You are on page 1of 22

MAKALAH

ILMU BAHAN DAN KOROSI

KERAMIK

DISUSUN OLEH :
Nama : Lisa andriani
Nim : 170140136
Unit : A5

GURU PEMBIMBING :
Ir. Ishak

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
BUKIT INDAH
2018
KATA PENGENTAR

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan karunia dan
hidayahnya sehingga penulis masih diberikan kesadaran, kemauan dan
kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmu bahan dan
korosi dengan judul “Keramik” sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.
Adapun maksud dan tujuan penulis membuat makalah ini, adalah untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliahilmu bahan dan korosi, dan juga untuk
menambah wawasan mengenai karakteristik dari bahan keramik.
Dengan selesainya penyusunan makalah ini kami mengucapan terima
kasih kepada dosen pembimbing maupun kepada pihak-pihak yang senantiasa
bekerja sama dalam membantu penyusunan makalah ini.
Penulis sangat menyadari keterbatasan dan kelemahan juga masih
banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu penulis
mohon maaf jika adanya kekeliruan dalam penyampaian materi ini. Penulis juga
sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar kami dapat
menyusun makalah yang lebih baik lagi kedepannya.

Lhokseumawe, 04 Mei 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
2.1 Latar belakang ........................................................................................... 1
2.2 Rumusan masalah...................................................................................... 2
2.3 Tujuan penulisan ....................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTKA ...................................................................... 3
2.1 Pengertian Keramik ................................................................................... 3
2.2 Sejarah Perkembangan Keramik ............................................................... 3
2.3 Jenis-jenis Bahan Penyususn Keramik ..................................................... 4
2.4 Sifat-sifat Keramik .................................................................................... 5
2.5 Klasifikasi Keramik .................................................................................. 8
2.6 Proses Pembuatan Keramik ...................................................................... 9
2.7 Kegunaan Keramik.................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 14
3.2 Kesimpulan ............................................................................................... 14
3.3 Saran .......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi material keramik pada saat ini telah diarahkan
kepada spesifikasi kegunaannya dalam berbagai kebutuhan, antara lain:kebutuhan
rumah tangga, industri mekanik, elektronika, cordierite, refraktori, teknologi
ruang angkasa, keramik berpori dan lain sebagainya.
Industri keramik telah bermula dalam tahun 4500 sebelum Masehi yang di
usahakan oleh penduduk di perkampungan neolitik di dalam daerah Shanxi di
negeri China. Industri keramik pada masa itu hanya tertumpu pada penghasilan
tembikar. Tembikar tertua di temui di England, dapat di kesan kembali pada
pertama tahun masehi dan penaklukan Roma. Antara masa itu dan 1500 tahun
Masehi, perkembangan yang paling penting adalah porselin yang dapat
memantulkan cahaya. Aktiviti di England bermula dengan tembikar eistercian
pada awal abad ke enam belas. Abad ketujuh belas mulai nampak permulaan
industri tembikar Inggris melalui Tofst bersaudara yang membuat tembikar slip di
Staffordshire. Dalam abad ke delapan belas menampakkan bibit perkembangan
yang telah menjadikan industri tembikar sebagaimana yang terdapat pada hari ini.
Keramik di Indonesia sudah dikenal sejak jaman Neolithikum. Alat-alat
berupa gerabah dan alat pembuat pakaian kulit kayu. Kebutuhan manusia dalam
kehidupan sehari-hari selalu mengalami perubahan sesuai perkembangan zaman.
Awalnya manusia membuat alat bantu untuk kebutuhan hidupnya, mulai dari
membuat kapak dari batu. Seperti di Sumatra ditemukan pecahan-pecahan periuk
belanga di Bukit Kulit Kerang.
Selain itu, dalam tempoh selepas perang dunia kedua, industri keramik
tertumpu kepada produksi yang boleh memberikan ciri-ciri yang istimewa serta
Modern. Ia dihasilkan daripada bahan mentah alami atau sintetis atau campuran
yang melibatkan metode berteknologi modern. Keramik jenis ini digolongkan
kepada keramik Modern atau advance keramik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan keramik ?
2. Bagaimana sifat dari bahan keramik?
3. Apa saja jenis-jenis bahan keramik ?
4. Bagaimana proses pembuatan keramik ?
5. Bagaimana metoda uji bahan keramik ?
6. Apa saja kegunaan dan manfaat dari keramik ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi dari keramik
2. Untuk mengetahui jenis dari bahan keramik
3. Untuk mengetahui sifat dari bahan keramik
4. Untuk mengetahui jenis-jenis bahan keramik
5. Untuk mengetahui proses pembuatan keramik
6. Untuk mengetahui kegunaan dan manfaat dari keramik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Keramik


Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos, yang
artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Kamus dan ensiclopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil
seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti
gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik
berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan
bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998;2)
Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa,
kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi
kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada
lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit
dengan sedikit elektron-elektron bebas. Keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan
kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding
kekuatan tariknya.

2.2 Sejarah Perkembangan Keramik


Di Indonesia, keramik sudah dikenal sejak jaman Neolithikum, diperkirakan
rentang waktunya mulai dari 2500 SM–1000 SM. Peninggalan zaman ini
diperkirakan banyak dipengaruhi oleh para imigran dari Asia Tenggara berupa:
pengetahuan tentang kelautan, pertanian dan peternakan. Alat-alat berupa gerabah
dan alat pembuat pakaian kulit kayu. Kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-
hari selalu mengalami perubahan sesuai perkembangan zaman. Awalnya manusia
membuat alat bantu untuk kebutuhan hidupnya, mulai dari membuat kapak dari batu.
Seperti di Sumatra ditemukan pecahan-pecahan periuk belanga di Bukit Kulit
Kerang.
Di pantai selatan Jawa tepatnya diantara Yogyakarta dan Pacitan ditemukan
pecahan tembikar yang berhiaskan teraan anyaman atau tenunan seperti hasil tenun
yang di buat di Sumba. Di daerah Melolo (P. Sumba) ditemukan pula periuk belanga
yang berisikan tulang-tulang manusia. Peninggalan-peninggalan prasejarah ini juga
ditemukan didaerah Banyuwangi, Kelapa Dua-Bogor, Kalumpang serta Minanga di
Sulawesi, Gilimanuk di Bali dan juga penemuan pada waktu peninggalan arkeologis
di sekitar candi Borobudur dan di Trowulan-Mojokerto.
Keramik rakyat ini dari zaman ke zaman berkembang secara evolusioner.
Demikian pula dengan bentuk, teknik pengolahan maupun pembakarannya,
pembakaran dilakukan hanya dengan menggunakan daun-daun atau ranting-ranting
pohon yang telah kering. Mereka lebih banyak memikirkan peralatan yang ada
hubungannya dengan rumah tangga. Untuk keperluan tersebut dibuatlah benda
gerabah dari tanah liat kemudian dibentuk dan setelah kering dibakar dengan
pembakaran sederhana. Penemuan keramik merangsang kreativitas manusia untuk
menciptakan berbagai macam benda keramik yang di buat dari bahan tersebut. Pada
perkembangan selanjutnya berbagai faktor turut menentukan kemajuan keramik
diberbagai daerah.

2.2.1 Jaman Penjajahan Belanda


Teknologi pembuatan keramik dapat dikatakan mulai berkembang dengan
didirikannya Laboratorium Keramik atau “Het Keramische Laboratorium” pada
tahun 1922 di Bandung. Fungsi utama laboratorium ini sebagai pusat penelitian
bahan bangunan seperti bata, genteng, saluran air dan sebagainya yang terbuat dari
tanah liat. Selain itu mengembangkan juga teknologi glasir untuk barang gerabah
halus yang disebut dengan ‘aardewerk’. Bahan glasir didatangkan dari Belanda.
Selanjutnya di Plered Purwakarta didirikan sebuah pabrik keramik dengan
dilengkap alat-alat produksi masinal untuk mengolah bahan tanah liat. Pabrik ini
berfungsi sebagi induk yang memberikan bimbingan dalam pembuatan bahan
bangunan dan gerabah halus berglasir kepada para perajin setempat.

2.2.2 Jaman Pendudukan Tentara Jepang


Dengan masuknya tentara Jepang , pabrik keramik di Bandung telah diubah
namanya menjadi “Toki Shinkenjo”. Laboratorium ini berfungsi sebagai balai
penelitian yang meneliti dan mengembangkan serta memproduksi barang-barang
keramik dengan suhu bakar tinggi. Produknya antara lain: bata tahan api, botol sake,
dan sebagainya. Barang-barang tersebut dibuat untuk keperluan bala tentara Jepang
di Indonesia.

2.2.3 Jaman Pemerintah Republik Indonesia


Sejak pemerintahan dipegang pemerintah republik Indonesia, maka “Toki
Shinkenjo” berubah nama menjadi Balai Penyelidikan Keramik (BPK), dalam
operasionalnya dilengkapi dengan alat-alat pengujian dan alat-alat produksi yang
lebih modern. Fungsi dan tugas BPK semakin berkembang, tidak hanya berporduksi
barang-barang keramik, gelas, isolator listrik tetapi juga aktif melakukan kegiatan
penelitian barang-barang mentah keramik hasil temuan bahan keramik di beberapa
tempat.

2.3 Jenis-Jenis Bahan Penyusun Keramik


Jenis-jenis bahan penyusun keramik dapat dikelompokkan antara lain :
1. Tanah Liat ( clay atau argiles atau lempung)
Tanah liat (lempung) sebagai bahan pokok untuk pembuatan keramik,
merupakan salah satu bahan yang kegunaannya sangat menguntungkan bagi manusia
karena bahannya yang mudah didapat dan pemakaian hasilnya yang sangat luas.
Kira-kira 70% atau 80% dari kulit bumi terdiri dari batuan merupakan sumber tanah
liat. Tanah liat banyak ditemukan di areal pertanian terutama persawahan. Tanah liat
memiliki sifat-sifat yang khas yaitu bila dalam keadaan basah mempunyai sifat
plastis tetapi bila dalam keadaan kering akan menjadi keras, sedangkan bila dibakar
akan menjadi padat dan kuat. Pada umumnya, masyarakat memanfaatkan tanah liat
sebagai bahan baku pembuatan bata dan gerabah.
Tanah liat ialah kata umum untuk partikel mineral berkerangka dasar silikat
yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika
dan/atau aluminium yang halus. Silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang
paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan
batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
2. Kaolin
Kaolin adalah jenis lempung yang mengandung mineral kaolinit dan
terbentuk melalui proses pelapukan. Kaolin merupakan jenis tanah liat primer
digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan keramik putih, dan mengandung
mineral kaolinit [Al2Si2O5(OH)4] sebagai bagian yang terbesar, sehingga kaolin
biasanya disebut sebagai lempung putih. Kaolin adalah bahan keramik yang harus
dicampur dengan bahan lainnya, misalnya ball clay. Hal ini dilakukan untuk
menambah keplastisan dan mengurangi ketahanan api karena bahan ini bersifat
kurang plastis dan sangat tahan api. Titik lelehnya lebih kurang 1800°C. Kaolin
digunakan untuk membuat gerabah dan porselin.
Kaolin disebut juga china clay, termasuk jenis tanah liat primer (residu) yang
berfungsi sebagai komponen utama dalam membuat campuran porselin, dan
digunakan dalam keramik stoneware dan earthenware putih. Kaolin berfungsi untuk
pengikat dan penambah kekuatan badan keramik pada suhu tinggi, porselin, barang-
barang tahan api (refractory), juga digunakan sebagai bahan pengeras dalam
pembuatan glasir. Sifat-sifat Kaolin (china clay): berbutir kasar, tidak plastis, relatif
murni, warnanya putih, titik leburnya tinggi yaitu ±18000C.

3. Kuarsa (SiO2)
Kuarsa adalah salah satu komponen utama dalam pembentukan keramik dan
banyak terdapat di permukaan bumi (sekitar 60%). Kuarsa memiliki keplastisan
rendah dan titik lebur tinggi sekitar 1728°C, tetapi hasil pembakarannya kuat dan
keras. Bahan baku kuarsa dapat diperoleh dari batuan atau pasir kuarsa dengan
kandungan silica tinggi. Kuarsa mempunyai fungsi :
 Mengurangi susut kering, jadi mengurangi ada retakan dalam pengeringan.
 Mengurangi susut waktu dibakar sehingga tetap kualitas tetap baik.

4. Feldsfar
Feldsfat adalah suatu kelompok mineral yang berasal dari batu karang yang
ditumbuk. Bila keramik dibakar, feldspat akan meleleh (melebur) dan membentuk
leburan gelas yang menyebabkan partikel tanah dan bahan lainnya melekat satu
sama lain. Pada saat membeku, bahan ini memberikan kekuatan pada badan
keramik. Feldsfar tidak larut dalam air, mengandung alumina, silica dan flux yang
digunakan untuk membuat glasir suhu tinggi, tetapi agar lebih memuaskan harus
dicampur dengan kaolin. Bahan ini banyak dipakai dalam keramik halus, gelas dan
email.
Feldspar (KAlSi3O8 – NaAlSi3O8 – CaAl2Si2O8) adalah kelompok
mineral tektosilikat pembentuk batu yang membentuk 60% kerak Bumi. Feldspar
mengkristal dari magma pada batuan beku intrusif dan ekstrusif dalam bentuk
lapisan, dan juga ada dalam berbagai jenis batuan metamorf. Batu yang hampir
seluruhnya terbentuk dari feldspar plagioklas kalsium dikenal sebagai anortosit.
Feldspar juga ditemukan di berbagai jenis batuan sedimen.

5. Kalsit
Kalsit adalah sebuah mineral karbonat dan polimorf karbonat kalsium
(CaCO3) paling stabil. Polimorf lain adalah mineral aragonit dan vaterit. Aragonit
akan berubah menjadi kalsit pada suhu 380-470 °C[5], sementara vaterit justru
kurang stabil.

6. Lanau
Lanau adalah tanah atau butiran penyusun tanah/batuan yang berukuran di
antara pasir dan lempung. Beberapa pustaka berbahasa Indonesia menyebut objek ini
sebagai debu. Lanau dapat membentuk endapan yang mengapung di permukaan air
maupun yang tenggelam.

7. Dolomit
Dolomit adalah mineral yang berasal dari alam yang mengandung unsur hara
magnesium dan kalsium berbentuk tepung dengan rumus kimia CaMg(CO3)2.

8. Pasir
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya
berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon
dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu
kapur. Pasir tidak dapat di tumbuhi oleh tanaman, karena rongga-rongganya yang
besar-besar.

2.4 Sifat-Sifat Keramik


Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan
mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada
lingkungan geologi di mana bahan diperoleh. Sifat yang umum dan mudah dilihat
secara fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah britle atau rapuh, hal ini dapat
kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah, gelas, kendi,
gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik bandingkan
dengan piring dari logam, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak
berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan
campuran sintering antara keramik dengan logam. sifat lainya adalah tahan suhu
tinggi, sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar
tahan sampai dengan suhu 1200 oC, keramik engineering seperti keramik oksida
mampu tahan sampai dengan suhu 2000 oC. kekuatan tekan tinggi, sifat ini
merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang keramik terus
berkembang
Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya digunakan untuk
berbagai aplikasi termasuk :
1) kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah
2) Tahan korosi
3) Sifat listriknya dapat insulator, semikonduktor, konduktor bahkan
superkonduktor
4) Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
5) Keras dan kuat
2.5 Klasifikasi Keramik

Pada prinsipnya keramik terbagi menjadi dua, yaitu:

2.5.1 Keramik tradisional

Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan


bahan alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang
pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk
industri (refractory). Keramik tradisional dapat dibagi dalam 2 (dua) golongan
masing – masing diantaranya :

 Industri keramik berat terdiri dari refraktori, mortar, abrasive dan industri
semen.
 Industri keramik halus yang terdiri dari industri gerabah/keramik hias,
porselen lantai dan dinding (litle), saniter, tableware dan isolator listrik.

2.5.2 Keramik halus/baru

Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik,


advanced ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang
dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida
logam (Al2O3, ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya: elemen pemanas,
semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis. (Joelianingsih, 2004)

Bahan baku keramik baru (advance ceramic / engineering ceramic)


biasanya berupa serbuk yang telah mengalami proses sedemikian rupa sehingga
mudah untuk diproses lanjut (ditekan, disintering dan dipoles). Tentunya untuk
mendapatkan kualitas keramik yang tinggi memerlukan pemrosesan tertentu tidak
hanya bahan baku yang handal.
Keramik baru dikenal juga advanced ceramics menggunakan bahan baku
artifikal murni yang memepunyai fasa kristalin. Beberapa jenis industri keramik
maju anatara lain :
 Zirkonia dan silikon, seperti untuk kebutuhan otomotif (blok mesin, gear,
mata pisau dan gunting
 Barium titanat untuk industri elektronika (kapasitor dan gunting) Keramik
nitrid oksida (zirkon nitride, magnesium nitride, cilikon karbida)
digunakan untuk high technologi, cutting tools, komponen mesin, alat
ekstraksi dan pengolahan logam
 Fiber optic di industri telekomunikasi, penerangan, gedung.

Adapun Jenis Keramik Menurut Kepadatannya dapat dikelompokkan menjadi


beberapa kelompok diantaranya :

1. Gerabah (Earthenware)
Dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang plastis dan mudah dibentuk
dan dibakar pada suhu maksimum 1000°C. Keramik jenis ini struktur dan
teksturnya sangat rapuh, kasar dan masih berpori. Agar supaya kedap air, gerabah
kasar harus dilapisi glasir, semen atau bahan pelapis lainnya. Gerabah termasuk
keramik berkualitas rendah apabila dibandingkan dengan keramik batu
(stoneware) atau porselin. Bata, genteng, paso, pot, anglo, kendi, gentong dan
sebagainya termasuk keramik jenis gerabah. Genteng telah banyak dibuat
berglasir dengan warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya.

2. Keramik Batu (Stoneware)


Dibuat dari bahan lempung plastis yang dicampur dengan bahan tahan api
sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi (1200°-1300°C). Keramik jenis ini
mempunyai struktur dan tekstur halus dan kokoh, kuat dan berat seperti batu.
Keramik jenis termasuk kualitas golongan menengah.

3. Porselin (Porcelain)
Adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari bahan lempung
murni yang tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika. Oleh karena badan
porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa tembus cahaya, maka sering disebut
keramik putih. Pada umumnya, porselin dipijar sampai suhu 1350°C atau 1400°C,
bahkan ada yang lebih tinggi lagi hingga mencapai 1500°C. Porselin yang
tampaknya tipis dan rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan
teksturnya rapat serta keras seperti gelas. Oleh karena keramik ini dibakar pada
suhu tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi. Secara
teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus, disamping
mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan kelembutan khas porselin.
Juga bahannya sangat peka dan cemerlang terhadap warna-warna glasir.

4. Keramik Baru (New Ceramic)


Keramik yang secara teknis, diproses untuk keperluan teknologi tinggi
seperti peralatan mobil, listrik, konstruksi, komputer, cerobong pesawat, kristal
optik, keramik metal, keramik multi lapis, keramik multi fungsi, komposit
keramik, silikon, bioceramic, dan keramik magnit. Sifat khas dari material
keramik jenis ini disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan
benturan, tahan gesek, tahan panas, tahan karat, tahan suhu kejut seperti isolator,
bahan pelapis dan komponen teknis lainnya.

Berdasarkan kegunaannya, keramik terbagi atas enam jenis yaitu;


a) Keramik konstruksi
Keramik konstruksi adalah keramik yang digunakan untuk bahan
konstruksi bangunan karena sifatnya yang keras, kuat dan tidak korosi.
Contohnya, tegel, ubin, genteng, batu bata dan lain sebagainya.
b) Keramik Berpori
Keramik berpori adalah keramik yang memiliki banya pori, umumnya
sangat ringan dan digunakan sebagai filter (penyaring). Biasanya keramik jenis ini
digunakan sebagai isolator panas dan knalpot mesin.
c) Keramik Elektronik
Keramik elektronik adalah keramik yang digunakan sebagai bahan
komponen elektronika karena sifat listriknya dapat menjadi isolator,
semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor. Contohnya, resistor, kapasitor
dan dioda.
d) Keramik Optik
Keramik optik adalah keramik yang terbuat dari bahan gelas dan dapat
tembus cahaya. Contohnya, kaca jendela, peralatan gelas.
e) Keramik Refraktori
Keramik refraktori adalah keramik yang tahan api atau tahan terhadap
suhu yang tinggi dan banyak mengandung silika. Biasanya keramik jenis ini
banyak digunakan sebagai bahan tungku pada industri dengan temperatur tinggi,
misalnya industri peleburan besi dan baja.
f) Komposit Keramik
Komposit keramik adalah keramik yang diperkuat dengan matriks yang
diproses pada suhu bakar rendah dan biasanya digunakan sebagai bahan bangunan
konstruksi ringan.

2.6 Proses pembuatan keramik

1. Penyiapan bahan mentah


meliputi : penggalian bahan mentah, penimbunan dan penggilingan.
a. Penggalian bahan mentah, bahan mentah yang digunakan untuk keramik pada
umumnya adalah lempung/tanah liat. Sebagian besar lempung merupakan bentuk
endapan yang terletak di permukaan bumi sehingga penggaliannya dilakukan dengan
cara terbuka.
b. Penimbunan, bahan mentah hasil galian sebaiknya ditimbun dahulu. Selama
dalam penimbunan, lempung ini diberikan air, jika perlu direndam dalam
air. Hal ini perlu dilakukan agar partikel-partikel yang semula di bawah
dan kurang menyerap air menjadi lebih lapuk dan menyerap air. Selain itu
juga untuk melarutkan garam sulfat yang merugikan. Pada saat
penimbunan ini, biasanya juga dilakukan pencampuran dengan bahan
lain, misalnya pasir.
c. Penggilingan, Untuk lempung yang berbentuk bongkahan yang keras,
sebelum ditimbun digiling terlebih dahulu. Penggilingan dilakukan dengan
menggunakan kollegrang yang dasamya berlubang-lubang untuk
mendapatkan susunan besar butir yang lebih homogen. Selama digiling
didalam alat ini, bahan yang sudah menjadi tepung ditambah dengan air
sambil digiling, sehingga keluar dari kollegrang, bahan sudah berbentuk
lempung basah. Untuk mendapatkan lempung yang lebih homogen, dilakukan
penggilingan lagi di pugmill (mixer). Selesai dari pugmill, bahan diolah lagi
di dalam extruder. Di dalam alat ini lempung diaduk dan ditekan, sehingga
dihasilkan lempung yang benar-benar padat berbentuk kolom segi empat atau
bulat.
2. Pembentukan Produk Keramik
Proses pembentukan produk keramik sangat menentukan sifat fisik suatu
produk keramik. Cara pembentukan keramik tergantung pada : tujuan pemakaian,
sifat bentuknya dan bahan dasamya. Ada empat cara pembentukan produk
keramik, yaitu :
a. Cara pembentukan dengan proses lempung lembek (soft mud process).
Cara ini biasanya digunakan untuk membentuk produk keramik yang
pembentukannya dikehendaki dengan lembek sehingga dapat dilakukan
pembentukan dengan tangan. Cara ini biasanya dipakai untuk benda-benda khusus
yang tidak dapat dikerjakan dengan alat lain, misalnya untuk produk keramik
halus yang cara pembentukannya dengan proses putar. Di dalam proses ini,
lempung bersifat lembek dengan kandungan air 25 ay 40 %, dengan syarat
lempung masih cukup Ikuat menahan beratnya sendiri sehingga tidak terjadi
perubahan bentuk.
b. Cara pembuatan dengan proses lempung kaku (Stiff mud).
Masa yang dipakai berupa lempung kau yang cukup berat bila
dicetak/dibentuk dengan tangan.. Kadar air lempung kaku dalam cara ini kurang
lebih 15 ay 30 %. Biasanya cara ini memerlukan alat pembentuk extruder
sehingga dari alat ini dikeluarkan suatu kolom tanah yang kaku. Kemudian kolom
tanah ini dibentuk/dipotong, lalu dibentuk kembali menjadi produk tertentu. Cara
ini biasanya dipakai dalam pembuatan produk keramik berat dan keramik banhan
bangunan, misalnya genteng keramik, bata merah, bata berlubang, pipa tanah dan
bentuk produk keramik kasar lainnya.
c. Cara Pembentukan dengan masa slip.
Cara ini dipakai bila lempung yang akan dicetak disiapkan dalam bentuk
bubur yang halus sekali dan berbentuk lumpur cair. Biasanya lempung terdiri dari
susunan butiran yang halus sekali. Kandungan air dalam lempung ini 12 ay 50 %.
Cara ini biasanya dilakukan dengan membuat cetakan dari gips yang telah
dibakar dan dengan cara mencetak tersebut dapat dibuat produk yang sama.
Selain itu,juga memungkinkan untuk membentuk benda-benda yang sulit
dibentuk dengan cara tangan atau mesin. Cara pembuatan ini biasanya digunakan
untuk membuat produk sanitair (doset, wastafel,
d. Cara Pembentukan dengan proses kering.
Dalam cara ini dipakai lempung/masa campuran yang berkadar air
rendah 4 ay 12 %, sehingga masa tadi lembab. Cara membentuknya biasanya
dengan alat kempa (press) yang bertekanan tinggi untuk mendapatkan produk
yang mempunyai kepadatan tinggi pula. Cara ini umumnya dipakai untuk
membuat produk keramik yang mempunyai kepadatan tinggi tetapi hasil
bakarannya tidak sampai meleleh, misalnya dalam pembuatan produk ubin
keramik, bata klinker dan bata tahan api.

3. Pengeringan keramik keramik


Pada saat keramik selesai dibentuk, biasanya mengandung air antara 7-
30 % Itergantung cara pembentukkannya. Keramik ini masih dalam kondisi
mentah dan basah sehingga untuk mengurangi kadar aimya perlu dikeringkan
lebih dulu. Tujuan pengeringan adalah untuk mnguapkan air yang masih
terkandung di dalam produk Imentah tadi, sehingga pada saat dibakar tidak
banyak terjadi kerusakan, tidak berubah sifat maupun bentuknya.
Pada saat pengeringan, akan terjadi penyusutan karena air di dalam bahan
mentah akan menauao sehinaaa butir-butir masa I emouna akan mendekat satu
sama lain.Penyusutan akan terhenti apabila air yang...menguap telah mencapai A±
A'/ - 1/3 kali. Apabila penyusutan telah selesai, makaA produk kering sudah tidak
mengalami perubahan bentuk lagi. Pengeringan produk mentah dilakukan dengan
2 cara, yaitu :
a. Pengeringan alami, yaitu suatu cars pengeringan yang memanfaatkan
matahari dan suhu di sekitar benda tersebut.A Kecepatan pengeringan alami
tergantung oleh : suhu udara di sekitarnya, kelembaban udara, kecepatan
gerakan udara.
b. Pengeringan buatan, yaitu cara pengeringan dengan menggunakan tungku
pemanas sehingga radiasi panas dari tungku dimanfaatkan untuk
mengeringkan keramik mentah tadi.
4. Pembakaran Keramik
Pembakaran produk keramik bertujuan untuk mendapatkan produk yang
bersifat tidak berubah bentuknya, keras, cukup kuat menahan beban, tahan air,
padat dan tahan terhadap pengaruh cuaca lainnya. Proses yang terjadi pada
keramik selama pembakaran terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
a. Tahap penguapan air mekanis sisa pengeringan.
Jumlah air yang terkandung di dalam bahan mentah keramik setelah
pengeringan A± 3 Se 10 0/0. Pada tahap awal pembakaran, perlu dilakukan
pengeringan air bebas ini. Pada tahap ini, pembakaran dilakukan secara
perlahan-lahan dengan suhu relatif rendah ( 40 - 'SOAK ) untuk
menghindari penguapan secara mendadak yang menyebabkan benda retak.
Kenaikan suhu pembakaran biasanya diatur antara 5 atau 'OAK/jam.
b. Tahap Penguapan air mineral.
Pada umumnya air yang terkandung di dalam masa lempung tidak lepas pada
suhu di bawah 200A°C dan umumnya lepas pada suhu di atas 500)5.0C -
700)5.0C. Pada tahap ini, benda keramik menjadi lebih berpori dan kurang
kuat.
c. Tahap Pembakaran Cepat.
Pada tahap ini dimaksudkan agar terjadi sedikit peleburan pada dinding
partikel lempung sehingga partikel satu dengan yg lainnya melekat. Untuk
beberapa produk keramik yang memerlukan penyerapan air rendah, maka
dilakukan peleburan lebih lanjut sehingga pori-pori yang ditinggalkan air
bebas maupun air mineral menjadi tertutup.
Jenis jenis tungku pembakaran antara lain sebagai berikut:
1. Tungku berkala (periodik).
Tungku yang digunakan untuk pembakaran secara berkala, dimana
sejumlah bahan keramik dibakar sekaligus sampai masak kemudian tungku
didinginkan lagi dan hasil bakarannya dibongkar. Demikian dilakukan berulang
secara berkala. Cara ini terlalu boros karena panas yang hilang banyak sekali,
terutama panas untuk memanasi badan tungku dan sewaktu tungku dingin
kembali. Jenis-jenis tungku berkala :
a) Tungku ladang, tungku yang biasa digunakan untuk membakar bata
merah, bersifat tidak permanen. Lamanya pembakaran dari mulai
memanasi tungku sampai tungku dingin kembali adalah 5 Se 7 hari. Hasil
bakaran pada umunya menghasilkan rendamen rendah (60%).
b) Tungku berkala permanen. Tungku ini berbentuk ruangan permanen
(berbentuk segi empat dan lingkaran). Pada sisi bawah tungku diberi
lubang-lubang pembakaran. Hasil bakaran pada umumnya merata dan
menghasilkan rendamen antara 70 Se 85 0/0.
2. Tungku Kontinu
Tungku yang bekerja secara terus menerus (tak berhenti) kecuali produksi
berhenti. Proses pembakaran berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, dan
hasilnya diambil setiap hari atau dalam jangka waktu tertentu.
Jenis tungku ini ada 2, yaitu :
a) Tungku kamar, dikenal dengan tungku Hofman. Berbentuk lorong yang
bersekatsekat menjadi beberapa ruangan. Dengan tungku ini hasil produksi
cukup besar, dimana 1 kamar menghasilkan A± 3500 bata dan lebih hemat
bahan bakar. Umumnya dipakai untu produksi keramik bangunan skala
besar (bata & genteng).
b) Tungku terowongan. Berbentuk terowongan yang beratap. Pemabakaran
dari samping, masa yang dibakar berjalan melalui lorong ini dengan
kereta/lori. Jenis tungku ini termasuk modern untuk saat ini dg bahan
bakar cair atau gas. Umumnya dipakai untuk produksi keramik halus,
produk-produk keramik missal yang mutu dan harganya tinggi seperti
produk sanitair.
2.7 Kegunaan Keramik
Hampir sebagian besar orang telah menggunakan produk-produk yang
terbuat dari keramik, entah itu untuk kebutuhan rumah tangga seperti mangkok,
piring, cangkir, teko, tempayan dll. Atau keramik yang digunakan untuk bahan
bangunan, seperti batu-bata, genteng keramik, tegel keramik , pipa-pipa keramik
untuk pembuangan. Ada juga keramik yang digunakan untuk keperluan keperluan
khusus dan dibuat secara khusus pula misalnya keramik isolator yang digunakan
untuk kebutuhan industri perlistrikkan.
Dengan berkembangnya teknologi maka kini bahkan keramik telah
digunakan didalam berbagai keperluan bidang science seperti bidang kedokteran
yang dikenal dengan bio ceramics, misalnya beberapa organ tubuh manusia yang
rusak ternyata dapat digantikan dengan bahan keramik seperti tulang dan gigi.
Keramik juga banyak digunakan di dalam dunia elektronik. Ternyata banyak
bagian dari dari produk elektronik yang dibuat dari bahan keramik .
Dalam bidang teknologi kedirgantaraan maupun antariksa, ternyata
bagian-bagian tertentu dari pesawat terbang maupun pesawat luar angkasa terbuat
dari bahan keramik. Sebagai contoh, pesawat antariksa ulang alik Columbia dan
Discovery ternyata seluruh badan pesawat bagian luarnya dilapisi dengan mantel
yang tahan api yang terbuat dari keramik yang ringan (light refractory brick) yang
tahan terhadap suhu yang sangat tinggi. Tanpa dilapisi bahan keramik tersebut
maka pesawat antariksa tidaklah mungkin dapat terbang menjelajah luar angkasa,
karena ketika kembali ke bumi akan mengalami gesekan dengan atmosfir yang
mengakibatkan terjadinya suhu yang sangat tinggi itu.
Bahan keramik juga digunakan dibidang teknologi nuklir. Hal ini
disebabkan karena bahan keramik, selain tahan terhadap suhu yang sangat tinggi,
juga sekaligus penghantar panas yang sangat buruk . Bahkan bahan keramik
merupakan bahan satu satunya yang tahan terhadap radiasi nuklir,sehingga
reactor nuklir dimanapun menggunakan bahan keramik sebagai pelindung, agar
radiasi tidak menyebar kemana-mana karena sangat membahayakan .
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keramik merupakan suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami
proses pembakaran yang pada umumnya terbuat dari tanah liat, kwarsa, feldsfar,
dan serbuk kaca. Sifat keramik ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia
dan mineral bawaannya yang secara umum meiliki sifat :

1. Keras, kuat, tetapi bersifat getas atau mudah pecah.


2. Tahan terhadap korosi.
3. Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.
4. Sifat listriknya dapat menjadi isolator, semikonduktor, konduktor bahkan
superkonduktor.
5. Dapat bersifat magnetik dan non magnetik.
Keramik biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti
mangkok, piring, cangkir, teko, tempayan dll. Atau keramik yang digunakan
untuk bahan bangunan, seperti batu-bata, genteng keramik, tegel keramik , pipa-
pipa keramik untuk pembuangan.

3.2 Saran

Demikian makalah ini penulis buat, tentunya masih banyak kekurangan


dan kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun bagi para pembacanya dan terutama bagi penulis pribadi sebagai
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/357399819/KLASIFIKASI-DAN-KARAKTERISTIK-
MATERIAL-KERAMIK-pdf

https://www.google.com/search?q=pdf+keramik&ei=yHDuWqiuKIyAvgTR_C4&start=1
0&sa=N&biw=1366&bih=588

https://www.google.com/search?q=material+keramik+pdf&sa=X&ved=0ahUKEwjO4eD
7jfDaAhWHq48KHZUjDUE4ChDVAghuKAE&biw=1366&bih=588

https://www.academia.edu/6370258/Makalah_keramik

http://adelaariyadi.blogspot.co.id/2016/06/makalah-pengetahuan-bahan-keramik.html

https://dokumen.tips/download/link/klasifikasi-keramik

https://id.scribd.com/document/97165889/Makalah-Keramik

https://id.scribd.com/doc/89475460/MAKALAH-KERAMIK

You might also like