Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Ervinadya Aulina Dewi H1D114006
Angela Citra Dewi R H1D114023
BAB IV
TUGAS KHUSUS
4A.1 Pendahuluan
4A.1.1 Latar Belakang
PT Indo-Rama Synthetics adalah perisahaan tekstil dan petrochemical terbesar
di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 40 tahun. Saat ini, Indo-Rama adalah
produsen & eksportir teresar polyester di Indonesia dengan total produksi polyester
sebesar 280.000 ton pertahun, tahun 2010. Indo-Rama selalu berusaha memberikan
kualitas terbaik, konsistensi dan kedayatahanan dengan pelayanan yang tepat setiap
saat. PT Indo-Rama terjun ke dalam 4 bisnis yang terdiri dari Polyester, Spun Yarns,
Fabrics dan Pembangkit Tenaga Listrik Capative Power Plant (CPP).
Produk utama yang dihasilkan Divisi Polyester CP-1 berupa melt polymer dan
chips polymer. Dalam pembuatan melt polimer dan chips polymer, proses yang
dilakukan adalah dengan cara direct (cara langsung) dengan keuntungan dapat
menghasilkan produk yang lebih banyak. Chips yang dihasilkan dari Department
Poly akan digunakan pada Department POY / FDY, DTY, dan PSF.
Sistem proses utama merupakan sistem proses yang terdapat di Department
Poly CP-1 yang terdiri dari pembuatan pasta, esterifikasi dimana akan terbentuk
monomer-monomer dari polyester, distilasi yang merupakan tempat pemisahan antara
vapor EG dan H2O, polimerisasi dan kondensasi merupakan pengulangan monomer
dengan menggunakan katalis, dimana dihasilkan pula H2O dan selanjutnya akan di
hasilkan polyester pada proses reaksi di Disc Ring Reactor (DRR).
4A.13 Tujuan
Tujuan dari tugas khusus ini yaitu : untuk mengetahui neraca massa pada Disc
Ring Reactor (DRR) di PT Indo-Rama Synthetics Tbk.
PET memiliki sifat transparan, daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap
udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Plastik PET menempati urutan pertama.
Penggunaanya sekitar 72% sebaai kemasan minuman dengan kualitas yang baik. PET
merupakan salah satu bahan mentah penting di dalam industry tekstil. Plastic PET
merupakan polyester yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti sutra, wol,
dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah
perawatannya.
4A.2.2 Reaktor
Reaktor kimia adalah suatu bejana tempat berlangsungnya reaksi kimia.
Rancangan dari reaktor ini tergantung dari banyak variabel yang dapat dipelajari di
teknik kimia. Perancangan suatu reaktor kimia harus mengutamakan efisiensi kinerja
reaktor, sehingga didapatkan hasil produk dibandingkan masukan (input) yang besar
dengan biaya yang minimum, baik itu biaya modal maupun operasi. Tentu saja faktor
keselamatan pun tidak boleh dikesampingkan. Biaya operasi biasanya termasuk
besarnya energi yang akan diberikan atau diambil, harga bahan baku, upah operator,
dll. Perubahan energi dalam suatu reaktor kimia bisa karena adanya suatu pemanasan
atau pendinginan, penambahan atau pengurangan tekanan, gaya gesekan
Berikut ini merupakan macam-macam reaktor:
1. Reaktor Batch
a. Reaktor Semi Batch
3. Reaktor Konyinyu
a. CSTR (Continuous Stirred Tank Reactor)
b. PFR (Plug Flow Reaktor)
c. PBR (Packed Bed Reaktor)
4. Bio Reaktor
2. Reaktor Kontinyu
Reaktor kontinyu merupakan reaktor yang beroperasi secara terus-meneru
dimana reaktan akan terus mengalir dan diikuti reaksi disepanjang reaktor. Semakin
besar/panjang ukuran reaktor maka kesempatan reaktan untuk bereaksi akan semakin
besar karena waktu reaksinya lebih lama. Dengan kata lain, waktu tinggal berbanding
lurus dengan volume reaktor, sehingga dapat dikatakan konversi (X) merupakan
fungsi volume reaktor. Ada beberapa macam reaktor yang masuk kedalam reaktor
kontinyu, yaitu: Reaktor CSTR, PFR dan PBR. Berikut akan penulis jelaskan definisi
dari macam-macam reaktor kontinyu.
a. CSTR (Continuous Stirred Tank Reaktor)
Reaktor CSTR yaitu reaktor yang dapat digunakan untuk reaksi
homogen dimana suhu, konsentrasi dan kecepatan reaksi diantara zat-zat yang
bereaksi sama di semua posisi reaktor atau dapat dikatakan konsentrasi dan
kecepatan reaksi bukan fungsi waktu dan posisi dalam reaktor.
b. PFR (Plug-Flow Reactor)
Reaktor PFR merupakan reaktor jenis kontinyu yang berbentuk pipa,
sehingga di sepanjang reaktor terjadi perubahan konsentrasi, suhu dan
kecepatan reaksi baik arah axial maupun radial. Reaktan masuk kemudian
mengalir disepanjang reaktor dan bereaksi sehingga konversi meningkat
dengan meningkatnya panjang reaktor.
c. PBR (Packed-Bed Reaktor)
Reaktor PBR merupakan reaktor tubular yang didalamnya terdapat
partikel katalis. Pada dasarnya persamaan neraca massa PBR sama dengan
neraca massa PFR, hanya perhitungan pada berat katalisnya (w) yang berbeda.
3. Bioreaktor
Dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks, proses biologis
dapat digolongkan sebagai fermentasi, proses fisiologis dasar dan tindakan hidup
entitas. Selanjutnya fermentasi dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu: 1.
mereka dipromosikan dan dikatalisasi oleh mikroganisme atau mikroba (ragi, bakteri,
ganggang, jamur dan protozoa), dan 2. mereka dipromosikan oleh enzim (bahan
kimia yang diproduksi oleh mikroganisme). Secara umum fermentasi adalah reaksi
dimana bahan baku organik diubah menjadi produk oleh aksi mikroba atau oleh aksi
enzim didalam sebuah tempat yang disebut bioreaktor atau fermentor.
A
Akumulasi D
B
F16
Disc Ring
F15 Reaktor
(DRR)
F17
Komponen
EG 1.67E-03 Kg/Jam 2.70E-05 Kmol/Jam
F16-Total 1.67E-03 Kg/Jam 2.70E-05 Kmol/Jam
Tabel 4A.4 Diagram Kesetimbangan (Mass Balance) pada Disc Ring Reaktor
Diagram Kesetimbangan Disc Ring Reactor
Aliran Masuk Aliran Keluar
Komponen
F15 F16 F17
Kg/Jam Kmol/jam Kg/Jam Kmol/jam Kg/Jam Kmol/jam
PET 9991.2434 1.2905 0 0 9991.4509 0.6479
Prepolimer 0 0 0 0 3.27E-05 8.38E-09
EG 0 0 1.67E-03 2.70E-05 0 0
Sb2O3 3.1098 0.0107 0 0 3.1098 0.0107
DEG 6.6342 0.0627 0 0 6.6342 0.0627
Titan 26.9762 0.3376 0 0 26.9762 0.3376
IIP 0.6995 0.0051 0 0 0.6995 0.0051
Toner 0.0009 0.0000 0 0 0.0009 0.0000
SUBTOTAL 10028.8733 1.7067 1.67E-03 2.70E-05 10028.8716 1.0640
TOTAL
10028.8733 10028.8733
(Kg/Jam)
Aliran feed 15 (F15) dengan laju alir 10028.8733 kg/jam yang terdiri dari
sebagaan besar PET, katalis TiO2, aditif Sb2O3 dan produk samping DEG. PET yang masuk
merupakan polyethylene yang terbentuk dari proses Pre-polimerisasi II dengan derajat
polimerisasi yaitu 40. Konversi yang terjadi pada reaktor sebelumnya (Reaktor Pre-
polimerisasi 2) sekitar 97,5% dari PET 30. Untuk itu keluaran dari Pre-polimerisasi 2 di
sempurnakan kembali pada DRR. Polimer yang diinginkan pada Disc Ring Reactor (DRR)
ini adalah polimer dengan derajat polimerisasi 80 dengan konversi sebesar 98,75%. Dari hasil
reaksi, diperoleh produk sebesar 9991.4509 kg/jam.
B. Menghitung Neraca Massa pada Menara Distilasi
4B.1 Pendahuluan
4B.1.1 Latar Belakang
PT Indo-Rama Synthetics adalah perisahaan tekstil dan petrochemical terbesar
di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 40 tahun. Saat ini, Indo-Rama adalah
produsen & eksportir teresar polyester di Indonesia dengan total produksi polyester
sebesar 280.000 ton pertahun, tahun 2010. Indo-Rama selalu berusaha memberikan
kualitas terbaik, konsistensi dan kedayatahanan dengan pelayanan yang tepat setiap
saat. PT Indo-Rama terjun ke dalam 4 bisnis yang terdiri dari Polyester, Spun Yarns,
Fabrics dan Pembangkit Tenaga Listrik Capative Power Plant (CPP).
Sistem proses utama merupakan sistem proses yang terdapat di Department
Poly CP-1 yang terdiri dari pembuatan pasta, esterifikasi dimana akan terbentuk
monomer-monomer dari polyester, distilasi yang merupakan tempat pemisahan antara
vapor EG dan H2O, polimerisasi dan kondensasi merupakan pengulangan monomer
dengan menggunakan katalis, dimana dihasilkan pula H2O dan selanjutnya akan di
hasilkan polyester pada proses reaksi di Disc Ring Reactor (DRR).
Pada dunia industri, keberadaan kolom distilasi sebagai salah satu alat vitas
pada tahap pemisahan, menjadi bagian yang hampir selalu ada dalam rancangan
proses lengkap. Pemahaman secara khusus mengenai alat ini dinilai sangat penting
dan penting khususnya bagi mahasiswa agar penguasaan perancangan dan akurasi
hasil perhitungan disain dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Pemisahan
campuran liquid dengan destilasi bergantung pada perbedaan volatilitas antar
komponen. Komponen yang memiliki relative volatility yang lebih besar akan lebih
mudah pemisahannya. Uap akan mengalir menuju puncak kolom sedangkan liquid
menuju ke bawah kolom secara counter-current (berlawanan arah). Uap dan liquid
akan terpisah pada plate atau packing. Sebagian kondensat dari Condensor
dikembalikan ke puncak kolom sebagai liquid untuk dipisahkan lagi, dan sebagian
liquid dari dasar bolom diuapkan pada Reboiler dan dikembalikan sebagai uap.
Destilasi didefinisikan sebagai sebuah proses dimana campuran dua atau lebih zat
liquid atau vapor dipisahkan menjadi komponen fraksi yang murni, dengan
pengaplikasian dari perpindahan massa dan panas.
Salah satu alat utama yang digunakan pada proses pengolahan polyester
adalah menara distilasi. Menara distilasi digunakan untuk pemisahan vapor Ethylen
Glycol (EG) dengan air (H2O). hasil dari menara distilasi terbagi dua yaitu top dan
bottom. Pada aliran keluaran bottom yang berupa EG akan terbagi dua yaitu menuju
Ester 1 dan EG vapor.
4B.13 Tujuan
Tujuan dari tugas khusus ini yaitu : untuk mengetahui neraca massa pada
Menara Distilasi dengan menggunakan aplikasi HYSIS.
NM-Total F = D + B …(4B.1)
NM-Komponen F.zfi = Dxdi + Bxbi …(4B.2)
Bagaimana kondisi distilate dan bottom sangat dipengaruhi oleh kondisi umpan (T,P,
fraksi uap), kondisi operasi dari kolom distilasi serta jumlah tahap pemisahan untuk
kolom tray. Hysys menyediakan fasilitas untuk perhitungan kondisi produk baik
komposisi, temperature maupun tekanan yang dihasilkan untuk didistilate, bottom
serta tiap tahap.
4B.2.2.2 Prinsip Distilasi
Pemisahan komponen-komponen dari campuran liquid melalui destilasi
bergantung pada perbedaan titik didih masing-masing komponen. Juga bergantung
pada konsentrasi komponen yang ada. Campuran liquid akan memiliki karakteristik
titik didih yang berbeda. 20 Jurnal Teknik Kimia, No. 4, Vol. 16, Desember 2009
Oleh karena itu, proses destilasi bergantung pada tekanan uap campuran liquid.
Tekanan uap suatu liquid pada temperatur tertentu adalah tekanan keseimbangan
yang dikeluarkan oleh molekul-molekul yang keluar dan masuk pada permukaan
liquid. Berikut adalah halhal penting berkaitan dengan tekanan uap :
a. Input energi menaikkan tekanan uap
b. Tekanan uap berkaitan dengan proses mendidih
c. Liquid dikatakan mendidih ketika tekanan uapnya sama dengan tekanan
udara sekitar.
d. Mudah atau tidaknya liquid untuk mendidih bergantung pada
volatilitasnya.
e. Liquid dengan tekanan uap tinggi (mudah menguap) akan mendidih pada
temperatur yang lebih rendah.
f. Tekanan uap dan titik didih campuran liquid bergantung pada jumlah
relatif komponen-komponen dalam campuran.
g. Destilasi terjadi karena perbedaan volatilitas komponen-komponen dalam
campuran liquid.
Secara fundamental semua proses-proses distilasi dalam kilang minyak bumi
adalah sama. Semua proses distilasi memerlukan beberapa peralatan yang penting
seperti Kondensor dan Cooler, Menara Fraksionasi, Kolom Stripping. Proses
pemisahan secara distilasi dengan mudah dapat dilakukan terhadap campuran,
dimana antara komponen satu dengan komponen yang lain terdapat dalam
campuran:
a. Dalam keadaan standar berupa cairan, saling melarutkan menjadi campuran
homogen.
b. Mempunyai sifat penguapan relatif (α) cukup besar.
c. Tidak membentuk cairan azeotrop.
Pada proses pemisahan secara distilasi, fase uap akan segera terbentuk setelah
sejumlah cairan dipanaskan. Uap dipertahankan kontak dengan sisa cairannya
(dalam waktu relatif cukup) dengan harapan pada suhu dan tekanan tertentu, antara
uap dan sisa cairan akan berada dalam keseimbangan, sebelum campuran dipisahkan
menjadi distilat dan residu. Fase uap yang mengandung lebih banyak komponen
yang lebih mudah menguap relatif terhadap fase cair, berarti menunjukkan adanya
suatu pemisahan. Sehingga kalau uap yang terbentuk selanjutnya diembunkan dan
dipanaskan secara berulang-ulang, maka akhirnya akan diperoleh komponen-
komponen dalam keadaan yang relatif murni.
4B.2.4 HYSIS
Hysys merupakan software process engineering untuk mensimulasikan suatu
unit process atau multi unit process yang terintegrasi, intuitive, iterative, open and
extensible. Simulator Hysys bermanfaat untuk aplikasi di industri kimia seperti
1. Perancangan suatu industri kimia
2. Memonitor kemampuan dari industri kimia yang telah exist
3. Melacak permasalahan process yang terjadi di industri kimia
4. Kemungkinan peningkatan kapasitas produksi dari plant
Area penggunaan dari simulator Hysys adalah
Conceptual analysis
Process design
Project design
Operability and safety
Automation
Asset utilization
Hysys dapat dipergunakan untuk mensimulasikan unit-unit process secara steady
state dan dynamic. Pada pelatihan ini hanya dijelaskan simulasi dengan Hysys dalam
kondisi steady state (tunak)
Aspen hysys juga digunakan sebagai model simulator untuk satu atau
beberapa rangkaian proses yang berkaitan dengan bidang ilmu teknik, khususnya
teknik kimia. Beberapa contoh proses disini antara lain proses reaksi yang melibatkan
reaktor, proses pemisahan (separator), dan proses pemurnian (destilasi, absorbsi).
Aspen Hysys banyak digunakan oleh professional yang berkarir di Chemical Process
Industry (CPI). Contoh dari CPI ini adalah pabrik petrokimia, pabrik gula, pabrik
minyak dan gas bumi.
Menara Distilasi
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi
kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa
pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Distilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan komponen yang ditujukan
untuk memisahkan pelarut dan komponen pelarutnya. Hasil distilasi disebut distilat
dan sisanya disebut residu. Jika hasil distilasinya berupa air, maka disebut sebagai
aquadestilata (disingkat aquades).
Pada menara distilasi , aliran feed berasal dari keluaran vapor EG pada F-7
dan keluaran vapor EG pada F-10 yang ercampur dengan air (H2O) serta EG mix.
Vapor yag terbentuk dari reaksi pada ester 1 dan 2. Neraca massa pada menara
distilasi ini diselesaikan menggunakan aplikasi Aspen Hysys. Dimana pada tahap
pertama dilakukan pengisian komponen pada stream feed. Feed yang masuk berupa
Vapor EG dan EG mix. EG mix yang ditambahkan memiliki fungsi sebagai pengatur
kontrol level pada kolom distilasi agar level tetap stabil. Vapor EG dari F-7 dan F-10
akan di masukkan ke dalam mixer dan diatur hingga didapatkan tekanan sebesar 65
kPa dan suhu pada 260 oC. Pada proses diinginkan hasil keluaran pada bottom berupa
EG dan yang di uapkan yaitu air. Feed yang masuk akan dipanaskan dengan suhu 183
o
C sehingga air sebagai keluaran top dan EG seagai keluaran bottom. Kolom distilasi
memiliki 16 tray yang berjenis sieve dengan diameter 1.23 m dan tinggi menara
50.80 mm. Keluaran top terbagi lagi menjadi distilat dan reflux dengan perbandingan
ratio atau R/D yaitu 0.880 sehingga didaptkan keluaran distilat sebesar 2105 kg/h dan
reflux sebesar 1852 kg/h. proses reflux ini bertujuan untuk menghasilkan kadar EG
dalam air kurang dari 1% dan untuk menstabilkan temperatur top column agar tetap
pada temperatur 100 oC. proses dalam condenser menggunakan cooling water sebagai
media pendingin dengan temperature berkisar 30-40 oC. Pada keluaran bottom
didapatkan flow sebesar 4599 kg/h. Flow pada bottom nantinya akan di alirkan ke
reboiler dan akan terbagi lagi dimana akan ada aliran yang di kembalikan ke kolom
dan yang di airkan ke Ester 1 juga bottom 1115 terbagi lagi dimana akan ada aliran
kembali dengan reboiler dan aliran keluar. Pada simulasi hysis aliran masuk dan
keluar diatur dengan penambahan pompa dan valve. Kemudian dilakukan pengaturan
untuk PID DAN P&ID. Tujuannya untuk mendynamikkan aliran yang terbentuk.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan poin-poin pembahasan mengenai PT Indo-Rama Synthetics Tbk
adalah sebagai berikut:
1. PT Indo-Rama Synthetics Tbk merupakan perusahaan tekstil dan petrochemical
yang mulai beroperasi sejak 3 April 1974.
2. Proses pembuatan polyester PT Indo-Rama pada Department Poly CP-1 terdiri
dari pembuatan pasta, esterifikasi, column distilasi, polimerisasi dan
penyempurnaan PET.
3. Pada semua proses yang terjadi, dilakukan pengendalian proses untuk mengontrol
suhu, tekanan, laju alir atau variabel lainnya.
4. Untuk menghasilkan kualitas polyester yang baik diperlukan pemilihan bahan
baku dan bahan penunjang dan spesifikasi yang ketat, serta pengawasan terhadap
masing-masing tahapan proses ditiap unit proses.
5. Untuk menunjang pelaksanaan proses pembuatan polyester serta keperluan
komunitas, di PT Indo-Rama Synthetics terdapat seksi utilitas yang menyediakan
kebutuhan steam, air, udara bertekanan, nitrogen, listrik dan dow vapor.
6. Untuk menjaga kelancaran proses maka dilakukan maintenance terhadap
peralatan-peralatan produksi secara berkala dan terjadwal, maintenance tersebut
meliputi penggantian pompa, penggatian cooler, pembersihan filter, sealing
pompa, dll.
5.2 Saran
Setelah melalui masa kerja praktik, maka saran yang dapat diberikan kepada
PT Indo-Rama Synthetics Tbk adalah sebagai berikut:
1. PT Indo-Rama Synthetics Tbk dapat terus menerus mengembangkan dan
mengoptimasi proses pengolahan polyester untuk meningkatkan kualita yang
dihasilkan.
2. Dilakukannya pengecekan secara rutin untuk mengetahui bahan-bahan yang
mengendap di dalam reaktor dan alat lain agar tidak menyebabkan masalah pada
kinerja alat.
LAMPIRAN PERHITUNGAN
F1
F4 F2
Mixing
F3 F5
Tabel L.3 Output Slurry Paste
F6
F7
F5 Reaktor
Esterifikasi 1
F8
Tabel L.8 Output F-7 Aliran Keluar Vapor
Komponen Kg/Jam Kmol/Jam
EG 638.4109 10.2969
H2O 1848.6617 102.7034
F7-Total 2487.0726 113.0004
3. Reaktor Esterifikasi 2
F9
F10
F8 Reaktor
Esterifikasi 2
F11
4. Reaktor Pre-polimer 1
F12
Reaktor Pre-
F11 polimerisasi
1
F13
5. Reaktor Pre-polimer 2
F14
Reaktor Pre-
F13 polimerisasi
2
F15