Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Cumi-cumi (Liligo sp) adalah salah satu organisme tak bertulang belakang dari filum
chepalopoda. Cumi-cumi merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai
ekonomi yang tinggi. Tubuh cumi-cumi dorsoventral, tidak mempunyai bentuk kaki yang
lebar dan datar, cangkangnya mengecil dan terletak di dalam atau lenyap. Tujuan dari
praktikum ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan teknik preparasi cumi-cumi.
Parameter yang diukur pada praktikum ini adalah morfometrik, rendemen kadar abu,
kadar air, protein, lemak, karbohidrat, dan kemunduran mutu dari cumi-cumi (Loligo sp).
Berdasarkan data yang diperoleh, panjang total rata-rata sebesar (34,21±2,88) cm, lebar
(5,85±0,35) cm, Panjang badan sebesar (12,06±1,18) cm, dan berat sebesar (79,87±9,20)
gram. Hasil rendemen yang didapat adalah 63,09% untuk bagian daging, 1o,04% untuk
organ dalam, dan 25,46% untuk kepala dan 2,86% untuk cangkang. Hasil analisis
proksimat cumi-cumi yang ddidapat menunjukkan kadar air pada cumi-cumi sebesar
78,42%, kadar abu sebesar 1,40%, kadar lemak sebesar 1,45%, protein sebesar 14,57%,
dan karbohidrat sebesar 4,16%. Pengujian laju kemunduran mutu cumi-cumi dilakukan
dengan beberapa perlakuan yaitu suhu chilling tanpa jeroan serta utuh, dan suhu kamar
tanpa jeroan serta utuh. Dari hasil pengujian kemunduran mutu, diperoleh bahwa cumi-
cumi yang diberi perlakuan suhu kamar dan utuh lebih cepat membusuk.
yang berarti lunak. Salah satu hewan Menurut Kreuzer (1984) dalam
mollusca berasal yang berasal dari filum Dwiari (2003), klasifikasi cumi-cumi
Subordo : Myopsida
Famili : Loliginidae hewan laut yang banyak diminati
sehingga terdapat rongga mantel. Pada tubuh. Asam amino esensial yang
ujung mantel bagina perut terbuka dan dominan adalah leusin, lisin, dan
dengan ujung leher oleh semacam tulang amino nonesensial yang dominan
rawan sehingga memungkinkan
adalah asam glutamat dan asam
efektifnya penutupan rongga mantel
aspartat (Okuzumi dan Fujii 2000).
(Suwignyo 1989).
timbangan digital, alat bedah, heater, dalam suhu dingin serta dalam suhu
panjang badan, dan lebar serta berat. morfometrik yang didapat bila
4.16%, kadar abu 1.40%, dan lemak pada cumi-cumi menggunakan dua
cukup tinggi, yaitu 15.6%, kadar air antara lain menggunakan suhu kamar
81.8%, lemak 1.0%, dan abu 1.5% dan suhu chilling baik pada cumi-
tidak terlalu besar, terutama kadar dapat dilihat bahwa cumi-cumi yang
Proses penurunan mutu ikan Selain itu, keong utuh dengan jeroan
(Irianto dan Giyatmi 2009). Pada tekstur pada cumi-cumi dengan dua
N tanpa
cumi yang diberi perlakuan suhu
i 10 jeroan
l
utuh kamar. Perubahan tekstur ini dapat
a 8
i
6 diakibatkan oleh kegiatan bakteri
m 4
u
t 2 pembusuk. Dekomposisi protein oleh
u 0
1 2 3 4 5 6 bakteri merubahnya menjadi asam-
Hari ke -
Gambar 3 tekstur cumi-cumi pada suhu asam amino (Irianto dan Giyatmi
chilling
2009).
10 tanpa
8
jeroan Penampakan Cumi-Cumi (Loligo
N utuh
m
i 6
l
u sp)
t 4
a
u
i
2 Cumi-cumi yang
0
1 2 3 4 5 6 penampakannya masih segar dapat
Hari ke -
Gambar 4 grafik tekstur cumi-cumi pada
suhu kamar dilihat dari warnanya. Cumi-cumi
(Irianto dan Giyatmi 2009). suhu kamar tanpa jeroan serta utuh.
1o,04% untuk organ dalam, dan pengujian. Selain itu, ada baiknya