You are on page 1of 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pengumpulan data merupakan jantung penelitian kualitatif dan analisis data
merupakan jiwanya. Langkah yang harus ditempuh setelah pengumpulan data yaitu
analisis data. Analisis data merupakan bagian terpenting dalam metode ilmiah, karena
analisis data digunakan untuk memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah
dikumpulkan peneliti tak akan berguna jika tidak dianalisis. Data mentah yang telah
dikumpulkan perlu ditipologikan ke dalam kelompok-kelompok, serta disaring
sedemikian rupa untuk menjawab masalah dan untuk menguji hipotesis. Makalah berikut
akan membahas mengenai teknik analisis data dalam penelitian kualitatif mulai dari
konsep dasar hingga ragam teknik analisis data kualitatif menurut para ahli.

2. Tujuan
Berdasarkan paparan latar belakang tersebut, adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk:
2.1.Mengetahui konsep dasar analisis data kualitatif
2.2. Mengetahui ragam dan prosedur teknik analisis data kualitatif

1
BAB II

TEKNIK ANALISIS DATA

1. Konsep Dasar Analisis Data Kualitatif


Analisis data dalam penelitian kualitatif berbeda dengan analisis data dalam
penelitian kuantitatif. Analisis data kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan. Tujuan
akhir analisis data kualitatif adalah memperoleh makna, menghasilkan pengertian-
pengertian, konsep-konsep serta mengembangkan hipotesis atau teori baru. Analisis data
kualitatif adalah proses mencari serta menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya sehingga mudah dipahami agar
dapat diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Basrowi, 2009).
Analisis data penelitian kualitatif dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
mana yang penting dan mana yang akan dikaji sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan
untuk disampaikan kepada orang lain. Hanurawan (2016) menyatakan bahwa analisis data
dalam penelitian kualitatif mencakup didalamnya proses interpretasi terhadap data-data yang
terkumpul. Proses analisis data dalam penelitian kualitatif cenderung lebih subjektif
ketimbang ukuran-ukuran terstandar pada pada analisis data dalam penelitian kuantitatif.
Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai sejak sebelum peneliti memasuki
lapangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Cresswell (2016) bahwa analisis data dalam
penelitian kualitatif akan berlangsung bersamaan dengan bagian-bagian lain dari
pengembangan kualitatif, yaitu pengumpulan data dan penulisan temuan.
Analisis data dilanjutkan pada saat peneliti berada di lapangan sampai peneliti
menyelesaikan kegiatan di lapangan. Sebelum peneliti memasuki lapangan, analisis
dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder. Analisis data diarahkan
untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian yang ditentukan
sebelum peneliti memasuki lapangan masih bersifat sementara. Fokus penelitian ada
kemungkinan mengalami perubahan atau berkembang setelah peneliti berada di lapangan.
Ketika peneliti mulai memasuki kegiatan lapangan untuk mengumpulkan data, peneliti

2
melanjutkan analisis data. Misalnya, ketika peneliti melakukan wawancara analisis
dilakukan terhadap informasi hasil wawancara. Apabila jawaban tersebut dirasakan belum
memuaskan, peneliti melanjutkan wawancara dengan mengajukan pertanyaan lanjutan
sampai diperoleh data yang memuaskan.

2. Ragam Teknik dan Prosedur Analisis Data Kualitatif


Penelitian kualitatif memiliki ragam analisis data. Sejalan dengan pendapat tersebut,
Cresswell (2016) mengemukakan bahwa analisis data kualitatif dibagi menjadi dua tahap.
Pertama adalah prosedur yang lebih umum, dan yang kedua adalah langkah-langkah analisis
dalam rancangan kualitatif khusus. Hanurawan (2016) menyebut prosedur umum ini sebagai
teknik analisis data konvensional, dan prosedur khusus sebagai teknik analisis data sesuai
dengan model penelitian. Teknik analisis konvensional adalah teknik analisis data yang
bersifat umum karena teknik ini dapat digunakan untuk berbagai model atau rancangan
penelitian apabila sesuai dengan kebutuhan atau tujuan penelitian. Contoh teknik analisis
data secara umum adalah teknik analisis isi kualitatif. Sementara teknik analisis dengan
rancangan khusus contohnya adalah teknik analisis etnografi dan fenomenologi.
Selanjutnya meskipun terdapat teknik analisis yang bersifat khusus dan teknik analisis
yang bersifat umum, namun teknik analisis dalam penelitian kualitatif megikuti prosedur
umum. Hanurawan (2013) menguraikan prosedur teknik analisis data secara umum sebagai
berikut.
2.1. Prosedur 1
Peneliti melakukan transkipsi data. Transkipsi data adalah proses transformasi
data penelitian kualitatif ke dalam teks tertulis. Apabila sumber data mentah
berupa rekaman audio, maka transformasi adalah melalui tahap: mendengar
rekaman audio dan melakukan pengetikan isi sampai selesai menjadi file
computer. Apabila data adalah memo, kuesioner terbuka terbatas, atau catatan
lapangan maka data tulisan tangan tersebut dibaca dan kemudian diketik atau
diproses menjadi file computer. Setelah data tertranskipi maka untuk keperluan
keamanan data asli , peneliti dapat menyimpan data dalam suatu tempat yang
aman.

3
2.2. Prosedur 2
Peneliti melakukan penelahaan dan penelahaan kembali secara cermat dan
berulang kali terhadap transkip.
2.3. Prosedur 3
Peneliti membuat segmentasi. Segmentasi adalah pembuatan klasifikasi atau
kategori data ke dalam unit-unit analisis yang bermakna. Apabila peneliti
melakukan segmentasi teks transkip maka ia akan dituntun oleh pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut:
2.3.1. Apakah peneliti melihat sebuah segmen dari teks memiliki
makna spesifik yang signifikan bagi penelitian yang dilakukan?
2.3.2. Di mana sebuah segmen bermula dan berakhir?
2.3.3. Apakah sebuah segmen memiliki perbedaan dengan teks
sebelumnya dan teks sesudahnya? Sebuah segmen sebagai
sebuah unit bermakna dalam teks dapat berupa sebuah kata,
sebuah frasa, sebuah kalimat, sebuah paragraph atau bahkan
keseluruhan teks.
2.4. Prosedur 4
Peneliti melakukan pembuatan kode. Pembuatan kode adalah proses pemberian
tanda segmen data dengan sebuah symbol, kata (kenyamanan), atau nama kategori
(kenyamanan). Tesch (dalam Cresswell, 2016) menyajikan delapan langkah yang
umumnya digunakan dalam membentuk kode (Coding).
2.4.1. Berusahalah untuk memperoleh pemahaman umum. Bacalah
semua transkipsi dengan hati-hati. Berusahalah untuk
menangkap gagasan-gagasan inti dari transkipsi tersebut.
2.4.2. Pilihlah satu dokumen (seperti, wawancara) yang paling
menarik, paling singkat, dan paling penting. Pelajari baik-baik,
lalu tanyakan pada diri Anda sendiri, “ini tentang apa?” Jangan
dulu berpikir mengenai substansi informasi, tetapi pikirkanlah
makna dasarnya. Tulislah gagasan tersebut dalam bentuk
catatan-catatan kecil.

4
2.4.3. Ketika Anda sudah merampungkan tugas ini, buatlah daftar
mengenai semua topik yang Anda peroleh dari perenungan
Anda sebelumnya. Gabungkan topik-topik yang sama.
Masukkan topik-topik ini dalam kolom-kolom khusus, bisa
sebagai topik utama, topik unik, atau topik lain.
2.4.4. Sekarang bawalah daftar topik tersebut dan kembalilah ke data
Anda. Ringkaslah topik-topik ini menjadi kode-kode, lalu
tulislah kode-kode tersebut dalam segmen-segmen/ kategori-
kategori. Amati kembali kategori-kategori yang sudah anda
buat, lalu lihatlah apakah ada kategori-kategori dan kode-kode
lain yang luput dari pengamatan anda.
2.4.5. Buatlah satu kalimat/frasa/kata yang paling cocok untuk
menggambarkan topik-topik yang sudah Anda peroleh
sebelumnya, lalu masukkanlah topik-topik ini dalam kategori-
kategori khusus. Cobalah meringkas kategori-kategori yang ada
dengan mengelompokkan topik-topik yang saling berhubungan
satu sama lain. Untuk melakukan hal ini, Anda bisa membuat
garis-garis antar kategori untuk menunjukkan
keterhubungannya.
2.4.6. Jika masih dimungkinkan, ringkas kembali kategori-kategori
ini, lalu susunlah kode-kode untuknya.
2.4.7. Masukkan materi-materi data ke dalam setiap kategori tersebut
dan bersiaplah untuk melakukan analisis awal.
2.4.8. Jika perlu, codinglah kembali data yang sudah ada.

2.5. Prosedur 5
Peneliti mengembangkan sistem kategori. Sistem kategori tersebut secara
otomatis kemudian terkait dengan sistem pemberian kode. Pembuatan kode dapat
bersifat induktif atau deduktif. Kode yang bersifat adalah pembuatan kode
kategori oleh peneliti berdasarkan pada data yang dikumpulkan oleh peneliti di
lapangan. Kode yang bersifat indukif adalah proses yang bersifat emik, yaitu kode

5
berdasarkan hal yang unik pada diri partisipan yang ditemukan di lapangan. Kode
yang bersifat deduktif adalah pembuatan kode berdasarkan skema kode yang
sudah pernah dikembangkan atau pembuatan kode berdasarkan pernyataan-
pernyataan penelitian yang sudah ada.
2.6. Prosedur 6
Peneliti membuat master list. Dalam teks apabila telah berhasil diidentifikasi
kode-kode yang menunjukkan klasifikasi-klasifikasi komponen-komponen maka
mereka secara bersama diletakkan dalam sebuah sistem yang disebut dengan
master list. Sebuah master list adalah sebuah daftar yang terdiri dari keseluruhan
kode yang ada dalam setiap segmen data dan deskripsisingkat tentang sebuah
kode atau definisi singkat tentang sebuah kode.

Dalam kerangka yang sama, prosedur umum dalam penelitian kualitatif seperti
dijabarkan menurut Miles dan Huberman. Miles and Huberman (1984), mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data
ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktivitas dalam analisis
meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), serta penarikan
kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/ verification).
 Reduksi Data
Reduksi data adalah proses analisis untuk memilih, memusatkan perhatian,
meyederhanakan, mengabstraksikan serta mentransformasikan data yang muncul
dari catatan-catatan lapangan (Patilima, 2005). Mereduksi data berarti membuat
rangkuman, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, mencari
tema dan pola, serta membuang yang dianggap tidak perlu. Dengan demikian, data
yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesisifk dan mempermudah
peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya serta mencari data tambahan jika
diperlukan. Semakin lama peneliti berada di lapangan, jumlah data akan semakin
banyak, semakin kompleks dan rumit. Untuk itulah diperlukan reduksi data sehingga
data tidak betumpuk dan mempersulit analisis selanjutnya.

6
 Penyajian (Display) Data
Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian (display)
data. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasikan, tersusun
dalam pola hubungan, sehingga makin mudah dipahami. Penyajian data dapat
dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram alur
(flow chart), dan lain sejenisnya. Penyajian data dalam bentuk-bentuk tersebut akan
memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja
penelitian selanjutnya. Proses ini erat kaitannya dengan interpretasi data. Yin (2011)
menguraikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam interpretasi data.
a. Kelengkapan (Apakah interpretasi Anda memiliki awal, tengah, dan akhir?)
b. Keadilan (Mengingat sikap interpretatif Anda, apakah orang lain memiliki
sikap yang sama sampai pada interpretasi yang sama?)
c. Akurasi empiris (Apakah interpretasi Anda cukup mewakili data Anda?)
d. Nilai tambah (apakah interpretasinya baru, atau itu hanya pengulangan dari
literatur topik Anda?)
e. Kredibilitas (Kebebasan dalam kreativitasnya, bagaimana rekan-rekan
menerima interpretasi Anda?)
Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga menjadi
informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat
dilakukan dengan cara menampilkan dan membuat hubungan antar fenomena untuk
memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk
mencapai tujuan penelitian. Penampilan atau display data yang baik dan jelas alur
pikirnya merupakan hal yang sangat diharapakan oleh setiap peneliti. Display data
yang baik merupakan satu langkah penting menuju tercapainya analisis kualitatif
yang valid dan handal.
 Verifikasi Data (Conclusion Drawing)
Langkah berikutnya dalam proses analisis data kualitatif adalah menarik
kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Kesimpulan awal
yang dikemukan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-
bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk
mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila

7
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang
kuat dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali ke
lapangan maka kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang kredibel.
Sejak awal pengumpulan data, peneliti sebaiknya mulai memutuskan antara data
yang mempunyai makna dengan data yang tidak diperlukan atau tidak bermakna.
Pada langkah verifikasi ini peneliti sebaiknya masih tetap terbuka untuk menerima
masukan data. Bahkan pada langkah verifikasi ini sebagian peneliti juga masih
kadang ragu-ragu meyakinkan dirinya apakah dapat mencapai kesimpulan pada
tingkat final, di mana langkah pengumpulan data dinyatakan telah berakhir.
Untuk dapat mengetahui kualitas data, seorang peneliti dapat menilai melalui
beberapa metode seperti berikut:
1.1.1. Mengecek representativeness atau keterwakilan data
1.1.2. Mengecek data dari pengaruh peneliti
1.1.3. Mengecek melalui triangulasi
1.1.4. Melakukan pembobotan bukti dari sumber data-data yang dapat
dipercaya
1.1.5. Membuat perbandingan atau mengkontraskan data
1.1.6. Penggunaan kasus ekstrim yang direalisasi dengan memaknai data
negative
Dengan mengkonfirmasi makna setiap data yang diperoleh dengan menggunakan
satu cara atau lebih, diharapkan peneliti memperoleh informasi yang dapat
digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian. Dengan demikian
kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah
yang ditetapkan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti rumusan
masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang
setelah peneliti berada di lapangan. Penarikan kesimpulan dalam penelitian
kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang belum pernah ada.

8
BAB III
PENUTUP

2.6.1. Kesimpulan
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sebagai upaya untuk dapat melakukan
interpretasi dan memperoleh kesimpulan temuan penelitian. Metode atau teknik analisis data
dalam penelitian kualitatif dapat bersifat spesifik mengikuti model penelitian kualitatif yang
telah dipilih (ethnografi, fenomenologi, dll) atau dapat pula menggunakan teknik analisis
yang bersifat umum.
Terdapat serangkaian prosedur umum yang dapat diikuti dalam proses analisis data dalam
penelitian kualitatif, yaitu: peneliti melakukan transkipsi data, peneliti melakukan
penelaahan dan penelaahan kembali secara cermat terhadap isi transkip, peneliti membuat
segmentasi, peneliti melakukan coding, peneliti mengembangkan sistem kategori, dan
peneliti melakukan pembuatan master list.

9
DAFTAR RUJUKAN

Basrowi, dkk. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.


Creswell, John W. 2016. Research Design. London: SAGE Publication.
Hanurawan, Fattah. 2016. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Psikologi. Jakarta: Raja
Grafindo.
Miles, M.B. and Huberman. 1984. Qualitative Data Analysis. London: SAGE Publication.
Yin, Robert K. 2011. Qualitative Reasearch from Start to Finish. NY: The Guildford Press.

10

You might also like