You are on page 1of 4

NEKROSIS PULPA

No. Dokumen / /SOP/C.VII/2018


No. Revisi
SOP
Tgl. Terbit
Halaman
PUSKESMAS RAWAT dr.Erwan Susanto
INAP CIBEBER NIP.197506262006041006

1. Pengertian Nekrosis Pulpa adalah kematian pulpa dapat sebagian atau seluruhnya
yang disebabkan oleh adanya jejas bakteri, trauma, dan iritasi kimiawi.
Patofisiologi Adanya jejas menyebabkan kematian pulpa dengan atau
tanpa kehancuran jaringan pulpa, kadang dijumpai tidak ada simptom
sakit, pada nekrosis total keadaan jaringan periapeks normal/sedikit
meradang sehingga pada tekanan atau perkusi kadang-kadang peka, dan
tanda klinis yang sering ditemui adalah jaringan pulpa mati, perubahan
warna gigi, transluensi gigi berkurang, pada nekrosis sebagian bereaksi
terhadap rangsangan panas.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis
dan memberikan terapi yang sesuai dengan SOP.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Cibeber Nomor: / /SK/C.VII/2018
tentang Pelayanan Medis di Puskesmas Rawat Inap Cibeber.
4. Referensi Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/62/2015 tentang praktek klinis Dokter Gigi.
5. Prosedur 1. Alat dan Bahan untuk tindakan pencabutan :
a. Dental unit
b. Tensimeter
c. Alat diagnostik
d. Set peralatan eksodontia
e. Bahan antiseptik dan desinfektan
2. Langkah-langkah
a. Dokter gigi memanggil pasien.
b. Dokter gigi melakukan identifikasi pasien.
c. Dokter gigi mempersilakan pasien untuk duduk di dental unit.
d. Dokter gigi melakukan pemeriksaan intra oral pada pasien.
e. Dokter gigi melakukan tindakan pada pasien berupa:
1) Perawatan endodontik pada gigi yang bisa di pertahankan
 Apabila jaringan gigi yang tersisa masih cukup kuat untuk
tumpatan, nekrosis pulpa dapat ditangani dengan
perawatan saluran akar, dokter gigi menjelaskan kepada
pasien prosedur tindakan kedokteran pulpitis irreversible
 Perawatan saluran akar dapat dilakukan pada kasus gigi
dengan akar tunggal, dan gigi akar ganda yang lurus dengan
sudut pandang kerja pada orifice tidak terhalang
 Selain pada kasus tersebut, dokte gigi harus merujuk ke
fasilitas kesehatan lanjutan atau ke dokter spesialis
konservasi gigi.
2) Pencabutan pada gigi yang sudah tidak dapat dipertahankan
 Dokter gigi mempertimbangkan apabila pendukung gigi
sudah tidak ada dan gigi dianggap sudah tidak layak untuk
dipertahankan (dari segi biaya, waktu, atau kesanggupan
pasien) maka tindakan pencabutan menjadi pilihan utama.
 Prosedur tindakan cabut tanpa penyulit:
a) Dokter gigi memeriksa vitalitas gigi sesuai nomenklatur
b) Dokter gigi memberi antiseptik pada daerah
pencabutan dan anastesi
c) Dokter gigi menyuntikkan anastesi lokal/mandibular
sesuai kebutuhan dan indikasi
d) Dokter gigi melakukan pencabutan gigi sesuai
nomenklatur gigi.
e) Dokter gigi meriksa kelengkapan gigi yang dicabut dan
periksa soket gigi
f) Dokter gigi melakukan kompresi soket gigi dan
meletakkan tampon dengan larutan iodine untuk
mengurangi pendarahan
f. Dokter gigi memberikan instruksi pasca ekstraksi kepada pasien,
resep obat jika diperlukan dan anjuran kontrol kembali jika ada
keluhan.
6. Diagram -
Alir
7. Unit 1. Ruangan Pendaftaran dan rekam medik
Terkait 2. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Ruangan Farmasi / Apotek
8. Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait 2. Informed Consent
3. Rujukan
NEKROSIS PULPA
No. Dokumen / /DT/C.VII/2018
No. Revisi
DAFTAR
TILIK Tgl. Terbit
Halaman
PUSKESMAS RAWAT dr.Erwan Susanto
INAP CIBEBER NIP.197506262006041006

Langkah Kegiatan Tidak


No Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Dokter gigi menyiapkan alat dan bahan?
2 Apakah Dokter gigi memanggil pasien?
3 Apakah Dokter gigi melakukan identifikasi pasien?
4 Apakah Dokter gigi mempersilakan pasien untuk duduk di
dental unit?
5 Apakah Dokter gigi melakukan pemeriksaan intra oral pada
pasien?
6 Apakah Dokter gigi melakukan tindakan pada pasien berupa:
a. Perawatan endodontik pada gigi yang bisa di pertahankan
 Apabila jaringan gigi yang tersisa masih cukup kuat
untuk tumpatan, nekrosis pulpa dapat ditangani dengan
perawatan saluran akar, dokter gigi menjelaskan
kepada pasien prosedur tindakan kedokteran pulpitis
irreversible?
 Perawatan saluran akar dapat dilakukan pada kasus gigi
dengan akar tunggal, dan gigi akar ganda yang lurus
dengan sudut pandang kerja pada orifice tidak
terhalang?
 Selain pada kasus tersebut, dokte gigi harus merujuk ke
fasilitas kesehatan lanjutan atau ke dokter spesialis
konservasi gigi?
b. Pencabutan pada gigi yang sudah tidak dapat
dipertahankan
 Apakah Dokter gigi mempertimbangkan apabila
pendukung gigi sudah tidak ada dan gigi dianggap sudah
tidak layak untuk dipertahankan (dari segi biaya, waktu,
atau kesanggupan pasien) maka tindakan pencabutan
menjadi pilihan utama?
 7Prosedur tindakan cabut tanpa penyulit:
a. Apakah Dokter gigi memeriksa vitalitas gigi sesuai
nomenklatur?
b. Apakah Dokter gigi memberi antiseptik pada daerah
pencabutan dan anastesi?
c. Apakah Dokter gigi menyuntikkan anastesi
lokal/mandibular sesuai kebutuhan dan indikasi?
d. Apakah Dokter gigi melakukan pencabutan gigi sesuai
nomenklatur gigi?
7 Apakah Dokter gigi memberikan instruksi pasca ekstraksi
kepada pasien, resep obat jika diperlukan dan anjuran kontrol
kembali jika ada keluhan?
Jumlah

Compliance Rate (CR) : ....................................... %

Cibeber , .............................. 2018


Pelaksana/Auditor,

(......................................…)

You might also like