You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap insan manusia membutuhkan alat yang dibutuhkan diluar
kemampuannya, seperti manusia saat bekerja tanpa alat bantu yang canggih,
begitupun dengan alat mikroskop yang sangat dibutuhkan insan manusia untuk
melihat benda kecil / mikroorganisme tanpa mata telanjang. Mikroskop memiliki 2
golongan itu sendiri seperti Mikroskop Monokuler dan Mikroskop binokuler.
Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan keduanya memiliki
fungsi masing masing untuk menghasilkan objek/benda yang diamati dengan baik,
berikut perbedaan dari mikroskop monokuler dan mikroskop monokuler.
Mikroskop Monokuler secara sederhana, benda ini hanya memiliki satu lensa
yang dimiliki saja. Alat ini termasuk kelompok dalam mikroskop cahaya yang
berfungsi hanya fokus kedalam sebuah sel yang detail untuk diamati. "Compound
light microscope" adalah nama lain dari mikroskop cahaya. Cahaya yang
dipancarakan oleh mikroskop monokuler bekerja untuk mengamati dalam isi sel,
cahayayang dipancarkan pada mikroskop monokuler berasal dari lampu. Lensa
okuler pada mikroskop monokuler sangat mududah digunakan dibandingkan dari
lensa okuler pada mikroskop binokuler.
Mikroskop binokuler memiliki fungsi yang sama dengan mikroskop monokuler
yang fungsinya sebagai alat yang mengamati isi bagian dalam sel. mikroskop ini
juga sama seperti mikroskop monokuler yang termasuk kelompok dalam mikroskop
cahaya. Perbedaan yang dimiliki mikroskop binokuler dengan monokuler yaitu
lensa yang dimiliki. mikroskop monokuler memiliki 1 lensa yaitu lensa okuler,
sedangkan mikroskop binokuler memiliki 2 lensa yaitu lensa obyektif dan okuler.
Pada alat ini akan dijumpai oleh kedua mata sang peneliti untuk meneliti objek
dengan memiliki efek gambar 3 dimensi pada objek yang diamati. Mikroskop
binokuler memiliki sumber cahaya yang bersumber dari pancaran cahaya lampu.

1
untuk kemampuan perbesar objek tidak terlalu tinggi, sesuai dengan jenis lensa-
lensa yang dimiliki masing masing. Untuk lensa obyektif sekitar 1 sampai 2 kali
sementara untuk lensa okuler memiliki perbesarannya 10 hingga 15 kali. Mikroskop
binokuler memiliki lensa obyektif yang sangat besar sehingga bagian atasnya
memiliki lensa lainnya yang terpisah sehingga berbentuk paralel. Pada mikroskop
ini memiliki jalur cahaya kanan dan kiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mikroskop
2. Bagaimana sejarah penemuan mikroskop
3. Sebutkan jenis – jenis mikroskop
4. Sebutkan bagian – bagian dan fungsinya pada mikroskop
5. Bagaimana cara kerja serta sifat bayangan dari mikroskop.
1.3 Tujuan Pustaka
Agar kita dapat mengetahui defenisi dari mikroskop, dapat mengetahui sejarah
dari mikroskop, mengetahui jenis – jenis mikroskop, bagian – bagian serta
fungsinya masing – masing dari mikroskop dan mengetahui cara kerja dan sifat
bayangan dari mikroskop.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mikroskop


Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan
scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop
adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah
lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa
okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif
menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik dan
diperbesar terhadap posisi benda mula- mula.
2.2 Sejarah Penemuan Mikroskop
Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke 16 menggunakan lensa
sederhana untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali perbesaran terbatas kira-kira
10 kali dari ukuran objek sebenarnya. Setelah mengalami perbaikan akhirnya
perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400 kali.
Penemu sel dalam susunan organisme adalah bersamaan dengan munculnya
pemakaian mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya ( mikroskop yang sering digunakan
dalam biologi ), okuler baik yang berlensa tunggal atau dikenal dengan nama
Mikroskop Monokuler maupun yang berlensa ganda atau yang dikenal dengan
nama Mikroskop Binokuler. Sesungguhnya untuk meneliti sejarah pemakaian
mikroskop dengan perbaikan-perbaikan yang sangat sulit.
Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah
merupakan pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu
permukaan yang melengkung sudah dilakukan oleh Euclid ( 3000SM ), Ptolemy (
127-151 ), dan oleh Alhazan pada awal abad ke-11, tetapi pemakaian praktis alat
pembesaran optik belum dilakukan. Baru pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan
Maurolyco mempergunakan lensa untuk melihat benda-benda yang kecil.

3
Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachary dan
Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung
dalam sebuah tabung. Penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop.
Tahun 1610 Galileo dengan kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah
tabung timah untuk pertama kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop
sederhana.
Tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa
dengan perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil.
Walaupun demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam
daya urainya. Hal tersebut terlihat jelas dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh
Abbe pada abad yang lalu.
Dari keterbatasan daya urai sebuah mikroskop, apabila dianalisis dengan
menggunakan rumus Abbe, ternyata tidak terlalu dipengaruhi oleh lensa mikroskop,
melainkan dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang dipakai. Pada awal
abad ke-17 telah ditemukan mikroskop dengan bentuk lensa tunggal. Cara
menggunakan mikroskop ini adalah dengan meletakkan objek yang diperiksa pada
ujung jarum dan sisi lain lensa dibawa kedekat mata. Dengan menekan atau
mengendorkan jarum didepan lensa, maka akan diperoleh titik fokusnya.
Setelah kemajuan dalam bidang teknologi maka bermuncullanlah berbagai tipe
mikroskop modern. Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya, mikroskop
ultraviolet, mikroskop fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop akustik.
2.3 Jenis-Jenis Mikroskop
Ada beberapa jenis mikroskop dimana mikroskop ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing – masing yaitu :
1. Mikroskop Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek
sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik
untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan
p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop

4
cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan
radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

Macam –macam mikroskop elektron:


* Mikroskop transmisi elektron (TEM)
* Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
* Mikroskop pemindai electron
* Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
* Mikroskop refleksi elektron (REM) (Mikroskop wikipeda 27/09/2007)

2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk
benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7
hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3
dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop
cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif.
Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa
mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya
ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber
cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebbbbbbbal dapat diamati. Perbesaran
lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada
bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif
terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus objek
terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak
diatas pengatur fokos.

3. Mikroskop Fase kontras

5
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya yaitu
tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma benda hidup
yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) tembus chaya sehingga pada
masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan
menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila
mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwwarnai dan tidak dapat
dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit
hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti.
Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu
susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah
perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan
bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dngan demikian nucleus (dan unsure
lain0 yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi dpat dilihat
4. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki
kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya
memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor.
Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa
okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda
(binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias
dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja
mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah
kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang
lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari
yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah
kondensor. Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada
mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari.

6
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini
menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen,
sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda
yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung
atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk
memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan
yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk
mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehinga
pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu.
Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang baik.
5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen
(seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein
anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian
atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu
besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut
ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar.
6. Mikroskop medan-gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya
bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk.
Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya
dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas
cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan
dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.
7. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena
cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada
cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat
meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya

7
pisah lalu menjadium. Karena cahaya ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata
manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya9photografi
Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit
serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.

D. BAGIAN – BAGIAN MIKROSKOP DAN FUNGSINYA

Bagian-bagian Mikroskop ialah sebagai berikut :

Fungsi bagian-bagian mikroskop :

v Lensa Okuler untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif
v Tabung Mikroskop untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
v Tombol pengatur fokus kasar untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat
sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat
v Tombol pengatur fokus halus untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat,
sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat
v Revolver untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
v Lensa Objektif untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda
yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
v Lengan Mikroskop untuk pegangan saat membawa mikroskop
v Meja Preparat untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati

8
v Penjepit Objek Glass untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat
tidak bergeser.
v Kondensor Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya yang masuk dalam mikroskop
v Diafragma berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang
pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan
masuk mikroskop
v Reflektor/cermin untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam
mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah,
misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat,
misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.
v Kaki Mikroskop untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di
atas meja.

E. CARA KERJA DARI MIKROSKOP DAN SIFAT BAYANGAN PADA


MIKROSKOP

Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan


struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta
berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai
"apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan
daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan
sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya
pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat
maka akan diperoleh daya pisah maksimal.

9
Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan
pembesarannyapun akan kurang optimal.
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa
okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil.
Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar.
Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif.
Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler. Mata pengamat berda dibelakang
lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okule tepat di titik focus ensa okuler
dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara terakomendasi bila
bayangan objektif berada diruang etama okuler.
Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga,
yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.

HASIL
1. Lensa Okuler
Lensa okuler terletak di bagian atas dan dekat dengan mata. Lensa ini memiliki fungsi
membentuk bayangan maya, tegak, dan diperkecil.

2. Tabung Mikroskop (Tubus)


Merupakan bagian yang memiliki fungsi sebagai penghunung antara lensa Okuler
dengan lensa objektif mikroskop.

3.Revolver
Alat yang digunakan untuk mengatur perbesaran yang diinginkan dengan cara
memutar naik dan turun lensa dari benda preparat.

4/5. Lensa Objektif Perbesaran Lemah dan Kuat

10
Lensa obyektif adalah lensa yang terletak tepat diatas meja benda dan tugasnya
membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Pengaturan jarak lensa ini
dilakukan oleh revolver.

6. Meja Mikroskop
Tempat untuk meletakkan benda yang akan diteliti.

7. Klip/Penjepit
Alat yang digunakan untuk menahan kaca preparat agar kaca tidak mudah bergeser.

8. Kaki Mikroskop
Alat penopang mikroskop agar tetap stabil

9. Cermin
Fungsi cermin pada mikroskop adalah untuk menerima serta mengarahkan cahaya
yang diterima dengan memantulkan cahaya tersebut.

10. Bagian Diafragma


Alat yang digunakan untuk mengatur gelap terang area pengamatan preparat dengan
pengaturan cahaya yang masuk.

11. Lengan Mikroskop


Penyangga bagian mikroskop

12. Pemutar Halus (Mikrometer)


Alat untuk menaik-turunkan bagian kondensor dan gerakannya lambat.

13. Pemutar Kasar (Makrometer)


Lawan dari mikrometer dengan ukuran yang lebih besar.

11
14. Reflektor
Alat ini terletak dibawah dan terdiri dari cermin datar serta cermin cekung. Fungsi
alat ini adalah untuk memantulkan cahaya ke meja objek agar benda preparat yang
terletak di meja mikroskop teramati dengan baik.

15. Kondensor
Alat yang satu ini berfungsi mengumpulkan cahaya yang masuk dan terletak
menempel dibawah meja benda. Alat ini bisa diputar atau dinaik-turunkan
menggunakan mikrometer.

16. Sendi Inklinasi


Alat yang digunakan untuk mengatur derajat kemiringan mikroskop untuk
memudahkan pengamatan.

CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP

Berikut adalah cara umum untuk pemakaian mikroskop.

Benda yang diletakkan diatas kaca preparat diletakkan diatas meja benda dan
kemudian lensa okuler mulai diputar perlahan ke perbesaran lemah.
Putar bagian makrometer kearah belakang dan geser pemutar lensa. Atur posisi lensa
objektif agar sesuai dengan arah datangnya cahaya. Pengaturan awal bisa dilakukan
dengan perbesaran 10x atau 25x.
Naikkan bagian kondensor dan buka bagian diafragma agar vahaya yang masuk
terserap sempurna. Putar cermin secara perlahan dan lakukan pengamatan sampai
terlihat ada bagian gelap terang.

12
Putar bagian mikrometer mendekat kearah meja benda dan posisikan lensa objektif
cukup dekat dengan benda preparat. Amati dan ulangi prosedur diatas dengan
menambah perbesaran ke perbesaran yang lebih kuat.

Setiap alat yang diciptakan pasti mengalami kelebihan dan kekurangan, contohnya
seperti mikroskop monokuler dan binokuler yang memiliki kekurangan dan
kelebihan. Mikroskop monokuler memiliki kelebihan yang Dibandingkan dengan
mikroskop binokuler, jika dilihat dari tata penggunaannya lebih enak yang
menggunakan lensa monokuler. Kalau mikroskop binokuler Mikroskop ini tidak
memiliki kondensor, namun memiliki kedalaman bidang pandang dan jarak kerja
yang panjang.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati
adalah lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop mempunyai beberapa macam jenis
diantaranya yaitu . Mikroskop Cahaya, electron, medan gelap, fase kontras, pender,
sederhana dll.
Sifat bayangan dari mikroskop yaitu baik lensa objektif maupun lensa okuler
keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan
suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar
terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir

13
selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai
sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar.
Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar
benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop
cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A
yang terbalik dan diperbesar.

B. SARAN DAN KRITIK

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kami sangat membutuhkan saran serta kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun agar penulisan makalah – makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Abercombie, M. I993. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Erlangga.


Anisa. 2010. Mikroskop. http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop. Diakses tanggal 19
Nopember 2010
Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarata: Erlangga.
Goldsten, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. PT Ikrar Mandiri
Abadi. Jakarta.
Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.
Titin, 2010. Penuntun Praktikulum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Makassar.
W. Lay. 1992. Mikro biologi. Bogor: CV. Raja Wali

14

You might also like