You are on page 1of 14

PENGARUH SUPERVISI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

KEPUASAN SISWA DI LEMBAGA PENDIDIKAN


SMECT SAINS BATAM

BANSANA

ABSTRACT
Trade world competition today was really strict. The company was demand to
compete with safe in order to get vision and mission of the company which is planned.
Supervision to the occupation agent and the job that done, also operate with a good quality
service was two things that should have by a company, to reach the main goal of the
company it self. Achieving the goal of the company would make that company will be able
to survive in the middle of the highest competition of the trade in Indonesia, especially in
Batam Island.
The purpose that achieve by doing this research was is supervision and service
quality significantly influencing toward student’s satisfaction to guidance institution of
SMECT Sains Batam, even in partial or simultaneously.
Population of the research was all of students of SMECT Sains Batam with
amount 168 people, from the population the researcher took sample that used in this
research as respondent. Even, the technique of sampling was used simple random
sampling. In used Slovin’s formula then the researcher got the amount of sampling as
many as 116 students. The method of data accumulation was done by angket. Data
analysis that the researcher used was double linier regression by used SPSS program.
The result of the research shows that supervision given and quality service was
influenced toward students’ satisfaction in partial or simultaneously, even percentage of
coefficient of determination (R2) was 0,250 or 25% even the others influenced by
motivation and coaching as 25%, even the other was influenced unrevealed variable.
Keywords : Supervision, Service Quality and Satisfaction.
1.1.LatarBelakang Masalah bagian yang mempunyai tugas dan
Dalam era globalisasi saat ini, tanggung jawab yang berbeda-beda
berbagai pihak dituntut dapat bersaing dengan satu tujuan yaitu tercapai
secara sehat di berbagai bidang. Bidang berbagai hasil yang maksimal.
perdagangan maupun jasa berlomba Tercapainya hasil yang maksimal tidak
untuk mendapatkan konsumen, baik terlepas dari supervisi yang dilakukan
konsumen untuk jangka panjang maupun oleh pimpinan terhadap tim kerjanya
konsumen yang bersifat sementara. dalam organisasi (perusahaan).
Untuk hal ini diperlukan suatu tim kerja Pelaksanaan supervisi atau
yang solid dan berpengetahuan luas pengawasan disetiap organisasi memiliki
terutama pengetahuan tentang peran yang sangat penting.
pengelolaan konsumen. Terciptanya tim Manullang (2005:173)
kerja yang kuat tidak terlepas dari proses mendefinisikan pengawasan sebagai
membangun tim dari awal dan mengikuti suatu proses untuk menerapkan pekerjaan
secara bertahap pengetahuan tim secara apa yang sudah dilaksanakan, menilainya
individu maupun secara kelompok dalam dan bila perlu mengoreksi dengan
menghadapi pekerjaan yang dihadapi dan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan
berbagai kompetesi yang akan terjadi sesuai dengan rencana semula. Hal ini
Tim kerja dalam suatu organisasi harus dilakukan secara terus menerus
(perusahaan) terbagi menjadi beberapa agar tingkat kesalahan berbagai hal yang

18
kurang membangun (tidak) membangun 4. Membentuk suatu rekomendasi dari
dapat dihindari. Perencanaan, mulut ke mulut yang menguntungkan
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi perusahaan.
purna kerja merupakan suatu tahapan 5. Laba yang diperoleh meningkat.
yang harus diikuti oleh organisasi Bimbingan Belajar SMECT SAINS
(perusahaan). Hal ini merupakan langkah Batam merupakan lembaga yang
awal dalam menghadapi persoalan bergerak dibidang pendidikan tingkat
konsumen, baik untuk saat ini maupun dasar, menengah dan atas. Dalam proses
masa yang akan datang. belajar ini, demi tercapainya tujuan sesuai
Selain supervisi bagian, yang tidak dengan yang diharapkan dan ditetapkan
kalah penting dalam menghadapi perusahaan perlu menerapkan supervisi
konsumen adalah kualitas pelayanan . dan meningkatkan kualitas pelanggan.
Dengan berbagai bentuk aktifitas yang Dalam penelitian yang dilakukan
dilakukan oleh organisasi (perusahaan) oleh Parasuraman (2005) ditemukan
guna memenuhi harapan konsumen, bahwa kualitas pelayanan perusahaan
perusahaan sangat perlu meningkatkan memainkan peranan penting dalam
kualitas pelayanan. memuaskan pelanggan, kesetiaan
Menurut Kotler (2002: 83) pelayanan konsumen dan menarik pelanggan.
adalah setiap tindakan atau kegiatan yang Namun merupakan tantangan berat
dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada yang dihadapi organisasi atau perusahaan
pihak lain,. Pelayanan merupakan adalah menjalani operasional dengan
perilaku produsen dalam rangka standar mutu yang bisa diterima oleh
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sesuai dengan kondisi dan
konsumen demi tercapainya kepuaasan situasi konsumen saat ini sangat cerdas
pelanggan (konsumen). dalam menentukan pilihan dalam
Kotler juga mengatakan bahwa bertransaksi. Dari hari ke hari konsumen
perilaku tersebut dapat terjadi pada saat selalu menilai organisasi (perusahaan)
sebelum dan sesudah terjadi transaksi. berdasarkan pertumbuhan atau perubahan
Pelayanan dalam hal ini dapat diartikan perubahan yang ada pada pemilik
sebagai jasa atau service yang jasa.Tidak sedikit perusahaan harus
disampaikan oleh pemilik jasa yang yang gulung tikar tidak bisa melakukan
berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, operasional perusahaan karena penilaian
kemampuan dan keramahtamahan yang konsumen rendah terhadap produk yang
ditujukan melalui sikap dan sifat dalam dihasilkan, dampaknya produktifitas
pemberian pelayanan untuk kepuasan menurun. Hal semacam ini seharusnya
konsumen (pelanggan). Kepuasan tidak perlu terjadi apabila perusahaan
pelanggan merupakan strategi jangka selalu menjaga pelaku usaha (staf
panjang yang harus diciptakan oleh operasional),dan pekerjaan yang
oganisasi (perusahaan). dilakukan (hasil kerja) selalu termonitor
Menurut Tjiptono (1998) kepuasan dengan baik. Dengan termonitornya
pelanggan dapat memberi beberapa pelaku pekerjaan dan pekerjaan yang
manfaat diantaranya: dihasilkan (sebagai sebagian proses
1. Hubungan antara perusahaan dan para internal) ditambah dengan kualitas
konsumen (pelanggan) menjadi pelayanan kinerja perusahaan meningkat.
harmonis. Berdasarkan pengamatan sementara
2. Memberikan dasar untuk pembelian pada Lembaga Pendidikan SMECT
(transaksi) ulang. SAINS diindikasikan bahwa dengan
3. Dapat mendorong terciptanya adanya peningkatan kualitas pelayanan
loyalitas pelanggan. dapat meningkatkan kepuasan siswa
dalam proses belajar, sehingga proses
19
belajar mengajar bisa berjalan dengan 1. Apakah supervisi berpengaruh
lancar. secara parsial terhadap kepuasan siswa?
Berdasarkan pemikiran ini penulis 2. Apakah kualitas
berkeinginan untuk mengadakan pelayanan berpengaruh secara parsial
penelitian dengan judul: terhadap kepuasan siswa?
“ Pengaruh Supervisi Dan Kualitas 3. Apakah supervisi
Pelayanan Terhadap Kepuasan Siswa dan kualitas pelayanan berpengaruh
Bimbingan Belajar SMECT SAINS secara simultan terhadap kepuasan siswa?
Batam” 1.4.Tujuan danManfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan diadakan penelitian ini
1.2.Identifikasi Masalah adalah :
Berdasarkan pengamatan yang telah 1. Untuk mengetahui apakah supervisi
dilakukan di lapangan terindikasi berpengaruh secara parsial terhadap
beberapa hal sebaga berikut: kepuasan siswa.
a. Adanya gejala penurunan pelanggan di 2. Untuk mengetahui apakah kualitas
Lembaga Pendidikan SMECT SAINS pelayanan berpengaruh secara parsial
Batam padahal biaya belajar relative terhadap kepuasan siswa.
murah. 3. Untuk mengetahui apakahsupervisi
b. Pelanggan aktif tidak meningkat, dan kualitas pelayanan berpengaruh
cenderung menurun dari waktu ke secara simultan terhadap kepuasan
waktu padahal biaya promosi siswa.
meningkat. 1.4.2 Manfaat Teoritis
c. Banyak pelanggan yang berhenti (tidak Menambah atau memperkaya khazanah
melanjutkan belajar) padahal peserta ilmu manajemen pemasaran khususnya
didik telah membayar. kepuasan pelanggan.
d. Pelajar tingkat SLTA dari tahun ke 1.4.3 Manfaat Praktis
tahun cenderung turun, tidak ada
Untuk dapat dijadikan bahan usulan pada
peningkatan peserta didik.
bagian pemasaran Bimbingan Belajar
SMECT SAINS dalam mengelola
1.3.Batasan Dan Rumusan Masalah konsumen / pelanggan.
1.3.1. Batasan Masalah LANDASAN TEORI
Dalam penelitian ini penulis hanya 2.1 Kerangka Teori
membatasi pada dua variabel independent
Pengertian Supervisi
yang terdiri dari supervisi dan kualitas
pelayanan serta satu variabel dependent Dilihat dari sudut pandang
yaitu kepuasan siswa dengan obyek etimologi supervisi berasal dari kata
penelitian di Bimbingan Belajar SMECT super dan vision yang masing-masing
SAINS Batam. Hal ini disebabkan karena kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi
adanya keterbatasan sarana prasarana, secaraetimologis, supervisi adalah
waktu dan biaya. Selain itu supervisi dan penglihatan dari atas. Pengertian itu
kualitas pelayanan merupakan dua hal merupakan artikiasan yang
yang sangat penting bagi kelangsungan menggambarkan suatu posisi dimana
proses belajar mengajar guna tercapainya yang melihat berkedudukanlebih tinggi
hasil belajar siswa yang maksimal dari pada yang dilihat. Hal ini dapat
(kepuasan siswa). diartikan bahwa kegiatansupervisi
dilakukan oleh atasan kepada bawahan.
1.3.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka Pelaksanaan supervisi atau
permasalahan dalam penelitian ini adalah: pengawasan di setiap organisasi memiliki
peran yang cukup penting. Manullang

20
(2005: 173) mendefinisikan pengawasan Dari beberapa pengertian di
sebagai “Suatu proses untuk menerapkan atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, supervisi pendidikan kepala sekolah
menilainya dan bila perlu mengoreksi adalah kegiatan penelitian, pembinaan,
dengan maksud supaya pelaksanaan pelayanan, pembimbingan, dan
pekerjaan sesuai dengan rencana pemberian bantuan dari supervisor
semula”. Supervisi dilakukan di setiap (kepala sekolah) kepada supervesee
lini organisasi, termasuk organisasi di (tenaga kependidikan) dalam usaha
dalam ranah pendidikan. meningkatkan kualitas mengajarnya
Purwanto (2003:32) berpendapat menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan
bahwa supervisi adalah suatu aktivitas rasional dalam usaha meningkatkan hasil
pembinaan yang direncanakan untuk belajar siswa.
membantu para guru dan pegawai 2.1.1. Kualitas Pelayanan
sekolah lainnya dalam melakukan 2.1.2.1. Pengertian Kualitas Pelayanan
pekerjaan mereka secara efektif. Kualitas pelayanan dapat
Menurut Mulyasa (2003:155), didefinisikan sebagai seberapa jauh
supervisi merupakan bagian yang tidak perbedaan antara kenyataan dan harapan
terpisahkan dari seluruh proses para pelanggan atas jasa pelayanan yang
administrasi pendidikan yang ditujukan mereka terima. Kualitas pelayanan dapat
terutama untuk mengembangkan diketahui dengan cara membandingkan
efektivitas kinerja personalia sekolah persepsi para pelanggan atas pelayanan
yang berhubungan dengan tugas-tugas yang benar benar mereka terima. Menurut
utama pendidikan. Lewis&Booms dalam Tjiptono dan
Sedangkan supervisi menurut Chandra (2005) kualitas pelayanan
Soewadji (1988: 33) adalah sebagai ukuran seberapa baik tingkat
“Rangsangan, bimbingan atau bantuan pelayanan yang diberikan mampu sesuai
yang diberikan kepada guru-guru agar dengan harapan pelanggan.Kualitas
kemampuan profesional mereka makin merupakan suatu kondisi dinamis yang
berkembang sehingga situasi berpengaruh dengan produk, jasa,
belajarmengajarmakin efektif dan manusia proses dan lingkungan yang
efisien”. memenuhi atau melebihi harapan
Purwanto (2002: 76), (Tjiptono: 2001).
mendefinisikan supervisi sebagai: Sehinga definisi kualitas pelayanan
Kegiatan bantuan dari para pemimpin dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan
sekolah yang tertuju pada perkembangan kebutuhan dan keinginan konsumen serta
kepemimpinan guru-guru dan personel ketepatan penyampaiannya dalam
sekolah lainnya di dalam mencapai mengimbangi harapan konsumen
tujuan-tujuan pendidikan. Kegiatan (Tjiptono 2007).
tersebut berupa dorongan, bimbingan, Menurut Kotler (2002:83) definisi
dan kesempatan bagi pertumbuhan pelayanan adalah setiap tindan atau
keahlian dan kecakapan guru-guru, kegiatan yang ditawarkan oleh suatu
seperti bimbingan dalam usaha dan pihak ke pihak lain, yang pada dasarnya
pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan idak berwujud dan tidak mengakibatkan
dalam pendidikan dan pengajaran, kepemilikan apapun.
pemilihan alat-alat pelajaran, metode- Variabel kualitas layanan terdiri dari
metode mengajar yang lebih baik, cara- dua kata, yaitu kualitas dan layanan.
cara penilaian yang sistematis terhadap Terkait dengan itu, sebelum definisi
fase seluruh proses pengajaran. mengenai kualitas layanan dijelaskan,

21
definisi mengenai kedua kata itu secara melakukan pekerjaan lagi (cacat) atau
terpisah dikemukakan lebih dulu. yang mengakibatkan kegagalan
Menurut Kotler and Keller (2009: dilapangan, ketidakpuasan pelanggan,
169), “Quality is various experts have klaim pelanggan dan sebagainya.Jadi,
defined it as “fitness for use,” pelayanan dinyatakan berkualitas jika
“conformance to requirements,” pelayanan itu memenuhi suatu standar.
“freedom from variation,” and so on. We Kesimpulan dari kualitas adalah
will use the American Society for Quality keunggulan atau tidak ada yang
Control’s definition:Quality is the totality melebihinya/ superior atau nilai dari
of features and characteristics of product sesuatu atau kesesuaian dengan
or service that bear on its ability to spesifikasi, persyaratan dan kesesuaian
satisfy stated or implied needs.” untuk digunakan, terhindar dari kerugian
Zeithaml (1988), kualitas dapat dan melebihi harapan pelanggan dengan
didefinisikan sebagai “excellence or kata lain sesuai standar.
superiority”, keunggulan dan superior. 2.1.2. Kepuasan
Menurut beberapa pendapat dalam 2.1.3.1. Pengertian Kepuasan
Reeves dan Bednar (1994: 419-445), Konsumen
value (Abbott, 1955; Feigenbaum, 1951), Kepuasan konsumen adalah
conformance to specifications (Gilmore, sejauh mana manfaat sebuah produk
1974; Levitt, 1972), conformance to dirasakan(perceived) sesuai dengan apa
requirements (Crosby, 1979), fitness for yang diharapkan pelanggan (Amir, 2005).
use (Juran, 1974, 1988), loss avoidance Kotler(2000) mengatakan bahwa
(Taguchi, cited in Ross,1989), and kepuasan konsumen merupakan tingkat
meeting and/or exceeding customers' perasaanseseorang setelah
expectations (Gronroos, 1983; membandingkan antara kinerja produk
Parasuraman, Zeithaml, & Berry, 1985). yang ia rasakan dengan harapannya.
Jadi disini definisi kualitas adalah nilai Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen
sesuatu, kesesuaian dengan spesifikasi, adalah respon terhadap evaluasi
kesesuaian dengan persyaratan, ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang
kesesuaian untuk digunakan dan dirasakan antara harapan sebelumnya dan
terhindarnya dari kerugian, serta kinerja aktual produk yang dirasakan
pertemuan dan/atau melebihi harapan setelah pemakaian
pelanggan. Wilson dalam Nasution, 2004)
Definisi lain menurut Juran, definisi Oliver (dalam Peter dan Olson, 1996)
kualitas ada dua yakni : 1. "Quality" menyatakan bahwa kepuasan pelanggan
means those features of products which adalah rangkuman kondisi psikologis
meet customer needs and thereby provide yang dihasilkan ketika emosi.
customer satisfaction. Dan 2. "Quality" yang mengelilingi harapan tidak
means freedom from deficiencies-freedom cocok dan dilipatgandakan oleh perasaan-
from errors that require doing work over perasaan yang terbentuk mengenai
again (rework) or that results in field pengalaman pengkonsumsian. Westbrook
failures, customer dissatisfaction, & Reilly (dalam Tjiptono, 2005)
customer claims and so on. Jadi kualitas mengemukakan bahwa kepuasan
menurut Juran ada dua definisi yakni konsumen merupakan respon emosional
fitur-fitur produk yang memenuhi terhadap pengalaman yang berkaitan
kebutuhan pelanggan dan dengan dengan produk atau jasa yang dibeli.
demikian memberikan kepuasan Gaspers (dalam Nasution, 2005)
pelanggan dan definisi satu lagi adalah mengatakan bahwa kepuasan konsumen
kebebasan dari kekurangan-kebebasan sangat bergantung kepada persepsi dan
dari kesalahan yang mengharuskan
22
harapan konsumen. Adapun faktor-faktor 2.2.1 Supervisi Berpengaruh
yang mempengaruhi persepsi dan harapan Terhadap Kepuasan
konsumen antara lain : Supervisi berarti pemantauan atau
a. Kebutuhan dan keinginan yang pengawasan. Proses pemantauan atau
berkaitan dengan hal-hal yang pengawasan dijelaskan secara tulis lanjut
dirasakan konsumen ketika sedang oleh Manullang (Dalam Simatupang
mencoba melakukan transaksi dengan 2006) sebagai suatu proses melihat
produsen produk. pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan,
b. Pengalaman masa lalu ketika menilai sesuai dengan rencana semula
mengkonsumsi produk dari dan mengoreksi bila perlu.
perusahaan maupunpesaing- Gito Sudarmo (Dalam Daryatmi)
pesaingnya. menambahkan bahwa supervisi juga
c. Pengalaman dari teman-teman. melihat kondisi dari kegiatan yang
Engel, Roger & Miniard (1994) sedang dilakukan apakah telah mencapai
mengatakan bahwa kepuasan sasaran yang ditentukan atau belum.
adalahevaluasi paska konsumsi untuk Kepuasan berasal dari kata dasar puas
memilih beberapa alternatif dalam rangka yang mana dalam kamus Bahasa
memenuhi harapan. Band (dalam Indonesia berarti puas, lega, merasa
Nasution, 2005) mengatakan bahwa senang, dan tidak ada yang harus
kepuasan tercapai ketika kualitas disalahkan.
memenuhi dan melebihi harapan, Minner (1992) menyebutkan
keinginan dan kebutuhan konsumen. bahwa kepuasan dalam pekerjaan
Sebaliknya, bila kualitas tidak memenuhi merupakan salah satu konsekuensi dari
dan melebihiharapan, keinginan dan hubungan antara atasan dan bawahan
kebutuhan konsumen maka kepuasan dalam hal ini pimpinan dan staff.
tidak tercapai.Konsumen yang tidak puas Berdasarkan pemaparan diatas
terhadap barang atau jasa yang dapat disimpulkan bahwa supervisi
dikonsumsinya akan mencari perusahaan berpengaruh terhadap kepuasan adalah
lain yang mampu menyediakan proses pemantauan dan pengawasan
kebutuhannya. Dari berbagai pendapat di diterima dengan perasaan yang
atas dapat disimpulkan definisi kepuasan menyenangkan yang terbentuk melalui
konsumen yaitu tingkat perasaan kualitas hubungan antara pimpinan, staff
seseorang setelah membandingkan serta peserta didik. Jadi hubungan antar
kinerja produk yang dia rasakan dengan variabel, supervisi terhadap kepuasan
harapannya. adalah H1 :Supervisi berpengaruh positif
2.2 Kerangka Berpikir terhadap kepuasan siswa.
Dalam upaya meningkatkan kepuasan 2.2.2 Kualitas Pelayanan
siswa di Bimbingan Belajar SMECT Berpengaruh Terhadap
Sains Batam, dipelukan supervisi yang Kepuasan
berkelanjutan terhadap proses Pelayanan adalah suatu kegiatan
pembelajaran terhadap team operasional atau aktivitas jasa yang diselenggarakan
yang ada. Selain supervisi tersebut diatas oleh seseorang atau kelompok orang pada
yang tidak kalah penting adalah selalu orang. Pelayanan atau service
menjaga kualitas pelayanan terhadap mengandung Esensi, berikan service (
seluruhkonsumen (pelanggan) yang pelayanan dengan kualitas(mutu) yang
menaruh harapan pada lembaga ini. terbaik bagi langganan anda sehingga
pemasaran akan tampil (terjadi transaksi)
Dari pengertian ini dapat
disimpulkan bahwa kualitas pelayan

23
merupakan suatu kegiatan yang pelayanan berpengaruh terhadap
berorientasi kepada konsumen, dengan kepuasan siswa dan terdapat hubungan
tujuan memberi manfaat kepada pihak antara supervisi dan kualitas pelayanan.
lain yang dilakukan dengan standar- Jadi hubungan atau variabel
standar yang telah ditentukan. Kualitas supervisi dan kualitas pelayanan adalah:
atau mutu adalah suatu kata bagi H3 : supervisi dan kualitas pelayanan
penyedia jasa merupakan suatu yangharus berpengaruh positif terhadap kepuasan
dikerjakan dengan baik. Aplikasi kualitas siswa
sebagai sifat dari penampilan produk atau 2.3 Model Penelitian
kinerjanya merupakan bagian utama
Berdasarkan kerangka teori dan
strategi perusahaan dalam rangka meraih
kerangka berpikir diatas, modal
keunggulan yang berkesinambungan. Jadi
penelitian yang akan dibahas adalah
hubungan antar variabel kualitas
variabel supervisi dan kualitas pelayanan
pelayanan terhadap kepuasan adalah : H2
yang secara skematis digambarkan
kualitas pelayanan berpengaruh positif
sebagai berikut:
terhadap kepuasan siswa.
2.2.3 Supervisi dan Kualitas
Pelayanan Berpengaruh Supe
Terhadap Kepuasan Siswa rvisi H2
Kepua
Kepuasan dipengaruhi oleh kualitas X1 san
pelayanan dan supervisi. Secara jelas Kual
obyek supervisi ada 2 aspek yaitu : Sisw
itas a
Aspek manusia seperti: sikap 2.3 Hipotesis
Pela
terhadap tugas, disiplin kerja, moral Hipotesis merupakan jawaban
yana Y
kerja, kejujuran, ketaatan terhadap terhadap nmasalah penelitian yang secara
peraturan norganisasi, kerajinan, teoritis dianggap paling mungkin dan
kecakapan kerja, kemampuan dalam paling X2 tinggi tingkat kebenarannya.
kerjasama dan waktu. Hipotesa merupakan kritalisasi dari
Sedangkan aspek kegiatan seperti kesimpulan teoritik yang diperoleh dari
cara bekerja, methode pendekatan telaah pustaka. Secara statistik hipotesis
terhadap siswa, efisiensi kerja dan hasil merupakan pernyataan mengenai keadaan
kerja. Kegiatan supervisi adalah populasi yang akan diuji kebenarannya
rangsangan, bimbingan dan dorongan berdasarkan data yang diperoleh dari
atau bantuan yang diberikan oleh sampel penelitian (Rumengan 2013: 28).
supervisor kepada staff (tenaga Berdasarkan rumusan masalah diatas
kependidikan) agar kemampuan maka hipotesis dalam penelitian ini
profesional mereka makin berkembang, adalah:
sehingga situasi kegiatan belajar
1. Ada pengaruh yang signifikan antara
mengajar makin afektif dan efisien.
supervisi terhadap kepuasan siswa.
Tercapainya suatu pekerjaan yang 2. Ada pengaruh yang signifikan antara
efektif dan efisien tidak terlepas dari kualitas pelayanan terhadap kepuasan
kualitas pelayanan. Kualitas layanan siswa.
organisasi atau perusahaan memegang 3. Ada pengaruh yang signifikan antara
peranan penting dalam menciptakan supervisi dan kualitas pelayanan
kepuasan pelanggan, membangun secara simultan terhadap kepuasan
kesetiaan pelanggan dan menarik siswa
pelanggan.
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa supervisi dan kualitas
METODE PENELITIAN
24
2.1. Metode Penelitian n: Jumlah Elemen (Jumlah Anggota)
Pendekatan penelitian yang N: Jumlah Elemen atau anggota populasi
digunakan dalam penelitian ini adalah e: Eror level (Tingkat kesadaran)
pendekatan interaktif, dengan jenis Dengan rumus tersebut di atas data
penelitian adalah survey dengan metode dihitung ukuran sampel dari populasi 162
deskriptif analitis dengan alat analisa data siswa dengan mengambil tingkat
menggunakan regresi linier berganda. kesalahan (e)=5% sebagai berikut:
Data dikumpulkan melalui pengisian 162
n=1+(162×0,005)
angket atau kuisioner pada peserta
bimbingan belajar. = 115,3 dibulatkan menjadi 116 siswa
2.2. Populasi dan Sampel 2.1. Hasil Penelitian
2.1.1. Populasi Penelitian 4.3.2Uji persyaratan Analisis
Populasi adalah sekelompok orang, 4.3.2.1 Uji Normalitas
kejadian, sesuatu yang mempunyai Uji normalitas bertujuan untuk
karakteristik tertentu. Populasi sangat menguji apakah dalam model regresi,
berkenaan dengan data dan merupakan variabel penganggu atau residual
totalitas semua nilai yang mungkin, baik memiliki distribusi normal. Jika data
hasil hitung maupun pengukuran menyebar disekitar garis diagonal dan
kuantitatif dan kualitatif pada mengikuti arah garis diagonal maka
karakteristik tertentu mengenai model regresi memenuhi asumsi
sekumpulan obyek lengkap (Rumengan : normalitas (Rumengan, 2010), Berikut
2013: 51). hasil uji normalitas dengan mengunakan
Pada penelitian ini populasinya pendekatan grafik PP plot
adalah seluruh siswa peserta Bimbingan
Belajar dengan jumlah 162 siswa.
2.1.2. Sampel Penelitian
Pada penelitian ini teknik
pengambilan sampel menggunakan
probability sampling. Probability
sampling adalah metode pengambilan
sampel dimana keseluruhan anggota
populasi memiliki kemungkinan untuk
terpilih sebagian sampel memiliki
peluang yang sama untuk terpilih.
Artinya kemungkinan untuk terpilih
sebagian sampel memiliki peluang yang
sama besar dan merata untuk setiap unit
dalam populasi. Gambar 4. 1
Peneliti menggunakan salah satu PP Plot Normalitas
dari teknik probability sampling yaitu
metode acak berlapis (stratified Random
Pada Scatter Plot di atas terlihat
Sampling), karena di dalam populasi
titik yang mengikuti data disepanjang
penelitian terdapat perbedaan (strata)
garis diagonal. Hal ini berarti data
tertentu (Rumengan 2013:59).
berdistribusi normal.
Penelitian ini menentukan jumlah
sampel dengan menggunakan rumus 4.3.2.2 Uji Multikolinieritas
Slovin Uji multikolinieritas digunakan
𝑁 untuk menguji apakah model regresi
n =1+(𝑁×𝑒 2
ditemukan adanya korelasi antara
Diamana : variabel bebas, dimana model regresi

25
yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antara variabel bebas. Cara untuk
menilainya adalah dengan melihat nilai
faktor infasi varian (VIF) yang tidak
melebihi 4 atau 5 (Hitnes dan
Montgomery dalam Rumengan dkk,
2010). Berikut hasil uji multikolinieritas
dengan menggunakan nilai VIF.
Gambar 4. 13
Multikolinieritas

Model 95,0% Correlations Collinear


Confidenc ity
e Interval Statistics
for B
Low Upp Zer Pa Pa Tol VIF
er er o- rtia rt era
Bou Bou ord l nc Gambar 4. 2
nd nd er e Multikolinieritas
(Consta 5.0 12.3
nt) 73 40
Dari grafik Scatter plot diatas,
-
Supervisi .01 .294
.33 .16 .14 .81 1.2 terlihat titik menyebar secara acak tidak
1 7 5 5 4 29
6 membentuk sebuah pola tertentu yang
Kualitas jelas, tersebar diatas baik di bawah angka
.26 .47 .39 .36 .81 1.2
Pelayana
5
.677
8 2 9 4 29 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak
n terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi layak dipakai untuk memprediksi
Berdasarkan tabel 4.13 kedua kepuasan, berdasarkan masukan variabel
variabel independen yakni supervisi dan independennya.
kualitas pelayanan memiliki nilai VIF 4.3.3 Analisis Regresi
dalam batas toleransi yang ditentukan Analisa regresi pada dasarnya
(tidak melebihi 4 atau 5), sehingga tidak adalah studi mengenai ketergantungan
terjadi multikolinieritas dalam variabel variabel dependen (Kepuasan) dengan
independen penelitiaan ini. variabel independen ( supervisi dan
kualitas pelayanan), dengan tujuan untuk
4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas memprediksi perubahan nilai variabel
Uji heteroskedastisitas digunakan terikat akibat pengaruh dari nilai variabel
Untuk menguji apakah dalam model bebas.
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan Tabel 4. 14
yang lainnya. Berikut hasil uji Koefisien Regresi
heteroskedastisitas dengan menggunakan
pendekatan grafik.
Hasil pada tabel 4.14di atas dapat
di tuliskan dalam model persamaan
regresi liniernya sebagai berikut:
Y= 8.707 + 0.139X1+
0.471X2
Dimana :

26
Y = Kepuasan siswa pelayanan) secara parsial dalam
X1 = Supervisi menerangkan variabel dependen
X2 = Kualitas (Kepuasan siswa). Hasil uji t pada
pelayanan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.
14
Maksud persamaan diatas adalah:
1. PengaruhSupervisiTerhadap
1. Nilai konstan (a) untuk persamaan
Kepuasan siswa Secara Parsial
regresi adalah 8.707 dengan parameter
positif. Hal ini berarti bahwa apabila a. Ho : b1 = 0 : Tidak ada pengaruh
Supervisi (X1), Kualitas pelayanan signifikan supervisi terhadap
(X2) sama dengan nol, maka Kepuasan kepuasan siswa.
siswa lembaga bimbingan belajar b. Ha : b1 ≠ 0 : Ada pengaruh signifikan
SMECT SAINS Batam sebesar 8.707 supervisi terhadap Kepuasan siswa.
dengan asumsi variabel lain adalah Kriteria penolakan dan penerimaan
konstan. hipotesis adalah sebagai berikut
2. Koefisien Supervisi (X1) bernilai a. Tolak Ho jika nilai probabilitas t ≤
positif, hal ini berarti jika Supervisi taraf signifikan sebesar 0,05
ditingkatkan 1 satuan maka kepuasan (sig.≤α0,05)
siswa akan mengalami kenaikan b. Terima Ho jika nilai probabilitas t >
sebesar 0,139.
taraf signifikan sebesar 0,05 (Sig.>α
3. Koefisien Kualitas pelayanan (X2)
0,05)
bernilai positif, hal ini berarti jika
pelatihan ditingkatkan1 satuan maka Hasil pengujian dengan SPSS
Kepuasan siswa akan mengalami ke diperoleh untuk variabel X1 (Supervisi)
kenaikan sebesar 0,471. diperoleh nilai t hitung sebesar 1,782
dengan nilai probabilitas t (Sig) adalah
Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan pada supervisi dan kualitas 0,078 (Sig.>α0,05). Dengan demikian Ho
pelayanan akan meningkatkan Kepuasan diterima dan Ha ditolak, maka Hipotesis
siswa. pertama ditolak. Dapat disimpulkan
4.3.4Koefisien Determinasi (R-Square) Supervisi (X1) secara parsial mempunyai
Nilai R-square adalah untuk pengaruh ,tetapi tidak signifikan terhadap
melihat bagaimana variasi nilai variabel Kepuasan siswa (Y) pada siswa
terikat dipengaruhi oleh variasi nilai bimbingan belajar SMECT SAINS Batam.
variabel bebas (Rumengan dkk, 2010) 2. Pengaruh Kualitas pelayanan
Tabel 4. 15 Terhadap Kepuasan siswa Secara
Parsial
Koefisien Determinasi ( R-Square )
a. Ho : b1 = 0 : Tidak ada pengaruh
Hasil koefisien berganda adalah
signifikan kualitas pelayanan
0.500, sedangkan nilai R square adalah
0.250 atau 25.%, hasil ini b. terhadap kepuasan
mengindikasikan bahwa 25.% variabel c. Ha : b1 ≠ 0 : Ada pengaruh signifikan
kepuasan (Y) dapat dijelaskan oleh Kualitas pelayanan terhadap
variabel supervisi (X1) dan kualitas Kepuasan
pelayanan (X2), sisanya dipengaruhi oleh Kriteria penolakan dan penerimaan
variabel lain yang tidak diteliti. hipotesis adalah sebagai berikut
4.3.5Pengujian Hipotesis a. Tolak Ho jika nilai probabilitas t ≤
4.3.5.1 Ujit ( parsial ) taraf signifikan sebesar 0,05
Uji t dimaksudkan untuk (sig.≤α0,05)
mengetahui seberapa jauh pengaruh satu b. Terima Ho jika nilai probabilitas t
variabel idependen (supervisi dan kualitas

27
> taraf signifikan sebesar 0,05 (Sig.>α0,05) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Kepuasan siswa (Y) pada siswa
Hasil pengujian dengan SPSS bimbingan belajar SMECT SAINS Batam.
diperoleh untuk variabel X2 (Kualitas
4.4 Analisa Temuan Peneliti
pelayanan) diperoleh nilai t hitung
sebesar 4.525 dengan nilai probabilitas t Dari hasil penelitian terlihat
bahwa semua variabel bebas (Supervisi
(Sig) adalah 0,000 (Sig.<α 0,05). Dengan dan Kualitas pelayanan ) mempunyai
demikian Ho ditolak dan Ha diterima, pengaruh terhadap variabel Y
maka Hipotesis kedua diterima. Dapat ( Kepuasan ). Untuk lebih jelasnya hasil
disimpulkan Kualitas pelayanan (X2) analisa dan pengujian yang telah
secara parsial mempunyai pengaruh yang dilakukan, penjelasannya sebagai berikut:
signifikan terhadap Kepuasan siswa (Y) 1. Terdapat pengaruh tetapi tidak
pada siswa bimbingan belajar SMECT signifikan variabel X1 (Supervisi)
SAINS Batam. terhadap variabel Y (Kepuasan) yang
4.3.5.2 Uji F (Pengaruh Supervisi dan ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi
Kualitas pelayanan Secara variabel Supervisi sebesar 0,139,
Simultan terhadap Kepuasan berarti semakin tinggi supervisi yang
siswa) diberikan kepada siswa peserta
Uji F digunakan untuk menguji bimbingan, maka akan semakin
ada tidaknya pengaruh variabel-variabel meningkat pulalah kepuasan para
independen terhadap variabel dependen siswa bimbingan belajar SMECT
secara simultan (bersama-sama). SAINS Batam.Variabel X1 (supervisi)
Dikaitkan dengan hipotesis yang diajukan, berpengaruh tetapi tidak signifikan
yaitu : terhadap variabel Y (kepuasan) siswa
a. Ho : b1, b2 = 0 : Tidak ada pengaruh bimbingan belajar SMECT SAINS
signifikan supervisi, kualitas Batam dengan probabilitas Sig.
pelayanan terhadap kepuasan. 0,078lebih besar dari α = 0,05,dengan
b. Ha : minimal salah satu b ≠ 0 : Ada kata lain supervisi pada lembaga ini
pengaruh yang signifikan supervisi, perlu ditingkatkan.
kualitas pelayanan terhadap Kepuasan 2. Terdapat pengaruh variabel
Kriteria penolakan dan penerimaan X2(Kualitas pelayanan) terhadap
hipotesis adalah sebagai berikut variabel Y (Kepuasan siswa) yang
ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi
a. Tolak Ho jika nilai probabilitas F ≤
variabel kualitas pelayanan sebesar
taraf signifikan sebesar 0,05
0,471, berarti semakin baik dan
(sig.≤α0,05)
berkualitas pelayanan yang diberikan
b. Terima Ho jika nilai probabilitas F > oleh lembaga kepada siswa, maka
taraf signifikan sebesar 0,05 (Sig.>α akan semakin meningkatkan
0,05) kepuasanparasiswa peserta bimbingan
Tabel 4.16 belajar SMECT SAINS Batam.
Variabel X2(Kualitas pelayanan)
Model Uji Simultan berpengaruh secara signifikan
Hasil pengujian dengan SPSS terhadap variabel Y (kepuasan) siswa
variabel independen secara bersama-sama peserta bimbingan belajar SMECT
diperoleh nilai F hitung = 18,806 dengan SAINS Batam dengan probabilitas Sig.
nilai probabilitas F (sig) adalah sebesar 0,000, lebih kecil dari α = 0,05.
0,000 (sig.0,000˂α0,05). Dengan demikian Nilai koefisien korelasi ganda
Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat 0,500, sedangkan nilai R-Square adalah
disimpulkan bahwa supervisi (X1), 0,250 atau 25,%, hasil ini
kualitas pelayanan (X2) secara simultan

28
mengindikasikan bahwa 25,% variabel 2. Kualitas pelayanan (X2) secara parsial
Kepuasan siswa ( Y ) dipengaruhi oleh mempunyai pengaruh yang signifikan
Supervisi (X1) dan Kualitas pelayanan terhadap kepuasan siswa (Y) pada
(X2), sementara sisanya dipengaruhi oleh siswa bimbingan belajar SMECT
variabel yang lain yang tidak diteliti. Sains Batam dengan perolehan nilai t
Penelitian ini juga menerima hitung = 4,525 dengan nilai
hipotesis yang ada pada bab sebelumnya, probabilitas t (Sig) adalah sebesar
yakni : 0,000 (Sig.0,000 <α0,05). Jawaban
1. Supervisi berpengaruh tetapi tidak responden dengan posisi sangat setuju
signifikan terhadap kepuasan siswa sudah >40%, sehinga perlu
lembaga bimbingan belajar SMECT dipertahakan bahkan ditingkatkan hal-
SAINS Batam. hal yang sudah dijalanka selama ini.
2. Kualitas pelayanan berpengaruh 3. Dari uji F ( Simultan ) diperoleh nilai
signifikan terhadap kepuasan siswa F hitung sebesar 18,806 dengan
lembaga bimbingan belajar SMECT Sig.0,000 ˂ α 0,05, menunjukkkan
SAINS Batam. bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
berarti Supervisi (X1), dan Kualitas
3. Supervisi dan kualitas pelayanan pelayanan (X2) berpengaruh secara
berpengaruh signifikan terhadap signifikan terhadap Kepuasan (Y) pada
kepuasan siswa bimbingan belajar taraf α = 0,05 pada siswa bimbingan
SMECT SAINS Batam. belajar SMECT Sains Batam
4. Pengaruh tersebut adalah signifikan Dengan demikian dapat dikatakan
pada taraf α = 0,05, pengaruh yang bahwa supervisi berpengaruh tetapi
signifikan mengandung arti bahwa tidak signifikan dan kualitas pelayanan
Supervisi dan Kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan
berpengaruh secara nyata (berarti) terhadap kepuasan siswa bimbingan
terhadap Kepuasan siswa bimbingan belajar SMECT Sains Batam. Hal ini
belajar SMECT SAINS Batam. berarti supervisi yang diberikan oleh
Kesimpulan perusahaan (organisasi) kepada para
Dari hasil analisis yang telah siswanya perlu ditingkatkan dan
dibahas pada bab sebelumya, maka memiliki peran penting dalam
ditarik kesimpulan sebagai berikut: meningkatkan kepuasan para siswanya,
1. Supervisi (X1) secara parsial begitu pula dengan kualitas pelayanan
mempunyai pengaruh tetapi tidak yang diberikan oleh para karyawan
signifikan terhadap kepuasan siswa lembaga bimbingan SMECT Sains
(Y) pada siswa bimbingan belajar Batam selama ini perlu dipertahankan
SMECT Sains Batam dengan dan ditingkatkan agar dapat
perolehan nilai t hitung = 1,782 meningkatkan kinerjanya yang pada
dengan nilai probabilitas t (Sig) adalah akhirnya dapat meningkatkan kinerja
sebesar 0,078 (Sig.0,078 >α0,05). Dari manejemen perusahaan PT Smect
data respoden yang ada butir Sarana Pratama Batam, khususnya
pertanyaan no dua (2) yaitu semangat bagian pemasaran.
belajar guru memuaskan siswa dan
butir pertayaan no empat (4) yaitu Saran
pengembagan metode dan evaluasi Berdasarkan dari kesimpulan
belajar mengajar memuaskan siswa yang diambil, maka peneliti menyarankan
jawaban responden yang setuju baru kepada perusahaan bahwa:
40%, sehinga hal tersebut perlu 1. Supervisi yang diberikan oleh
ditingkat untuk tercapainya kepuasan pimpinan atau perusahaan selama ini
siswa. kepada para siswa dan karyawannya

29
untuk ditingkatkan,dan tetap Ngalim Purwanto, 2004. Psikologi
dipertahankan yang sudah berjalan Pendidikan. Alfabeta. Bandung.
selama ini, selain dari pada itu Kotler, 2009. Manajemen Pemasaran,
pimpinan atau pihak perusahaan juga Edisi tiga , Jakarta: Erlangga.
harus menaruh perhatian yang lebih Robert E Slavin ,Psikologi pendidikan
serius lagi pada semua permasalahan teori dan praktek, 2009. Edisi delapan.
kebutuhan khusunya kebutuhan akan Jakarta: Indeks
fasilitas yang digunakan dalam Prof.Dr.Rochiati Wiriatmaja , 2008.
mendukung pekerjaan supervisi itu Metode penelitian tindakan kelas.
sendiri. Bandung: Rosda
2. Kualitas pelayanan juga harus tetap Mathias, R. L dan Jackson, J.H, 2007.
dipertahankan, Jika perlu diadakan Manajemen Sumber Daya Manusia,
pemberian pelatihannya dengan cara Jakarta: Salemba Empat
berkesinambungan, kepada seluruh Suharsini Arikunto, 2007.Dasar dasar
staf secara khusus,agar pelanggan Supervisi, Raja Grafindo Persada.
selalu nyaman, citra perusahaan terjadi, Mulyasa, 2009, Standart kompetensi dan
dan akhirnya kinerja perusahaan sertifikasi guru, Bandung,Remaja
meningkat. Dengan meningkatnya Rosda Karya
kinerja secara otomatis perusahaan Seni Apriliya, 2007. Manajemen kelas
terjadi profit usaha ,dengan demikian untuk menciptakan iklim belajar yang
pemenuhan fasilitas kerja dan kondusif: Bandung: PT. Visindo
kesejahteraan karyawan meningkat. Media Persada.
3. Kepuasan siswa (pelanggan), sudah Mulyasa, 2005. Manajemen berbasis
terjadi tetapi dalam prakteknya tidak sekolah, Cetakan kesembilan:
cukup hanya dengan terpenuhinya Bandung ,Rosda.
kepuasan pribadi untuk melayani Rumengan, Jemmy dkk, 2010. Analisa
konsumen yang bersangkutan tetapi Data Kuantitatif, Batam
juga juga harus diperhatikan hal hal Rumengan, Jemmy, 2010. Metodologi
sebagai berikut: Penelitian dengan SPSS. Batam Uniba
a. Pelanggan (siswa) adalah orang Press.
yang paling penting . Rumengan, Jemmy, 2013. Metodologi
b. Pelanggan (siswa) adalah obyek Penelitian. Bandung: Ciptapustaka
yang memberikan keuntungan bagi Media Perintis
perusahaan. Samsudin, Sadili, 2005. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung
DAFTAR PUSTAKA Pustaka Setia.
Fandy Tjiptono, 2011. Pemasaran Jasa, Lou Anne Johnson, 2009. Pengajaran
Bayumedia Publishing. yang kreatif dan menarik. Jakarta:
Adrian Payne, 2005, Pemasaran Jasa, Indeks.
Pearson Education Asia, Andi. Dr .Mukhtar .M.Pd, 2003. Pendidikan
Buchari Alma, Dr, 2007. Manajemen Anak Bangsa pendidikan untuk semua,
Pemasaran dan Pemasaran Jasa Edisi Jakarta, Nimas Multima
revisi Bandung Alfabeta . Referensi
J Supranto MA ,APU, 2007. Pengukuran Online:http://id.shvoong.com/sosial:
tingkat kepuasan scinces /economics/
pelanggan.Jakarta,Rineka Cipta. 2236439:pengertian kepuasan
Rambat Lupiyoadi, A Hamdani, 2006. pelanggan menurut para ahli /
Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 2, shuman-/, diakses 28 Mei 2013
Jakarta: Salemba Empat.

30
31

You might also like