Tachometer mekanik yaitu dengan kabel yang lentur.

Cara

 Ujung kabel yang satu dikaitkan pada kumparan motor di dalam, sedangkan ujung
yang lain dihubungkan dengan alat meter.
 Set sentrifus pada rpm tertentu, kemudian jalankan.
 Catat rpm yang ditunjukkan oleh meter pada tachometer
 Ulangi beberapa kali, hitung rata – rata
b) Tachometer elektrik

Cara:

 Letakkan bagian magnit di sekeliling coil, sehingga menimbulkan aliran listrik bila alat
dijalankan
 Set sentrifus pada rpm tertentu
 Aliran listrik yang timbul akan menggerakan bagian meter
 Catat rpm yang ditunjukkan oleh meter pada tachometer
 Ulangi beberapa kali, hitung nilai rata – rata

c) Strobe light

Alat ini digunakan bila tachometer tidak dapat menjangkau motor.

Pemeriksaan dilakukan beberapa kali dan hitung nilai rata – rata.

Kecepatan putar/rpm masih dapat diterima bila penyimpangan nilai rata – rata tidak
lebih dari 5 %

2) Kalibrasi alat pencatat waktu (timer)

Dapat dilakukan dengan menggunakan stopwatch

Cara:

 Set sentrifus pada waktu yang sering dipakai, misalnya 5 menit


 Jalankan alat dan bersamaan dengan itu jalankan stopwatch
 Pada waktu sentrifus berhenti, matikan stopwatch, catat waktu yang ditunjukkan
stopwatch
 Ulangin beberapa kali, hitung nilai rata – rata
Alat pencatat waktu (timer) masih dapat diterima bila penyimpangan nilai rata – rata
tidak lebih dari 10%

 KALIBRASI ALAT A25


Kalibrasi meliputi:

1). Keterangan pengukuran absorban

Kalibrasi dilakukan setiap 3 hari

Kalibrasi dilakukan dengan memakai larutan calibrator ukuran 1 ml diencerkan - 5 ml. Larutan
tersebut mempunyai nilai absorban pada setiap panjang gelombang.

2). Ketepatan panjang gelombang

Lakukan kalibrasi ini setiap 3 hari sekali

Kalibrasi dapat menggunakan beberapa cara:


a) Dengan warna sinar

Kalibrasi berdasarkan pengamatan warna, hasilnya kurang teliti.

b) Dengan lampu Halogen

Hanya dapat dilakukan pada spektrofometer UV-Vis. Cara: apakah % T maksimum ada pada
panjang gelombang 12 vlt = 20 watt

c) Dengan filter 9 nm

Cara:

Lampu kefillter terus kerotator cari panjang gelombang menurut pemeriksaan.

d) Dengan standar 340 nm

3) Linearitas alat

Lakukan kalibrasi setiap 1 bulan.

Kalibrasi linearitas dapat dilakukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang
tertentu terhadap konsentrasi larutan yang berbeda – beda yang telah diketahui nilainya.

Pemeriksaan dilakukan dengan:

Filter standar bersertifikat yang telah diketahui %T pada panjang gelombang tertentu.

Cara:

 Masukkan standar 100 % T


 Set panjang gelombang sesuai dengan yang tercantum pada label
 Atur % T hingga menunjukkan 100 % T
 Ulangi langkah – langkah di atas supaya menunjukkan 0 % T dan 100 % T yang stabil
 Masukkan standar 50 % T dan catat nilai % T nya.
 Ganti standar 50 % T dengan standar 10 % T dan catat nilai % T nya
 Batas toleransi yang masih dapat diterima sesuai dengan petunjuk produk tersebut.
 KALIBRASI ALAT URINE

Kekurangan 10% antara nilai ukuran dan nilai referensi

Ya Tidak

CALERROR 50-85
Kekurangan 10% Calibration not valid

Kalibrasi tidak sah


Harus rekalibrasi
alat/metode

Ya Tidak

Kalibrasi sah, CALERROR 10-45 Pesan Layar Alat


Kalibrasi
Kalibrasi tidak sah, harus Recalibrate
menyimpan
periksa strip kalibrasi
kedua (Rekalibrasi
Kekurangan ≤ 10% antara Strip
kalibrasi 1 dan 2

Tidak

Ya

Kalibrasi sah nilai kalibrasi CALERROR 10-45


baru menyimpan
Kalibrasi tidak sah Harus
rekalibrasi
 KALIBRASI ALAT CELLDYNE
Material;

1. Darah segar dari pasien normal dalam tabung.EDTA,di ambil maksimal 4 jam sebelumnya
untuk presisi
2. Enzimatic cleaner
3. Aquabides hangat
4. Aperture brush
5. Sarung tangan
6. syringe untuk membersihkan HGB Flow cell

Prosedur

1. lakukan maintenance harian ,mingguan dan bulanan sebelum kalibrasi


2. Lakukan pembersihan HGB Flow cell dan aperture plate
3. Pastikan reagen 1/3 penuh dan waste ½ penuh
4. Lakukan Backgroun sampai mencapai nilai ringe normal
WOC <0,10

NOC <0,10

RBC < 0,02

HGB < 0,10

PLT < 5.0

5 Lakukan presisi sampel normal 10 kali ,nilai CV yang di dapat


WOC <2.7 %

NOC < 2,7 %

RBC < 1,5 %

HGB < 1,0 %

MCV < 1.0 %

PLT <4,0 %
PARAMETER 4:

SPO PENANGANAN KHUSUS BAHAN INFEKSIUS


PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA A


H
SAKIT U

M
M

UM
RU
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara

Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006

E-mail:rsunegarabali@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

NOMOR :

TENTANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

TENTANG PENANGANAN KHUSUS BAHAN INFEKSIUS

INSTALASI LABORATORIUM KLINIK RSU NEGARA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan kelancaran dan ketertiban serta meningkatkanmutu,


efektifitas pelayanan di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum Negara sangat
diperlukan adanya Standar Prosedur Operasional (SPO)

b. Bahwa untuk keputusan tersebut pada point a perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan.

Meningingat : 1. Undang – undang Nomor 23 tentang Kesehatan

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 436 tahun 1993 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis.

Memutuskan :

Menetapkan :

Pertama : Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang Penanganan Khusus Bahan Infeksius
Instalasi Laboratorium Klinik RSU Negara sebagaimana daftar terlampir.
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sajak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali
apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan Surat Keputusan ini.

Ditetapkan di : Negara

Pada tanggal : 21 Nopember 2011

Direktur RSU Negara

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007


SAKIT U
SPO
AH

M
M

UM
RU

PENANGANAN KHUSUS BAGI BAHAN INFEKSIOUS

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.79/Lab A 1/2

RSU NEGARA

Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

PROSEDUR TETAP

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian Prosedure baku yang disusun oleh petugas laboratorium


tentang penanganan bahan infeksious.

Tujuan Untuk melindungi petugas laboratorium terhadap infeksi


yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh lain seperti
virus Hepatitis B, HIV, dll.

Kebijakan  SK Direktur RSU Negara tentang SPO Penanganan Khusus


Bagi bahan Infeksius No.

 Pedoman praktek laboratorium yang benar

Prosedur 1. Mengambil memberi, melabel dan membawa spesimen.

- Gunakan sarung tangan.

- Hanya petugas laboratorium yang boleh melakukan


pengambilan darah

- Setelah pengambilan darah, lepaskan jarum dari sempritnya


dengan alat khusus yang sekaligus merupakan wadah
penyimpan jarum yang habis dipakai. Pindahkan darah ke
dalam tabung spesimen dengan hati-hati dan tutup rapat
mulut tabung spesimen. Jarum suntik habis dipakai
sebaiknya dibakar dalam incinerator.

- Tabung spesimen dan formulir permintaan diberi label


“BAHAYA INFEKSI”

- Masukkan tabung ke dalam kantong plastik untuk dibawa ke


laboratorium. Formulir permintaan dibawa secara terpisah.

2. Membuka tabung spesimen dan mengambil spesimen.

- Gunakan sarung tangan

- Untuk mencegah percikan, buka sumbat tabung setelah


dibungkus kain kasa.

3. Kaca dan benda tajam

- Jika mungkin, gunakan alat terbuat dari plastik sebagai


pengganti kaca/gelas.

- Sedapat mungkin hindari penggunaan alat suntik selain


untuk mengambil darah.

4. Sediaan darah pada gelas obyek.

Pegang gelas obyek dengan forsep

5. Peralatan otomatis

- Gunakan alat yang tertutup/enclosed type.

- Cairan yang keluar dari alat/effluent ditampung dalam


wadah tertutup dan dibuang dalam sistem pembuangan
limah

Unit terkait  IRI, IRJ, IRD


 Tim akreditasi
PARAMETER 5:

SPO OPERASI ALAT DAN PEDOMAN MENGATASI


MASALAH
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA A


H
SAKIT U

M
M

UM
RU
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara

Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006

E-mail:rsunegarabali@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

NOMOR :

TENTANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

OPERASIONAL ALAT DAN PEDOMAN MENGATASI MASALAH

INSTALASI LABORATORIUM KLINIK RSU NEGARA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan kelancaran dan ketertiban serta meningkatkan mutu,
efektifitas pelayanan di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum Negara sangat
diperlukan adanya Standar Prosedur Operasional (SPO)

b. Bahwa untuk keputusan tersebut pada point a perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan.

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 23 tentang Kesehatan

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 436 tahun 1993 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis.

Memutuskan :

Menetapkan :
Pertama : Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang Operasional Alat dan Pedoman
Mengatasi Masalah Instalasi Laboratorium Klinik RSU Negara sebagaimana daftar
terlampir.

Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sajak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali
apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan Surat Keputusan ini.

Ditetapkan di : Jembrana

Pada tanggal : 21 Nopember 2011

Direktur RSU Negara

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

OPERASIONAL ALAT – ALAT DAN PEDOMAN MENGATASI MASALAH

No Dokumen No revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.80/Lab A 1/2

Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

PROSEDUR TETAP

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007


Pengertian Prosedur pemakaian alat adalah prosedur baku / catatan yang
dibuat oleh petugas laboratorium / produsen alat tentang tata cara
pemakaian peralatan laboratorium.

Pedoman mengatasi masalah adalah baku acuan yang diperlukan


untuk mengatasi masalah apabila peralatan pemeriksaan
laboratorium mengalami gangguan atau rusak.

Masalah ada dua yaitu:

Masalah yang berkaitan dengan alat pemeriksaan dan masalah yang


berkaitan dengan pelayanan.

Tujuan Sebagai acuan untuk penerapan langkah dalam operasional dan


penanganan masalah peralatan dan masalah pelayanan.

Kebijakan SK Direktur Tentang SPO, Operasional alat – alat dan pedoman


mengatasi masalah No.

Prosedur Operasional alat

 Periksa kabel listrik yang terpasang


 Periksa tegangan listrik / stavol
 Gunakan alat yang :
- Produksi pabrik yang dikenal

- Memiliki ketepatan dan ketelitian yang tinggi

- Tersedianya teknisi yang gampang dipanggil

- Suku cadang mudah didapat

- Tersedia fasilitas pelayanan purna jual

- Sedapat mungkin tidak tergantung pada reagen dari jenis


atau merk tertentu.

- Pengoperasiannya mudah dan praktis.


- Batas deteksi jelas.

 Lakukan sesuai petunjuk (karena masing – masing alat berbeda)

Penanganan masalah / trouble shooring :

Catat dan laporkan pada teknisi alat.

 Perhatikan dan catat apa yang dilakukan oleh teknisi


 Lihat di buku petunjuk masing – masing alat
 Lakukan sesuai buku petunjuk
 Laporkan ke loket bahwa hasil terlambat karena ada perbaikan
/ masalah di alat.
 Laporkan bila alat sudah baik.

Unit terkait  IRI, IRJ, IRD


 Perwakilan produsen alat
 Tim akreditasi
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA A


H
SAKIT U

M
M

UM
RU
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara

Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006

E-mail:rsunegarabali@yahoo.com

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

ALAT DAN PENANGANAN MASALAH

 KOMPUTER
Operasional :

- Pastikan kabel listrik sudah terpasang

- Hidupkan tombol on / off pada CPU

- Tekan tombol power pada layar monitor

- Tunggu beberapa saat sampai sistem siap dioperasikan.

Cara mematikan komputer

- Keluar dari program

- Klik start

- Klik Shutdown

- Klik Ok

- Tunggu beberapa saat sampai layar mati

- Matikan power di belakang monitor

Cara mengatasi masalah :

Jika terjadi kerusakan laporkan ke bagian IPSRS.


* ZENTRIFUGEN

Operasional :

1. Letakkan sentrifuge diatas meja yang datar dan hubungkan dengan aliran listrik

2. Masukkan tabung yang telah berisi bahan ke dalam sentrifuger dengan volume yang sama.

3. Tutup sentrifuge, putar sesuai waktu dan kecepatan yang dikehendaki.

4. Matikan sentrifuge, biarkan sampai berhenti sendiri.

5. Buka tutup sentrifuger, keluarkan bagan dari dalamnya.

6. Centrifuger ditutup kembali.

Cara penanganan masalah :

1. Bila terjadi trouble pada peralatan ini cara penanggulangan sesuai dengan buku petunjuk yang
dikeluarkan oleh produsen alat tersebut.

2. Kalau waterbath tidak mau panas, periksa aliran listrik dan setting suhu.

3. Jika waterbath tetap tidak mau berfungsi, laporkan ke bagian IPSRS.

 MIKROSKOP
Pengopersian :

♠ Letakkan mikroskop di atas meja.


Buka penutup plastik.

♠ Bersihkan

Cara Penanganan Masalah :.

♠ Hidupkan lampu mikroskop.


♠ Letakkan preparat pada meja mikroskop. Putar lensa obyektif pada posisi sesuai dengan ukuran yang
dikehendaki
♠ Atur cahaya masuk
♠ Untuk mengatur fokus pandang putar makromotor atau mikromotornya.
♠ Untuk memindahkan lapang pandang geser sediaan dengan memutar penggeser pada meja
mikroskop.
♠ Putar lensa obyektif ke posisi dimana tidak ada lensa obyektif berhadapan dengan kondensor
♠ Bersihkan meja dan lensa mikroskop dengan menggunakan xylol
♠ Tutup mikroskop dengan penutupnya.
Cara Penanganan Masalah :

 Jika lampu mati ganti dengan lampu baru.


 Jika masih rusak laporkan ke bagian IPSRS.
PERENCANAAN KALIBRASI PERALATAN LABORATORIUM

TAHUN 2006

NO JENIS PERALATAN JADWAL (BULAN) VOLUME KALIBRASI


PER TAHUN

1. A25 BIOSYSTEM FEBRUARI 4X

SPHERA MEI

AGUSTUS

NOVEMBER

2. MYTHIC 18 JANUARI 4X

APRIL

JUNI

OKTOBER

3. CLINIPETTE / PIPET OTOMATIS 14 BUAH JANUARI 4X

APRIL

JULI

OKTOBER

4. CENTRIFUGER 1 BUAH JANUARI 2X

JUNI

5. MIKROSKOP 2 BUAH JANUARI 2X

JUNI

6. ROLLER MIXER 1 BUAH JANUARI 2X

JUNI

7. KULKAS 3 BUAH JANUARI 2X

JUNI

8. FREEZER 1 BUAH JANUARI 2X

JUNI

9. ROTATOR 1 BUAH JANUARI 2X

JUNI

Jembrana,

Mengetahui,

Direktur RSU Negara Ka Instalasi Laboratorium


Patologi Klinik RSU Negara

dr. MADE DWIPAYANA, MPPM Dr. KETUT M. INDRAWATI, Sp. PK

NIP. 19650118 199003 1 007 NIP. 19670125 199603 2 001


SAKIT U
SPO
AH

M
M

UM
RU

ALAT CELL DYN 3200

No revisi Halaman

No Dokumen A 1/2

RSU NEGARA 9.5.81/Lab

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian Porsedur baku tentang tata cara mengoperasionalkan peralatan


laboratorium.

Tujuan Untuk mencegah terjadinya kesalahan pengoprasionalan


peralatan karena kurangnya pemahaman tentang tatacara
operasional alat

Kebijakan 1. SK Direktur RSU Negara tentang SPO Alat dan Pedoman


Mengatasai Masalah No.

2. Informasi produk : Cell Dyne 3200

Prosedur * Langkah-langkah pengoprasian Cell Dyne 3200

1. Prosedur strat up : Tunggu hingga status alat INITIALIZET


2. RUN/PRIMER.
a. tunggu hingga status alat READY dan nilai
background masuk kreteria
b. WOC < 0,10
c. NOC < 0,10
d. RBC < 0,02
e. HGB< 0,10
f. PLT < 5,0
3. SPECIMEN TYPE
4. Pilih file control yang akan dikerjakan
5. QC SPECIMEN
6. Letakkan control yang telah dihomogenisasi dibawa probe
7. Tekan TOUCH PLATE
8. Lihat hasil bandingkan dengan Range
9. Biarkan alat bekerja sampai hasil keluar (terprint)

* Langkah-langkah mengakhiri pengoprasian Cell Dyne

1. Tekan F8(Main)
2. Tekan F8 (Special Protocol)
3. Tekan F7 (More)
4. Tekan F3 (Daily shutdown)
5. Tekan F3 ( Daily shutdown)
6. Tunggu hingga muncul tulisan ‘SPECIAL PROTOCOL HAS
COMPLETE”
7. Matikan alat dengan menekan tombol power on/of
dibelakang alat

Unit terkait 1 IRI, IRJ, IRD,


2 IPSRS
3 Tim akreditasi
SPO
SAKIT U
AH

M
M

UM
RU

ALAT

CELL DYN 3200

No Dokumen No revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.82/Lab A 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian Acuan yang digunakan untuk mengatasi masalah apabila


peralatan laboratorium tersebut tidak dapat dioperasionalkan

Tujuan Agar petugas laboratorium mengetahui masalah yang terjadi jika


alat tidak dapat dioperasionalkan

Kebijakan 1. SK Direktur RSU Negara tentang SPO Alat dan Pedoman


Mengatasai Masalah No.

2. Informasi produk : CellDyn 3200

* Masalah * Cara mengatasi

Prosedur Hasil tidak terbaca - Lakukan pencucian


camber dengan
menggunakan larutan
pemutih yang
diencerkan 10 kali.

Ganti cellpack tekan 1


kembali kestatus ready

Replenish container Diluent tidak


bias disedot
Ganti stromatolyzer-WH,
tekan 1 untuk kembali
kestatus ready
Replenish lyse container, lyse
tidak bias disedot

Lakukan auto rinse

Bersikan transduser

Background eror, keluar dari nilai Bersihkan SRV


toleransi
Ganti reagen
WBC = 0,3X10/UL

RBC =0,02X10/UL

HGB = 0,1g/dl

PLT = 10X10/UL
Periksa kabel host, ganti
kalau perlu

Host Comm Error Yakinkan koputer sesudah


aktif dan set up program
Host Output Error sudah benar

Unit terkait 1 IRI, IRJ, IRD,


2 IPSRS
3 Tim akreditasi

SPO
SAKIT U
AH
ALAT AUTO ANALYSER BIOSYSTEMS A25
M
M

UM
RU

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.83/Lab A 1

RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Di tetapkan

Tanggal Terbit Direktur

21 Nopember 2011

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian Acuan yang digunakan untuk mengatasi masalah apabila


peralatan laboratorium tersebut tidak dapat dioperasionalkan

Tujuan Agar petugas laboratorium mengetahui masalah yang terjadi jika


alat tidak dapat dioperasionalkan

Kebijakan 1.SK Direktur RSU Negara tentang SPO Alat dan Pedoman
Mengatasai Masalah No.
2. Informasi produk : Auto Analyser Biosystems A25

Prosedur Masalah Cara mengatasi

- Alarm “ Analyser cover - Tutup cover analyzer.


open” Cover harus selalu
tertutup saat alat
sedang dijalankan

- Start up gagal - Matikan alat dan


ulangi star up. Jika
masalah terus muncul
hubungi tehnisi alat

- Kesalahan di firmware - Hubungi tehnisi

- Lengan jarum tidak mau - Cek mungkin


bergerak pergerakan lengan
jarum terblok atau
terhalangi sesuatu

- Mungkin letak lengan


tidak tegak lurus atau
patah. Cek apakah
tidak ada benda yang
menghalangi

- Jarum tidak terdeteksi - Cek pemasangan


jarum.

- Base line error - Ganti dengan rotor


baru. Jika masih harus
terjadi ganti lampu

Unit terkait 1. IRI, IRJ, IRD,

2. IPSRS

3. Tim akreditasi

SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

ALAT AUTO ANALYSER BIOSYSTEMS A25

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.84/Lab A 1/2

RSU NEGARA
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan

21 Nopember 2011 Direktur

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian Porsedur baku tentang tata cara mengoperasionalkan peralatan


laboratorium.

Tujuan Untuk mencegah terjadinya kesalahan pengoprasionalan


peralatan karena kurangnya pemahaman tentang tatacara
operasional alat

Kebijakan 1. SK Direktur RSU Negara tentang SPO Alat dan Pedoman


Mengatasai Masalah No.

2. Informasi produk : Auto Analyser Biosystems A25

Prosedur * Langkah-langkah memulai pengoprasian Biosystem A25

1. Hidupkan computer
2. Hidupkan alat sesuai prosedur yang ada jika alat belum
hidup spenuhnya
3. Periksalah reaction rotor, jika sudah penuh terpakai,
gantilah dengan yang baru
4. Periksalah botol limbah, jika sudah penuh kosongkan
5. Periksalah botol system liquid, jika kurang dari setengah
botol isi penuh kembali/ganti dengan yang penuh
6. Lakukan prosedur warming up sampai selesai benar
7. Lakukan prosedur NSL lakukan minimal 1x dalam 24 jam
atau lebih jika diperlukan
8. Alat siap digunakan
9. Lakukan prosedur pendaftaran pasien
10. Gunakanlah rection rotor yang bersih dan tidak cacat
11. Ragen –reagen yang dipakai usahakan dalam keadaan
segar/tidak penambahkan pada reagen yang
tersisa.Terutama untuk kinetic
* Langkah-langkah mengakhiri pengoprasian A25

1. Lakukan prosedur NSL


2. Jika alat akan dimatikan maka:

3. Lakukan prosedur exit shutdown


4. Ambil / ganti rotor yang sudah terpakai dengan yang
bersih
5. Periksalah botol limbah, jika penuh kosongkan.
6. Periksalah botol systems liquid, jika kurang dari setengah
botol isi kembali
7. Periksalah botol aquadest, saline solution, washing
solution, yang terpasang fixed rak isilah jika kurang
volumenya
8. Simpan kembali botol-botol Reagan didalam kulkas

9. Bersihkan bagian luar alat dari percikan-percikan cairan


10. Matikan alat
11. Matikan komputer

Unit terkait 1 IRI, IRJ, IRD,


2 IPSRS
3 Tim akreditasi
SPO
SAKIT U
AH
M
M

UM
RU

ALAT

SPHERA AUTOMATIC CHEMISTRI ANALYZER

No Dokumen No revisi Halaman

RSU NEGARA 9.5.86/Lab A 1/2

PROSEDUR TETAP Di tetapkan

Tanggal Terbit Direktur

21 Nopember 2011

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian Acuan yang digunakan untuk mengatasi masalah apabila


peralatan laboratorium tersebut tidak dapat dioperasionalkan

Tujuan Agar petugas laboratorium mengetahui masalah yang terjadi jika


alat tidak dapat dioperasionalkan

Kebijakan 1.SK Direktur RSU Negara tentang SPO Alat dan Pedoman
Mengatasai Masalah No.

2.Informasi produk : SPHERA AUTOMATIC CHEMISTRI


ANALYZER
Prosedur Masalah Cara mengatasi

 Selang pada jarum  Selang disedot


tersumbat darah dengan speat hingga
sehingga jarum keluar bersih.
cairan  Jarum sudah tidak
keluar lagi

 - Isi kembali aquadest


 Water thank empty

 Lampu out-of-work dan  Ganti lampu dan ganti


start auto zero tubing
 Setiap ganti
tambahkan reagen
mohon di kalibrasi
dahulu

 Pakai kalibrator dan


control baru dari
dialat
 Bersihkan segmen
 SGOT hasilnya ketinggian
 Ganti Lampu

 Water cleaning solution  Isi kembali aquadest


empty
 Waste full
 Buang isi tabung
pembuangan

 Dilluent empty  Check tabung reagent


no 1, isi dengan
extram murni jika
habis

 Check tabung reagent


no 30 isi dengan
aquadest.

 Star up interrupted by  Restrat instrument


user dan ulangi star up

 Reagent empty  Stop instrument,


check reagent yang
kosong isi dang anti
reagent yang kosong
 Check level reagent,
stop instrument
 Check sampel yang
kosong, check
 Sampel empty apakah sampel sudah
ditempat yang benar

 Stop instrument
 Check apakah jarun
ada tabrakan
 Check apakah sampel
sudah ditempat yang
benar, Restrat
instrument

 Stop instrument
 Needle shock error  Check tubing/selang
dilluent
 Restrart instrument

 Restrat instrument,
ulangi start up
 Check lampu, check
cuvette,
 Ulangi sampel

 Wash dispensing pump


error

 Result unusable

Unit terkait 1 IRI, IRJ, IRD,


2 IPSRS
3 Tim akreditasi
SAKIT U SPO
AH

M
M

UM
RU

ALAT

SPHERA AUTOMATIC CHEMISTRI ANALYZER

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.85/Lab A 1/2

RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Di tetapkan

Tanggal Terbit Direktur

21 Nopember 2011

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian Porsedur baku tentang tata cara mengoperasionalkan peralatan


laboratorium.

Tujuan Untuk mencegah terjadinya kesalahan pengoprasionalan


peralatan karena kurangnya pemahaman tentang tatacara
operasional alat

Kebijakan 1. SK Direktur RSU Negara tentang SPO Alat dan Pedoman


Mengatasai Masalah No.

2. Informasi produk : SPHERA AUTOMATIC CHEMISTRI


ANALYZER

Prosedur * Langkah – langkah menghidupkan alat Sphera

1. Tekan tombol ON warna merah pada alat sphere, tunggu


beberapa saat agar inisialisasi selesai
2. Tekan tombol warna orange pada alat sphere untuk
menghidupkan mendingin reagen
3. Tekan tombol power computer dan monitor, tunngu
hingga proses loading selesai
4. Doubel klik ikon sphere pada layer, tunggu hinnga jendela
user dan password muncul
5. Isikan
User : INSTALLER

Password : INTAN

6. Klik OK, muncul jendela program sphere


7. Tunngu proses warming up, ditandai dengan tampilan
angka suhu pada kiri bawah layer
8. Muncul jendela Daily star-up procedure, klik OK.(setiap
pagi pastikan lakukan prosedur star-up, bila jendela star-
up tidak muncul, klik ikon power pada bagian kiri bawah
layer, pilih dengan klik kotak ikon star-up)
9. Tunngu hingga proses star-up selesai
10. Klik ikon star berupa panah hijau pada bagian kanan atas
layer, tunggu hinngga proses cek volume reagen dan
autozero selesai, selama proses siapkan control sample.
* Langkah – langkah mematikan alat Sphera

1. Klik ikon power merah pada ujung kiri bawah layer


monitor
2. Klik ikon Shutdown

3. Muncul jendela pilihan, pilih Turn off PC after shut-down


dan juga pilih automatic star-up
4. Klik ikon Ok
5. Tunggu hingga CPU computer mati
6. Matikan power pada alat SPHERA
7. Tutup botol reagent, dan masukkan reagent tray kedalam
lemari pendingin
8. Ambil semua tabung dan sampel pada sampel tray
9. Tutup penutup alat
10. Matikan UPS

Unit terkait 1. IRI, IRJ, IRD,


2. IPSRS
3. Tim akreditasi
SPO
SAKIT U
AH

M
M

UM
RU

ALAT AUTO MYTHIC 18

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.87/Lab A 1

RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Di tetapkan

Tanggal Terbit Direktur

21 Nopember 2011

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian Porsedur baku tentang tata cara mengoperasionalkan peralatan


laboratorium.

Tujuan Untuk mencegah terjadinya kesalahan pengoprasionalan


peralatan karena kurangnya pemahaman tentang tatacara
operasional alat

Kebijakan 1. SK Direktur RSU Negara tentang SPO Alat dan Pedoman


Mengatasai Masalah No.

2. Informasi produk : MYTHIC 18

Prosedur

Langkah-langkah memulai pengoprasian Mythic 18

1. Hidupkan alat dengan menekan tombol power On/Of


2. Display kemudian menampilkan pada kolom login
masukan nama operator dan password
3. Lalu tekan falid dan kemudian tekan ok
4. Autonomi atau Run menujukkan jumlah sampel yang
dapat dianalisa
5. Tekan Star up maka lampu indicator nyala merah dan
otomatis melakukan cleaning dan mengecek nilai blank
sampel / background ( Nilai WBC 0,5, RBC 0,1, HBG:0,5
dan PLT : 10)
6. Tunggu samapi lampu indicator warna hijau yang artinya
alat siap untuk menganalisa sampel.

Langkah-langkah mengakhiri pengoprasian Mythic 18

* SHUTDOWN: Pada akhir pengoperasian alat pada posisi MENU,


tekan SHUTDOWN kemudian tunggu sampai alt mati secara
otomatis.

Unit terkait 1. IRI, IRJ, IRD,

2. IPSRS

3. Tim akreditasi

SAKIT U
SPO
AH
M
M

UM
RU

ALAT AUTO MYTHIC 18

No revisi Halaman
No Dokumen
A 1/2
9.5.88/Lab

RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Di tetapkan

Tanggal Terbit Direktur

21 Nopember 2011

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian Acuan yang digunakan untuk mengatasi masalah apabila


peralatan laboratorium tersebut tidak dapat dioperasionalkan

Tujuan Agar petugas laboratorium mengetahui masalah yang terjadi jika


alat tidak dapat dioperasionalkan

Kebijakan 1. SK Direktur RSU Negara tentang SPO Alat dan Pedoman


Mengatasai Masalah No.

2. Informasi produk : AUTO MYTHIC 18

Prosedur * Masalah * Cara mengatasi

 Backup: Bad folder  Matikan dan


duplicator nyalakkan kembali
alat
 Hapus hasil kalibrasi
 Backup: Calibrator History
is full

 Matikan dan
nyalakan kembali alat
 Backup: Folder Not Found  Hapus data sampel
dimemori

 Backup: memory is almost


full, please delete result

 Hapus data sampel


 Backup: No memory dimemori
available for storage

 Hapus hasil QC pada


 Backup: QC History is full lot QC yang
berhubungan
 Hapus hasil
 Backup: Repeatability repeatability
History is full

 Matikan dan
 Backup: File System Failed nyalakan kembali alat
 Matikan dan
nyalakkan kembali
 Backup: System Error alat
 Ulangi proses star up
, lakukkan

 Star up failed
 cleaning jika belum
ok

 Ganti dilluent dan


ikuti petunjuk
operasional
 Ganti lyse dan ikuti
 Diluent Almost Empty petunjuk oprasional
 Ganti container
waste dan ikuti
petunjuk oprasional
 Komunikasi error,
 Lyse Almost Empty tekan retry

 Cleaner Almost Full  Jalankan menu


control cycle

 Tunggu samapi
 Com: CRC Control Error proses selesai
 Ganti valve

 Control Cycle Not Done


 Jalankan menu
control cycle
 Cycle: Busy  Jalankan menu
control cycle atau
initialization
 Cycle: CMD valve failed
 Cycle: Emergency stop

 Emergency stop,
 Cycle: Init Not Done jalankan menu
 Cycle: Rinse Not Done control cycle
 Tutup pintu dan
kunci
 Matikan dan
nyalakan kembali alat
 Cycle Stopped By User

 Masukkan ID dan/
atau PID dan SID

 Cycle: Door Opened

 Hardware: System Error

 IP and/or pid mandatory (


Check set up).SID always
mandatory

Unit terkait 1. IRI, IRJ, IRD,

2. IPSRS

3. Tim akreditasi
PARAMETER 6:

SPO PERMINTAAN, PENERIMAAN, DAN


PENGGUNAAN REAGEN
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA A


H
SAKIT U

M
M

UM
RU
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara

Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006

E-mail:rsunegarabali@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

NOMOR :

TENTANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PERMINTAAN, PENERIMAAN, DAN PENGGUNAAN REAGEN

INSTALASI LABORATORIUM KLINIK RSU NEGARA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan kelancaran dan ketertiban serta meningkatkan mutu,
efektifitas pelayanan di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum Negara sangat
diperlukan adanya Standar Prosedur Operasional (SPO)

b. Bahwa untuk keputusan tersebut pada point a perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan.

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 23 tentang Kesehatan

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 436 tahun 1993 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis.

Memutuskan :

Menetapkan :
Pertama : Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang Permintaan, Penerimaan, dan
Penggunaan Reagen Instalasi Laboratorium Klinik RSU Negara sebagaimana daftar
terlampir.

Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sajak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali
apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan Surat Keputusan ini.

Ditetapkan di : Jembrana

Pada tanggal : 21 Nopember 2011

Direktur RSU Negara

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007


SAKIT U
SPO
AH

M
M

UM
RU

PERMINTAAN, PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN REAGEN

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.89/Lab A 1

RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Di tetapkan

Tanggal Terbit Direktur

21 Nopember 2011

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian Prosedur lengkap mengenai tatacara permintaan, penerimaan,


dan penggunaan reagen di laboratorium

Tujuan Agar penggunaan reagensia di laboratorium dapat dipertanggung


jawabkan.

Kebijakan SK Direktur RSU Negara tentang SPO permintaan, penerimaan,


dan penggunaan reagen No.

Prosedur I. PROSEDUR PERMINTAAN REAGEN

1. Petugas laboratorium menulis permintaan reagen yang


dibutuhkan di Surat Pesanan, yang meliputi jenis reagen dan
jumlah kebutuhan.

2. Surat Pesanan ditandatangani oleh Kepala Instalasi


Labortorium dan diajukan ke PPTK

3. PPTK akan menyerahkan ke Unit Layanan Pengadaan.

II. PROSEDUR PENERIMAAN REAGEN

1. Reagen datang dari panitia penerimaan reagen, dicatat di


buku penerimaan reagen meliputi nomor faktur, nama
pemasok, jumlah barang, nama barang, serta tanggal
reagen datang.

2. Reagen dimasukkan ke tempat penyimpanan yang sesuai


dengan suhu penyimpanan yang tertera di kotak masing –
masing reagen. Penyimpanan sesuai dengan urutan batas
kadaluarsa.

3. Reagen datang akan dicatat sebagai stok bahan


laboratorium
4. Stok reagen dilaksanakan sebulan sekali

III PROSEDUR PEMAKIAN REAGEN

1. Pemakaian reagen harus sepengetahuan bagian logistic


laboratorium.

2. Setiap pemngambilan reagen harus selalu dicatat di buku


pemakaian reagen

3. Penggunaan reagen harus sesuai dengan kebutuhan dan


digunakan seefektif dan seefisien mungkin.

Unit terkait - ULP

- Tim Akreditasi

- Distributor
SAKIT U
SPO
AH

M
M

UM
RU

PERMINTAAN BARANG HABIS PAKAI KE BAGIAN MATERIIL

No Dokumen No revisi Halaman

9.5.90/Lab A 1

RSU NEGARA

PROSEDUR TETAP Di tetapkan

Tanggal Terbit Direktur

21 Nopember 2011

dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007

Pengertian  Merupakan sistem permintaan barang ke bagian materiil.

Tujuan  Agar sistem permintaan terlaksana dengan tertib, lancar


dan efisien

Kebijakan  SK Direktur RSU Negara tentang SPO Permintaan,


Penerimaan, dan Penggunaan Reagen No.

Prosedur :

1. Koordinator membuat daftar permintaan barang, meliputi nama barang dan


jumlahnya.

2. Lembaran order dibuat rangkap dua.

3. Order diketahui oleh Kepala Instalasi laboratorium

4. Lembaran order diserahkan ke bagian materiil.

5. Barang diterima dari bagian materiil dengan mencantumkan tanda tangan kepala
bagian materiil.

6. Barang yang sudah diorder diserah terimakan oleh pengamprah ke bagian logistik
laboratorium.

7. Barang dicatat sebagai stok di laboratorium.


Unit terkait  Bagian materiil
 Tim akreditasi
STANDAR 6

PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM


PENDIDIKAN

PAMETER 1 :
PROGRAM ORIENTASI BAGI PEGAWAI BARU DI
LABORATORIUM

PARAMETER 2 :
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI
STAF DI INSTALASI PELAYANAN
LABORATORIUM
PARAMETER 1 :

PROGRAM ORIENTASI
BAGI PEGAWAI BARU
DI LABORATORIUM
SPO
PROGRAM ORIENTASI BAGI PEGAWAI BARU

RSU NEGARA
No. Dukumen No. Revisi Halaman
9.3.91/Lab A 1
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR TETAP 21 Nopember 2011 Direktur

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN : Tahapan yang harus dilalui oleh pegawai yang baru sebelum di unit
tempat tugasnya

TUJUAN : Untuk mengenal dan mengetahui lebih detail mengenai tugas yang
akan di emban
KEBIJAKAN : Direktur RSU Negara
PROSEDUR : - Bagian kepegawaian menyerahkan pegawai tersebut kepada
Kepala Instalasi Laboratorium
- Di instalasi Laboratorium diterima Kepala Instalasi
- Diperkenalkan kepada semua staf laboratorium
- Dijelaskan struktur organisasi yang berlaku di laboratorium
- Diperkenalkan kepada unit – unit Laboratorium sebagai berikut :
 Administrasi pencatatan pasien baru, registrasi, system
pembayaran, penggolongan jenis pemeriksaan, system
rujukan ke Laboratorium, reference, pengambilan hasil.
 Penerimaan specimen, sampling.
 System penomoran specimen
 Metode pemeriksaan di masing – masing unit.
 Pencatatan hasil di unit – unit Laboratorium
 Penyalinan hasil keseluruhan
 System pilling arsip hasil

UNIT KERJA TERKAIT : - Tata Usaha


- Ka seksi/ Sub Bagian/ Instalasi RSU Negara
- Tim Akreditasi
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Negara
Telp. (0365) 41006, 42821 FAX (62365) 41006
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

PROGRAM ORIENTASI PEGAWAI BARU / PINDAHAN


RUAMH SAKIT UMUM KAB. JEMBRANA

I. Pendahuluan
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan, peningkatan kualitas sumber daya sangat
diperlukan. Salah satu aspek dari peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia adalah pengenalan
lingkungan di tempat kerja yang baru. Untuk itu memberikan orientasi kepada pegawai baru
maupun pegawai pindahan sangat besar manfaatnya.

II. Tujuan
A. Tujuan umum :
agar pegawai baru / pindahan mengetahui kegiatan dan kebenaran lingkungan kerja secara
menyeluruh.
B. Tujuan khusus :
1. Agar pegawai baru dapat memahami tugas, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab serta
prosedur yang ada di RSU Negara.
2. Agar memahami visi, misi, falsafah, tujuan dan peraturan – peraturan yang berlaku
dilingkungan RSU Negara serta kebijakan pimpinan rumah sakit.
3. Agar mengetahui dengan jelas prosedur – prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di
masing – masing unit kerja.
4. Agar mengetahui system / prosedur penilaian penampilan kerja staf.

III. Sasaran
f. Pegawai baru
g. Pegawai pindahan dari rumah sakit lain atau instalasi lain

IV. Materi orientasi


a. Struktur organisasi rumah sakit dan struktur organisasi kerjanya.
b. Visi, misi, falsafah dan tujuan rumah sakit.
c. Visi, misi, falsafah dan tujuan unit kerja
d. Ruang serta fasilitas yang tersedia
e. Pola ketenangan dan system penilaian penampilan kerja
f. Kebijakan rumah sakit
g. Standar pelayanan di unit kerja
h. Prosedur pengamanan dan berbagai bidang di rumah sakit
i. Hak dan kewajiban dokter / perawat / staf lain
j. Tinjauan langsung ke lapangan
V. Mekanisme kerja

A. Bagian kepegawaian menyerahkan pegawai tersebut kepada Kepala Seksi / Ka. Subbag atau
Kepala Instalasi.

B. Kepala seksi / Ka. Subbag atau Kepala Instalasi menerima dan mencatat secara lengkap
identitas pegawai.

C. Memberikan pengarahan dan jadwal yang sesuai untuk program orientasi pegawai.

D. Pegawai baru melaksanakan orientasi di unit kerja.

E. Setelah selesai orientasi pegawai baru di tempatkan di salah satu unit kerja berdasarkan SK
Direktur.

VI. Pelaksanaan

Orientasi dilaksanakan selama satu minggu di masing masing bagian.


Rincian kegiatan orientasi dibuat oleh masing – masing unit kerja

VII. Evaluasi

Evaluasi dilakukan oleh Kepala Unit dengan membuat laporan dan hasil peserta orientasi.

VIII. Tindak Lanjut

Pegawai baru ditempatkan sesuai dengan SK Direktur RSU Negara

Negara,

Direktur RSU Negara

Dr. Made Dwipayana, MPPM

NIP. 19650118 199003 1 007


PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Telp. (0365) 41806

E-mailrsunegarabali@yahoo.com

JADWAL ORIENTASI PEGAWAI BARU DI LABORATORIUM

1. Pengenalan ruangan, tenaga di lingkungan Rumah Sakit


2. Pengenalan kegiatan di laboratorium
3. Pengenalan pemeriksaan di masing – masing bagian di laksanakan seminggu sekali :
Minggu I Di bagian Administrasi
Minggu II Di bagian Sampling
Minggu III Di bagian Urinalisis
Minggu IV Di bagian Kimia Klinik / Imunologi
Minggu V Di Hematologi
Minggu VI Di bagian Mikrobiologi
4. Ditetapkan penempatannya di bagian yang tenaganya kurang.

Negara,

Mengetahui
Direktur RSU Negara Ka Instalasi Lab. Klinik RSU Negara

Dr. MADE DWIPAYANA, MPPM Dr. KETUT M. INDRAWATI, Sp. PK

NIP.19650118 199003 1 007 NIP. 19670125 199603 2 001


PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Telp. (0365) 41806

E-mailrsunegarabali@yahoo.com

LAPORAN KEGIATAN ORIENTASI PEGAWAI BARU

1. DATA PEGAWAI
Nama : dr. Ketut M. Indrawati, Sp. PK
Pendidikan : Dokter Spesialis Patologi Klinik
Tgl Melaksanakan : februari 2008

2. WAKTU KEGIATAN ORIENTASI


1. Tanggal 4 februari 2008
- Diterima Kepala Tata Usaha RSU Negara
- Perkenalan dengan Direktur RSU Negara dan seksi Penunjang Medis, Keuangan
Keperawatan serta Staf Struktural lainnya.
- Perkenalan ke semua Unit Pelayanan RSU Negara
2. Tanggal 03 februari 2009
- Diterima Kepala Instalasi Lab Klinik RSU Negara
- Ka Instalasi memberikan penjelasan :
a. Organisasi RSU Negara
b. Kebijakan Rumah Sakit
c. Struktur Organisasi Inst. Laboratorium
d. Tugas dan Fungsi Inst. Lab serta uraian tugas dari semua staf
e. Orientasi pelaksanaan tugas di pelayanan Lab.

3. Tanggal 04 februari s/d 10 februari 2009 di bagian administrasi


- Menerima blangko permintaan pemeriksaan laboratorium dari poliklinik
- Menerima sampel dan blangko permintaan pemeriksaan laboratorium dari ruangan
- Memasukkan jenis pemeriksaan laboratorium ke dalam system komputerisasi
- Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan dalam register hasil.
4. Tanggal 11 februari s/d 17 februari 2009 di bagian sampling
- Melakukan pengambilan sampel untuk bahan pemeriksaan
5. Tanggal 19 februari s/d 24 februari 2009 di bagian urinalisis
- Melakukan pemeriksaan urine lengkap, sediment urine, pemeriksaan narkoba, tes kehamilan
- Melakukan kalibrasi urine
6. Tanggal 25 februari s/d 4 maret 2009 di bagian kimia klinik / imunologi
- Memisahkan sampel darah dan plasma darah untuk pemeriksaan kimia klinik / imunologi
- Mengoperasikan alat kimia klinik (melakukan control, blangko, kalibrasi)
- Melakukan pemeriksaan imunologi, misal HBSAg, HIV
7. Tanggal 5 maret s/d 11 maret 2009 di bagian hematologi
- Melakukan pemeriksaan darah lengkap, LED, membuat apusan darah
- Mengoperasikan alat hematologi
8. Tanggal 12 maret s/d 18 maret 2009 di bagian mikrobiologi
- Melakukan pengecatan swab vagina
- Melakukan pemeriksaan BTA

Negara,

Ka. Instalasi Lab. Klinik RSU Negara

Dr. KETUT M. INDRAWATI, Sp. PK


NIP. 19670125 199603 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Telp. (0365) 41806

E-mailrsunegarabali@yahoo.com

LAPORAN KEGIATAN ORIENTASI PEGAWAI BARU

1. DATA PEGAWAI
Nama : Ida Ayu Wayan Suastini, Amd
Pendidikan : DIII Analis Kesehatan
Tgl Melaksanakan Tugas : 01 februari 2009

2. WAKTU KEGIATAN ORIENTASI


1. Tanggal 02 februari 2009
- Diterima Kepala Tata Usaha RSU Negara
- Perkenalan dengan Direktur RSU Negara dan Seksi Penunjang Medis, Keuangan,

Keperawatan serta Staf Struktural lainnya.

- Perkenalan ke semua Unit Pelayanan RSU Negara


2. Tanggal 03 februari 2009
- Diterima Kepala Instalasi Lab Klinik RSU Negara
- Ka Instalasi memberikan penjelasan :
a. Organisasi RSU Negara
b. Kebijakan Rumah Sakit
c. Struktur Organisasi Inst. Laboratorium
d. Tugas dan Fungsi Inst. Lab serta uraian tugas dari semua staf
e. Orientasi pelaksanaan tugas di pelayanan Lab.
3. Tanggal 04 februari s/d 10 februari 2009 di bagian administrasi
- Menerima blangko permintaan pemeriksaan laboratorium dari poliklinik
- Menerima sampel dan blangko permintaan pemeriksaan laboratorium dari ruangan
- Memasukkan jenis pemeriksaan laboratorium ke dalam system komputerisasi
- Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan dalam register hasil
4. Tanggal 11 februari s/d 17 februari 2009 di bagian sampling
- Melakukan pengambilan sampel untuk bahan pemeriksaan
5. Tanggal 18 februari s/d 24 februari 2009 di bagian urinalisis
- Melakukan pemeriksaan urine lengkap, sediment urine, pemeriksaan narkoba, tes kehamilan
- Melakukan kalibrasi urine
6. Tanggal 25 februari s/d 4 maret 2009 di bagian kimia klinik / imunologi
- Memisahkan sampel darah dan plasma darah untuk pemeriksaan kimia klinik/imunologi
- Mengoperasikan alat kimia klinik (melakukan control, blangko, kalibrasi)
- Melakukan pemeriksaan imunologi, missal HBSAg, HIV
7. Tanggal 5 maret s/d 11 maret 2009 di bagian hematology
- Melakukan pemeriksaan darah lengkap, LED, membuat apusan darah
- Mengoperasikan alat hematologi
8. Tanggal 12 maret s/d 18 maret 2009 di bagian mikrobiologi
- Melakukan pengecatan swb vagina
- Melakukan pemeriksaan BTA

Negara,
Ka. Instalasi Lab. Klinik RSU Negara

Dr. KETUT M. INDRAWATI, Sp. PK


NIP. 19670125 199603 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Telp. (0365) 41806

E-mailrsunegarabali@yahoo.com

LAPORAN KEGIATAN ORIENTASI PEGAWAI BARU

1. DATA PEGAWAI
Nama : Ni Wayan Purniwirati, Amd
Pendidikan : DIII Analis Kesehatan
Tgl Melaksanakan Tugas : 01 februari 2009

2. WAKTU KEGIATAN ORIENTASI


1. Tanggal 02 februari 2009
- Diterima Kepala Tata Usaha RSU Negara
- Perkenalan dengan Direktur RSU Negara dan Seksi Penunjang Medis, Keuangan,

Keperawatan serta Staf Struktural lainnya.

- Perkenalan ke semua Unit Pelayanan RSU Negara


2. Tanggal 03 februari 2009
- Diterima Kepala Instalasi Lab Klinik RSU Negara
- Ka Instalasi memberikan penjelasan :
a. Organisasi RSU Negara
b. Kebijakan Rumah Sakit
c. Struktur Organisasi Inst. Laboratorium
d. Tugas dan Fungsi Inst. Lab serta uraian tugas dari semua staf
e. Orientasi pelaksanaan tugas di pelayanan Lab.
3. Tanggal 04 februari s/d 10 februari 2009 di bagian administrasi
- Menerima blangko permintaan pemeriksaan laboratorium dari poliklinik
- Menerima sampel dan blangko permintaan pemeriksaan laboratorium dari ruangan
- Memasukkan jenis pemeriksaan laboratorium ke dalam system komputerisasi
- Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan dalam register hasil
4. Tanggal 11 februari s/d 17 februari 2009 di bagian sampling
- Melakukan pengambilan sampel untuk bahan pemeriksaan
5. Tanggal 18 februari s/d 24 februari 2009 di bagian urinalisis
- Melakukan pemeriksaan urine lengkap, sediment urine, pemeriksaan narkoba, tes kehamilan
- Melakukan kalibrasi urine
6. Tanggal 25 februari s/d 4 maret 2009 di bagian kimia klinik / imunologi
- Memisahkan sampel darah dan plasma darah untuk pemeriksaan kimia klinik/imunologi
- Mengoperasikan alat kimia klinik (melakukan control, blangko, kalibrasi)
- Melakukan pemeriksaan imunologi, missal HBSAg, HIV
7. Tanggal 5 maret s/d 11 maret 2009 di bagian hematology
- Melakukan pemeriksaan darah lengkap, LED, membuat apusan darah
- Mengoperasikan alat hematologi
8. Tanggal 12 maret s/d 18 maret 2009 di bagian mikrobiologi
- Melakukan pengecatan swb vagina
- Melakukan pemeriksaan BTA

Negara,
Ka. Instalasi Lab. Klinik RSU Negara

Dr. KETUT M. INDRAWATI, Sp. PK


NIP. 19670125 199603 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA


Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Telp. (0365) 41806

E-mailrsunegarabali@yahoo.com

LAPORAN KEGIATAN ORIENTASI PEGAWAI BARU

1. DATA PEGAWAI
Nama : Ni Komang Sukarini, Amd
Pendidikan : DIII Analis Kesehatan
Tgl Melaksanakan Tugas : 02 Mei 2011

2. WAKTU KEGIATAN ORIENTASI


1. Tanggal 02 mei 2011
- Diterima Kepala Tata Usaha RSU Negara
- Perkenalan dengan Direktur RSU Negara dan Seksi Penunjang Medis, Keuangan,

Keperawatan serta Staf Struktural lainnya.

- Perkenalan ke semua Unit Pelayanan RSU Negara


2. Tanggal 03 mei 2011
- Diterima Kepala Instalasi Lab Klinik RSU Negara
- Ka Instalasi memberikan penjelasan :
a. Organisasi RSU Negara
b. Kebijakan Rumah Sakit
c. Struktur Organisasi Inst. Laboratorium
d. Tugas dan Fungsi Inst. Lab serta uraian tugas dari semua staf
e. Orientasi pelaksanaan tugas di pelayanan Lab.
3. Tanggal 04 mei s/d 10 mei 2011 di bagian administrasi
- Menerima blangko permintaan pemeriksaan laboratorium dari poliklinik
- Menerima sampel dan blangko permintaan pemeriksaan laboratorium dari ruangan
- Memasukkan jenis pemeriksaan laboratorium ke dalam system komputerisasi
- Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan dalam register hasil
4. Tanggal 11 mei s/d 17 mei 2011 di bagian sampling
- Melakukan pengambilan sampel untuk bahan pemeriksaan
5. Tanggal 18 mei s/d 24 mei 2011 di bagian urinalisis
- Melakukan pemeriksaan urine lengkap, sediment urine, pemeriksaan narkoba, tes kehamilan
- Melakukan kalibrasi urine
6. Tanggal 25 mei s/d 31 mei 2011 di bagian kimia klinik / imunologi
- Memisahkan sampel darah dan plasma darah untuk pemeriksaan kimia klinik/imunologi
- Mengoperasikan alat kimia klinik (melakukan control, blangko, kalibrasi)
- Melakukan pemeriksaan imunologi, missal HBSAg, HIV
7. Tanggal 1 juni s/d 7 juni 2011 di bagian hematology
- Melakukan pemeriksaan darah lengkap, LED, membuat apusan darah
- Mengoperasikan alat hematologi
8. Tanggal 8 juni s/d 15 juni 2011 di bagian mikrobiologi
- Melakukan pengecatan swb vagina
- Melakukan pemeriksaan BTA

Negara,
Ka. Instalasi Lab. Klinik RSU Negara

Dr. KETUT M. INDRAWATI, Sp. PK


NIP. 19670125 199603 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Telp. (0365) 41806

E-mailrsunegarabali@yahoo.com

LAPORAN KEGIATAN ORIENTASI PEGAWAI BARU

1. DATA PEGAWAI
Nama : Made Cahyawati, Amd
Pendidikan : DIII Analis Kimia
Tgl Melaksanakan Tugas : 02 mei 2011

2. WAKTU KEGIATAN ORIENTASI


1. Tanggal 02 mei 2011
- Diterima Kepala Tata Usaha RSU Negara
- Perkenalan dengan Direktur RSU Negara dan Seksi Penunjang Medis, Keuangan,

Keperawatan serta Staf Struktural lainnya.

- Perkenalan ke semua Unit Pelayanan RSU Negara


2. Tanggal 03 mei 2011
- Diterima Kepala Instalasi Lab Klinik RSU Negara
- Ka Instalasi memberikan penjelasan :
a. Organisasi RSU Negara
b. Kebijakan Rumah Sakit
c. Struktur Organisasi Inst. Laboratorium
d. Tugas dan Fungsi Inst. Lab serta uraian tugas dari semua staf
e. Orientasi pelaksanaan tugas di pelayanan Lab.
3. Tanggal 04 mei s/d 10 mei 2011 di bagian administrasi
- Menerima blangko permintaan pemeriksaan laboratorium dari poliklinik
- Menerima sampel dan blangko permintaan pemeriksaan laboratorium dari ruangan
- Memasukkan jenis pemeriksaan laboratorium ke dalam system komputerisasi
- Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan dalam register hasil
4. Tanggal 11 mei s/d 17 mei 2011 di bagian sampling
- Melakukan pengambilan sampel untuk bahan pemeriksaan
5. Tanggal 18 mei s/d 24 mei 2011 di bagian urinalisis
- Melakukan pemeriksaan urine lengkap, sediment urine, pemeriksaan narkoba, tes kehamilan
- Melakukan kalibrasi urine
6. Tanggal 25 mei s/d 31 mei 2011 di bagian kimia klinik / imunologi
- Memisahkan sampel darah dan plasma darah untuk pemeriksaan kimia klinik/imunologi
- Mengoperasikan alat kimia klinik (melakukan control, blangko, kalibrasi)
- Melakukan pemeriksaan imunologi, missal HBSAg, HIV
7. Tanggal 1 juni s/d 7 juni 2011 di bagian hematology
- Melakukan pemeriksaan darah lengkap, LED, membuat apusan darah
- Mengoperasikan alat hematologi
8. Tanggal 8 juni s/d 15 juni 2011 di bagian mikrobiologi
- Melakukan pengecatan swb vagina
- Melakukan pemeriksaan BTA

Negara,
Ka. Instalasi Lab. Klinik RSU Negara

Dr. KETUT M. INDRAWATI, Sp. PK


NIP. 19670125 199603 2 001
PARAMETER 2 :

PROGRAM PENDIDIKAN DAN


PELATIHAN BAGI STAF DI INSTALASI
PELAYANAN LABORATORIUM
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
RUMAH SAKIT UMUM NEGARA
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Telp. (0365) 41806
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

RENCANA PROGRAM DIKLAT


INSTALASI LABORATORIUM RSU NEGARA

TAHUN RENCANA PROGRAM REALISASI PROGRAM EVALUASI PROGRAM


2009 - Mengikuti Workshop TB - Workshop TB dan Realisasi program tidak
untuk klinik/ Praktek pelatihan mikroskopis TB sesuai dengan
Swasta dan tenaga telah di ikuti dengan perencanaan. Hanya
Mikroskopis TB Unit peserta : terpenuhi workshop TB
Pelayanan Kesehatan. I Gst.A.Pt Arnatha dan pelatihan mikroskopis
- Mengikuti pelatihan TB.
Phlebotomi untuk petugas Kendala : tidak tersedia
non analis. dana
- Mengikuti pelatihan
tentang manajemen
Laboratorium
2010 - Mengikuti pelatihan Sudah dilaksanakan dengan Realisiasi program sudah
pelatihan konseling dan peserta : Dilaksanakan sesuai
testing HIV bagi petugas  I Putu Guinastra Dengan perencanaan
kesehatan  Santhi Widhi Arie S
- Mengikuti pelatihan  I A Wayan Suastini
pengambilan sample
pasien suspect influenza A
2011 - Mengikuti pelatihan - Pelatihan bidang Realisasi program tidak
bidang parasitologi parasitologi tentang sesuai dengan
tentang pemeriksaan malaria terlaksana dengan perencanaan. Hanya
malaria peserta : terpenuhi diklat tentang
- Mengikuti pelatihan - I A Wayan Suastini pemeriksaan malaria.
plebotomi bagi tenaga non - Ni Wayan Purniwirathi Kendala : tidak tersedia
analis dana
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
RUMAH SAKIT UMUM NEGARA
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Telp. (0365) 41806
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

PROGRAM DIKLAT

A. TAHUN 2009

Tenaga Analisa yang dikirim :

1. I Gst Agung Pt Arnatha

Materi Pelatihan tentang : Workshop TB dan Pelatihan Mikroskopis TB

B. TAHUN 2010

Tenaga Analis yang dikirim :

1. I Putu Guinastra
2. Santhi Widhi Arie S

Materi Pelatihan tentang : Pelatihan konseling dan testing HIV

Tenaga analis yang dikirim :

1. I A Wayan Suastini

Materi Pelatihan tentang : Pengambilan sampel pasien suspect influenza A

C. TAHUN 2011

1. Tenaga yang dikirim

1. I A Wayan Suastini
2. Ni Wayan Purniwirathi

Materi Pelatihan tentang : Pemeriksaan Malaria


PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
RUMAH SAKIT UMUM NEGARA
Jalan Wijaya Kusuma No. 17 Telp. (0365) 41806
E-mailrsunegarabali@yahoo.com

RENCANA PROGRAM DIKLAT TAHUN 2012

1. Mengikuti pelatihan phebotomi bagi tenaga non analis.


2. Mengikuti pelatihan bidang mikrobiologi untuk pemeriksaan TB
3. Mengikuti pelatihan imunologi terutama ELISA untuk pengembangan pemeriksaan
laboratorium klinik di bidang imunologi.
4. Mengikuti pelatihan bidang parasitologi untuk pemeriksaan Malaria.
5. Mengikuti Workshop workshop.
STANDAR 7

EVALUASI DAN
PENGENDALIAN MUTU

PARAMETER I :
KEGIATAN PEMANTAPAN MUTU INTERNAL
(PMI)

PARAMETER II :
KEGIATAN PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL
(PME)
PARAMETER I :

KEGIATAN PEMANTAPAN
MUTU INTERNAL (PMI)
SPO
EVALUASI PENGENDALIAN MUTU
PELAYANAN LABORATORIUM
No Dokumen No revisi Halaman

9.7.92/lab A 1
RSU NEGARA
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan
Direktur
21 November 2011

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN Pengendalian Mutu Pelayanan Laboratorium adalah suatu usaha agar hasil
pemeriksaan laboratorium dapat dipercaya sehingga alat untuk membantu
menegakan diagnose suatu penyakit.
TUJUAN Untuk memberikan jaminan bahwa hasil Laboratorium RSU NEGARA
baik dan benar.
KEBIJAKAN SK Men.Kes No 1244/Men.Kes/SK/XII/1994
Buku Petunjuk Pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal
Laboratorium Kesehatan
Pedoman Praktek Laboratorium yang benar.
PROSEDUR PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI)
PMI adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan
laboratorium secara terus menerus setiap hari untuk mencegah dan
mendeteksi suatu kesalahan serta memperbaikinya, sehingga memperoleh
hasil yang tepat dan teliti :
PEMANTAPAN MUTU EXTERNAL (PME)
PME dilakukan untuk mengetahui mutu pemeriksaan laboratorium yang
dibandingkan dengan hasil yang sudah diketahui, PME ditetapkan dengan
SK Direktur. Prosedur tersebut dilaksanakan setiap tahun.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Rawat Inap
Tim akreditasi
SPO
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL

No Dokumen No revisi Halaman

9.7.93/lab A 1
RSU NEGARA
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan
Direktur
21 November 2011

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN Kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap
Laboratorium secara terus menerus untuk mendeteksi secara dini
kesalahan yang terjadi pada tiap tahap pemeriksaan sehingga diperoleh
hasil pemeriksaan yang tepat dan teliti.
TUJUAN Agar data yang diperoleh dari evaluasi digunakan se efektif mungkin
untuk kemajuan pelayanan
KEBIJAKAN SK Men.Kes No 1244/Men.Kes/SK/XII/1994
Buku Petunjuk Pelaksanaan Pemantapan Mutu Lab Kesehatan
Pedoman Praktek Laboratorium yang benar
PROSEDUR  Tindakan pengawasan dan pencegahan dilaksanakan sejak tahap
Pra Analitik, Analitik, Pasca Analitik.
 Tahap Pra Analitik mulai mempersiapkan sampel,
menerima,member identitas specimen.
 Tahap Analitik mulai dari mengolah specimen, mengabrasi alat
laboratorium, sampai dengan menguji ketelitian – ketepatan.
 Tahap Pasca Analitik dari mencatat hasil pemeriksaan,
interprestasi hasil sampai dengan pelaporan
 Kegiatan dilakukan sesuai dengan cara – cara yang terdapat pada
buku Petunjuk Pelaksanaan Mutu Internal Laboratorium
Kesehatan.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Rawat Inap
Tim akreditasi
SPO
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL

No Dokumen No revisi Halaman

9.7.94/lab A 1
RSU NEGARA
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan
Direktur
21 November 2011

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN Pengedalian Mutu Pre Analatik, adalah suatu usaha agar bahan
pemeriksaan mempunyai mutu/kwalitas yang baik sehingga dapat
memenuhi persyaratan untuk bahan analitik di Laboratorium Patologi
Klinik.
TUJUAN Sebagai petunjuk cara kerja pengambilan bahan atau specimen yang
berkualitas sebelum dilakukan pemeriksaan
KEBIJAKAN SK Direktur RSU no.440/190/RSU.N/2011
Buku Petunjuk Pelaksanaan Mutu Internal Laboratorium Kesehatan
PROSEDUR  Pengambilan bahan dan identifikasi pasien secara benar
 Tahap Pre Analitik mulai mempersiapkan pasien, menerima
specimen, member identifikasi specimen
 Kegiatan dilakukan sesuai dengan cara – cara yang terdapat pada
Buku Petunjuk Pelaksanaan Mutu Internal Laboratorium
Kesehatan.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Rawat Inap
Tim akreditasi
SPO
TAHAP ANALITIK PEMANTAPAN MUTU
INTERNAL
No Dokumen No revisi Halaman

9.7.95/lab A 1
RSU NEGARA
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan
Direktur
21 November 2011

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN Kegiatan Pencegahan dan Pengawasan yang dilakuakn oleh Bagian Kimia
Klinik secara terus menerus untuk mendeteksi secara dini kesalahan yang
terjadi pada setiap tahap analisis (pemeriksaan) sehingga diperoleh hasil
pemeriksaan yang tepat dan teliti.
TUJUAN Data hasil analisis yang diperoleh dapat digunakan seefektif mungkin
untuk kemajuan pelayanan
KEBIJAKAN Buku Petunjuk Pelaksanaan Mutu Internal Laboratorium Kesehatan
SK Direktur RSU NEGARA No 440/109/RSU.N/2011
PROSEDUR  Tahapan Analitik mulai dari mengolah specimen mengkalibrasi
alat Laboratorium, sampai dengan menguji ketelitian ketepatan.
 Mencatat hasil pemeriksaan dan mengiterprestasi hasil
pemeriksaan
 Kegiatan dilakukan sesuai dengan cara – cara yang terdapat pada
Buku Petunjuk Pelaksanaan Mutu Internal Laboratorium
Kesehatan.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Rawat Inap
Tim akreditasi
SPO
TAHAP ANALITIK PEMANTAPAN MUTU
INTERNAL
No Dokumen No revisi Halaman

9.7.96/lab A 1
RSU NEGARA
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan
Direktur
21 November 2011

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN Pengendalian Mutu Post. Analitik, adalah Suatu usaha agar hasil
pemeriksaan mempunyai mutu / kwalitas yang baik sehingga dapat
digunakan untuk membantu menegakkan diagnotik
TUJUAN Sebagai petujuk cara kerja untuk rekomendasi dan pengiriman hasil
pemeriksaan laboratorium yang berkwalitas
KEBIJAKAN SK Direktur RSU NEGARA No 440/190/RSU.N/2011
Buku Petunjuk Pelaksanaan Mutu Internal Laboratorium Kesehatan
PROSEDUR Tahap Post Analitik dilakukan setelah melakukan proses analitik,
mencocokan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dengan hasil
analisis masing – masing Sub. Bagian.
Kegiatan dilakukan sesuai dengan cara – cara yang terdapat pada Buku
Petunjuk Pelaksanaan Mutu Internal Laboratorium Kesehatan.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Rawat Inap
Tim akreditasi
SPO
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL KIMIA KLINIK

No Dokumen No revisi Halaman

9.7.97/lab A 1
RSU NEGARA
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan
Direktur
21 November 2011

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN Pemeriksaan ketepatan hasil kimia darah dengan membandingkan hasil
Terdahulu dan nilai normal yang ada.
TUJUAN Untuk meyakinkan dan menjamin alat akan bisa bekerja dengan baik
sehingga siap dipakai untuk memeriksa specimen pasien
KEBIJAKAN Direktorat lab Kes Dep. Kes. RI
Buku Petunjuk Pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal Laboratorium
Kesehatan
Pedoman Praktek Laboratorium yang benar.
SOP Kimia Klinik.
PROSEDUR Tersedianya alat kimia klinik sphere autofotometer dan A25 autofotometer
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Rawat Inap
Tim akreditasi
SPO
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL KIMIA KLINIK

No Dokumen No revisi Halaman

9.7.98/lab A 1
RSU NEGARA
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan
Direktur
21 November 2011

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN Pemeriksaan ketepatan hasil hematology dengan pemeriksaan darah
control sebelum dipakai untuk pemeriksaan spesimen
TUJUAN Untuk meyakinkan alat akan bisa bekerja dengan baik untuk pemeriksaan
specimen pasien
KEBIJAKAN Direktorat lab Kes Dep. Kes. RI
Buku Petunjuk Pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal
Laboratorium Kesehatan
Pedoman Praktek Laboratorium yang benar.
PROSEDUR PMI Hematologi setelah tersedianya alat CellDyn dan Mythic. Sebelum
memulai control, ditetapkan dulu background alat. Dilakukan control
darah, dari yang mempunyai nilai normal, lalu nilai rendah kemudian nilai
tinggi Darah kontrol terdiri dari darah yang mempunyai nilai normal,
rendah dan tinggi
Kekhususan darah kontrol yaitu cepat ekspired dan cepat rusak setelah
digunakan
Alat siap digunakan setelah hasil kontrol memenuhi standar
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Rawat Inap
Tim akreditasi
SPO
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL KIMIA KLINIK

No Dokumen No revisi Halaman

9.7.99/lab A 1
RSU NEGARA
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan
Direktur
21 November 2011

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN Pemeriksaan ketepatan hasil urinalisis dengan kalibrasi dan pemeriksaan
manual.

TUJUAN Untuk memberikan jaminan bahwa hasil dari alat dapat bekerja dengan
baik sehingga siap untuk dipakai untuk pemeriksaan sepecimen pasien.

KEBIJAKAN Direktorat lab Kes Dep. Kes. RI


Buku Petunjuk Pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal
Laboratorium Kesehatan
Pedoman Praktek Laboratorium yang benar.

PROSEDUR Menggunakan alat Meditron Junior II urinologi


UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Rawat Inap
Tim akreditasi
SPO
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL KIMIA KLINIK

No Dokumen No revisi Halaman

9.7.100/lab A 1
RSU NEGARA
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan
Direktur
21 November 2011

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN Pemeriksaan ketepatan hasil pengamatan hasil serologi dengan
membandingkan hasil pengamatan dan beberapa orang analis.

TUJUAN Untuk meyakinkan dan menjamin alat akan bisa bekerja dengan baik
sehingga siap dipakai untuk memeriksa specimen pasien
KEBIJAKAN Direktorat lab Kes Dep. Kes. RI
Buku Petunjuk Pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal
Laboratorium Kesehatan
Pedoman Praktek Laboratorium yang benar.

PROSEDUR PMI serologi dan test kepekaan alat berulang tiga kali

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan


Instalasi Rawat Inap
Tim akreditasi
SPO
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL KIMIA KLINIK

No Dokumen No revisi Halaman

9.7.101/lab A 1
RSU NEGARA
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan
Direktur
21 November 2011

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN Pemeriksaan ketepatan hasil pengamatan bakteriologi secara manual

TUJUAN Untuk meyakinkan dan menjamin hasil pemeriksaan specimen


bakteriologi

KEBIJAKAN Direktorat lab Kes Dep. Kes. RI


Buku Petunjuk Pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal Lab Kesehatan
Pedoman Praktek Laboratorium yang benar.

PROSEDUR PMI bakteriologi dengan rujukan ke Balai Lab. Kesehatan Denpasar

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan


Instalasi Rawat Inap
Tim akreditasi
PARAMETER II

KEGIATAN PEMANTAPAN
MUTU EKSTERNAL (PME)
SPO
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL KIMIA KLINIK

No Dokumen No revisi Halaman

9.7.102/lab A 1
RSU NEGARA
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Di tetapkan
Direktur
21 November 2011

Dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 19650118 199003 1 007
PENGERTIAN Kegiatan pemantapan mutu yang diselenggarakan secara periodik oleh
pihak luar laboratorium untuk menilai penampilan sesaat suatu
laboratorium.

TUJUAN Data yang diperoleh dari evaluasi digunakan seefektif mungkin untuk
kemajuan pelayanan

KEBIJAKAN SK Direktur RSU NEGARA No. 440/109/RSU.N/2011

PROSEDUR Tindakan pengawasan dan pencegahan mulai dari mengolah specimen,


mencatat hasil pemeriksaan, interpretasi hasil sampai dengan pelaporan.
Kegiatan dilakukan sesuai dengan cara – cara yang terdapat pada buku
Petunjuk Pelaksanaan Mutu Eksternal Laboratorium Kesehatan

UNIT TERKAIT Laboratorium Kesehatan Pusat Rujukan.


Tim akreditasi.

You might also like