Professional Documents
Culture Documents
b. Metode Wawancara
Pada pokok bahasan ini dijelaskan bahwa wawancara adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan kepada responden. Posisi responden pada wawancara dapat berbentuk satu orang
(tunggal) atau dua orang atau lebih yang disebut kelompok.
Dalam Metode wawancara, alat bantu wawancara yang dikenal pada dasarnya meliputi:
(1) Pedoman wawancara
(2) Daftar pertanyaan
Selanjutnya dalam pokok bahasan ini penulis menjelaskan persiapan dan langkah-
langkah dalam melaksanakan kegiatan wawancara.
c. Sistem Angket (Kuisioner)
Pada sub bab pokok bahasan ini, penulis menjelaskan bahwa kuisioner adalah alat
pengumpul data (sebagaimana wawancara) secara tidak langsung. Maksudnya, peneliti tidak
harus berhadapan dengan responden, namun memberikan pertanyaan yang ditulis dalam
kertas dan kemudian dibagikan kapada responden, baik secara langsung maupun via email,
atau pos.
Menurut penulis, angket atau kuisioner memiliki kelebihan tersendiri jika dibandingkan
alat bantu lainnya, sebagai contoh kuesioner tidak memerlukan sistem tatap muka dengan
para responden. Kuesioner juga dapat disebarluaskan sesuai keperluan kepada responden
dengan waktu yang relatif singkat. Namun, disamping ada kelebihan, kuisioner juga memiliki
kelemehan, diantaranya: kemungkinan tidak kembalinya jawaban kuisioner dari responden
sangat besar karena tidak adanya tatap muka.
d. Observasi
penulis selanjutnya memberikan penjelasan tentang alat pengumpul data yang dinamakan
Observasi. Observasi menurut penulis adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,
sistematis, mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan
pencatatan.
Selanjutnya, penulis menjelaskan Jenis-jenis teknik observasi dan langkah-langkah yang
dilakukannya.
Selanjutnya penulis membagi pokok bahasan dalam Bab ini kedalam beberapa
sub pokok bahasan, yaitu:
1. Sumber Permasalahan
Menurut penulis, permasalahan penelitian dapat dirumuskan dari bermacam-
macam sumber, yaitu:
1. Teori
2. Dokumen
3. Pengalaman pribadi
4. Tingkah laku manusia
5. Hasil penelitian, seminar, kegiatan ilmiah lainnya
Selanjutnya penulis menjelaskan masing-masing sumber secara detail.
a. Pendahuluan
Dalam buku ini penulis menjelaskan pengertian data yaitu semua keterangan
seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen-dokumen baik
dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna kepereluan penelian yang dimaksud.
b. Jenis Data
Dalam buku dijelaskan bahwa jenis data dikelompokkan berdasarkan sumber
perolehannya yang dapat berasal dari:
1. Masyarakat secara langsung, atau
2. Bahan-bahan kepustakaan
Data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat baik melalui wawancara,
observasi, dan alat lainnya dinamakan Data Primer. Sedangkan data yang diperoleh melahui
bahan kepustakaan dinamakan sebagai Data Sekunder. Kedua jenis data ini dalam penelitian
pada dasarnya saling melengkapi dan saling menunjang.
Dalam buku ini dijelaskan bahwa Data Sekunder dibedakan dalam 2 jenis, yaitu:
a. Data Sekunder pribadi yang meliputi:
Dokumen-dokumen pribadi
Data pribadi yang tersimpan di lembaga-lembaga (instansi) dimana ia bekerja
atau pernah bekerja, pada umumnya berupa file-file.
b. Data Sekunder yang bersifat praktek, meliputi:
Data arsip
Data resmi pada instansi-instansi pemerintah.
Data yang dipublikasikan (kpeutusan pengadilan, yurisprudensi, dan lain
sebagainya).
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian tentang penggunaan data sekunder, diantaranya:
a. Data sekunder harus ditelaah secara kritis untuk menghindari adanya ketidaksinkronan
antara data yang terkumpul karena mencari data sekunder relatif lebih cepat dan mudah
dibandingkan data primer.
b. Ketidakjelasan data sekunder dihilangkan agar tidak menimbulkan dualisme pemikiran
yang berakibat kurang mengenanya jawaban permasalahan.
c. Dalam mengumpulkan data sekunder, metode penelitian yang digunakan kurang
mendapatkan perhatian.
d. Data sekunder dapat dikumpulkan dimana saja tanpa memperdulikan suatu lokasi
penelitian, tidak terikat pada lokasi tertentu kecuali data sekunder yang bersifat praktek.
e. Waktu yang diperlukan lebih leluasa dibandingkan penelitian empiris.
f. Diperlukan kerajinan dan ketekunan dalam memilih data yang dicari.
c. Klasifikasi Data
Penulis mengutip pendapat Ronny Hanitijo Soemitro S.H, yang mengklasifikasikan data
menjadi:
1. Klasifikasi kronologis atau temporal
Contoh: menit, jam, hari, bulan, minggu, tahun dan sebagainya.
2. Klasifikasi geografis
Cont oh: negara, daerah, regional, kota, desa, kampung
3. Klasifikasi kualitatif atau atribut
Contoh: jenis kelamin, pekerjaan, status marital, kebangsaan dan sebagainya.
4. Klasifikasi kuantitatif
Contoh: besarnya, jumlahnya, luasnya, tingginya dan sebagainya.
d. Analisis Data
Penulis menjelaskan bahwa data mentah yang dikumpulkan oleh para petugas lapangan
akan ada gunanya setelah dianalisis. Analisis data dalam penelitian merupakan bagian dalam
proses penelitian yang sangat penting, karena dengan analisa data inilah akan nampak
manfaatnya terutama dalam pemecahan masalah penelitian dan mencapai tujuan penelitian.
Kesimpulannnya, peneliti harus dapat memanfaatkan data dengan sebaik-baiknya melelui
analisis data yang tepat.
Identitas Buku
Judul Buku : Metode Penelitian
Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D
Penulis : Prof. Dr. Sugiyono
Penerbit : Alfabeta Bandung
Cetakan/terbit : XXI, Oktober 2015 Jml
Halaman : 456
ISBN : 979 – 8433 – 71 - 8
PENDAHULUAN
Buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Sugiyono yang berjudul Metode Penelitian
Pendidikan merupakan buku yang dikembangkan dari buku sebelumnya yaitu Metode
Penelitian Administrasi (kuantitatif) dan Memahami Penelitian Kualitatif. Buku yang
berjudul Metode Penelitian Pendidikan merupakan hasil cetakan yang ke-21 pada bulan
Oktober 2015. Apa yang dibahas oleh Prof. Dr. Sugiyono dalam buku ini kiranya dapat
menjadi pedoman untuk kalangan intelektulal ataupun masyarakat umumnya.
Menurut Prof. Sugiyono, Indonesia yang sudah lebih dari 60 tahun merdeka tetapi
belum memiliki kualitas Sumber Daya Manusia yang memadai. Hal ini di antaranya
disebabkan karena kualitas penyelenggaraan dan hasil pendidikan dari berbagai jalur, jenjang
dan jenis pendidikan belum memadai.
Rendahnya kualitas penyelenggaran dan hasil pendidikan ini antara lain disebabkan
pembuatan kebijakan, pengembangan kurikulum dan sistem evaluasi tidak didasarkan dari
hasil penelitian yang memadai. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendididkan pada
tingkat yang lebih tinggi, maka setiap upaya meningkatkan kualitas tersebut perlu dilakukan
penelitian. Supaya penelitian dapat menghasilkan informasi yang akurat, maka perlu
menggunakan metode penelitian yang tepat.
Metode penelitian secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu : Metode
Kuantitaif, Kualitatif dan Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D). Dalam buku ini,
ketiga metode tersebut diuraikan secara lugas, jelas, dan tuntas dengan bahasa yang mudah
dimengerti serta diberikan contoh–contoh yang kongkrit. Menurut Prof. Dr. Sugiyono,
sebagian besar orang sering melontarkan pertanyaan terhadap kedua metode (kuantitatif dan
kualitatif), apakah kedua metode ini dapat digabungkan atau tidak.
Agar tidak membingungkan terhadap pemakaian kedua metode ini maka dalam
ringkasan singkat ini akan dibahas secara mendetail tentang metode-metode yang digunakan.
Semoga apa yang dipaparkan dalam ringkasan ini dapat bermanfaat, setidaknya bagi penulis.
A. KEKUATAN BUKU
Buku yang ditulis oleh P. Joko Subagyo, SH ini dalam setiap pokok bahasan selalu
disampaikan tentang bahasan apa saja yang akan diuraikan, sehingga secara garis besar
pembaca sudah mengetahui apa-apa saja yang akan dipahami dan diperoleh dari suatu pokok
bahasan setelah membaca pokok bahasan tertentu.
Kekuatan buku berikutnya adalah bahwa disetiap pokok bahasan dilengkapi dengan
ringkasan materi, tentu hal ini akan mempermudah pembaca jika ingin melihat inti sari dari
suatu pokok bahasan. Sementara itu dalam buku pembanding tidak dilengkapi dengan
ringkasan materi. Selain itu kedua buku ini sama-sama menggunakan bahasa yang mudah
dipahami, dengan harapan kedua buku ini memiliki daya tarik tersendiri dimata pembacanya.
Kekuatan yang lain dalam buku P. Joko Subagyo, SH ini adalah bahwa materi dalam buku ini
memuat materi tentang metode dan macam-macam penelitian.
B. KELEMAHAN BUKU
Selain keunggulan buku, akan diuraikan pula beberapa kelemahan buku yang ditulis oleh
P. Joko Subagyo, SH jika dibandingkan dengan buku metode penelitian karangan Prof. Dr.
Sugiyono, dari sisi konten didalam buku P. Joko Subagyo, terdapat materi tentang
pengetahuan dasar tentang penelitian di bidang pendidikan kuantitatif dan kualitatif
sementara Prof. Sugiyono kajiannya lebih mendalam dan mudah dipahami. Kemudian
kelebihan dari buku Prof. sugiyono adalah materi yang disajikan disertai dengan contoh
contoh yang sangat mendetail sehingga memudahkan pembaca memahami isi buku tersebut.
Namun demikian, walaupun dalam buku berjudul Metode Penelitian Pendidikan ini sudah
cukup bagus tetapi masih ada hal-hal penting yang tidak dicantumkan, di antaranya saran
untuk memperoleh hipotesis dan kode etik penelitian. Dalam buku yang ditulis oleh Prof. Dr.
Sugiyono hanya memaparkan bentuk-bentuk rumusan hipotesis.
Sedangkan saran untuk memperoleh hipotesis tidak dicantumkan.
Secara umum buku yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan yang dikembangkan dari
buku sebelumnya yaitu Metode Penelitian Administrasi (kuantitatif) dan Memahami
Penelitian Kualitatif yang di tulis oleh Prof. Dr. Sugiyono sangat bagus untuk digunakan oleh
mahasiswa dalam penyususnan skripsi ataupun kalangan umum untuk dijadikan pedoman
dalam penelitian. Hal ini disebabkan karena dalam buku ini secara lengkap membahas hal-hal
yang berkaitan dengan metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan metode penelitian R & D.
Selain itu, dalam buku ini juga memaparkan sistematika dalam pembuatan proposal yang
bersifat kualitaif dan kuantitatif.
DAFTAR RUJUKAN
Joko Subagyo. 2004. Metode Penelitian (dalam teori dan Praktek ) Rineka Cipta Jakarta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.