Professional Documents
Culture Documents
TELAGA MAS
MULIA
Oil Country Tubular Goods Threading
HEALTH SAFETY
ENVIRONMENTAL
LAPORAN BULANAN
MONTHLY REPORT
April 2011
PT. TELAGA MAS
MULIA
Oil Country Tubular Goods Threading
PT. TELAGA MAS
MULIA
Oil Country Tubular Goods Threading
1. RAPAT BULANAN KOMITE HSE
HSE Committee Meeting
Oli dari pipa menetes di tanah Oli akan ditiriskan lebih lama di area blasting Production
Oil from pipe was leaked to open ground sebelum diletakkan diarea terbuka
To drain the oil more longer at the blasting
area before the pipe moved to the open area
b. Tindak Lanjut yang harus dievaluasi di bulan Mei 2011 /Things to do in March 2011
No Deskripsi Penaggung Jawab
Description Incharge
1 Tindak Lanjut Temuan Inspeksi bulanan (Bulan April 2011) Semua kepala
Melakukan semua tindak lanjut hasil temuan Inspeksi bulanan untuk bulan april departemen/section
2011 dan akan difollow up hasilnya pada saat meeting selanjutnya All department
To address the finding coming from April monthly inspection 2011 and will /section head
follow up the status on the next monthly meeting
3 Kewajiban Seluruh Daily Worker Untuk Membawa Helm dan Kacamata Saat Gema
Memasuki Area PT. TMM
Diwajibkan kepada seluruh daily worker untuk membawa safety glass dan helm
saat hendak keluar maupun masuk lPT. TMM. DW yang tidak membawa saat
hendak absensi masuk, tidak akan dizinkan untuk absensi atau masuk ke area
TMM
It is mandatory to all Daily Workers to wear their Safety glass and Helmet during
going exit and access PT. TMM. For those who does not bring goggle and helmet
during time attendance entry, will not allowed to entry PT. TMM
4 Tindak Lanjut Laporan Kecelakaan kerja Yang Terjadi Pada Paulus Yono (Logistic)
Untuk segera menindak lanjuti tindakan perbaikan yang direkomendasikan dari
hasil investigasi kecelakaan kerja
To follow up the Paulus’ Incident corrective action
PT. TELAGA MAS
MULIA
Oil Country Tubular Goods Threading
2. STATISTIK HSE
Sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam OHSAS, PT. TMM harus melakukan pengukuran factor fisik
ditempat kerja. Komite HSE telah menyepakati pengukuran tingkat pencahayaan akan diukur setiap tiga bulan
sekali
As per OHSAS requirement, TMM has to establish of measuring the physical factor at the workplace. HSE Committee has
decided the monitoring of lighting level will monitored every quarter.
Pengukuran untuk tiga bulan pertama telah dilakukan pada tanggal 08 Maret s.d 24 Maret 2011 dengan
hasil seperti pada table dibawah
The 1st quarter of measurement has been conducted on 8 to 24 March 2011 as shown in the table below
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa tingkat pencahayaan di tooling room dan phospating room masih rendah
(dibawah ambang batas). Penyebabnya adalah
The results showed that the level of lighting in the tool room and phospating room is still low (below threshold). It caused by:
- Tool Room: Tidak adanya lampu khusus untuk ruang tool room. Saat ini penerangan menggunakan lampu
yang dari tool room
Tool room: There is no lighting designated for tool room. Current condition, the lighting at the tool room is using the
sharing lighting from the gauge room
- Phospating: Beberapa lampu pada saat pengukuran kondisisnya tidak dapat menyala. Namun Saat ini
maintenance telah memperbaikinya
Phosphating: There was view lighting broken during the measurement. But maintenance has been fixed the broken
light
PT. TELAGA MAS
MULIA
Oil Country Tubular Goods Threading
4. INSPEKSI BULANAN
Hasil/Result
PT. TELAGA MAS
MULIA
Oil Country Tubular Goods Threading
PT. TELAGA MAS
MULIA
Oil Country Tubular Goods Threading
Ketentuan:
- Training dilaksanakan di meeting room TMM (office lantai 2)/Inhouse
- Durasi training: 1 s.d 1.5 jam
- Training dilaksanakan dari jam 10.00 wib disetiap hari pelaksanaan training
- Akan diadakan pretest dan post test sebelum dan setelah training
- Setelah training selesai akan dilanjutkan dengan pembuatan Risk Assessment untuk setiap
kegiatan yang ada di TMM yang akan dibuat oleh :
- HSE
- Supervisor/Manajer departemen
- Leader dari setiap unit kegiatan
- Perwakilan karyawan
- Risk assessment yang dibuat harus dikomunikasikan oleh atasan langsung ke setiap karyawan
untuk dilaksanakan