You are on page 1of 10

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No.

4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 -

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI


GUDANG INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ADVENT MANADO
Adi Kurniawan Susanto1), Gayatri Citraningtyas1), Widya Astuty Lolo1)
1)
Jurusan Farmasi, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi, Manado, 95115

ABSTRACT
Hospital Pharmacy Installation (HPI) is the only unit in the Hospital that can perorm drug
management activities. Storage and distribution is a very important stage in drug management
activities. Good Storage can guarantee and maintained the quality of the drugs, so it can reduce
losses from the hospital resulting from drugs that are damaged. Appropriate distribution system can
facilitate the service to patients who are treated in the hospital. The purpose of this study was to
evaluate the storage and distribution of drugs at Manado Adventist Hospital. This research uses
descriptive observational method and evaluation with retrospective and prospective data collection
techniques. The result showed that drug storage in pharmacy installation warehouse of Manado
Adventist Hospital was mostly in accordance with hospital pharmacy service standard based on
Ministry of Health Regulation number 72 year of 2016, but for facilities and infrastructure still need
to be equipped again, such as dispensing equipment for sterile preparations or non sterile which is
not yet available in Pharmacy Installation room. The distribution of medicines in Pharmacy
installation warehouse of Manado Adventist Hospital is mostly also in accordance with hospital
pharmacy service standard based on Ministry of Health Regulation number 72 year of 2016, but for
the distribution service system there is still need to be equipped, such as installation of Manado
Adventist Hospital Pharmacy has not implemented distribution system of floor stock.

Keywords: Evaluation, Drug Storage, Drug Distribution, Advent Hospitals Manado

ABSTRAK
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah satu-satunya unit di Rumah Sakit yang dapat
melakukan kegiatan pengelolaan obat. Penyimpanan dan Pendistribusian merupakan tahapan yang
sangat penting dalam kegiatan pengelolaan obat. Penyimpanan yang baik bisa menjamin mutu dan
kualitas obat tetap terjaga, sehingga bisa mengurangi kerugian dari Rumah Sakit yang diakibatkan
dari obat-obatan yang rusak. Sistem Pendistribusian yang tepat bisa mempermudah pelayanan kepada
pasien yang di rawat di Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penyimpanan dan
pendistribusian obat di Rumah Sakit Advent Manado. Penelitian ini menggunakan metode
observasional yang bersifat deskriptif dan evaluasi dengan teknik pengumpulan data secara
retrospektif dan prospektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyimpanan obat di gudang instalasi
Farmasi Rumah Sakit Advent Manado sebagian besar sudah sesuai dengan standar pelayanan farmasi
Rumah Sakit berdasarkan permenkes nomor 72 Tahun (2016), tetapi untuk sarana dan prasarana
masih perlu untuk dilengkapi lagi, seperti perlengkapan dispensing untuk sediaan steril maupun non
steril yang masih belum tersedia di ruang Instalasi Farmasi. Pendistribusian obat di gudang instalasi
Farmasi Rumah Sakit Advent Manado sebagian besar juga sudah sesuai dengan standar pelayanan
farmasi Rumah Sakit berdasarkan permenkes nomor 72 Tahun (2016), tetapi untuk sistem pelayanan
distribusi masih ada yang perlu dilengkapi, seperti instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent Manado
belum menerapkan sistem pendistribusian floor stock.
Kata Kunci: Evaluasi, Penyimpanan Obat, Pendistribusian Obat, Advent Hospitals Manado

87
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 -

PENDAHULUAN dibutuhkan dalam jumlah cukup dan mutu


Pelayanan farmasi Rumah Sakit terjamin untuk mendukung pelayanan yang
merupakan salah satu kegiatan di Rumah bermutu (Anief, 2003).
Sakit yang menunjang pelayanan kesehatan Pengelolaan obat mencakup
yang bermutu. Hal tersebut diperjelas kegiatan seperti penyimpanan dan
dalam Keputusan Menteri Kesehatan pendistribusian. Penyimpanan obat
Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar bertujuan untuk mempertahankan mutu
pelayanan Rumah Sakit, disebutkan bahwa obat dari kerusakan akibat penyimpanan
pelayanan farmasi Rumah Sakit merupakan yang tidak baik, mempermudah pencarian
bagian yang tidak terpisahkan dari sistem di gudang penyimpanan, mencegah
pelayanan pasien, penyediaan obat yang kehilangan, mempermudah stok opname
bermutu, termasuk pelayanan farmasi dan pengawasan dan mencegah bahaya
klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan penyimpanan yang salah (Warman, 1997).
masyarakat. Tujuan utama pelaksanaan
Pelayanan farmasi merupakan distribusi obat yang baik adalah agar
pelayanan penunjang. Hal tersebut terselenggaranya suatu sistem jaminan
mengingat bahwa lebih dari 90% pelayanan kualitas oleh distributor, mencakup
kesehatan di Rumah Sakit menggunakan terjamin penyebaran obat secara merata dan
perbekalan farmasi (obat-obatan, bahan teratur agar dapat diperoleh obat yang
kimia, bahan radiologi, bahan habis pakai dibutuhkan pada saat diperlukan,
alat kesehatan, alat kedokteran dan gas terlaksananya pengamanan lalu lintas dan
medik) dan 50% dari seluruh pemasukan penggunaan obat tepat sampai kepada
Rumah Sakit berasal dari pengelolaan pihak yang membutuhkan secara sah untuk
perbekalan farmasi, sehingga jika masalah melindungi masyarakat dari kesalahan
perbekalan farmasi tidak dikelola secara penggunaan atau penyalahgunaan, terjamin
cermat dan penuh tanggung jawab maka keabsahan dan mutu obat agar obat yang
dapat diprediksi bahwa pendapatan Rumah sampai ke tangan konsumen adalah obat
Sakit akan mengalami penurunan (Suciati yang efektif, aman dan dapat digunakan
et al, 2006). sesuai tujuan penggunaannya, terjamin
Manajemen obat di Rumah Sakit penyimpanan obat yang aman dan sesuai
dilakukan oleh Instalasi Farmasi Rumah kondisi yang dipersyarakan, termasuk
Sakit (IFRS). Instalasi farmasi Rumah Sakit selama transportasi (BPOM RI, 2012).
adalah satu-satunya bagian di Rumah Sakit Rumah Sakit Advent Manado
yang bertanggung jawab penuh atas melayani pasien rawat inap, rawat jalan dan
pengelolaan obat. Tujuan dari manajemen instalasi gawat darurat (IGD). Gudang
obat di Rumah Sakit yaitu agar obat yang instalasi farmasi Rumah Sakit Advent
diperlukan tersedia setiap saat, dalam Manado menerapkan sistem distribusi
jumlah yang cukup untuk mendukung dengan metode sentralisasi. Berdasarkan
pelayanan serta memberikan manfaat bagi observasi awal di Rumah Sakit Advent
pasien dan Rumah Sakit. Pengelolaan obat Manado, peneliti menemukan beberapa
adalah bagaimana cara mengelola tahap- permasalahan pada sistem penyimpanan
tahap dari kegiatan tersebut agar dapat dan pendistribusian, seperti belum
berjalan dengan efektif dan efisien agar tersedianya rak khusus untuk obat-obatan
obat yang diperlukan tersedia setiap saat yang sudah kadaluarsa. Mengingat begitu

88
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 -

besarnya dampak dari pengelolaan Wawancara dilakukan kepada


penyimpanan dan pendistribusian obat, Kepala Gudang Instalasi Farmasi Rumah
maka hal ini mendorong saya melakukan Sakit Advent Manado, Apoteker, dan
penelitian untuk mengevaluasi pengelolaan Kepala Gudang penyimpanan obat di
penyimpanan dan pendistribusian obat di Rumah Sakit Advent Manado.
Gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Advent manado. HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENGUMPULAN DATA Penyimpanan Obat
Metode pengumpulan data yang Hasil penelitian dari Rumah Sakit
digunakan pada penelitian ini yaitu Advent Manado menunjukkan bahwa sudah
observasi, pengambilan data dan terdapat prosedur penyimpanan dan
wawancara. pendistribusian obat di Rumah Sakit
Observasi dilakukan di Gudang Advent Manado. Prosedur tersebut sudah
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent didokumentasikan dalam bentuk buku
Manado dengan melihat secara langsung standar prosedur operasional pelayanan
aktivitas yang dilakukan oleh tenaga kerja Instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent
atau petugas kesehatan Gudang Instalasi Manado yang sudah disahkan berdasarkan
Farmasi Rumah Sakit Advent Manado. surat keputusan yang telah dikeluarkan oleh
Pengambilan data dilakukan di Direktur Rumah Sakit Advent Manado
Gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit dengan NO.
Advent Manado berupa data primer dan 050/050/PER/DIR/RSAM/VII/2016
sekunder. Data primer ialah data yang tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi
didapat peneliti secara langsung melalui Rumah Sakit Advent Manado.
observasi dan wawancara. Sedangkan data Setelah barang diterima di
sekunder adalah data yang diperoleh Instalasi Farmasi perlu dilakukan
peneliti dari sumber yang sudah ada berupa penyimpanan sebelum dilakukan
dokumen pencatatan dan pelaporan pendistribusian. Penyimpanan harus dapat
penyimpanan dan distribusi obat serta menjamin kualitas dan keamanan sediaan
pedoman pengelolaan perbekalan farmasi farmasi, alat kesehatan dan bahan medis
Rumah Sakit habis pakai sesuai dengan persyaratan
kefarmasian (Permenkes, 2016).

Tabel 1. Kondisi Ruangan dan Fasilitas Penyimpanan obat di Gudang Farmasi Rumah
Sakit Advent Manado berdasarkan Permenkes RI Nomor 72 Tahun 2016

Standar penyimpanan obat di RS Keadaan Keterangan


di RS
Advent
Manado

Ya Tida
k

Lokasi penyimpanan harus menyatu Gudang dan Instalasi terletak di

89
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 -

dengan sistem pelayanan Rumah Sakit dalam Rumah Sakit

Dipisahkan antara fasilitas Semuanya terpisah


penyelenggaraan manajemen, pelayanan
langsung pada pasien, peracikan dan
produksi

Adanya pengaturan suhu

Adanya ventilasi udara yang baik

Adanya pengaturan pencahayaan Ada 6 buah lampu pijar yang


sudah sangat cukup menerangi
ruangan.

Adanya pengaturan kelembaban

Terdapat sistem pembuangan limbah


yang baik

Adanya perlengkapan dispensing baik Instalasi Farmasi Rumah Sakit


untuk sediaan steril, non steril maupun Advent Manado belum memiliki
cair untuk obat luar atau dalam. tempat Dispensing

Lemari/rak penyimpanan yang rapi dan


harus terlindung dari debu, juga
kelembaban dan cahaya berlebihan

Gudang penyimpanan dilengkapi dengan


palet

Terdapat Lemari pendingin dan pendingin


ruangan untuk Obat yang termolabil

Fasilitas penyimpanan dingin dievaluasi Berdasar pengamatan pada kartu


secara berkala kontrol, evaluasi terakhir
dilakukan pada bulan desember
2016

Peralatan untuk penyimpanan obat, Rumah Sakit Advent tidak


penanganan dan pembuangan limbah menyediakan obat sitotoksika
sitotoksik dan obat berbahaya dibuat
secara khusus

Terdapat lemari penyimpanan khusus


untuk narkotika dan psikotropika

90
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 -

Bahan yang mudah terbakar, disimpan Ada ruangan khusus untuk bahan
dalam ruang tahan api dan diberi tanda mudah terbakar, dan sudah diberi
khusus bahan berbahaya. tanda

Gas medis disimpan dengan posisi tepat Disimpan dengan posisi berdiri

Instalasi Farmasi tidak memiliki alat


Gudang instalasi farmasi untuk melakukan dispensing buat obat
merupakan salah satu unit yang terdapat di High Alert seperti sitostatika karena di
Rumah Sakit Advent Manado. Untuk Rumah Sakit Advent tidak menyediakan
memudahkan akses dalam pengambilan obat-obatan sitostatika. Rumah Sakit
obat, maka gudang ini menyatu dengan Advent Manado sendiri belum
Rumah Sakit. Gudang terdiri dari satu menyediakan pengobatan khusus untuk
ruangan yang tertutup karena pasien dengan penyakit kanker. Sementara
dispensing baik untuk sediaan steril
memiliki atap dan dinding. Gudang ini
maupun non steril untuk cairan luar atau
dilengkapi dengan 1 unit pendingin
dalam hanya dilakukan pada setiap ruangan
ruangan. Gudang ini berfungsi sebagai
rawat inap karena mengingat sarana yang
tempat penyimpanan sementara untuk obat
belum memadai.
dan alat kesehatan sebelum obat di
Menurut Permenkes nomor 72
dipindahkan ke Instalasi Farmasi Rumah
tahun (2016) Sarana penyimpanan obat
Sakit Advent Manado. Untuk gudang
dalam gudang berupa kondisi sanitasi,
farmasi Rumah Sakit Advent memiliki luas
temperatur, sinar/cahaya, kelembaban,
3x6m, sedang menurut permenkes nomor
ventilasi sangat penting untuk menjamin
72 tahun (2016) menyebutkan bahwa luas
mutu obat. Gudang penyimpanan obat
gudang penyimpanan obat minimal ialah
menggunakan AC sebagai pendingin untuk
3x4m. Berdasarkan hasil observasi
pengaturan suhu, juga tersedia termometer
diketahui bahwa luas gudang penyimpanan
untuk memonitor kondisi suhu ruangan
obat ini dinilai sudah memenuhi
gudang agar suhu tidak terlalu panas atau
persyaratan. Gudang penyimpanan obat
tidak terlalu dingin. Suhu di dalam ruangan
tidak hanya digunakan untuk menyimpan
penyimpanan obat yaitu berkisar antara 26-
persediaan obat dan alat kesehatan, tapi
27° c.
juga sekalian untuk ruang kantor petugas
Gudang memiliki penerangan dari
administrasi yang bekerja di gudang
dalam ruangan yang berupa lampu neon
farmasi Rumah Sakit Advent Manado.
sebanyak 4 buah. Ini sudah tergolong
Pelayanan langsung pada pasien
sangat terang untuk ukuran ruangan dengan
berada didalam Rumah Sakit dan terletak di
luas 3x6 meter untuk memudahkan dan
bagian terluar dari ruangan Instalasi
menghindari terjadi kesalahan saat mencari
Farmasi yang sudah dibatasi dengan
atau menyimpan obat-obatan di etalase.
dinding sekat agar terpisah. Rumah Sakit
Gudang memiliki kamera CCTV untuk
Advent Manado memiliki Pembuangan
melindungi dari pencuri dan menghindari
Limbah yang baik, terletak di bagian luar
hal lain yang tidak diinginkan. Sarana lain
Rumah Sakit, ini dimaksudkan untuk
yang menunjang berupa komputer, printer,
menghindari pencemaran yang dihasilkan
scanner, dan telepon yang terletak dalam
dari pengolahan limbah.

91
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 -

ruangan Instalasi Farmasi Rumah Sakit dan meledak, ruangan tidak akan terbakar.
Advent Manado. Gas Medis sendiri disimpan dengan posisi
Menurut permenkes nomor 72 tahun berdiri.
(2016) Rumah Sakit harus memiliki Sebagian besar prasarana yang
peralatan penyimpanan untuk kondisi tersedia di gudang instalasi farmasi rumah
khusus, di Gudang Instalasi Farmasi sakit advent sudah mencukupi untuk
Rumah sakit Advent sudah tersedia 4 buah penyimpanan obat, kekurangannya hanya
lemari pendingin untuk penyimpanan obat masih kurangnya rak dan pallet
yang bersifat termolabil, tetapi berdasarkan dikarenakan ukuran gudang instalasi yang
pengamatan dari kartu kontrol, lemari kurang besar, ini mengakibatkan sebagian
pendingin untuk obat termolabil tidak obat harus disimpan di kardus yang
tervalidasi secara berkala, ini dikarenakan diletakkan di lantai karena rak dan pallet
belum ada tenaga kerja yang khusus sudah terisi penuh. juga untuk obat yang
bertugas untuk memvalidasi lemari sudah kadaluarsa belum terdapat rak
pendingin setiap bulan. Sedangkan untuk khusus untuk penyimpanan. Berdasarkan
obat-obatan psikotropika dan narkotika observasi obat-obatan yang sudah
sudah disediakan lemari khusus yang sudah kadaluarsa hanya diletakkan dalam kardus
dilengkapi 2 lapis kunci (double lock) juga dan disendirikan. Pencatatan obat masuk
dilengkapi kartu stok yang harus selalu diisi dan keluar dilakukan dengan 2 cara, yaitu
secara manual setelah pengambilan obat, dengan cara komputerisasi dan dengan cara
ini bertujuan untuk menghindari terjadinya manual, untuk semua obat yang masuk dan
kesalahan yang tidak diinginakan keluar sudah tercatat dalam komputer
mengingat narkotika dan psikotropika sesaat ketika obat diterima dan khusus obat
termasuk obat yang membutuhkan yang keluar petugas farmasi harus
penanganan dan kewenangan khusus sesuai melakukan pengisian kartu stok terutama
dengan peraturan perundang-undangan. untuk obat psikotropika, narkotika, dan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit obat high alert. Pengisian kartu stok
Advent Manado memiliki gudang khusus bertujuan untuk mengetahui berapa banyak
untuk menyimpan bahan berbahaya yang obat yang tersedia, apakah sesuai antara
mudah terbakar seperti Gas Medis yang jumlah dalam pencatatan dengan jumlah
tersimpan di ruangan tahan api, ini obat secara fisik dalam gudang instalasi
bertujuan jika hal yang tidak diinginkan farmasi.
terjadi seperti gas mengalami kebocoran

Tabel 2. Prosedur Penyimpanan Obat di Instalasi Farmasi Rumash Sakit Advent Manado
Berdasarkan Standar Pelayanan Kefarmasian Rumah Sakit Permenkes 72 Tahun
(2016)

Variabel Metode Ya Tidak Keterangan


Penyimpanan

Menerapkan Prinsip FIFO

Menerapkan Prinsip FEFO

92
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 -

Sediaan Farmasi yang Penyimpanan obat dengan


penampilan dan penamaan rupa dan penamaan yang
mirip (LASA) tidak hampir sama diberikan jarak 2
ditempatkan bersamaan obat dengan rupa dan nama
berbeda di tengah

Elektrolit konsentrasi tinggi Hanya tersimpan di Instalasi


tidak disimpan di unit Farmasi Rumah Sakit Advent
perawatan Manado

Sediaan Farmasi, Alat


Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai disimpan secara
khusus.

Tempat penyimpanan obat Terdapat Loker Khusus


tidak dipergunakan untuk Menyimpan barang untuk
penyimpanan barang lainnya karyawan.
yang menyebabkan
kontaminasi.

menggunakan gabungan antara FEFO dan


Prosedur penyimpanan untuk FIFO. Metode FEFO dilakukan dengan
perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi menempatkan obat-obatan yang ED
Rumah Sakit Advent Manado diawali (expired date) lebih lama diletakkan di
dengan tenaga obatan yang mempunyai ED lebih cepat,
sedangkan metode FIFO dilakukan dengan
kefarmasian mengecek kesesuaian jumlah cara obat-obatan yang baru masuk(First in)
fisik dan nama perbekalan farmasi dengan diletakkan dibelakang obat yang suda lebih
faktur atau bukti pengiriman barang, lalu awal masuk agar obat yang lebih awal
tenaga farmasi menerima perbekalan masuk bisa lebih dulu keluar(First out).
farmasi bersama faktur atau bukti Penerapan FEFO dan FIFO bertujuan untuk
pengiriman barang dan diberi paraf pada meminimalisir kerugian dari Rumah Sakit
faktur lalu diambil satu lembar tembusan dikarenakan rusaknya obat karena sudah
faktur, tidak lupa tenaga farmasi melakukan kadaluarsa, karena tanpa penerapan FEFO
transaksi penerimaan melalui komputer, dan FIFO stok obat lama yang seharusnya
kemudian tenaga farmasi menulis jumlah sudah habis akan masih tetap tersimpan.
obat masuk pada kartu stok manual dan Menurut PERMENKES nomor 72
diberi paraf, terakhir tenaga farmasi tahun (2016) Rumah sakit perlu
meletakkan perbekalan farmasi pada tempat mengembangkan kebijakan pengelolaan
penyimpanan sesuai dengan kriteria obat untuk meningkatkan keamanan,
penyimpanan obat yang telah ditentukan. khususnya obat yang perlu diwaspadai
Berdasarkan observasi pada Gudang (high-alert medication). Kelompok obat
dan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent High Alert diantaranya obat Nama Obat
Manado, Sistem penataan obat sudah Rupa Ucapan Mirip (NORUM) atau Looks

93
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 -

Alike Sounds Alike (LASA). Penyusunan sediaan farmasi habis pakai berupa cairan
obat-obatan yang penampilan dan disinfektan, setelah digunakan dan jika
penamaan yang mirip (LASA) ditempatkan masih tersisa disimpan kembali secara
tidak berdekatan dan diberi penandaan khusus oleh petugas kesehatan agar dapat
khusus berupa ditempatkan dua obat yang teridentifikasi pada kemudian hari.
bukan LASA ditengah, ini dimaksudkan Untuk menghindari kontaminasi,
untuk menghindari human error pada saat tempat penyimpanan obat-obatan di
pengambilan obat. Sedangkan Elektrolit Gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit
konsentrasi tinggi tidak disimpan pada unit Advent Manado tidak dipergunakan untuk
perawatan dan hanya disimpan pada lemari penyimpanan barang lain. Terdapat loker
khusus yang berada di instalasi Farmasi khusus untuk menyimpanan barang pribadi
Rumah Sakit advent manado, lemari milik karyawan yang bekerja di instalasi
penyimpanan untuk elektrolit konsentrasi farmasi Rumah Sakit Advent Manado.
tinggi dilengkapi pengaman berupa kunci
pengaman. Pendistribusian Obat
Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Menurut Permenkes nomor 72
bahan medis habis pakai yang digunakkan Tahun (2016) Ruang distribusi harus cukup
oleh pasien maupun petugas kesehatan untuk melayani seluruh kebutuhan Sediaan
sudah disimpan secara khusus dan dapat Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
diidentifikasi, karena untuk pasien rawat Habis Pakai Rumah Sakit. Rumah Sakit
inap maupun rawat jalan, alat kesehatan harus menentukan sistem distribusi yang
dan bahan medis habis pakai berupa suntik, dapat menjamin terlaksananya pengawasan
kassa, kapas, handscoon, masker, dll dan pengendalian Sediaan Farmasi, Alat
langsung dibuang setelah selesai Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
digunakkan sehingga tidak terjadi di unit pelayanan
pemakaian berulang. Sedangkan untuk
.
Tabel 3. Distribusi Obat Instalasi Farmasi ke Unit Pelayanan Rumah Sakit Advent Manado
Sesuai Dengan Ketentuan Dalam Standar Pelayanan Kefarmasian Rumah Sakit
Permenkes 72 Tahun (2016)

No Standar Pelayanan Rumah Ya Tidak Ket


Sakit

1 Menggunakan Metode Semua pengeluaran obat berasal dari


Sentralisasi IFRS

2 Menggunakan Metode
Desentralisasi

3 Menggunakan Resep Perorangan Resep perorangan ditujukan untuk


pasien rawat jalan

4 Menggunakan Sistem Floor


Stock

94
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 -

5 Menggunakan Sistem Unit Dosis IFRS Advent Manado menerapkan


Dispensing sistem ODD

6 Menggunakan Sistem Kombinasi Sistem Kombinasi Resep Perorangan


& Unit Dosis

masih terbatas maka Instalasi Farmasi


Proses pendistribusian obat di Rumah Sakit Advent Manado belum
gudang farmasi Rumah Sakit Advent menerapkan sistem distribusi Floor Stock.
Manado dimulai dari gudang farmasi, Untuk pasien rawat inap, alur
gudang farmasi di kepalai oleh seorang distribusi obat berawal dari pemesanan
Apoteker yang merangkap sebagai Kepala yang dilakukan oleh perawat yang
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent serta disertakan dengan resep dokter kepada
dibantu oleh 2 orang tenaga kerja dengan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent
latar belakang sarjana ekonomi. Obat yang Manado, setelah resep diterima kemudian
sampai di Instalasi Farmasi, di simpan dan tenaga farmasi menyediakan obat yang
disusun di rak dan etalase yang tersedia diperlukan. Obat yang sudah tersedia lalu
dalam IFRS Advent Manado. diantarkan kepada perawat di unit rawat
Berdasarkan penelitian, sistem inap, terkadang saat tenaga farmasi di IFRS
distribusi obat menggunakan metode Advent hanya sedikit, perawat yang
sentralisasi. Distribusi sentralisasi adalah mengambil obat di IFRS, setelah itu
sistem pendistribusian dimana semua perawat akan menyimpan obat dari masing-
pengeluaran obat hanya dilakukan oleh masing pasien di setiap kubik yang sudah
IFRS kepada semua tempat perawatan disediakan, perawat akan memberikan obat
penderita di Rumah Sakit tanpa adanya kepada pasien sekali minum dari setiap
cabang dari tempat perawatan lain. IFRS dosis dan saat bersamaan pasien akan
Advent juga menggunakan sistem resep menandatangani kartu yang sudah
perorangan, dimana pendistribusian disediakan oleh IFRS Advent guna
langsung dilakukan kepada pasien rawat menghindari terjadinya kesalahpahaman
jalan berdasarkan resep perorangan yang antara pihak pasien dan Rumah Sakit di
diberikan oleh dokter. kemudian hari. Sistem distribusi yang
Instalasi Farmasi Rumah Sakit dilakukan disini adalah ODD atau one daily
Advent Manado belum menerapkan sistem dose dimana petugas farmasi memberikan
distribusi floor stock, ini bertujuan untuk obat berdasarkan resep persatu hari
menghindari pengeluaran Sediaan Farmasi, pemakaian, kemudian petguas kesehatan
Alat Kesehatan, lain seperti perawat yang akan memberikan
langsung kepada pasien rawat inap. Sistem
dan Bahan Medis Habis Pakai yang tidak Distribusi One daily dose bisa mengurangi
terkontrol yang bisa merugikan pihak biaya obat dari Rumah Sakit karena mudah
Rumah Sakit dan juga agar tidak terjadi untuk terkontrol sudah berapa jumlah obat
kesalahan pemberian obat dari petugas yang digunakan, jika pasien rawat inap
kesehatan lain karena berdasarkan sudah pulang tetapi obat masih tersisa maka
permenkes nomor 72 floor stock harus resep dari pasien rawat inap akan diganti
disiapkan dan dikelola oleh petugas dengan resep individu sehingga obat bisa
farmasi, mengingat jumlah petugas farmasi dibawa pulang oleh pasien. Sistem
95
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 -

distribusi One daily Dose mengharuskan yang masih perlu untuk dilengkapi lagi,
pasien untuk membayar resep obat persatu seperti perlengkapan dispensing untuk
hari pemakaian, sehingga memberi sediaan steril maupun non steril yang masih
keuntungan lebih dalam segi penjualan obat belum tersedia di ruang Instalasi Farmasi.
bagi pihak Rumah Sakit. Rumah Sakit 2. Pendistribusian obat di gudang instalasi
Advent Manado belum menerapkan sistem Farmasi Rumah Sakit Advent Manado
distribusi Unit Dose Dispensing (UDD), sebagian besar sudah sesuai dengan standar
padahal berdasarkan permenkes nomor 72 pelayanan farmasi Rumah Sakit
tahun 2016 Sistem distribusi Unit Dose berdasarkan Permenkes nomor 72 Tahun
Dispensing (UDD) sangat dianjurkan untuk (2016), tetapi untuk sistem pelayanan
pasien rawat inap mengingat dengan sistem distribusi masih ada yang perlu dilengkapi,
ini tingkat kesalahan pemberian Obat dapat seperti Instalasi Farmasi Rumah Sakit
diminimalkan sampai kurang dari 5% Advent Manado belum menerapkan sistem
dibandingkan dengan sistem floor stock distribusi floor stock.
atau Resep individu yang mencapai 18%. Saran
KESIMPULAN DAN SARAN 1. nstalasi Farmasi Rumah Sakit Advent
Kesimpulan Manado agar selalu mengikuti pedoman
Dari Hasil penelitian yang dilakukan di penyimpanan dan pendistribusian obat yang
Rumah Sakit Advent Manado dapat ditetapkan oleh Permenkes nomor 72 tahun
disimpulkan 2016.
1. Penyimpanan obat di gudang instalasi 2. Untuk peneliti selanjutnya agar dapat
Farmasi Rumah Sakit Advent Manado melakukan penelitian mengenai
sebagian besar sudah sesuai dengan standar perencanaan dan pengadaan obat di
pelayanan farmasi Rumah Sakit Instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent
berdasarkan Permenkes nomor 72 Tahun Manado.
(2016), tetapi ada sarana dan prasarana

DAFTAR PUSTAKA Masyarakat. Universitas Indonesia.


Desspok.
Anief, M., 2003, Ilmu Meracik Obat,
Universitas Gajah Mada Press, Warman, John. 1997, Manajemen
Jogyakarta. Pergudangan, PPM. Jakarta.
Anonim, 2012, Pedoman Teknis Cara
Distribusi Obat yang Baik. Badan
Pengawas Obat dan Makanan: Jakarta

Anonim, 2016, Standar Pelayanan


Kefarmasian di Rumah Sakit. Peraturan
Menteri Kesehatan RI:Jakarta. .

Suciati. 2006, Analisis Perencanaan Obat


Berdasarkan ABC Indeks Kritis di
Instalasi Farmasi. Artikel
Penelitian Pada Fakultas Kesehatan

96

You might also like