You are on page 1of 9

Persalinan dengan jalur operasi Caesar sedang menjadi tren dibanyak kalangan

ibu hamil saat ini. Persalinan secara Caesar dianggap jauh lebih tidak
menimbulkan rasa nyeri berlebihan daripada proses melahirkan secara normal.
Namun, operasi Caesar akan meninggalkan bekas luka sayatan di perut ibu
nantinya, dan tentunya luka tersebut memerlukan perhatian yang cukup ekstra
agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti infeksi, bengkak,
dll.

Berikut paparan mengenai perawatan luka Caesar :

1. Dengarkan instruksi dokter anda, pada umumnya anda tidak dianjurkan


untuk mandi (dengan shower atau pun air mandi dari bak mandi) selama
24-48 jam setelah operasi, atau dokter anda akan memberi instruksi untuk
menghindari balutan penutup luka operasi anda terkena airsecara
langsung. Selama waktu ini, biasanya perawat di rumah sakit dapat
“memandikan” anda dengan kain handuk basah.
2. Umumnya sebelum anda dipulangkan dari rumah sakit (umumnya 2-3 hari
setelah operasi), dokter / perawat akan mengganti balutan penutup luka
anda. Tergantung fasilitas kesehatan setempat serta bahan yang tersedia,
balutan penutup luka bisa bersifat waterproof (anti air), bisa juga balutan
yang tidak anti air. Kadangkala dokter anda akan membiarkan luka operasi
anda “terbuka” hanya ditutup dengan beberapa plester kecil seperti kertas
yang sering disebut Steri-strips© atau Proxy-strips©.
3. Setelah pulang, anda biasanya diperbolehkan untuk mandi dengan shower
dengan catatan anda dapat menjaga luka operasi tetap kering (bila anda
menggunakan penutup luka yang waterproof, pastikan penutup luka
tersebut masih menempel sempurna di atas luka anda tanpa ada celah atau
tepi yang mulai terkelupas yang memungkinkan air mandi/sabun masuk ke
dalam luka). Anda tetap tidak diperbolehkan untuk berendam dalam tub
atau pun berenang hingga luka menutup sempurna umumnya setelah 3
minggu pasca operasi.
4. Apabila balutan penutup luka anda basah, kotor, atau tampak rembesan
dari dalam luka, segera ganti balutan anda. Anda bisa menghubungi
dokter anda atau ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mengganti balutan
luka anda, atau atas seijin dokter anda, anda dapat mengganti balutan
sendiri di rumah.

Berikut panduan apabila anda hendak mengganti balutan sendiri di rumah


(pastikan segala bahan tersedia sebelum anda mulai merawat luka anda):

1. Cuci tangan dengan air mengalir & sabun


2. Gunakan sarung tangan bila menolong orang lain
3. Lepas balutan lama
4. Ganti sarung tangan steril
5. Bersihkan dengan kasa steril + larutan garam fisiologis; keringkan
6. Oleskan salep antibiotik
7. Tutup dengan balutan tahan air atau tutup dengan kasa + plester
8. Segera hubungi dokter anda bila mengalami satu atau lebih gejala berikut:

 Nyeri pada luka atau di sekitar luka bertambah


 Demam
 Luka operasi bertambah merah, bengkak, dan teraba hangat
 Keluar nanah, darah, atau cairan lain dari luka
 Luka operasi terbuka kembali
 Luka berbau
 Muncul kemerahan, gatal, bintik-bintik seperti jerawat di sekitar balutan
penutup luka

5. Umumnya luka operasi Caesar dijahit menggunakan benang yang


absorbable. Namun apabila dokter anda menggunakan jahitan dengan
benang yang non-absorbable (tidak dapat hilang atau terlepas sendiri),
anda akan mendapat instruksi jadwal kontrol untuk pengangkatan
jahitan. Bila dokter anda menggunakan Steri-strips©, maka umumnya
akan terlepas dengan sendirinya setelah 7-10 hari atau dokter anda yang
akan melepasnya saat anda kontrol (jangan berusaha melepasnya sendiri).
6. Anda diharapkan untuk dapat kembali beraktivitas ringan sejak anda
pulang ke rumah. Semakin dini anda mulai bergerak dan berjalan, semakin
cepat masa pemulihan anda. Jangan mengangkat barang berat (lebih
berat dari bayi anda) sebelum 6-8 minggu. Menggendong bayi anda sambil
duduk, menyusui dan berjalan ringan merupakan hal wajar, namun
sebaiknyaanda meminta bantuan orang lain untuk mengangkat bayi anda
dari tempat tidurnya selama 6-8 minggu pertama. Olah raga berat
termasuk jogging, sit-ups, planks sebaiknya baru dilakukan setelah lewat 3
bulan.
7. Saat batuk atau melakukan aktivitas tertentu, kadang akan terasa nyeri di
sekitar luka operasi. Anda mungkin bisa mengurangi nyeri tersebut dengan
sedikit menekan daerah luka operasi anda (jangan menekan terlalu kuat
karena dapat menyebabkan luka operasi terbuka kembali).
Penggunaan compression garment (binder atau korset) dapat mengurangi
rasa tidak nyaman ini, namun pilih bahan yang elastis dan lembut di kulit,
hindari tepi garment menggesek luka operasi.
8. Penggunaan silicon gel, scar gel, atau pun krim untuk memperbaiki
penampakan luka sebaiknya digunakan setelah luka operasi sembuh
sempurna (umumnya setelah 3 minggu). Konsultasikan terlebih dahulu
dengan dokter anda sebelum anda mulai menggunakannya. Selain
penggunaan gel atau krim tersebut, massage pada bekas luka operasi
sangat dianjurkan untuk dikerjakan segera setelah luka sembuh sempurna,
dengan tujuan untuk memperoleh bekas luka operasi yang lembut (tidak
mengeras), rata, serta untuk mengembalikan sensasi kulit di area bekas
operasi.
9. Luka operasi anda akan tampak berwarna merah muda selama 2-4 minggu
pertama, setelah itu berangsur warna akan menjadi lebih gelap
(kecoklatan) dan umumnya setelah 3-6 bulan akan berubah menjadi pucat.
Bekas luka (scaratau parut) optimal yang diharapkan adalah yang rata dan
berwarna pucat (pada ras yang berbeda mungkin berwana sedikit lebih
gelap dari kulit sekitar). Pada kasus tertentu, dapat timbul parut yang tidak
diinginkan, baik berupa hypertrophic scar atau pun keloid, di mana parut
jadi menonjol bahkan bisa tumbuh melebar dari bekas luka semula dan
menjadi gatal atau nyeri. Konsultasikan ke dokter anda untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut apabila anda mengalami hal
tersebut.

Written by: dr. Priscilla, SpBP-RE

TRIBUNNEWS.COM - Usai bersalin, Mama sudah bisa melakukan banyak hal


di rumah. Tak terkecuali Mama yang melahirkan dengan cara caesar, selama tidak
ada masalah berarti.

Hanya saja, untuk Mama yang bersalin caesar, masih mempunyai sedikit PR
untuk memerhatikan luka bekas caesar yang berada di bawah pusar.

Pasalnya, luka tersebut tidak bisa “simsalabim” sembuh. Luka bekas caesar juga
rawan infeksi jika tidak dijaga kehigienisannya, serta bisa menimbulkan keluhan
rasa sakit jika tidak diperlakukan dengan benar.

Untuk itu, perhatikan hal-hal berikut saat merawat luka bekas caesar seperti
disarankan Dr. Dinda Derdameisya, SpOG, Brawijaya Womens Hospital, Jakarta.

Kenakan pakaian dan celana longgar


Sepulang dari rumah sakit, luka bekas operasi caesar akan ditutup dengan perban.

Seminggu kemudian, Mama harus kontrol ke dokter.

Selama satu minggu itu, tak perlu khawatir karena luka tersebut dilindungi perban
yang kuat dan tahan air. Ini artinya Mama tetap bisa mandi, karena tidak akan
membasahi luka.

Hanya saja, Mama perlu selalu menjaga pelekat perban tetap menempel sempurna
pada kulit. Jika sampai ada yang terkelupas, dikhawatirkan perban bocor,
sehingga akan mudah masuk air dan terjadi infeksi.
Jadi, saat mandi, tetap diperlukan kehati-hatian, terutama saat menggosok bagian
perut. Begitu pula saat Mama beraktivitas, jaga jangan sampai membuat gerakan
meregang yang mengakibatkan perekat perban copot.

Selama proses penyembuhan luka bekas operasi caesar, Mama disarankan


mengenakan pakaian dan celana longgar, seperti baby doll, piyama, daster.

Kalaupun mau mengenakan celana, pilih yang di bagian perut tidak keras/kaku.
Amannya, gunakan dalaman terlebih dahulu, karena kalau tidak, dikhawatirkan,
pakaian pakaian atau celana yang dikenakan akan menggesek-gesek perekat
perban dan akhirnya terbuka atau copot.

Gunakan korset perut


Men-support perut penting diperhatikan, sebab sedikit gerakan atau “goncangan”
saja pada perut dapat menimbulkan rasa nyeri pada luka operasi. Pertimbangkan
untuk menggunakan korset perut.

Korset ini sedikit banyak dapat membantu mengurangi “goncangan” saat Mama
beraktivitas, bahkan saat batuk atau bersin.

Tidak membuka perban


Tentu Mama tahu, selama di rumah, perban luka bekas operasi caesar tidak boleh
dibuka. Apabila perban lepas, segera ganti dengan perban baru yang antiair atau
perban sejenis (hubungi dokter bila hal ini terjadi).

Perban tersebut harus melekat di perut Mama hingga jaringan luka bekas operasi
caesar sembuh benar, sekitar 1 sampai 2 minggu.

Hindari penggunaan antiseptik


Menjaga kebersihan luka memang dianjurkan, tapi tidak menggunakan cairan
antiseptik. Pasalnya, antiseptik justru menghambat penyembuhan luka bekas
operasi caesar.

Jadi, cukup bersihkan area sekitar perban dan daerah perut keseluruhan saat mandi
dengan sabun, lalu keringkan dengan baik.

Patuhi jadwal kontrol


Jadwal kontrol (yang biasanya seminggu setelah tindakan operasi) jangan
dilewatkan. Pada waktu ini, perban bisa diganti, bisa juga tidak. Yang pasti,
dokter akan membersihkan area luka dan menilai apakah proses penyembuhan
luka berlangsung baik atau ada kemungkinan terjadi infeksi di kemudian hari.

Jika saat penjahitan menggunakan benang yang tidak diserap tubuh, benang
tersebut harus dilepas pada saat kontrol ini. Benang yang tidak terserap dan
dibiarkan lama di kulit, malah akan mengundang terjadinya infeksi.
EHNIK MEMBALUT LUKA

A.Jenis Pembalut/Perban
1.Perban segi tiga (Mitella)
2.Perban pita (Zwachtel)
3.Plester

B.Tujuan Membalut/Perban
1.Menutupi bagian yang cedera dari udara, cahaya, debu dan kuman.
2.Menopang yang cedera
3.Menahan dalam suatu sikap tertentu
4.Menekan
5.Menarik

C.Bahan Untuk Perban


Bahan yang diperlukan untuk membalut, antara lain salep, bubuk luka, plester,
bahan penyerap (kasa atau kapas), kertas tissue, bahan tidak mudah menyerap
(kertas khusus, kain taf, sutera), bahan elastis (spons, kapas).

D.Jenis – jenis Pembalutan


1.Perban segi tiga (Mitella)
Perban segi tiga dibuat dari kain belacu atau kain muslin, perbannya dibuat
segitiga sama kaki yang puncaknya bersudut 900 . Panjang dasar segitiga kira-kira
125 cm dan kedua kakinya masing-masing 90 cm. Buatlah terlebih dahulu kain
segi empat dengan sisi 90 cm lalu lipat dua atau digunting pada garis
diagnonalnya.
2.Balut segi tiga untuk kepala
Untuk luka kepala dapat dipakai perban segi tiga. Dasar segi tiga dilipat selebar 5
cm 2 kali. Letakkan bagian tengah lipatan itu diatas dahi. Bagian yang
mengandung lipatan diletakkan sebelah luar. Ujung puncak segi tiga ditarik ke
belakang kepala sehingga puncak kepala tertutup kain segi tiga. Kedua ujung
lipatan tadi dililitkan ke belakang kepala lalu kembali ke dahi dan dibuat simpul
di dahi.
3.Balut segi tiga untuk bahu
Guntingan ujung puncak segitiga tegak lurus pada dasar sepanjang 25 cm. Kedua
ujung yang baru dibuat dililitkan secara longgar ke leher, lalu diikat ke belakang.
Dasar segi tiga ditarik sehingga bagian bahu yang cedera tertutup. Lalu kedua
ujung dasar segi tiga dililitkan ke lengan dan diikat.
4.Balut segi tiga untuk dada
Gunting puncak segitiga tegak lurus pada dasarnya sepanjang 25 cm. Ikatlah
kedua ujung puncak itu secara longgar dibelakang leher, sehingga dasar segi tiga
berada di depan dada. Lipatlah dasar segi tiga beberapa kali sesuai dengan
kebutuhan lalu ujung dasar tadi diikat di punggung.
5.Balut segi tiga untuk pantat
Gunting puncak segi tiga tegak lurus pada dasar sepanjang 25 cm. Ikatlah kedua
ujung puncak itu melingkari paha yang cedera. Buatlah beberapa lipatan pada
dasar segi tiga, lalu kedua ujungnya diikatkan melingkar di pinggang.

6.Balut segi tiga untuk tangan


Bila seluruh telapak tangan akan dibalut, dapat dipakai perban segi tiga. Letakkan
dasar segitiga pada telapak tangan. Ujung puncak segitiga di lilitkan ke punggung
tangan, sehingga seluruh jari – jari tertutup, lalu kedua ujung dasar segi tiga
dililitkan beberapa kali pada pergelangan tangan dan diikat. Bila segi tiga terlalu
besar, buatlah beberapa lipatan pada dasar segi tiga.

E.Cara Membuka Pembalut/Perban


Buka simpul perban, bila sulit, gunting saja. Tangan kanan memegang ujung
perban. Bukalah gulungan dengan memindahkan perban itu ke kiri, lalu kembali
lagi ke kanan dan ke kiri lagi. Begitu seterusnya sampai seluruh pembalut
terlepas. Untuk membuka perban kotor pergunakan 2 buah pinset. Bila perban itu
telah kotor atau tidak ingin dipakai lagi, lebih baik digunting dengan memakai
gunting perban. Dengan demikian, perban lebih cepat terlepas.

F.Jenis – Jenis Perban Menurut Bahannya


1.Perban kasa :Dibuat dari benang yang dianyam jarang – jarang, sering dipakai
untuk membalut pada anggota badan.
2.Perban planel :Kain berbulu dipakai sebagai perban penekan pada pertolongan
pertama.
3.Perban kambrik:Terbuat dari benang kasar pemakaian-nya sama dengan kasa.
4.Perban trikot :Sering dipakai untuk membuat perban ransel.
5.Perban katun dan linen:Dipakai dalam keadaan darurat, sebagai pembalut,
penekan dan penarik
6.Perban elastis:Dipakai untuk balutan penekan pada keseleo atau salah urat
(luksasio dan sprain) atau untuk membalut anggota gerak yang telah diamputasi.
7.Perban cepat:Dipakai untuk pertolongan pertama pada kecelakaan, dalam
peperangan pada luka tembak atau patah terbuka.
8.Perban gips

G.Cara – cara Membalut

1.Cara – cara khusus membalut perban kepala


a.Verban kepala fasela galenika
Cara memakainya adalah sebagai berikut :
Letakkan kain persegi itu diatas kepala dengan kedua ujung mengarah ke masing
– masing telinga.
Ikatkanlah dengan peniti atau plester pita tengah dibawah dagu. Pita depan diikat
ke belakang kepala, sedangkan pita belakang diikat ke dahi.
b.Perban pita untuk membalut kepala dengan cara mempersatukan (Fascia Union).
Perban yang dipakai dapat yang berkepala satu maupun yang berkepala dua.
Dipakai untuk luka disamping kepala. Cara fascia union ini sangat merosot
sehingga sekarang tidak dipakai lagi.
c.Perban kepala cara Fascia sagitalis
Perban kepala cara sagitalis memakai pembalut berkepala tiga atau disebut juga
perban T. Perban ini dipakai untuk luka di kepala.
Mula – mula perban berkepala dua diletakkan pada dahi, lalu kedua ujung
dililitkan ke belakang kepala. Ujung tengah perban juga diletakkan ke belakang.
Setelah dihimpit dengan kedua ujung perban yang datang dari samping,
kembalikan lagi ujung perban tengah ke depan. Demikian pula kedua ujung
samping dililitkan kembali ke depan kepala sehingga mengimpit lagi ujung perban
tengah. Demikianlah seterusnya sampai semua perban terpakai.
d.Perban kepala dengan cara pita silang (Fascia nodosa)
Dengan memakai perban berkepala dua. Bila kedua ujung perban telah sampai
diatas salah satu telinga silangkanlah kedua perban itu lalu masing – masing ujung
membalut dahi dan belakang kepala. Setelah kedua ujung sampai diatas telinga
yang lain, dibuat pula silang, diatur menuju ke bawah dagu, bertemu kembali di
atas telinga pertama, dan seterusnya.
e.Perban penutup kepala (Fascia kapitalis atau mitra hippokrates)
Sebaiknya dilakukan oleh dua orang. Dipakai sebagai perban penutup atau
pelindung luka kepala yang luas.
Satu orang berulang – ulang melingkarkan perban. Mulai dari dahi terus ke
belakang sambil menghimpit perban kedua yang diletakkan berulang – ulang di
atas kepala oleh orang kedua dari arah depan kepala ke belakang kepala. Balutan
digeser sedikit demi sedikit ke kiri dan ke kanan.

2.Cara – cara membalut mata


a.Membalut satu mata (Monokulus)
Dipakai untuk menutupi atau menekan luka pada mata dan sekitarnya. Buatlah
lingkaran perban di sekitar dahi dan belakang kepala beberapa kali. Lalu secara
berangsur-angsur dililitkan sedikit demi sedikit ke mata yang cedera dan belakang
kepala, sehingga seluruh mata tertutup.
Usahakan agar lapisan perban terbawah tidak menutup mata yang sehat
b.Membalut kedua mata (Binoukulus)
Cara ini dipakai untuk menutupi atau menekan mata, misalnya pada operasi
katarak. Caranya : Mulailah seperti membalut satu mata. Setelah melingkarkan
lapisan perban terakhir disekitar depan dan belakang kepala, teruskan dengan
melingkari mata yang lain dengan cara yang sama, tetapi dengan arah sebaliknya.
Ujung perban terakhir dilekatkan dengan sepotong plester.

3.Perban telinga cara koroner


Balutlah perban melingkar dahi dan belakang kepala beberapa kali, lalu berangsur
– angsur diarahkan ke arah telinga yang sakit. Lakukan balutan perban itu terus
sampai seluruh telinga tertutup. Usahakan lapisan perban terakhir berada di
lingkaran dahi lalu dilekatkan dengan plester.

4.Perban pada anggota gerak badan berbentuk bulat panjang


Untuk melakukan perban pada leher, lengan atas dan paha dapat dibalut dengan 2
cara yaitu :
a.Membalut biasa (Dolobra currens)
b.Membalut pucuk rebung (Dolobra reversa)
Setiap kali membalut harus diperhatikan agar :
a.Perban saling menutupi lapis demi lapis.
b.Gulungan perban tidak boleh bergeser, walaupun saling bekerja.
c.Lilitkan perban harus cukup kencang.

5.Membalut persendian
Untuk membalut persendian dipakai :
a.Cara balut silang (Spica)
b.Cara balut penyu (testudo)
Ad. 1 Cara balut silang pergelangan tangan
Mulailah dengan melilitkan perban beberapa kali pada pergelangan tangan, lalu
arahkan perban ke distal melilit punggung tangan dan telapak tangan. Masukkan
lilitan diantara ibu jari dan jari telunjuk, miring pada punggung tangan menuju
pergelangan tangan. Lilitkan satu kali lalu ulangi pekerjaan itu sambil menggeser
perban sedikit demi sedikit sehingga seluruh pergelangan tangan terbalut.
Ad. 2 Membalut sendi siku cara penyu keluar (Testudo cubiti Reversa)
1.)Bengkokkan sedikit siku yang akan dibalut.
2.)Balutkan perban beberapa kali pada pertengahan siku.
3.)Arahkan lilitan perban bergantian ke proksimal dan ke distal.
4.)Lanjutkan lilitan perban ke lengan atas dan ke lengan bawah berulang – ulang
sampai seluruh sendi siku terbalut.
5.)Ujung lilitan perban terakhir dilekatkan dengan plester.

6.Cara-cara Membalut kaki (Membalut seluruh kaki)


a.Misalkan kaki kiri ingin dibalut, mulailah perban dari bagian punggung kaki
menuju ke ujung jari – jari lalu ke telapak kaki. Peganglah dengan tangan kiri
ujung perban yang ada di punggung. Dengan tangan kanan lilitkan perban untuk
menutup jari – jari kaki dengan cara tadi. Bergantian ke lateral dan medial.
Geserlah sedikit demi sedikit ke arah tengah jari – jari sehingga seluruh jari
terbalut. Di telapak kaki, arah balutan melintang, sedangkan telapak kaki arahnya
miring.
b.Kemudian lilitkan perban melintang punggung dan telapak kaki sehingga ujung
– ujung perban tadi terhimpit. Buatlah lilitan perban sebanyak 3 lilitan sambil
menggeser ke arah pergelangan kaki.
c.Sewaktu lilitan ke empat berada di punggung kaki, perban diarahkan di telapak
kaki sekitar tumit. Kemudian dililitkan ke pergelangan kaki, terus ke punggung
kaki lagi.
d.Ulangi lagi balutan seperti tadi beberapa kali, sampai seluruh kaki terbalut.
Akhiri balutan pada pergelangan kaki.

H.Gips dan Pemasangannya.


Cara membuat gips spalk (Bidai gips)
Bila terjadi patah proximal, maka panjang gips spalk adalah dari pangkal jari
sampai ke lengan atas kira – kira 2 jari dibawah lipatan ketiak.
Lengan harus ditekuk sampai 90 0 dengan telapak tangan agak diputar ke dalam
(supinasi). Pergelangan tangan lurus dengan tulang lengan bawah.
Pada patah tulang tungkai bawah (Fraktur tibia dan fibula), gips spalk dan sirkuler
harus dipasang mulai ujung jari sampai 2 – 3 cm dibawah sendi paha. Posisi kaki
dan tungkai bawah dibuat sudut 900 sedangkan lutut agak ditekuk membuat sudut
kira – kira 1700.
Pada patah tulang kaki dan tumit gips sirkuler dipasang mulai dari ujung jari
sampai kira – kira 2 – 3 cm dibawah sendi lutut saja. Setelah diketahui
panjangnya ukuran spalk, bukalah gulungan gips perban dan letakkan dimeja
sepanjang ukuran yang diinginkan. Untuk anggota gerak atas, cukup dibuat 6
lapis, sedangkan untuk tungkai dibuat 8 – 10 lapis.
Setelah lapisan gips spalk selesai dibuat, basahkan lalu letakkan ke anggota gerak
yang akan di gips. Sebelum di gips anggota gerak harus di reposisi dengan kain
trikot atau kapas berlemak.
Setelah dipasang gips spalk, dibalut dengan perban kasa.
Gips sirkuler
Bila melakukan balutan secara gips sirkuler, setelah tulang yang patah direposisi,
dilapisi dengan kapas berlemaj dan dipasang gips spalk langsung dibalut dengan
perban gips dengan cara balut biasa. Gips yang telah dibalut itu diratakan dengan
kedua telapak tangan agar perban gips melekat betul. Jari – jari tangan dan kaki
bila tidak patah jangan di gips.
Bila dilakukan reposisi sanguinea, maka luka operasi ditutup dahulu dengan kasa
steril yang telah dioles dengan antiseptik. Kemudian dipasang gips sirkuler. Luka
operasi dibiarkan tertutup dengan gips, jahitan baru dilepas setelah gips dibuka.
Biasanya gips baru dibuka setelah terjadi kalus, untuk lengan memerlukan waktu
4 – 6 minggu, sedangkan untuk tungkai memerlukan 6 – 10 minggu. Makin muda
usia seseorang, makin cepat sembuhnya.

Sumber :

E. Oswari. Bedah dan Perawatannya,

You might also like