You are on page 1of 3

A.

Makna
Makna adalah gejala dalam ujaran (Suwandi, 2011: 61). Misalnya. Kata maut
mengandung makna “maut” dan berwujud fonis fonem-fonem /m/, /a/, /u/, dan /t/
atau dalam arti yaitu kematian (terutama manusia), contoh lain yaitu sehat bermakna
“sehat” berwujud fonis fonem-fonem /s/, /e/, /h/, /a/, dan /t/ atau dalam arti baik
seluruh badan ataupun bagian-bagiannya (bebas dari sakit), sembuh dari sakit, boleh
dipercaya atau masuk akal.
Objek studi semantik adalah makna, atau dengan lebih tepat makna yang
terdapat dalam satuan-satuan ujaran seperti kata, frase, klausa, dan kalimat. Persoalan
makna memang sangat sulit dan ruwet, walaupun makna ini adalah persoalan bahasa,
tetapi keterkaiatan dan keterkaitannya dengan segala segi kehidupan manusia sangat
erat. (Chaer, 1995: 27)
Makna menyangkut segi lingual atau dalam ujaran, sehingga padanya kita
menemukan persoalan semantik leksikal, semantik gramatikal, semantik kalimat
(Chaer, 1995: 37).
Makna adalah bagian yang tidak terpisahkan dari semantik dan selalu melekat
dari apa saja yang kita tuturkan. Pengertian dari makna sendiri sangatlah beragam.
Pateda (2001:79) mengemukakan bahwa istilah makna merupakan kata-kata dan
istilah yang membingungkan. Makna tersebut selalu menyatu pada tuturan kata
maupun kalimat. Menurut Ullman (dalam Pateda, 2001:82) mengemukakan bahwa
makna adalah hubungan antara makna dengan pengertian.

B. Informasi
Informasi adalah gejala luar ujaran (Chaer, 1995 :33). Informasi menyangkut
segi objek yang dibicarakan. Jadi informasi tidak menyangkut persoalan semantik
karena sifatnya yang berada diluar bahasa (ekstralingual) (Chaer, 1995: 37).

C. Maksud
Sesuatu luar ujaran mencangkup informasi dan maksud. Namun, antara
informasi dan maksud tidak sama (Suwandi, 2011: 61). Makna adalah gejala dalam
ujaran, sedangkan informasi adalah gejala luar ujaran. Selain informasi sebagai
sesuatu yang luar ujaran ada lagi sesuatu yang lain yang juga luar ujaran, yaitu yang
disebut maksud (Chaer, 1995 :33).
Maksud yang menyangkut pihak pengujar masih memiliki persoalan semantik,
asal saja lambang-lambang yang digunakan masih berbentuk lingual. (Chaer, 1995
:37)

No. Komponen
Makna Informasi Maksud
1. gejala gejala luar ujaran gejala
dalam luar
ujaran ujaran
2. Segi Segi objektif (yakni Segi
lingual segi yang dibicarakan) subjektif
atau (yakni
dalam dipihak
ujaran pemakai
bahasa)
3. Semantik Luar Semantik
kalimat semantik;ekstralingual maksud
gramatikal
dan
leksikal
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.
Suwandi, Sarwiji. 2011. Semantik: Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta: Media
Perkasa.

You might also like