Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
1. Bullying Verbal
Dari sekian banyak bentuk bullying verbal yang dilakukan di
kelas XII KI 1 seperti mengancam, memaki, berbohong, memberi
julukan, mengejek tentang fisik atau orangtuanya, berkata kasar dan
menertawai, peneliti menemukan lebih seringnya bullying verbal yang
dilakukan pelaku dengan mengolok-olok fisik teman sekelasnya. “A”
biasa mengejek temannya yang memiliki kulit hitam dengan kata-kata
olokan yang mengaitkannya dengan suatu hal yang jelek dan rendah,
“hahaha liburannya ke pantai terus tah “N” sampe mukanya kelimis
gitu uireng maning hahaha”, juga yang diucapkan oleh “B” kepada “I”
“woy jangan deket-deket dia, ntar keisep sama mulutnya hahaha”.
Perkataan kasar lebih sering dilontarkan oleh siswa laki-laki
seperti nama-nama binatang dan istilah lain dari kata “bodoh”. Mereka
yang mengucapkannya beranggapan bahwa siswa laki-laki memang
Data disajikan dalam bentuk grafik batang, akan seperti di bawah ini:
14
12 11
10 9
8
6
4
2
0
Pelaku Korban Penonton
Komponen School Bullying
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bullying merupakan suatu perilaku negatif yang dilakukan secara
berulang-ulang pada seseorang atau sekelompok orang dengan sengaja yang
menimbulkan kerugian maupun melemahkan fisik ataupun mental.Bentuk
bullying terbagi menjadi tiga yaitu bullying verbal, bullying nonverbal/fisik
dan bullying psikologis. Sedangkan komponen schoolbullying yaitu pelaku,
korban dan juga penonton.
Mengacu pada hipotesis, penelitian ini didapat kesimpulan
bahwaschoolbullying pada siswa SMK Negeri 2 Cilegon khususnya kelas
XII KI 1 dapat menurunkan rasa percaya diri pada korban.Tindakan
schoolbullying pada korbannya akan menimbulkan kepercayaan diri yang
buruk dan juga harga diri yang akan terkikis bila bullying dilakukan
berulang-ulang. Dari harga diri dan kepercayaan diri yang buruk inilah yang
akan berdampak negatif bagi korban, misalnya menjadi pribadi yang
murung, pendiam, rendah diri, tidak terdorong untuk bersosialisasi dengan
teman sebayanya, sulit berkonsentrasi pada pembelajaran dan juga depresi.
Dan dampak dikemudian hari dapat menyebabkan gangguan perilaku yang
lebih serius di masa dewasa, seperti pelecehan seksual, kenakalan remaja,
keterlibatan dalam geng kriminal dan kekerasan terhadap orang lain. Semua
dampak ini mengakar dari harga diri dan kepercayaan diri yang buruk di
masa mudanya di sekolah.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah disusun, peneliti mencobamemberikan
saran untuk mencegah terjadinya schoolbullying, yaitu:
a. Sekolah
a) Pihak sekolah terutama guru kelas ada baiknya meningkatkan
pemahaman mengenai bullying sehingga dapat mengetahui,
mencegah dan menangani bullying secara dini.
https://www.academia.edu/26490864/DAMPAK_BULLY_TERHADAP_PSIKO
LOGI. Diakses pada tanggal 28 Januari 2017.
http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012/11/bentuk-bentuk-bullying.html.
Diakses pada tanggal 20 Januari 2017.
http://muhamadmarwans.blogspot.co.id/2011/08/perilaku-school-bullying-
masalah.html. Diakses pada tanggal 20 Januari 2017.
Novan Ardy Wiyani. 2012. Save Our Children From School Bullying.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Rigby, Ken. 2003. Bullying Among Young Children: A Guide for Teachers and
Careers. Australia: Australian Government Attorney-General‟s Department.